Anda di halaman 1dari 183

MODUL 1

PROSPEK DAN PROFIL JENIS-JENIS UNGGAS NON AYAM


SEBAGAI PENGHASIL DAGING DAN TELUR

Pendahuluan

Kesadaran akan pentingnya nilai gizi dari daging dan telur unggas untuk

kebutuhan manusia dapat mendongkrak konsumsi masyarakat. Ketua Indonesia

Dietetic Association, Martelena Purba dalam menyatakan bahwa daging dan telur

mengandung zat gizi yang dibutuhkan manusia. Protein yang ada pada telur

terutama mengandung asam amino esensial setara dengan kandungan asam amino

yang ada pada daging dan susu. Protein yang ada pada telur semua bias

diugunakan oleh tubuh sehingga ginjal manusia tidak perlu membuang sisa hasil

pencernaanya dengan kata lain netprotein utilization telur adalan 100. Selain

protein telur unggas juga mengandung vitamin dan mineral bahkan trace mineral

yang meskipun jumlahnya sedikir sangant diperlukan dan berperan penting dalam

menjaga kesehatan tubuh. Dengan mengkonsumsi zat gizi yang ada pada daging

dan telur unggas bersama makanan lainnya maka tubuh manusia dapat berfungsi

secara optimalsehinga tumbuh kembang anak-anak produktivitas orang dewasa,

daya tahan tubuh serta kualitas hidup lansia dapat dicapai secara maximal.

Dengan pemahaman ini maka peluang usaha dalam berbisnis produk dari unggas

akan menjadi incaran banyak orang.

Beternak unggas non ayam seperti puyuh, itik, kalkun dan angsa cukup

mudah, tidak seperti memelihara ayam ras. Keuntungan menjadi hal yang utama

untukdiperoleh jika beternak unggas dalam kala komersial, Namun bagi

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 1


masyarakat yang mengusahakan unggas sebagai usaha sampingan atau dalam

skala rumah tangga yang memanfaatkan pekarangan dibelakang rumah selain

menjadi sumber pangan bagi keluarga juga memberikan tambahan penghasilan

yang cukup menggiurkan buila memperhatikan segala aspek dari pakan,

perkandangan , penyakit dan pemasaran ( akan dibahas pada modul 2,3,4,5 dan 6).

Kegiatan Belajar 1.

Penyajian

Uraian

. Berikut ini kemampuan produksi telur beberapa jenis unggas, tertera

dalam table dibawah ini

Tabel 1. Kemampuan Bertelur beberapa unggas

Unggas Produksi telur (butir/tahun)


Ayam tipe pertelur 300-360
Ayam tipe pedaging 190-200
Itik petelur 250-310
Puyuh 130
Kalkun 220
Angsa 100
Merpati 50
Sumber Slamet Wuryadi (2014)

Puyuh( coturnix coturnix japonica) memang dikenal sebagian ternak yang

cukup potensial, yg dapat menghasilkan daging maupun telur. Puyuh betina

digunakan sebagai penghasilkan telur dan puyuh jantan dapat diarah penghasilkan

daging.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 2


Usah budidaya puyuh sangat menjanjikan karena kebutuhan dan permintaan telur

puyuh harinya semakin meningkat. Permintaan telur puyuh sampai saat ini belum

dapat terpenuhi. Hal ini dikarenakan volume produksi dari peternakan puyuh

masih jauh di bawah kebutuhan pasar. Intuk harga jual telur puyuh per 1kg nya

biasa mencapai Rp.21.000,- sd Rp25.000,-. Hampir sama dengan telurnya dimana

pemintaan terus meningkat, begitu pula dengan permitaan terhadapkan daging

puyuh. Harga jual puyuh relatif tinggi. Saat ini belum banyak yang berternak

puyuh. Jadi peluang untuk menguasi pasar sangatlah terbuka.

Dalam mementukan segmentasi uasaha, peternak harus menetukan

segmentasi usaha apa yang dipilih. Sebagai contoh : Untuk usaha ternak itik

sebagian besar peternak itik di pulau Jawa ,peluang usahanya adalah :

 Pemeliharaan itik untuk menghasilkan telur tetas

 Pembesaran anak itik (DOD)

 Pembesaran itik petelur yang menghasilkan telur tetas

 Pemeliharaan itik petelur yang menghasilkan telur konsumsi

 Pemeliharaan itik pedaging

Setelah mengetahui rujukan dan segmentasi usaha maka yang harus

ditentukan adalah skala usaha. Jika usaha diarahkan padapeternakan rakyat maka

usahanya dinamakan usaha kecil dan tidak membutuhkan perizinan dari menteri

pertanian. Tetapi jika usaha diarahkan pada skala menengah yaitu diatasv15000

ekor maka peternakharus mendapatkan izin usaha sesuaindenganSK menteri

Pertanian N0: 362/Kpts/TN.120/5/1990 tentang ketentuan dan tata cara

pelaksanaan pemberian izin usaha peternakan.


Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 3
Kunci sukses beternak puyuh adalah dengan mengetahui formula yang tepat

dalam beternak sehingga dapat menoptimalkan keuntungan. Menurut Suryani

(2015), seorang peternak puyuh dalam skala kecil menggunakan formula 2 : 1

dengan luas pekarangan yang sempit. Mengapa memilih formula 2 : 1 ? karena

dengan perbandingan 2: 1 dirasa tepat dan biasa memberikan keuntungan yang

cukup bagi peternak tersebut. Puyuh yang dipelihara sebanyak 3000 ekor dari

3000 ekor tersebut 2000 ekor puyuh digunakan untuk menghasilkan telur

konsumsi sedangkan 1000 ekor puyuh digunakan untuk menghasilkan telur tetas

untuk menghasilkan DOQ.

Dari 2000 butir telur yang diproduksi maka seluruh hasil penjualan hasil

telur tersebut digunakan untuk biaya operasional usaha ternak tersebut seperti

untuk pembelian pakan, pembayaran listrik, membayar upah pembersih kotoran.

Karena usaha yang dilakoni ini termasuk usaha keluarga, maka tidak perlu

membayar upah untuk pegawai. Semua hal yang berhubungan dengan pemberian

pakan, minum dan pemanenan dilakukan secara bergantian oleh keluarga. Telur

tersebut dijual dengan harga Rp 170000 – Rp 180000 per boks. Satu boks berisi

750 butir telur. Jika dalam sehari menghasilkan 2000 butir telur maka dalam

sebulan telur yang dihasilkan sekitar 60000 butir telur. Itu artinya sebanyak 80

boks telur yang siap dipasarkan dalam setiap bulannya. Hasil penjualan dari telur

tersebut dapat dihitung 80 boks x 170000,- maka total pendapatan dari penjualan

telur sebesar RP 13.600.000,- pendapatan sebesar itulah yang digunakan untuk

biaya operasional ternak puyuhnya,

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 4


Dari mana keuntungan yang diperoleh peternak? Keuntungannya diperoleh

dari penjualan DOQ puyuh. Dari 1000 telur tetas yang dimasukan dalam mesin

penetas hanya 70% yang akan menetas. Dari 70% tersebut, sebagian merupakan

puyuh jantan dan sebagian puyuh betina. Hanya puyuh betina yang akan dijual

dengan harga tinggi. Sedangkan puyuh jantan yang dihasilkan dari penetasan

tersebut dijual seharga RP. 10.000

Jika harga DOQ betina dijual dengan harga RP 1600, maka setiap panen

akan diperoleh pendapatan sebesar RP 560000 setiap lima hari. Jika diasumsikan

setiap kali panen DOQ mendapat RP 560.000 maka dalam sebulan pendapatan

yang diperoleh dari hasil penjualan DOQ sebesar RP 3.360.000,- Jika

dijumlahkan keseluruhan pendapatan dalam sebulan dari hasil penjualan telur dan

DOQ maka akan mendapatkan RP 16.960.000. -.Itu belum termasuk pendapatan

dari penjualan kotoran, karung bekas pakan dan puyuh afkir. Dalam formula

ternak 2:1 yaitu 2000 ekor puyuh penghasil tulur konsumsi : 1000 ekor puyuh

penghasil telur tetas mampu memberikan keuntungan sebasar RP 3360000.

Berbicara masalah telur, tentu akan menyangkut makanan umum yang

lezat dan bergizi. Telur adalah termasuk makanan paling bergizi didunia, juga

paling direkomendasikan. ada Beberapa jenis telur unggas yang banya

dikonsumsi, yaitu telur ayam kampung, telur ayam ras telur puyuh, telur kalkun,

dan telur bebek.

Telur itik mengandung nutrisi dua kali lebih banyak daripada telur ayam,

dan memiliki cangkang lebih tebal sehingga lebih awet masa simpannya. Hanya

telur bebek yang baik untuk dibuat telur asin, karena selain cagkangnya lebih

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 5


kuat, juga lebih besar, lebih kenyal, dan lebih enak hasilnya. Telur itik lebih kaya

akan Albumin, sehingga lebih pulen dan kering jika untuk membuat kue. Telur

Bebek mengandung lebih banyak asam lemak Omega 3, yang penting untuk

meningkatkan kesehatan otak dan kulit. Telur Bebek lebih alkali, yaitu bisa

membuat kondisi lebih basa. Ini merupakan manfaat yang besar bagi pasien

kanker, karena sel-sel kanker tidak bisa berkembang dalam lingkungan alkali.

Telur ayam justru membuat tubuh lebih banyak asam . Orang yang biasa alergi

jika makan telur ayam, maka Telur itik tidak akan menimbulkan reaksi alergi bagi

mereka. Bebek biasanya diberi makan dengan jalan diangon dan diberi pejantan,

sehingga telurnya lebih organik. Sementara telur ayam peternakan bertelur

menggunakan obat (tanpa pembuahan), serta kemungkinan juga mengandung

antibiotik dan obat-obatan lain. Jadi jelas, jika telur bebek lebih sehat. Telur bebek

memiliki perbandingan nutrisi 6x Vitamin D, Vitamin A 2x , dan 2x kandungan

kolesterol daripada telur ayam. Vitamin E dalam telur bebek lebih banyak sekitar

75 % dari pada Vitamin E dalam telur ayam. Kabarnya juga telur itik lebih tinggi

vitamin K2, lebih tinggi kalori dan lemak untuk kuantitas berat yang sama.

Kuning telur bebek lebih gelap, ini menunjukkan kepadatan nutrisi yang lebih

tinggi. 100 gr telur itik menyediakan sekitar 185 KCal energi, dan telur ayam

adala149 KCal energi. Jadi jika Anda makan telur bebek, maka akan mendapat

keuntungan selisih energi 34KCal. Kedua jenis telur ini memiliki kandungan

karbohidrat yang sama, namun kadar protein sedikit lebih tinggi telur itik

dibandingkan dengan telur ayam. Dalam hal kandungan mineral keduanya sama

yaitu selenium, mangan, seng, tembaga, kalium, natrium, fosfor, kalsium dan zat

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 6


besi, hanya saja kadarnya lebih tinggi sedikit untuk telur bebek. Kedua jenis telur

ini juga mengandung Vitamin B kompleks, vitamin D dan vitamin A, namun lebih

banyak untuk telur bebek . 100 gm telur bebek mengandung sekitar 3,68 gram

lemak jenuh, jauh lebih banyak dari telur ayam yang hanya 3,1 gr dalam telur

ayam. Sementara itu kandungan lemak tak jenuh tunggal(lemak baik) telur bebek

sekitar 50 % lebih banyak dari telur ayam. Profil kandungan asam amino sama

untuk kedua telur, akan tetapi telur bebek masih lebih banyak. Asam amino adalah

termasuk treonin, isoleusin, trytophan, leusin, metionin, lisin, sistin, tirosin,

fenilalanin, valin, serin, glisin, prolin, asam aspartat, histidin, alanin, dan arginin.

Rasa dan tekstur dari kedua telur ini berbeda, dan menurut banyak orang lebih

enak untuk telur itik . Satu hal yang khas adalah bahwa telur itik lebih amis

daripada telur ayam. Kadar kolesterol pada telur itik juga lebih besar. Telur itik

lebih kaya akan lemak jika dibandingkan dengan telur ayam. Dari table 2 dapat

dibaca bahwa telur itik sangat kaya akan kalsium, besi, magnesium, fosfor,

sodium, seng, copper dan selenium. Telur itik juga kaya akan folate. Namun telur

itik mempunyai kadar vitamin D dan E yang lebih rendah jika dibandingkan

dengan telur ayam. Telur itik juga lebih banyak mengandung asam lemak jenuh.

Hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus terkait dengan persepsi konsumen

bahwa kolesterol itu dapat merangsang peningkatan kadar kolesterol darah, maka

upaya menurunkan kolesterol pada telur itik perlu mendapat perhatian. Hal ini

terkait dengan sangat tingginya kadar kolesterol dalam telur itik. Kadar kolesterol

telur itik kira-kira 2x lipat jika dibadingkan dengan telur ayam.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 7


Jadi, secara umum telur itik dan telur ayam mempunyai kualitas gizi yang baik.
Perlu dicatat bahwa semua zat gizi di dalam telur mudah dicerna oleh tubuh
manusia, sehingga sebagian besar zat gizi yang ada dalam telur siap tersedia untuk
tubuh. Oleh sebab itu, tidak ada alas an untuk tidak mengkonsumsi telur selagi
tubuh Anda tidak ada penyakit yang terkait dengan kolesterol atau alergi telur.
Dari table 1 dapat dibaca bahwa telur itik lebih kaya akan mineral, vitamin B6,
asam pantotenat, tiamin, vitamin A, niasin dan vitamin B12 jika dibandingkan
dengan telur ayam,
Tabel 1. Komposisi Gizi Telur (Per 100g)

Zat Gizi Ayam Itik


Air (g) 75.33 70.83
Energi (kkaal) 149 185
Protein (g) 12.49 12.81
Lemak (g) 10.02 13.77
Karbohidrat (g) 1.22 1.45
Mineral (mg) 486.58 674.36
Vitamin B6 (mg) 0.139 0.25
Asam amino (g) 12.49 12.99
Asam pantotenat (mg) 1.255 1.862
Riboflavin (mg) 0.508 0.404
Tiamin (mg) 0.062 0.156
Vitamin A (IU) 635 1328
Niasin (mg) 0.073 0.20
Vitamin B12 (mcg) 1.00 5.40
Sumber : Santoso ,U (2011)

Tabel 2. Kandungan gizi per 100 gram telur puyuh, telur ayam, dan telur bebek
Zat gizi Telur puyuh Telur ayam Telur bebek
Energi (kkal) 158 143 185
Protein (g) 13,05 12,58 12,81
Total lemak (g) 11,09 9,94 13,77
Karbohidrat (g) 0,41 0,77 1,45
Kalsium/Ca (mg) 64 53 64
Besi/Fe (mg) 3,65 1,83 3,85
Magnesium/Mg (mg) 13 12 17
Fosfor/P (mg) 226 191 220
Kalium/K (mg) 132 134 222
Natrium/Na (mg) 141 140 146

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 8


Seng/Zn (mg) 1,47 1,11 1,41
Tembaga/Cu (mg) 0,062 0,102 0,062
Mangan/Mn (mg) 0,038 0,038 0,038
Selenium/Se (mkg) 32,0 31,7 36,4
Thiamin (mg) 0,069 0,069 0,156
Riboflavin (mg) 0,478 0,478 0,404
Niasin (mg) 0,070 0,070 0,200
Asam Panthothenat (mg) 1,438 1,438 1,862
Vitamin B6 (mg) 0,143 0,143 0,250
Kolin (mg) 263,4 251,1 263,4
Vitamin B12 (mkg) 1,58 1,29 5,40
Vitamin A (IU) 543 487 674
Vitamin E (mg) 1,08 0,97 1,34
Vitamin K (mkg) 0,3 0,3 0,4
Kolesterol (mg) 844 423 884
Lutein+zeaksantin (mkg) 369 331 459

Sumber: USDA (2007) yang dikutip Santoso ,U.(2011)

Sumber :https://www.google.co.id/itik

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 9


Rangkuman

Dalam mementukan segmentasi uasaha, peternak harus menetukan

segmentasi usaha apa yang dipilih. Sebagai contoh : Untuk usaha ternak itik

sebagian besar peternak itik di pulau Jawa ,peluang usahanya adalah :

 Pemeliharaan itik untuk menghasilkan telur tetas

 Pembesaran anak itik (DOD)

 Pembesaran itik petelur yang menghasilkan telur tetas

 Pemeliharaan itik petelur yang menghasilkan telur konsumsi

 Pemeliharaan itik pedaging

Setelah mengetahui rujukan dan segmentasi usaha maka yang harus

ditentukan adalah skala usaha. Jika usaha diarahkan padapeternakan rakyat maka

usahanya dinamakan usaha kecil dan tidakmembutuhkan perizinan dari menteri

pertanian. Tetapi jika usaha diarahkan pada skala menengah yaitu diatasv15000

ekor maka peternakharus mendapatkan izin usaha sesuaindenganSK menteri

Pertanian N0: 362/Kpts/TN.120/5/1990 tentang ketentuan dan tata cara

pelaksanaan pemberian izin usaha peternakan.

Kunci sukses beternak puyuh adalah dengan mengetahui formula yang tepat

dalam beternak sehingga dapat menoptimalkan keuntungan. Menurut Suryani

(2015), seorang peternak puyuh dalam skala kecil menggunakan formula 2 : 1

dengan luas pekarangan yang sempit. Mengapa memilih formula 2 : 1 ? karena

dengan perbandingan 2: 1 dirasa tepat dan biasa memberikan keuntungan yang

cukup bagi peternak tersebut. Puyuh yang dipelihara sebanyak 3000 ekor dari

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 10


3000 ekor tersebut 2000 ekor puyuh digunakan untuk menghasilkan telur

konsumsi sedangkan 1000 ekor puyuh digunakan untuk menghasilkan telur tetas

untuk menghasilkan DOQ

Test Formatif

Jawablah pertanyaan di bawah ini :

1. 1. Jika anda ingin memelihara puyuh dan hanya memiliki lahan 0,5 are .

Ide-ide apa yang harus saudara pikirkan sehingga puyuh saudara dapat

berkembang dan menghasilkan keuntungan yang maksimal. (40)

2. Jelaskan pemeliharaan kalkun yang efisien dari segi tekhnis dan ekonomis

dari DOT sampai dewasa (20)

3. Jelaskan minimal 3 tipe usaha dalam pengembangan usaha itik untuk

meningkatkan pendapatan peternak (20)

4. Jelaskan peluang dan kendala dalam beternak dan angsa di NTT (20)

Umpan balik

Jawaban dalam bentuk essay dijelaskan kembali berdasarkan materi yang telah

diuraikan serta pustaka yang terkait. Angka didalam kurung pada pertanyaan

adalah angka yang menunjukkan nilai yang akan didapatkan apabila anda

menjawab dengan benar.

Arti tingkat penguasaan :

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 11


Apabila jawaban no. 1-5 semua benar, maka nilai yang akan didapat adalah 100,

dan arti tingkat penguasaan anda adalah : Sangat baik. Apabila jawaban tidak

lengkap, salah atau kurang sempurna dan nilai yang anda dapatkan :

80-70, arti tingkat penguasaan : baik

60-70, arti tingkat penguasaan : cukup

<50, arti tingkat penguasaan : kurang/tidak baik

Daftar Pustaka
Kaleka Nobertus. 2015. Beternak Itik. Tanpa Bau Tanpa Angon. Penerbit Arcitra.
Jogjakarta
Ranto dan Maloedyn Sitanggang, 2010. Panduan Lengkap Beternak Itik.
AgroMedia Pustaka.diunduh tgl 3 November 2016
Santoso U. (2011)Telur Itik, Telur Puyuh dan Telur Ayam, Mana yang Lebih
Baik? http://livestock-livestock.blogspot.co.id/2011/10/telur-itik-telur-
puyuh-dan-telur-ayam.html

Suryani. Reno (2015). Beternak Puyuh di pekarangan Tanpa Bau.Penerbit Arcitra


Yogyakarta

Senarai

DOQ : Day Olg Quail

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 12


MODUL 2
BUDIDAYA BURUNG PUYUH

PENDAHULUAN

Puyuh sebagai salah satu ternak unggas yang cocok diusahakan baik sebagai

usaha sambilan ataupun sebagai usaha komersial, sebab telur dan dagingnya

semakin popular dan dibutuhkan sebagai salah satu sumber protein hewani yang

cukup penting, disamping itu puyuh menghasilkan telur yang cukup banyak bila

dibandingkan burung-burung sebangsa, puyuh menempati ranking pertama, dalam

satu tahun puyuh mampu menghasilkan 250-300 butir telur.

Puyuh mempunyai ukuran tubuh yang kecil, dimana ukuran tubuh yang

kecil itu sangat menguntungkan dalam pemeliharaan karena membutuhkan lahan

yang tidak terlalu luas untuk dapat dipelihara puyuh dalam jumlah yang besar.

Keuntungan yang lainnya adalah kemampuan tubuh dan berkembang biaknya

sangat cepat, dalam waktu 41 hari puyuh sudah mampu berproduksi dan dalam

satu tahun dapat dihasilkan tiga atau empat keturunan.

Banyak segi keuntungan yang bisa dipetik dari beternak puyuh namun tanpa

pengetahuan yang baik tentang menejemen pemeliharaan maka keberhasilan

beternak puyuh tidak akan menghasilkan produk yang maksimal, pemeliharaan

puyuhpun berbeda- beda karena puyuh sedikit banyak masih mewarisi sifat-sifat

liar.

Modul ini dikemukakan tentang manfaat dan jenis-jenis puyuh serta cara

pengelolaannya secara sistematis sehingga mudah dipahami.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 13


Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan

wawasan dan menjelaskan tentang manfaat, jenis-jenis puyuh serta

pengelolaannya.

Uraian modul ini berisi informasi tentang:

1. Jenis-jenis dan manfaat burung puyuh.

2. System pemeliharaan

3. Perkandangan

4. Pakan.

5. Penyakit.

PENYAJIAN

Kegiatan Belajar 1

JENIS – JENIS DAN MANFAAT BURUNG PUYUH

Uraian

1. Coturnix coturnix japonica.

Puyuh ini termasuk family phasianodae dan ordo Galliformes.

Dibandingkan dengan puyuh lainnya, jenis ini dapat menghasilkan telur

sebanyak 250-300 butir perekor selama setahun, telurnya berwarna coklat

tua, biru, putih dengan bintik-bintik hitam, coklat dan biru. Betinanya

bertelur pada umur 35 hari dan bisa menghasilkan 3-4 generasi pertahun

sehingga biasanya digunakan untuk penelitian dan diternakan. Kelebihan

lainnya adalah mempunyai suara yang agak keras dan sangat berirama,

sehingga puyuh ini dipelihara sebagai song bird (burung kelanggengan).

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 14


Unggas ini biasa ditemukan di hutan belantara, hidupnya berpindah-pindah

dari satu tempat ketempat yang lainnya.

Ciri-ciri : Pada jantan dewasa dibagian atas kerongkongan mempunyai

bulu-bulu berwarna cinanom ( coklat muda ) dan dada yang merata. Suaranya

seperti kastanet yang keras, berbunyi “pick per awick” atau “koturio neex”.

Puyuh muda mulai berkicau pada umur 5-6 minggu. Selama puncak musim

kawin normal , maka jantan coturnix akan berkicau setiap malam. Betina

dewasa warnanya mirip dengan jantan kecuali bulu pada kerongkongan dan

pada dada bagian atas warna cinanomnya lebih terang, dihiasi “totol-totol”

coklat tua. Bentuk badannya lebih besar dibandingkan jantan.

2. Coturnix chinesis ( Blue brested Quail )

Di Indonesia dikenal dengan nama puyuh pepekoh. Burung puyuh ini

termasuk dalam suku phasianidae. Bertubuh sangat mungil, panjangnya

hanya 15 cm, biasa dijumpai di padang terbuka, sawah yang baru dipanen,

semak alang-alang, dan tanah pertanian yang belum ditanami. Hidupnya

dalam kelompok-kelompok kecil.

Daerah penyebarannya adalah India, China, Asia tenggara, Filipina,

Sulawesi, Jawa, Bali, Papua Nugini dan Australia. Di Jawa dan Bali biasa

didapat pada daerah dataran rendah, makanannya berupa biji-bijian kecil dan

serangga.

Musim kawin di Jawa adalah pada bulan Februari sampai bulan

September dan puncaknya pada bulan April-juni. Bertelur sebanyak 5-6 butir,

telurnya kuning tua mengkilap dan totol-totol hitam.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 15


Ciri-ciri : Pada puyuh jantan dibagian tenggorokannya terdapat warna hitam

dengan garis lebar berwarna putih. Perutnya berwarna coklat dengan bagian

sisi dada kiri dan kanan badannya menyambung bulu yang warna abu-abu

kebiruan, oleh karena itu dinamakan Blue brested Quail. Punggung berwarna

coklat bercampur abu-abu dengan garis putih kehitaman, warna biru di

samping kepala dan dada, pinggul dan di bawah ekor. Kakinya berwarna

kuning dengan mata coklat dan paruh hitam. Puyu betina warnanya lebih

muda, yaitu coklat muda pada muka, dada dan perut dengan garis kehitaman.

Kerongkongannya keputih-putihan. Suaranya seperti bunyi peluit “tir tir tir”

3. Arborophila javanica ( Chesnut bellied Partridge )

Di Indonesia disebut puyuh gonggong jawa. Puyuh ini berukuran

sedang, panjangnya mencapai 25 cm, hidup di hutan dan padang rumput

terbuka. Pada umumnya berpasangan atau dalam rombongan kecil. Di tempat

tertentu seperti jawa barat puyuh ini dapat hidup di hutan dengan ketinggian

1000-3000 m dari permukaan laut. Makanannya buah-buahan, jagung,

chesnut, serangga, dan tempayak.

Musim kawin selama bulan Januari, Maret, April, Agustus dan

September bertelur berkisar 2-4 butir dan warnanya putih. Uniknya sarangnya

berbentuk kubah dan dibuat diatas tanah.

Ciri-cirinya : mempunyai bulu kemerah- merahan, pada kepalanya

terdapat tanda berbentuk cincin yang berwarna hitam. Ekornya melengkung

ke bawah berwarna keabu-abuan. Sayapnya berwarna kecoklatan dengan

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 16


totol-totol hitam, dan pada perut bagian bawah berwarna coklat kemerahan.

Matanya merah, begitu juga kakinya. Paruh berwarna hitam, suaranya seperti

kereta api yang terdengar keras dan monoton.

4. Arborophila orientalis ( Grey bellied partridge )

Di Indonesia dikenal dengan puyuh gonggong biasa. Tubuhnya

berukuran medium dengan panjang 25 cm. hidup berpasangan atau kelompok

kecil di hutan dan padang rumput. Tersebar di beberapa daerah China Barat

Daya, Asia Tenggara, Borneo, Sumatera dan Jawa Timur.

Makanannya berupa biji-bijian, buah-buahan, dan serangga. Bertelut

sekitar 2-4 butir. Cirri-cirinya, pada leher bagian samping terdapat warna

coklat gelap dengan strip pada mata. Dagu dan kuping yang letaknya

tersembunyi berwarna putih. Punggung berwarna cokelat dengan garis-garis

hitam, sayap coklat dengan totol hitam. Dada cokelat ke abu-abuan dan perut

keputih-putihan. Pinggul berwarna hitam bercampur putih, mata dan kaki

berwarna kuning, paruh coklat kemerahan, suaranya berbunyi “wur wut wut

wut”.

5. Arborophila bruneopectus ( Bar bellied partridge )

Nama lainnya brown breasted partridge. Panjang tunubhnya sekitar 11

cm. puyuh ini tersebar di daerah China Barat Daya, Sunda Besar, dan Asia

Tenggara.

