Oleh
Febri Ardianto
NPM 19741029
Oleh
Febri Ardianto
NPM 19741029
3. NPM : 19741029
5. Jurusan : Peternakan
Menyetujui
Pembimbing,
Dr. Ir. Suraya Kaffi Syahfura, M.T.A. Ir. Yadi Priabudiman, M.P.
NIP 196511071990102001 NIP 195805181990011001
Dengan ini menyatakan bahwa judul Tugas Akhir “Distribusi Pemasaran Semen
Beku Bangsa Sapi di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, Bandung,
Jawa Barat”. Benar bebas plagiat, dan apabila dalam pernyataan ini terbukti
tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
materai
Febri Ardianto.
NPM 19741029
DISTRIBUSI PEMASARAN SEMEN BEKU BANGSA SAPI
DI BALAI INSEMINASI BUATAN (BIB) LEMBANG
BANDUNG, JAWA BARAT
Oleh:
Febri Ardianto
Abstrak
Alhamdulillahirabbil`alamiin, puji syukur atas rahmat Allah SWT yang telah memberikan
segala nikmat dan hidayah-Nya yang diberikan kepada Penulis, Dengan mengucap
Basmalah Laporan Tugas Akhir ini Penulis persembahkan Kepada :
“Kedua orang tua, Bapak Wagimen dan Ibu (Almh) Suprihatin. Beliau merupakan sumber
semangat dan motivasi yang selalu ada didalam hati, yang selama ini telah mendukung,
mendo`akan, serta memberikan semangat baik bantuan materi yang tiada henti agar
menjadi orang yang bermanfaat dan sukses di dunia maupun diakhirat kelak”.
“Kepada Adik Denis Firmansyah Saputra yang menjadi pelipur ketika Penulis pulang
dirumah, di saat Penulis mulai merindukan rumah dan mulai berbesit rasa jenuh dalam
menjalani kehidupan”.
“Kepada Masyarakat lingkungan Desa Sripendowo, tetangga dan sanak saudara yang
memberikan dukungan kepada Penulis untuk menyelesaikan kuliah dil Peternakan,
Program Studi Produksi Ternak”.
Bismillahirrahmanirrahim….
Puji syukur senantiasa Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
Rahmat dan Karunia-Nya yang telah memberikan nikmat sehat, iman serta
keikhlasan, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan
judul TA “Distribusi Pemasaran Semen Beku Bangsa Sapi Di Balai
Inseminasi Buatan (BIB) Lembang Bandung, Jawa Barat”
viii
telah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
selama menempuh pendidikan di Politeknik Negeri Lampung.
7. Kepada pembimbing lapang terutama Bapak Iman Sukirman, S.Pt,M.Pt.
yang telah membimbing, Menasehati, menegur, serta mengajarkan ilmu baru
kepada Penulis dan kawan- kawan PKL.
8. Keluarga tercinta, Ayah (Bapak Wagimen), Ibunda (Almarhumah Ibu
Suprihatin), adik (Denis Firmansyah Saputra), dan keluarga besar, sanak
saudara yang selalu memberikan dukungan tanpa henti-henti hingga saat ini.
9. Kepada kawan seperjuangan Keluarga PKL Di Balai Inseminasi Buatan
(BIB) Lembang, Arohman Yogi Atiawan, Anggi Puspita Sari, Nihan
Pratama, serta rekan dari Universitas Tadulako Sulawesi yang tidak bisa
disebutkan satu-persatu yang mau berjuang bersama di luar pulau untuk
menggapai ilmu dan pengalaman
10. Kepada Kang, Mbak, Gus, Ning Keluarga Mahasiswa Nahdhatul `Ulama
Polinela, Keluarga Marbot dan BPH Ar-Rahman Perumahan Nunyai Permai,
Pak RT dan jajarannya, Ustadz dan seluruh jajaran Pembina organisasi yang
selalu memberikan nasehat dan dorongan motivasi, serta menghibur tatkala
gundah dan bungah.
