Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGGOLONGAN PANGAN HEWANI

Nama Anggota:
1. Dian Ilmi Fadila (P07223119063)
2. Dimas Rizky Ananta (P07223119064)
3. Khairun Nisa (P07223119070)
4. Muhammad Faisal (P07223119075)
5. Risky Syahbannur (P07223119085)

Mata kuliah: ILMU PANGAN


Prodi: D4 GIZI dan DIETETIKA
Kelas: Tingkat 1B

POLTEKKES KEMENKES KALTIM


2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadiran Allah SWT. atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan penyusunan laporan kelompok
ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas dalam
salah satu mata kuliah, yaitu Ilmu Pangan dalam materi “Penggolongan Pangan Hewani.”
Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu terutama kepada dosen mata kuliah Ilmu Pangan Ibu Rieska Indah, M. M. Sc.
selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terselesaikan makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan akan kami terima
dengan senang hati. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Samarinda, 13 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian bahan pangan hewani
B. Daging
C. Unggas
D. Susu
E. Telur
F. Ikan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi menjadi dua yaitu
bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan hewan (hewani). Bahan
pangan nabati adalah bahan- bahan makanan yang berasal dari tanaman baik
sebagian maupun keseluruhannya atau mungkin bahan makanan yang diolah dari
bahan dasar tumbuhan. Sedangkan bahan pangan hewani merupakan bahan- bahan
makanan yang berasal dari hewan atau hasil olahan berbahan dasar hewan. Kedua
bahan pangan ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan
penanganan dan pengolahan yang berbeda pula, dalam hal ini yang diuraikan adalah
bahan pangan hewani. Bahan pangan hewani meliputi susu, telur, daging dan ikan
serta produk- produk olahan yang bahan dasarnya berasal dari bahan pangan hewani.
Bahan pangan hewani memiliki karakteristik yang membedakan dengan bahan
pangan nabati. Beberapa diantarnya adalah :
a) Bahan pangan hewani memiliki daya simpan yang jauh lebih pendek daripada
bahan pangan nabati bila dalam keadaan segar (kecuali telur). Pendeknya daya
simpan ini terkait dengan struktur jaringan hasil hewani dimana bahan pangan
hewani tidak memiliki jaringan pelindung yang kuat dan kokoh sebagaimana pada
hasil tanaman
b) Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh
faktor tekanan dari luar
c) Karakteristik masing- masing bahan pangan hewani sangat spesifik sehingga tidak
bisa digeneralisasi. Sifat pada daging sangatlah sangatlah berbeda denagn sifat sifat
telur. Berbeda dengan pangan nabati yang memiliki kesamaan dalam hal jaringan-
jaringan atau komponen- komponen penyusunnya. Pada bahan pangan hewani, lemak
pada daging terletak pada jaringan lemak, pada susu terletak pada globula- globula
lemak dan pada telur terdapat kuning telur
d) Bahan pangan hewani pada umumnya meupakan sumber protein dan lemak
sedangkan bahan pangan nabati akan menjadi sumber karbohidrat, vitamin, mineral,
lemak serta protein

