Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KIMIA

“Unsur Golongan VIIIA”

Disusun Oleh:
Melinda Fitrianingrum
Muhammad Farhan Hisyam F.
Ria Siti Nurhalizah
Singgih Dwi Karsono
Ulfinatu Arrohmah

KELAS: XII-IPA 1

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 8


SAMARINDA
0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
proses pembelajaran sejarah Indonesia.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Samarinda, 24 Oktober 2018

Kelompok 5,

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR…………………………………………………….1
DAFTAR ISI……………………………………....................……………2
BAB. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………...……3
B. Rumusan Masalah……………………………….................…….3
C. Tujuan…………………………………….………………..…….3

BAB. II. PEMBAHASAN


A. Golongan VIIIA (Gas Mulia)……………………..…………….4
B. Sifat-Sifat Gas Mulia……………………………….……………4
C. Unsur-Unsur pada Golongan VIIIA…………………...…….5

BAB. III. PENUTUP


A. Kesimpulan………………………………………..….…………17

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Golongan VIIIA dalam tabel periodik atau sering kita sebut gas mulia. Disebut
mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Gas ini mempunyai sifat
lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia juga
merupakan golongan kimia yang unsur-unsurnya memiliki elektron valensi luar penuh.
Unsur-unsurnya adalah He (Helium), Ne(Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe (Xenon),
dan Rn (Radon) yang bersifat radioaktif.
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki
kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik
karena sifat stabilnya. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He),
Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat
sedikit kandungannya di bumi.
Gas Mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk Helium terdapat di luar atmosfer.
Helium dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif uranium dan thorium. Semua unsur
- unsur gas mulia terdiri dari atom-atom yang berdiri sendiri. Unsur gas mulia yang
terbanyak di alam semesta adalah Helium (banyak terdapat di bintang) yang merupakan
bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan
sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio
aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon disebut juga

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
a. Apa saja sifat-sifat, kegunaan, pembuatan, dan dampak dari golongan VIII A?
b. Bagaimana limpahan unsure golongan VIII A di alam?

C. Tujuan
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memperluas wawasan tentang unsur golongan
VIII A. Dan makalah ini dibuat dengan tujuan agar kita mengenal lebih luas tentang sifat-
sifat, kegunaan, dampak, pembuatan, dan limpahan unsure golongan VIII A di alam.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Golongan VIIIA (Gas Mulia)

1. Pengertian
Golongan VIIIA atau sering kita sebut dengan gas mulia. Disebut mulia karena
unsur-unsur ini sangat stabil(sangat sukar bereaksi). Tidak ditemukan satupun senyawa
alami dari gas mulia. Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi
elektronnya yang terisi penuh, yaitu konfigurasi oktet(duplet untuk Helium). Kestabilan
gas mulia dicerminkan oleh energy ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas elektronnya
yang sangat rendah(bertanda positif). Para ahli zaman dahulu yakin bahwa unsur-unsur gas
mulia benar-benar inert. Pendapat ini dipatahkan, setelah pada tahun 1962, Neil Bartlett,
seorang ahlikimia dari Kanada berhasil membuat senyawa xenon, yaitu XePtF6. Sejak itu,
berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat. Gas mulia adalah gas yang mempunya isifat
lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia banyak
digunakan dalams ektor perindustrian

B. Sifat-Sifat Gas Mulia


1. Jari-jari atom unsur-unsur Gas Mulia dari atas ke bawah semakin besar karena
bertambahnya kulit yang terisi elektron.
2. Energi Ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom
terhadap elektron terluar semakin lemah.
3. Afinitas Elektron unsur-unsur Gas Mulia sangat kecil sehingga hampir mendekati
nol.
4. Titik didih unsur-unsur Gas Mulia berbanding lurus dengan kenaikan massa atom.
5. Titik lebur unsur-unsur Gas Mulia mengikuti sifat titik didih.