11. Teman-teman Program Studi Produksi Ternak Angkatan 2019 yang
senantiasa memberikan dukungan dan semangat kepada Penulis dalam
meraih cita-citanya.
Penulis,
ix
MOTTO
x
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................... 2
1.3 Kerangka Pemikiran ......................................................... 2
1.4 Kontribusi ......................................................................... 2
xi
3.4 Pengamatan ....................................................................... 13
3.5 Prosedur Kerja .................................................................. 14
3.5.1 Tahap Penerimaan Container ............................... 14
3.5.2 Tahap penanganan Container ............................... 14
3.5.3 Tahap penyiapan distribusi semen beku ................ 14
3.5.4 Tahap pengiriman Container ................................ 15
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jenis Dan Tarif Semen Beku Bangsa Sapi Per Dosis .................. 22
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang .................................... 9
2. Struktur Organisasi BIB Lembang ............................................... 10
3. Kondisi Ternak BIB Lembang ..................................................... 11
4. Ruang Jasa Produksi ..................................................................... 16
5. Identifikasi Kode Mini Straw ....................................................... 16
6. Alur Distribusi Semen Beku ........................................................ 20
7. Pola Distribusi .............................................................................. 24
8. Proses Distribusi Semen Beku Untuk Hibah ............................... 25
9. Proses Distribusi Semen Beku Untuk Penjualan Langsung ........ 25
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Tabel Penjulan Langsung Semen Beku ........................................ 35
2. Tabel Pola Kerjasama Penjualan Semen Beku ............................ 36
3. Tabel Pola Kerjasama Penjualan Kegiatan
Pemerintah .................................................................................... 37
4. Data Distribusi Keseluruhan Semen Beku Bangsa Sapi,
Kerbau, Domba Dan Kambing BIB Lembang Tahun 2022 ......... 38
5. Peta Lokasi BIB Lembang, Bandung Jawa Barat ........................ 40
6. Peta Situasi Bangunan di BIB Lembang, Bandung Jawa Barat ... 41
7. Dokumentasi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan .......................... 43
8. Sertifikat Praktik Kerja Lapangan ................................................ 44
xv
I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan tugas akhir ini yaitu untuk mengetahui proses distribusi pemasaran
semen beku bangsa sapi di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang Bandung,
Jawa Barat
1.4 Kontribusi
Kontribusi dari tugas akhir ini yaitu dapat memberikan informasi kepada
masyarakat secara umum dan memberikan sumbangsih terhadap ilmu
3
ukuran yang efisiensi, walaupun tidak setiap peningkatan volume penjualan dapat
diikuti dengan kenaikan laba. Jadi dapat diartikan bahwa volume penjualan
merupakan total keseluruhan kegiatan penjualan produk atau jasa yang didapatkan
perusahaan dalam prihal ukuran waktu tertentu (Kasmir dan Jakfar, 2012).
2.2.1 Faktor yang Mempengaruhi Penjualan
Penjualan dapat di pengaruhi dari beberapa faktor yang dapat meningkatkan
aktivitas suatu perusahaan. Maka manajemen harus memperhatikan beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi penjualan. Beberapa faktor yang mempengaruhi
penjualan menurut Basu Swastha (2010), diantaranya :
1. Kondisi dan kemampuan penjual
Kondisi dan kemampuan penjual yang dapat mempengaruhi penjualan yaitu
mecangkup pemahaman tentang beberapa permasalahan penting yang berkaitan
atas produk yang dijual, jumlah, dan sifat dari tenaga penjual yang diantaranya
meliputi:
a) Jenis dan karakteristik barang/jasa yang ditawarkan
b) Harga barang atau jasa
c) Syarat penjualan seperti pembayaran dan pengiriman
2. Kondisi pasar
Pasar mempengaruhi dalam proses transaksi penjualan, baik sebagai
kelompok pembeli maupun penjual. Kondisi pasar dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya: jenis pasar, kelompok pembeli, daya beli, jumlah pembelian,
serta keinginan dan kebutuhannya.
