Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Keberhasilan usaha peternakan ayam petelur dipengaruhi oleh tiga faktor
penting, yaitu: bibit, pakan dan manajemen pemeliharaan. Pakan pada usaha
peternakan ayam petelur merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan
penampilan dan biaya produksi ayam petelur. Produktivitas tersebut sangat
dipengaruhi oleh kesehatan dan pakan yang diberikan. Peningkatan produksi
telur dan kesehatan ayam melalui perbaikan kualitas pakan dan efisiensi
penggunaan pakan perlu dilakukan. Ketiga faktor produksi ini saling terkait satu
sama lain, semua faktor produksi harus diperhatikan dengan baik dan apabila
ada salah satu faktor produksi saja yang kurang bagus pelaksanaannya, maka
walaupun faktor produksi lain telah dilakukan dengan baik, tetap tidak dapat
memberikan hasil yang bagus. Menurut Ardiansyah, dkk (2012).

Adapun judul yang saya ambil adalah “Manajemen Pemeliharaan Ayam


Petelur”. Alasan pemelihan judul ini di latar belakangi oleh situasi ekonomi dan
keadaan tempat atau daerah Nusa Tenggara Timur khususnya Sumba yang
cocok untuk dibudidayakan ayam petelur, sehingga memacu saya untuk memilih
judul ini sebagai landasan magang agar saya dapat mengetahui proses
pemeliharaan ayam petelur apa yang dan sekaligus saya ketahui dapat saya
terapkan di dalam masyarakat maupun di dunia kerja. Disisi lain perkembangan
teknologi di wilayah jawa sangat membantu dalam mempelajari ilmu yang
bermanfaat dalam mengimplementasikan ilmu yang diperoleh kepada
masyarakat. Dan tempatnya sangat membantu mengakses imformasi berupa ilmu
dan teknologi yang berguna. Lokasi tujuan magang saya Milik Bapak Jainal
yang bertempat di Desa Sumber Sekar Kecamatan Dau Kabupaten Malang.

Pemilihan lokasi milik bapak soni ini di karenakan terdapat kegiatan atau
usaha pemeliharaan ayam petelur yang dikembang oleh Bapak Jainal sebagai
pemilik usaha pemeliharaan ayam petelur. Untuk itu saya berinisiatif untuk

1
melakukan kegiatan magang di usaha milik Bapak Jainal sekaligus sebagai
sumber informasi dalam pelaksanaan kegiatan magang.
Keunggulan tempat peternakan ayam petelur di Desa Sumber Sekar milik
Bapak jainal merupakan lokasi yang cukup strategis dan jauh dari pemukiman
warga. Iklim di Desa sumber sekar memiliki suhu temperatur siang berkisar
20ºC dan malam 19 sampai 20ºC dan kelembaban 70%. Lokasi ini sangat cocok
untuk memelihara ayam petelur dan juga merupakan dataran tinggi.

2.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui manajemen pemeliharaan ayam petelur di peternakan
milik bapak jainal.
2.2 Manfaat Magang
1. Mengimplementasikan teori yang diperoleh dari kampus tentang cara
manajemen pemeliharaan ayam petelur di peternakan milik bapak jainal.
2. Untuk mengetahui permasalahan peternakan di lapangan khususnya tentang
manajemen pemeliharaan ayam petelur.
3. Terciptanya hubungan yang baik dan adanya pertukaran informasi antara
pemilik usaha ayam petelur dengan mahasiswa.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Peternakan Ayam Petelur


Usaha peternakan indonesia berkembang cukup besar karena dapat
dilakukan oleh siapa saja dengan skala besar atau kecil yang menjadikan banyak
peternakan bermunculan menandakan bahwa bisnis ini menguntungkan.
Peternakan ayam petelur adalah bisnis yang mengandalkan telur sebagai benda
bisnisnya. Usaha peternakan dapat digolongkan ke dalam beberapa bagian.
Menurut Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 472/Kpts/TN.330/6/96, usaha
peternakan terbagi menjadi tiga kategori, yaitu peternakan rakyat, pengusaha
kecil peternakan, dan pengusaha peternakan. Peternakan rakyat adalah peternak
yang mengusahakan budidaya ayam dengan jumlah populasi maksimal 15.000
ekor per periode. Pengusaha kecil peternakan adalah peternak yang
membudidayakan ayam dengan jumlah populasi maksimal 65 000 ekor per
periode. Sedangkan untuk pengusaha peternakan besar adalah pengusaha yang
mebudidayakan ayam dengan jumlah populasi melebihi 65.000 ekor per periode.

Berdasarkan kepres no. 22 tahun 1990 sebagai suatu usaha budidaya ayam
petelur dan ayam ras pedaging tidak termasuk pembibitan. Budidaya ayam
petelur dilakukan dalam kandang yang harus memenuhi ketentuan atau syarat
kandang yang baik sehingga produksi telur akan berjalan dengan baik dan tidak
manganggu proses produksi dan tidak menggangu lingkungan sekitar kandang
seperti polusi bau yang dihasilkan dalam kegiatan budidaya ini. Letak kandang
akan berpengaruh terhadap kondisi ayam. Mustiqoh (2009) dalampenelitiannya
mengkategorikan letak kandang yang dekat dengan jalan apabila < 180 m, jarak
sedang apabila 180 sampai 360 m dan jarak jauh apabila letak kandang > 360 m
dari jalan raya, semakin jauh dari jalan raya maka akan semakin baik bagi ayam.