4
C. Unsur-Unsur pada Golongan VIIIA

1. Helium

Helium merupakan unsur ke dua terbanyak dan teringan dari segala jenis unsur
kimia yang ada. Dimana mencakup 24 persen massa keunsuran total alam semesta dan 12
kali jumlah massa keseluruhan unsur berat lainnya. Unsur kimia yang tidak berwarna,
tidak berbau, tidak berasa, tidak beracun, serta berada pada posisi terendah dari semua
unsur ini berwujud sebuah gas. Namun bisa berubah pada kondisi yang sangat ekstrim.
Gas ini kurang larut dalam air dibandingkan gas lainnya. NamaHelium berasaldari nama
dewa matahari Yunani, Helios. Pada tahun 1868, astronom Matematika dan Fisika yang
berasal dari Perancis, Pierre JulesCasarJansen berhasil mendeteksi pertama kalinya bahwa
helium sebagai tanda garis spektral kuning yang berasal dari cahaya gerhana matahari.
Pada tahun 1903, kandungan helium terbesar ditemukan pada ladang gas alam di Amerika
yang sampai saat ini masih menjadi ladang gas heliumterbesar di dunia. Helium
merupakan unsur kurang reaktif dan hampir tidak membentuk senyawa kimia dengan
unsur lain.

a. Penggunan dan Manfaat Helium

1. Helium digunakan sebagai gas pengisi pada airships dan balon udara, karena gas
ini lebih ringan dari pada udara. Lalu mengapa tidak digunakan gas hydrogen yang
7% lebih ringan dari helium? Alasannya adalah karena gas hydrogen lebih mudah
terbakar dibandingkan dengan helium

2. Helium juga digunakan untuk menjaga agar hydrogen-oksigen sebagai bahan bakar
roket tetap berwujud cair. Hal ini karena helium memiliki titik didih yang sangat
rendah.

5
3. Sebagai fluida pendingin (yang hanya dapat terjadi pada tekanan tinggi dan suhu
sangat rendah) di reaktor nuklir, dan sebagai gas pembawa dalam analisis
kromatografi gas.

4. Sebagai campuran oksigen dalam tabung penyelam karena dalam tekanan tinggi
helium tidak larut dalam darah. Bila menggunakan udara biasa yang mengandung
Nitrogen maka saat menyelam tekanan menjadi tinggi dan Nitrogen menjadi larut
dalam darah. Saat penyelam kembali ke permukaan tekanan menjadi lebih rendah
menyebabkan kelarutan Nitrogen dalam darah berkurang dan keluar dari dalam
darah. Hal ini menyebabkan rasa nyeri yang hebat dan berbahaya.

b. Efek Helium Bagi Kesehatan

Helium dapat diserap ke dalam tubuh jika terhirup. Saat terhirup, gas ini akan
menyebabkan suara menjadi tinggi, pusing, sakit kepala, dan perasaan tercekik. Kontak
helium cair pada kulit bisa memicu radang dingin (frostbite) dan dalam kasus parah
membutuhkan amputasi anggota tubuh.Bila terhirup terus menerus, pendengaran pada
telinga secara perlahan kualitasnya akan berubah menjadi frekuensi yang menurun.

c. Sifat Fisik dan Kimia Helium

1. Nomor Atom : 2
2. Elektron Valensi : 2
3. Jari-Jari Atom (Ǻ) : 0,50
4. Massa Atom (gr/mol) : 4,0026
5. Massa Jenis (kg/m3) : 0,1785
6. Titik Didih (0C) : -268,8
7. Titik Lebur (0C) : -272,2
8. Bilangan Oksidasi : 0
9. Keelekronegatifan : -
10. Entalpi Peleburan (kJ/mol) : @
11. Entalpi Penguapan (kJ/mol) : 0,0845
12. Afinitas Elektron (kJ/mol) : 21
13. Energi Ionisasi (kJ/mol) : 2640