3. Modal
Modal diperlukan dalam suatu usaha yang berperan sebagai rangka untuk
pemenuhan sumber jasa mengangkut barang dagangan ke tempat tujuan atau
untuk membesar suatu usaha.
4. Kondisi organisasi perusahaan
Pada suatu perusahan tertentu terutama perusahaan besar, dalam bidang
penjualan biasanya ditangani oleh bagian kusus, yaitu bagian penjualan yang
ditangani oleh orang yang ahli dibidang penjualan.
5. Faktor-faktor lain
Faktor-faktor lain yang mempengarui adanya proses penjualan dan
7
produk barang/jasa, dan piagam penghargaan sebagai bentuk prestasi yang telah
diperoleh.
Ternak yang dipelihara di BIB Lembang merupakan pejantan yang telah
bersertifikat sehingga diperoleh dari hasil seleksi dan Uji melalui Uji Zuriat pada
sapi perah, dan Uji Performans pada sapi potong, serta secara rutin dilaksanakan
replacement (peremajaan) agar dapat menghasilkan pejantan yang memiliki
produktifitas baik. Jenis ternak yang ada di BIB Lembang saat ini diantaranya:
sapi perah, sapi potong, kambing, dan juga domba unggul. Alokasi kebun rumput
seluas 19,9 hektar untuk penanaman rumput Gajah dan rumput Afrika (African
star grass) serta penanaman legume perdu dan pohon sebagai sumber protein
green Concentrate
2.5.3 Struktur Organisasi Balai Inseminasi Buatan Lembang
Struktur organisasi BİB Lembang Berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pertanian Republik Indonesia No.58/Kpts/OT. 140/5/2022 tanggal 24 Mei 2021,
adalah sebagai berikut.
Kepala Balai
Ir. Tri Harsi, M.P
sejumlah pejantan yang dipelihara tersebut, ada yang lokal dan ada yang eksotis.
Berdasarkan rumpun atau bangsa pejantan, maka terdapat 19 rumpun/bangsa
pejantan yang dipelihara. Rumpun pejantan tersebut adalah sapi FH (Fries
Holstein), sapi Ongole, sapi Madura, sapi Aceh, sapi Pasundan, sapi Limousin,
sapi Simmental, sapi Brahman, sapi Angus, sapi Wagyu, sapi Belgian Blue,
kerbau Murrah, kerbau Lumpur, kambing PE, kambing Boer, kambing Saanen,
domba Garut, domba Wonosobo, domba Dorper, dan domba Batur.
Setiap tahun populasi pejantan yang dipelihara mengalami dinamika.
Perubahan populasi pejantan dapat terjadi karena adanya hibah, pengadaan baru,
afkir pejantan dan adanya kematian temak. Hibah dan pengadaan baru akan
menambah jumlah pejantan yang dipelihara, sedangkan afkir dan kematan ternak
akan mengurangi populasi (BIB Lembang, 2022).
mencatat kegiatan yang dilakukan terkait dengan Jasa Produksi Straw dan
penjualannya.
2. Wawancara, yaitu dengan menanyakan langsung kepada karyawan dan
ketua Jasa Produksi Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang seperti
keadaan umum BIB Lembang, fasilitas pendukung, proses penanganan
semen beku sebelum didistibusikan, harga penjualan semen beku, pola
distribusi semen beku, dan data penjualan semen beku bulan Maret
3. Studi literatur merupakan cara yang dipakai untuk menghimpun data-data
atau sumber yang berhubungan dengan topik melalui studi literatur. Studi
literatur bisa didapat dari sumber jurnal, buku dan dokumentasi.
3.3.3 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang Penulis laksanaan dalam pembuatan Laporan
Tugas Akhir (TA) yaitu melalui penerapan metode kualitatif dan kuantitatif.
