Anda di halaman 1dari 41

7 Analisa Penting Usaha Ternak Ayam

Petelur
oleh Lekyo · Dipublikasikan Januari 29, 2018 · Di update Juni 24, 2019

SHARE:
FacebookBloggerWordPressLinkedInCopy Link
Share

Peluang usaha ternak ayam petelur


Daftar Isi

 Peluang usaha ternak ayam petelur


 Cara ternak ayam petelur
 Harga ayam petelur
 Kandang ayam petelur
o ____
 Ukuran kandang ayam petelur
 Pakan ternak ayam petelur
 Analisa usaha ayam petelur
o Pendapatan Harian & Bulanan
o Pengeluaran Bulanan
o Analisa Balik Modal Usaha

Peluang usaha ternak ayam petelur tidak akan pernah ada matinya. Pasalnya, produk
utama dari usaha ternak ayam petelur merupakan salah satu kebutuhan pokok pangan.
Setiap hari, keberadaan telur sangat dibutuhkan oleh semua orang. Telur dibutuhkan
sebagai lauk, bahan makanan olahan, pabrik makanan dan masih banyak yang lainnya.

Untuk kebutuhan lauk sendiri, bisa dibayangkan betapa banyaknya permintaan setiap
harinya. Jika mau sedikit repot dengan survey, hampir tidak ada toko yang telurnya
tidak laku.

Menurut data dari badan pusat statistik, kebutuhan akan telur dari tahun 2007 sampai
tahun 2017 mengalami peningkatan. Rata-rata konsumsi telur per kapita selama
seminggu pada tahun 2017 sudah mencapai angka 2,1 Kg. Dengan asumsi berat telur
per butir adalah 62 gram, maka kebutuhan per kapita akan telur per minggunya adalah
sekitar 34 butir.

Terjadi lonjakan yang luar biasa pada tahun 2015 dan semakin meningkat sampai
tahun 2017.
Naiknya jumlah konsumsi telur ternyata juga dibarengi dengan naiknya jumlah produksi
telur. Pada tahun 2007 produksi telur nasional adalah 1,5 juta ton. Jumlahnya naik terus
sampai tahun 2015, data terakhir jumlah produksi telur adalah sebanyak 1,8 jt ton.

Jumlah produksi dan konsumsi diprediksi akan selalu naik sampai dua tahun ke depan.

Dari data tersebut kita bisa melihat bahwa semakin banyak jumlah produksi telur,
jumlah konsumsinya juga meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa telur merupakan
produk yang disukai oleh masyarakat. Kemungkinan adalah selain telur mempunyai
kandungan gizi yang tinggi, harga telur juga sangat ekonomis sehingga mudah
terjangkau oleh masyarakat.

Oleh karena itu, apabila punya keinginan peluang usaha ternak ayam petelur, maka
peluang keberhasilannya sangat tinggi. Akan tetapi, tetap harus di pertimbangkan
banyak faktor yang menentukan.

Seperti cara ternak ayam petelur yang baik, memberikan pakan, mengatasi penyakit
dan seterusnya.

Jika anda tertarik untuk berternak ayam petelur silahkan lanjutkan membaca artikel ini.
Karena ini adalah langkah untuk yang bisa membantu Anda.
Cara ternak ayam petelur
Sebelum memulai ternak ayam petelur alangkah baiknya kalau kita memperhatikan hal-
hal berikut:

 Seluk-beluk ternak ayam petelur


 Kebutuhan modal ternak ayam petelur
 Strategi pemeliharaan masa produksi dan pasca produksi telur

Sebelum memulai ternak ayam petelur ada baiknya kita belajar terlebih dahulu
mengenai ilmunya. Tidak harus menjadi seorang terlebih dahulu. Akan tetapi minimal
kita tahu tentang cara-cara yang harus dilakukan untuk memelihara ayam petelur.

Informasi tersebut bisa diperoleh dari peternak yang sudah berhasil menjalankan usaha
ayam petelur atau dari pembimbing apabila kita bekerja sama dengan sistem
kemitraan.

Kebutuhan modal untuk usaha ternak ayam petelur sangat bervariasi. Modal ini bisa
berupa uang, tanah, kerjasama dan kepercayaan.

Untuk modal uang, ternak ayam petelur memang cukup besar. Memelihara ayam
petelur ratusan saja, modal uang yang harus dikeluarkan bisa mencapai puluhan juta
rupiah.

Berbeda halnya dengan ternak puyuh petelur. Modal sejumlah puluhan juta sudah bisa
memelihara puyuh sebanyak 1000 ekor.

Ternak puyuh petelur juga bisa meberikan hasil yang lumayan. Untuk analisa usaha
telur puyuh ini sudah saya tulis dalam artikel di bawah ini. Klik gambar untuk
membacanya.

Masa-masa produksi, ayam petelur membutuhkan perawatan yang baik. Hal ini harus
dilakukan supaya produksi telur tidak terganggu sehingga hasil yang diperoleh menjadi
lebih optimal.
Pemasaran telur adalah salah satu dari kegiatan pasca produksi. Kalau usaha ternak
ayam petelur skala kecil, pemasaran telur bisa bekerja sama dengan peternak yang
besar. Biasanya peternak besar sudah memiliki ceruk pasar sendiri dan dia juga bisa
menerima suplai telur dari peternak kecil untuk menjaga kuantitas pasokan pasarnya.

Harga ayam petelur

Harga ayam petelur tergantung dari mana kita akan memulai usaha ternak ayam
petelur tersebut. Untuk menghasilkan ayam petelur yang siap produksi bisa memulai
membeli ayam pullet atau broder sendiri. Untuk pemula sebaiknya membeli ayam
petelur yang sudah pullet. Usia pulletnya sebaiknya sekitar 14 minggu.

Harga DOC ayam petelur sekitar 4000 rupiah. Kualitas DOC ada yang standar atau
biasa ada juga yang platinum. Doc kualitas platinum memiliki kelebihan tahan terhadap
perubahan cuaca.

Doc bisa diambil dari berbagai perusahaan peternakan yang ada. Bisa dari Japfa,
Phokpand, Malindo atau Wonokoyo. Masing-masing memiliki kelebihan masing-masing.
Menurut Pak Wahyu, salah satu peternak ayam petelur di desa Tegalharjo Trangkil Pati
Jawa Tengah, mengatakan bahwa DOC dari tiap-tiap perusahaan memiliki kelebihan
tersendiri.

Pullet dari Japfa menghasilkan telur dengan ukuran yang seragam sedangkan dari
phokpand ukuran telur yang dihasilkan ukurannya besar. Untuk Malindo, telur yang
dihasilkan pulletnya ukurannya besar akan tetapi kulit cangkangnya tipis. Wonokoyo,
telur yang dihasilkan berwarna coklat dan bagus, akan tetapi ukurannya tidak seragam.

Pak Wahyu juga menuturkan bahwa harga pullet usia 14 minggu adalah 48 ribu rupiah.
Untuk saat ini peternak yang ingin memulai ternak ayam petelur dapat membeli pullet
usia siap telur. Namun hal ini kurang disarankan karena pullet perlu adaptasi dengan
lingkungan kandang yang baru. Dengan usia pullet yang baru 14 minggu, maka masih
ada waktu untuk adaptasi sampai usia siap bertelur.

Kandang ayam petelur

Kandang ayam petelur sampai sekarang ini yang paling efektif adalah jenis kandang
baterai. Hampir semua usaha ternak ayam telur dijalankan, menggunakan sistem
kandang batterai. Meskipun pada awalnya membutuhkan modal yang cukup banyak,
akan tetapi akan sangat memudahkan dalam operasional ke depannya.

Saya sudah menulis tentang kandang baterai vs kandang litter. Artikelnya saya tulis di
sini.

Jelas sekali kalau kandang baterai itu lebih efisien.