Karena memiliki titik didih dan titik leleh yang sangat rendah, maka helium pada
umumnya ditemukan dalam fase gas kecuali di bawah kondisi yang paling ekstrim. Helium

6
disebut gas mulia karena kulit luarnya dipenuhi elektron, sehingga helium sangat tidak
reaktif dan tidak mudah terbakar.

d. Kelimpahan Unsur Helium di Alam

Kelimpahan helium dialam semesta (±23%) adalah yang terbesar setelah hidrogen
(±76%). Helium berasal dari reaksi fusi hidrogen di matahari. Sebagian kecil unsur
tersebut terjebak dibawah kerak bumi pada waktu pembentukannya yang juga berlangsung
di matahari. Partikel alfa yang dihasilkan oleh peluruhan radioaktif meningkatkan jumlah
atom-atom He dalam kerak bumi, oleh karena itu helium sudah berhasil diekstrkasi sebagai
hasil samping gas alam dari daerah-daerah tertentu, misalya di Amerika Utara. Adapun
helium di atmosfir kadarnya hanya sedikit, sebab gas helium sangat ringan sekali
sehingga mudah lolos dari tarikan gravitasi bumi

e. Proses Pembuatan Helium

Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas helium
mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu -268,8˚C sehingga pemisahan gas helium
dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar -
156˚C) dan gas helium terpisah dari gas alam.

2. Neon

Neon adalah gas mulia teringan kedua setelah helium. Gas ini berwarna oranye
kemerahan saat dimasukkan dalam tabung vakum dan dalam lampu neon. Kapasitas
pendingin neon 40 kali lebih besar dari helium cair dan 3 kali hidrogen cair (per unit
volume). Neon merupakan refrigeran lebih murah daripada helium di sebagian besar
aplikasi. Meskipun pada umumnya tidak reaktif (inert), gas ini dapat membentuk senyawa
eksotis dengan fluor di laboratorium. Belum diketahui secara pasti apakah terdapat

7
senyawa neon di alam akibat sifatnya yang tidak reaktif. Meskipun neon adalah unsur
paling melimpah keempat di alam semesta, atmosfer bumi hanya mengandung 0,0018%
neon.

a. Penggunaan dan Manfaat Neon

1. Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon.

2. Neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indikator tegangan tinggi,
zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi.

3. Neon cair merupakan zat pendingin pada refrigenerator untuk temperatur rendah.

4. Neon juga dapat digunakan untuk memberi tanda pada pesawat terbang karena
sinarnya dapat menembus kabut.

b. Efek Neon Bagi Kesehatan

Neon bisa terhirup melalui pernapasan. Neon yang terlepas dalam ruangan tertutup
bisa memicu sesak napas. Kontak kulit dengan neon cair yang bersuhu amat rendah bisa
menyebabkan radang dingin (frostbite). Neon yang terhirup dalam jumlah besar akan
memicu pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan kematian. Dalam ruangan yang
tertutup, neon yang terlepas bisa mengurangi konsentrasi oksigen di udara. Konsentrasi
oksigen yang hilang hingga 75% bisa berakibat fatal (kematian).

c. Sifat Fisik dan Kimia Neon

1. Nomor Atom : 10
2. Elektron Valensi : 8
3. Jari-Jari Atom (Ǻ) : 0,65
4. Massa Atom (gr/mol) : 20,1797
5. Massa Jenis (kg/m3) : 0,9
6. Titik Didih (0C) : -245,8
7. Titik Lebur (0C) : -248,8
8. Bilangan Oksidasi : 0
9. Keelekronegatifan : -
10. Entalpi Peleburan (kJ/mol) : 0,332
11. Entalpi Penguapan (kJ/mol) : 1,73