Metode desktiptif kualitatif yaitu metode yang menggambarkan keadaan atau
objek dengan membandingkan teori yang sudah ada, sedangkan untuk metode
kuantitatif adalah metode yang digunakan apabila kesimpulan yang diperoleh
disetai dengan angka.
3.4 Pengamatan
Berdasarkan judul “Distribusi Pemasaran Semen Beku Bangsa Sapi Di
Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang Bandung, Jawa Barat” pengamatan
dilakukan antara lain pada :
1. Peran dari Jasa Produksi Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang
2. Proses persiapan dan handling semen beku, yang meliputi;
a) Menyiapkan dan Membuka semua tutup storage,
b) Serah Terima Semen Beku dari Produksi Semen kepada Jasa
Produksi.
c) Pemeriksaan Container.
d) Mengukur N2 Cair.
e) Menghitung Semen Beku.
f) Pengambilan Sampel.
g) Penyimpanan Semen Beku.
h) Pemindahan Semen Beku.
14
i) Penyegelan Container.
3. Proses distribusi penjualan semen beku, yang meliputi;
a) Jenis dan Tarif Semen Beku.
b) Pola Distribusi.
c) Hasil Distribusi.
4. Strategi dan hambatan penjualan semen beku.
Kode bangsa sapi pada mini straw memiliki warna yang tidak sama, hal ini
dimaksudkan agar tidak tertukar saat membedakan bangsa sapi, pengenalan warna
diantaranya sebagai berikut,
a) Warna Abu-abu : Sapi FH
b) Warna Merah Muda : Sapi Limousin
c) Warna Bening : Sapi Simental
d) Warna Biru Tua : Sapi Brangus
e) Warna Jingga : Sapi Angus
f) Warna Putih : Sapi Wagyu
g) Warna Merah : Sapi Bali
h) Warna Hijau Muda : Sapi Madura
semen sehingga semen beku memenuhi syarat untuk di distribusikan, lalu setelah
container diambil maka dilakukan pencatatan untuk tata letak di dalam wadah
storage meliputi nama bangsa, kode pejantan, dan batch number untuk peletakan.
4.3.3 Pemeriksaan Container
Kegiatan yang dilakukan dalam mengamati keadaan container (Wadah
penampungan semen beku) dan kelengkapannya yaitu meliputi kondisi dari tutup
container dan jika terdapat embun diatas tutup menandakan bahwa container
mengalami kebocoran sehingga container tidak bisa digunakan untuk menampung
semen beku dan jika aman tidak ada embun di tutup container maka bisa
dilakukan pengisian N2 cair hingga penuh, kelengkapan canister harus ada sebagai
wadah untuk goblet, kondisi goblet harus ada untuk menampung semen beku, dan
kondisi dari isi dan ketinggian N2 cair untuk menjaga ketahanan hidup pada
semen beku.
4.3.4 Mengukur N2 Cair
Standar minimal ketinggian N2 cair dalam container adalah 15 cm dari
dasar, untuk mengukur ketinggiannya menggunakan stik kayu kedalam container
sampai menyentuh dasar. Angkat stik kayu dan lihat bagian yang memutih seperti
es sebagian batas level permukaan N2 cair. Apabila kurang dari 15 cm segera
ditambah N2 cair.
4.3.5 Menghitung Semen Beku
Menghitung semen beku dilakukan pada rak hitung yang terendam N2 cair
dengan cara mengambil semen beku dari storage yang terletak pada goblet, ambil
goblet menggunakan pinset lalu ambil semen beku dan tuangkan diatas rak hitung,
kemudian hitung semen beku menggunakan pinset dan usahakan tangan sudah
memakai pelindung agar terhindar dari dinginnya N2 cair dan tidak berdampak
melepuh pada tangan, untuk satu rak hitung berjumlah 100 batang semen beku,
setelah semen beku sudah dihitung, maka masukkan kembali pada pada goblade
sesuai ukurannya (700, 200, 100, 80, 25, atau 10), lalu goblade dimasukkan pada
canister, dan canister di masukkan pada container sesuai data yang disebutkan,
contohnya container 210 dengan canister terletak pada nomor 1A.