Kandang ayam petelur model baterai ini akan memberikan kemudahan-kemudahan


antara lain:

 Pengambilan telur menjadi lebih mudah


 Resiko telur pecah sedikit
 Telur dalam kondisi bersih
 Memudahkan dalam membesihkan kotoran ayam
 Mengurangi resiko kanibal antar ayam
 Sirkulasi udara lancar
 Ayam tidak boros energi karena ruang geraknya sempit

____

Konstruksi dari kandang baterai dapat terbuat dari kawat atau bambu. Untuk bahan
kawat, kandang dapat diperoleh dengan cara membeli. Saat ini sudah banyak suplier
yang menjual dan menyediakan peralatan untuk ternak ayam petelur.
Harga kandang baterai dari kawat biasanya di jual per 1 set. Satu setnya biasanya
untuk jumlah populasi 8 ekor ayam. Harganya sekitar 130.000 rupiah perset. Jadi anda
bisa mengkalkulasi berapa set nantinya yang akan diperlukan untuk memulai usaha
ternak ayam petelur anda.

Untuk usaha ternak ayam petelur skala rumah tangga, misalnya kurang dari 100 ekor,
kandang bisa dibuat sendiri dari bambu.

Meskipun sepertinya bahan bambu lebih murah, akan tetapi perlu waktu dan tenaga
tambahan untuk membuatnya. Apalagi untuk usaha ternak ayam petelur skala besar,
kandang baterai dari bambu sepertinya kurang efesien.

Jika yakin ingin membuat kandang baterai sendiri, berikut adalah standar ukuran
kandang baterai untuk ayam petelur. Ukuran di bawah ini adalah ukuran persekat
kandang. Tiap sekat nantinya dapat diisi dengan 1 – 2 ekor ayam petelur dewasa siap
produksi.

 Panjang dan lebar ukurannya sama yaitu 40 cm


 Tinggi bagian depan dan belakang masing-masing 37 dan 30 cm

Selain jenis kandangnya, ada juga hal-hal yang penting untuk diperhatikan
sebelum membangun kandang untuk usaha ternak ayam petelur.

 Ayam petelur akan berproduksi optimal pada suhu 32 – 35 derajat Celcius dan
kelembaban udara 60 – 70 %. Untuk mengetahui suhu Anda bisa menggunakan
termometer. Sedangkan untuk mengetahui kelembapan bisa menggunakan
higrometer. Beli saja alat ini karena sekarang harganya murah. Bahkan untuk
termometer alkohol, harganya sekarang sekitar belasan ribu rupiah. Untuk yang
lebih praktis bisa menggunakan versi digital. Di layarnya menampilkan nilai suhu
sekaligus kelembapan udaranya. Harganya yang di bawah 100 ribu banyak,
yang lebih mahal juga ada.
 Kandang dibangun dengan sirkulasi yang lancar
 Desain kandang sebaiknya mendapatka sinar matahari pagi
 Bangunan kandang tidak melawan arah angin kencang

Ukuran kandang ayam petelur


Ukuran kandang ayam petelur dapat menyesuaikan dengan ketersediaan lahan.
Memang disarankan dalam satu lokasi dibangunnya kandang ada tempat penyimpanan
pakan, penyimbanan obat, penampungan dan pengolahan limbah, kantor administrasi
atau tempat karyawan.

Kalau menurut saya hal-hal tersebut sifatnya opsional atau tidak harus. Memenuhi
saran tersebut akan terasa manfaatnya apabila lokasi kandang jauh dari tempat tinggal,
sehingga dapat menghemat biaya transportasi pengangkutan pakan dan hasil telur.

Tetapi apabila ketersediaan lahan tidak mencukupi, yang terpenting adalah usaha ayam
petelurnya dapat berjalan dengan lancar.

Menurut peraturan menteri pertanian no. 31 tahun 2004, standar ukuran kandang
dengan jumlah populasi ayam petelur adalah sebagi berikut:

1. Jumlah populasi 100 – 500 ekor, luas kandang 50 meter persegi.


2. Jumlah populasi 500 – 1000 ekor, luas kandang 100 meter persegi.
3. Jumlah populasi 1000 – 1500 ekor, luas kandang 150 meter persegi.
4. Jumlah populasi 1500 – 2000 ekor, luas kandang 200 meter persegi.
5. Jumlah populasi 2000 – 2500 ekor, luas kandang 250 meter persegi.
6. Jumlah populasi 2500 – 3000 ekor, luas kandang 300 meter persegi.

Pakan ternak ayam petelur


Pakan ayam petelur usia produksi standardnya terdiri dari konsentrat, jagung dan
dedak padi. Untuk meracik pakan ayam petelur, komposisinya adalah konsentrat 35 %,
jagung 50% dan dedak padi sebanyak 15 %. Komposisi ini adalah anjuran dari
perusahaan pembuat konsentratnya.

Konsentrat ayam petelur biasanya mengandung protein kasar antara 30 – 32 %. Bisa


kita ambil nilai tengahnya yaitu 31%.
Sedangkan untuk jagung kandungan protein kasarnya sekitar 7,68 %. Untuk dedak padi
yang halus nilai protein kasarnya sekitar 12%.

Data lengkap mengenai kandungan nutrisi bahan-bahan tersebut dapat di cari di


google.

Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

1. Misalnya kita akan membuat pakan sebanyak 10 kg. Maka kita butuh konsentrat,
jagung dan dedak padi masing-masing sebanyak 3,5 kg, 5 kg dan 1,5 kg.
2. Konsentrat sebanyak 3,5 kg proteinnya sebanyak 31/100 x 3,5 kg = 1,085 kg
3. Jagung sebanyak 5 kg proteinnya sebanyak 7,68/100 x 5 = 0,384 kg
4. Dedak padi sebanyak 1,5 kg proteinnya sebanyak 12/100 x 1,5 = 0,18 kg
5. Jumlahkan semua protein yang diperoleh dari masing-masing bahan. Jadi total
dari konsentrat, jagung dan dedak padi adalah 1,085 kg + 0,384 kg + 0,18 kg =
1,649 kg
6. Untuk mendapatkan nilai protein kasar konsentrat pakan akhir, jumlah protein /
jumlah pakan x 100 %. Jadi nilai protein ransum akhir adalah (1,69 / 10) x 100 %
= 16,5 %.

Jadi nilai protein kasar ransum ayam petelur yang kita peroleh adalah sebesar 16,5 %.
Cara yang sama bisa kita gunakan untuk menghitung nilai lemak kasar dan serat kasar
dari ransum yang akan kita buat.

Sekarang kita bisa menghitung berapa biaya pakan untuk per kilonya. Misalnya harga
konsentrat dari Japfa 1 karung dengan berat 50 kg harganya 375.000 ribu. Maka harga
perkilo konsentrat adalah 375.000/50 = 7500 rupiah perkilo. Harga jagung sudah selep
per kgnya 5000 rupiah (harga sudah naik) dan harga dedak padi per kgnya 3000.

Untuk 10 kg pakan kita butuh:

Konsentrat 3,5 kg x 7500 = 26.250

Jagung 5 kg x 5000 = 25.000

Dedak padi 1,5 kg x 3000 = 4.500

Total biaya untuk 10 kg adalah 26.250 + 25.000 + 4500 = 55.750 rupiah. Harga per kg
nya menjadi 5575 rupiah per kg.

Kalau dedak padinya mau difermentasi, bisa lihat di artikel ini.

Pakan alternatif ayam petelur dengan dedak padi fermentasi.

Jika ada kenaikan harga pakan, perhitungan bisa disesuaikan sendiri. Menurut
informasi terbaru, harga jagung sekarang naik. Harganya dikisaran 5000 an
rupiah. Itu kemungkinan belum biaya penggilingan.
Peternak sekarang pada beralih ke pakan jadi. Terutama peternak kecil mengengah.
Pertimbangannya adalah:

 Jika menggunakan jagung banyak laporan ayam pada terserang pilek dan produksi telur
ngedrop.
 Harus menyeleksi lagi kualitas jagung yang ditawarkan oleh penjual. Ini kemungkinan
yang menyebabkan permasalahan telur ngedrop dan ayam banyak yang pilek.
 Jika mengandalkan suplai jagung dari lokal, suplainya tidak karuan. Kadang gampang
kadang sulit. Kualitas jagungnya juga kadang baik dan kadang kurang baik. Kebanyakan
peternak kecil mengengah tidak mau pusing dengan masalah seleksi jagung ini.