8
12. Afinitas Elektron (kJ/mol) : 29
13. Energi Ionisasi (kJ/mol) : 2080

d. Kelimpahan Unsur Neon di Alam

Neon adalah unsur gas mulia yang terdapat atmosfer hingga 1:65000 udara. Neon
diperoleh dengan mencairkan udara dan melakukan pemisahan dari gas lain dengan
penyulingan bertingkat.

e. Proses Pembuatan Neon

Neon diperoleh dengan mencairkan udara dan melakukan pemisahan dari gas lain
dengan penyulingan bertingkat. Yakni udara diberi tekanan tinggi da suhunya diturunkan
sampai semua komponen udara menjadi cair. Kemudian tekanan dinaikkan sedikit-sedikit
sambil menaikkan suhu, maka gas akan tersuling pada titik didihnya. Dengan cara ini kita
bisa memisahkan komponen-komponen gas yang ada di udara. Termasuk gas neon di
dalamnya.

3. Argon

Argon diduga terdapat dalam udara oleh Henry Cavendish pada tahun 1785, tapi
tidak ditemukan sampai tahun 1894 oleh Lord Rayleigh dan Sir William Ramsay. Argon
adalah gas mulia ketiga dan berkontribusi pada sekitar 1% atmosfer bumi. Argon memiliki
kelarutan mirip oksigen dan sekitar 2,5 kali lebih mudah larut dalam air dari nitrogen.
Unsur kimia inert ini tidak berwarna dan tidak berbau baik dalam bentuk cair dan gas.
Argon biasanya diperoleh melalui fraksinasi udara cair. Sebagai informasi, atmosfer Mars
mengandung 1,6% Ar-40 dan 5 ppm Ar-36. Dalam atmosfer bumi, Ar-39 tercipta oleh

9
aktivitas sinar kosmik. Dalam lingkungan bawah permukaan, argon dihasilkan melalui
penangkapan neutron oleh K-39 atau emisi alpha oleh kalsium.

a. Penggunaan dan Manfaat Argon

1. Argon tidak bereaksi dengan filamen bola lampu bahkan pada suhu tinggi,
sehingga digunakan sebagai gas pengisi bola lampu.
2. Argon juga memiliki nilai penting bagi industri logam dan digunakan sebagai
perisai gas inert dalam arc welding dan pemotongan logam.
3. Kegunaan lain argon adalah sebagai selimut non-reaktif dalam pembuatan titanium
dan unsur reaktif lainnya, serta sebagai atmosfer pelindung untuk menumbuhkan
kristal silikon dan germanium.
4. Argon-39 telah digunakan untuk sejumlah aplikasi, terutama ice coring.
5. Unsur ini digunakan pula dalam scuba diving untuk mengembangkan drysuit
karena sifatnya yang tidak reaktif serta kemampuannya mengisolasi panas.
6. Argon juga digunakan untuk gas pengisi ban mobil-mobil mewah.

b. Efek Argon Bagi Kesehatan

Argon bisa terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Jika terhirup pada ruangan
tertutup, korban bisa lemas karena kekurangan oksigen akibat didesak oleh argon. Efek
lain yang mungkin timbul saat menghirup argon adalah pusing, sakit kepala, sesak nafas,
mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan pada kasus parah mengakibatkan kematian.
Kematian bisa terjadi akibat kesalahan dalam penilaian, kebingungan, atau kehilangan
kesadaran sehingga mencegah upaya penyelamatan diri.

c. Sifat Fisik dan Kimia Argon

1. Nomor Atom : 18
2. Elektron Valensi : 8
3. Jari-Jari Atom (Ǻ) : 0,95
4. Massa Atom (gr/mol) : 39,348
5. Massa Jenis (kg/m3) : 1,784
6. Titik Didih (0C) : -185,7
7. Titik Lebur (0C) : -189,1

