Anda di halaman 1dari 2

Mengoptimalkan Bisnis Penetasan Unggas: Menjelajahi Prospek Usaha

Inkubator Unggas
Mesin tetas unggas adalah perangkat yang dirancang khusus untuk menetaskan telur
unggas, termasuk telur dari ayam, bebek, itik, dan jenis unggas lainnya. Fungsinya adalah
untuk menggantikan peran induk unggas dalam proses penetasan telur. Mesin tetas ini hadir
dalam berbagai jenis dan variasi, masing-masing dengan keunggulan dan kelemahan tertentu.

Saat ini kebutuhan bibit unggas di Indonesia cukup besar yang juga merupakan imbas
dari penambahan penduduk sehingga kebutuhan akan pangan sumber protein di Indonesia
juga naik. Dari sebab itulah maka kebutuhan bibit unggas di Indonesia juga cukup besar
dimana kita masih impor dari luar negeri. Data yang didapat pada 2023 menunjukkan bahwa
kita masih impor grand parent stok (GPS) sekitar 600.000 ekor.

Oleh karena itu, pembuatan mesin tetas saat ini menawarkan peluang bisnis yang
menjanjikan, terutama ketika melihat data dan kondisi di Indonesia saat ini. Mesin tetas dapat
menjadi solusi bagi peternak yang ingin mengurangi biaya produksi, mengingat biaya day-old
chicks (DOD) atau bibit itik saat ini mencapai 5 kali lipat dari harga telur. Dengan
memanfaatkan mesin tetas sebagai bagian integral dari kegiatan usahanya, peternak memiliki
potensi untuk memperoleh keuntungan yang signifikan.

Pemanfaatan mesin tetas dapat membantu peternak mengoptimalkan proses penetasan


secara efisien, meningkatkan hasil penetasan, dan pada akhirnya mengurangi biaya produksi.
Dengan demikian, peternak dapat menjual hasil penetasan yang berlebih jika melebihi
kebutuhan di kandangnya, menciptakan sumber pendapatan tambahan. Secara keseluruhan,
investasi dalam mesin tetas tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi produksi peternak
tetapi juga membuka peluang untuk mendiversifikasi pendapatan melalui penjualan hasil
tetas.

Mesin tetas pada dasarnya memiliki tingkat keberhasilan menetaskan telur sebesar 75%
hingga 90%, yang berbeda dengan tingkat keberhasilan yang dicapai oleh induk ayam, yaitu
sekitar 90% hingga 100%. Meski begitu, penggunaan mesin tetas menjadi lebih efektif,
terutama dalam konteks usaha, karena menawarkan kepraktisan dalam hal waktu dan tempat.
Di sisi lain, pemeliharaan ayam induk untuk mengerami telur memerlukan banyak lahan, dan
berbagai aspek seperti pakan, kesehatan ternak, dan lainnya juga harus diperhatikan. Tidak
hanya itu, masalah yang mungkin dihadapi mencakup ketidakmampuan induk untuk
mengerami telurnya hingga risiko penyakit yang dapat menyerang ternak kapan saja. Oleh
karena itu, dalam skala usaha, penggunaan mesin tetas dianggap lebih efisien.

Mesin tetas unggas memiliki beberapa komponen utama yang mendukung proses
penetasan telur. Komponen-komponen tersebut meliputi pengatur suhu atau termostat,
sumber pemanas seperti lampu pijar (sebelumnya peternak menggunakan api dari kompor
minyak tanah atau kayu bakar), termometer, higrometer, pengatur kelembapan, dan rak telur.
Meskipun komponen-komponen ini terdengar sederhana, mereka memainkan peran kunci
dalam menciptakan kondisi ideal untuk penetasan telur. Mesin tetas juga dapat dibuat dengan
menggunakan bahan yang sederhana, seperti kardus, plywood, dan triplex, yang mudah
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas bagi para
peternak untuk menciptakan mesin tetas sesuai kebutuhan mereka dengan bahan yang
tersedia di sekitar mereka.

Mesin tetas dibagi menjadi 3 tipe yaitu manual, semi otomatis, dan otomatis. Mesin tetas
manual adalah mesin tetas yang dimana sebagian besar proses pentasan berkaitan dengan
bantuan manusia, sementara yang semi otomatis manusia hanya sedikit membantu proses
penetasan, dan yang otomatis seluruh prosesnya dilakukan dengan mesin sehingga kita tidak
perlu ikut banyak terlibat dalam penetasan yang juga membuat presentase tingkat telur
menetas lebih tinggi.

Oleh sebab itu, sebagai peternak khususnya para peternak milenial kita harus bisa
memanfaatkan peluang ini sebagai sumber penghasilan maupun usaha yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kita juga bisa menunggu kualitas daging ayam jika
kita bisa menghasilkan bibit ayam yang berkualitas sehingga secara tidak langsung kita bisa
membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia mulai dari
pangan yang baik, berkualitas, sehat, dan aman bagi kita semua.

Tugas Artikel Bahasa Indonesia

Nama : Hafizh Muafa

NIRM : 03.03.23.262

Prodi : PPKH / 1A

Anda mungkin juga menyukai