Tipe ayam petelur ada dua yaitu tipe ringan dan tipe sedang.Ayam tipe
ringan khusus di kembangkan untuk bertelur saja.Ciri ayam tersebut badan
ramping, kecil, mata bersinar, dan bercengger merah darah.Ayam tipe ini di
pelihara untuk di ambil telurnya sehingga bentuk ayam ini relatif kecil apabila di
bandingkan dengan ayam tipe medium. Ayam tipe medium di kembangkan

3
untuk produksi telur dan di ambil dagingnya sehingga ayam ini memiliki bobot
badan lebih berat dari pada ayam tipe ringan (Rasyaf, 2008).Strain ayam petelur
yang ada di Indonesia seperti Isa Brown, Lohmann, Hyline, dan Rode Island
Red(RIR). Strain ayam diciptakan agar memiliki beberapa keunggulan, seperti
kemampuan produktivitas tinggi, konversi pakan rendah,kekebalan dan daya
hidup tinggi, dan masa bertelur panjang (Sudarmono, 2008).
2.2 Produksi Ayam Petelur
Produktivitas dalam suatu perusahaan sangatlah berperan penting dalam
pengembangan produktivitas. Terutama untuk menunjang proses produksi
sehingga dapat memberikan beberapa peluang yang diharapkan. Peternak harus
dapat mengkombinasikan antara faktor produksi seperti bibit, kandang dan
pakan terhadap perolehan keuntungan maksimal. Faktor produksi tersebut
merupakan input agar bisa menghasilkan suatu output.Untuk menghitung
produksi telur dikenal istilah hen housed production dan hen day
production. Hen day production (HDP) dihitung dari jumlah produksi telur hari
itu dibagi dengan jumlah ayam produktif hari itu dikalikan 100% (Haque,
2010).Puncak produksi strain Hy-Line Brown yaitu 27 – 29 minggu dengan
kisaran hen day 94–96% (Hy-Line International, 2010).

2.3 Pakan

Pakan yang digunakan harus cukup dan sehat, serta berkualitas sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan dalam SNI 01-3927-1995 dan SNI 01-
3929-1995 (dijelaskan dalam bab tersendiri), serta berasal dari pabrik pakan
yang sudah memiliki izin. Demikian pula penelitian Sumartini dalam Anandra
Ahmad, 2010 bahwa biaya pakan mencapai 58,13% - 66,22% dari seluruh biaya
operasional. Jenis campuran pak an yang diberikan kepada ayam ada 3 yaitu:
konsentrat, jagung giling, dan katul (dedak). Komposisi pakan yang harus sesuai
dengan kebutuhan ayam berdasarkan tingkat umur, serta takaran atau campuran
pakan ayam yang sesuai dengan bobot adalah hal yang paling
diperhatikan.Kandungan energi pakan ayam perlu memperhatikan kandungan
nutrien, meskipun energi terpenuhi tetapi apabila kebutuhan nutrien lainnya
belum terpenuhi sesuai kebutuhan ternak maka efisiensi penggunaan pakan
rendah.Pemberian pakan sebaiknya dilakukan 2 kali sehari agar lebih efisien

4
(Kartasudjana dan Suprijatna,2010). Penyimpanan pakan perlu dilakukan untuk
menghindari kerusakan yang dapat disebabkan karena kerusakan fisik, kimiawi,
dan biologis. Pakan perlu dikemas untuk memudahkan ditribusi pakan. Palet
merupakan alas yang terbuat dari kayu agar pakan tidak langsung menempel
pada lantai (Suci dan Hermana, 2012).Pemberian pakan pada ayam tergantung
dari fase yang dialami ayam, yang terdiri dari fase starter, grower dan layer
karena beda fase maka jumlah pakan yang diberikan juga berbeda. Salele et
al,(2014)menyatakan bahwa pada ayam petelur tipe ringan mengkonsumsi pakan
dengan jumlah yang sangat sedikit yaitu sekitar 80–100 gram/ekor/hari dengan
pemberian air minum secara ad libitum. Kondisi lingkungan dengan suhu tinggi
dapat mempengaruhi konsumsi pakan, semakin bertambah suhu lingkungan akan
menurunkan performan ayam, sehingga dapat mempengaruhi konsumsi pakan,
konsumsi air, bobot badan, produksi telur, konversi pakan dan bobot telur.
2.4 Perkandangan

Aspek perkandangan merupakan salah satu sarana pokok yang perlu


diperhatikan untuk mewujudkan pemeliharaan ayam ras petelur secara intensif
dan efisien. Kandang yang nyaman dan memenuhi syarat-syarat perkandangan
akan meningkatkan produktivitas ternak karena ternak menjadi tenang dan tidak
stres. Pada ayam petelur,kandang dikelompokkan dalam tiga periode
pemeliharaan, yaitu kandang starter (litter) ayam umur 1-8 minggu, periode
grower atau periode masa pertumbuhan (litter atau sangkar sesuai dengan selera)
yaitu ayam umur 8-20 minggu, dan periode layer atau periode produksi yaitu
ayam umur 20 minggu sampai afkir (Susilorini et al. 2009). Model kandang
yang digunakan untuk ayam petelur adalah kandang tipe battrey.Kandang tipe
battery sangat cocok untuk ayam layer. Hal ini dikarenakan 6 kandang tipe
battery lebih hemat tempat, produktivitas ayam mudah diketahui, pengawasan
lebih mudah, serta penggunaan energi yang lebih sedikit (Alex, 2012).
Keuntungan kandang sistem battery ini adalah tingkat produksi individual dan
kesehatan masing – masing ayam dapat dikontrol, memudahkan pengontrolan
pakan ayam, kanibalisme ayam dapat dihindari dan penyakit tidak mudah
menjalar dari satu ayam keayam lainnya. Kandang battery berbentuk kotak
terbuat dari kawat dan bambu. Ukuran setiap sebuah battery adalah memiliki

5
panjang 40 cm, lebar 30 cm dan tinggi 40 cm. Peralatan yang digunakan untuk
kandang ayam petelur antara lain tempat pakan, tempat minum, alat pemanas,
alat penerangan dan alat sanitasi atau kebersihan (Suprijatna dkk., 2008).
2.5 Pencegahan penyakit
Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang
dan lingkungan, mencegah hewan liar masuk peternakan, memberikan pakan
dengan kualitas dan kuantitas yang baik, memberikan air minum yang bersih dan
vaksinasi (Kartasudjana dan Suprijatna, 2010). Pencegahan yang dapat
dilakukan peternak agar ayam terhindar dari penyakit yaitu dengan menjaga
kesehatan ternak, melakukan manajemen kandang dengan baik, dan menghindari
segala faktor yang dapat menyebabkan kematian ayam (Setyono dkk.2013).
Pencegahan penyakit secara umum dapat dilakukan dengan sanitasi, pemberian
pakan sesuai kebutuhan, memberikan lingkungan tempat tinggal yang nyaman,
serta kontrol manajemen, vaksinasi, dan penyakit dengan baik (Suprijatna dkk.,
2008).Kebersihan kandang perlu dijaga untu kebersihan cage, tempat pakan dan
tempat minum setiap hari agar tidak ditumbuhi bakteri atau jamur (Rasyaf,
2008).
2.6 Manajemen pemasaran
Dalam penelitian aspek pasar dapat di lihat dari sesi permintaan,
penawaran, dan pemasaran output ( mustiqoh,2009 ). Pengertian pemasaran
menurut Basu Swastha (2008) adalah “Pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial”.