10
8. Bilangan Oksidasi : 0
9. Keelekronegatifan : -
10. Entalpi Peleburan (kJ/mol) : 1,19
11. Entalpi Penguapan (kJ/mol) : 6,45
12. Afinitas Elektron (kJ/mol) : 35
13. Energi Ionisasi (kJ/mol) : 1520

d. Kelimpahan Unsur Argon di Alam

Argon adalah unsur yang paling melimpah dari gas mulia di atmosfer bumi. hampir
1% (0,94%) dari volume udara sehingga unsur yang paling melimpah ketiga di udara
setelah nitrogen dan oksigen. Argon juga ditemukan dalam jejak kecil di kerak dan laut.

e. Proses Pembuatan Argon

Argon biasanya dihasilkan dari udara cair sebagai produk sampingan dari produksi
nitrogen dan oksigen.

4. Kripton

Kripton terdapat di udara dengan konsentrasi sekitar 1 ppm. Gas ini ditandai
dengan spektrum garis-garis cerah hijau dan oranye.Pada tahun 1960, disepakati secara
internasional bahwa satuan dasar panjang, meter, didefinisikan sebagai 1 m = 1.650.763,73
panjang gelombang (dalam vakum) dari garis oranye-merah Kr-33. Dalam kondisi normal,
kripton merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau, dan berharga cukup mahal. Kripton
padat berwujud zat kristal putih dengan struktur kubus, seperti pada umumnya “gas mulia”
lainnya. Senyawa kripton umumnya tidak stabil, kecuali diisolasi dalam matriks pada suhu
yang sangat rendah. Kripton mungkin merupakan salah satu gas paling langka di atmosfer.

11
Terdapat total lebih dari 15 miliar ton gas ini di atmosfer dengan sekitar 8 ton per tahun
diekstrak melalui udara cair.

a. Penggunaan dan Manfaat Kripton

1. Kripton digunakan untuk mengisi bola lampu listrik yang menggunakan campuran
kripton dan argon.
2. Kripton juga digunakan dalam lampu proyeksi fotografi, dalam lampu energi tinggi
seperti yang digunakan di bandara dan di strobo-lamp karena memiliki respon yang
sangat cepat pada arus listrik.
3. Campuran isotop stabil dan tidak stabil kripton dihasilkan oleh fisi neutron lambat
uranium dalam reaktor nuklir sebagai Kripron-85, isotop yang paling stabil.
4. Kripton juga digunakan untuk mendeteksi kebocoran dalam wadah tertutup, untuk
merangsang fosfor dalam sumber cahaya tanpa memerlukan energi dari luar, dan
dalam kedokteran untuk mendeteksi bukaan jantung abnormal.

b. Efek Kripton Bagi Kesehatan

Gas ini bersifat inert dan diklasifikasikan sebagai gas yang menyebabkan sesak
nafas ringan. Inhalasi dalam konsentrasi berlebihan dapat menyebabkan pusing, mual,
muntah, kehilangan kesadaran, dan bahkan kematian. Kematian bisa terjadi akibat
kesalahan dalam penilaian, kebingungan, atau kehilangan kesadaran yang mencegah
penyelamatan diri. Pada konsentrasi oksigen rendah, ketidaksadaran dan kematian dapat
terjadi dalam hitungan detik tanpa peringatan. Pengaruh gas sesak nafas ringan sebanding
dengan sejauh mana kripton mengurangi jumlah (tekanan parsial) oksigen di udara yang
dihirup. Oksigen dapat berkurang sampai 75% dari persentase normal di udara dan
berpotensi berakibat fatal dalam hitungan menit.

c. Sifat Fisik dan Kimia Kripton

1. Nomor Atom : 32
2. Elektron Valensi : 8
3. Jari-Jari Atom (Ǻ) : 1,10
4. Massa Atom (gr/mol) : 83,8
5. Massa Jenis (kg/m3) : 3,75