Ciri-cirinya: dari tenggorokan sampai dada bagian depan bergaris-garis

hitam, bagian dada di atas scapula ditandai warna hitam. Pinggul berwarna

putih, dan suaranya seperti peluit.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 17


6. Turnix sylvatica

Puyuh ini panjangnya 15 cm, sehingga tampak mungil, termasuk ke

dalam family Turnicidae dan ordo Gruiformes. Biasa ditemukan di tanah

terbuka dan semak-semak. Unggas ini tersebar di beberapa daerah seperti

Spanyol bagian sealatan, Afrika Selatan dan Asia.

Makanannya rumput-rumputan dan biji-bijian. Bersarang di atas tanah di

tengah-tengah lembah. Jumlah telurnya sekitar 4 butir. Puyuh jantan membuat

sarang dan puyuh betina bermain-main. Uniknya lagi telur-telur ini dierami

oleh puyuh jantan selama 18-19 hari.

Ciri-cirinya: pada bagian atas puyuh jantan berwarnan kecoklatan

dengan bintik-bintik hitam dan abu-abu, pada bagian yang lebih bawah

berwarna putih susu. Pada sisi bagian dada ditandai dengan warna hitam,

dan bagian tengahnya berwarna coklat kekuningan. Pada puyuh betina ukuran

tubuhnya lebih besar dan warnanya lebih menarik dan mempunyai 3 jari pada

kakinya.

7. Rollulus roulroul ( Puyuh mahkota )

Badannya bulat dan panjangnya mencapai 25 cm. Termasuk family

phasianidae dan Ordo Galliformes. Puyuh ini termasuk puyuh yang paling

indah warna bulunya ditambah denganornamen berbentuk mah kota di kepala

sang jantan sehingga puyuh ini dipelihara sebagai burung hias, namun unggas

ini sangat sulit ditemukan dan hanya terdapat di hutan-hutan Kalimantan,

Sumatera, Malaysa dan Muangthai.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 18


Hidup berkelompok kecil di hutan-hutan belukar dan hutan rimba serta

rumpun-rumpun bambu dan hidup didataran rendah hingga pegunungan yang

berketinggian 1200 m di atas permukaan laut.

Ciri-cirinya: pada puyuh jantan terdapat jambul berbentuk mahkota

berwarna merah, dengan warna putih pada pangkal mahkota. Matanya yang

merah dilingkari warna merah terang, tepat dipangkal paruh terdapat kumis

hitan yang mencuat keatas, paruhnya pendek dan kokoh berwarna merah dan

pada ujungnya berwarna hitam. Bulu badannya berwarna hijau dengan warna

kebiru-biruan pada ekor, punggung, dada dan perut. Lehernya berwarna biru

tua kehitaman sedangkan sayapnya cokelat bercampur dengan cokelat

kehitaman, sedangkan sayapnya cokelat bercampur dengan cokelat

kehitaman atau semu kebiru-biruan, kakinya berwarna merah tua.

Betinanya tidak mempunyai mahkota, tetapi seperti jantan matanya yang

merah juga dilingkari warna merah terang. Bulu badannya hijau merata dari

leher hingga ekor, dengan sayap berwarna merah kecokelatan, paruhnya

berwarna hitam. Baik jantan dan betina mempunyai suara seperti siulan

melengking.

8. Callipepla squamata (Scaled quail)

9. Dibandingkan dengan jenis puyuh lainnya, unggas ini termasuk berukuran

besar, panjangnya bisa mencapai 25-30 cm. termasuk ordo Galliformes dan

family Phasianidae. Unggas ini bermukim di Amerika Utara (sebelah barat

Amerika dan Meksiko).

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 19


Hidup di padang rumput, di daerah kering dan semi kering. Selama

musim bertelur unggas ini senang hidup menyendiri, tetapi pada musim gugur

dan musim dingin mereka berkumpul dalam kelompok besar. Jika diserang

musuhnya maka unggas ini akan menghindar dan mencari jalan keluar

dengan menyamarkan warna bulunya. Sarangnya terbuat dari rumput-

rumputan dan bulu-bulu, dibangun di atas lembah, pada musim bertelur,

burung puyuh ini akan menghasilkan telur sebnayak 9-16 butir, telurnya

dierami oleh betina selama 21 hari. Pakannya terdiri dari biji-bijian, 30%

serangga dan beberapa jenis sayur-sayuran.

Puyuh jantan dan betina warna bulunya sama-sama cantik yaitu cokelat

keabu-abuan dengan ornament abu-abu dan putih yang menghiasi bagian

depan tubuhnya, menyerupai sisk ikan. Oleh karena itu puyuh ini di namakan

dengan scaled quail, unggas ini cock sebagai unggas hias.

10. Lophortix gambelli (Gambels quail)

Tubuhnya gemuk pendek, tetapi mempunyai kaki yang kuat. Panjang

badannya 25-28 cm. termasuk ordo Galliformes, dan damili Phasianidae.

Hidup didaerah tandus yang bersemak-semak, dan hanya terdapat di Amerika

Utara. Makanannya berupa biji-bijian, pucuk-pucuk daun, buah-buahan, serta

sejumlah kecil serangga.

Sang betina bertelur sebanyak 9-14 butir dan telur-telur tersebut

dieraminya selama 21-24 hari di dalam sarang yang dibuat di permukaan

tanah lembab dan yang di tumbuhi rumput-rumputan dan sejenis tumbuhan

berdaun harum yang sering digunakan untuk bumbu masak. Anak-anak

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 20


puyuh dapat terbang setelah berumur 10 hari, tetapi biasanya tidak lama

setelah ditetaskan anak-anak ini sudah bisa meninggalkan sarangnya.

Ciri bagian paling atas puyuh jantan adalah adanya warna cokelat dengan

variasi garis-garis putih. Dadnya berwarna kuning tua diselingi garis lebar

berwarna hitam, sedangkan di bagian sisi depan tubuhnya berwarna kemerah-

merahan. Ciri khasnya yaitu di bagian depan kepalanya terdapat bulu

panjang yang menyerupai jambul seorang mayorette, sehingga ketika ia

berjalan jambul nya akan bergoyang-goyang. Dibandingkan jenis puyuh

lainnya, jenis yang satu ini tampak paling unik dan lucu, sehingga cocok

dipelihara untuk burung hias.

11. Turnix succiator (Barred button quail)

Di Indonesia disebut puyuh tegalan loreng. Ukuran tubuhnya termasuk

kecil, panjangnya hanya 16 cm. ditemukan di rerumputan dan habitat terbuka,

baik sendiri maupun berpasangan. Tersebar di beberapa Negara yaitu India,

China, Jepang, Asia Tenggara dan Filipina, sedangkan di Indonesia terdapat

di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Di Jawa dan Bali

umumnya ditemukan didaerah dengan ketinggian 1500 m di atas permukaan

laut.

Di Jawa dapat berkembang biak sepanjang tahun namun mencapai

puncaknya pada bulan April sampai Juli. Bertelur sebanyak 3-4 butir,

berwarna keputih-putihan atau kuning pucat dengan bintik cokelat keabu-

abuan dan hitam. Telur-telurnya ditempatkan disarang yang terbuat dari

rumput dan akar yang halus, tersembunyi diantara rerumputan, seperti halnya

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 21


turnix sylvatica, tugas mengeram dilakukan oleh pejantan. Ciri khas lainnya

adalah yang betina gemar berpoliandri.

Ciri-cirinya yang jantan mempunyai mahkota berbercak cokelat, muka

serta dagu berbintik putih dan bergaris hitam pada dad. Puyuh betina

tubuhnya lebih besar, dagu dan kerongkongannya berwarna hitam.

Mahkotanya kehitaman dan kepalanya abu-abu berbercak putih, suaranya

berbunyi “krrrr”. Baik jantan dan betina bulu bagian atas tubuhnya berbintik

cokelat, sedangkan bagian bawahnya berwarna kuning cokelat. Paruhnya

berwarna abu-abu.

12. Puyuh albino

Pada pemeliharaan ternak puyuh dalam skala akan dijumpai puyuh

dengan warna yang lain diantara sekelompok puyuh tersebut yaitu putih

bersih dengan mata merah menyala serta paruh dan kakinya kuning gading.

Karena bulunya yang putih itu sehingga disebut puyuh albino. Puyuh ini

diduga keturunan Coturnix coturnix japonica, namun berasal dari gen resesif.

Puyuh ini mempunyai kelemahan pada matanya, dimana matanya yang merah

itu akan tembus pandang bila ada cahaya yang menyoroti. Hal ini akan

menyebabkan puyuh tersebut kurang awas, sehingga kegiatan makan dan

minum akan meraba -raba mencari tempat minum, sehingga penempatan

tempat makan dan minum harus merata. Pemberian pakan sebaiknya dalam

bentuk butiran. Produksi telurnya tidak jauh berbeda dengan puyuh lainnya

bahkan kadang-kadang lebih tinggi sehingga peternak memilih puyuh

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 22


tersebut sebagai puyuh penghasil telur yang baik sekaligus sebagai hewan

hias, namun tingkat kematian puyuh tersebut sangat tinggi juga. Rasio jantan

dan betina dalam satu periode penetasan mencapai perbandingan antara 30 :

70. Di dalam pemeliharaannya sebaiknya dipisahkan antara puyuh normal

dan puyuh albino, untuk menghindari pemaokan puyuh noraman kepada

puyuh albino yang disebabkan karena matanya yang menyala.

Perbedaan jenis kelamin dapat dilakukan setelah puyuh mencapai masa

dewasa kelamin (umur 42 hari), tandanya puyuh betina mulai bertelur untuk

pertama kalinya, sedangkan pada jantan terdapat benjolam berwarna merah di

sekitar kloakanya. Akan tetapi pada peternak yang berpengalaman sudah

dapat membedakannya saat puyuh baru berumur 3-4 minggu, caranya dengan

melihat bulu dibagian dadanya, pada betina terdapat bercak abu-abu yang

samar, sementara yang jantan tampak putih polos.

13. Collinus virgianus (Bob White)

Ukurannya termasuk sedang, gemuk dan pendek panjangnya kira-kira 25

cm, termasuk ordo Galliformes dan family Phasianidae. Sering ditemukan

pada lahan yang sudah ditanami dan padsang rumput bersmak. Negara

asalnya dari Amerika Utara , dipelihara sebagai puyuh pedaging.

Puyuh betina bertelur sebanyak 12-20 butir kadang-kadang 14-16 butir.

Telur-telur ini dierami di dalam sangkar yang terbuat dari rerumputan baik

oleh sang betina maupun oleh sang jantan selama 23-24 hari. Setelah 2

minggu menetas maka anak puyuh sudah dapat terbang meninggalkan

sarangnya.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 23


Makanannya berupa sayuran serta sedikit biji-bijian, tunas-tunas daun,

buah berry dan serangga.

Masih banyak lagi puyuh-puyuh dari suku Turnicidae dan suku

Phasianidae eken tetapi puyuh-puyuh tersebut belum komersial

Perbedaan antara suku Phasianidae dengan Turnicidae terletak pada jari

kakinya, jari kaki suku Phasianidae ada 4 buah yaitu 3 mengarah kedepan

dan 1 mengarah ke belakang, sedangkan pada Turnicidae adalah hanya

memiliki 3 jari yang menghadap ke depan. Cirri khas lainnya dari suku ini

adalah sang jantan yang bertugas mengerami telur-telurnya.

Manfaat beternak Burung Puyuh


1. Telur puyuh biasanya digunakan untuk obat dan campuran ramuan pada
jamu karena telur puyuh mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Kandungan
protein dan lemaknya lebih baik dibandingkan dengan telur unggas lain
dimana protein telur puyuh sangat tinggi kadar lemak yang rendah.
Tabel 3. Susunan berbagai protein dan lemak dari berbagai telur unggas

Jenis unggas Protein Lemak Karbohidrat Abu


(%) (%) (%) (%)
Ayam ras 12.7 11.3 0.9 1.0
Ayam buras 13.4 10.3 0.9 1.0
Itik 13.3 14.5 0.7 1.1
Angsa 13.9 13.3 1.5 1.1
Merpati 13.8 12.0 0.8 0.9
Kalkun 13.1 11.8 1.7 0.8
Puyuh 13.1 11.1 1.0 1.1

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 24


2. Daging puyuh enak dan gurih dengan nilai gizinya yang tinggi.

Tabel 4. Kandungan zat makanan dalam daging untuk telur puyuh

Zat makanan Jumlah (per 100 g)


Air 70.50 g
Lemak 7.70 g
Protein 21.10 g
Abu 1.00 mg
Kalsium 129.00 mg
Fosfor 189.00 mg
Besi 1.50 mg
Thiamin 0.05 mg
Riboflavin 0.27 mg
Niasin 5.20 mg
Vitamin A 1636.00 Iµ

3. Kotorannya dapat dijadikan pupuk dan juga untuk campuran dalam pakan

(konsentrat) bagi ternak. Cara pengolahan untuk pakan ternak yaitu kotoran

puyuh dikumpulkan kemudian dijemur hingga kering lalu ditumbuk hingga

halus, atau dilakukan dengan cara kotoran tersebut ditampung kemudian

memeram kotoran dalam keadaan anaerob (tertutup rapat tanpa oksigen)

sampai keluar belatung-belatung, belatung-belatung ini yang diberikan pada

ternak, sedangkan untuk pupuk, kotoran dicampur dengan tanah dengan

perbandingan 1 : 1 dan disimpan dalam keadaan aerob selama 1 atau 2 bulan

hingga matang baru bisa digunakan.

4. Bulu puyuh yang digunakan adalah bulu puyuh dari jenis Rollulus roulroul,

Gambels Quail atau Blue brested quail, terkenal bagus warna bulunya.

Dipakai sebagai bahan pembuat lukisan bulu, pengisi bantal pengganti kapuk,

dan sebagai campuran pakan ternak.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 25


Tabel 5. Kandungan nutrisi tepung bulu terhidrolisa

Nutrisi Kandungan (%)


Protein kasar 85
Serat Kasar 0.3-1.5
Abu 3.5
Calcium 0.20-0.40
Phosphor 0.20-0.65
Garam 0.20

5. Sebagi hewan laboratorium. Ada beberapa dasar pertimbangannya di

antaranya adalah siklus hidupnya yang relative singkat, kemampuan

menghasilkan keturunan sebanyak 3-4 generasi per tahun, kebutuhan luas

lantai untuk seekor hanya sekitar 200 cm2, konsumsinya juga sangat kecil per

ekor per hari dan puyuh dapat lebih cepat sembuh apabila ada pembedahan

ataupun luka.

6. Tabungan.dengan memelihara unggas tersebut kita bisa menetaskan dan

memiliki sejumlah puyuh remaja maupun puyuh remaja yang siap bertelur.

Biasanya puyuh bibit sangat diperlukan bagi orang yang mau beternak

7. Kemampuan Produksi Beberapa Macam Unggas

Jenis Unggas Rata-rata Mengeram Produksi Telur


Maksimum/Tahun
Ayam Petelur 10-14 300-360
Ayam Broiler 10 -14 190-200
Itik 14-20 250-310
Bebek 14-20 120
Kalkun 15-20 220
Angsa 12-15 100
Puyuh 12-20 130-300
Merpati 2 50

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 26


Kegiatan belajar 2

Perkandangan dan Sistem Pemeliharaan

Uraian

Menentukan Lokasi Kandang

1. Lokasi kandang harus cocok dengan kehidupan puyuh tersebut, dan salah satu

bahan pertimbangan yang harus diperhatikan juga adalah bau kotoran puyuh

yang sangat menyengat.

2. Jauh dari kebisingan

3. Kandang puyuh tidak terkena percikan air, terpaan angin langsung, jangan

ada genangan air disekitar kandang

4. Peredaran udara yang baik

5. Mendapatkan Sinar matahari pagi

6. Kandang tidak boleh dibuat langsung diatas tanah, sebaiknya ketinggian

kandang dari permukaan tanah sekitar 30-40 cm.

7. Lantai tidak boleh lembab.

Sistem Kandang

A. System litter

System litter ini banyak digunakan pada Negara 4 musim. Kalaupun ada

di Indonesia biasanya dipakai oleh peternak puyuh pembibit.

System litter biasa menggunakan 80% sekam padi dicampur dengan 15%

kotoran sapi yang sudah kering dan 5% kapur mati. Sekam padi bisa

digantikan dengan serbuk gergaji dan litter harus sering diaduk sehingga tidak

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 27


padat dan basah, yang akan menimbulkan penyakit. Setidak-tidaknya 2 bulan

sekali litter harus diganti.

Manfaat dari litter ini adalah:

1. Menghemat tenaga dan praktis.

2. Sumber vitamin B_12

3. Memberi rasa hangat pada puyuh pada saat musim penghujan

4. Kesehatan kaki puyuh terjaga

5. Kerusakan lantai terjaga

6. Memberi kesibukan pada puyuh untuk mengais-ngais sehingga

mengurangi kanibalisme

Kelemahannya:

1. Telur-telur puyuh akan tertutup litter sehingga mudah terinjak dan pecah.

2. Pakan dan air minum akan terkotori oleh litter.

3. Puyuh mudah terserang penyakit pernapasan.

B. Sistem Sangkar atau Baterei

System sangkar ini paling banyak digunakan peternak-peternak di

Indonesia, dimana dinding dan lantai dari system ini terbuat dari kawat

kasa/ram, sehingga dibawah lantai setiap kandang perlu disiapkan alas guna

menampung kotoran (dropping broad). Kandang system ini sangat bagus

sirkulasi udaranya.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 28


Persyaratan Kandang

Pembuatan kandang merupakan suatu langkah awal di dalam suatu usaha

beternak puyuh, maka pertama kali yang perlu kita perlu pikirkan adalah pada

skala usaha mana kita akan mulai berusaha. Skala usaha ternak puyuh dapat

di bagi menjadi empat (4) :

1. Skala rumah tangga, bila jumlah puyuh yang di pelihara kurang dari 250

ekor

2. Skala kecil, jumlah puyuh yang di pelihara antara 250-2399 ekor.

3. Skala sedang, puyuh yang di pelihara antara 2400-7999 ekor.

4. Skala besar, jumlah puyuh yang di pelihara 8000 ekor.

Dari ke 4 skala tersebut, skala ke 3 dan 4 yang memerlukan perencanaan

dan pertimbangan yang lebih cermat karena mengarah kepada peternakan

komersial’ Persaratan kandang tersebut adalah:

1. Kandang harus jauh dari perumahan tetapi sarana dan prasarana

penunjang harus tersedia.

2. Bahan kandang sebaiknya murah dan mudah di peroleh di sekitar lokasi

usaha.

3. Model kandang tergantung tujuan pemeliharaannya.

4. Luas tanah perlu di pertimbangkan

5. Luas kandang tergantung kepada kebutuhan dan jumlah puyuh yang akan

di pelihara sebagai patokan kasar untuk satu meter persegi dapat di isi

90-100 ekor anak puyuh,selanjutnya menjadi 60 ekor permeter persegi

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 29


untuk anak puyuh umur 10 hari sampai lepas masa anakan,selanjutnya

menjadi 40 ekor permeter persegi sampai masa bertelur

Jenis-jenis kandang

1. Kandang untuk induk pembibit

Kandang untuk induk pembibit sangat berpengaruh langsung maupun

tidak langsung terhadap produktivitas dan kemampuan menghasilkan

telur yang berkualitas baik. Hal-hal yang dapat berpengaruh terhadap

kualitas telur adalah :

a. Kepadatan kandang

KK=(L/200)X 1 ekor

KK = Kepadatan kandang (kapasitas tampung burung puyuh dewasa)

L = Luas tempat yang di peroleh dari hasil kali panjang dan lebar

kandang yang akan di buat

200 = Angka konstanta (standar luas untuk setiap ekor puyuh dewasa

Tabel 6. Luas kandang berdasarkan umur

Umur (minggu) Luas kandang


(cm2/ ekor)
0-1 160-180
1-4 180-200
4-7 180-200
7-12 180-200

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 30


b. Ukuran kandang

Ada beberapa hal yang harus di perhatikan, antara lain :

 Panjang kandang kurang dari 2 meter, lebar tidak lebih dari 75

cm, atau sejangkauan lengan kita, agar kita lebih leluasa

membersihkan kandang dan merawat puyuh puyuh tersebut

 Tinggi kandang antara 30-35 cm, kandang yang terlalu tinggi

mengakibatkan kepala puyuh sering terluka.sebaiknya di bawa

atap di pasang jaring atau net.

 Tinggi kolong dari kandang 30-40 cm.

 Pintu pintu kandang di samping dengan panjang 75 cm,

c. Temperatur dan Kelembapan.

Temperatur ideal adalah 20-25°C dengan kelembaban didalam

kandang antara 30-80%. Apabila temperature terlalu tinggi maka

akan menyebabkan :

a. fertilitas sperma yang di hasilkan oleh pejantan-menurun

sehingga ovun menjadi tidak terbuahi dan telur telur yang di

hasilkan banyak yang invertil.

b. Menurunkan kualitas kerabang telur.

Untuk memperoleh temperature ideal di dalam kandang maka

ventilasi harus diperhatikan agar pertukaran udara dapat terjadi

secara terus menerus.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 31


d. Alas Kandang.

Untuk puyuh pembibit alas kandang adalah alas kandang litter, maka

puyuh memperoleh makanan tambahan berupa vitamin B2 dan B12,

disamping itu mengurangi sifat kanibalisme karena puyuh sering

mengais-ngais.

e. Tempat Makan dan Minum

Tempat makan dan minum sebaiknya diletakkan diluar kandang.

Tempat makan dan minum bisa terbuat dari bambu, papan/triplek

atau juga dari seng. Ukurannya tergantung dari panjang kandang.

f. Tempat Bertelur.

Tempat bertelur dibuat tersendiri di dalam kandang yang terbuat dari

pasir yang sudah disucihamakan, setebal satu sentimeter.

g. Penerangan Tambahan

Pada siang hari pada daerah panas cukup 25-40 watt, sedangkan

untuk malam hari 40-60 watt, tetapi pada musim hujan atau udara

mendung maka lampu yang dipakai adalah 40-60 watt. Penerang

berfungsi untuk sebagai penghangat dan sebagai pencegah kejutan

pada puyuh.

h. Kandang Untuk Induk Petelur.

Sama seperti halnya kandang untuk puyuh pembibit tetapi

perbedaannya pada kepadatan kandang, dimana untuk satu meter

persegi dapat diisi 32-50 ekor puyuh betina tanpa pejantan, tetapi ada

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 32


juga peternak yang memberi seekor pejantan untuk enam sampai

sepuluh ekor betina. Dengan demikian berarti telur-telur untuk

konsumsi terbuahi dan membuat telur cepat rusak.

i. Kandang untuk Anak Puyuh/ umur stater ( kandang indukan).

Kandang indukan adalah kandang bagi anak puyuh pada umur stater,

yaitu mulai umur satu hari sampai dengan dua tau tiga minggu.

Fungsi kandang adalah untuk menjaga anak puyuh yang masih

memerlukan pemanasan agar tetap terlindung dan mendapat panas

yang sesuai dengan kebutuhannya. Kandang berbentuk kotak dan

dilengkapi dengan alat pemanas, tempat minum dan makan.

Sebaiknya alas kandang diberi koran atau tripleks yang ditaburi

sekam padi setebal 2 cm agar puyuh mendapat kehangatan dan

mencegah terjadinya kaki pengkor. Sekam diganti tiga hari sekali.

Setelah puyuh berumur 5-10 hari maka alas kandang berupa tripleks

dan kawat ram agar melatih puyuh untuk beradaptasi dengan lantai

kawat seluruhnya. Lampu pijar 2 buah dengan 60 watt, dinyalakan

selama 14-16 jam / hari. Temperature kandang indukan harus dijaga

tetap stabil sekitar 37,5°C untuk minggu pertama, 29,3-32,2°C pada

minggu kedua dan minggu ketiga. Setelah minggu ketiga pemanas

tidak diperlukan lagi.

Ada beberapa ukuran yang sering digunakan yaitu :

 Lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm dan tinggi kaki 50

cm untuk 90-100 ekor anak puyuh

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 33


 Lebar 100 cm, panjang 300 cm, dan tinggi 40 cm dengan tinggi

kaki 50 cm, untuk 350 ekor anak puyuh

 Untuk puyuh umur 1-15 hari, satu meter persegi dapat diisi 140

ekor

 Umur 10 hari sampai lepas masa anakan menjadi 60 ekor/m2.

j. Kandang Untuk Puyuh umur Grower dan Layer.

Kandang untuk puyuh umur grower ( 3-6 minggu ) dan layer ( lebih

dari 6 minggu ) baik bentuk, ukuran, maupun peralatannya sama

dengan kandang untuk induk petelur. Alas kandang pada umumnya

memakai kawat ram. Perbedaanya hanya pada kepadatan kandang.

SISTEM PEMELIHARAAN

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih telur yang baik untuk bibit :

1. Telur yang fertil /telur yang di buahi

2. Telur yang bukan berasal dari perkawinan saudara

3. Telur dari induk betina yang berumur 4-10 bulan yang di pelihara bersama

pejantan dengan perbandingan 2-3:1

4. Telur di simpan tidak boleh lebih dari 5 hari,sesudah penyimpanan di atas 5

hari maka daya tetasnya akan menurun sebesar 3%

5. Bentuk telur harus sempurna dan tidak boleh terlalu besar ataupun kecil, berat

telur antara 10-11gram

6. Kulit telur harus tebal dan mulus dan dalam keadaan bersih.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 34


Tabel.7 Pengaruh Waktu Penyimpanan

Telur Tetas Puyuh Terhadap Daya Tetas

Jangka penyimpanan(hari) Daya tetas (%)


0-7 58,2
8-14 59,1
15-21 53,9
22-28 40,0
19-35 22,6
sumber:Miller dan Wilson,1976

Hal-hal yang di perhatikan selama proses penetasan adalah :

1. Suhu dalam mesin tetas berkisar 39,5°c.

2. Kelembaban udara sekitar 55-60% pada minggu pertama dan 70% pada

minggu berikutnya hingga telur menetas.

3. Pembalikan telur di lakukan dua kali sehari pada hari ke- 3 sampai hari ke-14.

Proses penetasan terjadi pada hari ke-17 ke 19. Prosesnya terjadi selama 3

jam, apabila setelah tiga jam terdapat telur yang belum menetas maka sebaiknya

telur di afkir. Untuk puyuh Bob White (puyuh pedaging) jangka waktu

menetasnya bisa sampai 23 hari.

Penangan DOQ yang baru menetas di biarkan selama 10 jam di mesin tetas,

setelah itu di pindahkan ke induk buatan (brooding) dengan suhu yang sama pada

mesin tetas. Setelah anak puyuh berada di induk buatan barulah suhu di turunkan

secara perlahan-lahan sampai menjadi 32°c setelah satu minggu puyuh berada di

di dalam kandang indukan maka suhu di turunkan menjadi 30°c. Vaksinasi di

lakukan pada saat puyuh berumur 4-7 hari dengan dosis separoh dari yang biasa di

gunakan oleh unggas ayam. Vaksinasi dapat di lakukan melalui tetes mata atau air

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 35


minum dan puyuh dalam keadaan sehat. Untuk menghindari kanibalisma di

lakukan pemotongan paruh, pemotongan paruh dilakukakan pada puyuh berumur

tidak lebih dari satu minggu, pemotongan paruh ini dapat di ulangi ketika puyuh

memasuki fase bertelur untuk menghindari puyuh mematuk telurnya sendiri. Alat

pemotong paruh disebut debeaker. Disamping pemotongan paruh dilakukan

pemotongan kuku terutama untuk puyuh jantan.

