“BURUNG PUYUH”
DISUSUN OLEH :
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
2.1 Pengertian
Burung puyuh (Coturnix-coturnix Japonica) merupakan salah satu jenis ternak unggas
yang menghasilkan daging dan telur. Puyuh adalah spesies atau subspesies dari genus Coturnix
yang tersebar di seluruh daratan, kecuali Amerika. Pada tahun 1870, puyuh jepang yang disebut
Japanese quail (Coturnix coturnix japonica) mulai masuk ke Amerika. Namun, sebutan untuk
puyuh ini menjadi beragam seperti common quail, stubble quail, pharoah’s quail, eastern quail,
asiatic quail, japanese grey quail, king quail, dan japanese king quail. Sementara puyuh bob
white (Collinus virgianus) dan californian quail (Lophortyx california) berasal dari Amerika
Utara dan tidak termasuk dalam genus Coturnix.
Taxonomi burung puyuh adalah :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Aves
Ordo : Galliformes
Sub ordo : Galili
Famili : Phasianidae
Sub famili : Phasianinae
Genus : Coturnix
Awalnya, puyuh kurang mendapat perhatian dari peternak. Tubuh dan telurnya kecil,
sedangkan cara hidupnya yang liar menimbulkan kesan bahwa puyuh sulit diternakkan.
Kalaupun dapat, akan merepotkan. Akibatnya, banyak kalangan yang beranggapan bahwa
beternak puyuh tidak akan pernah membawa keuntungan sama sekali. Namun, setelah
penelitian tentang puyuh menunjukkan bahwa puyuh sangat mirip dengan ayam dan kalkun,
barulah unggas kecil ini dilirik. Puyuh, ayam, dan kalkun mempunyai kemiripan dari segi
genetik, yaitu adanya 38 pasang kromosom tubuh (autosom) dan 2 kromosom seks.
3.1.1 Bibit/Pembibitan
3. Lemak
Lemak merupakan sumber karbohidrat, yang berarti pula sebagai sumber
energi. Fungsi lemak membantu penyerapan vitamin (A, D, E, K), menambah
palatabilitas, menyediakan asam-asam lemak esensial, mempengaruhi penyerapan
vitamin A dan karoten dalam saluran pencernaan, berpengaruh penting dalam
penyerapan Ca, serta menambah efisiensi penggunaan energi. Sumber lemak terdapat
dalam bahan pakan seperti minyak kelapa, minyak kacang kedelai, minyak jagung, dan
minyak biji kapas.
4. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang harus selalu tersedia, walaupun
dalam jumlah sangat kecil, untuk metabolisme jaringan normal. Secara langsung
ataupun tidak, defisiensi vitamin pada puyuh mengakibatkan kerugian seperti lebih
mudah terserang penyakit sehingga menurunkan produktivitas, bahkan menimbulkan
kematian. Sumber pakan yang mengandung vitamin bermacam-macam diantaranya
daun-daunan, biji-bijian, kuning telur, atau jagung kuning.
5. Mineral
Semua jenis ternak, termasuk burung puyuh, sangat memerlukan mineral dalam
ransumnya, baik berupa mineral makro (Ca, P, Na, K, dan Cl) atau mineral mikro.
Pada prinsipnya peternak harus menyediakan mineral dalam jumlah cukup. Kelebihan
mineral berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Sementara kekurangan mineralpun
dapat menurunkan kesehatan. Kerugian akibat kurang atau lebihnya kadar mineral
dapat menyebabkan kerugian besar. Bahan pakan yang mengandung mineral antara
lain tepung tulang, kulit kerang, biji- bijian, dan garam dapur.
6. Air
Bagian terbesar dan terbanyak dari jaringan tubuh hewan (40-70%) adalah air.
Fungsi air sangat vital, yaitu mengangkut zat-zat pakan dari satu bagian tubuh ke
bagian tubuh lainnya. Fungsi air lainnya yaitu mempertahankan bentuk sel, mengatur
dan mempertahankan suhu tubuh, meminyaki persendian, serta meningkatkan fungsi
mata, telinga, dan reaksi- reaksi biokimia dalam tubuh. Pada unggas, air berfungsi
dalam proses pembentukan dan produksi telur. Oleh sebab fungsinya sangat vital, air
harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup.
Ransum dapat diberikan dua kali sehari, yaitu pagi dan siang hari.
Berdasarkan hasil penelitian, pemberian pakan pada siang atau sore hari, ternyata
meningkatkan kesuburan dan produksi telur burung puyuh.
Burung puyuh tidak tahan dengan perubahan lingkungan yang sangat berbeda
dari waktu ke waktu dan juga kebisingan yang terjadi secara tiba-tiba. Hal ini
mengakibatkan burung puyuh stres dan berdampak pada penurunan produksi telur
bahkan menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pembuatan kandang.
a. Penentuan Lokasi kandang
Lokasi kandang dapat berada dimana saja, asalkan cocok bagi kehidupan burung
puyuh. Kandang berupa bangunan tersendiri yang terpisah dari rumah, misalnya di
halaman belakang, samping, pekarangan, atau bagian rumah lainnya. Namun, peternak
harus memperhatikan masalah bau. Bau kotoran burung puyuh sangat menyengat. Bau
kotoran burung puyuh dapat diredam dengan bubuk zeolit yang ditaburkan pada wadah
kotoran.