19
Penerimaan Container
Penanganan Container
Penyiapan Distribusi
rapat maka dapat menyebabkan terjadinya kontak semen beku dengan suhu
lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas semen beku. Kontainer disimpan
dalam ruangan jasa produksi sebelum diproses lebih lanjut, namun dalam
penataan kontainer di BIB Lembang belum tertata secara sistematis untuk
kemudahan proses penyiapan distribusi, sehingga penempatan kontainer masih
secara acak.
4.4.3 Penyiapan Distribusi
Penyiapan distribusi semen beku dimulai dengan mengambil semen beku di
dalam cryostorage yang sesuai catatan penyimpanan semen beku. Semen beku
yang akan didistribusikan dilakukan penghitungan kembali (racking) di dalam
nitrogen cair dengan memperhatikan jenis sapi, kode batch, kode ternak dan nama
ternak yang dipesan, kemudian di tempatkan pada kontainer transport.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia (2017), menyatakan bahwa kegiatan
dalam penyiapan distribusi diantaranya mengecek stok semen beku, menerima
container, membuat konsep dan menyiapkan semen beku sesuai dengan
permintaan.
4.4.4 Pengiriman Semen
Pengiriman semen beku dengan mengecek ketersediaan N2 cair dalam
container agar cukup selama pengiriman, selanjutnya container di segel, ditempel
alamat penerima, diberikan berita acara dan kartu petunjuk maka semen beku siap
dikirim ke alamat tujuan baik melalui jasa pengiriman yang ada seperti Pos
Indonesia, Indah Logistik Cargo, dan Herona Express maupun diambil langsung
di BIB Lembang oleh pihak konsumen.
Standar Nasional Indonesia (2017), menyatakan untuk semen beku yang
telah diproses, selanjutnya dimasukkan kedalam wadah goblet, lalu di masukkan
ke dalam tempat yang bernama canisterdan harus terendam penuh di dalam N2
cair, kemudian dilengkapi dengan kartu petunjuk isi dan tujuan pengiriman
container sebelum didistribusikan.
Proses distribusi semen beku dapat dilakukan secara langsung seperti pada
pendistribusian dengan penjualan langsung untuk umum pada inseminator, dokter
hewan dan mahasiswa, dimana tidak ada pihak perantara. Anggiani (2018),
22
4.5.1 Tarif Penjualan Semen Beku Secara Langsung, Pola Kerjasama, Dan
Kerjasama Kegiatan Pemerintah
Tarif penjualan semen beku secara langsung, pola kerjasama, dan kerjasama
kegiatan pemerintah tentang tarif biaya layanan dan tata cara pengenaan,
23
pemungutan, serta penyetoran negara bukan pajak yang berlaku pada badan
layanan umum Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang memiliki ketentuan harga
yang berbeda sesuai keputusan kepala badan layanan umum Balai Inseminasi
Buatan (BIB) Lembang, No. 05001/KPts/KU.020/F2.J/01/2022 tanggal 05 Januari
2022 terdapat pada lampiran 1, 2, dan 3.