a. Produk (product)

Konsumen dalam membeli produk tidak hanya membeli barang secara


fisik saja, tetapi juga seperti harga, nama penjual, dan jasa yang diberikan oleh
perusahaan. Semua unsur tersebut adalah alat pemuas konsumen. Kombinasi
yang berbeda dari unsur itu akan memberikan kepuasan yang berbeda pula
karena kombinasi tersebut merupakan produk tersendiri. Menurut Sofjan Assauri
(2013).

6
b. Harga

Tingkat harga yang ditetapkan mempengeruhi kuantitas yang terjual.


Selain itu secara tidak langsung harga juga mempengaruhi biaya, karena
kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam
kaitannya dengan efisiensi produksi. Oleh karena penetapan harga
mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka keputusan strategi
penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Terdapat
beberapa faktor yang harus di perhatikan dalam prosespenetapan harga.Menurut
Sofjan Assauri (2008).

2.7 Biaya Produksi


Biaya produksi dalam pengertian ekonomi adalah suatu pengorbanan yang
harus dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang yang siap dipakai
konsumen. Biaya pakan meliputi 70 – 80 % dari total biaya produksi. Biaya
makanan ini akan tercipta dari hasil perkalian antara jumlah konsumsi ransum
dengan harga makanan. Harga makanan sudah ditentukan dari kekuatan
pasar,sedangkan konsumsi ransum harus sesuai standar dari pembibit yang
bersangkutan.
1.Penerimaan
Asnawi (2009), menyatakan bahwa penerimaan usaha peternakan ayam ras
petelur diperoleh setelah hasil produksi dijual yaitu bersumber dari penjualan
telur, ayam afkir dan kotoran ayam.Penerimaan per skala usahaan bersumber
dari pembayaran tagihan-tagihan, bunga, deviden, pembayaran dari pemerintah
dan sumber lainnya yang m enambah aset perskala usahaan.
Rumus: TR =Pq x Q
Keterangan:
TR = Total Penerimaan
Pq = Harga Per Satuan Unit
Q = Total Produksi
2. Pendapatan

Pendapatan kotor yaitu nilai produksi komoditas perusahaan secara


keseluruhan sebelum dikurangi biaya produksi, sedangkan pendapatan bersih

7
merupakan penerimaan atau total dari semua keuntungan yang diperoleh selama
memproduksi ayam pedaging dan tanpa melakukan potongan – potongan apapun
(Kadarsan 2008).

Rumus: Pd= TR - TC

Keterangan:

Pd= Pendapatan

TR= Total Penerimaan

TC= Total Biaya

8
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan magang ini di laksanakan selama 1 bulan, pada tanggal
27 Januari 2019 Sampai Tanggal 28 Februari 2019. Tempat Pelaksanaan
Magang Di Desa Sumber Sekar,Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

3.2 Metode Pelaksanaan


a.Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung dan terlibat secara aktif dalam
melaksanakan kegiatan magang yang sedang berlangsung agar kita bisa
mengetahui lebih luas dan menambah wawasan kita.

b.Interview
Metode interview atau metode wawancara dengan pembimbing lapangan
secara langsung untuk memperoleh data lebih lengkap lagi.

c. Praktek Magang
Praktek magang mengacu pada jadwal yang telah ada di farm atau lokasi
usaha peternakan sesuai dengan kegiatan yang memungkinkan untuk diikuti
sehingga peserta magang dapat mengikuti secara langsung kegiatan-kegiatan
yang di laksanakan oleh pihak perusahaan atau peternak rakyat.

d.Studi Pustaka
Dalam rangka melengkapi informasi-informasi yang berhubungan
dengan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di lapangan dengan mencari
informasi pendukung yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan dengan cara
memanfaatkan pustaka yang tersedia misalnya buku, jurnal, karya ilmiah ,
internet, maupun artikel.
3.3. Metode Pengambilan Data
Sumber data yang diperoleh berdasarkan sifat data yang dikumpulkan ada
jenis data yaitu:

9
1. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden dalam
pelaksanaan kegiatan magang perusahaan. Data primer didapat dari wawancara
langsung dengan manager, mandor, dan para pekerja kandang.
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari
sumbernya. Dalam kegiatan magang perusahaan ini yang menjadi data sekunder
adalah data yang diambil dari buku, catatan yang diperoleh selama berada di
perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan magang perusahaan.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Usaha Peternakan Ayam Petelur ( Layer )


Jenis usaha ayam petelur yang di pelihara di peternakan milik bapak soni
adalah tipe ayam petelur isa brown.bobot tubuh ayam ini cukup berat.meskipun
bertanya masih berada diantara berat ayam petelur ringan dan ayam
broiler.tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya
cukup banyak dan menghasilkan daging yang banyak. Dipasaran orang
mengatakan telur putih lebih banyak untuk bahan pembuatan jamu, tetapi dari
segi gizi dan rasa relatif antara telur putih dan coklat lebih mahal dari pada telur
putih hal ini dikarenakan telur coklat lebih berat dari pada telur putih.
Ayam layer atau ayam petelur adalah ayam yang diternakkan khusus untuk
menghasilkan telur konsumsi. Jenis ayam petelur dibagi menjadi tipe ayam
petelur ringan dan medium. Tipe ayam petelur ringan mempunyai badan yang
ramping dan kecil, bulu berwarna putih bersih, dan berjengger merah, berasal
dari galur murni (white leghorn) mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun
produksi hen house. Ayam petelur ringan sensitif terhadap cuaca panas dan
keributan, responnya yaitu produksi akan menurun. Tipe ayam petelur medium
memiliki bobot tubuh yang cukup berat, tidak terlalu gemuk, kerabang telur
berwarna coklat,dan bersifat dwiguna (Bappenas, 2010).
4.2 Persiapan Kandang Dan Peral atan kandang