Solusinya adalah dengan menggunakan pakan jadi dari pabrikan. Kualitasnya terjamin dan
suplainya juga bisa untuk jangka panjang.

Selain itu, harga per kg pakan ketemunya tidak berbeda jauh. Malah lebih praktis karena tidak
harus mixing terlebih dahulu.

Kelemahannya adalah, mau tidak mau harus mengikuti harga dari pabrik. Jika sewaktu – waktu
harga naik, peternak tidak bisa apa – apa. Mau ganti pakan juga tidak bisa sembarangan. Tetap
butuh waktu adaptasi jika hendak mengganti pakan baru.

Saat ini untuk pakan jadi pabrik harganya sekitar 6300 per kg nya. Ini untuk merek japfa. Harga
di wilayah saya.

Untuk merek dari pabrikan lain mungkin bisa lebih murah. Misalnya dari Mulia Profeed harga
sekitar 6000 per kg nya, dengan protein kasar antara 18 – 19%. Silahkan cari referensi sendiri
untuk Malindo, WonoKoyo, atau New Hope.

Analisa usaha ayam petelur


Dalam menganalisa usaha ayam petelur, saya lebih menyukai untuk mengetahui
potensi penghasilan per hari dan perbulannya terlebih dahulu. Dengan mengetahuinya
terlebih dahulu, kita bisa memperkirakan keberlangsungan usaha yang akan kita jalani.

Di atas kita sudah tahu harga bibit ayam petelur, harga pakan atau ransum dan juga
harga kandang. Sewa lahan dan karyawan nilainya sangat bervariasi tiap daerah. Jadi
bisa disesuaikan sendiri.

Pendapatan Harian & Bulanan

Ayam petelur yang berporduksi kebutuhan pakannya sebanyak 110 gram per ekor
perhari. Seandainya kita memulai usaha ternak ayam petelur sebanyak 100 ekor, maka
per hari kita butuh,110 gram x 100 = 11.000 gram atau 11 kg.

Biaya pakan per hari, 11 kg x 5575 rupiah = 61.325 rupiah


Biaya pakan per minggu, 7 x Rp. 61.325 ,- = 429.275 rupiah

Produksi telur ayam katakanlah sebanyak 80%. Jadi, dari 100 ekor ayam petelur akan
diperoleh telur sebanyak 80 butir. Faktor pengaruh untuk produksi telur kita bahas nanti
saja.

Jika ukuran telurnya standar, maka tiap kg terdiri dari 17 butir telur. Oleh karena itu per
hari kita akan mendapatkan telur sebanyak

80/17= 4,7 kg telur per hari.

Sekarang bisa kita kalikan dengan harga jual telur misalnya Rp. 19.000 per kg nya.
Maka per hari omset yang kita dapatkan

4,7 x Rp. 19.000 = Rp. 89.300,-

(Harga jual telur bisa mengalami naik turun. Bahkan saat ini bisa sampai tembus 24 ribu
rupiah per kg nya. Perhitungannya Anda bisa menyesuaikan sendiri dengan terus
mengikuti analisa di bawah ini)

Selanjutnya penghasilan kotor harian yang kita peroleh adalah

Rp. 89.300 – Rp. 61.325 = Rp. 27.975,-

Untuk pendapatan kotor bulanan,

Rp. 27.975,- x 30 = Rp. 839.250,-

Pengeluaran Bulanan

1. Pakan. Biaya pakan untuk operasional bulanan sudah saya jelaskan di atas.
2. Vitamin.
3. Listrik
4. Air
5. Karyawan. Jika memperkerjakan karyawan.

Pengeluaran bulanan mungkin bisa lebih banyak dari pada itu. Hal ini tergantung situasi
dan kondisi. Mungkin di daerah lain ada biaya keamanan, sewa lahan mungkin, pajak,
dan masih banyak hal yang lainnya.

Pendapatan bersih bulanan

Setelah dikurangi berbagai pengeluaran bulanan sepertinya masuk akal kalau


pendapatan bersih yang diperoleh adalah

Rp. 500.000,- (tanpa karyawan)


Modal

Kalau saya sudah tahu berapa potensi penghasilan per bulan, baru saya melakukan
hitung-hitungan modal. Mengenai sumber modal, menurut saya itu persoalan yang
sifatnya pribadi.

 Bibit. Harga pullet usia 14 minggu adalah 48.000. Untuk 100 ekor pullet
modalnya sebanyak 4.800.000.
 Kandang. Populasi 100 ekor kebutuhan lahannya sekitar 50 m2. Katakanlah
kandang dibuat dengan ukuran 5 meter x 10 meter. Untuk membeli kayu, atap
dan penutup samping saya perkirakan bianyanya 10.000.000.
 Kandang baterai. Seratus ekor pullet butuh 13 set kandang baterai. Harga 1
setnya 130.000, maka totalnya adalah 1.690.000.
 Pullet datang di usia 14 minggu. Artinya kita butuh sekitar 4 minggu lagi untuk
sampai pullet siap bertelur. Biaya pakan selama 4 minggu tersebut totalnya
adalah 429.275 x 4 = 1.717.100 rupiah

Sampai sejauh ini modal awal yang diperlukan adalah sebanyak:

18.207.100 rupiah

Analisa Balik Modal Usaha

Masa afkir ayam petelur. Rata-rata ayam petelur diafkir pada usia sekitar 2 tahun atau
96 minggu. Dikurangi usia sampai siap telur selama 18 minggu, jadi usia produktif ayam
petelur sekitar 78 minggu atau 19,5 bulan.

Pendapatan bersih selama usia produktif adalah sebanyak 500.000 x 19,5 bulan.
Diperoleh sebanyak:

9.750.000 rupiah

Penjualan afkir. Bobot standard ayam petelur adalah sekitar 1,5 kg. Harga per kg
hidup misalnya dibeli seharga 18.000 rupiah per kg. Tingkat kematian 15 %, maka
jumlah arkir yang tersisa 85 ekor.

Pendapatan dari penjualan afkir sebanyak:

85 x 1,5 x 18.000 = 2.295.000 rupiah

Lho…kok rugi? Lalu apa yang harus dilakukan?

Bosan ternak ayam, coba ternak kambing saja.

Ini tidak bisa dikatakan rugi. Hanya saja untuk BEP membutuhkan waktu lebih lama.
Kenyataannya memang kebanyakan seperti ini. Dari beberapa teman saya yang
beternak ayam petelur, peride pertama pemeliharaan sudah balik modal sudah bagus.

Sebenarnya peternak sudah mendapatkan untung, akan tetapi dalam bentuk aset yaitu
kandang dan peralatan. Meskipun peralatan tersebut sudah mengalami sedikit
penyusutan.

Maka dari itu, kandang sebaiknya dibuat dengan sangat berkualitas. Bahan-bahan yang
digunakan memiliki ketahanan yang tinggi terhadap cuaca.

Melakukan perawatan-perawatan secara berkala untuk menjaga keawetan kandang.


Hal ini menjadi penting karena kandang menjadi aset kita untuk periode selanjutnya.

Bagaimana supaya hasil produksi ayam petelur bisa maksimal? Manajemen


pemeliharaan harus disiplin. Banyak hal yang harus diketahui supaya ayam petelur bisa
menjadi maksimal.

Karena artikel ini sudah terlalu panjang, untuk hal terkait manajemen ternak ayam
petelur saya bahas tersendiri di artikel lain.

Kalau mau baca bagaimana pengaruh dedak padi yang difermentasi untuk ayam
petelur, bisa baca artikel di bawah ini.

Dedak padi fermentasi untuk ayam petelur.