Berdasarkan hal di atas maka pengolahan menjadi penting. Pengolahan penting


karena dapat memperpanjang masa simpan, meningkatkan kualitas, nilai tambah dan
sebagai sarana diversifikasi produk. Dengan demikian maka suatu produk menjadi
memiliki daya ekonomi yang lebih setelah sentuhan teknologi pengolahan pangan.
Meskipun protein hewani tersebut sangat dibutuhkan sebagai sumber gizi untuk
kesehatan masyarkat. Suatu produk akan menjadi bahaya bagi kesehatan masyarakat
bila tidak menjaga keamanannya. Oleh karena itu, keamanan pangan bagi masyarakat
merupakan syarat utama yang tidak dapat ditawar- tawar lagi (Bahri dkk, 2006).
Sering pula ditemukan adanya penyalahgunaan bahan tambahan pada makanan
penggunaan bahan tambahan makanan diperbolehkan bila diperlukan untuk
memperoleh bentuk, konsistensi dan rupa yang menarik serta rasa dan aroma yang
enak tetapi dilarang jika bertujuan untuk menutupi mutu yang rendah atau
menyembunyikan cara pengolahan. Salah satu contoh penyalahgunaan pada produk
makanan adalah penggunaan pengawet sintetik misalnya formalin dan boraks
(Aswad dkk, 2011)
Di indonesia sendiri telah dikenal istilah ASUH (Aman Sehat Utuh dan Halal) yang
diterapkan terhadap bahan pangam asal hewan. Aman yang berarti tidak mengandung
bahan bilogis, kimiawi dan fisik atau bahan- bahan yang dapat mengganggu
kesehatan manusia. Sehat yang berarti mengandung bahan- bahan yang dapat
menyehatkan manusia (baik untuk kesehatan). Utuh yang berarti tidak dikurangi atau
dicampur dengan bahan lain. Halal yang berarti penyembelihan sesuai dengan syarat
agama Islam (Sanjaya dkk, 2007)
Karena kenyataannya bahan pangan asal hewan sangat dibutuhkan untuk kesehatan
manusia sebagai sumber protein fungsional maupun pertumbuhan. Terurtama pada
anak- anak usia dini (balita) dimana pada usia tersebut laju pertumbuhan dan
perkembangan sel- sel otak sangat tinggi. protein hewani menjadi sangat penting
artinya karena mengandung asam amino yang lebih mendekati pada susunan asam
amino yang dibutuhkan manusia sehingga mudah dicerna dan lebih efesien (Bahri
dkk, 2006).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu bahan pangan hewani?
2. Apa saja jenis, struktur fisik, kandungan kimia, dan contoh olahan dari Daging?
3. Apa saja jenis, struktur fisik, kandungan kimia, dan contoh olahan dari Unggas?
4. Apa saja jenis, struktur fisik, kandungan kimia, dan contoh olahan dari Susu?
5. Apa saja jenis, struktur fisik, kandungan kimia, dan contoh olahan dari Telur?
6. Apa saja jenis, struktur fisik, kandungan kimia, dan contoh olahan dari Ikan?

C. Tujuan
1. Memahami apa itu bahan pangan hewani?
2. Mengetahui apa saja jenis, struktur fisik, kandungan kimia, dan contoh olahan
dari Daging?
3. Mengetahui apa saja jenis, struktur fisik, kandungan kimia, dan contoh olahan
dari Unggas?
4. Mengetahui apa saja jenis, struktur fisik, kandungan kimia, dan contoh olahan
dari Susu?
5. Mengetahui apa saja jenis, struktur fisik, kandungan kimia, dan contoh olahan
dari Telur?
6. Mengetahui apa saja jenis, struktur fisik, kandungan kimia, dan contoh olahan
dari Ikan?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Pangan Hewani


Bahan pangan hewani memiliki daya simpan yang jauh lebih pendek daripada bahan
pangan nabati bila dalam keadaan segar (kecuali telur). Pendeknya daya simpan ini
terkait dengan struktur jaringan hasil hewani dimana bahan pangan hewani tidak
memiliki jaringan pelindung yang kuat dan kokoh sebagaimana pada hasil tanaman.
Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh
faktor tekanan dari luar. Karakteristik masing-masing bahan pangan hewani sangat
spesifik sehingga tidak bisa digeneralisasi. Sifat pada daging sangatlah berbeda dengan
sifat telur. Berbeda dengan pangan nabati yang memiliki kesamaan dalam hal jaringan-
jaringan atau komponen-komponen penyusunnya. Pada bahan pangan hewani, lemak
pada daging terletak pada jaringan lemak, pada susu terletak pada globula-globula
lemak dan pada telur terdapat pada kuning telur. Bahan pangan hewani pada umumnya
merupakan sumber protein dan lemak dan bahan pangan nabati merupakan sumber
karbohidrat, vitamin, mineral, lemak dan protein.
Berdasarkan hal di atas maka pengolahan menjadi penting. Pengolahan penting karena
dapat memperpanjang masa simpan, meningkatkan daya tahan, meningkatkan kualitas,
nilai tambah dan sebagai sarana diversifikasi produk. Dengan demikian maka suatu
produk menjadi memiliki daya ekonomi yang lebih setelah mendapat sentuhan
teknologi pengolahan.
B. Daging
1. Jenis
Daging iyalah bagian lunak pada hewan yang terbungkus kulit dan melekat pada
tulang yang menjadi bahan makanan. Daging tersusun sebagian besar dari
jaringan otot, ditambah dengan lemak yang melekat padanya, urat, serta tulang
rawan.
Daging sapi Daging kuda dan daging kedelai
Daging kerbau Daging unta
Daging kambing Daging kelinci
Daging domba Daging ayam
Daging babi (termasuk babi
hutan)
2. Struktur Fisik
Jaringan tubu terdiri dari komponen – komponen fisik, seperti kulit, jaringan
lemak, jaringan otot, jaringan ikat, tulang, jaringan pembuluh darah serta jaringan
syaraf. Jaringan otot, jaringan lemak, jaringan ikat, tulang dan tulang rawan
merupakan komponen fisik yang utama.