4.2.1 Persiapan kandang

Kandang merupakan tempat hewan ternak berlindung,adapun Iklim


kandang pemeliharaan ayam petelur tempat magang saya meliputi temperature
siang berkisar antara 20ºC dan malam 19 ºC kelembapan berkisar antara 70%
penerangan dan pemanasan kandang harus sesuai aturan yang ada.tata letak
kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin
kencang serta srikulasi udara yang baik. Untuk kontruksi kandangnya tidak dari
bahan yang mahal tetapi memiliki daya tahan yang lama dan
bersih.perlengkapan kandang yang disediakan mencapai 80% terdiri dari tempat

11
pakan,tempat minum,tempat obat-obatan,dan sistem alat perusahaan. Bentuk
kandang batterey milik peternakan ayam petelur bapak soni berikut ini:

Gambar kandang tertutup milik bapak soni


Kandang yang digunakan ditempat magang yang saya jalankan yaitu
kandang batterey). Kandang tipe battery merupakan modifikasi dari kandang
sistem sangkar atau kurungan,yang terbuat dari bambu di susun secara berderat
memanjang,bertingkat dua atau lebih.setiap sangkar bisa untuk satu ekor ayam
atau dua ekor ayam. bahan kandang baterai ayam petelur terbuat dari
bambu.Ukuran di kandang di tempat magang yang saya jalankan yaitu:

a. Ukuran kandang individu yaitu:

1. Panjang 60 cm
2. Lebar 40 cm
3. Ketinggian kandang dari bawah ( tanah ) keatas yaitu 1,5m
4. Tinggi:depan 37 cm dan belakang 30 cm ,Kemiringan lantai kandang 4
cm.

b. Tempat pakan dan minum kandang batterey

Tempat pakan, tempat minum di buat bertingkat.tempat pakan di


bawah,Tempat minum di atas.tempat pakan menggunakan pipa.lebih mudah
terbuat dari pipa karena sudah lengkug dan mudah di dapat di tokoh
bangunan.tempat minum berupa nipel .

c. Dinding kandang

Dinding kandang yang digunakan bapak soni yaitu jenis dinding yang
terbuat dari bambu, Dan jenis lantainya dari bahan tanah yang dipadatkan.

d. Posisi penempatan pada bangunan pelindung

12
Kandang di buat berupa panggung dimana kotoran ayam bisa langsung jatuh
kelantai atau tanah. Ini akan memudahkan dalam membersikan kotoran dan
sirkulasi udara menjadi lebih baik .penempatan kandang beterai di buat bersusun
bertingkat, tapi tidak boleh persis diatas banget harus geser ke samping. Ini di
buat untuk ventilasi udara dan kotoran tidak menimpah ayam yang dibawah. Di
buat 2 atau sampai 3 tingkat saja. Jika terlalu tinggi sulit di kontrol. Jarak ideal
antra kandang adalah 1 x lebar kandang. Posisi kandang di buat memanjang
kearah barat timur, ini agar pencahayaan lebih baik. Produksi yang optimal
dapat juga dicapai dengan manajemen kandang yang memenuhi persyaratan,
yakni sesuai dengan kebutuhan hidup ayam itu sendiri. Salah satu diantaranya
adalah pengaturan temperatur dan kelembaban kandang.

Peralatan kandang yang digunakan pada kandang milik bapak jainal seperti
ember, ranjang, kotak telur, timbangan dan skop alat transportasi, pengatur suhu
dan alat penyemprot sebagai sanitasi kandang. Peralatan yang terdapat di dalam
kandang ada tempat makan, tempat minum, alat untuk memberi makan, egg
tray dan alat kebersihan. Peralatan tersebut memiliki fungsi berbeda-beda
tergantung kegunaannya. Peralatan ini juga mempermudah operator kandang
dalam melakukan pekerjaannya. Peralatan pada peternakan ini kalau dilihat dari
segi ekonomi sangat sederhana dengan harga yang murah, namun kegunaanya
sangat mendukung dari kandang.

Menurut Kartasudjana dan Suprijatna 2010),temperature kandang yang baik


untuk pemeliharaan ayam ras petelur sekitar 21°C dan kelembapan sekitar 50-
60%. Kenaikan temperatur sampai dengan 25°C umumnya tidak memengaruhi
produksi telur tetapi ukuran telur sedikit mengecil. Kandang baterai memiliki
keuntungan, diantaranya adalah memudahkan pengamatan produksi,
pengontrolan pakan, dan pengontrolan penyakit. Jarak antar kandang sebaiknya
6-8 meter untuk memudahkan sirkulasi udara dan mencegah penularan penyakit
antar kandang (Suprijatna dkk. 2008).

4.2.2 Pemberian Pakan Dan Pemberian Air Minum


Jenis pakan yang diberikan pada peternakan milik Bapak soni adalah
pakan konsentrat,jagung,dedak ,metionin,freetox,lisin,multy enzim,mineral.

13
Gambar bentuk pemberian pakan
Teknik pemberian pakan ayam petelur di lakukan 2 kali dalam sehari
yaitu pagi jam 06.30 dan siang jam 13:00. Teknik pemberian pakan sebagian
dengan mengunakan tenaga manusia secara manual, proses pemberian pakan
untuk satu ekor ayam 120 gram per hari,jumlah pemberian pada pagi hari yaitu
60 gram dan siang 60 gram satu ekor ayam.bentuk pakan yang diberikan dan
yang di gunakan milik Bapak Jainal.

Jenis pakan komposisi ( kg )


1.air mineral 4
2.konsentrat 50
3.jagung 25
4.dedak seperatur 25
5.metionin 2
6.freetox 2
7.lysin 2
8.multy enzim 2
( Sumber.bapak jainal2018 )

Proses pembuatan pakan dilakukan di karangploso,dan serta


pencampuran pakan menyesuaikan kebutuhan ayam petelur dalam sehari atau
perminggu dan
membeli pakan jadi ,pakan yang digunakannya meliputi,air mineral,konsentrat
jagung,metionin,freetox,lisyn,multy enzim,adapun tempat pakan yang digunakan
di usaha ayam petelur yaitu bahan dari pipa paralon yang sudah dibelah menjadi
dua secara memanjang sesuai dengan ukuran panjang kandang dan diletakan
pada kandang batterei.sebelum dilakukan pemberian pakan sebaiknya tempat

14
pakan dibersihkan terlebih dahulu menggunakan gabus tujuannya adalah agar
tidak tercemarnya penyakit dan virus dari sisa pakan yang ada.