Selain pakan, faktor pemberian lampu juga tidak bisa diabaikan. Kebanyakan peternak
menganggap lampu ini hal yang sepele.

Padahal, peran adanya lampu bisa sangat membantu dalam mengoptimalkan produksi
ayam petelur. Untuk artikel tentang lampu ini bisa membacanya di link dibawah ini.

Lampu untuk kandang ayam petelur, fungsi dan jumlahnya yang pas.

Artikel tambahan yang mungkin bisa menambah wawasan tentang perlampuan ayam
petelur bisa dibaca melalui link di bawah ini.

Lampu pijar, neon dan LED untuk ayam petelur.

14.400 ayam petelur diberi lampu LED warna merah. Seperti ini hasilnya.
Ternak Ayam Petelur 100 ekor Pakai
Kandang Dan Umbaran
oleh Lekyo · Dipublikasikan Mei 22, 2019 · Di update September 19, 2019

SHARE:
FacebookBloggerWordPressLinkedInCopy Link
Share

Ternak ayam petelur 100 ekor


Daftar Isi

 Ternak ayam petelur 100 ekor


 Ternak ayam petelur rumahan
o Ukuran kandang ayam petelur 100 ekor
 Ternak ayam petelur tanpa kandang
o Kandang ayam petelur umbaran 100 ekor
o Data penting ayam petelur tanpa kandang
 Kesimpulan
 Referensi

Kita akan membahas spesial ternak ayam petelur khusus 100 ekor. Mulai dari sistem kandang
sampai umbaran.

Mulai dari apa yang bisa kita dapatkan dari jumlah ayam sebanyak itu, sampai bagaimana
melakukannya.

Karena jumlah ayam hanya 100 ekor, maka bisa dikatakan ini adalah ternak ayam petelur skala
kecil. Kalau saya membagi skala usaha ini berdasarkan jumlah ayam petelurnya. Yaitu sebanyak
100 – 500 ekor, 500 – 1000 ekor dan diatas 1000 ekor.

Dengan skala yang kecil, ini cocok sekali untuk yang mempunyai lahan sempit.

Kita lihat untuk kebutuhan luas lahannya dulu. Dari kandang saja, hanya butuh kandang seluas
12 meter persegi.

Kandang seluas ini bisa kita buat dengan ukuran 2 meter x 6 meter. Jadi, kita bisa
membangunnya di belakang rumah atau samping rumah.

Dengan menjaga kebersihan kandang secara teratur, insyaAllah bau bisa diminimalisir.
Sehingga, tetangga tidak akan tertanggu dengan adanya ternak kita.
Tapi ini juga harus memperhatikan tingkat kepadatan rumahnya. Sebaiknya tetap diperhatikan
juga kalau jarak antar rumahnya terlalu mepet.

Kalau di pedesaan, jarak antar rumah masih cukup berjauhan, jadi bau tidaklah begitu
mengganggu.

Ternyata, budidaya ayam petelur sebanyak 100 ekor itu hasilnya cukup lumayan lho.

Menurut analisa ternak ayam petelur yang pernah saya buat, dari 100 ekor ayam kita bisa
mendapatkan penghasilan sekitar 900 – 1 juta rupiah per bulannya.

Dengan asumsi persentasi telur yang dihasilkan adalah 80% dan semua aspek teknis berjalan
dengan lancar.

Sehingga, Ini adalah pilihan yang tepat untuk bisa mendapatkan penghasilan tambahan.

Akan tetapi, meskipun sifat pendapatannya adalah sampingan, ternyata modalnya cukup
lumayan.

Misal untuk membeli pulletnya saja, kita harus menyediakan uang sebanyak 5 – 6 juta. Belum
pakan untuk 1 – 2 minggu sampai ayam bertelur, kandang, dan perlengkapan lainnya.

Setidaknya, kita harus menyediakan modal sebanyak 10 juta rupiah untuk 100 ekor ayam petelur
ini.

Ternak ayam petelur rumahan


Rata – rata, usaha ayam petelur ini dilakukan jauh dari permukiman. Seharusnya memang seperti
itu. Ini untuk mengantisipasi komplain tetangga karena bau limbahnya. Dan juga ternak tidak
terganggu dengan lalu lalang aktivitas warga.

Selain itu, dengan mengantisipasi hal ini sejak awal, usaha bisa berjalan lebih tenang dan
nyaman.

Bagaimana jika kita ingin ternak tapi cuma sedikit? Dan tidak mempunyai ladang atau sawah
yang jauh dari permukiman?

Berarti, mau tidak mau kita harus melakukannya di rumah. Karena sewa lahannya mungkin akan
mahal dan belum ada anggaran untuk itu.

Sebetulnya, ternak ayam petelur rumahan ini bisa dilakukan dengan sistem kandang atau tanpa
kandang.

Pilihannya pasti lebih menyukai yang tanpa kandang.


Oleh karena itu, fokus kita di sini adalah pada ketersedian lahan. Karena sistem rumahan, lahan
sangat terbatas.

Jadi, Akan saya jelaskan tentang kebutuhan lahannya terlebih dahulu supaya lebih punya
gambaran.

Ukuran kandang ayam petelur 100 ekor

Rata – rata ukuran kandang batterai untuk ayam petelur adalah panjang 120 cm, lebar 35 cm,
tinggi depan 42 cm dan tinggi belakang 37 cm per set.

Panjang ini dibagi menjadi 4 sekat. Tiap sekat panjangnya menjadi 30 cm dan diisi 2 ekor ayam
per sekatnya.

Jadi per set ada 8 ekor ayam.

Kalau 100 ekor ayam butuh 12,5 set, atau kita bulatkan menjadi 13 set saja.

Total panjang kandang untuk 13 set adalah 13 x 120 cm = 1560 cm atau 15,6 meter.

Jika kita bagi menjadi tiga tingkat, maka tingkat ke 1  dan ke 2 masing – masing ada 5 set dan
tingkat ke tiga ada 3 set.

Dengan layout seperti gambar di bawah, maka ruang minimal untuk kandang ini adalah 2 x 6
meter. Bagian samping tetap perlu diberi space, jadi banguan kandang bisa dibuat dengan ukuran
2 meter x 7 meter.
Sekarang kita sudah tahu berapa lahan yang dibutuhkan untuk ternak ayam petelur skala
rumahan ini.

Untuk gudang pakan, saya kira masih bisalah disimpan di dalam rumah. Karena 100 ekor ayam
pakannya juga tidak banyak – banyak amat. Saya tidak memperhitungkan luas gudang untuk
pakan di sini.

Oleh karena itu, jika kita punya ruang kosong seluas itu, bisa kita gunakan untuk ternak ayam
petelur. Tapi hanya 100 ekor. Kalau hanya 50 ekor, tinggal dibagi setengahnya saja.

Jika ingin melihat analisa biayanya, bisa lihat di artikel ini. Karena saya sudah membahasnya
dengan detail di sana.

Sekarang kita bahas tentang ternak ayam petelur yang tanpa kandang supaya ada gambarannya
juga.

Nanti tinggal dipilih saja, lebih enak mana pakai kandang atau tidak.

Ternak ayam petelur tanpa kandang


Ada istilah lain untuk sistem tanpa kandang ini yaitu “ternak ayam petelur umbaran atau free
range”.
Jadi, ini adalah sistem pemeliharaan yang non intensif. Ayam tidak dikandangkan, melainkan
dilepas namun tetap diberi pagar pembatas supaya tidak benar – benar liar.

Meskipun bisa, tapi ternak ayam petelur sistem umbaran ini kurang laku di Indonesia. Hal ini
karena produktifitasnya menjadi lebih rendah. Terutama pada tingkat kematian ayam yang lebih
tinggi.[1]

Tapi di luar negeri, Pemeliharaan dan produk dari ayam petelur umbaran dan sistem kandang ini
sangat dibedakan.

Penyebabnya adalah ini. Anda boleh sepakat, boleh juga tidak.