3. Kandungan Kimia
Menurut Forrest et al. 1992 yaitu mengandung 19% protein, 5% lemak, 70% air,
3,5% zat-zat non protein dan 2,5% mineral, menurut Lawrie 1991 terdiri atas
75% air, 18% protein, 3,5 % lemak, dan 3,5 % zat-zat non protein yang dapat di
laut.

4. Contoh Olahan Pangan


Rendang atau randang adalah masakan daging dengan bumbu rempah-rempah
yang berasal dari minangkabau. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang
dipanaskan berulang-ulang menggunakan santan sampai kuahnya kering sama
sekali. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam yang tinggal hanyalah
potongan daging berwarna hitam pekat.

C. Unggas
1. Jenis
Unggas adalah sejenis hewan ternak yang termasuk kelompok dari sejenis burung
yang akan dimanfaatkan daging, telur, dan juga bulunya. Pada umumnya hewan
ini termasuk bagian dari kelompok ordo Gallifermos dan Anserifornes. Memiliki
bentuk tubuh seperti ayam atau bebek.
Secara umum, kebanyakan hewan unggas sering dijadikan sebagai hewan ternak,
karena hewan ini mudad dirawat dan termasuk hewan yang produktif. Akan tetapi
hewan unggas memiliki daya tahan tubuh yang lemah, maka hewan ini sering
terkena penyakit dan virus. Kata unggas biasanya digunakan untuk burung
pemakan daging atau lebih umumnya, kata ini juga dapat digunakan untuk
menyebut jenis-jenis burung lainnya. Jenis dari unggas antara lain Ayam, bebek,
tinamus, burng puyuh, angsa, Itik, dan kalkun.
2. Struktur Fisik
a. Warna
Mb/Mioglobin (Ungu Gelap) Oksimioglobin (Merah Cerah)
Fe2+ (Merah cerah ) Daging PSE (Pole Sost Exudatif)
Fe2+ ( Merah Coklat) Daging DCM (Dark Cuting Muscle)
b. Tekstur
Tekstur dari unggas di pengaruhi oleh:
 Miofibrillar
 Status kontraksi
 Jaringan ikat
 WHC/WBC
c. WHC/WBC
Daya ikat air oleh protein daging semakin rendah WHC/WBC, maka
menunjukkan telah terjadi denaturasi atau kerusakan protein.
d. Keasaman
 PH daging yang rendah (5,1-6,1)
 PH daging yang tinggi (6,2-7,2)
3. Kandungan Kimia
Komposisi kimia daging ayam per 100 gr
 Air (74,8%)
 Protein (43.1%)
 Lemak (2,5%)
 Abu (1,1%)
 Bagian yang tak terpakai (41,6%)
Komposisi kimia daging bebek per 100 grtelur yang dikons
 Kalori (129 Kal)
 Protein (20 gr)
 Lemak (5 gr)
 Besi (2 mg)
 Vitamin B (100 IU)

4. Contoh Olahan Pangan


 Ayam Taliwang (Lombok, Nusa Tenggara Barat)
 Ayam Rica-rica (Manado)
 Ayam Betutu (Bali)
 Ayam Bumbu rujak
 Ayam Geprek
D. Susu
1. Jenis
 Full cream
 Skim.milk
 SKKM(Kental Manis)
 UHT
 Evaporasi
 Susu Murni