Adapun pemberian air minum milik bapak Jainal adalah salah satu faktor
penting dalam pemeliharaan ayam petelur, pemberian air minum ini dilakukan
secara terus – menerus sehingga wadah air minum selalu terisi. Pemberian air
minum di peternakan ini dilakukan dengan cara air yang dialirkan dari PAM
(perusahaan air minum) dimasukkan kedalam tempat minum ayam.Didalam
tempat minum air ini dicampur dengan vitamin. vitamin ini berfungsi untuk
meningkatkan daya makan serta proses pencernaan serta terhindar dari
penyakit.adapun wadah yang digunakan milik peternakan ayam mengisi air
dengan 80 liter air dengan 2 botol tutupan botol vitamin.proses penyaluran air
minumnya mengikuti ukuran panjang kandang,menggunakan paralon dan nipel
yang sudah disambungkan dari paralon agar mudah dalam proses pemberian air
minum pada ayam.

Menurut (Sarwono 2010 ),Frekuensi pemberian pakan pada ayam petelur


yaitu dua kali/hari yaitu pagi jam 7:00 Wib dan siang jam 13:00 Wib.

4.2.3 Produksi Telur

Produksi telur merupakan pendapatan dalam usaha budidaya ayam


petelur dalam sehari ataupun minggu dan bulanan, produksi telur di milik Bapak
Soni dalam sehari dapat memanen telur dengan 46 kg per hari. Namun tidak
semua telur ini utuh, ada yang normal dan tidak abnormal.telur yang normal
dapat mememuhi syarat melalui seleksi telur, sedangkan pada telur abnormal
telur yang tidak memenuhi syarat dalam komsumsi ataupun dijual, faktor ini
dapat di pengaruhi oleh waktu pada saat perlakuan pemberian pakan pada ayam
petelur, sehingga produksi telurnya biasa menurun dan kualitas telur
berkurang,disisi lain dapat di lihat dari umur pada ayam yang memasuki masa
akfir .

Ayam petelur layer mulai diafkir setelah mencapai umur 90 minggu ke


atas. Ayam petelur yang tua produksi telurnya mulai menurun, maka dari itu
perlu diafkir untuk efisiensi pakan. Namun peternakan ini masih menjaga ayam-
ayam tua dan tidak diafkir walaupun sudah melebihi batas umur ayam afkir. Hal

15
ini dipertimbangkan dari produksi telur yang masih baik hingga mencapai batas
terendah produksi telur pada peternakan ini yaitu 40% baru diafkir dan juga
menunggu pedagang ayam yang belum bisa mengambil ayam afkir karena harga
ayam afkir sekarang menurun.

Produksi telur adalah upaya untuk memadukan sumber daya yang terpilih
agar menghasilkan telur melalui suatu teknik beternak yang telah ditentukan.
Produk yang dapat dijual dalam usaha ayam ras petelur berupa penjualan telur,
penjualan ayam afkir dan penjualan kotoran ayam (Mariyah, 2010).

4.2.3 Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit.

Pencegahan atau pengendalian penyakit terhadap ternak ayam petelur


merupakan program kesehatan yang bersifat pencegahan adalah dengan
pemberian vitamin dan pemberian kekebalan pada tubuh ayam melalui cara
vaksin. Pada ayam petelur pemberian vaksin dilakukan untuk mencegah
penyakit yang disebabkan oleh virus. Hal ini karena ayam sangat rentan terhadap
penyakit, sehingga pengendalian penyakit atau pencegahan penyakit perlu
diperhatikan, mulai dari sanitasi kandang dan peralatan kandang sampai
pemberian vitamin dan vaksinasi secara teratur dapat mencegah ternak ayam
dari serangan penyakit. Jenis penyakit yang ada di tempat magang saya yaitu,
pernapasan, bengkak pada mata.

a. Hama Dan Penyakit


Penyakit yang sering menyerang pada ayam petelur saat kegiatan
berjalan adalah bengkak pada mata dan pernapasan. Penyakit ini merupakan
penyakit pernapasan yang serius untuk anak ayam dan ayam dewasa.Infeksi
bronchitis menyerang semua umur ayam.Pada dewasa penyakit ini bisa
menurunkan produksi telur. Tingkat kematian ayam dewasa adalah rendah.

Mortalitas pada ayam petelur milik Bapak jainal hanya tingkat


wajar,selama usaha dari tahun 2014 hanya batas tingkat wajar,tingkat
mortalitasnya yang wajar ini disebabkan karna tingkat kebersihan dan
lingkungannya sudah baik dan memenuhi syarat.

Menurut (Prayitno dan Sugiharto, 2016). Mortalitas ayam yang rendah


berarti angka prevalensi terhadap penyakit yang rendah.

16
Langkah-langkah pengendalian atau pencegahan penyakit pada fase awal
pemeliharaan yang dilakukan pada manajemen pemeliharaan ayam petelur milik
Bapak Soni yaitu :

1. Sanitasi Kandang dan Peralatan kandang

Adapun sanitasi kandang dan peralatan kandang dilakukan sejak persiapan


kandang sampai pada pemeliharaan dan dibersihkan setiap hari, seperti
pembersihan litter atau sekam dari kotoran ayam, pembersihan tempat pakan dan
tempat minum, sampai penyemprotan dalam kandang menggunakan desinfektan
dan penyemprotam desinfektan dilakukan dua kali seminggu,dan vaksinasi
hanya dilakukan satu bulan sekali. Pembersihan kandangnya dilakukan satu kali
dalam seminggu.Sanitasi kandang dan lingkungansasaran utama bagi sanitasi
kandang dan lingkungan ini meliputi kandang maupun peralatannya, seperti
gudang makanan, gudang telur.Apabila kandang telah kosong, selanjutnya
kandang tersebut harus segera di cuci, dan diberi desinfektan. Desinfektan yang
digunakan yaitu Antisep berfungsi untuk membasmi, menghambat pertumbuhan
mikroorganisme dan sebagai zat steril.

Beberapa tindakan stategis yang dapat dilakukan untuk mengendalikan


penyakit yaitu peningkatan biosekuriti, vaksinasi, melakukan depopulasi dan
pemusnahan (stamping-out) terhadap unggas sakit didaerah tertular,
pengendalian

lalu lintas ternak, serta surveilans dan monitoring (Kencana, 2012).

2. Penanganan Limbah Kotoran Ayam

limbah atau kotoran ayam dilakukan sebulan sekali. Dan di jual pada
konsumen yang sebagian besar adalah petani karena kotoran tersebut akan di
olah menjadi pupuk. Limbah ini di jual satu karung dengan harga 7000, di jual
di petani yang mempunyai lahan yang banyak tanaman jeruk, selain itu pemilik
limbah ini di gunakan untuk tanaman jeruk dan tanaman lainya, dan limba ini di
bersihkan setiap bulan sekali

Limbah yang dihasilkan peternakan ayam harus dibuang diluar area


produksi,atau dibuang di tempat pembuangan (disposal pit). Limbah yang

17
dihasilkan daripeternakan dapat menyebabkan pencemaran dan membahayakan
kesehatan ternakserta masyarakat sekitar apabila tidak ditangani dengan benar
(Nasir dkk., 2012).

4.2.4 Pengambilan Telur

Pengambilan telur sehari di lakukan sebanyak 2 kali yaitu pada pukul


10:00 dan 13:00, produksi telur maksimal terdapat pada pagi hari hampir 50%
ayam bertelur pada pagi hari. Dan pada siang hari 50% pengambilan telur
dilakukan secara manual oleh tenaga manusia,dengan menggunakan nampan
tempat telur agar memudahkan untuk menyimpan pada saat pengambilan telur

a.Pengumpulan Telur.

Telur yang telah dihasilkan di ambil dan di letakan di atas egg tray (
nampan telur ). Dalam pengambilan dan pengumpulan telur, petugas pengambil
harus langsung memisahkan antara telur yang normal dengan yang
abnormal.telur normal adalah telur yang oval, bersih dan kulitnya mulus serta
beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar 63cc. telur yang abnormal misalnya
telurnya kecil atau besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong.

b. Pembersihan Telur Dan Seleksi Telur.

Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur yang kotor karena terkena


litter atau tinja ayam di bersihkan. Telur yang terkena litter dapat dibersihkan
dengan amplas kain yang halus, dicuci secara khusus. Biasanya pembersihan
dilakukan untuk telur tetas. Penyeleksian telur berdasarkan besar, kecil, tebal,
tipis kerabang dan pecahSetelah penyeleksian telur selesai,telur di tempatkan di
peti atau di timbang, tujuan dari penyeleksian telur ini agar dapat memilih telur
yang normal maupun yang tidak normal.

Frekuensi pengambilan telur didalam kandang dapat dilakukan 4 kali


pengambilan dengan waktu pengambilan telur 09.30, 11.00, dan 01.30, 03.00,
biasanya ayam banyak bertelur dipagi hari (Mulyantini, 2010).

4.2.6 Manajemen Pemasaran

1. Produk (Product)

18
Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yang di
hasilkan oleh ayam. Sebaiknya telur di panen 3 kali Dalam sehari. Hal ini
bertujuan agar kerusakan isi telur yang di sebabkan oleh virus dapat
terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-
11.00, pengambilan kedua pukul 13.00-14.00, pengambilan ketiga ( terakhir )
sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00. Selain
produksi telur,hasil tambahan lainnya yang di dapatkan Bapak Jainal yaitu
eksreta atau limbah ayam petelur,kemudian di jual ke petani petani yang meiliki
perkebunan jeruk atau sayuran dan lain lainnya,dengan harga jual Rp.7000 satu
karung 50 kg.

Menurut Philip kotler (2011), produk merupakan sekumpulan nilai


kepuasan yang kompleks.Nilai sebuah produk di tetapkan oleh pembeli
berdasarkan manfaat yang akan mereka terima,mengelola unsure produk
termasuk perencanaan dan pengembangan produk.

2. Harga (Price)

Harga dapat berpengaruh pada kualitas telur dan memiliki harga yang
lebih tinggi, harga telur yang dipasarkan oleh milik bapak Jainal tempat saya
magang adalah dengan menjual di toko toko kecil yang memiliki usaha
menengah ataupun konsumen yang datang ke tempat usaha ayam petelur
dengan harga jual Rp.20.000 per kg.harga telur juga tidak menetap karna harga
pakan juga yang tinggi.

Menurut (Radix sukotjo, 2010). Harga merupakan salah satu penentu


keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar
keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik
berupa barang atau jasa. Harga mempunyai hubungan dengan kualitas. Kualitas
produk yang baik akan dijual dengan harga yang tinggi sedangkan produk
dengan kualitas yang kurang baik akan dijual dengan harga yang relatif rendah.

3.Tempat Pemasaran Telur.

Setelah melakukan pengambilan telur dan pembersihan telur bapak jainal


melakukakan penjualan, adapun proses pemasaran yang dilakukan bapak jainal

19
yaitu, bapak jainal melakukan penjualan atau dipasarkan ke warung dan toko-
toko kecil yang meiliki usaha dan biasanya juga warga setempatnya datang
untuk membeli telur.tujuannya pemasaran ke tempat tempat pembeli agar
mengurangi biaya pengeluaran dan memudahkan dalam pengiriman telur, proses
pengiriman telurnya pada saat telur semua sudah terkumpul dan waktu
pengirimannya biasa jam 10:00 atau jam 11:00,dan sore jam 13:00 atau 14:00.

Menurut Philip kotler (2011).sebagai tempat pelayanan jasa.lokasi pelayanan


jasa digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang di tujuh. Tempat
juga penting sebagai lingkungan dimana dana bagaimana jasa akan di serahkan,
sebagai bagian dari nilai manfaat jasa.

2.7 Analisis Biaya Produksi

Analisis budidaya ayam petelur Milik Bapak jainal sebanyak 750 ekor.
A.Biaya tetap
Rumus: TFC=FC x n
a. Sewa lahan/bulan = Rp.170.000
b. Listrik/bulan= Rp.70.000
c. Air/bulan = Rp.40.000
d. Upah tenaga kerja satu orang/bulan = Rp.650.000
e. Biaya transportasi dan lain lain Rp.50.000/hari x 30 hari = Rp.1.500.000
Total Biaya Tetap ( TFC)= Rp.2.430.000
Biaya tetap Merupakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh produksi yang
dihasilkan. Misalnya: gaji, sewa tempat, bunga hutang bank, pajak, penyusutan
peralatan (depresiasi). TFC = FC x n
Keterangan :
TFC = Total Fixed Cost(Total Biaya Tetap)
FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)
n = banyaknya input
( kasmir 2010 )
B. Biaya Variabel

Rumus: TVC=VC X n

Biaya pakan:

20
a. Jagung Rp.4.500/kg x 320 kg/bulan =Rp. 1.440.000

b. Konsentrat Rp.7.500/kg x 200 kg/bulan =Rp. 1.400.000

c. Mineral Rp.4000/liter x 16 liter/bulan = Rp. 64.000

d. Dedak separator Rp.3000/kg x 100/bulan =Rp.300.000

e. Freetox Rp.8000/kg x 2 kg/bulan =Rp.16.000

f. Metionin Rp.52.000/kg x 1 kg/bulan =Rp.52.000

g. Lysin Rp.20.000/kg x 1 kg/bulan =Rp.20.000

h, Biaya Obat - 0batan:

a. Vaksin ND 500ml Rp.7000 x 1/bulan =Rp.7000

b. Vitamin 250ml Rp.50.000 x 1/bulan =Rp.50.000

Total Biaya Variable ( TVC ) = Rp. 3.464.000

Jadi Biaya Produksi Keseluruhan Dapat Di Hitung Dengan Rumus:

TC=TFC + TVC

TC= Rp. 2.430.000 + 3.464.000

TC= Rp. 5.894.000

Biaya Variabel Merupakan biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh


produksi yang dihasilkan (biaya operasi). Misalnya: bahan mentah, komisi
penjualan, upah lembur, transport dan pakan ternak.

Rumus:TVC = VC x n

Keterangan :

TVC = Total Variable Cost (Total Biaya Variabel)

VC = Variable Cost (Biaya Variabel)

n = banyaknya unit.

( kasmir,2010)

C. Penerimaan

Rumus: TR=Pq x Q

21
a. 1 butir Rp.1.250/butir x 22350 butir/bulan = Rp.27.937.500/bulan

b. kotoran/feses Rp.7000/sak x 30 sak/bulan= Rp.210.000

Total Penerimaan = Rp. 28.147.500

Penerimaan pada usaha ayam petelur diperoleh setelah hasil produksi


dijual yaitu bersumber dari penjualan telur, ayam afkir dan kotoran ayam.
Penerimaan hasil penjualan telur terdiri dari telur utuh dan telur pecah (retak).
Menurut (Mongi, 2014), penjualan ayam afkir dilakukan karena ayam tersebut
tidak berproduksi lagi.

Rumus: TR=Pq x Q

Keterangan:

TR= Total revenue(penerimaan)

Pq= Harga per unit

Q= Total produksi

D. Pendapatan

Rumus: Pd= TR – TC

Pd=Rp. 28.147.500 – 5.894.000

Total pendapatan usaha ( Pd )=Rp. 22.853.500

Jadi total pendapatan dalam satu bulan adalah=Rp.22.853.500

Pendapatan/ keuntungan pada usaha peternakan ayam petelur merupakan


selisih antara penerimaan total dengan biaya total produksi yang dikeluarkan.

(Yunus, 2009). Pendapatan adalah selisih antara penerimaan total denan


biaya total.
Rumus: Pd=TR-TC
Keterangan:
Pd= Pendapatan usaha
TR= Total penerimaan
TC= Total biaya produksi

22
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Pemeliharaan ayam petelur dipeternakan Bapak jainal Di Desa sumber


sekar, meliputi produksi, pakan, teknologi dan proses pemasaran. Secara umum
manajemen pemeliharaan ayam petelur, sudah baik dan sesuai standar prosesdur
ayam petelur yang ada Di Milik Bapak jainal yang bertempat Di Desa sumber
sekar, hal ini ditandai sistem manajemen yang diterapkan mulai dari
perkandangan yang digunakan,pemberian pakannya tepat sesuai dengan jadwal
pagi ataupun siang ,dan kesehatan pada ayam sudah baik, dan produksi telur
maupun pemasaran yang dilakukan sudah baik.

5.2 SARAN

1. Pengamatan yang rutin perlu dilakukan agar selalu dapat mengontrol jika
ada ayam yang nafsu makannya berkurang atau sakit.

2. Manajemen pemeliharaannya perlu di tingkatkan agar produksi telurnya bisa


stabil.

23
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah,.2012.Perbandingan Performan Dua Strain Ayam Jantan Tipe


Medium Yang Diberi Ransum Komersial.Lampung:Universitas Lampung
Press.

Mustiqoh,2009.Analisis Kelayakan Usaha Peternakan.Http://Id,Scribd.Com


Document.

Rasyaf,M.2008.Panduan Beternak Ayam Pedaging .Jakarta:Penebar


Swadaya.Hal:48;183

Rasyaf,M.2008 Panduan Beternak Ayam Petelur,Edisi


kelima.Pt.Penebar.Swadaya Jakarta.

Sudarmono,2008 Pedoman Pemeliharaan Ayam Ras


Petelur.Kanisius.Yogyakarta.

Setyono,dkk. 2013.Fase Fisiologis Ayam Petelur Dwiguna.

Hy-Line Internasional.2010.Hy Line Brown Intensive Sistem Performance.

Sumartini Dalam Anandra Ahmad,2010 Dalam Penelitian Pakan,SNI.

Kartasudjana Dan Suprijatna.2010.Manajemen Ternak Unggas.Penebar.Swaday


a, Jakarta.