1 .Hak hewan ternak untuk bahagia.

Ternyata, ini ada organisasinya. Namanya Mercy for Animal atau kasih sayang untuk hewan.
Tugasnya adalah menyertifikasi peternakan – peternakan bahwa mereka memperlakukan
ternaknya dengan kasih sayang.

Jadi lingkup kerjanya tidak hanya pada unggas melainkan pada ternak ruminansia juga. Tidak
boleh ada kekejaman dan kekerasan yang dilakukan selama merawat dan membesarkan ternak.

Misalnya, karena usahanya bergerak dalam menghasilkan pullet layer, terus doc yang jantan
dibakar supaya tidak pusing lagi untuk mengurusnya. Contoh lain, dalam usaha menghasilkan
susu, anak sapi adalah penghambat. Terus kurang diperhatikan dan diabaikan.

Bisa Jadi, ayam petelur yang dikandangkan terus menerus, dari kecil sampai tua, itu termasuk
melakukan kekejaman pada ternak.

Jika peternakan Anda lolos, nanti akan mendapatkan sertifikasi kebahagiaan hewan atau animal
happiness certification.

Lebih lanjut lagi, produk Anda akan ada stempelnya juga. Misalnya ayam bahagia atau telur
gembira atau telur ayam umbaran.

Terlihat mengada – ada, tapi ini ada contoh produk dari telur bahagia ini.
Lalu, pengaruhnya terhadap usaha apa?

Pengaruhnya adalah produk ternak yang mendapat stempel ini memiliki harga jual yang lebih
tinggi.

2 . Ingin mendapat produk ternak yang lebih sehat (organik)

Coba jawab pertanyaan – pertanyaan ini.

Daging ayam kampung dan ayam broiler lebih sehat mana?

Telur ayam ras dan telur ayam kampung bagusan mana?

Harga daging, telur dari ayam ras dan ayam kampung lebih mahalan mana?

Pasti banyak yang menjawab ayam kampung. Alasannya adalah karena ayam kampung
berkembang dan berproduksi secara lebih natural atau organik.

Sehingga, untuk menghasilkan ayam petelur organik, sistem pemeliharaannya meniru ayam
kampung ini.

Kira – kira apa alasannya?

Ada tiga alasan yang bisa menjelaskan pertanyaan – pertanyaan tersebut.

Pertama, adalah yang paling dasar karena produk dari ayam kampung jumlahnya sedikit. Sesuai
hukum ekonomi, semakin sedikit atau langka stok di pasaran, harga akan semakin naik.
Kedua, ayam kampung tidak banyak kemasukan bahan kimia yang berasal dari pakan dan obat –
obatan.

Ketiga, ayam kampung banyak gerak sehingga kolesterolnya lebih rendah. Ayam kampung
memang ruang geraknya sangat luas karena sebagian besar dipelihara dengan cara diumbarkan
full. Selain itu, pakan yang mereka dapatkan lebih banyak pakan alami. Misalnya rumput dan
serangga.

Jadi, karena geraknya yang banyak, maka akan banyak membakar lemak. Sehingga timbunan
lemak pada ayam kampung jumlahnya lebih sedikit.

Berbeda dengan ayam ras. Ayam ras diberi makan dengan kandungan nutrisi tinggi, tapi gerak
mereka dibatasi oleh kandang.

Akibatnya energi yang berlebih ini akan disimpan dalam bentuk lemak. Lemak ini dianggap
sebagai sumber penyakit seperti kolesterol.

Sekarang, kalau ayam petelur dipelihara sistem umbaran tapi pakan dari pakan pabrikan,
vitamin, vaksin dan antibiotik kimia bagaimana?

Tidak perlu dijawab. Kita belum sampai pada tahap tersebut.

Karena saya yakin, kita mencari informasi tentang ternak  ayam petelur tanpa kandang adalah
ingin mendapat jawaban yang menguntungkan.

Harapannya adalah mendapat jawaban bahwa produksi telur tetap tinggi, minimal sama dengan
yang sistem kandang tapi biayanya lebih murah.

Lebih murah karena tidak perlu beli kandang baterai karena harganya mahal.

He.. hee..(iya apa ndak?).

Masih ingin lebih hemat lagi. Pakannya pakai rumput tanam sendiri sehingga beli konsentratnya
berkurang. Seperti video – video yang ada di youtube.

Apakah jawaban – jawaban yang menguntungkan itu benar adanya? Mari kita lihat satu per satu.

Kandang ayam petelur umbaran 100 ekor

Kita sedang tidak menciptakan ayam petelur organik ya. Tapi, ayam petelur yang dipelihara
seperti pada umumnya, hanya saja tanpa kandang baterai.

Berarti kita hanya perlu bangunan kandangnya saja. Ayam petelur langsung berada di atas lantai
kandang. Dengan ada tambahan litter tentunya.

Berapa luas bangunan kandang yang diperlukan?


Katakanlah tiap 1 meter persegi kita isi 8 – 10 ekor. Kalau jumlah ayam ada 100 ekor, maka luas
yang dibutuhkan adalah 10 – 12,5 m2.

Dengan membuat bangunan kandang berukuran 2 meter x 7 meter, sudah bisa untuk menampung
100 ekor ayam. Di dalam bangunan tersebut bisa kita sekat manjadi 2 atau tiga bagian.

Ternyata memang lebih murah karena kita tidak perlu membeli kandang baterai yang harganya
hampir 2 jutaan untuk 100 ekor ayam.

Tapi kalau mau membuat kandang ayam petelur yang ada umbarannya, maka kita perlu lahan
yang lebih luas.

Iya dong, karena satu, harus membuat kandang untuk berteduh, bertelur, dan istirahat dan dua,
harus menyediakan lahan untuk area umbaran.

Mengenai luas area umbaran belum ada ketentuan yang jelas. Sepunyanya lahan saja.

“Jika tidak ingin ternak ayam petelur rumahan dan tidak mau beli kandang baterai
pilihlah cara pertama. Tidak perlu membuat area umbaran kecuali ingin menghasilkan
ayam petelur organik.”

Data penting ayam petelur tanpa kandang

Sebelum mengeksekusi rencana ternak ayam petelur umbaran ini, lebih baik fahami dulu
beberapa data berikut ini.

Data ini akan sangat bermanfaat karena kita bisa melihat data produksi ayam petelur yang
dipelihara dengan sistem umbaran.

Kita bisa membandingkan datanya dengan sistem kandang. Sehingga, kita akan punya gambaran
seperti apa nanti usaha ini akan berjalan.

Langsung saja!

Data produktivitas ayam petelur kandang vs umbaran

Sistem Pemeliharaan Kandang Umbaran


Konsumsi Ransum (gr/ekor/hari) 103 101
Produksi telur (%) 81,9 77,7
Konversi Pakan 0,51 0,49
Kematian (%) 8,9 28,4

Ini adalah data yang dikumpulkan berdasarkan riset pengamatan[2]. Artinya, dari berbagai sumber
riset, kemudian diambil kesimpulan dan menghasilkan data seperti di atas.

Apakah data tersebut menggambarkan keadaan yang sebenarnya?


Belum tentu dan jangan terlalu dijadikan patokan. Karena kita tidak tahu persis seperti apa
teknis  pemeliharannya. Sepeti pakan, dan keadaan lingkungannya.

Karena itu, kita juga perlu melihat hasil dari penelitian yang lain.

Seperti data yang ada di bawah ini[3].

Sistem Pemeliharaan Kandang Umbaran


Produksi telur (%) 82,6 83,2
Berat Telur (gr) 66,7 66,6
Kematian (%) 3,8 3,4

Ternyata, hasil di atas sangat bagus sekali. Produksi dari ayam petelur yang diumbar dan
dikandang ternyata sama. Perbedaannya sangat sedikit sekali.

Artinya, ada peluang bagi kita untuk bisa mendapatkan hasil yang sama dengan hasil di atas.