Lokasi kandang sebaiknya dibuat jauh dari jalan atau tempat lalu lalang orang
sehingga tidak sering dilihat-lihat dan juga jauh dari sumber kebisingan lain, misalnya
bengkel. Hal-hal tersebut perlu diperhatikan agar burung puyuh di dalam kandang cukup
tenang, aman, dan tidak sering terkejut. Bila terkejut, burung puyuh menjadi stres.
Gambar 15. Kandang Burung Puyuh yang Jauh Dari Kebisingan
Kandang burung puyuh sebaiknya diletakkan dalam ruangan yang tidak
terkena percikan hujan dan terpaan angin kencang, baik langsung maupun tidak.
Selain itu, kandang harus dijaga dari tergenangnya air yang dapat menjadi sumber
kelembapan dan sumber penyakit.
b. Sistem Kandang
Kandang burung puyuh terdiri dari beberapa macam. Setiap macamnya
memiliki kelebihan dan kekurangan. Sistem kandang yang biasa diterapkan adalah
sistem litter dan baterei.
1. Sistem litter
Penggunaan sistem litter masih sangat jarang dilakukan peternak
Indonesia. Sistem litter lebih banyak dipakai di negara empat musim. Bila ada,
biasa dipakai oleh peternak burung puyuh pembibit. Sistem litter biasa
menggunakan 80% sekam padi dicampur 15% kotoran sapi kering dan 5% kapur
mati. Seandainya sekam padi tidak tersedia, peternak dapat mengganti serbuk
gergaji sebagai pengganti. Kandang burung puyuh sistem litter terlihat pada
Gambar 16.
Selain faktor bibit dan pakan, hal lain yang perlu diperhatikan adalah
kebersihan kandang, termasuk peralatan kandang dan lingkungan sekitarnya.
Kandang kotor, lembab, serta bau dapat menjadi sarang penyakit. Bila dibiarkan
berlarut-larut, tidak mustahil puyuh ternak terserang penyakit yang berakibat
kemeranaan, bahkan kematian. Oleh sebab itu, sanitasi atau pencegahan penyakit
mutlak dilakukan. Beberapa langkah penting untuk membebaskan kandang dari
kuman penyakit sebagai berikut.
1) Kotoran dan liter yang menumpuk di lantai kandang sebaiknya dibakar atau
dikubur. Lakukan kegiatan ini 2-3 kali seminggu. Selain membersihkan kandang,
kegiatan ini menghasilkan pupuk penyubur tanaman.
4) Cuci peralatan pakan seperti tempat makan dan minum. Keringkan sebelum dan
sesudah digunakan
5) Buat kandang khusus untuk mengisolasi burung puyuh yang sakit dan letakkan
jauh dari kandang ternak sehat. Jangan biarkan hewan atau unggas lain keluar
masuk kandang.
3.1.3 Penyakit Pada Burung Puyuh dan Penanggulangannya
Burung puyuh termasuk salah satu unggas yang peka terhadap penyakit
tertentu. Selain menimbulkan kematian, penyakit yang menyerang unggas mungil ini
dapat meningkatkan morbiditas (tingkat kesulitan hidup pada individu atau
kelompok ternak). Beberapa penyakit yang sering menyerang ternak puyuh:
a. Radang Usus (Quail enteritis)
Radang usus ditandai dengan puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu
kelihatan kusam, serta kotoran berair dan mengandung asam urat. Timbulnya gejala
tersebut disebabkan oleh serangan bakter anaerob yang berbentuk spora dan
menyerang usus sehingga timbul peradangan pada usus dan juga dapat
mengakibatkan kerusakan hati (necrosis).
Radang usus juga dapat menjalar dalam tempo yang singkat. Penularan pada
satu/kelompok puyuh memerlukan waktu kurang dari 21 hari dengan kematian
tertinggi, yaitu antara 5-14 hari sesudah penularan. Penularan radang usus
disebabkan lingkungan yang kurang bersih serta pakan, litter, dan air minum yang
tercemar oleh penyebab penyakit tersebut.
4.1 Kesimpulan
1. Memahami jenis-jenis dari Burung Puyuh antara lain Puyuh Japonica, Blue Brested
Quail, Chesnut Bellied Partridge, Grey Bellied Partridge, Bar Backed Partridge, Red
Billed Partridge, Red Breasted Partridge, Turnix, Puyuh Mahkota, Scaled Quail, Gambels
Quail, Barred Button Quail, Puyuh albino dan Bob white.
4.2 Saran
1. Bagi calon peternak, sebaiknya memilih jenis burung puyuh berdasarkan tujuan ternak,
seperti puyuh petelur dan pedaging.
2. Bagi pembaca, hendaknya mencari referensi pembanding dari berbagai sumber terkait
peternakan burung puyuh.
DAFTAR PUSTAKA