2. Struktur Fisik
 Nilai Ph
Nilai pH susu segar berada di antara pH 6,6 -6,7 dan bila terjadi cukup banyak
pengasaman oleh aktivitas bakteri, angka-angka ini akan menurun secara
nyata. Bila pH susu naik di atas 6,6 -6,8 biasanya hal itu dianggap sebagai
tanda adanya mastis pada sapi, karena penyakit ini menyebabkan perubahan
keseimbangan mineral dalam susu (Amalia, 2012).
 Warna
Warna susu yang normal adalah putih sedikit kekuningan. Warna susu dapat
bervariasi dari putih kekuningan hingga putih sedikit kebiruan. Warna putih
sedikit kebiruan dapat tampak pada susu yang memiliki kadar lemak rendah
atau pada susu skim (Mohamad, 2002).Warna putih dari susu diakibatkan
oleh dispersi yang merefleksikan sinar dari globula-globula lemak serta
partikel-partikel koloid senyawa kasein dan kalsium posfat. Warna
kekuningan disebabkan karena adanya pigmen karoten yang terlarut di dalam
lemak susu. Karoten mempunyai keterkaitan dengan pigmen santofil yang
banyak ditemuan di dalam tanam-tanaman hijau. Bila karoten dan santofil
dikonsumsi oleh sapi perah, maka akan ikut dalam aliran darah dan sebagian
terlarut/bersatu dalam lemak susu (Mohamad, 2002). Warna air susu dapat
berubah dari satu warna kewarna yang lain, tergantung dari jenisternak, jenis
pakan, jumlah lemak, bahan padat dan bahan pembentuk warna (Saleh, 2004).
 Rasa dan Bau
Susu segar memiliki rasa sedikit manis dan bau (aroma) khas. Rasa manis
disebabkan adanya gula laktosa didalam susu, meskipun sering dirasakan ada
sedikit rasa asin yang disebabkan oleh klorida. Bau khas susu disebabkan oleh
beberapa senyawa yang mempunyai aroma spesifik dan sebagian bersifat
volatil. Oleh sebab itu, beberapa jam setelah pemerahan atau setelah
penyimpanan, aroma khas susu banyak berkurang (Mohamad, 2002).
3. Kandungan Kimia
Komposisi susu diantaranya terdiri atas air,bahan kering,lemak,protein,dan
laktosa. Setiap hewan memiliki komposisi susu yang berbeda-beda,baik antar
hewan,antar jenis,maupun antar bangsa hewan. Susu sapi memiliki kadar lemak
3,1% protein 2,8%,bahan kering 11,2%,bahan kering tanpa lemak 8,1%.
Sedangkan komposisi susu kambing terdiri atas kadar lemak 6,34%,protein
4,97%,bahan kering 15,32%, bahan kering tanpa lemak 8,97%. Berdasarkan hasil
komposisi tersebut,dapat disimpulkan bahwa bahan kering,kadar lemak,dan
protein susu kambing lebih tinggi daripada susu sapi.Kandungan omega-3 dalam
susu sapi dapat ditingkatkan melalui pemberian pakan kaya omega-3 seperti
campuran garam kering karboksilat kombinasi selang pemerahan yang berbeda
berpengaruh (P<0.05) terhadap produksi dan laju sekresi susu sapi perah
Mentega adalah makanan produk susu, dibuat dengan mengaduk krim yang
didapat dari susu.Biasanya digunakan sebagai olesan roti dan biskuit,sebagai
perantara lemak di beberapa resep roti dan masakan,dan kadang-kadang bahan
untuk menggoreng.pengganti mntega ialah margarin,yang biasanya lebih
murah,dan memiliki sedikit lemak dan kolestrol.
4. Contoh Olahan Pangan
Mentega (Butter) adalah makanan olahan dari susu yang pertama adalah mentega.
Mentega sering dipakai sebagai olesan roti atau biskuit. Terkadang, mentega juga