Dan perlu diketahui, data tersebut diambil dari 360 ekor ayam petelur. Yang 180 ekor dipelihara
dikandang dan 180 ekor lagi dipelihara dengan sistem tanpa kandang. Jumlahnya lebih banyak
dari yang sekarang kita bahas ini.

Meskipun hasilnya sama, tetap ada kelemahannya. Yaitu pada kualitas telur yang dihasilkan.

Terutama untuk penjualan, ini tidak menguntungkan.

Penurunan kualitas ada pada jumlah telur yang kotor, telur yang retak dan jumlah bakteri.

Meskipun jumlah produksi telurnya sama, tapi telur yang layak jual lebih sedikit. Jumlah telur
yang rusak karena retak dan pecah lebih banyak.

Masih ada satu lagi data hasil penelitian yang bisa kita amati. Seperti tabel di bawah ini.[4]

Sistem Pemeliharaan Kandang Umbaran


Produksi telur (%) 95 85
Berat Telur (gram) 64 62
Telur layak jual (%) 95 85

Data yang ketiga ini hampir sama dengan yang pertama. Yaitu, produksi telur dari ayam yang
dipelihara di lantai lebih rendah.

Bahkan, selisihnya presentasinya lebih besar sekitar 10%.

Jumlah ayam masing – masing sitem pemeliharaan adalah sebanyak 90 ekor.


Jika kita hitung jumlah telurnya, maka untuk sistem kandang produksi telurnya 85,5 butir per
hari sedangkan sistem lantai sebanyak 76,5 butir/hari.

Saya kira dari ketiga data yang berbeda di atas bisa kita ambil kesimpulan sebagai berikut.

Kesimpulan
Usaha ternak ayam petelur rumahan tanpa kandang ini bisa dilakukan. Biaya investasi untuk
membeli kandang baterai bisa ditekan sehingga balik modalnya bisa lebih cepat.

Akan tetapi tetap ada konsekuensinya.

Jika melihat data yang ada, bisa kita percayai bahwa ayam petelur yang dipelihara tanpa kandang
kecenderungan produksinya memang lebih rendah.

Selain produksinya lebih rendah, kualitas dari telurnya juga berkurang. Misalnya bobot telurnya
juga sedikit lebih ringan.

Karena telur dijual dengan sistem timbangan, maka ini akan membuat pendapatan menjadi
berkurang.

Akan tetapi, tetap ada peluang ayam telur bisa berproduksi optimal meskipun tanpa kandang.
Kapan – kapan akan kita bahas tentang hal ini.

Cukup sekian untuk pembahasan ternak ayam petelur 100 ekor dari sistem kandang dan tidak
pakai kandang ini. Silahkan like dan share jika artikel ini bisa berguna untuk yang lainnya.

Terima kasih dan sampai jumpa lagi.

Referensi
[1]. Ridwan B.Muh. 2015. Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara Secara Sistem Free-
Range Dengan Waktu Pemberian Naungan Alami Yang Berbeda. Fakultas Peternakan
Universitas Hasanuddin Makassar.

[2] Mangalisu, Azmi. Produktivitas Ayam Ras Petelur yang Dipelihara Secara
Konvensional dan Free Range. Jurnal Agrominansia, 2 (1) Juni 2017.

[3] Roll et al. Floor versus cage rearing: effects on production, egg quality and physical
condition of laying hens housed in furnished cages. Ciência Rural, Santa Maria, v.39, n.5,
p.1527-1532, ago, 2009.

[4] Stanley et al..Evaluation of Two Laying Systems (Floor vs. Cage) on Egg Production,
Quality, and Safety. Prairie View A&M University, Prairie, USA. Agrotechnol 2013, 2:1
ANALISA TERNAK AYAM PETELUR 100
EKOR UNTUK PEMULA
 Home
 Ternak Bebek
 Ternak Bebek Petelur
 Analisis Bebek Petelur
 ANALISA TERNAK AYAM PETELUR 100 EKOR UNTUK PEMULA

05Feb 2020 No Comments

ANALISA TERNAK AYAM PETELUR 100


EKOR UNTUK PEMULA
Daftar Isi

 ANALISA TERNAK AYAM PETELUR 100 EKOR UNTUK PEMULA


 Mengapa Beternak Ayam Petelur Potensial untuk Dijalankan?
 Apa Saja yang Harus di Persiapkan Sebelum Beternak Ayam Petelur?
 Analisa Ternak Ayam Petelur 100 Ekor
 Berapa Modal dan Hasil dari Ternak Ayam Petelur 100 Ekor
o 1. Modal Kandang
 Kandang Utama
 Kandang Bagian Dalam
o 2. Modal Bibit Ayam
o 3. Modal Pakan
o Kesimpulan Modal Awal Ternak Ayam Petelur 100 Ekor

 Kesimpulan Modal Awal Ternak Ayam Petelur 100 Ekor
o 4. Hasil per Bulan
o 5. Hasil per Periode
o Kesimpulan Analisa Ternak Ayam Petelur 100 Ekor

Beternak ayam merupakan salah satu kegiatan yang banyak dilakukan oleh masyarakat
Indonesia. Diantara banyaknya jenis hewan ternak yang di jalani, salah satunya yang sangat
potensial adalah beternak ayam petelur.

Mengapa Beternak Ayam Petelur Potensial


untuk Dijalankan?
Pastinya kita sudah tidak asing lagi dengan telur ayam, baik untuk konsumsi sehari hari atau
untuk kegiatan industri seperti industri pangan. Hal itu adalah salah satu bentuk dari penggunaan
telur ayam yang mana terdapat potensi di dalamnya. Yakni potensi dari beternak ayam petelur itu
sendiri, karena hasilnya juga sudah jelas sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Telur ayam
merupakan salah satu komoditi utama bagi masyarakat Indonesia yang dibutuhkan oleh pasar.
Baik pasar tradisional bahkan pasar modern seperti supermarket sekalipun. Permintaan telur
ayam di pasaran yang selalu stabil cenderung meningkat menjadi sebuah hal yang positif bagi
para peternak ayam petelur. Harga telur ayam yang juga stabil bahkan sering naik juga bisa
menambah peluang untuk para peternak ayam petelur.

Beter
nak ayam petelur kini memang menjadi pilihan usaha yang cukup menjanjikan.
Apa Saja yang Harus di Persiapkan Sebelum
Beternak Ayam Petelur?
Karena potensi atau peluang dari beternak ayam petelur cukup bagus, tentunya Anda tidak akan
menyia-nyiaka kegiatan usaha ini kan. Dalam beternak ayam petelur ada beberapa hal yang harus
di persiapkan dengan baik agar semuanya berjalan lancar. Diantaranya adalah bibit, kandang,
pakan, dan tentunya modal yang dibutuhkan. Bagi Anda yang masih pemula jangan khawatir,
karena Anda bisa memulai dengan membeli pullet terlebih dahulu. Setelah terbiasa dan bisa
menyesuaikan, maka Anda bisa memulai beternak sejak ayam masih dalam bentuk bibit. Pullet
adalah ayam petelur yang sudah dipersiapkan dengan baik agar siap untuk bertelur, biasanya
berusia 10-16 minggu. Anda bisa memulai beternak ayam petelur dengan membeli pullet yang
berusia 15 atau 16 minggu. Untuk lebih jelasnya, berikut kami paparkan mengenai analisa ternak
ayam petelur 100 ekor.

Analisa Ternak Ayam Petelur 100 Ekor


Dalam beternak ayam petelur terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Sebelum memulai
beternak, alangkah baiknya jika Anda mempelajari analisa beternak ayam petelur seperti yang
akan kami jelaskan dibawah ini. 