Di lihat dari lampiran 1,2, dan 3 tabel penjulan langsung semen beku Sapi
Lokal/FH Grade B secara Unsexing dengan penjualan langsung semen beku Sapi
Lokal/FH Grade B secara Sexing memiliki harga yang berbeda, khususnya pada
Harga penjualan semen beku dengan paket pembelian yang kurang dari 3.000
dosis unsexing senilai Rp7.000 /dosis dan sexing senilai Rp 36.000 /dosis,
sehingga memiliki selisih Rp29.000. Penentuan harga tersebut sesuai pengaturan
pemerintah 05001/KPts/KU.020/ F2.J/01/2022 Tanggal 05 Januari 2022 tentang
tarif layanan dan tata cara pengenaan, pemungutan, serta penyetoran negara bukan
pajak yang berlaku pada Badan Layanan Umum (BLU) Balai Inseminasi Buatan
Lembang. Sedangkan untuk semen beku yang sampai ke peternak melalui
inseminator harganya bisa berubah sebagai biaya pengganti untuk jasa pengiriman
dan nitrogen cair. Penentuan harga semen beku tersebut ditentukan sendiri oleh
setiap inseminator maupun perusahaan yang menjual semen beku untuk mendapat
pangsa pasar dan profitabilitas.
Pola
Distribusi
DITJEN PKH
Direktur Pembimbitan &
Produksi Ternak
Penetapan
Target
Menyampaikan
Mengajukan Distribusi
Kemampuan
Kebutuhan Semen
Produksi & Stok
Beku
Pengiriman
Container
DINAS BIB
PROVINSI LEMBANG
Distribusi
Penjualan
Langsung
Distribusi penjualan terbanyak sesuai jenis sapi ada pada Sapi Limousin
yaitu sebanyak 127.603 Straw dan yang kedua yaitu sapi Simmental sebanyak
84.556 Straw, sedangkan pada bulan Maret pembelian semen beku terkecil adalah
sapi Black. Lim dengan jumlah 20 Straw. Hal ini disebabkan oleh minat peternak
sangat tinggi terhadap sapi Limousin dan Simmental dengan adanya kelebihan
yang dimiliki yaitu berupa postur tubuh yang besar, tingkat pertumbuhan yang
lebih cepat dan harga yang tinggi di pasaran.
Distribusi pemasaran semen beku banga sapi di Balai Inseminasi Buatan
(BIB) menyebar ke seluruh wilayah Indonesia, seperti yang terdapat pada Tabel 3.
Tabel 3. Wilayah Distribusi Pemasaran Semen Beku Bulan Maret 2022
Maret 2022 Jumlah
No Provinsi Maret
1-4 7-11 14-18 21-25 28-31
1 Aceh. - - - - - -
2 Sumatra Utara - 45.319 - - 45.319
3 Sumatra Barat - - - - - -
4 Jambi, - - - - - -
5 Riau - - - - - -
6 Bengkulu - - - - - -
7 Bangka Belitung - - 2.000 - - 2.000
8 Sumatra Selatan 2.110 3.255 - 4.300 1.900 11.565
9 Lampung - 23.470 - 7.456 6.270 37.196
10 Banten - - - 170 - 170
11 DKI Jakarta, - - - - - -
12 Jawa Barat 120 1.620 270 76.267 198 78.475
13 Jawa Tengah* 4.540 60.581 59.188 20.810 - 145.119
14 Yogyakarta - 3.000 5.775 5.900 2.920 17.595
15 Jawa Timur 300 - 2.300 13.075 2.300 17.975
16 Kalteng - - - - - -
17 Kalimantan Timur - - - - - -
18 Kalimantan Barat - - 270 - - 270
19 Kalimantan Selatan - - - - - -
20 Sulawesi Selatan - 3.255 - - - 3.255
21 Gorontalo - - - - - -
22 Sultra - - - - - -
23 Sulteng, - - - - - -
24 Sulut - 4.685 - - - 4.685
25 Sulbar, - - - - - -
26 Maluku - - 6.400 - 6.400 12.800
27 Maluku Utara, - - - - - -
28 Nusa Tenggara Barat - - - - - -
29 Nusa Tenggara Timur - - - - - -
Jumlah Dosis 7.070 145.185 76.203 127.978 19.988 376.424
29
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari data hasil dan pembahasan yang ada, dapat disimpulkan
bahwa untuk melaksanakan distribusi pemasaran semen beku bangsa sapi
memiliki prosedur yang harus dilaksanakan diantaranya mulai dari proses
persiapan dan handling semen beku dengan hal yang dilakukan diantaranya
membuka semua tutup storage dan mengisi storage tersebut dengan Nitrogen
(N2) Cair, melakukan serah terima semen beku dari produksi semen kepada Jasa
Produksi, Pemeriksaan Container, Mengukur N2 Cair, menghitung semen beku,
pengambilan sampel, penyimpanan semen beku, pemindahan semen beku,
penyegelan Container, dan tahap akhir yaitu proses distribusi penjualan semen
beku.