Untuk memulai usaha peternakan burung puyuh maka langkah awal yang di

lakukan adalah dengan melakukan seleksi pada periode stater, grower dan layer.

Seleksi pada periode stater meliputi pemilihan DOQ/Day Old Quail yang bukan

berasal dari perkawinan inbreed dan mempunyai besar yang sama sehat, gesit dan

tidak cacat ,sedangkan seleksi grower di lakukan pada burung puyuh yang

berumur 3-6 minggu untuk melihat puyuh puyuh yang pertumbuhannya tidak

normal atau kerdil serta puyuh yang tidak cacat fisik dan aktif mencari makan.

Pada saat ini sudah di lakukan pengelompokan jenis kelamin. seleksi pada periode

layer di lakukan pada puyuh setelah umur 6 minggu, dengan melihat produksi

telur yang minimal mencapai 75%. Apabila seleksi ini di lakukan secara rutin

maka dampaknya akan terasa pada produktifitas yang tetap stabil, selain itu

mengurangi biaya ransum dan pemakaian obat-obatan serta memperkecil angka

kematian, serangan penyakit dan menghasilkan bibit unggul yang baik untuk

bertelur maupun pembibit.

Seksing dapat di lakukan pada saat puyuh berumur satu hari dengan melihat

bulu di atas matanya membentuk garis lengkung berwarna gelap tandanya jantan,

sedangkan seksing pada saat stater dengan melihat lobang kloakanya bila ada

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 36


tonjolan kecil di bagian dinding atas kloaka berarti puyuh tersebut jantan, bila

tidak ada tonjolan melainkan berbentuk horizontal dengan warna hitam kebiru

biruan berarti betina, seksing pada masa grower yang pertama di lakukan adalah

dengan melihat bulu dadanya, bulu dada puyuh betina berwarna coklat dengan

gradasi abu abu cokelat sampai cokelat dan bergaris atau berbintik bintik putih.

Warna tersebut di mulai dari pangkal paruh, turun sampai di bawah

dada.sedangkan yang jantan pangkal paruh sampai dadanya berwarna cokelat

kemerahan sedang dada bagian bawah warna cokelatnya terlihat lebih mudah di

bandingkan puyuh betina. Selain itu di dada puyuh jantan juga tidak terdapat

bintik bintik atau garis hitam putih.

Setelah masa dewasa kelamin (layer), Puyuh-puyuh jantan akan memiliki

benjolan berwarna merah (foam ball) di antara ekor dan anusnya. Benjolan lembut

ini mengeluarkan cairan seperti busa putih bila dipijit. Busa ini bukan sperma

melainkan hasil ekskresi ginjal, sedangkan pada puyuh betina tidak ada. Hal lain

yang membedakan antara puyuh betina dan puyuh jantan adalah bobot badan

puyuh betina 20% lebih berat dibandingkan puyuh jantan dan puyuh jantan dapat

berkokok dengan suara keras, posisi waktu berkokok tegak, leher tertarik tinggi

dan paruhnya terbuka lebar, sedangkan pada puyuh betina tidak demikian.

Menjelang minggu ketiga dan keempat masa pemeliharaan anak puyuh, maka

mulailah ada perbedaan pemeliharaan anak-anak puyuh tersebut yaitu

pemeliharaan untuk tujuan puyuh pembibit, petelur atau pedaging.

Puyuh yang dipersiapkan sebagai induk petelur bibit sebaiknya yang telah

lolos dari seleksi masa stater sampai masa layer, karena pemeliharaan pada puyuh

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 37


pembibit bertujuan untuk menghasilkan puyuh pembibit yang bagus

pertumbuhannya maupun produksinya. Puyuh yang dipilih sebagai puyuh induk

pembibit harus yang sehat, tubuhnya tegap, bobotnya sedang antara 1,5-1,6 ons,

dada berisi, kaki terbuka, tidak boleh cacat fisik, puyuh-puyuh tersebut gesit dan

lincah mengambil makanan, dan antara puyuh betina dan jantan tidak ada

hubungan saudara. Untuk menghasilkan telur yang baik maka usia betina dan

pejantan haruslah diperhatikan (4-10 bulan dan 2-6 bulan). Apabila puyuh betina

terlalu cepat bertelur maka akan puyuh-puyuh tersebut akan terserang prolapsus

uteri/ dobol. Perbandingan antara puyuh jantan dan betina didalam kandang

maksimal 1:3. Namun menurut penelitian fertilitas telur yang tinggi dicapai jika

dalam satu kandang perbandingan puyuh jantan dan betina adalah 1:2.

Puyuh petelur adalah puyuh-puyuh betina yang tidak memenuhi syarat

sebagai puyuh pembibit. Puyuh yang dipilih adalah puyuh yang berumur 4 bulan,

persyaratan lainnya seperti pada puyuh pembibit ditambah dengan bulunya harus

mengkilap, tumbuh teratur dan tidak rontok serta berasal dari puyuh yang

mempunyai kemampuan produksi telur yang tinggi. Pada minggu ke 3-6

pemeliharaan pada puyuh petelur, sudah dilakukan pemisahan antara puyuh jantan

dan betina, untuk menghindari pembuahan telur karena akan menurunnya mutu

telur konsumsi. Puyuh-puyuh tersebut mulai bertelur umur 6 minggu.

Puyuh pedaging adalah puyuh-puyuh betina dan jantan yang tidak terpilih

sebagai puyuh pembibit atau puyuh petelur dan puyuh afkir, namun di Indonesia

belum terdapat peternak yang memelihara khusus sebagai puyuh pedaging.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 38


Kegiatan belajar 3

PAKAN DAN PENYAKIT BURUNG PUYUH

Uraian

Pada habitat aslinya burung puyuh memakan biji - bijian, daun, dan

serangga. Pada setiap perkembangan dan pertumbuhannya, burung puyuh

membutuhkan pakan dengan kualitas yang berbeda-beda.

Umumnya perbedaan kualitas pakan ditandai dengan kadar protein kasar

yang terkandung dalam pakan tersebut. Pada periode starter umumnya puyuh

menbutuhkan pakan dengan kualitas tinggi, yang mengandung protein mencapai

25% dengan energi metabolis 2900 kkal/kg, sementara itu puyuh dalam periode

grower membutuhkan kadar protein dalam pakan sekitar 20% dan energi

metabolisnya 2600 kkal/kg sedangkan puyuh dewasa kebutuhan protein dan

energi metabolisnya sama dengan puyuh umur 3-6 minggu. Pada puyuh pembibit

sedang bertelur dan dewasa kelamin tingkat proteinnya 18-20%. Untuk puyuh

jenis pedaging seperti Bob White, pada masa pertumbuhannya membutuhkan

energi metabolis 2800 kkal/kg dan protein 24%. Kebutuhan pakan ternak puyuh

sama halnya dengan ternak lainya yakni 10% dari berat hidup.

Bahan pakan puyuh

a. Dedak Padi

Merupakan bahan pakan hasil samping dari penggilingan padi.dedak padi

terdiri dari pecahan beras, kantong benih (pericarp), dan bagian kecambah

(germ). Kualitas dedak padi berfariasi, tergantung pada prosentase ketiga

bahan tersebut. Secara umum dedak padi merupakan bahan pakan sumber

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 39


energy (karbohidrat). Penyimpanan sebaiknya di tempat yang kering dan

dalam waktu yang tidak terlalu lama.

b. Tepung Jagung

Merupakan bahan pakan sumber energi. Di Indonesia jagung berwama

kuning lebih di sukai daripada jagung berwama putih. Padahal perbedaan

keduanya hanya terletak pada kandungan vitaman A dan xantofil (zat yang

berpengaruh dalam memberikan warna pada kuning telur), yang lebih banyak

pada jagung kuning. Kadar protein, lemak, dan karbohidrat relatif sama.

Penyimpanan sebaiknya dalam bentuk utuh bukan dalam bentuk tepung.

c. Bungkil Kedelai

Merupakan bahan pakan sumber protein dan hasil samping dari industri

pengolahan minyak kedelai. Kadar protein kedelai 40-45%. Bungkil

kedelai merapakan bahan penyusun pakan yang dibutuhkan dalam jumlah

relatif banyak oleh industri pakan.

d. Tepung Ikan

Merupakan bahan pakan sumber protein. Tingkat kebutuhannya relatif rendah

daripada bungkil kedelai. Hal ini dikarenakan harga tepung ikan lebih mahal.

Tepung ikan berkualitas tinggi memiliki kadar protein lebih dari 60%.

e. Tepung Kerang

Bahan pakan tepung kerang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Meskipun

demikian, bahan ini harus ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan mineral.

Selain lima bahan tersebut, ketersediaan di pasar relatif mudah perlu juga

dicari alternatif lain misalnya tepung singkong dan ampas tahu.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 40


Tabel 8. Menyusun ransum pakan puyuh

Bahan Pakan DOQ atau Puyuh Grower Puyuh Layer


Puyuh starter
Dedak Padi 25% 27% 21%
Tepung jagung 55% 55% 52%
Bungkil kedelai 9% 6% 16%
Tepung ikan 9% 10% 9%
Tepung kerang 2% 2% 2%

Ransum terbaik yang diberikan pada puyuh adalah ransum yang berbentuk

tepung sebab burung puyuh mempunyai sifat yang suka usil dengan mematuk

temannya, akan mempunyai kesibukkan dengan mematuk-matuk pakannya.

Pemberian ransum burung puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan

siang. Sedangkan untuk burung puyuh remaja/dewasa diberikan ransum hanya

satu kali sehari yaitu pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak burung puyuh

pembibit diberikan secara terus-menerus (adlibitum).

Jenis pakan dapat dibedakan menurut bentuknya dan kegunaaanya dalam fase

kehidupan puyuh. Menurut bentuknya, pakan dibedakan menjadi 3, yaitu:

1. Mash yaitu pakan yang berbentuk tepung yang terdiri dari berbagai bahan

yang digiling dan kemudian dicampur. Pakan bentuk ini lebih murah

ketimbang yang lain karena tidak memerlukan pencetakan.

2. Crumble yaitu pakan yang berbentuk remah-remah atau seperti bulir-bulir

yang pecah. Pakan jenis ini yang paling populer saat ini. Keuntunganya,

pakan ini lebih mudah dipatuk, sehingga lebih disukai puyuh atau ayam

ketimbang yang berbentuk mash. Namun harganya memang lebih mahal

daripada yang berbentuk mash.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 41


3. Pelet.

Pakan jenis ini amat disukai unggas karena mudah dipatuk. Sebab, bentuknya

seperti biji yang mengundang selera mereka. Pembuatanya mirip seperti

pembuatan crumble, hanya saja dibuat tidak mudah pecah buliranya. Ukuran

buliranya juga macam-macam, menurut tujuan pembuatanya untuk jenis

unggas apa dan umur berapa. Harga pakan jenis ini paling mahal.

PENYAKIT

Penyakit yang sering menyerang puyuh adalah:

1. Radang usus (Quail enteritis)

Penyebab : bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang

usus, sehingga timbul peradangan pada usus.

Gejala : puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam,

kotoran berair dan mengandung asam urat.

Pengendalian : memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta

memisahkan burung puyuh yang sehat dari yang telah

terinfeksi.

2. Tetelo (NCD/New Castle Disease)

Gejala : puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi

ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulai, kadang

berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya

gejala "tortikolis", yaitu kepala memutar-mutar tidak

menentu dan lumpuh.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 42


Penyebabnya : penyakit yang disebabkan oleh virus

Pengendalian : (1). Menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang

tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo,

ayam yang mati segera dibakar/dibuang;

(2). Pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk

areal peternakan tanpa baju steril, serta melakukan

vaksinasi NCD.

3. Berak putih (Pullorum)

Gejala : Kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak

nafas, bulu-bulu mengkerut dan sayap lemah

menggantung.

Penyebab : Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit

menular.

Pengendalian : Sama dengan pengendalian penyakit tetelo.

4. Berak darah (Coccidiosis)

Gejala : Tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap

terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.

Penyebabnya : Hewan bersel satu dari filum protozoa.

Pengendalian : (1). Menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter

tetap kering.

(2). Dengan Terra Chloine Capsule diberikan melalui

mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam

air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 43


5. Cacar Unggas (Fowl Pox)

Gejala : Imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak

berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila

dilepaskan akan mengeluarkan darah.

Penyebab : Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur

dan jenis kelamin.

Pengendalian : Vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh

yang terinfeksi.

6. Quail Bronchitis

Gejala : Puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit

bernafas, batuk dan bersin, mata dan hidung kadang-

kadang mengeluarkan lendir, kadang kepala dan leher

agak terpuntir.

Penyebab : Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat

menular.

Pengendalian : Pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang

memadai.

7. Aspergillosis

Gejala : Puyuh mengalami gangguan pemafasan, mata terbentuk

lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan

berkurang.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 44


Penyebab : Cendawan, Aspergillus fumigatus.

Pengendalian : Memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan

sekitarnya.

8. Cacingan

Gejala : Puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.

Penyebab : Sanitasi yang buruk.

Pengendalian : Menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang

terjaga kebersihannya.

Usaha dan Cara Pencegahan Penyakit Pada Ternak Puyuh

a. Menjaga Sanitasi Lingkungan Kandang

Karakteristik yang paling menonjol dari bibit penyakit adalah menyukai

tempat-tempat yang kotor, sehingga jika berkeinginan memerangi bibit

penyakit, peternak harus menjaga kebersihan kandang dan lingkungan

sekitarnya. Hal ini dapat dicapai dengan melaksanakan program sanitasi dan

disinfeksi kandang secara rutin. Kebersihan kandang harus dijaga setiap saat.

Alas kandang berupa litter seperti sekam atau sejenisnya harus segera diganti

dengan yang baru jika sudah mulai basah dan menimbulkan bau tidak sedap.

Untuk kandang yang tidak menggunakan litter. Caranya, papan bagian dasar

yang terletak dibawah dibersihkan. usahakan agar udara segar selalu

mengallir melewati koloni kandang. Udara segar ini perlu untuk mengusir

keluar gas-gas yang dihasilkan oleh kotoran puyuh Bekas alas kandang

dibuang di tempat yang jauh dari kandang.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 45


b. Mengatasi stres

Salah satu penyakit yang menimbulkan kerugian dari berkurangnya

produksi telur puyuh adalah stress. Stres dapat diakibatkan oleh pergantian

cuaca yang ekstrim, misalnya pergantian cuaca dari musim hujan ke musim

kemarau atau sebaliknya. Penyebab lainnya yaitu kejutan dari orang di sekitar

lingkungan karena suara gaduh atau suara mobil yang keras dan suara petasan

atau ledakan. Selain itu, stress juga dapat dipicu oleh pergantian ransum, air

minum yang tercemar, atau kondisi kandang yang tidak layak. Pemberian

feed supplement baik dilakukan setelah adanya stress, misalnya setelah

pindah kandang atau gangguan lain.

Rangkuman

Melalui kegiatan belajar 1 sampai 3 ini anda telah diperkanalkan dengan

jenis – jenis puyuh serta manfaatnya, dimana pada saat ini kita baru mengenal

beberapa jenis puyuh yang diambil telur maupun dagingnya, tetapi tidak semua

puyuh tersebut penghasil pangan. Beternak puyuh selain dapat untuk sekedar hobi

ataupun komersial karena sangat banyak manfaatnya yaitu: dagingnya

mengandung gizi yang baik sehingga menjadi sumber protein bagi manusia,

begitu juga dengan telurnya mengandung protein tinggi dan kadar lemaknya

rendah, selain itu di dalam modul ini juga dipelajari tentang system pemeliharaan

yang baik untuk ternak puyuh serta perkandangannya. Pada umumnya system

pemeliharaan dengan kandang bateri yang digunakan peternak di Indonesia serta

bagaimana cara pemberian pakan yang baik bagi unggas puyuh, Pembelian pakan

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 46


ternak unggas khususnya puyuh menyita 60-70% dari total produksi. Akibatnya

beragam bahan pakan puyuh, baik yang berasal sari tumbuhan maupun dari hewan

harus diketahui agar dengan mudah dapat menyusun ransum dengan benar.

Kegiatan belajar 3 dipelajari juga tentang penyakit – penyakit yang sering

menyerang puyuh, baik yang disebabkan oleh virus, bakteri danlain sebagainya

serta cara melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian yang efektif.

Test Formatif

Jawablah pertanyaan di bawah ini :

1. Sebutkan jenis-jenis burung puyuh (10)

2. Jelaskan manfaat beternak burung puyuh (bobot 20)

3. Sebutkan lama pengeraman telur dan berapa produksinya pertahun (10)

4. Apa manfaat dan kelemahan dari kandang sistim litter (20)

5. Jelaskan skala usaha ternak puyuh (bobot 15)

6. Jelaskan usaha dan pencegahan penyakit pada puyuh (25)

Umpan balik

Jawaban dalam bentuk essay dijelaskan kembali berdasarkan materi yang telah

diuraikan serta pustaka yang terkait. Angka didalam kurung pada pertanyaan

adalah angka yang menunjukkan nilai yang akan didapatkan apabila anda

menjawab dengan benar.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 47


Arti tingkat penguasaan :

Apabila jawaban no. 1-5 semua benar, maka nilai yang akan didapat adalah 100,

dan arti tingkat penguasaan anda adalah : Sangat baik. Apabila jawaban tidak

lengkap, salah atau kurang sempurna dan nilai yang anda dapatkan :

80-70, arti tingkat penguasaan : baik

60-70, arti tingkat penguasaan : cukup

<50, arti tingkat penguasaan : kurang/tidak baik

Jawab

1. a. Coturnix coturnix japonica.Coturnix chinesis ( Blue brested Quail )

b.Arborophila javanica ( Chesnut bellied Partridge )

c.Arborophila orientalis ( Grey bellied partridge )

d.Arborophila bruneopectus ( Bar bellied partridge )

e.Turnix sylvatica

f.Rollulus roulroul ( Puyuh mahkota )

g.Callipepla squamata (Scaled quail)

h.Lophortix gambelli (Gambels quail)

i.Turnix succiator (Barred button quail)

j.Puyuh albino

k.Collinus virgianus (Bob White)

2. Manfaat beternak Burung Puyuh

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 48


a. Telur puyuh biasanya digunakan untuk obat dan campuran ramuan pada

jamu karena telur puyuh mempunyai kandungan gizi yang tinggi.

Kandungan protein dan lemaknya lebih baik dibandingkan dengan telur

unggas lain dimana protein telur puyuh sangat tinggi kadar lemak yang

rendah.

b. Daging puyuh enak dan gurih dengan nilai gizinya yang tinggi.

c. Kotorannya dapat dijadikan pupuk dan juga untuk campuran dalam pakan

(konsentrat) bagi ternak.

d. Bulu puyuh yang digunakan adalah bulu puyuh dari jenis Rollulus

roulroul, Gambels Quail atau Blue brested quail, terkenal bagus warna

bulunya. Dipakai sebagai bahan pembuat lukisan bulu, pengisi bantal

pengganti kapuk, dan sebagai campuran pakan ternak.

e. Sebagi hewan laboratorium.

f. Tabungan.dengan memelihara unggas tersebut kita bisa menetaskan dan

memiliki sejumlah puyuh remaja maupun puyuh remaja yang siap

bertelur. Biasanya puyuh bibit sangat diperlukan bagi orang yang mau

beternak.

3. lama pengeraman telur 12 – 20 hari dan berapa produksinya 130 – 300

butir/thn

4. Manfaat dari litter ini adalah:

a. Menghemat tenaga dan praktis.

b. Sumber vitamin B_12

c. Memberi rasa hangat pada puyuh pada saat musim penghujan

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 49


d. Kesehatan kaki puyuh terjaga

e. Kerusakan lantai terjaga

f. Memberi kesibukan pada puyuh untuk mengais-ngais sehingga

mengurangi kanibalisme

Kelemahannya:

a. Telur-telur puyuh akan tertutup litter sehingga mudah terinjak dan

pecah.

b. Pakan dan air minum akan terkotori oleh litter.

c. Puyuh mudah terserang penyakit pernapasan.

5. Skala usaha ternak puyuh dapat di bagi menjadi empat (4) :

a. Skala rumah tangga, bila jumlah puyuh yang di pelihara kurang

dari 250 ekor

b. Skala kecil, jumlah puyuh yang di pelihara antara 250-2399 ekor.

c. Skala sedang, puyuh yang di pelihara antara 2400-7999 ekor.

d. Skala besar, jumlah puyuh yang di pelihara 8000 ekor.

6. Usaha dan Cara Pencegahan Penyakit Pada Ternak Puyuh

a. Menjaga Sanitasi Lingkungan Kandang

Karakteristik yang paling menonjol dari bibit penyakit adalah menyukai

tempat-tempat yang kotor, sehingga jika berkeinginan memerangi bibit

penyakit, peternak harus menjaga kebersihan kandang dan lingkungan

sekitarnya. Hal ini dapat dicapai dengan melaksanakan program sanitasi dan

disinfeksi kandang secara rutin. Kebersihan kandang harus dijaga setiap saat.

Alas kandang berupa litter seperti sekam atau sejenisnya harus segera diganti

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 50


dengan yang baru jika sudah mulai basah dan menimbulkan bau tidak sedap.

Untuk kandang yang tidak menggunakan litter. Caranya, papan bagian dasar

yang terletak dibawah dibersihkan. usahakan agar udara segar selalu

mengallir melewati koloni kandang. Udara segar ini perlu untuk mengusir

keluar gas-gas yang dihasilkan oleh kotoran puyuh Bekas alas kandang

dibuang di tempat yang jauh dari kandang.

b. Mengatasi stres

Salah satu penyakit yang menimbulkan kerugian dari berkurangnya

produksi telur puyuh adalah stress. Stres dapat diakibatkan oleh pergantian

cuaca yang ekstrim, misalnya pergantian cuaca dari musim hujan ke musim

kemarau atau sebaliknya. Penyebab lainnya yaitu kejutan dari orang di sekitar

lingkungan karena suara gaduh atau suara mobil yang keras dan suara petasan

atau ledakan. Selain itu, stress juga dapat dipicu oleh pergantian ransum, air

minum yang tercemar, atau kondisi kandang yang tidak layak. Pemberian

feed supplement baik dilakukan setelah adanya stress, misalnya setelah

pindah kandang atau gangguan lain.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 51


DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal., 2005. Meningkatkaan Produktifitas Puyuh Jakarta. PT Agro


Media Pustaka

Huda., 2008. Usaha Ternak Puyuh.http. google.com

Januwarsono.2010. Budidaya Burung Puyuh. http.ristek.go.id

Listiyowati, E dan K, Roospitasari.,1992. Puyuh, Tata Laksana Budidaya


Secara komersial. Penebar Swadaya – Jakarta

Media Redaksi Agro.2002., Puyuh Simungil Penuh Potensi. Jakarta: PT Agro


Media Pustaka
Nugroho, E. 1990., Beternak Puyuh. Semarang

Prajitno, H., 1990., Pemeliharaan Puyuh (Coturnix-coturnix Japanica) Fakultas


Poleteknik Pertanian Bogor-Bogor.

Rahardja, P. C., 1987. Beternak Puyuh. Penebar Swadaya-Jakarta.

Rasyaf. M., 1989. Memelihara Burung Puyuh. Kanisius –Yogjakarta.

Setiawan, lwan.2009., Budidaya Burung Puyuh.http.central unggas

Soedirjoatmodjo, Soetomo.1981., Pemeliharaan Puyuh Secara Praktis dan


Modern. Yogyakarta: BP. Karya Bani CV.

SENARAI

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 52


MODUL 3

ITIK

PENDAHULUAN

Usaha peternakan itik semakin diminati sebagai alternatif sumber

pendapatan bagi masyarakat di pedesaan maupun di sekitar perkotaan. Hal ini

disebabkan oleh beberapa kondisi lingkungan strategis yang lebih memihak pada

usaha peternakan itik, antara lain adalah semakin terpuruknya usaha peternakan

ayam ras skala kecil dan munculnya wabah penyakit flu burung yang sangat

merugikan peternakan ayam ras maupun ayam kampung.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha ternak itik adalah (i)

kualitas bibit yang digunakan, (ii) prosedur pemeliharaan yang benar, (iii) kualitas

pakan dan cara pemberian pakan yang tepat, (iv) sistem usaha dan analisa

keuangan yang baik, dan (v) pengalaman dalam memelihara ternak itik yang

cukup. Faktor-faktor tersebut sangat menentukan keberhasilan dan tingkat

keuntungan yang diperoleh dari suatu sistem pemeliharan intensif.

Mengenal cara membudidayakan itik maka.mahasiswa akan dapat lebih

memahami peluang-peluang dalam pengembangan usaha ternak itik. Setelah

mempelajari modul ini anda dapat

(1). Menjelaskan bagaimana peluang usaha dalam usaha beternak itik

(2) Dapat menjelaskan cara budidaya yang baik sehingga dapat meningkatkan

produktivitas ternak itikPembibitan itik.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 53


Uraian modul ini akan dibahas :

(1) Pembibitan itik

(2) Perkandangan

(3) Pakan

(4). Sisitim Pemeliharaan itik

(5). Penyakit yang menyerang itik

PENYAJIAN

Kegiatan Belajar 1.

3.1. Pemilihan Bibit

Uraian

Proses penyeleksianbibit sangat menentukankeberhasilan atau

produktivitastelur dan DOD (Day old duck). Bibit yang baikakan menghasilkan

anakan yang baik dan memiliki sifat yang miripinduknya, Beberapa hal yang

harus diketahui sebagai petunjuk dasar tentang kualitas bibit itik sebagai berikut :

Ciri DOD yang sehat dan berkualitas baik

1. Sehat, ditunjukan dengan gerakan yang lincah, dengan Bobot sekitar 40 gram.

2. Mata bulat, ttidak mengantuk dan bercahaya

3.Kaki kuat dan tegak, jika dijatuhkan cepat berdiri

4.Dada tegak

5. Bulu, pusat dan dubur kering

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 54


Ciri Itik dara siap bertelur

1. Sehat dan tidak cacat

2. Kepala relative kecil, lonjong dan halus

3. Matanya bulat dan cerah

4.Bulu mengkilat seperti berminyak

5. Dubur halus, lembut, berminyak dan tidak keriput

Ciri Induk Petelur Yang baik

1. sama dengan ciri itik dara siapbertelur

2. Umur 5-6 bulan mempunyai bobot badan 1,5 kg

3. Produktivitas tinggi menurut catayan harian.

4.Bentuk badan bulat dan perutnya luas

5.Mempunyai tulang pelvis yang cukup lebar

Ciri pejantan yang unggul

1.Sehat dan tidak cacat, Bobot badan 1, 8 kg

2.sudah berumur 10 – 15 bulan

3. Kepala tidak terlalu besar, tetapi lebih besar darpda kepala itik betinaa

4.Matanya bulat dan cerah

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 55


6. Bentuk badan memanjang dan dadanya tegak

7.menunjukkan sifat agresif

8.Alat kelamin tumbuh normal, mempunyai libido tinggi

Untuk mendapatkan bibit itik yang baik bisa dilakukan dengan cara

1. membeli telur tetas dari induk yng sudah diketahu keunggulannya. Telur

tetasadalahtelur yang sudah ada bibitnya yang diperoleh dari perkawinan

anatar itik jantan dan betina baik secara alami maupun Inseminasi biatan.