12
6. Titik Didih (0C) : -153
7. Titik Lebur (0C) : -157
8. Bilangan Oksidasi : 0 ; 2
9. Keelekronegatifan : 3,1
10. Entalpi Peleburan (kJ/mol) : 1,64
11. Entalpi Penguapan (kJ/mol) : 9,03
12. Afinitas Elektron (kJ/mol) : 39
13. Energi Ionisasi (kJ/mol) : 1350

d. Kelimpahan Unsur Kripton di Alam

Kripton terdapat di udara dengan kadar 1 ppm. Atmosfer Mars diketahui


mengandung 0.3 ppm kripton. Kripton didapat dari hasil destilasi udara cair. Kripton akan
ditemukan terpisah dari gas-gas lain. Krypton juga dapat diperoleh dari pembelahan
uranium.

e. Proses Pembuatan Kripton

Kripton (Kr) dapat direaksikan dengan Flour (F2) dan menghasilkan Kripton
difluorida (KrF2) dengan rumus molekul:
Kr(s) + F2 (s) → KrF2 (s)
Reaksi ini dihasilkan dengan cara mendinginkan Kr dan F2 pada suhu -196 0C lalu
diberi loncatan muatan listrik atau sinar X. Dari kira-kira selusin senyawaan kripton yang
dikenal, semuanya merupakan garam kompleks yang diturunkan dari KrF2. Salah satu
contoh pembentukan garam adalah:
KrF2 + SbF5 → KrF+ + SbF6-
Lalu, pada tahun yang sama, KrF4 dilaporkan oleh Grosse, tetapi kemudian
ditemukan kekeliruan. Ada juga senyawa yang belum diverifikasi, yaitu barium garam dari
asam karboksilat Kripton. Ion poliatomik ArKr + dan KrH+ telah diteliti dan terbukti untuk
KrXe atau KrXe+. Senyawa Kripton berikatan dengan atom-atom selain fluor juga telah
ditemukan. Reaksi KrF2 dengan B(OTeF5)3 menghasilkan senyawa yang tidak stabil,
Kr(OTeF5)2, yang berisi ikatan Kripton-oksigen. Ikatan Kripton-nitrogen ditemukan pada
kation [HC≡N–Kr–F]+, dihasilkan oleh reaksi KrF2 dengan [HC≡NH] + [AsF] dengan
suhu dibawah −50°C. HKrCN dan HKrC≡CH (Kripton hidrida-sianida dan
hydrokryptoacetylene) dilaporkan stabil hingga 40 K.

13
5. Xenon

Ditemukan pada tahun 1898 oleh Ramsay dan Travers dalam residu yang tersisa
setelah menguapkan udara cair. Xenon adalah anggota gas mulia atau gas inert. Terdapat
di atmosfer kita dengan kandungan satu bagian per dua puluh juta bagian atmosfer. Xenon
terdapat dalam atmosfer Mars dengan kandungan 0.08 ppm.

a. Penggunaan dan Manfaat Xenon

Gas ini digunakan dalam pembuatan tabung elektron, lampu stoboskopik (lampu
neon yang berkedip dengan frekuensi tertentu), lampu bakterisida, dan lampu yang
digunakan untuk mengeluarkan laser rubi yang menghasilkan sinar yang koheren. Xenon
digunakan dalam medan energi nuklir dalam bejana ggelembung udara, probe, dan
penerapan lainnya di mana dibutuhkan bobot atom tinggi. Senyawaa perxenate digunakan
kimia analisis sebagai zat oksidator. 133Xe dan 135Xe dihasilkan oleh iradiasi neutron dalam
133
reaktor nuklir dingin. Xe memiliki banyak kegunaan sebaai isotop. Unsur ini tersedia
dalam kontainer gas dalam kaca bersegel dengan tekanan standar. Xenon tidak beracun
tapi senyawanya sangat beracun karena sifat oksidatornya yang sangat kuat.

b. Efek Xenon Bagi Kesehatan

Terhirup: Gas ini lembam dan diklasifikasikan sebagai asfiksia sederhana. Inhalasi
dalam konsentrasi yang berlebihan dapat menyebabkan pusing, mual, muntah, kehilangan
kesadaran, dan kematian. Kematian bisa disebabkan oleh kesalahan dalam penilaian,
kebingungan, atau hilangnya kesadaran yang mencegah penyelamatan diri. Pada
konsentrasi oksigen rendah, ketidaksadaran dan kematian dapat terjadi dalam hitungan
detik tanpa peringatan.