digunakan untuk membuat roti, kukis, atau untuk menumis masakan. Mentega itu
terbuat dari krim susu. Krim susu adalah lapisan paling atas dari susu yang
terbentuk jika didiamkan selama beberapa hari. Krim susu itu kemudian diproses
dengan teknik Churning, yakni proses pengadukan terus-menerus sampai lemak
padat dan lemak cair (air) terpisah. Lemak cair yang terpisah inilah yang disebut
sebagai buttermilk atau mentega. 
E. Telur
1. Jenis
Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging,
ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis burung,
seperti ayam, bebek, dan angsa, akan tetapi telur-telur yang kecil seperti telur ikan
kadang juga digunakan sebagai campuran dalam hidangan. Berikut adalah jenis-
jenis telur yang ada yaitu; telur ayam, kaviar(telur ikan), telur puyuh, telur bebek,
telur kalkun, telur ayam kate, telur angsa, telur hias.
2. Struktur Fisik
Stuktur telur terbagi menjadi 5 yaitu:
 Kerabang telur dengan permukaan agak berbintik-bintik.Kerabang telur
merupakan erdapat pembungkus telur yang paling tebal,bersifat keras dan
kaku. Pada kerabang terdapat pori-pori yang berfungsi untuk pertukaran
gas.Pada permukaan luar kerabang terdapat lapisan kukutikula,yang
merupakan pembungkus telur paling luar.
 Selaput kerabang luar dan dalam. Selaput kerabang dalam lebih tipis dati
selaput kerabang luar dan keduanya mempunyai ketebalan 0,01-0,02 mm.
pada ujung telur yang tumpu,keduanya selaput terpisahdan membuat rongga
 Albumin (putih telur) terdiri 4 lapisan paling dalam lapisan tipis dan encer
atau lapisan chalaziferous lapisan ini berhubungan dengan selaput
vitelina,lapisan luar yang tipis dan encer ,yang mengelilingi lapisan
kental.Paling luar adalah lapisan tipis dan encer .
 Struktur keruh berserat yang terdapat pada kedua ujung kuning telur yang di
sebut khalaza dan berfungsi memantapkan fungsi memantaptan posisi kuning
telur.
 Kuning telur yng terdiri dari latebra,diskus terminalis,cincin atau lingkaran
konsentris debgan warna gelap dan terang,di kelilingi oleh selaput vitelina.
3. Kandungan Kimia
Zat-zat yang dikandung dalam telur:
Kolin
Kuning telur memang adalah salah satu sumber nutrisi kolin yang berfungsi
penting untuk pertumbuhan otak janis serta fungsi otak pada manusia.
Protein
Teluar memang cenderung dijadikan standar emas sebagai tempat pembanding
sumber protein lainnya. Dengan adanya kandungan asam aminonya, 6 gram
protein yang terdapat di dalam telur lebih mudah diserap serta dipergunakan oleh
tubuh secara efisien. Selain itu, telur juga mengandung sekitar 74 kalori yang
dipergunakan sebagai energi dalam tubuh.
Vitamin D
Selain kaya protein dan kolin, telur juga mengandung sumber alami vitamin D di
mana vitamin tersebut berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Vitamin D
pada telur juga berguna sebagai penyerapan kalsium serta menjaga kesehatan
tulang dan gigi.
Zeaxanthin dan Lutein
Kedua zat yang terkandung di dalam telur ini juga dapat Anda temukan pada
bayam, serta sayur kale. Fungsi dari kedua zat ini adalah untuk mencegah
kerusakan mata seperti degenerasi makula maupun katarak.