Berapa Modal dan Hasil dari Ternak Ayam


Petelur 100 Ekor
Dalam memulai sebuah usaha, tentu modal menjadi sesuatu yang paling utama tak terkecuali
dalam beternak ayam petelur. Perlu Anda ketahui, setidaknya ada lima hal yang harus diketahui
yakni :

1. Modal kandang
2. Jumlah modal bibit ayam atau pullet
3. Hitungan atau modal pakan
4. Hasil yang diperoleh setiap bulan
5. Penghasilan yang diperoleh setiap periode

Kami akan membahasnya satu persatu hingga mendapatkan kesimpulan mengenai berapa modal
untuk ternak ayam petelur. Dan juga berapa hasil yang diperoleh dari ternak ayam petelur ini.
Denga
n mempertimbangkan berbagai hal seperti mempelajari analisa, diharapkan akan memperkecil risiko
kegagalan dalam beternak.

1. Modal Kandang
Kandang merupakan hal yang utama dalam kegiatan beternak. Untuk kandang ayam petelur
lebih baik adalah menggunakan kandang baterai. Kandang baterai sederhana bisa Anda buat
sendiri dengan bahan utama bambu. Terdapat dua komponen yakni kandang utama dan kandang
bagian dalam. Untuk kapasitas ayam petelur 100 ekor, maka rinciannya adalah sebagai berikut :

Kandang Utama

Untuk membuat kandang utama terdiri dari 3 komponen yaitu kayu, bambu, dan atap yang
terbuat dari asbes. Berikut rincian untuk kapasitas 100 ekor. 

 Kayu (4 kubik) @600.000 = 2.400.000


 Bambu (50 batang) @5000 = 250.000
 Asbes (20 lembar) @60.000 = 1.200.000

Kandang Bagian Dalam

Kandang bagian dalam juga terdiri dari tiga komponen yaitu kandang baterai, instalasi air/tempat
minum, dan tempat pakan. Untuk kandang baterai bisa Anda buat sendiri dengan bahan-bahan
bambu dan kayu diatas. 

 Kandang baterai
 Instalasi air (menggunakan nipple atau paralon) = 400.000
 Tempat pakan (dari paralon atau talang) = 320.000

Dengan menggunakan sistem kandang baterai, maka luas lahan yang diperlukan untuk kapasitas
100 ekor adalah kurang lebih 4×6 meter. Persiapan lainnya yang masih ada kaitannya dengan hal
kandang adalah sumber air mengalir yang bersih dan tidak mengandung kaporit. Instalasi listrik
juga dibutuhkan manakala untuk aktivitas saat malam hari.

Jadi total modal untuk membuat kandang bagian utama dan dalam adalah Rp. 3.850.000.

2. Modal Bibit Ayam


Yang kedua adalah perhitungan mengenai modal bibit ayam. Bagi pemula kami sarankan Anda
memulai dengan membeli pullet atau ayam petelur yang siap bertelur. Biasanya berada di kisaran
usia 17 hingga 18  minggu. Mengapa lebih memilih pullet? Karena jika Anda pemula dan
memulai dari bibit, maka Anda akan menemui masalah seperti wabah penyakit, stress pada
ayam, atau bahkan kematian. Meskipun hal tersebut tidak selalu terjadi, namun alangkah baiknya
jika Anda sudah mempersiapkan dengan baik. Jika Anda memulai dari pullet, maka risiko akan
hal tersebut bisa lebih kecil, dan pastikan pullet yang Anda dapat memiliki track record yang
baik. Maknanya, Anda harus mengetahui jejak perawatan dari pemilik, mulai dari manajemen
pakan, kandang, hingga penunjang lain seperti vaksin dan vitamin. Pastikan semua faktor yang
kami sebutkan tadi dilakukan dengan baik oleh peternak sebelumnya. 

Kita asumsikan Anda akan beternak dengan membeli pullet usia 18 minggu yang mana harga per
minggunya Rp. 4.700. Jadi harga ayam petelur siap telur atau pullet usia 18 minggu per ekor
adalah Rp. 84.600. Rincian nya sebagai berikut :

100 ekor pullet usia 18 minggu @Rp. 86.400 = Rp. 8.460.000.

3. Modal Pakan
Pakan merupakan kebutuhan yang pokok jadi setiap bulan pasti ada pengeluaran untuk pakan.
Untuk ayam petelur, pakan yang dibutuhkan adalah pakan pabrikan. Kebutuhan pakan ayam
petelur per hari kapasitas 100 ekor adalah 11 – 12 kg per hari. Atau 1,1 – 1,2 ons per ekor dalam
satu hari. Jadi untuk 30 hari atau satu bulan kebutuhan pakan yang dibutuhkan adalah 330 kg
atau 33 kwintal. Rincian kebutuhan pakan untuk satu bulan adalah sebagai berikut =

330 x Rp.6.050* = Rp. 1.996.500

*estimasi harga pakan per kilogram, kita asumsikan harga pakan ayam petelur per kg Rp.
6.050,00

Kesimpulan Modal Awal Ternak Ayam Petelur 100 Ekor


Untuk mengetahui berapa jumlah modal awal beternak ayam petelur kapasitas 100 ekor, maka
kita jumlahkan ketiga komponen modal diatas.
Modal Awal Beternak Ayam Petelur
Modal Kandang =        Rp.   3.850.000
Modal Pullet =              Rp.   8.460.000
Modal Pakan =             Rp.   1.996.500
——————————————– +
Total Modal Awal =     Rp. 14.306.500

Kesimpulan Modal Awal Ternak Ayam Petelur 100 Ekor

Untuk mengetahui berapa jumlah modal awal beternak ayam petelur kapasitas 100 ekor, maka
kita jumlahkan ketiga komponen modal diatas.

Modal Awal Beternak Ayam Petelur dari Pullet

Modal Kandang = Rp.  3.850.000

Modal Pullet = Rp.  8.460.000

Modal Pakan = Rp.  1.996.500

Total Modal Awal = Rp. 14.306.500

Nah, kita telah mengetahui berapa modal awal ternak ayam petelur 100 ekor selama satu periode
adalah sejumlah Rp.14.306.500. Setelah mengetahui modal awalnya, kita akan melihat berapa
hasil per bulan dan juga penghasilan selama 1 periode.
Mempelajari analisa akan bermanfaat bagi Anda para peternak pemula dan bisa sebagai sumber
referensi.

4. Hasil per Bulan


Dalam beternak ayam petelur, hasil telur yang dihasilkan per harinya minimal adalah 80% dari
total populasi ayam. Karena jika dibawah 80% akan terhitung rugi. Jadi untuk 100 ekor ayam
petelur, jumlah minimal telur yang dihasilan setiap harinya adalah 80 butir atau jika ditimbang
kira-kira totalnya 5kg telur.

 Kalkulasi Penghasilan per Hari

Hasil telur per hari = 5kg x 20.000* = 100.000

*) Estimasi harga telur per kg. Harga tersebut bisa berubah sewaktu-waktu
 Kalkulasi Penghasilan per Bulan

Hasil telur per bulan = 100.000 x 30 = 3.000.000*


*) Dikurangi hasil pakan selama satu bulan = 3.000.000 – 1.996.500 = 1.003.500

Penghasilan per bulan = Rp. 1.003.500

Jadi, hasil bersih yang didapatkan setiap bulannya adalah Rp. 1.003.500. Jika dihitung, hasil per
bulan tersebut cukup lumayan bagi Anda yang ingin mencari penghasilan tambahan dari
beternak ayam petelur atau bagi Anda yang masih pemula.

5. Hasil per Periode


Sebagai informasi, ayam petelur memiliki masa periode produktif untuk bertelur selama 2 tahun.
Jika masa periodenya terhitung lebih dari 2 tahun maka tidak akan seimbang antar modal awal
dan penghasilan atau bisa dikatakan rugi. Nah, langsung saja mari kita hitung berapa hasil dari
beternak ayam petelur 100 ekor dalam 1 periode.

Hasil yang diperoleh selama 1 periode = hasil per bulan x 24 bulan – modal awal
1.003.500 x 24 bulan = 24.084.000

dikurangi dengan modal awal beternak selama 1 periode


24.084.000 – 14.306.500 = 9.777.500

Jadi, dalam satu periode beternak ayam petelur 100 ekor dapat diperoleh pendapatan atau
keuntungan sebesar Rp. 9.777.500. 