14
c. Sifat Fisik dan Kimia Xenon

1. Nomor Atom : 54
2. Elektron Valensi : 8
3. Jari-Jari Atom (Ǻ) : 1,30
4. Massa Atom (gr/mol) : 131,29
5. Massa Jenis (kg/m3) : 5,9
6. Titik Didih (0C) : -108
7. Titik Lebur (0C) : -112
8. Bilangan Oksidasi : 0; 2; 4; 6
9. Keelekronegatifan : 2,4
10. Entalpi Peleburan (kJ/mol) : 2,30
11. Entalpi Penguapan (kJ/mol) : 12,64
12. Afinitas Elektron (kJ/mol) : 41
13. Energi Ionisasi (kJ/mol) : 1170

d. Kelimpahan Unsur Xenon di Alam

Ditemukan dalam residu yang tersisa setelah menguapkan udara cair. Xenon adalah
anggota gas mulia atau gas inert. Terdapat di atmosfer kita dengan kandungan satu bagian
per dua puluh juta bagian atmosfer. Xenon terdapat dalam atmosfer Mars dengan
kandungan 0.08 ppm. Unsur ini ditemukan dalam bentuk gas, yang dilepaskan dari mineral
mata air tertentu, dan dihasilkan secara komersial dengan ekstraksi udara cair.

e. Proses Pembuatan Xenon

Unsur ini ditemukan dalam bentuk gas, yang dilepaskan dari mineral mata air
tertentu, dan dihasilkan secara komersial dengan ekstraksi udara cair.

15
6. Radon

Unsur ini ditemukan pada tahun 1900 oleh Dorn, yang menyebutnya sebagai
emanasi (pancaran) radium. Pada tahun 1908, Ramsay dan Gray, yang menamakannya
niton, mengisolasi unsur tersebut dan menetapkan kerapatannya, kemudian diketahui
bahwa unsur ini adalah gas terberat dari semua unsur yang telah ditemukan saat itu. Radon
bersifat inert dan menempati posisi terakhir pada grup gas mulia pada Tabel Periodik.
Sejak tahun 1923, unsur ini baru dinamakan radon.

a. Penggunaan dan Manfaat Radon

Radon masih diproduksi untuk kegunaan terapi di beberapa rumahsakit dengan


memompanya dari sumber radium dan memberinya segel pada” tabung menit”, yang
disebut “bibit” atau “jarum”, untuk diberikan kepada pasien. Hal ini telah banyak
dihentikan oleh kebanyakan rumah sakit yang bsia mendapatkan bibitnya langsung dari
suplier, sesuai dengan kebutuhan dan dosis yang diinginkan.

b. Efek Radon Bagi Kesehatan

Radon terjadi dalam lingkungan terutama dalam fase gas. Akibatnya, orang-orang
terutama terkena radon melalui menghirup udara. Latar belakang tingkat radon di udara
luar umumnya cukup rendah, namun di lokasi yang dalam tingkat radon di udara mungkin
lebih tinggi. Di rumah, sekolah dan tingkat bangunan radon yang meningkat karena radon
memasuki gedung melalui retakan di yayasan dan ruang bawah tanah.