4. Contoh Olahan Pangan


Roti lapis telur merupakan salah satu contoh olahan dari telur ayam adalah roti
lapis dengan beberapa jenis irisan telur maupun olahannya. Irisan telur rebus atau
salad telur merupakan pilihan populer.
F. Ikan
1. Jenis
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air
dan bernafas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling
beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara
taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatanya
masih di perdebatkan. Salah satu jenis ikan adalah ikan salmon, salmon adalah
jenis ikan dari famili salmoniadae. Ikan lain yang berada dalam satu famili dengan
salmon adalah trout. Perbedaan kedua jenis ikan tersebut antara lain. Salmon
bermigrasi, sedangkan trout hidup menetap. Salmon hidup di samudra atlantik dan
samudra fasifik.

2. Struktur Fisik
 Warna
Warna daging ikan salmon tidak putih seperti warna daging ikan pada
umumnya. Ikan salmon memiliki warna cenderung oranye, dengan garis garis
putih. Warna daging ikan salmon segar sangat cerah dan merata.
 Tekstur
Untuk membedakan ikan salmon yang segar dan yang tidak, kita bisa agak
menekan bagian dagingnya. Ikan salmon yang segar ketika bagian dagingnya
ditekan terasa lunak, namun tidak mudah hancur. Sebaliknya, ikan salmon
yang tidak segar, ketika dagingnya ditekan akan terasa agak keras.
 Insang dan kulit
Perhatikan juga bagian insang dan kulitnya. Ikan salmon seger memiliki
warna kemerahan pada insangnya. Sementara pada bagian kulitnya, ikan
salmon segar akan tampak lembab dan sisiknya berkilau.
 Aroma
Bukan hanya warna dagingnya yang berbeda dengan warna daging ikan pada
umumnya, armoa ikan salmon pun agak berbeda. Aroma ika salmon segar dan
tidak terlalu amis.
3. Kandungan Kimia
Manfaat ikan salmon untuk tubuh sangat beragam, karena ikan ini merupakan
sumber protein berkualitas tinggi. Selain mengandung banyak protein, salmon
juga sudah lama dikenal sebagai ikan yang kaya akan vitamin dan mineral yang
penting untuk tubuh. Beberapa mineral penting yang ada dalam ikan salmon
antara lain kalium, selenium, dan vitamin B12. Kandungan lain yang terdapat di
dalam ikan salmon adalah asam lemak omega-3. Zat ini merupakan asam lemak
esensial alami dalam salmon, yaitu dalam bentuk asam EPA (eicosapentaenoic
acid) dan DHA (docosahexanoic acid).

4. Contoh Olahan Pangan


Salah satu contoh olahan pangan dari ikan salmon adalah salmon curry, adapun
cara membuat hidangan salmon curry hanya dalam kurang lebih 30 menit. Bahan-
bahan yang dibutuhkan : daging ikan salmon fillet, santan, jahe, gula merah, saus
ikan, pasta curry merah, air jeruk nipis, daun kemangi, daun ketumbar, cabai
merah dan garam.
Cara membuatnya :
1) Potong salmonnya menjadi dadu ukuran sedang.
2) Masukan santan kedalam panci dan tambahan jahe, gula, saus ikan, pasta
curry dan air jeruk nipis.
3) Aduk-aduk dan pastikan pasta curry larut dalam kuah. Masak hingga
mendidih dan masukan salmon.
4) Masak ikan dengan lembut agar tidak hancur selama 5-7 menit. Sajikan
bersama daun ketumbar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan pangan hewani memiliki daya simpan yang jauh lebih pendek daripada bahan
pangan nabati bila dalam keadaan segar (kecuali telur). Pendeknya daya simpan ini
terkait dengan struktur jaringan hasil hewani dimana bahan pangan hewani tidak
memiliki jaringan pelindung yang kuat dan kokoh sebagaimana pada hasil tanaman.
Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh
faktor tekanan dari luar. Karakteristik masing-masing bahan pangan hewani sangat
spesifik sehingga tidak bisa digeneralisasi. Secara garis besar, bahan pangan dapat
dikelompokkan menjadi menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan
bahan pangan hewan (hewani). Bahan pangan nabati adalah bahan- bahan makanan
yang berasal dari tanaman baik sebagian maupun keseluruhannya atau mungkin
bahan makanan yang diolah dari bahan dasar tumbuhan. Sedangkan bahan pangan
hewani merupakan bahan- bahan makanan yang berasal dari hewan atau hasil olahan
berbahan dasar hewan. Kedua bahan pangan ini memiliki karakteristik yang berbeda
sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang berbeda pula, dalam hal ini
yang diuraikan adalah bahan pangan hewani. Bahan pangan hewani meliputi susu,
telur, daging dan ikan serta produk- produk olahan yang bahan dasarnya berasal dari
bahan pangan hewani.
B. Saran
Bahan pangan hewani sangat berpengaruh pada kesehatan terutama untuk memenuhi
kebutuhan gizi seimbang. Bahan pangan hewani mengandung protein yang sangat
tinggi. Protein sangan penting dalam perkembangan otak dan organ tubuh lain nya.
Terutama anak yang masih dalam masa 1000 hari pertama kehidupan sangat
membutuhkan asupan protein dari bahan pangan hewani. Oleh karena itu kita harus
rutin mengkonsumsi olahan dari bahan pangan hewani.
DAFTAR PUSTAKA
https://bisakimia.com
https://bobo.grid.id/read/08675494/5-makanan-dari-olahan-susu?page=all
https://id.scribd.com
https://karyapemuda.com
https://www.academi.edu
https://www.google.com
https://www.mikirbae.com
https://www.yogyatelur.com

Anda mungkin juga menyukai