Distribusi semen beku terbanyak pada bulan Maret 2022 yaitu melalui
Sikomandan sebanyak 295.281 Straw, Sedangkan pembelian terkecil di bulan
Maret yaitu pada jalur distribusi SwaKelola dengan sejumlah pembelian 3.150
Straw
5.2 Saran
Saran yang Penulis berikan dalam proses distribusi pemasaran semen beku
bangsa sapi yaitu pada saat berada di ruangan jasa produksi untuk mengusahakan
penambahan APD agar dapat melindungi mata dari percikan Nitrogen (N2) Cair
yang tidak diinginkan berupa kacamata safety.
DAFTAR PUSTAKA
Diany, E., Suryahadi dan T. Muhandri. 2016. Strategi Pemasaran Semen Beku
Sapi Potong Di BIB Lembang. Journal Agripet. Vol 18 No 1. Halaman 10-
17
Kasmir dan Jakfar . 2012. Study Kelayakan Bisnis. Jakarta: Hal. 63.
Komariah, L., Arifiantini, dan F.W. Nurgraha. 2013. Kaji Banding Kualitas
Spermatozoa Sapi Simmental, Limousin, dan Friesian Holstein Terhadap
Spermatozoa Kambing Boer Setelah Penyimpanan Dingin. Jurnal S.
Pertanian. Vol 3 No 1. Halaman 347-361.
Nyuwita, A., T. Susilawati, dan N. Isnaini. 2015. Kualitas Semen Segar dan
Produksi Semen Beku Sapi Simmental pada Umur yang Berbeda. Journal
Ternak Tropika. Vol 16 No 1. Halaman 61-68
Sukotjo, H dan R.A. Sumanto. 2010. Analisa Marketing mix-7P (Produk, Price,
Promotion, Place, Partisipant, Process, dan Physical Evidence) terhadap
keputusan pembelian produk klinik di Surabaya. Journal. Mitra Ekonomi
dan Manajemen Bisnis 1 (2) : 216-228.
Barang
Harga Satuan % Cash
No Pembelian (dosis) Senilai Ket
(Rp)/ds Back
(Rp)
I. Penjulan Langsung Semen Beku Sapi Lokal/FH Grade B (Unsexing)
- Pembayaran
Dimuka
- Biaya
1 <3.000 7.000 <210.000 0
Pengiriman
Ditanggung
Konsumen
2 Akumulasi min. 1-2,75
3.000-10.000
3 3.000 s.d <5.000 7.000 5
4 5.000 keatas 7.000 10
II. Penjulan Langsung Semen Beku Sapi FH Grade A (Unsexing)
- Pembayaran
Dimuka
- Biaya
5 <3.000 8.000 <240.000 0
Pengiriman
Ditanggung
Konsumen
6 Akumulasi min. 1-2,75
3.000-10.000
7 3.000 s.d <5.000 8.000 5
8 5.000 keatas 8.000 10
III. Penjulan Langsung Semen Beku Sapi Lokal/FH Grade B (Sexing)
- Pembayaran
Dimuka
- Biaya
9 <3.000 36.000 1.080.000
Pengiriman
Ditanggung
Konsumen
10 Akumulasi min. 1-2,75
3.000-10.000
11 3.000 s.d <5.000 36.000 5
12 5.000 keatas 36.000 10
II. Penjulan Langsung Semen Beku Sapi FH Grade A (Sexing)
- Pembayaran
Dimuka
- Biaya
13 <3.000 40.000 1.200.000 0
Pengiriman
Ditanggung
Konsumen
14 Akumulasi min. 1-2,75
3.000-10.000
15 3.000 s.d <5.000 40.000 5
16 5.000 keatas 40.000 10
36
Harga
Kerjasama Ketentuan
No Satuan Keterangan
(dosis) Bonus
(Rp)/dosis
I. Model Kerjasama Penjualan Semen Beku unsexing
60% Sapi - Pembayaran dimuka
Eksotik Tanpa - Tergantung ketersediaan
(Sim, Lim) : Cashback stok semen beku
10.000 - Pengambilan maks 4 termin
Minimal
1 40% Ternak dalam tahun yang sama
50.000
Lokal : - Minimal 3 breed ternak
cashback
7.000 lokal
12,5%
- Biaya Pengiriman
ditanggung konsumen
II. Model Kerjasama Penjualan Semen Beku Sexing
60% Sapi - Pembayaran dimuka
Eksotik Tanpa - Tergantung ketersediaan
(Sim, Lim) : Cashback stok semen beku
40.000 - Pengambilan maks 4 termin
Minimal
2 40% Ternak dalam tahun yang sama
50.000
Lokal : - Minimal 3 breed ternak
cashback
36.000 local
12,5%
- Biaya Pengiriman
ditanggung konsumen
37
Lampiran 4. Data Distribusi Keseluruhan Semen Beku Bangsa Sapi, Kerbau, Domba Dan Kambing BIB Lembang Tahun 2022
19 Kalsel 0 0 - -
20 Sulsel 12275 0 3255 3.255 15.530
21 Gorontalo 0 0 - -
22 Sultra 0 0 - -
23 Sulteng 0 12000 - -
24 Sulut 0 0 4685 4.685 4.685
25 Sulbar 0 0 - -
26 Maluku 0 0 6400 6.400 6.400
27 Maluku Utara 0 0 - -
28 NTB 0 28029 - -
29 NTT 0 0 - -
JUMLAH 147.652 435.460 7.100 143.321 70.733 144.910 20.078 386.142 969.254
34,62 31/03/2022
Ket : *) Provinsi dengan penjualan tebanyak pada bulan Januari-Maret 2022
40
22 8 7
26 7
2
2
2
6
26 27
2
34
2
2
99
1
29 1
3 10
5 4
7
12
7 7 6
23 10 10 13
21 8 7 10
1 4
21 8
19
8 17 15 16
10
20 18
10 10
42
Keterangan :
1. Pos Jaga
2. Gerbang dan Bak Biosecurity
3. Gedung kantor, Laboratorium, dan Depo Container
4. Gedung Diklat
5. Aula Promosi & Perpustakaan
6. Gedung Fungsional dan Arsip
7. Kandang Pejantan
8. Area Penampungan Semen Pejantan
9. Rumah Dinas Kepala Balai
10. Rumah Dinas Karyawan
11. Gedung Koprasi
12. Wisma Limousin
13. Wisma Simmental
14. Wisma Brahman
15. Klinik Keswan
16. Kandang Perawatan Isolasi
17. Lantai Jemur
18. Gedung Konsentrat
19. Gedung Siswa PKL
20. Kandang Domba
21. Kandang Kambing
22. Tempat Perawatan Kuku & Bull Crush
23. Grond Tank dan Menara Air
24. Ipal
25. Gudang Pakan Olahan
26. Timbangan Rumput
27. Tempat Pencacahan Rumput
28. Kebun Rumput
29. Padang Penggembalaan
30. Area Lansekap
31. Tanki Nitrogen Cair
32. Caraushall
33. Area Olahraga & Area Bermain Anak-anak
34. Masjid
35. Tempat Parkir
36. Genset
43