Kesimpulan Analisa Ternak Ayam Petelur 100 Ekor


Modal awal beternak = 14.306.500

Bruto (pendapatan kasar) = 24.084.000

Netto (pendapatan bersih) = 9.777.500

Bagi Anda peternak ayam petelur pemula, semoga analisa kami ini bermanfaat bagi Anda. Perlu
di ingat, analisa ini hanyalah untuk beternak dalam skala kecil seperti 100 sampai 500 ekor saja.
Dan di dalam analisa tersebut belum termasuk biaya untuk vaksin. Juga belum kami masukkan
untuk penyusutan atau kematian ayam yang seandainya terjadi. Namun kami yakin, dengan
keuletan Anda dan ketertiban Anda dalam merawat ayam-ayam Anda, maka seluruh ayam
peliharaan Anda akan sehat dan terus produktif. 
Bet
ernak ayam petelur maka Anda bisa memanfaatkan telur nya dan juga dagingnya ketika masa afkir atau
setelah 2 tahun bertelur.

Mengenai penghasilan tersebut juga bisa lebih besar atau bahkan lebih kecil dari yang kami
paparkan dalam analisa. Salah satu faktor penting yang cukup mempengaruhi adalah faktor
pakan. Yang mana jika Anda pandai dalam menghemat dan meracik formula pakan tambahan
dengan baik maka akan menekan biaya pengeluaran untuk pakan dan akan menambah
penghasilan.

Semoga analisa ternak ayam petelur 100 ekor ini bermanfaat bagi Anda. Dan apabila Anda
berminat untuk beternak ayam petelur mulai dari pullet atau bibit, kami menyediakan bibit dan
pullet ayam petelur. Untuk bibit ayam petelur, kami siap mengirimkan ke seluruh daerah di
Indonesia. Khusus untuk pullet, kami hanya bisa mengirimkan untuk wilayah Pulau jawa
khususnya daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Silahkan hubungi kami kapan saja untuk informasi pemesanan atau konsultasi seputar ternak
karena kami membuka konsultasi gratis bagi Anda. Hubungi nomor layanan pelanggan kami di :

SMS/CALL/WHATSAPP
0812-4648-2525

Telkomsel:
0812-4648-2525
0813-6330-7506

Indosat:
0856-4772-3888
0857-2932-3426

XL:
0819-3140-9353

Kata Terkait :
analisa ternak ayam petelur 100 ekor, analisa usaha ayam petelur 1000 ekor, modal usaha ayam
petelur 1000 ekor, analisa usaha ayam petelur 100 ekor, kandang ayam petelur, harga pakan
ayam petelur, harga ayam petelur, kebutuhan pakan ayam petelur per hari, modal ternak ayam
petelur 100 ekor,
Menghitung Modal dan Potensi Untung
Ternak Ayam Petelur 100 Ekor

by ayam 2 tahun yang lalu 27.9k Views

0
TERBAGIKAN
ShareTweet
Model bisnis ternak ayam petelur 100 ekor saat ini semakin banyak digemari. Selain
membutuhkan modal yang relatif kecil, keuntungan yang dijanjikan pun tidak bisa ditolak begitu
saja. Hal tersebut tidak bisa dipisahkan dari kebutuhan pasar akan pasokan telur yang terus
meningkat. Beberapa perusahaan besar bahkan khusus menyediakan bibit ayam petelur untuk
dibudidayakan oleh para peternak di sekitarnya. Nantinya, hasil telur tersebut akan dikirim
kembali untuk mencukupi kebutuhan perusahaan tersebut. Nah, jika anda berminat pada bisnis
ternak ayam petelur 100 ekor, berikut adalah perhitungan singkat soal modal dan potensi
keuntungan yang akan dapatkan dari bisnis ini.

Baca Juga : 2 Jenis Ayam Layer dan Tips Memilihnya

Perkiraan Modal
Berikut adalah rincian jumlah modal sesuai dengan kebutuhan awal untuk memulai bisnis ternak
ayam ini.

1. Modal Awal

 Pembuatan Kandang: Rp. 7.000.000


 Bibit Ayam Petelur: Rp. 52.000/ekor X 100 ekor: Rp. 5.200.000
 Total: Rp. 12.200.000

2. Pakan Harian

 Pakan Konsentrat 3Kg: Rp.5.000/Kg X 3: Rp. 15.000


 Pakan Beras Jagung 6Kg: Rp. 2.500/Kg X 6: Rp. 15.000
 Pakan Bekatul 2Kg: Rp. 1.000/Kg X 2: Rp. 2.000
 Total Pakan Per Hari: Rp. 32.000
 Total Pakan hingga Bertelur: 30 hari X Rp. 32.000: Rp. 960.000

3. Total Seluruh Modal: Rp. 12.200.000 + Rp. 960.000: Rp. 13.160.000

Setelah menghitung perkiraan modal, berikutnya adalah potensi keuntungan yang bisa
didapatkan dari bisnis ternak ayam petelur 100 ekor ini.

Potensi Keuntungan
1. Keuntungan Telur

 Rata-rata telur yang dihasilkan 100 ekor ayam dalam sehari: 6Kg.
 Harga per kilo: Rp. 14.000.
 Keuntungan kotor setiap hari: 6Kg X Rp. 14.000: Rp. 84.000 per hari.
 Keuntungan dikurangi modal harian: Rp. 84.000 – Rp. 32.000: Rp. 52.000 per hari.
 Keuntungan bersih sebulan: Rp. 52.000 X 30: Rp. 1.560.000.

2. Keuntungan Lain
 Kotoran Ayam: Rp.10.000 per kantong.
 Ayam Afkir Pedaging: Rp. 35.000 per ekor

Untuk bisa mendapatkan target potensi keuntungan yang di inginkan, tentunya anda harus tahu
apa saja tips sukses dalam menjalankan bisnis ini. berikut adalah tips singkat untuk sukses dalam
bisnis ternak ayam petelur 100 ekor.

Baca Juga : Tips Ternak Ayam Petelur Tanpa Kandang

Tips Menjalankan Usaha Ternak Ayam Petelur


1. Lokasi Ternak yang Tepat

Pemilihan lokasi yang tepat sangat berpengaruh terhadap kualitas dan tingkat produktivitas ayam
petelur anda. Usahakan untuk memilih tempat yang yang relatif tenang supaya ayam petelur
tidak mudah terkena stres. Pastikan juga lokasi kandang jauh dari pemukiman sehingga bisa
terhindar dari pencemaran polusi udara.

2. Kebersihan Kandang

Selalu memperhatikan kebersihan kandang adalah faktor penting menjaga kesehatan ayam. Anda
bisa membersihkan kandang secara berkala untuk menghindarkan ayam dari penyakit menular.
Terlebih lagi jika kandang yang anda gunakan bersifat koloni atau bercampur. Maka kebersihan
harus selalu diperhatikan.

3. Suplai Pakan yang Murah

Untuk semakin memperkuat potensi penghasilan anda, maka anda bisa mencari penyuplai pakan
yang sekiranya ramah dengan modal yang anda miliki. anda bisa melakukan survey terlebih
dahulu untuk memastikan distributor mana yang menawarkan harga paling bersaing.

4. Menentukan Target Pasar

Tips yang terakhir adalah menentukan target pasar anda. anda bisa mulai menyasar kalangan
bawah terlebih dahulu untuk kali ini. Pastikan untuk memberikan harga yang bersaing supaya
produk anda mudah di kenali di pasaran. Jika anda ingin merambah pasar atas seperti
supermarket, maka lebih baik anda pelajar polanya terlebih dahulu sebelum memutuskan
menjadi pemasok.

Baca Juga : Manajemen Pemeliharaan Ayam Petelur Fase Layer Terpenting

Itulah informasi seputar perkiraan modal dan potensi keuntungan ternak ayam petelur 100 ekor
lengkap dengan tips menjalankannya. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai