PENDAHULUAN
Pemilihan lokasi milik bapak soni ini di karenakan terdapat kegiatan atau
usaha pemeliharaan ayam petelur yang dikembang oleh Bapak Jainal sebagai
pemilik usaha pemeliharaan ayam petelur. Untuk itu saya berinisiatif untuk
1
melakukan kegiatan magang di usaha milik Bapak Jainal sekaligus sebagai
sumber informasi dalam pelaksanaan kegiatan magang.
Keunggulan tempat peternakan ayam petelur di Desa Sumber Sekar milik
Bapak jainal merupakan lokasi yang cukup strategis dan jauh dari pemukiman
warga. Iklim di Desa sumber sekar memiliki suhu temperatur siang berkisar
20ºC dan malam 19 sampai 20ºC dan kelembaban 70%. Lokasi ini sangat cocok
untuk memelihara ayam petelur dan juga merupakan dataran tinggi.
2.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui manajemen pemeliharaan ayam petelur di peternakan
milik bapak jainal.
2.2 Manfaat Magang
1. Mengimplementasikan teori yang diperoleh dari kampus tentang cara
manajemen pemeliharaan ayam petelur di peternakan milik bapak jainal.
2. Untuk mengetahui permasalahan peternakan di lapangan khususnya tentang
manajemen pemeliharaan ayam petelur.
3. Terciptanya hubungan yang baik dan adanya pertukaran informasi antara
pemilik usaha ayam petelur dengan mahasiswa.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan kepres no. 22 tahun 1990 sebagai suatu usaha budidaya ayam
petelur dan ayam ras pedaging tidak termasuk pembibitan. Budidaya ayam
petelur dilakukan dalam kandang yang harus memenuhi ketentuan atau syarat
kandang yang baik sehingga produksi telur akan berjalan dengan baik dan tidak
manganggu proses produksi dan tidak menggangu lingkungan sekitar kandang
seperti polusi bau yang dihasilkan dalam kegiatan budidaya ini. Letak kandang
akan berpengaruh terhadap kondisi ayam. Mustiqoh (2009) dalampenelitiannya
mengkategorikan letak kandang yang dekat dengan jalan apabila < 180 m, jarak
sedang apabila 180 sampai 360 m dan jarak jauh apabila letak kandang > 360 m
dari jalan raya, semakin jauh dari jalan raya maka akan semakin baik bagi ayam.
Tipe ayam petelur ada dua yaitu tipe ringan dan tipe sedang.Ayam tipe
ringan khusus di kembangkan untuk bertelur saja.Ciri ayam tersebut badan
ramping, kecil, mata bersinar, dan bercengger merah darah.Ayam tipe ini di
pelihara untuk di ambil telurnya sehingga bentuk ayam ini relatif kecil apabila di
bandingkan dengan ayam tipe medium. Ayam tipe medium di kembangkan
3
untuk produksi telur dan di ambil dagingnya sehingga ayam ini memiliki bobot
badan lebih berat dari pada ayam tipe ringan (Rasyaf, 2008).Strain ayam petelur
yang ada di Indonesia seperti Isa Brown, Lohmann, Hyline, dan Rode Island
Red(RIR). Strain ayam diciptakan agar memiliki beberapa keunggulan, seperti
kemampuan produktivitas tinggi, konversi pakan rendah,kekebalan dan daya
hidup tinggi, dan masa bertelur panjang (Sudarmono, 2008).
2.2 Produksi Ayam Petelur
Produktivitas dalam suatu perusahaan sangatlah berperan penting dalam
pengembangan produktivitas. Terutama untuk menunjang proses produksi
sehingga dapat memberikan beberapa peluang yang diharapkan. Peternak harus
dapat mengkombinasikan antara faktor produksi seperti bibit, kandang dan
pakan terhadap perolehan keuntungan maksimal. Faktor produksi tersebut
merupakan input agar bisa menghasilkan suatu output.Untuk menghitung
produksi telur dikenal istilah hen housed production dan hen day
production. Hen day production (HDP) dihitung dari jumlah produksi telur hari
itu dibagi dengan jumlah ayam produktif hari itu dikalikan 100% (Haque,
2010).Puncak produksi strain Hy-Line Brown yaitu 27 – 29 minggu dengan
kisaran hen day 94–96% (Hy-Line International, 2010).
2.3 Pakan
Pakan yang digunakan harus cukup dan sehat, serta berkualitas sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan dalam SNI 01-3927-1995 dan SNI 01-
3929-1995 (dijelaskan dalam bab tersendiri), serta berasal dari pabrik pakan
yang sudah memiliki izin. Demikian pula penelitian Sumartini dalam Anandra
Ahmad, 2010 bahwa biaya pakan mencapai 58,13% - 66,22% dari seluruh biaya
operasional. Jenis campuran pak an yang diberikan kepada ayam ada 3 yaitu:
konsentrat, jagung giling, dan katul (dedak). Komposisi pakan yang harus sesuai
dengan kebutuhan ayam berdasarkan tingkat umur, serta takaran atau campuran
pakan ayam yang sesuai dengan bobot adalah hal yang paling
diperhatikan.Kandungan energi pakan ayam perlu memperhatikan kandungan
nutrien, meskipun energi terpenuhi tetapi apabila kebutuhan nutrien lainnya
belum terpenuhi sesuai kebutuhan ternak maka efisiensi penggunaan pakan
rendah.Pemberian pakan sebaiknya dilakukan 2 kali sehari agar lebih efisien
4
(Kartasudjana dan Suprijatna,2010). Penyimpanan pakan perlu dilakukan untuk
menghindari kerusakan yang dapat disebabkan karena kerusakan fisik, kimiawi,
dan biologis. Pakan perlu dikemas untuk memudahkan ditribusi pakan. Palet
merupakan alas yang terbuat dari kayu agar pakan tidak langsung menempel
pada lantai (Suci dan Hermana, 2012).Pemberian pakan pada ayam tergantung
dari fase yang dialami ayam, yang terdiri dari fase starter, grower dan layer
karena beda fase maka jumlah pakan yang diberikan juga berbeda. Salele et
al,(2014)menyatakan bahwa pada ayam petelur tipe ringan mengkonsumsi pakan
dengan jumlah yang sangat sedikit yaitu sekitar 80–100 gram/ekor/hari dengan
pemberian air minum secara ad libitum. Kondisi lingkungan dengan suhu tinggi
dapat mempengaruhi konsumsi pakan, semakin bertambah suhu lingkungan akan
menurunkan performan ayam, sehingga dapat mempengaruhi konsumsi pakan,
konsumsi air, bobot badan, produksi telur, konversi pakan dan bobot telur.
2.4 Perkandangan
5
panjang 40 cm, lebar 30 cm dan tinggi 40 cm. Peralatan yang digunakan untuk
kandang ayam petelur antara lain tempat pakan, tempat minum, alat pemanas,
alat penerangan dan alat sanitasi atau kebersihan (Suprijatna dkk., 2008).
2.5 Pencegahan penyakit
Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang
dan lingkungan, mencegah hewan liar masuk peternakan, memberikan pakan
dengan kualitas dan kuantitas yang baik, memberikan air minum yang bersih dan
vaksinasi (Kartasudjana dan Suprijatna, 2010). Pencegahan yang dapat
dilakukan peternak agar ayam terhindar dari penyakit yaitu dengan menjaga
kesehatan ternak, melakukan manajemen kandang dengan baik, dan menghindari
segala faktor yang dapat menyebabkan kematian ayam (Setyono dkk.2013).
Pencegahan penyakit secara umum dapat dilakukan dengan sanitasi, pemberian
pakan sesuai kebutuhan, memberikan lingkungan tempat tinggal yang nyaman,
serta kontrol manajemen, vaksinasi, dan penyakit dengan baik (Suprijatna dkk.,
2008).Kebersihan kandang perlu dijaga untu kebersihan cage, tempat pakan dan
tempat minum setiap hari agar tidak ditumbuhi bakteri atau jamur (Rasyaf,
2008).
2.6 Manajemen pemasaran
Dalam penelitian aspek pasar dapat di lihat dari sesi permintaan,
penawaran, dan pemasaran output ( mustiqoh,2009 ). Pengertian pemasaran
menurut Basu Swastha (2008) adalah “Pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial”.
a. Produk (product)
6
b. Harga
7
merupakan penerimaan atau total dari semua keuntungan yang diperoleh selama
memproduksi ayam pedaging dan tanpa melakukan potongan – potongan apapun
(Kadarsan 2008).
Rumus: Pd= TR - TC
Keterangan:
Pd= Pendapatan
8
BAB III
METODE PELAKSANAAN
b.Interview
Metode interview atau metode wawancara dengan pembimbing lapangan
secara langsung untuk memperoleh data lebih lengkap lagi.
c. Praktek Magang
Praktek magang mengacu pada jadwal yang telah ada di farm atau lokasi
usaha peternakan sesuai dengan kegiatan yang memungkinkan untuk diikuti
sehingga peserta magang dapat mengikuti secara langsung kegiatan-kegiatan
yang di laksanakan oleh pihak perusahaan atau peternak rakyat.
d.Studi Pustaka
Dalam rangka melengkapi informasi-informasi yang berhubungan
dengan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di lapangan dengan mencari
informasi pendukung yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan dengan cara
memanfaatkan pustaka yang tersedia misalnya buku, jurnal, karya ilmiah ,
internet, maupun artikel.
3.3. Metode Pengambilan Data
Sumber data yang diperoleh berdasarkan sifat data yang dikumpulkan ada
jenis data yaitu:
9
1. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden dalam
pelaksanaan kegiatan magang perusahaan. Data primer didapat dari wawancara
langsung dengan manager, mandor, dan para pekerja kandang.
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari
sumbernya. Dalam kegiatan magang perusahaan ini yang menjadi data sekunder
adalah data yang diambil dari buku, catatan yang diperoleh selama berada di
perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan magang perusahaan.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
pakan,tempat minum,tempat obat-obatan,dan sistem alat perusahaan. Bentuk
kandang batterey milik peternakan ayam petelur bapak soni berikut ini:
1. Panjang 60 cm
2. Lebar 40 cm
3. Ketinggian kandang dari bawah ( tanah ) keatas yaitu 1,5m
4. Tinggi:depan 37 cm dan belakang 30 cm ,Kemiringan lantai kandang 4
cm.
c. Dinding kandang
Dinding kandang yang digunakan bapak soni yaitu jenis dinding yang
terbuat dari bambu, Dan jenis lantainya dari bahan tanah yang dipadatkan.
12
Kandang di buat berupa panggung dimana kotoran ayam bisa langsung jatuh
kelantai atau tanah. Ini akan memudahkan dalam membersikan kotoran dan
sirkulasi udara menjadi lebih baik .penempatan kandang beterai di buat bersusun
bertingkat, tapi tidak boleh persis diatas banget harus geser ke samping. Ini di
buat untuk ventilasi udara dan kotoran tidak menimpah ayam yang dibawah. Di
buat 2 atau sampai 3 tingkat saja. Jika terlalu tinggi sulit di kontrol. Jarak ideal
antra kandang adalah 1 x lebar kandang. Posisi kandang di buat memanjang
kearah barat timur, ini agar pencahayaan lebih baik. Produksi yang optimal
dapat juga dicapai dengan manajemen kandang yang memenuhi persyaratan,
yakni sesuai dengan kebutuhan hidup ayam itu sendiri. Salah satu diantaranya
adalah pengaturan temperatur dan kelembaban kandang.
Peralatan kandang yang digunakan pada kandang milik bapak jainal seperti
ember, ranjang, kotak telur, timbangan dan skop alat transportasi, pengatur suhu
dan alat penyemprot sebagai sanitasi kandang. Peralatan yang terdapat di dalam
kandang ada tempat makan, tempat minum, alat untuk memberi makan, egg
tray dan alat kebersihan. Peralatan tersebut memiliki fungsi berbeda-beda
tergantung kegunaannya. Peralatan ini juga mempermudah operator kandang
dalam melakukan pekerjaannya. Peralatan pada peternakan ini kalau dilihat dari
segi ekonomi sangat sederhana dengan harga yang murah, namun kegunaanya
sangat mendukung dari kandang.
13
Gambar bentuk pemberian pakan
Teknik pemberian pakan ayam petelur di lakukan 2 kali dalam sehari
yaitu pagi jam 06.30 dan siang jam 13:00. Teknik pemberian pakan sebagian
dengan mengunakan tenaga manusia secara manual, proses pemberian pakan
untuk satu ekor ayam 120 gram per hari,jumlah pemberian pada pagi hari yaitu
60 gram dan siang 60 gram satu ekor ayam.bentuk pakan yang diberikan dan
yang di gunakan milik Bapak Jainal.
14
pakan dibersihkan terlebih dahulu menggunakan gabus tujuannya adalah agar
tidak tercemarnya penyakit dan virus dari sisa pakan yang ada.
Adapun pemberian air minum milik bapak Jainal adalah salah satu faktor
penting dalam pemeliharaan ayam petelur, pemberian air minum ini dilakukan
secara terus – menerus sehingga wadah air minum selalu terisi. Pemberian air
minum di peternakan ini dilakukan dengan cara air yang dialirkan dari PAM
(perusahaan air minum) dimasukkan kedalam tempat minum ayam.Didalam
tempat minum air ini dicampur dengan vitamin. vitamin ini berfungsi untuk
meningkatkan daya makan serta proses pencernaan serta terhindar dari
penyakit.adapun wadah yang digunakan milik peternakan ayam mengisi air
dengan 80 liter air dengan 2 botol tutupan botol vitamin.proses penyaluran air
minumnya mengikuti ukuran panjang kandang,menggunakan paralon dan nipel
yang sudah disambungkan dari paralon agar mudah dalam proses pemberian air
minum pada ayam.
15
ini dipertimbangkan dari produksi telur yang masih baik hingga mencapai batas
terendah produksi telur pada peternakan ini yaitu 40% baru diafkir dan juga
menunggu pedagang ayam yang belum bisa mengambil ayam afkir karena harga
ayam afkir sekarang menurun.
Produksi telur adalah upaya untuk memadukan sumber daya yang terpilih
agar menghasilkan telur melalui suatu teknik beternak yang telah ditentukan.
Produk yang dapat dijual dalam usaha ayam ras petelur berupa penjualan telur,
penjualan ayam afkir dan penjualan kotoran ayam (Mariyah, 2010).
16
Langkah-langkah pengendalian atau pencegahan penyakit pada fase awal
pemeliharaan yang dilakukan pada manajemen pemeliharaan ayam petelur milik
Bapak Soni yaitu :
limbah atau kotoran ayam dilakukan sebulan sekali. Dan di jual pada
konsumen yang sebagian besar adalah petani karena kotoran tersebut akan di
olah menjadi pupuk. Limbah ini di jual satu karung dengan harga 7000, di jual
di petani yang mempunyai lahan yang banyak tanaman jeruk, selain itu pemilik
limbah ini di gunakan untuk tanaman jeruk dan tanaman lainya, dan limba ini di
bersihkan setiap bulan sekali
17
dihasilkan daripeternakan dapat menyebabkan pencemaran dan membahayakan
kesehatan ternakserta masyarakat sekitar apabila tidak ditangani dengan benar
(Nasir dkk., 2012).
a.Pengumpulan Telur.
Telur yang telah dihasilkan di ambil dan di letakan di atas egg tray (
nampan telur ). Dalam pengambilan dan pengumpulan telur, petugas pengambil
harus langsung memisahkan antara telur yang normal dengan yang
abnormal.telur normal adalah telur yang oval, bersih dan kulitnya mulus serta
beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar 63cc. telur yang abnormal misalnya
telurnya kecil atau besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong.
1. Produk (Product)
18
Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yang di
hasilkan oleh ayam. Sebaiknya telur di panen 3 kali Dalam sehari. Hal ini
bertujuan agar kerusakan isi telur yang di sebabkan oleh virus dapat
terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-
11.00, pengambilan kedua pukul 13.00-14.00, pengambilan ketiga ( terakhir )
sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00. Selain
produksi telur,hasil tambahan lainnya yang di dapatkan Bapak Jainal yaitu
eksreta atau limbah ayam petelur,kemudian di jual ke petani petani yang meiliki
perkebunan jeruk atau sayuran dan lain lainnya,dengan harga jual Rp.7000 satu
karung 50 kg.
2. Harga (Price)
Harga dapat berpengaruh pada kualitas telur dan memiliki harga yang
lebih tinggi, harga telur yang dipasarkan oleh milik bapak Jainal tempat saya
magang adalah dengan menjual di toko toko kecil yang memiliki usaha
menengah ataupun konsumen yang datang ke tempat usaha ayam petelur
dengan harga jual Rp.20.000 per kg.harga telur juga tidak menetap karna harga
pakan juga yang tinggi.
19
yaitu, bapak jainal melakukan penjualan atau dipasarkan ke warung dan toko-
toko kecil yang meiliki usaha dan biasanya juga warga setempatnya datang
untuk membeli telur.tujuannya pemasaran ke tempat tempat pembeli agar
mengurangi biaya pengeluaran dan memudahkan dalam pengiriman telur, proses
pengiriman telurnya pada saat telur semua sudah terkumpul dan waktu
pengirimannya biasa jam 10:00 atau jam 11:00,dan sore jam 13:00 atau 14:00.
Analisis budidaya ayam petelur Milik Bapak jainal sebanyak 750 ekor.
A.Biaya tetap
Rumus: TFC=FC x n
a. Sewa lahan/bulan = Rp.170.000
b. Listrik/bulan= Rp.70.000
c. Air/bulan = Rp.40.000
d. Upah tenaga kerja satu orang/bulan = Rp.650.000
e. Biaya transportasi dan lain lain Rp.50.000/hari x 30 hari = Rp.1.500.000
Total Biaya Tetap ( TFC)= Rp.2.430.000
Biaya tetap Merupakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh produksi yang
dihasilkan. Misalnya: gaji, sewa tempat, bunga hutang bank, pajak, penyusutan
peralatan (depresiasi). TFC = FC x n
Keterangan :
TFC = Total Fixed Cost(Total Biaya Tetap)
FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)
n = banyaknya input
( kasmir 2010 )
B. Biaya Variabel
Rumus: TVC=VC X n
Biaya pakan:
20
a. Jagung Rp.4.500/kg x 320 kg/bulan =Rp. 1.440.000
TC=TFC + TVC
Rumus:TVC = VC x n
Keterangan :
n = banyaknya unit.
( kasmir,2010)
C. Penerimaan
Rumus: TR=Pq x Q
21
a. 1 butir Rp.1.250/butir x 22350 butir/bulan = Rp.27.937.500/bulan
Rumus: TR=Pq x Q
Keterangan:
Q= Total produksi
D. Pendapatan
Rumus: Pd= TR – TC
22
BAB V
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
1. Pengamatan yang rutin perlu dilakukan agar selalu dapat mengontrol jika
ada ayam yang nafsu makannya berkurang atau sakit.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
Yunus,R. 2009. Analisis Efisiensi Produksi Usaha Peternakan Ayam Ras
Pedaging.Pola Kemitraan Dan Mandiri Dikota Palu Provinsi Sulawesi
Tengah.Tesis Program Studi Ilmu Ekonomi Studi
Pembangunan,Semarang;Univesitas Di Ponerogo.
25
LAMPIRAN
3.Pengumpulan
5.Pembersihan Kandang
26
LAMPIRAN: 2 Produksi Telur
NO TANGGAL JUMLAH PRODUKSI TELUR
27
13 13-02-2019 750 butir - -
743 butir 3 4
28
LAMPIRAN 3
CATATAN KEGIATAN MAGANG KERJA MAHASISWA
Tanggal Uraian Kegiatan Magang Kerja Mahasiswa
29
12-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,pengambilan telur,peng,penimbangan
telur.
13-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersihkan tempat air
minum,panen telur,dan menimbang telur,pembuangan ayam yang
sudah mati atau dikuburkan.
14-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari, panen telur, menimbang telur.
15-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersihkan kandang,panen telur,
dan menimbang telur.
16-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersihkan tempat air
minum,panen telur,dan menimbang telur.
17-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersikan kolong kandang,
pengambilan telur,penimbangan telur.
18-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,pengambilan telur,penimbangan
telur.
19-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari,membersihkan kolong
kandang,pengambilan telur,penimbangan telur
20-02-2019 Memberi pakan 2 kali sehari pemyemprotan desinfektan atau
spray,pengambilan telur,penimbangan telur,
21-02-2019 Memberikan pakan 2 kali sehari, pembersihan tempat air
minum,pengambilan telur,penimbangan telur.
22-02-2019 Memberikan pakan 2 kali sehari,pembersihan kolom kandang
ayam,pengambilan telur,penimbangan telur.
23-02-2019 Memberikan pakan 2 kali sehari,pengambilan telur,penimbangann
telur.
30
31