Telur tetas yang dibeli kemudia ditetaskan dengan menggunakan mesin

tetas.atau dititipkan pada induk yang mengeram

2. Memelihara induk jantan dan betina dengan perbandingan jantan dan

betina1: 5

3. Membeli DOD dari pembibitan (brreding fam) yang dapat dipercaya

3.3. Pakan

Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik

Pakan yang berkualitas akan menunjang perkembangan tubuh dan

produktivitas itik. Pada masa bertelur itik membutuhkan energy 2800m- 3000

kkal dan protein kasar17-20 %. Kebutuhan nutrisi selengkapnya tertera pada

tabeldibawah ini

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 56


Tabel 9.Kebutuhan nutrisi Itik

Zat gizi Umur (minggu)


1-12 12-22 Lebih dari 22 mgg
EM (kkal/kg) 2600 2400 2400-2600
PK (%) 15-17 14 14-15
LK (%) 10 7 4
Ca(%) 0,9 1,0 3,4
P(%) 0,45 0,40 0,34
Sumber Ranto dan Sitanggang (2010)

Dalam beternak itik secara intensif, selain menggunakan pakan buatan,

peternak itik sebaiknya memilik ramuan pakan sendiri dengan bahan baku yang

lebihmudah diperoleh dan lebih murah namun memiliki kandungan nutrisi yang

tinggi

Bahan baku pakan yang sering diberikan pada itik antara lain:

1) Dedak Halus

Dedak halus dibedakan antara dedak halus pabrik dan dedak halus kampung.

Dedak halus kampung mengandung lebih banyak serat kasar dibandingkan dedak

halus pabrik, serta kandungan proteinnya hanya 10,1 %, sedangkan dedak halus

pabrik mengandung protein 13,6%. Sedangkan kandungan lemaknya tinggi,

sekitar 13%, demikian juga serat kasarnya kurang lebih 12%.Oleh karena itu

penggunaan dedak halus dalam pakan ayam buras sebaiknya tidak melebihi 45%.

Bila beras yang sudah putih digiling kembali, maka akan didapatkan limbah

berupa bekatul dengan kandungan proteinnya 10,8%, ini dapat juga digunakan

sebagai bahan pakan ayam buras.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 57


2 ) Jagung

Jagung sebagai pakan ayam buras sudah sejak lama digunakan. Jagung

mengandung protein agak rendah (sekitar 9,4%), tetapi kandungan energy

metabolismenya tinggi. (3430 kkal/kg).Oleh karena itu jagung merupakan sumber

energi yang baik.Kandungan serat kasarnya rendah (sekitar 2%), sehingga

memungkinkan

jagung dapat digunakan dalam tingkat yang lebih tinggi.Jagung kuning

mengandung pigmen karoten yang disebut “xanthophyl”.Pigmen ini memberi

warna kuning telur yang bagus dan daging yang menarik, tidak pucat.

3) Bungkil Kelapa

Bungkil kelapa merupakan limbah dari pembuatan minyak kelapa dapat

digunakan sebagai pakan lemak. Indonesia kaya akan pohon kelapa dan banyak

mendirikan pabrik minyak goreng, sehingga bungkil kelapa banyak tersedia

kandungan protein cukup tinggi sekitar 21,6% dan energi metabolis sekitar 1540 –

1745 Kkal/Kg. Tetapi bungkil kelapa ini miskin akan Cysine dan Histidin serta

kandungan lemaknya tinggi sekitar 15%. Oleh karena itu penggunaan dalam

menyusun ransum tidak melebihi 20%, sedang kekurangan Cysine dan Histidin

dapat dipenuhi dari tepung itu atau Cysine buatan pabrik.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 58


4) Singkong/Ketela Pohon

Parutan singkong mentah dapat dijadikan bahan pakan pokok ayam buras yang

dipelihara secara intensif. Singkong dapat diberikan dalam bentuk mentah (segar)

ataupun setelah melalui pengolahan misalnya gaplek atau aci. Penggunaan tepung

gaplek dalam ransum tidak lebih dari 40%. Dalam bentuk mentah, singkong

sebaiknya digunakan dalam tempo 24 jam setelah masa panennya. Lebih dari

tempo itu maka nilai gizinya akan menurun (rusak). Selain umbinya, daun

singkong juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ayam buras, baik dalam

bentuk tepung ataupun dalam bentuk segar (sebagai hijauan). Tepung daun

singkong ini dapat menggantikan kacang hijau dan kedelai sampai jumlah 8%.

5) Bungkil kedelai.

Kacang kedelai mentah tidak dianjurkan untuk dipergunakan sebagai pakan ayam

karena kacang kedelai mentah mengandung beberapa trypsin, yang tidak tahan

terhadap panas, karena itu sebaiknya kacang kedelai diolah lebih dahulu. Bungkil

kedelai merupakan limbah pembuatan minyak kedelai, mempunyai kandungan

protein ± 42,7% dengan kandungan energi metabolisme sekitar 2240 Kkal/Kg,

kandungan serat kasar rendah, sekitar 6%. Tetapi kandungan methionisne rendah.

Penggunaan bungkil kedelai dalam ransum ayam dianjurkan tidak melebihi 40%,

sedang kekurangan methionisme dapat dipenuhi demi tepung ikan atau

methionisme buatan pabrik.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 59


6) Daun lamtoro.

Pemberian daun lamtoro mesti hati-hati karena daun lamtoro mengandung

alkoloid yang beracun dengan nama mimosin. Pemberian tepung daun lamtoro

dalam jumlah yang banyak akan mengakibatkan ayam berhenti bertelur. Karena

itu, kendatipun kandungan protein daun lamtoro cukup tinggi (22,30%), dalam

penggunaannya dianjurkan tidak melebihi dari 5% dalam pakan ayam.

7) Daun turi.

Tepung daun turi sudah biasa dipergunakan dalam pakan ayam. Daun turi yang

berbunga merah mengandung kadar protein sekitar 31,68%, sedangkan daun turi

yang berbunga putih mengandung kadar protein 40,62%.

BAHAN PAKAN HEWANI:

1) Tepung Ikan

Tepung ikan merupakan bahan pakan yang sangat terkenal sebagai sumber protein

yang tinggi.Tetapi perlu diketahui bahwa kandungan gizi tepung ikan ini berbeda,

sesuai dengan jenis ikannya.Disamping jenis ikan, proses pengeringan ikan juga

mempengaruhi kualitas tepung ikan tersebut. Ada beberapa macam proses

pengeringan, yaitu pengeringan matahari, pengeringan vacum, pengeringan

dengan uap panas dan pengeringan dengan pijar api sesaat. Pengeringan matahari

merupakan proses termudah dan termurah, tetapi juga rendah kadar proteinnya.

Tepung ikan lokal yang bersumber dari sisa industri ikan kalengan atau limbah

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 60


tangkapan nelayan dan hanya dijemur dengan panas matahari mempunyai

kandungan protein kasar hanya 51-55%.

Selain sebagai sumber protein dengan asam amino yang baik, tepung ikan juga

merupakan sumber mineral dan vitamin.Dengan kandungan gizi yang sangat baik

ini maka tak heran bila harganyapun mahal.Oleh karena itu, untuk menekan harga

ransum, pengguna tepung ikan dibatasi dibawah 8%.

2)Tepung Udang

Tepung udang berasal dari limbah industri udang, sehingga kualitas gizinya

tergantung dari bagian yang ikut tergiling.Apabila bagian kepala dan kaki ikut

tergiling tentu kualitasnya lebih baik daripada hanya kulit udangnya

saja.Kandungan protein tepung udang berkisar antara 43 – 47%.Tepung udang

merupakan bahan pakan alternatif sebagai sumber protein, karena tidak semua

tempat tepung udang ini dapat diperoleh.

3)Tepung Tulang

Tepung tulang digunakan sebagai sumber mineral.Tepung tulang umumnya

mengandung Calcium antara 24 – 25% dan Phospor antara 12-15%.Karena

sifatnya sebagai pelengkap, pemakaian tepung tulang hanya sedikit.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 61


4) Bekicot

Bekicot merupakan bahan pakan yang murah sekali karena kita dapat dengan

mudah memperolehnya disekitar lingkungan hidup dan mudah pula

membudidayakannya.Hampir 95% dari tubuh bekicot dapat dimanfaatkan sebagai

bahan pakan ayam, yang terbuang hanyalah kotoran dan lendirnya.

Cara memanfaatkannya adalah sebagai berikut :

 bekicot dipuasakan selama 2 hari agar kotorannya habis

 Rendamlah dalam air garam dengan perbandingan 1 liter air dengan 50 gr

garam dapur, kemudian diaduk selama 15 – 20 menit.

 Daging bekicot dicuci kemudian masukkan ke dalam air mendidih selama

10 menit (sampai masak).

Meskipun kandungan protein tepung bekicot tinggi (35 – 40 %) , tetapi

pemakaiannya tidak boleh melebihi 10%. Cangkang bekicot dapat digunakan

sebagai pakan tambahan menggantikan tepung kapur dan grit. Dibawah ini tertera

kandungan nutris ibahan baku dan batas penggunaannya.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 62


Tabel 10.Kandungan Nutrisi Beberapa bahan Pakan dan Batas penggunaannya

Bahan Pakan Batas (%) Protein Energi kkal Ca P


kasar(%) EM/KG (%) (%)
Dedak Pad < 75 12.0 2.400 0,20 1,00
Menir - 10.2 2.660 0,09 0,12
Jagung - 8.5 3.300 0,02 0,30
Tepung Ubi Kayu <30 2.0 3.200 0,33 0,40
Tepung Sagu 25 2.2 2.900 0,53 0,09
Limbah buah kopi - 10.0 1500 TT TT
Tetes (molasses) - 2.5 3047 (GE) 1,42 0,02
Bungkil Kelapa 30 18.6 1410 0,14 0,67
Bungkil inti sawit 20 18.7 2050 0,21 0,53
Bungkil biji sawit - 31.3 4920 (GE) 0,43 0,67
Tepung darah - 80.0 2850 0,28 0,53
Tepung ikan - 55.0 2.960 5.30 0,69
Kapur - - - 38,0 -
Tepung daun lantoro - 23.4 850 0,60 0,10
Tepung daun singkong - 21.0 1160 0,98 0,5
Bungkil kedelai - 44.0 2.240 0,32 0,67
Tepung Keong 20 44.0 2.700 0,69 0,43
Tepung kelapa udang 30 30 2.000 7,86 1,15

Sumber : BTTP Aceh

Cara paling mudah dalam meramu pakan untuk itik adalah menggunakan

kombinasi pakan buatan pabrik dengan bahan baku local menurut Ranto dan

Sitanggang (2010) sebagai contoh :

Pakan anak itik

Jagung kuning 30 %

Bekatul 20 %

Pakan stater 50 %

Mineral

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 63


Pakan itik dara

Jagung 45 %

Bekatul 30 %

Pakan grower 25 %

Pakan itik dewasa (Bertelur)

Jagung kuning 40 %

Bekatul 23 %

Konsentrat Layer 30 %

Grit 7 %

Mineral 1 kg untuk 100kgpakan.Hijauan dapat diberikan berupa cincangan

daun pepaya,kangkung sebagai pakan selingan.

Pemberian pakan pada itik dara dapat diberikan dalam bentukbasah dan

kering. Dengan struktur paruh itik yang lebar itik mengalami kesulitan dalam

mengkonsumsipakan kering dalamjumlah yang banyak, berbeda dengan ayam

yang memiliki paruh runcing. Hasil penelitian Suryatni (1999) menunjukkan

bahwa Itik mempunyai konsumsi dan BoBot yang lebih baik jika diberikan

pakan beebentuk pellet daripada bentuk tepung.

Resiko dalam pemberian pakan bentuk basah adalah akan menyababkan

bakteri dan jamur mudah berkembang biak. Oleh karena itu dalam pemberian

pakan basah, perlu diperhatikan dengan baik sehingga pakannya harus habis pada

hari itu dan tempat pakan segera dicuci.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 64


Latihan

(1) Hitunglah berapa kandungan nutrisi contoh ransum diatas

(2) Apakah ransum tersebut sudah sesuaidengan kebutuhan itik? Jika kurang atau

berlebihan, apa solusi saudara

Kegiatan Belajar 2.

3.3. Perkandangan Itik

Uraian

Syarat Perkandangan yang baik

Kandang merupakan tempat kediaman ternak dan dari kandang tersebut, ternak

memperoleh manfaat. Agar pembuatan kandang tersebut benar-benar

menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi itik, maka diperlukan

pengetahuan tentang perkandangan antara lain:

1. Kandang harus dapat memberikan kenyamanan bagi itik, artinya tidak

menyebabkan itik gelisah dan mudah terkejut.

2. Kandang harus memberikan kesehatan bagi itik yang ada di dalamnya (tingkat

kematian itik dalam kandang rendah).

3. Kandang yang dibangun harus memberikan hasil bagi peternak berupa telur

yang lebih banyak daripada pemeliharaan tanpa kandang.

4. Dalam membangun kandang hendaknya tidak mengganggu peternak dan

keluarganya. Sebaliknya keluarga peternak juga tidak mengganggu itik

tersebut.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 65


5. Kandang yang dibangun itu harus memenuhi syarat ekonomis, artinya tidak

terlalu mahal tetapi memenuhi syarat di atas.

Kandang yang Ideal

Kandang yang diarahkan ke timur dengan maksud untuk memberikan kesempatan

sinar matahari pagi masuk ke dalam kandang, dengan demikian diharapkan

ruangan kandang menjadi sehat dan cukup terang.Tinggi kandang dibuat tidak

kurang dari 2 meter, sehingga peternak tidak perlu membungkukkan badan pada

saat melakukan pekerjaan di dalam kandang.Dinding kandang sebaiknya ditutup

tembok/bambu setinggi 60 cm dari lantai, sedangkan sisanya dibiarkan terbuka

cukup ditutup dengan kawat atau bilah-bilah bambu.

Hal lain yang menjadi penentu ideal tidaknya kandang yang kita dirikan adalah

luasan kandang serta daya tampungnya. Sebagai patokan tiap satu meter persegi

kandang bisa didiami dengan 4 ekor itik dewasa (umur > 6 bulan) dengan rumus

sebagai berikut(LIPTAN/BPTP JKT/2001)

Jumlah itik yang akan dipelihara Luas kandang yang


=
4 diperlukan (m2)

Atau

Panjang kandang (m) X lebar (m) X 4 = Jumlah itik yang dipelihara

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 66


Pada umumnya di tingkat peternak sistim perkandangan ternak

itikdikelompokan menjadi 3 bagian yaitu : sistim battery, postal dan umbaran

Tabel 11.Jumlah konsumsi pakan itik local petelurmenurut Ranto dan Sitanggang (2010)
Umur (minggu) Jumlah pakan (g/mgg/e)
0-1 100
1-2 200
2-3 300
3-4 400
4-5 450 (mulai diatur)
5-6 500
6-7 550
7-8 575

3.2.1.Kandang Battery

Pada umumnya kandang ini dengan ukuran 45 x 45 x 35 cm. Dimana kandang

type seperti ini bebek dalam kandang terdiri dari 1 kandang 1 ekor ekor bebek

dewasa.Kandang sistem ini mirip sekali dengan kandang baterai untuk ayam

petelur yaitu kandang individual.Semua kandang baterai dikumpulkan pada satu

tempat dan diberi atap serta dindingnya dipagar dengan bambu anyaman atau

kawat.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 67


Kandang battery individual Kandang battery kelompok

Sumber kandang blogspot (2014)

Gambar 1. Kandang Battery Individual dan Kelompok

Type kandang seperti ini itik dapat dikontrol lebih teliti dan mudah mengontrol

kesehatan ternak satu persatu.Dengan demikian menghindari penyakit juga lebih

mudah.Selain itu juga lebih mudah melihat pertumbuhan bebek seperti berat

badan dll. Lebih tepatdalam menilai produktifitas telur masing-masing ternak.

Hanya saja kekurangan dari type ini adalah biaya yang dikeluarkan lebih tinggi

dibanding dengan type kandang lain, karena harus membeli bahan lebih banyak.

3.2.2. Kandang postal

Usaha ternak itik juga dapat dilakukan dengan kandang postal. Kandang postal

adalah dimana itik ditempatkan dalam 1 kandang besar dengan jumlah tertentu.

Kapasitas itik dalam 1 kandang tergantung dari umur ternakapakah periode stater

atau groaer.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 68


Ternak untuk itik starter adalah bebek umur 1 hari sampai 60 hari, kapasitas

dalam 1 kandang bisa 10 - 15 ekor / m2. Ternak untuk itik grower adalah bebek

umur 61 hari sampai 150 hari dengan kapasitas 6 - 8 ekor / m2. Ternak untuk itik

layer adalah bebek masuk masa bertelur umur 5 bulan atau lebih, kapasitas dalam

satu kandang 3 - 5 ekor / m2..Kandang seperti ini lebih diperuntukkan untuk

pemeliharaan bebek starter dan grower tapi tidak tertutup kemungkinan untuk

bebek layer.

3. Kandang ranch

Kandang ranch adalah pengembangan dari kandang postal. Kandang ranch terdiri

dari ruangan tempat ternak dan di bagian luar halaman depan ada tempat bermain,

biasa disebut degan kandang umbaran.Kandang umbaran dilengkapi dengan

saluran air atau kolam, berfungsi sebagai tempat mandi, membersihkan kotoran

menempel pada badan bebek. Juga berfungsi sebagai pendingin tubuh bebek

waktu siang hari karena bebek peking tidak tahan terhadap panas. Maka kolam

sangat berguna bagi mereka.

Kandang juga sudah dilengkapi dengan tempat pakan, minum dan sarang

untuk bertelur meskipun dari bahan ala kadarnya.unggas masih dibiarkan bebas

berkeliaran akan tetapi sudah terbatas sehingga masih memungkinkan untuk

mencari pakan tambahan berupa dedaunan atau binatang kecil (cacing, ulat, rayap

dan jangkrik) yang terdapat disekitarnya. Kandang disediakan untuk memenuhi

sebagian besar kebutuhannya, seperti makan, minum, bertelur, berteduh dan

tidur.padang umbaran umumnya hayan untuk exercise, berjemur dan mencari

pakan tambahan.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 69


Pada pola pemeliharaan ini pakan sudah diberikan oleh siempunya ternak

meskipun hanya sekitar 50–80 % dari total kebutuhan konsumsi. Pakan diberikan

secara teratur, biasanya terdiri dari campuran pakan buatan pabrik dan dedak

dengan perbandingan 1:4, kekurangan zat nutrisi akan dipenuhi oleh ayam sendiri

yaitu dengan mencari pakan tambahan di sekitar kandang

Sumber :Kandang Blogspot

Gambar 2. Kandang Koloni Itik

Kegiatan Belajar 3.

3.4.Sistim Pemeliharaan Itik

Uraian

PENYAJIAN

Pola pemeliharaan ekstensif pada itik tidak berbeda jauh dari unggas

lainnya., namun pada umumnya system ekstensif pada itik/bebek atau disebut

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 70


juga pola tradisional yang dilakukan dengan cara digembala atau diangon .

biasanya kebutuhan tenaga kerja angon adalah seorang untuk setiap 100–225 ekor

itik/bebek. Hal ini dilakukan oleh peternak itik/bebeknya belum terseleksi,

terutama di daerah –daerah persawahan atau rawa –rawa, pada umumnya peternak

memelihara itik / bebek setelah musim panen padi, dengan memanfaatkan sisa –

sisa hasil penen. System ini akan diterapkan kembali seiring dengan musim

berikutnya, walupun masa pemeliharaannya sangat pendek dan produksinya

rendah, rata – rata 50% dari total produksi, tetapi keuntungannya cukup tinggi.

Seleksi dilakukan pada pemeliharaan itik/bebek secara semi intensif dan

intensif, dimaksudkan agar produksi telur minimal 60%. Adapun budidaya

itik/bebek sendiri dikelompokkan menjadi : (1) usaha pembesaran dari umur satu

hari sampai 18-22 minggu; (2) usaha produksi telur, dari umur 18/22 minggu

sampai diafkir; dan (3) usaha itik/bebek dari umur satu hari sampai diafkir.,

Pada umumnya peternak itik/bebek ekstensif termasuk peternak kecil, yang

hanya memiliki 100 – 400 ekor itik / bebek.Rasio jantan dan betina tidak

diperhitungkan, juga perkandangan. Dalam masa pemeliharaan ini sering kali

terjadi kehilangan pada saat digembalakan .tingkat kehilangan (deplesia) itik /

bebek akibat system penggembalaan tersebut adalah 4 %.

Untuk ituk/bebek petelur dengan pola akstensif dibutuhkan kandang yang

berfungsi sebagai tempat untuk tidur yang luasnya hanya 3 ekor/m. kandang

hanya berupa kurungan sederhana biasanya terbuat dari bambo dan jaring yang

beratap plastic. Kandang tersebut dibawa berpindah- pindah tempat, mengikuti

sumber pakan itik/bebeknya.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 71


Masa produktif itik / bebek pola ekstensif sama dengan pola – pola lainnya,

perbedaannya pada tingfkat produktifitasnya sangat rendah, yaitu tahap30% dan

tahap kedua 28%.

Untuk peternak yang hanya mampu menerapkan pola pemeliharaan ini

disarankan membuat pagar keliling, melakukan seleksi calon indukan, memberi

pakan tambahan, menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan vaksinasi untuk

pencegahan penyakit.Di Indonesia masih banyak ternak itik dipelihara secara

tradisional yaitu dengan mengembalakan itik di sawah atau di tempat-tempat yang

banyak air. Dengan semakin sempitnya areal pengembalaan dan banyaknya kasus

kematian ternak akibat keracunan pestisida, maka pemeliharaan cara ini makin

terancam kelestariannya

Salah satu usaha yang dipandang mampu mengatasi masalah ini adalah dengan
mengalihkan sistem pemeliharaan dari sistem tradisional ke sistem intensif yaitu
dengan cara beternak itik tanpa air atau di kandangkan, ini lebih menguntungkan
karena kesehatan dan keselamatan itik lebih terjamin. Selain itu, produktivitas
telur lebih tinggi serta biaya pemeliharaan lebih efisien.

Banyak penelitian membuktikan bahwa itik tidak mutlak membutuhkan air untuk
berenang.Terbukti bahwa pemeliharaan itik secara intensif dan terkurung dapat
mencapai produksi yang optimal yaitu sebanyak 203 butir/tahun/ekor, sedangkan
yang digembalakan hanya menghasilkan telur sebanyak 124 butir/tahun.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 72


Tabel 12. Kelebihan Dan Kekurangan Dari Sistem Pemeliharaan Sistem
Ekstensif, Semi-Intensif Dan Intensif

Pertimbangan Sistem pemeliharaan


Ekstensif Semi intensif intensif
1. Pengadaan Sebagian besar dari Sebagian besar Seluruhnya
pakan itik alam, selebihnya oleh peternak, disediakan
disediakan peternak selebihnya itik oleh peternak
mencari sendiri
2. Pengadaan Tidakperlu Perlu Sangat Perlu
kandang
3. Pengawasan Sulit Cukup mudah Mudah
terhadap ternak
4. Penggunaan Tidak efisien Kurang efisien Efisien
energy pakan
5. Produksi telur Rendah Cukup tinggi Tinggi
6. Penyeleksian Sulit Cukup mudah Mudah
7. Teknologi yang Mudah Cukup sulit Sulit
dipakai
8. Penanggulangan Sulit Cukup mudah Mudah
penyakit
9. Pengembangan Sulit Cukup mudah Mudah
usaha
10. Efisien lahan Rendah Cukup tinggi Tinggi
11. Investasi yang Rendah Cukup tinggi Tinggi
ditanam

Pola pemeliharaan semi intensif.

Cara ini adalah cara pertengahan antara cara beternak secara ekstensif dan

intensif, yaitu induk jantan dan betina dipelihara bersama dalam satu kandang.

Anak unggas yang belum kuat dipelihara bersama dalam satu kandang atau

kurungan. Kandang ini memiliki halaman yang cukup luas serta berpagar keliling

berfungsi agar mudah untuk mengontrol unggas, tidak merusak/memakan

tanaman tetangga atau mati karena memakan pakan misalnya dedaunan yang

disemprot pestisida atau pakan yang sengaja diberi racun oleh orang lain.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 73


Siklus reproduksi pada pola pemeliharaan ini semakin pendek karena si

empunya ternak turut membantu yaitu dengan membatasi waktu mengasuh anak.

Caranya yaitu induk betina tetap dibiarkan mengerami telurnya sedang waktu

penyapihan anak bisa fleksibel yaitu anak ayam setelah menetas langsung disapih

atau menunggu umur 1-2 bulan baru disapih. Dengan demikian kita akan

mendapatkan siklus reproduksinya sekitar 4-6 kali siklus.

Pola pemeliharaan semi intensif mempunyai kelemahan dan keuntungan

Kelemahannya;

1. Kurang baik untuk pemeliharaan ayam petelur maupun pedaging. Ayam

terlalu banyak beraktivitas sehingga banyak energy terbuang tidak efisien

untuk pertumbuhan maupun produksi telur.

2. Berisiko tinggi terserang wabah penyakit. Bibit penyakit berjangkit karena

dibawa oleh hewan liar yang masuk areal padang umbaran serta

kemungkinan ayam terserang patasit cacing lebih tinggi.

Keuntungannya;

1. Biaya lahan lebih rendah dibandingkan dengan system ekstensif

2. Menghemat biaya pakan. Ayam mencari pakan tambahn, berupa hijauan,

serangga dan kerikil – kerikil kecil di sekitar padang umbaran sambil

berjemur dan exercise. Pakan yang diberikan dapat dikurangi.

3. Kesehatan ayam terjaga karena adanya halaman umbaran. Ayam dapat

bergerak bebas melakukan exercise dan berjemur

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 74


4. Baik untuk pemeliharaan ayam dara (pullet), ayam petelur, serta ayam

pembibit. Ayam dara tumbuh optimal, saat dewasa tidak terlalu gemuk

sehingga dapat berproduksi optimal dan kualitas telur baik, terutama telur

tetas (fertilitas dan daya tetas tinggi).

Pola pemeliharaan semi intensif bisa juga disebut pola pemeliharaan

semitradisional, tapi prinsip – prinsip modern juga sudah dipakai. Dalam

pemeliharaan semi intensif, peternak sudah memakai perhitungan cermat

untuk mendapatkan hasil telur yang semaksimal mungkin. Prinsip peternakan

modern mulai digunakan antara lain jenis itik yang dipelihara mulai diseleksi

(warna bulu, bentuk badan serta fisik lainnya). Makanan diberikan sesuai

dengan kebutuhan dan variasi usia perkelompok sudah dilakukan, tetapi

prinsip tradisional seperti lokasi dan tempat (lanting, dirawa atau didanau),

bahan makanan dan cara pemeliharaan yang dilepas masih tetap

dipertahankan, untuk produksi telur dapat mencapai 200 butir/ ekor/tahun,

produktifitas itik/bebek pola semi intensif sedikit lebih rendah daripada pola

intensif, yaitu 68%-58%. Perbedaan tersebut disebabkan karena pola

pemberian makan dan adanya perlakuan penggembalaan selama masa

pemeliharaan, pola pemberian pakan buatan dikombinasiikan dengan

pemberian pakan alami berupa sisa-sisa panen sawah yang ada disekitar

kandang. Pada bulan pertama itik/bebek diberi pakan dalam jumlah dan cara

yang sama seperti pola intensif yaitu 150 g/ekor/hari. Bulan berikutnya

itik/bebek hanya diberi makan dua kali (pagi dan sore), karena siang harinya

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 75


digembalakan disawah sekitar kandang. Jumlah pemberiannyapun berkurang

yaitu sekitar 100 g/ekor/hari, pada saat rontok bulu, pakan itik/bebek diganti

dedak,hal ini dimaksudkan agar biaya pakan lebih hemat (harga dedak lebih

murah dari harga pakan buatan). Selainitu, pakan dedak cukup memnuhi

nutrisi itik/bebek yang sedang tidak produktif, namun takarannya harus sama

dengan pakan pabrik. Selain pemberian dedak untuk menghemat biaya pakan

maka masa panen padi juga dimanfaatkan peternak untuk memberi pakan

itik/bebeknya.Masa panen padi berlangsung sekitar tiga hingga empat kali

selama satu tahun, itik/bebek digembalakan. Pada saat digembalakan,

itik/bebek tidak diberi makan sama sekalai sehingga peternak tidak

mengeluarkan biaya. Angka kematian itik/bebek bisa ditekan dan kontinuitas

produksi bisa terjamin serta kualitas telur bisa diperbaiki.

Kebutuhan tenaga kerja disessuaikan karena adanya penggembalaan,

biasanya dibutuhkan seorang tenaga penggembala untuk setiap 100 – 225 ekor

itik/bebek.

Pola pemeliharaan semi intensif adalah pola pemeliharaan itik dengan cara

mengandangkan itik/bebek pada saat tertentu (biasanya pada malam hari sampai

pagi hari), kemudian itik/bebek digembalakan disekitar lingkungan kandang.

Keuntungan dan kelebihan pola pemeliharaan secara semi-intensif dan intensif

sebagai berikut.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 76


1. Produktivitas itik dapat ditingkatkan, yakni mampu menghasilkna telur

200 – 250 butir/ekor/tahun. Produktivitasnya dapat ditingkatkan karena

dengan pola pemeliharaan semi-intensif dan intensif, itik mampu

berproduksi sepanjang tahun, kecuali saat itik mengalami rontok bulu.

Panjangnya waktu produksi tersebut dapat dicapai karena kebutuhan

pakannya selalu terpenuhi sesuai dengan tingkat perkembangan dan

pertumbuhannya. Peningkatan produksi telur (duck day) dari sekelompok

itik dapat diusahakan dengan cara lain, yaitu itik-itik dalam kelompok

tersebut unggul, itik-itik mulai bertelurnya relative serempak, dan

manajemen pemeliharaan itiknya harus sesuai dengan sifat dankondisi itik

itu sendiri.

2. Rasa amis telurnya dapat dihilangkan karena umumnya pakan yang

diberikan kepada itik dalam pola pemeliharaan semi-intensif dan intensif

berasal dari bahan yang sama dengan pakan ayam ras. Telur itik yang

dihasilkan tidak amis karena itik tidak mengkonsumsi bahan pakan yang

berasal dari alam.

3. Peternakan itik dapat dilakukan dalam skala usaha yang lebih besar. Hal

ini dapat dilakukan karena pola pemeliharaan semi-intensif dan intensif

mampu mengatasi kendala-kendala yang ada pada pola tradisional. Skala

usaha pun dapat ditingkatkan tergantung pada kemampuan modal dan

pemasaran dari hasil produksinya

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 77


Itik baik tipe petelur maupun pedaging dapat dipelihara secara intensif, semi

intensif maupun ekstensif

Gambar 3. Sistim Pemeliharaan ekstensif (kandang blogspot 2014)

TABEL 13.PERBEDAAN PEMELIHARAAN ITIK PETELUR SISTEM


INTENSIF, SEMI INTENSIF DAN TRADISONAL.

Sistem intensif Semi intensif Tradisional


Tidak digembalakan Sekali-sekali Digembalakan
sama sekali digembalakan
Makanan : 100%
Makanan : 100% Makanan : 50% makanan makanan alami yang
makanan buatan buatan, 50% makanan diperoleh waktu
alami yang digembalakan
diperolehwaktu
digembalakan.
Kandang : sistem kering Kandang : biasa tanpa
dan cage seperti ayam Kanadang : biasanya kolam sama sekali.
ras dilengkapi kolam air
Tidak mengenal
Dilakukan vaksinasi dan Kadang-kadang dilkukan penanganan kesehatan.
penggunaan obat-obatan vaksinasi dan pengobatan
secara intensif

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 78


Tabel 14. Beberapa Sistem Perbandingan Produksi Telur Pemeliharaan Itik

Sistem Pemeliharaan Produksi Telur per Hari (%)


Tradisonal (umum) 33,5
Penggembalaan saat panen padi sawah 32,5
Penggembalaan saat tidakpenen sawah 21,0
Semi-intensif 47,5
Intensif Tradisional+ 50%

Sumber : Wasito, 1992

Pemeliharaan anak Itik

Anak itik dapat dipelihara dalamkandang dengan

1. menggunakankandang box dengan kawat ram atau anyaman bambu

sebagai alasnya .Jarak anyaman bambu 1 -1, 5 cm. Dengan lebat

anyaman tersebut kaki anak bebak tidak terperosok dan kotorannya bias

langsung turun kebawah

2. dengan menggunakan alas litter dari sekam padi atau serbuk gergaji.

Penggunaan indukbuatan diperlukan sampai anak itik berumur 3 minggu,

Suhu pemanas pada minggu 320 C atau untuk mengetahuisuhu nyang sesuai

untukanakitik adalah dengan melihat penyebaran anak itikdibawah alat pemanas.

Bila suhu terlalu dingin anak itik akan berkumpul dibawah pemanas sebaliknya

bila terlalu panas maka anak itik akan menghindarin bola lampu. Sedangkan bila

suhu tersebut sesuai dengan anak itik maka anakitik akan menyebar merata .

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 79


Pemberian pakan pada anak itik dimulai setelah anak itik mulai berumur 2-

3 hari karena anak itik masih mempunyai cadangan makanan

dalamtubuhnya.Pemberian pakan selanjutnya anak itikdiberikan secara ad libitu

Pemeliharaan Itik Remaja Petelur

Itik dara merupakan itik dengan umur 8- 20 minggu. Pengaturan pakan

untuk itik daraadalah mendapatkan bobot badan yang ideal dan seragam dan

diberikan 2 x sehari. Pertumbuhan berat badan pada akhir masa

periodepemeliharaan harus mencapai sekita 1,6 kg. Bila terlu gemuk tambahkan

sejumlah bahan yang mengandung serat kasar tinggi seperti dedak, bekatul. Jika

terlalu kurus beri makanan melebihi dari seharusnya selama 3-4 hari.

Pemberian pakan pada pemeliharaan itik remaja bertujuan untuk mengatur

kematangan dewasa kelamin. Kematangan kelamin yang terlalu cepat

mennyebabkan ukuran telur kecil-kecil sebaliknya keterlambatan kematangan

kelamin dapat meningkatkan biaya opemeliharaan terutama biaya pakan.

Pemeliharaan Itik Petelur

Itikmulai berproduksi memasuki umur 23minggu. Tipe kandang yang

digunakan bisa sistim battery atau ranch. Jika dipelihara denga sistim ranch itik

masa produksi jangan dijeluarkan dari kandang sebelum jam 09.00 karena ituk

akan bertelur pada waktu sekitar jam 03.00 -09.00

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 80


Pemberian Ca dan P karena sangat diperlukan untuk pembentukan kulit

telur.Pemberian Grit sangat disarankan pada masa bertelur ini.

Adanya kolam pada kandang sistim ranch untuk itik petelur penghasil telur

tetas sangat penting diperhatikan karena itik perlu berenang untuk menjaga

kesegaran tubuhnya sehingga memberi rangsangan birahi agar itik jantan dan

betina siap kawin.

Tabel 15. Kepadatan kandang itik menurut Ranto dan Sitanggang (2010)

Umur (Minggu) Kepadatan (Ekor/m2))


0-8 30-50
9-10 20
10-11 12
11-12 9
12-13 7
13-14 6
14-25 5
15 dstnya 4

Kegiatan Belajar 4.

3.5. Penyakit pada itik

Uraian

Penyakit yang sering menyerang itik dikelompokkan dalam 2 katagori

A. Penyakit Menular

1. Penyakit Yang disebabkan oleh Virus

a. Virus hepatitis itik(Duck Virus Hepaitis-DVH)

Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian itik umur 1 –

4minggu dengan tingkat kematian (mortalitas) sampai 90%.Itik statersangat

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 81


renran dengan viris tersebut. Sedangkan itik dewasa bias tahan dengan serangan

penyakit tersebut tetapi merupakan pembawa virus tersebut untuk ditrularkan pada

anak-anak itik.

Penularan terjadi melalui kontak langsung,inveksi per oral dan pernafasan.

Itik yang terserang DVH akan mengalamikejang- DVH itik dan itik dewasa harus

dipisahkan agar tidak terjadi penularan dari itik dewasa yang menjadi carrier

b. Virus EnteritisItik(Duck Virus Enteritis- DVE)

Itik semua tingkatan umur rentan terhadap penyakit tersebut. Itik yang

terinfeksi penyakit DVE akan mengalami penurunan produksi dan dapat

menyebabkan kematian hingga 100 %. Penularan penyakit terjadi melalui kontak

langsung dari itik yang terserang DVE atau lingkungan yang terkontaminasi air

limbah dengan inkibasi 3 – 7 hari. Itik yang sembuh dari penyakit DVE akan

menjadi carrier atau pembawa virus penyebab penyakit tersebut. Penyakit lain

yang disebabkan oleh virus adalah Avian influenza yang popular dengan nama flu

burung, cacar itik dan New Castle Diseases

2. Penyakit Yang Disebabkan oleh Bakteri

a. Penyakit Duck Cholera

Penyebab: bakteri Pasteurela mukltocida

Gejala: gangguan pernafasanmencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.

Pengendalian: sanitasi kandang, pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat

daging dada dengan dosis sesuai label obat.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 82


b. Penyakit Salmonellosis

Penyebab: bakteri salmonella sp

Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan

dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum,

dosisi disesuaikakan dengan label obat. Bakteri ini apabila menyerang itik umur 3

– 15 hari dapat mengakibatkan kematian tinggi.Tanda penyakit ini di antaranya

adanya kotoran warna putih lengket seperti pasta dan menempel pada dubur,

tubuh lemah, lesu dan mengantuk kedinginan, cepat terengah-engah, bulu kusam,

sayap menggantung kada terjadi kelumpuhan.

Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang serta makanan

dan minum, isolasi itik yang sakit.Pengobatan dengan obat jenis sulfa dan

antibiotik.

c. Penyakit Botulismus

Penyebabnya adalah racun yang dihasilkan oleh kuman Costridium botulinum,

yang sering ditemukan pada bangkai hewan dan tanaman busuk.Itik yang

digembalakan sering memakan kuman ini.

Tanda penyakit ini yaitu itik lesu, lemah, lumpuh, pada leher kaki dan sayap,

nampak mengantuk, kadang-kadang tidak dapat berdiri tegak dan kalau berjalan

sempoyongan, bulu mudah rontok.

d.Penyakit Cacing

Penyebabnya terbagi jenis cacing menyerang pada itik yang dilepas.

Tanda penyakit cacing yaitu nafsu makan berkurang mencret, bulu kusam, kurus

dan produksi turun.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 83


Pencegahan: harus menjaga kebersihan kandang juga kelembapannya, melakukan

sanitasi kandang dan makan, minum.

Pengobatan dengan memberikan obat cacing minimal 3 bulan sekali.

B. Penyakit Yang tidak Menular.

1. Stress pada Itik

Stress atau cekaman pada itik bisa disebabkan oleh berbagai faktor

pengganggu yang secara langsung mempengaruhi fisiologi tubuh itik,

misalya kebisingan, kurang kebebasan bermain dekat air, berpindah-

pindah tempat, pertukaran pakan dan lain sebagainya. Untuk menghindari

stress pada itik adalah menghidari segala gangguan yang dapat

menimbulkan stress yaitu dengan cara memelihara lingkungan dan

menjaga kebersihan lingkungan peterna

2. Kekurangan Vitamin A.

Pakan yang tidak cukup mengandung vitamin A dapat menyebabkan

kekurangan vitamin A pada ternak itik dan akhirnya mengganggu

pertumbuhan. Tanda-tanda itik yang kekurangan vitamin A adalah : itik

akan tampak selalu mengantuk, kondisi kaki lemah, mata tertimbun lendir

warna putih dan mudah terkena infeksi. Pada itik umur sekitar 4 minggu

itik yang kekurangan vitamin A terlihat selaput matanya menebal dan

kering, air mata keluar berlebihan, bagian bawah mata tertimbun cairan

lendir. Sedang pada itik dewasa, kekurangan vitamin A mengakibatkan

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 84


penurunan produksi telur menurun..Jagung kuning merupakan sumber

vitamin A yang sangat diperlukan dalam komposisi pakan itik.Penyakit

kekurangan (defisiensi) vitamin A umumnya terjadi karena peternak

mengganti jagung kuning dengan jagung putih yang miskin vitamin A.

3. Rickets Duck (kekurangan vitamin D)

Kekurangan vitamin D yang disertai kekurangan Calsium dan Fosfor dapat

menimbulkan penyakit tulang yang menyebabkan kelumpuhan pada itik.

Penyakit ini biasanya dinamakan “Rickets duck”. Itik yang terserang

penyakit ini akan mengalami penyimpangan dan kelainan pada persendian

kakinya.

Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan pakan yang cukup

mengandung mineral calsium, fosfor da vitamin D. Ke dalam ransum itik

harus ditambahkan 2% tepung tulang dan itik harus mendapat sinar

matahari langsung.

Test Formatif

Jawablah pertanyaan di bawah ini :

1. (20)Mengapa pemberian pakan pada itik dara harus diawasi secara ketat ?

2. (20) Sebutkan dan jelaskan minima 3 syarat kandang yang ideal untuk itik

petelur

3.(20) Sebutkan dan jelaskan minimal 3 penyakit yang disebabkan virus

yang menyerang itik.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 85


4.(40) Sebutkan dan jelaskan perbedaan sistim pemeliharaan pada itik?

Jawaban

1.Pemberian pakan pada pemeliharaan itik remaja bertujuan untuk mengatur

kematangan dewasa kelamin. Kematangan kelamin yang terlalu cepat

mennyebabkan ukuran telur kecil-kecil sebaliknya keterlambatan kematangan

kelamin dapat meningkatkan biaya opemeliharaan terutama biaya pakan.

2a. Kandang harus dapat memberikan kenyamanan bagi itik, artinya tidak
menyebabkan itik gelisah dan mudah terkejut.
b. Kandang harus memberikan kesehatan bagi itik yang ada di dalamnya (tingkat
kematian itik dalam kandang rendah).
c. Kandang yang dibangun harus memberikan hasil bagi peternak berupa telur
yang lebih banyak daripada pemeliharaan tanpa kandang.
d. Dalam membangun kandang hendaknya tidak mengganggu peternak dan
keluarganya. Sebaliknya keluarga peternak juga tidak mengganggu itik
tersebut.
e. Kandang yang dibangun itu harus memenuhi syarat ekonomis, artinya tidak
terlalu mahal tetapi memenuhi syarat di atas.

3.Virus hepatitis itik(Duck Virus Hepaitis-DVH)

Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian itik umur 1 –

4minggu dengan tingkat kematian (mortalitas) sampai 90%.Itik statersangat

renran dengan viris tersebut. Sedangkan itik dewasa bias tahan dengan serangan

penyakit tersebut tetapi merupakan pembawa virus tersebut untuk ditrularkan pada

anak-anak itik.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 86


Penularan terjadi melalui kontak langsung,inveksi per oral dan pernafasan.

Itik yang terserang DVH akan mengalamikejang- DVH itik dan itik dewasa harus

dipisahkan agar tidak terjadi penularan dari itik dewasa yang menjadi carrier

b. Virus EnteritisItik(Duck Virus Enteritis- DVE)

Itik semua tingkatan umur rentan terhadap penyakit tersebut. Itik yang
terinfeksi penyakit DVE akan mengalami penurunan produksi dan dapat
menyebabkan kematian hingga 100 %. Penularan penyakit terjadi melalui kontak
langsung dari itik yang terserang DVE atau lingkungan yang terkontaminasi air
limbah dengan inkibasi 3 – 7 hari. Itik yang sembuh dari penyakit DVE akan
menjadi carrier atau pembawa virus penyebab penyakit tersebut. Penyakit lain
yang disebabkan oleh virus adalah Avian influenza yang popular dengan nama flu
burung, cacar itik dan New Castle Diseases.

4. Perbedaanya adalah sbb :

Sistem intensif Semi intensif Tradisional


Tidak digembalakan Sekali-sekali Digembalakan
sama sekali digembalakan
Makanan : 100%
Makanan : 100% Makanan : 50% makanan makanan alami yang
makanan buatan buatan, 50% makanan diperoleh waktu
alami yang digembalakan
diperolehwaktu
digembalakan.
Kandang : sistem kering Kandang : biasa tanpa
dan cage seperti ayam Kanadang : biasanya kolam sama sekali.
ras dilengkapi kolam air
Tidak mengenal
Dilakukan vaksinasi dan Kadang-kadang dilkukan penanganan kesehatan.
penggunaan obat-obatan vaksinasi dan pengobatan
secara intensif

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 87


Umpan balik

Jawaban dalam bentuk essay dijelaskan kembali berdasarkan materi yang telah
diuraikan serta pustaka yang terkait. Angka didalam kurung pada pertanyaan
adalah angka yang menunjukkan nilai yang akan didapatkan apabila anda
menjawab dengan benar.
Arti tingkat penguasaan :

Apabila jawaban no. 1-5 semua benar, maka nilai yang akan didapat adalah 100,
dan arti tingkat penguasaan anda adalah : Sangat baik. Apabila jawaban tidak
lengkap, salah atau kurang sempurna dan nilai yang anda dapatkan :
80-70, arti tingkat penguasaan : baik

60-70, arti tingkat penguasaan : cukup

<50, arti tingkat penguasaan : kurang/tidak baik

DAFTAR PUSTAKA

Amrullah, I.K. 2003. Nutrisi Ayam Petelur. Lembaga Satu Gunung Budi Bogor
BTTP Acehhttp://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/671-
pakan-dan-nutrisi-untuk-ternak-itik diunduh tgl 3November 2016
Kaleka Nobertus. 2015. Beternak Itik. TanpaBau Tanpa Angon. Penerbit Arcitra.
Jogjakarta
Ranto danMaloedyn Sitanggang, 2010. Panduan Lengkap Beternak Itik.
AgroMedia Pustaka.diunduh tgl 3 November 2016
http://tipspetani.blogspot.co.id/2012/12/tips-untuk-memilih-bibit-itik-yang-
tepat.html
http ://.LIPTAN BPTP JAKARTA(2001) diunduh tgl 3 November 2016

SENARAI

Cage : kandang sistim battery


DOD : Day Old Duck
Rachitis : penyakit akibat kekurangan vitamin D.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 88


MODUL 4

MERPATI

I. Pendahuluan

Burung Merpati atau burung dara (jawa=doro) sejak dulu telah

dimanfaatkan untuk menghasilkan daging, sport, lomba, pertunjukan dan bahkan

untuk keperluan komunikasi (merpati pos). Untuk keperluan produksi daging

wujud yang paling disukai adalah daging merpati yang masih muda (squab) atau

yang lebih dikenal dengan sebutan piyek. Daging merpati berwarna gelap, empuk,

lembab dan menempati kelas yang sama dengan daging kepiting, daging sapi

muda (veal), atau kambing muda. Squab (piyek) adalah sebutan untuk anak

merpati yang masih berumur antara 25-30 hari, kelezatan dan keempukan

dagingnya akan menurun setelah umurnya lebih dari 30 hari. Burung merpati

adalah termasuk jenis burung yang akrab dengan manusia. Merpati tak hanya

dipelihara sebagai satwa kesayangan, yaitu sebagai ternak hias dan balap. Ternak

yang dijadikan lambang kesetiaan (sifat monogamous = satu pasangan) dan

perdamaian ini juga termasuk salah satu penghasil daging yang cukup baik.

Bagaimana tidak, dengan siklus yang relatif pendek yaitu 35 hari sepasang

merpati sudah mampu menghasilkan keturunan. Ini berarti dalam kurun waktu

satu tahun sepasang merpati mampu menghasil kan keturunan 10 kali dengan

jumlah litter size 2 ekor. Diantara kelebihan merpati dibandingkan dengan

binatang lain adalah kemampuan mengenali medan, tidak banyak menuntut

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 89


persyaratan khusus untuk kelangsungan hidupnya, makanan dan perawatannya

cukup mudah, gampang dikembangbiakkan, termasuk ternak yang muda huntuk

dijinakkan, dan juga keragaman jenisnya. Bagi yang sudah familiar dengan

penghoby kuliner, tentu akan ingat lesehan-lesehan atau warung makan di pinggir

jalan yang menyajikan menu sari laut atau lainnya. Salah satu menu yang

ditawarkan adalah merpati goreng. Kalau yang dipotong piyek (squab) tentu tak

jadi masalah, akan tetapi kalau yang dipotong merpati tua dan afkir tentu menjadi

masalah. Permintaan yang terus mengalir adalah sebuah peluang yang belum

banyak di baca orang. Sungguh sangat sayang kalau peluang ini terlewatkan

begitu saja hanya karena pasokan yang belum mencukupi. Merpati potong tetap

menjanjikan peluang dan keuntungan walaupun penjualannya masih di tempat-

tempat tertentu karena harganya yang masih tinggi.

Modul ini dikemukakan tentang manfaat dan jenis-jenis merpati serta cara

pengelolaannya secara sistematis sehingga mudah dipahami.

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan

wawasan dan menjelaskan tentang manfaat, jenis-jenis merpati serta

pengelolaannya.

Uraian modul ini berisi informasi tentang:

6. Jenis-jenis dan manfaat burung merpati.

7. System pemeliharaan

8. Perkandangan

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 90


9. Pakan.

10. Penyakit

PENYAJIAN

Kegiatan Belajar 1

II. Jenis Merpati

Pada umumnya jenis burung merpati yang berada dan dipelihara oleh masyarakat

sangat beragam. Namun sebenarnya Burung Merpati dapat dibedakan atas

beberapa jenis berdasarkan tujuan pemeliharaan, ukuran badan, bentuk badan dan

warna bulu.

a.Jenis Burung Merpati Berdasarkan Tujuan

Adapun Burung Merpati berdasarkan tujuan pemeliharaan diantaranya adalah :

(1) Merpati pacuan (Carrier Pigeon)

Banyak diminati orang karena daya terbangnya kuat. Ciri-cirinya antara

lain : sosok tubuh yang gagah tetapi terlihat ramping, bulu tipis dan kaku,

kulit pada tonjolan hidungnya tebal dan besar. Merpati pacuan memiliki

kemampuan terbang sejauh 200 km, tetapi kemampuan merpati jelajah

modern bias mencapai 1.500 km. Merpati yang termasuk jenis ini antara

lain : Belgian homer, tumbler, flying tipper, flight, merpati pos dan yang

popular di Indonesia adalah merpati local yang dilatih untuk dijadikan

merpati pacuan.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 91


(2) Merpati Hias

Lahir karena nilai rekreatif dan kesenangan. Merpati hanya dipandang dari

sudut keindahan warna bulu dan bentuk tubuh. Merpati yang termasuk jenis

ini antara lain : Jacobin (lebih terkenal dengan sebutan merpati jambul),

Satinette (paruh pendek), English Pouter (jangkung), Frillback, dan

Florentine. Merpati hias yang popular di Indonesia adalah merpati kipas

(Fantail).

MERPATI KIPAS / PERSI

Salah satu merpati hias yang mempunyai bentuk ekor yang unik yaitu ekornya

seperti kipas adalah merpati kipas / persi. Bagi penggemar burung hias belum

komplit rasanya kalau anda belum memiliki koleksi merpati kipas. Akhir-akhir ini

merpati kipas memiliki harga jual yang tinggi, sehingga membuka peluang bisnis

bagi mereka yang mempunyai hoby menangkar burung hias.

(3) Merpati Konsumsi

Dikenal juga dengan sebutan merpati potong atau pedaging. Sebenarnya

semua jenis merpati bias dijadikan merpati potong. Merpati yang termasuk

jenis ini adalah Carneau dan Mondaine. Jenis merpati potong yang popular

di Indonesia adalah Hummer King. Anakan Hummer King umur satu

bulan bisa mencapai bobot 6-7 ons dan siap jual.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 92


b. Jenis Burung Merpati Berdasarkan Ukuran Badan

Jenis Burung Merpati Berdasarkan ukuran badan:

(1) Carrier: sering disebut English Carrier, berasal dari Bazora Persia. Awalnya

adalah burung pembawa berita, tetapi kemudian kalah tenanr dibandingkan

Racing Homer. English Carrier punya ciri bulu keras dan rapat ke badan, pial

paruh berwarna putih, bisa membesar sebesar biji kemiri, dan baru berhenti

setelah usia 3 tahun. Kelopak mata dikelilingi pial dalam bentuk lingkaran yang

besar. Tinggi 45-48 cm, berat 500-650 gram. Warna hitam, merah, kuning, putih,

dan ada yang berpita biru.

(2) Carneau: Burung konsumsi dari Belgia Selatan atau Perancis Utara, berat 750

gram dan bisa mencapi 1 kg.

(3)Strasser: Dikembankan di Austria sebagai burung konsumsi tetapi kalah

popular disbanding Carneau. Strasser hamper menyerupai merpati Gazzi Modena.

Kepala, leher, sayap dan eko dapat memiliki berbagai warna dengan badan

berwarna putih.

(4)Mondaine: Keturunan merpati Perancis dan Italia sebagai burung konsumsi.

Berpenampilan menarik tetapi untuk burung konsumsi kalah populer disbanding

burung lain.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 93


b. Jenis Burung Merpati Berdasarkan Bentuk Badan Jenis Burung Merpati

Berdasarkan bentuk badan:

(1) Kipas (Fantail): Berasal dari India dan Cina. Tanda mencolok ekornya

menyerupai kipas. Tetapi karena ekor panjang, kita harus sering memotongnya

agar bisa kawin. Kelemahan burung ini, harus dicarikan indukan lain untuk

mengasuh anak.

(2) Jacobin: Diberi nama seperti itu karena bulu-bulu yang mengitari kepalanya

menggambarkan topi yang dipakai pendeta-pendeta Jacobin. Burung diternakkan

dengan warna putih, jitam, biru, perak, merah dan kuning.

(3) Frillback: Burung yang istimewa tetapi kurang popular. Merpati ini berbulu

ikal di bandan dan sayap, sehingga ditemukan adanya bulatan-bulatan kecil

bagaikan bulu. Ada yang jambul ada yang tidak. Burung yang baik harus punya

ikal yang kokoh. Warna ada yang hitam, putih, kebiruan, kemerahan, kekuningan.

Yang kemerahan dan kekuningan dianggap sebagai bentuk yang baik.

(4) Cropper: Bersanak dekat dengan pouter. Keduanya menjadi keluarga besar,

dengan cirri-ciri hampir sama. Salah satu cropper yang terkenal adalah English

Cropper. Tembolok besar, berdirinya tegak, badan dan pnggang langsing dengan

kaki panjang. Termasuk merpati yang tinggi karena bisa setinggi 50 cm dari

kepala sampai kaki. Pada tembolok merpati ini ada gambar bulan sabit dengan

kedua ujung bertemu di dekat kedua matanya.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 94


(5) Jenis lain dari Cropper adalah Pouter yang mudah dijinakkan dan

menyenangkan. Jenis lainnya adalah Holle Cropper yang berbentuk seperti

merpati kipas, tetapi tidak berekor kipas. Jenis lain Cropper adalah Valencia

Cropper yang bertembolok menggantung, mengembang seakan dibusungkan.

c.Jenis Burung Merpati Berdasarkan Warna Bulu

Adapun Burung Merpati berdasarkan warna bulu

(1) Modena: Diambil dari nama kota tempat dia berasal. Terkenal sebagai merpati

ternak yang baik. Yang terkenal dari jenis ini adalah Gazzi Modena dengan badan

putih serta kepala, sayap dan ekor berwarna-warni. Termasuk merpati kecil

dengan ukuran panjang 25 cm, tetapi padat gemuk (buntek) dan bergaya anggun.

(2) Florentine: Berasal dari Florence, Italia. Berbentuk seperti ayam betina.

Terkenal di Eropa sebagai burung pameran, tetapi bisa masuk sebagai burung

konsumsi karena bisa mencapai berat 500-800 gram). Kepala, sayap dan ekor

berwarna-warni dengan badan putih.

(3) Lahore: Di Pakistan dan sekitarnya dikenal dengan nama Shiraz (kota tempat

burung berasal). Leher, perut, dada dan ekor berwarna putih. Kepala, pinggang

dan sayap bisa berwarna lain. Kaki bisa berbulu semua tetapi ada yang polos. Bisa

dimasukkan sebagai merpati konsumsi karena badannya besar. Diternakkan

dengan bulu beraneka warna.

(4) Oriental Frill: Sangat menawan hati, berasal dari Turki, dengan jenis banyak

sekali tetapi yang paling populer adalah Satinette yang mempunyai badan

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 95


berwarna putih dengan garis-garis pada bahu, sayap, dan ekor warna hitam, biru

dan abu-abu cokelat. Bagian sayap untuk terbang berwarna putih. merpati ini

punya bulu balik di daerah dada. Karena pandai membesarkan anak, jenis ini

sering digunakan untuk “orang tua asuh”. Ada pula merpati dengan sebutan

terkenal Owl yang dikenal di Indonesia dengan nama Meeuw. Kekhususannya

adalah berparuh pendek, pial dan kepala membentuk bulatan. Ada berbagai jenis

dari merpati ini. Berbeda dengan Oriental Frill, kepala Owl biasa saja tanpa

jambul. merpati ini tidak pandai membesarkan anak.

Menurut Ari Soeseno (2004) Adapun mengenai jenis-jenis merpati, utamanya

yang populer dewasa ini, antara lain :

(1)Homer:

Berasal dari burung liar yang dikenal dengan nama Columbian livia.

Setelah dijinakkan burung tersebut dikenal sebagai Racing Homer – dapat

kita sebut sebagai “merpati pos” aduan. Dari jenis Racing Homer ini

kemudian muncul beberapa jenis merpati, antara lain: Homer pameran

(Exhibition Homer) yang dikembangkan sejak 1990 sebagai burung

pameran.

Merpati jenis homer :

(a) German Beauty Homer yang dikembangkan di Jerman sejak 1907

sebagai burung pameran. Burung ini mirip dengan Racing Homer tetapi

lebih ramping.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 96


(b) Giant Homer yang dikembangkan di Amerika Serikat untuk

mendapatkan burung yang berbadan besar dan memiliki kemampuan

memproduksi anak yang banyak. Burung ini ditujukan untuk keperluan

konsumsi.

(c) Racing Homer dikembangkan dewasa ini di Belgia dan Inggris. Sejak

lama barung ini digunakan sebagai pengirim berita dan kini dikembangkan

dengan penyilangan terhadap burung-burung yang kecepatannya tinggi

karena sasaran utamanya adalah kecepatan. Dengan demikian, warna,

bentuk dan besarnya menjadi nomer dua.

(2) Tumbler

Oleh orang Belanda burung ini dikenal sebagai Tuimelaar. Burung ini punya

keistimewaan terbang dari ketinggian tertentu akan turun ke ketinggian tertentu

dengan melakukan serangkaian salto atau jungkir balik di udara. Semula burung

ini merupakan burung olahraga tetapi kemudian menjadi burung untuk pameran.

Merpati-merpati jenis tumbler:

a. English shortfaced tumble: merupakan burung yang kecil, padat, dengan

leher jenjang mungil tetapi dengan dada yang kokoh. Dalam keadaan

berdiri biasa, ujung sayapnya akan menggantung lebih rendah dari

kedudukan ekor – ini merupakan ciri yang menonjol. Selain itu bagian

muka dari kepalanya menonjol agak jauh ke depan daripada paruhnya

yang pendek. Dengan dipelihara untuk keperluan pameran, maka

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 97


kemampuannya untuk terbang tinggi dan jungkir balik pun hilang. Burung

diternakkan dengan berbagai variasi warna.

b. Birmingham Roller: dikembangkan di Birmingham (Inggris) sebagai

burung yang memiliki keistimewaan terbang. Kemampuannya untuk

jungkir balik dan berputar-putar di udara menjadi sasaran utama

pemeliharanya. Burung ini mampu untuk jungkir balik (trumble), termasuk

salto ke belakang dan berputar-putar (spin) dengan kecepatan tinggi sekali.

Dan itu dilakukan mulai ketinggian yang cukup tinggi (burung mampu

terbang tinggi) dan berakhir setealh berada pada ketinggian yang rendah.

Kemampuan ini telahg menjadi acara pertandingan yang menarik bagi para

penggemarnya. Tetapi Birmingham Roller juga menjadi burung yang

dipamerkan bahkan cara-cara penilaiannya pun telah dibakukan.

c. Flying Tipller: merupakan burung yang diekambangkan dari Flying

Tumbler. Burung ini dipelihara karena kemampuannya terbang yang

lama. Jenis yang baik akan mampu terbang terus-menerus selama 20 jam.

d. Parlour Tumbler: juga disebut Ground Tumbler atau House Tumbler.

Burung ini diternakkan karena kemampuannya lombat ke udara,

melakukan salto sekali atau dua kali ke belakang, dan kedua kakinya

hinggap kembali ke tempat semula.

(3) Cumulet: Burung ini merupakan jenis tumbler dari Perancis yang mampu

terbang tinggi dan juga merupakan salah satu nenek moyang dari jenis Racing

Homer. Burung ini berbadan sedang tetapi serasi, dengan dada bidang, sayapanya

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 98


panjang dan kokoh, kaki agak pendek. Umumnya warna bulu putih, dan ada yang

memiliki bintik-bintik merah di kepala atau leher.

(4) Flight: Burung ini dikembangkan di Amerika dan merupakan ras tersendiri.

Dari kelompok ini ditemukan burung yang dikenal dengan nama Domestic Flight.

Burung ini mampu terbang tinggi, dengan ukuran badan sedang, paruh tampak

memannjang dan kepala ramping berjambul, tetapi ada pula yang tidak. Matanya

putih dengan lingkaran tengah dari mata (selaput mata) bagus. Dan inilah letak

rahasia kemampuannya melihat jauh saat merpati terbang tinggi. Selain itu ada

juga burung yang diberi nama Show Flight. Burung ini mempunyai badan yang

lebih gemuk dan kepala lebih besar daripada jenis Domestic Flight. Burung ini

diternakkan karena kemampuannya terbang tinggi dan memiliki keindahan yang

dapat dijadikan sarana untuk dipamerkan. Kedua macam burung ini diternakkan

dengan warna hitam, kuning, merah dan abu-abu cokelat.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 99


III. Gambar Macam-macam Merpati

Gambar 4. Jenis-jenis Merpati

Kegiatan Belajar 2.

IV. Memilih Burung Merpati

Pengetahuan tentang bangsa-bangsa merpati sangat penting sebelum program

budidaya dilakukan sehingga tujuan pemeliharaan harus disesuaikan dengan jenis

atau bangsa burung merpati.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 100


Berdasarkan tujuan pemeliharaan, maka burung Merpati dapat dibagi menjadi tiga

kelompok yaitu untuk tujuan pameran, produksi daging dan penampilan.

 Merpati untuk pameran dipilih berdasarkan pola warnanya.

Merpati untuk tujuan produksi daging (squab) dipilih berdasar jumlah anak

yang besar-besar dan sehat sebanyak mungkin dalam jangka waktu yang cukup

lama

Merpati untuk penampilan (tumbler) dipilih berdasar ketegaran dan penampilan

yang terkontrol di udara. Sebagai contoh, merpati untuk pameran mempunyai

ukuran badan yang besar, cantik dan tubuhnya seimbang akan tetapi mempunyai

kelemahan yaitu perkembang biakannya lambat. Oleh karenanya tidak cocok

untuk pemeliharaan yang bersifat komersial, ataupun untuk usaha produksi

sambilan.

 Sifat merpati yang baik untuk tujuan daging

Karena tujuan produksi daging (squab) dipilih berdasar jumlah anak yang banyak,

besar-besar dan sehat sebanyak mungkin dalam jangka waktu yang cukup lama

maka perlu memperhatikan sifat berikut :

1. Secara umum bibit harus sehat, tegar dan tahan penyakit

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 101


2. Sebenarnya semua jenis/ras merpati bisa dijadikan merpati potong. Yang

menjadi persoalan adalah kualitas rasa, tekstur daging, dan laju

pertumbuhan bobot badan.

3. Idealnya memilih merpati dari ras pedaging, seperti king, carneau,

mondaine, giant homer, dan homer king. Jenis yang disebut terakhir inilah

yang terpopuler di Indonesia.

4. Merpati king dewasa memiliki bobot standar sekitar 742-857 gr,

sedangkan merpati remaja (muda) sekitar 686-780 gr. Namun berat potong

ideal sekitar 500-700 gram, dengan lama pemeliharaan sekitar 45-60 hari.

5. Otot dada besar, tebal, dan rasanya sangat lezat. Itu sebabnya, merpati king

sangat digemari konsumen di luar negeri

6. Ada beberapa varietas warna bulu, misalnya biru, merah, dan kuning.

Hampir semua varietas memiliki ukuran tubuh yang sama.

7. Meski namanya giant homer, postur tubuhnya justru lebih kecil daripada

ras-ras merpati pedaging lainnya. Tetapi justru karena itulah masyarakat

menggemarinya.

8. Apalagi rasa dagingnya juga lezat. Belakangan, merpati king dan giant

homer disilangkan, sehingga menghasilkan ras baru bernama homer king.

Ras inilah yang banyak dipelihara di Indonesia.

9. Induk yang dipakai adalah induk yang lincah, punya sifat keibuan

(mothering) yang tinggi

10. Sex libido pejantan tinggi yang ditunjukkan sesaat sebelum betina mulai

bertelur dan terus berlangsung selama periode bertelur.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 102


11. Siklus reproduksinya yang singkat, yakni 35 hari, membuat usaha beternak

merpati bisa berkembang biak dengan cepat dimana jumlah anak rata-rata

2 ekor.

12. Seekor induk seharusnya dapat menghasilkan anak 14-15 ekor setiap tahun

dan dapat bertahan selama 4-5 tahun

13. Ukuran induk tidak terlalu besar karena ukuran tubuh yang terlalu besar

sering tanpa sengaja dapat memecahkan telurya sendiri dan kurang

produktif

14. Catatan umur induk, umur 2-3 tahun jumlah anak setidak-tidaknya 14-18

ekor, umur 4-5 tahun setidaknya 10-12 ekor anakan.

V. Pemeliharaan.

Berbeda dengan burung lainnya, burung merpati termasuk jenis burung yang

mudah dirawat. dan untuk mencari merpatipun bukan hal yang sulit, karena

merpati banyak dijual di pasar burung di Indonesia. Pemeliharaan merpati

(Columba livia) di Indonesia terbagi dalam dua kelompok. Pertama, mereka yang

memeliharanya sebagai unggas kesayangan, baik sebagai merpati balap, merpati

tinggian, maupun merpati pos. Kedua, mereka yang sengaja memeliharanya untuk

tujuan komersial, dalam hal ini para peternak yang membudidayakan dan menjual

secara komersial, antara lain peternak merpati balap, merpati hias, merpati pos

dan merpati pedaging.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 103


Kalau di sejumlah restoran, warung makan, maupun warung tenda di pinggir jalan

menyajikan menu dara goreng, sebagian besar bahan bakunya berasal dari merpati

afkiran. Merpati afkiran adalah merpati yang sudah tua. Di AS, merpati muda (25-

30 hari) atau dikenal sebagai squab menjadi salah satu menu favorit. Dagingnya

lunak dan enak. Daging merpati mengandung zat-zat gizi yang lengkap dan tinggi.

Apabila sudah populer, diharapkan dapat menjadi substitusi dalam pemenuhan

kebutuhan daging di Indonesia, khususnya daging ayam, sapi, dan kambing.

Ada beberapa hal saat memilih burung merpati, khususnya sebagai usaha yang

bersifat komersial, antara lain :

1. Burung Merpati itu harus sehat. Ciri-ciri burung merpati yang sehat

adalah memiliki bulu yang bagus. bagian ujung sayapnya tidak melor alias

turun. bila di tangkap dengan tangan tenaga reaksi/ perlawanan besar.

2. Jangan membeli burung merpati yang sudah tua, ini tidak bagus bagi

yang sekedar membeli untuk disembelih maupun untuk diternak. Ciri-ciri

burung merpati yang telah berusia tua adalah sebagai berikut, daging di

sekitar paruh yang kelihatan tebal. bagian lubang hidungnya juga terlihat

ada kerutan daging tebal, bila di cermati paruhnya pucat.

3. Bila ingin memilih diantara banyak burung yang ada dalam satu sangkar,

jangan terlalu dekat dengan sangkarnya dulu, posisikan diri beberapa

langkah ke belakang dan cermati perilaku burung merpati dari kejauhan.

Kemudian perhatikan semua burung tersebut dan pilihlah salah satu

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 104


burung yang menjadi raja didalam sangkar, atau yang memiliki sifat paling

domininan

4. Pelajari ciri-ciri antara induk pejantan dan induk betina, induk pejantan

biasanya memiliki paruh yang lebih tebal, leher lebih besar, kepala yang

lebih panjang dan besar. bulunya mengkilap, bila didekati oleh burung lain

pejantan/betina lain dia akan bekur (berkutut)

VI. Sistim Pemeliharaan

Pada dasarnya sistem pemeliharaan burung Merpati tergantung dari tujuan atau

kondisi para peternak. Namun setiap sistem memiliki kelebihan maupun

kelemahan masing-masing.

Ada 3 metode sistem pemeliharaan yaitu:

(1) Sistem Umbaran.

Pada Sistem Umbaran atau Lepas Kandang, beberapa pasang merpati di

biarkan ( di umbar) berkeliaran di pekarangan sekitar rumah. Untuk tempat

tidur sekaligus untuk bertelur merpati di buatkan rumah kandang yang

disebut pagupon.

Kelebihan dari sistem ini, tidak ada biaya pembuatan kandang, merpati

lebih sehat karena bebas terbang ke mana saja, lebih mudah dalam

pemeliharaannya dan pemberian makanan lebih sedikit karena disamping

makan makanan yang disediakan oleh peternak, merpati juga mencari

makanan sendiri yang berada di lingkungan sekitar.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 105


Kelemahan sistem ini terletak dalam hal keamanan dan produktifitas

kurang baik karena merpati lebih banyak bermain, kalau ada burung yang

sakit akan mudah menular.

Khususnya bagi burung merpati yang baru dibeli tidak boleh langsung

dilepas/diumbar akan tetapi harus dikurung terlebih dahulu selama

beberapa hari. Apabila ingin dilepas dalam umbaran sebaiknya sayap

burung diikat dengan isolasi/di lakban. Ikatan atau isolasi/lakban tidak

boleh merusak bulu sayapnya. Ikatan akan dilepas setelah burung merpati

secara berulang-ulang bisa pulang sendiri ke pagupon. Kondisi yang

paling aman untuk melepas ikatan adalah saat burung sudah bertelur dan

mengerami.

Tanda-tanda burung merpati bila akan bertelur antara lain bahwa pejantan

akan bersifat agresif dan membuntuti calon induk kemana pun ia terbang

dengan kata lain selalu mengekor dibelakang burung betina. Masa dimana

pejantan agresif membuntuti betina adalah masa – masa yang baik untuk

dibalapkan. Langkah-langkahnya adalah: tangkaplah calon induk ketika

memasuki kandang kemudian pisahkan dan jangan sampai terlihat oleh

burung pejantan selama beberapa menit. Pada saat burung jantan sudah

terlihat sibuk/bingung mencari burung betina dan memanggil-manggil

dengan suara khas (khuuu khuuu) maka keluarkan burung betina. Dengan

demikian maka apabila diadu balapan burung jantan akan terbang dengan

kecepatan tinggi untuk menuju burung betina.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 106


(2) Sistim Kurung

Pada Sistem ini, burung merpati itu tidak pernah dilepas atau keluar dari

sangkar/rumahnya. Metode ini tidak begitu maksimal bila dipilih dalam

Beternak burung merpati, karena burung merpati adalah burung yang suka

bersosialisasi melalui terbang dan mondar-mandir. Namun apa bila hal ini

merupakan cara yang terakhir dipilih untuk sistem beternaknya, maka

usahakan sangkarnya di buat lebih besar.

Berdasarkan jumlah populasi dalam kandang, maka dibedakan menjadi 2 yaitu :

a) Sistem kandang koloni,

beberapa pasang merpati di masukkan dalam kandang besar. Untuk

kapasitas kandang jangan terlalu sesak karena akan mengganggu

kesehatan burung. Kelebihan dari sistem ini keamanannya lebih terjamin

dari pada sistem umbaran. Kelemahan sistem ini, memerlukan biaya untuk

pembuatan kandang dan makanan yang dibutuhkan lebih banyak, kalau

ada burung yang sakit akan mudah menular.

b) Sistem Battery,

di mana satu pasang merpati di masukkan dalam satu kandang battery.

Ukuran kandang yang ideal adalah 75cmx50cmx50cm. Sistem ini sangat

baik digunakan untuk ternak dalam skala besar. Kelebihan dari sistem ini,

kesehatan burung lebih terjamin karena penyakit tidak mudah menular,

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 107


produktifitas lebih baik, keamanan lebih terjamin. Sedangkan

kelemahannya adalah membutuhkan biaya pembuatan kandang yang

banyak, perawatan lebih sulit.

c) Sistem Campuran,

Pada Sistem campuran ini merupakan gabungan dari sistem kurung dan

umbaran, dimana burung merpati pada suatu saat tertentu dipelihara dalam

sangkar/ pagupon, namun juga dilepas sehingga bisa bebas terbang.

Kegiatan Belajar 3.

VII. Reproduksi

A. Siklus reproduksi.

Untuk pembelian awal hendaknya membeli pasangan merpati yang mempunyai

catatan produksi (recording). Walaupun harga agak mahal tetapi jaminan kualitas

indukkan lebih baik dibandingkan dengan yang tidak memiliki catatan/recording.

Perkawinan pertama hendaknya dilakukan pada umur 5-8 bulan dengan Puncak

Produksi telur terjadi antara umur 12-18 bulan dan terus berlangsung sampai 2-3

tahun.

Tingkah laku kawin burung merpati berbeda dengan burung yang lainnya, dimana

sex libidonya sangat tinggi diikuti sang jantan ikut dalam pembuatan sarang,

mengerami telur sampai dengan membesarkan anak-anaknya. Sifat berpasangan

pada burung merpati sangat kuat dan selalu tetap sepanjang hidupnya, kecuali

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 108


jika salah satu pasangannya mati atau dipisahkan secara terpaksa oleh peternak.

Namun jika pasangan yang terpisah dan akhirnya kembali lagi, maka sifat

berpasangan pada pasangan yang lama akan terwujud kembali. Umur produktif

yang masih dianggap menguntungkan yaitu tidak lebih dari 5-6 tahun.

B. Perilaku kawin

Pejantan mulai dengan suatu kegiatan persiapan untuk kawin yaitu dengan

menggembungkan temboloknya, bulu-bulu dimekarkan, sayap direbahkan serta

memperlihatkan penampilan yang tenang. Bila seekor betina menerima pejantan

itu maka pasangan itu mulailah bersatu untuk meneruskannya. Segera setelah

kawin, pejantan akan mencari bahan-bahan untuk membuat sarang di dalam petak

kandangnya. Oleh karena itu peternak harus menyediakan kayu-kayuan kecil

seperti batang lidi, jerami, tali bekas yang kecil, atau apa saja yang sifatnya bisa di

rangkai oleh burung merpati menjadi sarang.

C. Masa bertelur

Setelah sarangnya selesai dipersiapkan atau mendekati akhir penyelesaian, maka

merpati betina akan bertelur yang pertama. Telur yang kedua biasanya

dikeluarkan dalam 24 jam berikutnya. Tiap kali masa bertelur, dapat diharapkan 2

butir telur atau dua ekor anak bisa dihasilkan. Pengeraman akan segera dimulai

dan dilakukan oleh pasangan itu, baik induk jantan atau betina. Namun induk

betina lebih banyak melakukan kegiatan pengeraman, dan pejantan

menggantikannya dalam waktu singkat yaitu dari pagi sampai siang. Lama masa

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 109


pengeraman berkisar 18-22 hari. Telur yang pertama akan menetas dalam 17-18

hari, diikuti oleh telur yang ke dua 48 jam berikutnya. Sesaat setelah telur menetas

maka anak induk diberi makan jagung yang halus, karena induk akan menyuapi

keanak-anaknya. Jenis pakan yang paling baik untuk burung merpati adalah

jagung dan kacang hijau.

VIII.Pakan

Masalah gizi untuk merpati hampir sama saja dengan jenis-jenis unggas lainnya.

Satu perkecualian adalah merpati membutuhkan grit untuk membantu menggiling

dan mencerna biji-bijian yang di makan, seperti jagung yang kering. Pemberian

biji-bijian yang masih basah atau segar (baru dipanen) dapat menimbulkan diare

atau bahkan kematian pada anak maupun merpati dewasa.

Pakan merpati terdiri atas unsur-unsur ransum campuran antara biji-bijian,

mineral, grit dan air minum atau dalam bentuk pellet.

Formula grit yang baik untuk merpati terdiri atas 40% kulit kerang, yang digiling

kasar, 35% kapur atau grit granit, 10% arang kayu keras, 5% tulang yang digiling,

5% kapur dan 4% garam yodium.

Komposisi pakan yang terdiri atas biji-bijian disarankan adalah 35% jagung,

22,7% kacang kapri, 19,8% gandum dan 18% milo dengan kadar protein

minimum 14%.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 110


Pemberian pakan pada merpati cukup mudah karena merpati menyukai jagung,

kedelai, kacang tanah dan gandum. Komposisi pakan yang baik untuk merpati ini

terdiri atas protein kasar 14%, karbohidrat 65,0%, serat kasar 3,5% dan lemak

3,0%. Selain itu, merpati juga membutuhkan mineral dan vitamin. Menurut

Drevjany (2001) dalam Suprapti (2003), pada musim panas merpati membutuhkan

jagung 25% dan pellet 75%, sedangkan musim dingin jagung dapat diberikan

sebanyak 50% dan pellet 50%. Pakan merpati sebaiknya mengandung protein

kasar 16% dari total rasio pakan. Merpati mengonsumsi biji-bijian sekitar 100-

150g ekor/pasang, dengan rataan konsumsi sebesar 130,25 g/hari/ pasang untuk

jenis merpati King, sementara jenis Homer rataan konsumsi pakannya sekitar

111,64/g/hari/pasang. Konsumsi biji-bijian merpati antara 100-150

gram/ekor/hari.

Pemberian pakan sebaiknya dengan frekuensi 2 kali dalam sehari pada jam yang

hampir sama yaitu antara matahari terbit sampai jam 9 pagi serta antara jam 4 sore

sampai matahari terbenam. Konsumsi hijauan tiap harinya adalah sekitar 100-150

gram untuk setiap pasang merpati.

IX. Kandang dan Peralatan

A. Kandang

Pada burung merpati yang hidupnya liar akan mencari tempat-tempat yang tinggi,

terlindung dari angin, hujan serta hewan-hewan pemangsa (predator). Manusia

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 111


telah membuat modifikasi namun tetap memperhatikan prinsip-prinsip tersebut

dalam membuat kandang untuk merpati.

Sistem Kandang merpati secara dikurung pada dasarnya ada dua macam yaitu:

 kandang pasangan tunggal (single pair) dan

 kandang pasangan ganda (multiple pair).

Sedangkan Kandang berdasarkan tahap pemeliharaan dibedakan menjadi tiga,

yaitu:

 kandang jodoh (khusus penjodohan hingga mengasuh anak),

 kandang pembesaran, dan kandang karantina (untuk merpati sakit).

 Kandang pembesaran digunakan saat merpati lepas masa sapih dari

induknya.Fase ini bisa dimulai dari umur 15 hari hingga masa panen (45-

60 hari).

Kandang bersifat koloni, artinya untuk memelihara beberapa ekor sekaligus.

Konstruksi kandangnya sama dengan kandang puyuh, tetapi dibuat lebih

tinggi (75 cm). Karena merpati sudah bisa terbang, usahakan bagian atapnya

dibuat dari bahan yang lentur, misalnya kassa dari nilon. Kandang berukuran

100 x 100 cm2 dapat menampung 20-25 ekor merpati hingga masa panen.

Untuk menghemat lahan, kandang disusun bertingkat, berjajar, dan saling

memunggungi, seperti pada kandang ayam petelur. Kandang terbawah diberi

kaki setinggi 50 cm, agar terbebas dari genangan air. Semua kandang ini

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 112


berada di bawah naungan kandang induk, yang memiliki atap, pelindung dari

angin dan air hujan. Kandang seharusnya menghadap ke arah sinar matahari,

akan tetapi untuk Indonesia (tropis) tidak masalah karena cahaya matahari

tersedia dalam jumlah yang melimpah. Di perdesaan atau lingkungan kota,

kandang merpati (pagupon) ditempatkan di depan rumah atau di atas rumah

akan tetapi tetap mengikuti prinsip-prinsip di atas

B. Peralatan yang dibutuhkan

Peralatan yang diperlukan untuk beternak merpati antara lain tempat pakan,

minum, tempat untuk grit, nesting bowl, dan tenggeran. Tempat pakan, minum

dan grit bias di beli di pasar-pasar burung atau di buat dari bambu, sedangkan

untuk sarang sebaiknya berbentuk cekung. Bentuk yang cekung akan dapat

membuat nyaman merpati untuk mengerami telurnya dan mencegah anaknya yang

masih kecil terjatuh.

X. Tata Laksana Pemeliharaan

Burung Merpati dapat dikelompokkan sesuai dengan berat badan, yaitu tipe berat

(merpati american swiss modane, white king, giant homer) dan tipe ringan

(merpati Hungarian dan spuabbling homer).

Sedangkan yang modern bisa mencapai 1.500 gram. Merpati yang termasuk jenis

ini antara lain : Belgian homer. Jenis merpati potong yang popular di Indonesia

adalah Hummer King.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 113


Burung Merpati sama seperti burung lainnya yaitu mudah terkejut, oleh karena itu

jangan membuat kaget terutama pada malam hari terhadap induk yang sedang

mengeram. Kejutan dapat mengakibatkan induk kabur sampai pagi hari sehingga

telur-telur yang dierami akan kehilangan panas sepanjang malam itu sehingga

mengakibatkan kematian embrio. Kalau ada telur yang retak, ukurannya terlalu

kecil atau tidak normal sebaiknya disingkirkan saja, dengan demikian pasangan

induk betinanya akan segera bertelur lagi. Sekitar 17-18 hari setelah pengeraman,

pastikan bahwa telur itu sudah menetas dan anak yang menetas normal yang pada

umumnya badan belum berbulu dan mata masih terpejam. Apabila yang menetas

hanya satu ekor saja, maka tunggulah sampai 2-3 hari lagi. Kalau memang

ternyata anakan yang menetas hanya satu ekor maka pemeliharaannya bisa tetap

pada induk tersebut atau dititipkan pada induk yang lain yang mempunyai anak

hanya 1 ekor juga. Dengan demikian pasangan yang anaknya di titipkan pada

pasangan lain akan mulai berproduksi lagi.

Bagian tersulit dalam pemeliharaan burung merpati adalah menangani piyik-piyik

(squab). Tiga hari pertama setelah menetas, piyik hanya mendapat asupan susu

tembolok dari induk jantan dan betina. Setelah itu, kedua induk bergiliran

memberi makan anaknya dengan meloloh. Secara alami, masa meloloh ini akan

berlangsung 6-7 minggu, akan tetapi bisa dipercepatnya mulai umur 15 hari

sampai 1 bulan agar induk cepat bertelur lagi. Jika jumlah piyik sedikit, maka kita

bisa meloloh dengan mendekatkan pakan yang lembut ke mulut piyik. Tetapi jika

jumlah piyeknya banyak, maka pekerjaan ini tentu merepotkan. Solusinya adalah

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 114


dengan menggunakan spuit dan selang berisi pakan yang dilembutkan, lalu

dimasukkan ke mulut piyik hingga temboloknya penuh. Setelah umur 10 hari,

anak merpati perlu di amati lagi. Mata anak merpati akan mulai terbuka dan bulu

mulai tumbuh. Pada tahap ini anak merpati mulai memanfaatkan biji-bijian

bersamaan dengan susu merpati (pakan loloh dari tembolok) dari induknya.

Pada umur 25 hari anak-anak (piyek) dipilih untuk bisa segera dipotong atau

dijual. Penjualan biasanya pada umur 26-30 hari. Standar untuk menetapkan

kapan anak sudah bisa dijual atau belum apaila anak telah tumbuh bulu-bulu

jarum di bawah sayap dan di badannya. Apabila bulu jarum itu belum lengkap

maka penjualan bisa ditunda 2-3 hari ke depan.

Frekuensi pemberian pakan sekitar 2-4 kali/hari. Pada umur 1 bulan sampai masa

panen (2 bulan), merpati sudah bisa makan sendiri. Usahakan pakan habis dalam

waktu 30-60 menit, agar tak menimbulkan bau busuk yang bisa mengundang

kuman penyakit (bakteri, virus, jamur, dll). Yang terpenting adalah susunan

ransum dan porsi pemberian pakan. Pakan merpati piyek bisa dibuat dari bahan

jagung kuning (50 %), gandum (34 %), jewawut (9 %), kacang tanah (5 %) dan

beras (2 %). Bahan-bahan itu diramu dalam bentuk butiran pecah. Khusus untuk

piyik, bahan pakan mesti dilembutkan dengan air matang, sehingga menjadi

bubur. Dengan pemeliharaan yang benar, bobot badan homer king yang berumur

45-60 hari dapat mencapai 600-700 gram, serta sudah bisa dijual. Dengan umur

yang masih muda, tentu dagingnya lebih empuk dan gurih.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 115


Kegiatan Belajar 4.

XI. Penyakit burung merpati dan penanganannya

Burung merpati termasuk burung yang memiliki daya tahan tinggi terhadap

penyakit. Namun hal itu jangan membuat kita terlena. Sebab, kita tidak perlu lagi

khawatir jika kita memang sudah:

1. Menyediakan tempat teduh untuk merpati (pagupon/gupon-Jawa) yang

kering, terang, ventilasi baik dan burung dapat pergi menghindari

hembusan angin dari satu arah

2. Menyediakan tempat tinggal/berteduh yang tetap bersih.

3. Memberi makanan yang bermutu, bersih, bergisi seimbang.

4. Memberikan grit yang cukup dan seimbang mutunya.

5. Memberi air bersih yang terpisah dari air yang biasa untuk memandikan.

Penyakit umum merpati biasanya disebabkan oleh binatang kecil pengganggu

yang menyebabkan burung terkena infeksi, atau juga virus atau bakteri atau

infeksi yang disebabkannya.

A. Binatang pengganggu merpati umumnya adalah:

(1) Kutu.

Kutu merpati cukup besar untuk dilihat dengan mata telanjang. Berbeda dengan

kutu burung kicauan, kutu pada merpati tidak menghisap darah tetapi hidup

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 116


dengan memakan bulu dan sisik kulit merpati. Kehadirannya akan mengganggu

jika cukup banyak (dan biasanya tidak kita sadari). Pada suhu udara panas,

perkembangannya sangat cepat. Untuk menjaga merpati bebas kutu seperti ini,

gunakan saja FreshAves, obat anti parasit yang tidak berbahaya untuk merpati

(tidak membuat keracunan). Selain bisa digunakan untuk menyemprot burung,

FreshAves juga perlu untuk membasmi semua parasit di lingkungan tempat

tinggal merpati.

(2 Tungau Merah:

Tungau ini sama dengan tungau ayam. Berbeda dengan kutu, tungau ini sulit

ditangani bila jumlahnya sudah banyak di badan burung. Hidup di celah-celah

kandang atau kotak sarang, dan keluar di malam hari hanya untuk mencari makan.

Untuk mengatasinya, perlu dilakukan penyemrpotan kandang dan lingkungan

merpati dengan FreshAves, baik secara disemprotkan maupun dengan ditabur di

dasar sarang.

(3)Lalat merpati:

Lalat yang pernah ditemukan di AS bagian selatan ini lebih kecil

ketimbang lalat yang biasa berkeliaran di rumah-rumah. Bukan hanya

pengganggu, lalat ini juga membawa bibit penyakit. Dia suka bersembunyi

di di antara bulu-bulu burung. Telur dan larva lalat ini ditempatkan di tepi

sarang dan umumnya dipilih sarang yang masih ada anakannya.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 117


Penanganan atas lalat ini bisa kita gunakan pula FreshAves untuk

disemprotkan di lingkungan merpati dan ditaburkan di dasar sarang.

B.Penyakit :

(1) Kanker:

Penyakit ini disebabkan protozoa dan umum ditemukan pada merpati.

Kebanyakan menjangkiti anak burung yang masih dalam sarang, meski juga

banyak menyerang merpati dewasa.

Gejalanya, terdapat luka di mulut atau leher yang diliputi cairan kental putih

kekuningan. Luka akan membesar dan akan menyebabkan kematian merpati.

Cara penyembuhan yang tergolong efektif menyapu luka dengan larutan yang

terdiri dari 3 bagian glycerin dan 1 bagian jodium/iodine. Meski penyakit ini dapat

diobati, tetapi jika tidak begitu berharga maka sebaiknya burung yang terjangkit

dimatikan saja agar isi kandang tidak terjangkit semua. Ada pihak yang

menyebutkan penyakit ini tidake menjalan, namu kita tetap harus berhati-hati.

Pembersihan kandang dengan FreshAves sangat dianjurkan.

(2) Kurus (merpati menjadi kurus):

Burung kurus dan terlihat sakit. Umumnya disertai mencret. Kurus memang

bukan penyakit tetapi menunjukkan adanya gejala penyakit. Bantuan bisa

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 118


diberikan dengan mengosongkan tembolok kemudian diberi cairan susu hangat

dan roti selama perawatan.

(3)Mencret/Diare:

Biasanya disebabkan makanan yang tidak baik/rusak. Penyakit akan hilang jika

penyebabnya sudah diketahui dan dihilangkan. Cara penyembuhan terbaik dengan

memberikan jagung dan butir biji-bijian kecil (jewawut, millet, dsb) sampai

burung sembuh. Dapat juga burung diberi minyak kastroli atau garam epson

sebagai sarana pencahar (urus-urus) untuk membersihkan sistem pencernaan.

(4)Pilek:

Penyebabnya sama dengan penyebab pilek pada manusia. Intinya, perlu menjaga

burung agar berdaya tahan tinggi terhadap serangan penyakit. Salah satu cara

yang disarankan adalah pemberian BirdVit pada minumannya. BirdVit yang

mengandung multivitamin dan mineral ini bisa diberikan secara rutin setiap hari.

Jika burung pilek, jaga kehangatan tubuhnya. Minyak kastroli sebagai pencahar

juga bisa diberikan untuk membersihkan pencernaan. Anda juga bisa

menggunakan obat-obatan yang mengandung sulfa atau antibiotika yang ada di

pasaran khusus untuk burung/unggas. Umumnya pilek akan hilang dengan

sendirinya kalau burung diberi penghangat dan dihindarkan dari hembusan angin.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 119


(5) Pnemonia:

Kalau leher burung menjadi bengkak dan burung mengalami kesukaran bernafas,

serta tampak demam dan sakit maka ada kemungkinan terserang penemonia.

Usahakan burung agar hangat dan jauhkan dari angin. Pengobatan bisa dilakukan

dengan pemberian sulfa atau antibiotik.

(6) Parathypus:

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan merupakan penyakit paling serius bagi

merpati. Serangan bisa menyebabkan kematian dari 80% burung di kandang.

Gejalanya bisa berbeda-beda antar burung. Persendian (umumnya di sayap) dan

kaki merupakan tempat-tempat yang mudah bengkak dan akan terisi oleh cairan.

Merpati yang pincang atau lumpuh merupakan tanda adanya parathypus. Pada

serangan hebat, kematian akan datang tanpa tanda pembengkaan. Boleh jadi

pembengkaan pada sayap karena penggumpalan darah akibat cedera, tetapi jika

pembengkaan terjadi pada beberapa burung sekaligus, pantas diduga mereka

terkena serangan parathypus. Pengobatan memang bisa dilakukan namun

pengalaman menunjukkan bahwa membunuh burung-burung yangt sakit

merupakan cara terbaik agar penyakit tidak berjangkit lagi atau terjadi penularan.

Penyakit ini menyebar dengan berbagai cara dan yang tercepat adalah melalui

kotoran dan air minum. Lalat, burung-burung liar dan tikus merupakan binatang

yang dapat menyebarkan penyakit ini. Jika terjadi serangan, selain saran terbaik

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 120


untuk merpati dimusnahkan, maka bisa dilakukan pengobatan massal dengan

antibiotik, sulfa (sulfamerazine, sulfamethazine).

(7) Coccidiosis:

Penyebab protozoa dan menyebabkan peradangan pada intestin (usus). Protozoa

ini sebenarnya sudah tinggal di dalam tubuh burung, namun akan menyerang jika

daya tahan tubuh burung melemah.

Burung yang terkena coccidiosis mengalami mencret hebat, cepat menjadi kurus,

dan tampak pucat kekurangan darah. Sering ada gumpalan kotoran di pantat

burung. Penularan penyakit ini adalah melalui burung lain yang makan protozoa

coccidia yang tercampur pakan. Lakukan pencegahan dengan selalu menjaga

kebersihan kandang dan lakukan penyemprotan dengan BirdFresh secara periodik

merupakan langkah terbaik. Untuk pengobatan, Anda bisa mendapatkan obat

untuk ini di pasaran.

(8) Cacar:

Cacar ini disebabkan oleh virus dan bisa membuat merpati cacat atau menemui

kematian. Gejalanya tampak sebagai kulit yang mengembang dan muncul pada

daerah yang tidak ditumbuhi bulu. Ada dua macam cacar yakni cacar leher dan

cacar kulit. Cacar leher atau diphteria ditemukan hanya dileher dan memiliki

angka kematian yang besar. Pada cacar kulit, kita akan melihat ada semacam

petumbuhan kutil yang dapat begitu besar sehingga daerah mata atau kaki

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 121


dipenuhi seluruhnya. cacar kulit jarang mematikan untuk burung dengan daya

tahan tubuh kuat. Virus cacar ini antara lain dibawa oleh nyamuk dan hanya dapat

masuk ke dalam tubuh melalui luka. Tidak ada pengobatan yang efektif untuk

cacar ini, tetapi bisa dilakukan vaksinasi cacar deengan vaksin cacar manusia

(penggunan perlu petunjuk dokter hewan).

Demikian uraian mengenai penyakit burung merpati. Dan kalau kita amati secara

keseluruhan, maka penyakit burung merpati sangat ditentukan oleh kebersihan

lingkungan dan daya tahan tubuh burung merpati itu sendiri. Sekali lagi sekadar

menyarankan, gunakan FreshAves untuk pembasmian parasit dan BirdVit

sebagai penyuplai makanan bervitamin dan bermineral tinggi.

Rangkuman

Melalui kegiatan belajar 1 dan 2 mahasiswa telah diperkanalkan dengan

jenis – jenis merpati serta manfaatnya, sebagai ternak hias, pacuan dan penghasil

daging. Beternak merpati selain dapat untuk sekedar hobi ataupun komersial

karena sangat banyak manfaatnya yaitu: dagingnya mengandung gizi yang baik

sehingga menjadi sumber protein bagi manusia walaupun belum dikenal secara

luas. Sehingga merpati dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan

khususnya kebutuhan daging bagi masyarakat. Di dalam modul ini juga dipelajari

tentang system pemeliharaan yang baik untuk ternak merpati serta

perkandangannya. Pada umumnya system pemeliharaan merpati sangat sederhana

dan tidak membutuhkan area yang luas, cukup dipekarangan rumah saja.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 122


Test Formatif

Jawablah pertanyaan di bawah ini :

7. Sebutkan dan Jelaskan tipe-tipe ternak merpati yang kamu ketahui (20)

8. Jelaskan beberapa tips sederhana saat memilih burung merpati secara

umum? (bobot 30)

9. Jelaskan cara menjodohkan merpati (20)

10. Sebutkan dan jelaskan metode beternak merpati (20)

11. Jelaskan siklus reproduksi merpati (bobot 10)

Umpan balik

Jawaban dalam bentuk essay dijelaskan kembali berdasarkan materi yang telah

diuraikan serta pustaka yang terkait. Angka didalam kurung pada pertanyaan

adalah angka yang menunjukkan nilai yang akan didapatkan apabila anda

menjawab dengan benar.

Arti tingkat penguasaan :

Apabila jawaban no. 1-5 semua benar, maka nilai yang akan didapat adalah 100,

dan arti tingkat penguasaan anda adalah : Sangat baik. Apabila jawaban tidak

lengkap, salah atau kurang sempurna dan nilai yang anda dapatkan :

80-70, arti tingkat penguasaan : baik

60-70, arti tingkat penguasaan : cukup

<50, arti tingkat penguasaan : kurang/tidak baik

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 123


Jawaban

1. a. Merpati Pacuan (Carrier Type)

Banyak diminati orang karena daya terbangnya kuat. Ciri-cirinya antara

lain : sosok tubuh yang gagah tetapi terlihat ramping, bulu tipis dan kaku, kulit

pada tonjolan hidungnya tebal dan besar. Merpati pacuan memiliki kemampuan

terbang sejauh 200 km, tetapi kemampuan merpati jelajah modern bias mencapai

1.500 km. Merpati yang termasuk jenis ini antara lain : Belgian Homer, Tumbler,

Flying Tipper, Flight, Merpati Pos dan yang popular di Indonesia adalah merpati

lokal yang dilatih untuk dijadikan merpati pacuan.

b. Merpati Hias (Fancy Type)

Lahir karena nilai rekreatif dan kesenangan. Merpati hanya dipandang dari

sudut keindahan warna bulu dan bentuk tubuh. Merpati, termasuk jenis ini antara

lain : Jacobin (lebih terkenal dengan sebutan merpati jambul), Satinette (paruh

pendek), English Pouter (jangkung), Frillback, dan Florentine. Merpati hias yang

popular di Indonesia adalah Merpati Kipas (Fantail).

c. Merpati Konsumsi /dwiguna ( Dual Type)

Dikenal juga dengan sebutan merpati potong atau pedaging. Sebenarnya

semua jenis merpati bias dijadikan merpati potong. Merpati yang termasuk jenis

ini adalah Carneau dan Mondaine. Jenis merpati potong yang popular di Indonesia

adalah Hummer King. Bibit Hummer King berumur satu bulan bisa mencapai

bobot 6-7 ons dan siap jual

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 124


2. tips sederhana saat memilih burung merpati secara umum :

a. Harus sehat, ciri burung merpati yang sehat adalah memiliki bulu yang

bagus. bagian ujung sayapnya tidak turun, bila di tangkap dengan tangan

tenaga reaksi/perlawanan besar.

b. Usahakan jangan membeli burung merpati yang sudah tua, ini tidak bagus

bagi yang sekedar membeli untuk disembelih maupun untuk diternak. Ciri-

ciri burung merpati yang telah berusia senja/tua adalah sebagai berikut,

daging di sekitar paruh yang kelihatan tebal. bagian lubang hidungnya juga

terlihat ada kerutan daging tebal, bila di cermati paruhnya sudah tidak

mengkilat lagi (buram).

c. Saat memilih diantara banyak burung yang ada dalam satu sangkar, jangan

terlalu dekat dengan sangkarnya dulu, ambil beberapa langkah ke belakang

dan cermati perilaku burung merpati dari kejauhan, yang harus

diperhatikan adalah burung yang menjadi raja didalam sangkar, atau yang

memiliki sifat paling dominan

d. Pelajari ciri-ciri antara induk pejantan dan induk betina, induk pejantan

biasanya memiliki paruh yang lebih tebal, lehar lebih besar, kepala yang

lebih panjang dan besar, bulu lebih mengkilap, bila didekatkan pada

pejantan/betina lain dia akan bekur (berkutut)

3.Cara menjodohkan merpati:

a. Pilih burung merpati yang akan kita jodohkan, tentu saja harus pastikan

jantan dan betina.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 125


b. Kandangkan burung jantan dan betina dalam satu kandang. lebih bagusnya

tutup kandangpada malam hari.

c. Pada pagi hari mandikan burung dan jemur pada sinar matahari. Lebih

bagus lagi jika burung jantan dan betina di pisahkan, tetapi masih dalam

satu kandang.

d. Setelah kering masukkan burung dalam kandang lagi dan beri makan.

e. ulangi lagi dari no 2 - 4 kurang lebih 3 hari maka burung akan jodoh jika

sudah jodoh maka akan menjadi pasangan.

4. dua metode

1. sistim kurung. burung merpati itu tidak dilepas atau keluar dari sangkar

nya. cara ini tidak begitu maksimal bila dipilih dalam menternakan burung

merpati. karna burung merpati adalah burung yang suka bersosialisai

melalui terbang dan mondar-mandir. tapi bila ini cara yang terakhir dipilih

metode ternaknya, usahakan sangkar nya di perbesar.

2. Sistim lepas kandang. Bagi yang baru membeli merpati dari pasar burung

tidak boleh langsung dilepas. Merpati dikurung dan diberi makan dahulu

selama beberapa hari didalam kandang. selanjutnya sayap diikat, barulah

merpati dilepas. Biarkan merpati keluar sendiri dari sangkar untuk pertama

kali saat malam tiba , bila merpati sudah tau cara pulang sendiri kerumah

barunya berarti ada kemajuan.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 126


Biarkan kejadian ini berulang-ulang selama beberpa hari hingga

memungkinkan untuk dilepas (tips yg paling aman adalah saat burung

sudah bertelur dan mengerami baru dilepas)

5. Siklus reproduksi

a. Perkawinan mulai berlangsung pada umur 5-8 bulan

b. Produksi telur puncak terjadi antara umur 12-18 bulan dan terus

berlangsung sampai 2-3 tahun

c. Umur produksi yang masih dianggap menguntungkan yaitu tidak lebih

dari 5-6 tahun

DAFTAR PUSTAKA

Ari Soeseno, 2008. Memelihara dan Beternak Burung Merpati. Yasaguna Jakarta.

Dudung AM, 2010. Cara Beternak Merpati Daging. Penebar Swadaya. Jakarta.

SENARAI

Piyik (squab) : merpati pedaging umur 25 – 30 hari dan sudah bisa dijual
pagupon : rumah merpati

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 127


MODUL 5

KALKUN

PENDAHULUAN

Sebelum memulai Budidaya Kalkun, alangkah baiknya bila mengetahui

tentang sejarah Kalkun. Kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung

berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris m e m i l i k i n a m a

p o p u l e r d i E r o p a d e n g a n sebutan turkey yang mengindentikan kesebuah

negara Turki dan konon kabarnya kalkun

ini didatangkan dari sana. Kalkun

selain sebagai ternak hias, ternyata

memiliki nilai ekonomis y a n g c u k u p

tinggi sebagai ternak potong

hanya saja dikalangan

masyarakat k i t a mengkonsumsi

daging kalkun belum populer karena masih terbawa mitos bahwa

daging kalkun tidak enak. Selain bulunya yang indah, kalkun memiliki banyak

kesitimewaan yang lain, yaitu; dagingnya yang enak, bergizi tinggi dan rendah

kolesterol. Unggas besar ini juga disukai oleh orang luar negeri, memiliki harga

jual yang tinggi, bisa dijadikan hewan hias atau konsumsi, serta cara pemeliharaan

yang tak beda dengan ayam pada umumnya. Daging kalkun berprotein tinggi,

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 128


kandungan lemak dan kolesterolnya sangat rendah. Kandungan asam oleat

(minyak zaitun) dan omega 6 yang cukup tinggi bermanfaat bagi kesehatan

jantung. Apalagi minyak zaitun bermanfaat menambah cita rasa, bersifat anti

inflamasi, membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Daging kalkun

juga memiliki kadar zinc tinggi (untuk meningkatkan vitalitas), selenium (anti

kanker), dan vitamin B yang bermanfaat untuk proses

pembentukan/perkembangan otot dan otak (kecerdasan). Sebagian masyarakat

yang sudah paham kalkun, akan mengerti dan memahami jika daging kalkun itu

lebih mahal dari daging unggas lainnya. Ini dikarenakan kalkun memang salah

satu sajian kuliner yang sehat, tapi tetap memiliki cita rasa yang khas dan tidak

ada di daging unggas lainnya.

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan

wawasan dan menjelaskan tentang manfaat, jenis-jenis kalkun serta

pengelolaannya.

Uraian modul ini berisi informasi tentang:

11. Jenis-jenis dan manfaat kalkun

12. System pemeliharaan

13. Perkandangan

14. Pakan.

15. Penyakit

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 129


PENYAJIAN

Kegiatan Belajar 1

Prospek dan Persaingan

Ternak kalkun mulai banyak dikembangkan sekitar awal tahun 2009. Seiring

berjalannya waktu, semakin banyak orang tahu tentang kalkun sebagai hewan

konsumsi. Prospek usaha ini masih sangat bagus, karena selain masih belum

banyak pelaku usahanya, kedepannya kalkun sangat berpotensi untuk menjadi

konsumsi alternatif sebagai pengganti daging sapi dan kambing. Disamping itu,

penggemarnya juga semakin banyak dan penjualannya dipermudah dengan

adanya internet. Sehingga pelosok daerah yang belum memiliki kalkun tetap bisa

memesan kalkun secara online. Dari segi persaingan, khusus daerah Jateng dan

Jogja terbilang sudah cukup ketat. Tetapi diluar daerah itu, persaingan sama sekali

belum ketat, terutama di luar pulau jawa. Hal itu membuat peluang usaha ternak

kalkun masih sangat menjanjikan.

Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan

kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang

sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter. Spesies kalkun asal Amerika Utara

disebut M. gallopavo sedangkan kalkun asal Amerika Tengah disebut M. ocellata.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 130


Jenis-Jenis Kalkun

Menurut The American Standart of Perfection, terdapat 7 varietas kalkun, yaitu:

1.Bronze

2.White Holland

3.Beltsville small white

4.Naragansett

5.Bourbon red

6.Black

7.Slate

a. Kalkun Perunggu / Bronze Turkey.

Kalkun Perunggu adalah produk dari persilangan

kalkun domestik yang diekspor ke Amerika dengan

Wild Turkey. Persilangan ini menghasilkan kalkun

yang lebih besar dan lebih kuat daripada kalkun

Eropa, dan lebih jinak dari kalkun liar. Nama Kalkun

Perunggu atau Bronze Turkeys mengacu pada bulu-


Gambar 5. Kalkun Perunggu bulunya, yang berwarna- warni perunggu. Kalkun ini

paling populer sepanjang sejarah Amerika, , tetapi

menyusut dipertengahan abad ke-20

Meskipun jenis Kalkun Perunggu ditemukan pada abad ke-18, nama

sebenarnya tidak digunakan sampai tahun 1830-an, ketika dikembangkan di


Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 131
negara bagian AS, Rhode Island bernama Point Judith Bronze. Nama ini

kemudian digunakan sebagai referensi untuk jenis kalkun ini secara keseluruhan,

dan disederhanakan menjadi “Bronze”. Di Inggris, kalkun perunggu atau dalam

bahasa Inggris disebut Bronze Turkey dan dikaitkan dengan Cambridge, dan

disebut Bronze Cambridge, tapi nama ini telah disederhanakan hanya “Bronze”.

Di Amerika, ada banyak jenis kalkun, tetapi yang terpenting ada 5 jenis, sebagai

berikut:

a. Kalkun Broad Breasted White, merupakan bangsa kalkun yang bulunya

berwarna putih. Bobot badan betina antara 6,5kg. Produksi telur rata-rata

60 butir per musim.

b. Kalkun Broad Breasted Bronze, karakteristiknya hampir sama dengan

kalkun broad breasted white, tetapi mempunyai bronze pada ekor dan

sayap.

c. Kalkun American Mammoth Bronze, karakteristiknya hampir sama

dengan 2 bangsa diatas, tetapi ototnya berwarna putih dengan ukuran

badan lebih kecil, bobot betina sekitar 4,5 kg dan jantan sekitar 6,5 kg.

Produksi telur tinggi, yaitu 100-120 butir/tahun.

d. Kalkun Belsville, dadanya kurang berkembang.

e. Kalkun White Hybrid, merupakan hibrid dari berbagai bangsa yang

disilangkan.

Jenis bronze ini biasanya diternakan dengan tujuan untuk menghasilkan daging

beratnya dibawah 6 kg, dipasarkan pada umur 12-15 minggu.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 132


Kelebihan kalkun jenis bronze:

o pedaging yang cukup baik

o daging empuk dan lunak

o serat halus

o tulang-tulang tidak keras

b. ciri-ciri kalkun white holland/ kalkun putih / kalkun albino:

a. warna bulu putih

b. berat jantan 11-18 kg, sedangkan betina 6,5-8 kg

c. Kalkun Narragansett

Kalkun Narragansett berkembang biak dari

Meleagris gallopavo; merupakan hasil dari

keturunan kawin silang antara Kalkun Timur Wild

Turkey (Meleagris gallopavo silvestris) dengan

kalkun lokal. Menurut American Animal Breeds

Conservancy , Kalkun Narragansett termasuk jenis


Gambar 6. Kalkun Narraganset
kalkun bersejarah “, atau unik di Amerika Utara

“dan dinamai Narragansett Bay. Kalkun ini me -

miliki bulu dengan warna hitam, tan abu-abu,dan putih bulu, Ini mirip dengan

kalkun perunggu turki tetapi bulu kusam hitam atau abu-abu menggantikan warna

tembaga yang khas kalkun perunggu kalkun jenis ini kadang-kadang memiliki bar

bulu putih pada sayapnya dan karena mutasi genetik tidak ditemukan di luar

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 133


Amerika Serikat. Memiliki jenggot hitam , horn-berwarna paruh , dan kebanyakan

berbulu kepala dan leher yang berkisar dalam warna dari merah ke putih kebiruan.

Kalkun Narragansett berkembang biak dengan baik, temperamennya yang

sangat baik, tenang dengan sifat keindukkan yang baik. kalkun dewasa memiliki

berat 12-16 Kg. Kalkun ini dapat berjalan cepat, terbang dengan baik, dan lebih

memilih untuk menghabiskan malam mereka bersarang di pohon-pohon,

merupakan penghasil telur yang baik dan dagingnya juga termasuk kategori baik.