Suci,D.M,.Dan Hermana,2012.Ternak Dan Upaya.Pustaka Sinar


Harapan,.Jakarta.

Susilorini Et.Al 2009 Budidaya Ayam Petelur.Penebar Sawadaya.Bogor.

Kartasudjana,R Dan E.Suprijatna.2010 Bioresource Tecnologi

Mustiqoh,Nur 2009.Pola Keruangan Peternakan Ayam Ptelur Pedaging.Kotak


Depok.

Basu,Swastha.2008.Manajemen Pemasaran Modern,( Edisi 2),Yogyakarta:


Penerbit Liberty-Yokyakarta.

Assure,Sofjan.2013.Manajemen Pemasaran.Jakarta: Rajawali Pers

Bappenas,2010.beternak ayam petelur.http//www.ristek.go.id.diakses tanggal 5


januari 2014.

24
Yunus,R. 2009. Analisis Efisiensi Produksi Usaha Peternakan Ayam Ras
Pedaging.Pola Kemitraan Dan Mandiri Dikota Palu Provinsi Sulawesi
Tengah.Tesis Program Studi Ilmu Ekonomi Studi
Pembangunan,Semarang;Univesitas Di Ponerogo.

Asnawi,2009, Bab 11 Tinjauan Pustaka Ayam Petelur

Mulyantini,2010. Ilmu Manajemen Ternak Ungags. Yogyakarta:Gajah Mada


University Press.

25
LAMPIRAN

1.Proses pemberian pakan 2,Gudang Pakan

3.Pengumpulan
5.Pembersihan Kandang

4.Pemasukan Dalam Peti 6.Foto Bersama Pemilik Usaha Ayam


Petelur

26
LAMPIRAN: 2 Produksi Telur
NO TANGGAL JUMLAH PRODUKSI TELUR

TELUR NORMAL TELUR TELUR


ABNORMAL PECAH/RETAK

27 27-01-2019 745 butir - 5 butir

28 28-01-2019 740 butir - 10 butir

29 29-01-2019 743 butir 4 butir 2 butir

30 30-01-2019 744 butir - 6 butir

31 31-01-2019 750 butir - -

1 01-02-2019 745 butir 2 butir 3 butir

2 02-02-2019 742 butir - 8 butir

3 03-02-2019 747 butir - 3 butir

4 04-02-2019 743 butir 2 butir 5 butir

5 05-02-2019 744 butir - 6 butir

6 06-02-2019 743 butir 2 butir 5 butir

7 07-02-2019 747 butir - 3 butir

8 08-02-2019 748 butir - 2 butir

9 09-02-2019 750 butir - -

10 10-02-2019 746 butir 4 butir -

11 11-02-2019 742 butir - 8 butir

12 12-02-2019 750 butir - -

27
13 13-02-2019 750 butir - -

14 14-02-2019 745 butir 5 butir -

15 15-02-2019 743 butir 2 butir 5 butir

16 16-02-2019 747 butir - 3 butir

17 17-02-2019 750 butir - -

18 18-02-2019 750 butir - -

19 19-02-2019 747 butir - 3 butir

20 20-02-2019 746 butir 4 butir -

21 21-02-2019 744 butir - 6

22 22-02-2019 750 butir - -

23 23-02-2019 746 butir 2 butir 2 butir

24 24-02-2019 746 butir - 4 butir

25 25-02-2019 747 butir - 3 butir

743 butir 3 4

28
LAMPIRAN 3
CATATAN KEGIATAN MAGANG KERJA MAHASISWA
Tanggal Uraian Kegiatan Magang Kerja Mahasiswa

27-01-2019 Pengenalan dengan peternak.


28-01-2019 memberi pakan pagi dan siang jam ,membersihkan sekita kandang,
panen telur,dan menimbang telur
29-01-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersihkan kolom kandang ayam,
panen telur, dan menimbang telur.
30-01-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,panen telur, menimbang telur.
31-01-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,panen telur,dan menimbang telur.

01-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersihkan kandang,panen telur,


dan menimbang telur.
02-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersihkan tempat air mimum,
membersihkan kandang ,panen telur, dan menimbang telur.
03-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,panen telur, dan menimbang telur,
penyemprotan desinfektan atau spray
04-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersih tempat air minum,dan
sekitar kandang,panentelur,menimbang telur.
05-02-2019 Pemberian pakan 2 kali sehari,pengambilan telur,panen telur,
penimbangan telur
06-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,panen telur,menimbang telur

07-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersihkan tempat air minum,


panen telur, menimbang telur.
08-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersihkan kolom kandang atau
mengangkat kotoran ayam,membersihkan tempat pakan,panen
telur,dan menimbang telur.
09-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,panen telur, dan menimbang telur.
10-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersihkan kandang, panen
telur,menimbang telur.
11-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,panen telur, membersihkan
kandang,panen telur,dan menimbang telur.

29
12-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,pengambilan telur,peng,penimbangan
telur.
13-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersihkan tempat air
minum,panen telur,dan menimbang telur,pembuangan ayam yang
sudah mati atau dikuburkan.
14-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari, panen telur, menimbang telur.
15-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersihkan kandang,panen telur,
dan menimbang telur.
16-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersihkan tempat air
minum,panen telur,dan menimbang telur.
17-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersikan kolong kandang,
pengambilan telur,penimbangan telur.
18-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,pengambilan telur,penimbangan
telur.
19-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersihkan kolong
kandang,pengambilan telur,penimbangan telur
20-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari pemyemprotan desinfektan atau
spray,pengambilan telur,penimbangan telur,
21-02-2019 Memberikan pakan 2 kali sehari, pembersihan tempat air
minum,pengambilan telur,penimbangan telur.
22-02-2019 Memberikan pakan 2 kali sehari,pembersihan kolom kandang
ayam,pengambilan telur,penimbangan telur.
23-02-2019 Memberikan pakan 2 kali sehari,pengambilan telur,penimbangann
telur.

24-02-2019 Memberikan pakan 2 kali sehari,pengambila telur,penimbangan


telur,pembuangan ayam yang mati untuk dikubur.
25-02-2019 Memberi makan 2 kali sehari,pengambilan telur,penimbangan
telur,

30
31

Anda mungkin juga menyukai