Anda di halaman 1dari 2

Pola tingkah laku ayam (etologi ayam) pada umumnya sama, yaitu mudah kaget, ketakutan,

dan berusaha untuk melarikan diri menjauh dari objek yang mendatanginya, bahkan mereka
tidak jarang melukai dirinya dengan mengepakkan sayap, lari, dan terbang bertabrakan
dengan sesamanya. Adapula yang mematuk bahkan menyerang objek yang dianggap
meresahkan dirinya. Tingkah laku ini diturunkan dari tetuanya dalam upaya mempertahankan
diri dari pemangsa ketika mereka masih hidup liar.
Tingkah laku ternak adalah suatu bentuk aktivitas ternak yang melibatkan fungsi fisiologis
sebagai hasil dari perpaduan antara aktivitas keturunan dengan pengalaman individu
dalammenanggapi atau menghadapi suatu objek, dengan tingkah laku memungkinkan seekor
hewan menyesuaikan diriterhadapperubahan keadaan, baik
eksternal maupun internal.
Fungsi tingkah laku adalah menyesuaikan diri terhadap beberapa
perubahan keadaan, baik dari luar maupun dari dalam. Tingkah laku pada tingkat adaptasi
ditentukan dengan kemampuan belajar hewan untuk menyesuaikan tingkah laku terhadap
suatu lingkungan yang baru.Tingkah laku dasar hewan merupakan kemampuan yang dibawa
sejak lahir (innate behaviour), antara lain gerakan menjauh atau mendekat dari stimulus,
perubahan pola tingkah laku akibat mekanisme fisiologi seperti tingkah laku jantan dan
betina saat estrus. Tingkah laku merupakan suatu aktivitas yang melibatkan fungsi fisiologis.
Setiap macam perilaku melibatkan penerimaan rangsangan melalui pancaindera, perubahan
rangsangan-rangsangan ini menjadi aktivitas neural, aksi integrasi susunan syaraf, dan
akhirnya aktivitas organ motorik, baik internal maupun eksternal.Umumnya tingkah laku
yang diarahkan untuk suatu tujuan (seperti makan, minum, tidur dan seksual) terdiri atas tiga
tahap yang jelas dan terjadi secara siklis. Tiga tahap 2 tersebut yaitu perilaku apetitif,
konsumatoris dan refraktoris. Tahap apetitif dapat sederhana dan kompleks, sering mencakup
mencari dari perilaku yang diubah, dan yang banyak dipelajari. Tahap refraktoris mencakup
hilang perhatian dan berhenti aktivitas konsumatoris,
meskipun kesempatan untuk memberi respon selalu ada (Tanudimadja dan
Kusumamidihardja, 1985).
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pola tingkah laku diantaranya :
Faktor hereditas
Faktor lingkungan (rangsangan) organ inderawi
Proses belajar

1. Tingkah Laku Makan (ingestive behaviour)


- Ayam makan dengan cara mematuk, itik dengan cara menyudu
-Anak ayam yang baru menetas akan mematuk setiap objek, kemudian akan belajar dan
mematuk makanan saja
- Proses belajar yang paling efektif 30 jam setelah menetas pusat belajar pada serebrum
- Ayam menunjukkan pilihan pada warna, bentuk dan rangsangan sentuhan tertentu
-Menyukai biji-bijian (crumble)
-Ayam yang diasuh oleh induk lebih cepat belajar makan
-Konsumsi ransum bergantung kepada kandungan energi
-Jika pakan sering diganti konsumsi akan turun
-Ayam yang tingkat hirarki tinggi akan makan lebih dulu
-Suara ketukan akan meningkatkan nafsu makan
-Ayam akan ikut makan bila melihat temananya makan

Anda mungkin juga menyukai