c. Sifat Fisik dan Kimia Radon

1. Nomor Atom : 86
2. Elektron Valensi : 8

16
3. Jari-Jari Atom (Ǻ) : 1,45
4. Massa Atom (gr/mol) : 222
5. Massa Jenis (kg/m3) : 9,73
6. Titik Didih (0C) : -62
7. Titik Lebur (0C) : -71
8. Bilangan Oksidasi : 0; 4
9. Keelekronegatifan : 2,1
10. Entalpi Peleburan (kJ/mol) : 2,89
11. Entalpi Penguapan (kJ/mol) : 16,4
12. Afinitas Elektron (kJ/mol) : 41
13.
Energi Ionisasi (kJ/mol) : 1040

d. Kelimpahan Unsur Radon di Alam

Satu bagian radon terdapat dalam 1 x 1021 bagian udara. Pada suhu biasa, radon
tidak berwarna, tetapi ketika didinginkan hingga mencapai titik bekunya, radon
memancarkan fosforesens yang teerang, yang kemudian menjadi kuning seiring
menurunnya suhu. Radon dapat ditemukan di beberapa mata air dan mata air panas. Kota
Misasa, Jepang, terkenal karena mata airnya yang kaya dengan radium yang menghasilkan
radon.

e. Proses Pembuatan Radon

Radon dibebaskan dari tanah secara alamiah, apalagi di kawasan bertanah di


Granit. Radon juga mungkin dapat berkumpul di ruang bawah tanah dan tempat tinggal
(Namun ini juga bergantung bagaimana rumah itu di rawat dan ventilasinya) Uni Eropa
mennentukan bahwa batas aman kandungan radon adalah 400 Bq/meter3 untuk rumah
lama, dan 200 Bq/m3 untuk rumah baru. ‘’Environmental Protection Agency’’ Amerika
mennyarankan untuk melakukan tindakan segera bagi semua rumah dengan kepekatan
Radon melebihi 148 Bq/m3 (diukur sebagai4 pCi/L). Hampir satu rumah setiap 15 di A.S.
mempunyai kadar radon yang tinggi menurut statistik (U.S. Surgeon General) dan EPA
mencadangkan agar semua rumah diuji bagi radon. Sejak 1985 di Amerika, jutaan rumah
telah diuji kandungan radonnya.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki
kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik
karena sifatnya yang stabil. Yang tergolong ke dalam gas kimia yaitu helium (He), neon
(Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang bersifat radioaktif (Rn).
Sifat – sifat dari gas mulia yaitu Jari-jari atom unsur-unsur Gas Mulia dari atas ke
bawah (He ke Rn) semakin besar karena bertambahnya kulit yang terisi elektron. Energi
Ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom terhadap elektron
terluar semakin lemah. Afinitas Elektron unsur-unsur Gas Mulia sangat kecil sehingga
hampir mendekati nol. Titik didih unsur-unsur Gas Mulia berbanding lurus dengan
kenaikan massa atom.
Gas mulia memiliki banyak kegunaan, seperti helium yang dapat digunakan untuk
mengisi balon udara dan radon yang digunakan sebagai terapi kanker karena bersifat
radioaktif.
Di alam, gas mulia berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak reaktif.
Oleh karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan secara fisis.
Pengecualian adalah radon yang diperoleh dari peluruhan unsure radioaktif.

18
DAFTAR PUSTAKA
Http _gas-mulia.blogspot.com_.html

http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/03/kimia-unsur-gas-mulia-yang-

stabil.html

http://chemiscihuy.wordpress.com/2009/11/05/definisi-sejarah-dan-sifat-gas-mulia/

http://masterkimiaindonesia.com/

http://gas-mulia.blogspot.com/2009/11/gas-mulia.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Gas_mulia

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Roni%20Sudra%20jat/home.ht

ml

http://adypurwoko.blogspot.com/2009/01/gas-mulia.html

http://h4rv3st.blogspot.com/2008/06/unsur-unsur-gas-mulia.html

http://www.scribd.com/doc/19015264/Tabel-Periodik-Golongan-VIIIA-2

http://handoyodwiprakoso.blogspot.com/2009/02/tugas-kimia-bu-ninin.html

19

Anda mungkin juga menyukai