Pada kesehariannya jika dilepaskan mereka tidak akan berjalan atau pergi terlalu

jauh dari kandang. Makanannya berupa jangkrik , belalang dan serangga lain, juga

dapat diberi sedikit tambahan pakan. Walaupun tidak sepopuler Bronze Turkey ,

breed ini sangat bernilai bagi pertanian komersial di Amerika Serikat. Menurut

catatan dari awal 1870-an, ternak ini termasuk dalam dua ratus jenis burung yang

umum. Narragansett menjadi dasar industri kalkun di New England, teruama di

Rhode Island dan Connecticut juga populer dan berkembang biak di Amerika

Mid-Atlantik dan Midwest serta telah diakui oleh Asosiasi Ternak Unggas

Amerika pada 1874. Varietas lain Narragansett yang dikategorikan sebagai barang

mewah adalah Kalkun Narragansett Silver dengan bulu putih menggantikan coklat

dan abu-abu.

Pemilihan Bibit Kalkun

Pemilihan bibit kalkun adalah penentuan yang sangat vital dan vatal serta

perlu mendapat perhatian penuh, karena apabila salah pilih bibit bisa saja bibit itu

membawa gen cacat atau lemah dari orang tuanya. Bibit kalkun yang baik

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 134


ditandai dengan pertumbuhan yang cepat, nafsu makan yang tinggi, bebas

penyakit, dan sehat. Sebaiknya pilihlah bibit kalkun dari kerabat dekat yang

berpengalaman dalam pemeliharaan kalkun dan terpercaya.

Ciri-ciri kalkun sehat :

1. Nafsu makan baik

2. Warna kotoran normal (tidak encer putih kehijauan)

3. Gerak geriknya gesit dan berasal dari indukan unggul. Indukan yang

unggul biasanya produktif dan berbadan besar.

Ciri-ciri kalkun kurang baik :

1. Kaki kering dan sudah kapalan

2. Jari-jari kering dan bengkok

3. Bulu berwarna kusam

4. Matanya melotot

5. Pandangan sayu

6. Pada ujung mulut terlihat seperti sobekan yang berwarna kemerahan

7. Sering menyendiri

8. Nafsu makan kurang

9. Sayap menggantung

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 135


Kegiatan belajar 2.

Cara memelihara kalkun

Pemilihan Lokasi.

Lokasi yang baik akan menjamin pertumbuhan dan kelangsungan bisnis berternak

kalkun. Sebelum menentukan lokasi peternakan yang ideal sebaiknya melakukan

survei terlebih dahulu tentang keamanan, kenyamanan dan distribusi. Pastikan

peternakan aman dari gangguan manusia, binatang, maupun kemungkinan

ancaman bencana alam akibat tanah longsor, banjir, angin, dan berbagai ancaman

yang akan menghancurkan usaha. Ada baiknya memilih tempat yang mudah untuk

mendapatkan makanan tambahan misalnya disekitar pantai, danau, sungai dan

pesawahan.

Untuk lokasi kandang, sebaiknya dipilih pada tempat yang tidak lembab, dan

apabila memungkinkan menghadap ke timur sehingga pada pagi hari kandang bisa

terkena sinar matahari. Kalkun akan lebih sehat jika setiap hari terkena sinar

matahari langsung. Kandang yang menggunakan sistem lepas atau umbaran akan

membuat kalkun lebih bebas bergerak, dan tentunya lebih bebas untuk kawin.

Jika memungkinkan bisa bekerjasama dengan pemilik perusahaan catering atau

rumah makan sehingga setiap hari mengambil sisa makanan yang biasanya

menjadi sampah untuk diolah menjadi pakan kalkun dan sebaliknya

memungkinkan pemilik rumah makan atau catering menyediakan menu daging

kalkun dari peternakan, dengan cara ini tidak kesulitan untuk mendapatkan pakan

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 136


tambahan dan hasil panen sudah ada yang bakal menampung tanpa harus susah-

susah mencari pembeli.

Pembuatan Kandang

Pembuatan kandang bisa menyesuaikan dengan kondisi dan ukuran lahan yang

ada. Hanya saja diusahakan agar kandang agak besar dan tidak terlalu padat,

karena apabila terlalu padat bulu-bulu kalkun bisa rusak. Selain itu akan sering

terjadi pertengkaran antar pejantan dewasa, jadi apabila berencana beternak

kalkun dalam jumlah yang besar (20-30 ekor) sebaiknya membuat kandang yg

luas serta tentunya aman dan nyaman.

Kandang merupakan rumah tempat untuk tinggal dan tempat untuk melindungi

diri dari berbagai gangguan dari luar

Ukuran kandang harus sesuai dengan kondisi dan pola hidup mereka, jika

memungkinkan buatkan kandang yang sesuai dengan latar belakang hidup mereka

agar populasi tumbuh dengan sempurna yang nantiknya akan menguntungkan.

System perkandangan yang baik adalah harus memiliki ruang-ruang untuk

aktifitas kalkun antara lain, istirahat, bermain-main, dan aktifitas lainnya seperti

tempat makan khusus yang selalu terjaga kebersihannya. Jika memang

memungkinkan arahkan posisi kandang kearah timur agar sinar matahari pagi bisa

masuk ke dalam kandang. Agar kandang selalu kering bisa menggunakan kulit

padi sebagai alas lantai dan bersihkan sesuai kebutuhan. Kandang harus mudah

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 137


dibersihkan dari kotoran yang akan mendatangkan penyakit dan sebaiknya lantai

kandang menggunakan lantai plester/semen.

Layout system perkandangan agar nyaman bagi penghuni dan orang yang

merawat ternak mulai dari pintu-pintu, ventilasi, dan jalan-jalan antara satu

kandang dengan kandang yang lain. Pisahkan kalkun sesuai umur, jika memang

ada yang terlalu agresif dan menyerang temannya sebaiknya pisahkan dari yang

lain. Pastikan tempat bertelur dan mengeram aman dari gangguan kalkun yang

lain dan atur posisi tempat bertelur untuk memudahkan pemeriksaan

perkembangan telur tanpa mengganggu kalkun yang sedang mengeram.

Tabel.16. Kebutuhan Ruang untuk Kalkun

No Periode dan sistim Kebutuhan ruang


1. Anak kalkun Sistim litter 0,025 m2/ekor
2. Anak kalkun Sistim battery 0,077m2/ekor
3.. Masa akhir 0,56m2/ekor
4.. Sistim halaman 150 ekor/ 4 ha
Sumber: Santa, 2005

Pemberian Pakan.

Berikan pakan sesuai kondisi dan umur kalkun karena untuk jenis kalkun anakan

dan kalkun dewasa memiliki porsi dan formula berbeda karena kemampuan

lambung untuk menampung makanan dan kemampuan untuk mencerna makan

berbeda. Dimasa pertumbuhan biasanya membutuhkan gizi dan nutrisi yang lebih.

di toko-toko perternakan telah disediakan jenis-jenis pakan sesuai umur dengan

kode BR1, BR2, dan lain-lain yang dalam komposisi pembuatan pakan ini

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 138


memiliki komposisi bahan yang berbeda-beda. Atur jadwal makan dan sediakan

pakan sesuai kebutuhan jangan sampai ada sisa makanan yang nantinya akan

menimbulkan penyakit jika malas membersihkan, sebaiknya atur posisi makan

mereka agar tidak berebutan dan jaga agar makanan tidak banyak tercecer. Atur

tempat minum agak jauh dari tempat makan agar selalu bersih dari kemungkinan

tercampur makanan.

Systim Perawatan :

1. Perawatan Awal ( Basic care)

Perawatan basic care adalah perawatan yang dilakukan terhadap anakan kalkun

yang berusia 0 hari - 1,5 bulan. Dalam perawatan ini, ada beberapa teknik yang

harus diperhatikan yaitu warming lamp 5-10 watt , atau lebih populernya disebut

pemanasan suhu kandang kalkun. Kalkun yang berusia kurang dari 1,5 bulan

biasanya memerlukan suhu diatas 30-450C hal ini dimaksudkan agar anak kalkun

memperoleh suhu yang hangat seperti saat dia dierami induknya.

Feeding atau proses pemberian makan juga harus diperhatikan, pada usia 0-20

hari harus diberikan makanan khusus atau yg disebut BR-1 atau 511 dengan

kandungan konsentrasi nutrisi yang telah diatur sedimikian rupa.

Pada umur >20hari, anakan kalkun sudah bisa diberikan makanan nasi yang

sudah dicampur dengan BR-1 ataupun bekatul dengan pemberian campuran air

panas dan diberikan sawi ataupun sayuran yang dipotong secara chopping

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 139


kemudian diaduk menjadi satu adonan. Dengan formula 10% BR1, 20% bekatul

dan 70 % hijauan.

Selain itu pastikan kandang berukuran rapat dan agar tidak terganggu hewan lain

seperti kucing, tikus dll. kandang panggung ukuran 1 mtr pjg x 80 cm lbr x 40 cm

tgg dan kaki setinggi 10 cm dr lantai untuk utk 20 ekor umur 1 mgg-1bln.

2. Perawatan menengah (Medium Care )

Perawatan ini adalah perawatan anakan kalkun yang berusia lebih dari 1,5

bulan hingga 6 bulan. Secara fisiologis, anakan kalkun yang sudah akan

memasuki masa remaja sudah akan terlihat perbedaan jenis kelaminnya.

Pemberian lampu atau warming lamp sudah tidak dibutuhkan lagi dan persiapkan

kandang yang lebih luas agar kalkun bisa bergerak secara bebeas. Kalkun pada

umur ini juga bisa dibiarkan lepas dari kandang dengan catatan jauhkan peniti,

silet dan plastik-plastik yang berceceran di sekitar kalkun. pemberian makan juga

masih diberikan seperti metode diatas yaitu pemberian adonan yang sudah

dijelaskan di basic care .Kandang ukuran 6 m p x 6 m lbr dan tinggi disesuaikan

utk 20 -30 ekor. Sedangkan untuk umur > 1,5 – 2,5 bln idem ukuran di atas

namun dikurangi untuk 10 ekor saja. setelah berumur 4 bln diberikan pakan

grower dengan kandungan 16%P. Selain itu disediakan Kotak pejantan

80x80x80cm/ekor dan berkaki setinggi 10 cm dari lantai.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 140


3. Perawatan Lanjut ( advanced care)

Bila kalkun anda sudah memasuki usia lebih dari 6 bulan, jenis kelamin ayam

kalkun sudah terlihat jelas antara jantan dan betinannya serta libido sexual mereka

akan tampak. Dalam masa itu, pisahkan ayam kalkun yang berjenis kelamin jantan

dengan pejantan lainya agar menghindari proses perkelahian pejantan. Bila kalkun

betina tampak merunduk dan diam maka kalkun itu sudah siap untuk kawin dan

sebentar lagi akan bertelur, saat usia itulah kalkun akan mengawali masa

reproduksi. Pada umur 8 bulan kalkun bisa mencapai 7- 8kg bila faktor gizinya

diperhatikan . Kalkun mulai bertelur pada umur 30 mgg. Ratio jantan betina 1 :

20. Pada masa ini diberikan pakan dengan kandungan P 14 % disebut ransum

hoding yaitu ransum persiapan menghadapi bertelur. Disediakan kotak bertelur

ukuran 40x40x40cm. Indukan disediakan umbaran seluas 5 – 10 m2 untuk 50-70

ekor.

Perkembangan kalkun cukup cepat. Seekor betina dapat menelurkan 12 butir telur.

Induk akan mengerami telur selama 28 hari atau selama 4 minggu. Telur kalkun

berwarna coklat muda bercak-bercak dan bobotnya dua kali dari telur ayam ras

Perawatan Kesehatan.

Kesehatan adalah satu hal yang mahal harganya. Ternak yang sehat akan

menghasilkan hasil produksi yang baik, bibit yang sehat, dan mendatangkan

penghasilan yang melimpah Semenjak kecil hingga dewasa selalu pantau

perkembangan kesehatan mereka, berikan vaksinasi bila perlu, berikan suplement

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 141


agar terhindari dari gangguan penyakit, natural suplement adalah cara terbaik

untuk menjaga kesehatan mereka selain resep ini mudah didapatkan ternak akan

selalu sehat alami dan bebas dari residu kimia.

Peluang bisnis

Berbeda halnya dengan ternak ayam atau bebek, baik usaha pembibitan dan

pembesaran kalkun ternyata sama-sama bisa memberi keuntungan yang sangat

besar. Keuntungan bisa mencapai 79%. Fenomena ini sangatlah wajar terjadi,

sebab harga telur dan anakan kalkun mulai dari tetas sampai menjadi indukan

memang bernilai jual tinggi. Sebagai gambaran, harga telur kalkun Rp.10rb/butir,

sedangkan harga anakan yang baru menetas sampai Rp.35rb/ekor. Begitu juga

indukan yang harganya sampai Rp.1jt/pasang. Dengan biaya pakan yang tak

mahal (karena sangat mudah didapat dan murah), menekan biaya operasional

sehingga memberi keuntungan yang besar.

Di Jawa Timur Anakan Kalkun muda dihargai Rp. 100.000.-. Jika memelihara

empat pejantan kalkun dengan 7 ekor betina setidaknya dapat mengumpulkan

untung 700 ribu hingga satu juta rupiah.

Adapun harga yang ditawarkan saat ini tergantung umur, antara lain DOC

Rp.30rb/ekor, usia 2 minggu Rp.45rb/ekor, usia 3 minggu Rp.55rb/ekor, usia 1

bulan Rp.65rb/ekor, usia 2 bulan Rp.100rb/ekor, usia 3 bulan Rp.275rb/pasang,

usia 4 bulan Rp.375rb/pasang, usia 5 bulan Rp.475rb/pasang, usia 6 bulan

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 142


Rp.575rb/pasang, indukan Rp.750rb/pasang dan indukan super Rp.850rb-

1jt/pasang. Dan harga karkas (daging kalkun beku) Rp.45rb-50rb/kg.

Analisa Usaha Pembesaran Kalkun untuk 100 ekor kalkun (2012)

A. Investasi

Pembuatan Kandang bambu model bertingkat dengan ukuran 1 x 0,5 meter x 8

kotak

(per kotak berisi 10 sd 20 ekor kalkun) = Rp 1.500.000,-

B. Modal Awal

Pembelian bibit/anakan kalkun, 100 ekor x Rp. 25.000 = Rp.2.500.000,-

C. Biaya produksi (dihitung sampai panen 3 bulan) :

C.1 Biaya pakan


– Pakan Konsentrat (Br1 atau yang lain) 5 zak x 200 ribu = Rp.1.000.000,-
– sayuran segar(sawi, kangkung, dll) 90hari x Rp.5000,- = Rp. 450.000,-
– Bahan pakan lainnya (bekatul, nasi aking, jagung, dll) = Rp. 600.000,-
C.2 Biaya Perawatan
– Vaksin = Rp. 20.000,-
– Listrik (untuk pemanasan lampu) dll = Rp. 150.000,-
– Tenaga Kerja = Rp. 900.000,-
———————+
= Rp. 3.120.000,-

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 143


D. Penjualan (setelah 3 bulan)

Kalkun usia 4 bulan dijual dengan harga Rp 100.000,-/ ekor dengan risiko

kematian 3% .=100 ekor – (100 ekor/3%) x Rp. 100.000,- = 97 x Rp. 100.000.-

= Rp. 9.700.000

Laba D – ( B + C ) = Rp. 9.700.000 - (Rp.2.500.000,- + Rp. 3.120.000,-)

= Rp. 4.080.000,-

Rangkuman

Selain bulunya yang indah, kalkun memiliki banyak kesitimewaan yang

lain, yaitu; dagingnya yang enak, bergizi tinggi dan rendah kolesterol. Unggas

besar ini juga disukai oleh orang luar negeri, memiliki harga jual yang tinggi, bisa

dijadikan hewan hias atau konsumsi, serta cara pemeliharaan yang tak beda

dengan ayam pada umumnya. Daging kalkun berprotein tinggi, kandungan lemak

dan kolesterolnya sangat rendah. Kandungan asam oleat (minyak zaitun) dan

omega 6 yang cukup tinggi bermanfaat bagi kesehatan jantung. Apalagi minyak

zaitun bermanfaat menambah cita rasa, bersifat anti inflamasi, membantu

mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Daging kalkun juga memiliki kadar

zinc tinggi (untuk meningkatkan vitalitas), selenium (anti kanker), dan vitamin B

yang bermanfaat untuk proses pembentukan/perkembangan otot dan otak

(kecerdasan). Sebagian masyarakat yang sudah paham kalkun, akan mengerti dan

memahami jika daging kalkun itu lebih mahal dari daging unggas lainnya. Ini

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 144


dikarenakan kalkun memang salah satu sajian kuliner yang sehat, tapi tetap

memiliki cita rasa yang khas dan tidak ada di daging unggas lainnya.

Prospek usaha kalkun masih sangat bagus, karena selain masih belum

banyak pelaku usahanya, kedepannya kalkun sangat berpotensi untuk menjadi

konsumsi alternatif sebagai pengganti daging sapi dan kambing. Berbeda halnya

dengan ternak ayam atau bebek, baik usaha pembibitan dan pembesaran kalkun

ternyata sama-sama bisa memberi keuntungan yang sangat besar. Keuntungan

bisa mencapai 79%. Fenomena ini sangatlah wajar terjadi, sebab harga telur dan

anakan kalkun mulai dari tetas sampai menjadi indukan memang bernilai jual

tinggi.

Test Formatif

Jawablah pertanyaan di bawah ini :

1. Mengapa kalkun memiliki nilai ekonomis yang tinggi

2. Daging kalkun bernilai gisi tinggi, jelaskan

3. Sebutkan ciri-ciri kalkun sehat dan kurang sehat

4. Sebutkan dan jelaskan 3 macam sistim perawatan kalkun

Umpan balik

Jawaban dalam bentuk essay dijelaskan kembali berdasarkan materi yang telah

diuraikan serta pustaka yang terkait. Angka didalam kurung pada pertanyaan

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 145


adalah angka yang menunjukkan nilai yang akan didapatkan apabila anda

menjawab dengan benar.

Arti tingkat penguasaan :

Apabila jawaban no. 1-5 semua benar, maka nilai yang akan didapat adalah 100,

dan arti tingkat penguasaan anda adalah : Sangat baik. Apabila jawaban tidak

lengkap, salah atau kurang sempurna dan nilai yang anda dapatkan :

80-70, arti tingkat penguasaan : baik

60-70, arti tingkat penguasaan : cukup

<50, arti tingkat penguasaan : kurang/tidak baik

Jawaban

1. Kalkun selain sebagai ternak hias, ternyata memiliki nilai ekonomis

yang cukup tinggi sebagai ternak potong hanya

s a j a d i k a l a n g a n m a s y a r a k a t k i t a mengkonsumsi daging

kalkun belum populer karena masih terbawa mitos bahwa daging

kalkun tidak enak. Selain bulunya yang indah, kalkun memiliki banyak

kesitimewaan yang lain, yaitu; dagingnya yang enak, bergizi tinggi dan

rendah kolesterol. Unggas besar ini juga disukai oleh orang luar negeri,

memiliki harga jual yang tinggi, bisa dijadikan hewan hias atau konsumsi,

serta cara pemeliharaan yang tak beda dengan ayam pada umumnya.

2. Daging kalkun berprotein tinggi, kandungan lemak dan kolesterolnya

sangat rendah. Kandungan asam oleat (minyak zaitun) dan omega 6 yang

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 146


cukup tinggi bermanfaat bagi kesehatan jantung. Apalagi minyak zaitun

bermanfaat menambah cita rasa, bersifat anti inflamasi, membantu

mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Daging kalkun juga memiliki

kadar zinc tinggi (untuk meningkatkan vitalitas), selenium (anti kanker),

dan vitamin B yang bermanfaat untuk proses pembentukan/perkembangan

otot dan otak (kecerdasan). Sebagian masyarakat yang sudah paham

kalkun, akan mengerti dan memahami jika daging kalkun itu lebih mahal

dari daging unggas lainnya. Ini dikarenakan kalkun memang salah satu

sajian kuliner yang sehat, tapi tetap memiliki cita rasa yang khas dan tidak

ada di daging unggas lainnya.

3. Ciri-ciri kalkun sehat :

 Nafsu makan baik.

 Warna kotoran normal (tidak encer putih kehijauan)

 Gerak geriknya gesit dan berasal dari indukan unggul.

Indukan yang unggul biasanya produktif dan berbadan

besar.

Ciri-ciri kalkun kurang baik :

 Kaki kering dan sudah kapalan

 Jari-jari kering dan bengkok

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 147


 Bulu berwarna kusam

 Matanya melotot

 Pandangan sayu

 Pada ujung mulut terlihat seperti sobekan yang

berwarna kemerahan

 Sering menyendiri

 Nafsu makan berkurang

 Sayap menggantung atau

4. 3 sistim perawatan :

1. Perawatan Awal ( Basic care)

Perawatan basic care adalah perawatan yang dilakukan terhadap anakan kalkun

yang berusia 0 hari - 1,5 bulan. Dalam perawatan ini, ada beberapa teknik yang

harus diperhatikan yaitu warming lamp , atau lebih populernya disebut

pemanasan suhu kandang ayam. Ayam yang berusia kurang dari 1,5 bulan

biasanya memerlukan suhu diatas 30-450C hal ini dimaksudkan agar anak kalkun

memperoleh suhu yang hangat seperti saat dia dierami induknya.

Feeding atau proses pemberian makan juga harus diperhatikan, pada usia 0-20

hari harus diberikan makanan khusus atau yg disebut BR-1 dengan kandungan

konsentrasi nutrisi yang telah diatur sedimikian rupa.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 148


Pada umur >20hari, anakan kalkun sudah bisa diberikan makanan nasi yang

sudah dicampur dengan BR-1 ataupun bekatul dengan pemberian campuran air

panas dan diberikan sawi ataupun sayuran yang dipotong secara chopping

kemudian diaduk menjadi satu adonan. Selain itu pastikan kandang berukuran

rapat dan agar tidak terganggu hewan lain seperti kucing, tikus dll.

2. Perawatan menengah (Medium Care )

Perawatan ini adalah perawatan anakan kalkun yang berusia lebih dari 1,5

bulan hingga 6 bulan. Secara fisiologis,anakan kalkun yang sudah akan memasuki

masa remaja sudah akan terlihat perbedaan jenis kelaminnya. Pemberian lampu

atau warming lamp sudah tidak dibutuhkan lagi dan persiapkan kandang yang

lebih luas agar kalkun bisa bergerak secara bebeas. Kalkun pada umuran ini juga

bisa dibiarkan lepas dari kandang dengan catatan jauhkan peniti, silet dan plastik-

plastik yang berceceran di sekitar kalkun. pemberian makan juga masih diberikan

seperti metode diatas yaitu pemberian adonan yang sudah dijelaskan di basic care

3. Perawatan Lanjut ( advanced care)

Bila kalkun anda sudah memasuki usia lebih dari 6 bulan, jenis kelamin ayam

kalkun sudah terlihat jelas jantan dan betinannya dan libido sexual mereka akan

tampak. Dalam masa itu, pisahkan ayam kalkun yang berjenis kelamin jantan

dengan pejantan lainya agar menghindari proses perkelahian pejantan. Bila kalkun

betina tampak merunduk dan diam maka kalkun itu sudah siap untuk kawin dan

sebentar lagi akan bertelur, saat usia itulah kalkun akan mengawali masa

reproduksi. Pada umur 8 bulan kalkun bisa mencapai 7kg-8kg bila faktor gizinya

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 149


diperhatikan . Perkembangan Kalkun cukup cepat. Seekor betina dapat

menelurkan 12 butir telur. Induk akan mengerami telur selama 28 hari atau selama

4 minggu. Telur kalkun berwarna coklat muda bercak-bercak dan bobotnya dua

kali dari telur ayam ras

DAFTAR PUSTAKA

Santa, 2005. Beternak Kalkun. PT Musi Perkasa Utama,Jakarta


http://www.earthlife.net/birds/anseriformes.html
http://www.birds.cornell.edu/crows/domgeese.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Turkey_(bird)
http://www.allaboutbirds.org/guide/Wild_Turkey/id
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/609899/turkey
http://www.birdlife.org/datazone/speciesfactsheet.php?id=373

SENARAI

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 150


MODUL 6

BURUNG ANGSA

PENDAHULUAN

Angsa adalah hewan unggas yang mudah di pelihara. Pasalnya, dalam

beternak Angsa memang tidak membutuhkan makanan yang khusus untuk

berkembang biak. Angsa juga lebih tahan terhadap penyakit dan hampir tidak

memerlukan obat-obatan. Angsa dapat menjadi ternak peliharaan yang baik di

pekarangan rumah.

Namun saat ini Angsa sudah jarang sekali ditemui, karena Angsa memang

tergolong unggas sangat bandel dan relatif mudah tumbuh menjadi besar.

Angsa merupakan salah satu jenis unggas yang memiliki beberapa

keunggulan, diantaranya adalah pertumbuhannya cepat, memiliki efisiensi pakan

yang tinggi dengan konversi pakan yang rendah, serta memiliki daya tahan

terhadap penyakit yang tinggi dibandingkan dengan jenis unggas yang lainnya.

Selain memiliki kelebihan yang telah dijelaskan di atas, angsa pun memiliki

kelemahan yaitu 1) siklus reproduksi yang lambat, 2) reproduksi tergantung pada

musim, serta 3) perilaku kawin secara monogami. Meskipun angsa termasuk

kedalam kelompok unggas, namun perilaku makannya lebih mirip ruminansia

daripada unggas. Paruh dan lidahnya memudahkannya untuk merumput. Angsa

termasuk unggas yang memiliki intelegensia yang cukup tinggi. Angsa dikenal

memiliki daya ingat yang baik dan tidak akan lupa pada seseorang, hewan atau

situasi tertentu sehingga sangat baik dijadikan sebagai hewan penjaga. Angsa

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 151


dapat hidup dengan harmonis dan tidak memiliki sifat kanibalisme. Angsa dapat

kembali ke rumah walaupun pergi sejauh 5 km atau lebih. Angsa dapat hidup pada

berbagai kondisi lingkungan, mulai dari yang panas sampai yang dingin. Hanya

saja ketika angsa baru dilahirkan sampai umur 1 minggu angsa harus dijaga dari

suhu udara yang dingin. Angsa yang belum didomestikasi hidup hanya dengan

satu pasangan tetapi angsa yang telah didomestikasi dapat dipasangkan dengan 4-

5 ekor betina.

Banyak segi keuntungan yang bisa dipetik dari beternak angsa namun tanpa

pengetahuan yang baik tentang menejemen pemeliharaan maka keberhasilan

beternak angsa tidak akan menghasilkan produk yang maksimal, pemeliharaan

angsapun berbeda- beda karena angsa sedikit banyak masih mewarisi sifat-sifat

liar.

Modul ini dikemukakan tentang manfaat dan bangsa bangsa serta cara

pengelolaannya secara sistematis sehingga mudah dipahami.

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan

wawasan dan menjelaskan tentang manfaat, jenis-jenis angsa serta

pengelolaannya.

Uraian modul ini berisi informasi tentang:

1. Jenis-jenis dan manfaat angsa.


2. Pembibitan
3. Pemeliharaan
4. Penyakit.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 152


PENYAJIAN

Kegiatan Belajar 1

BANGSA – BANGSA ANGSA DAN MANFAATNYA

Uraian

Angsa adalah anggota terbesar dari famili Anatidae, dan

merupakan salah satu burung air terbesar yang dapat terbang. Spesies terbesar

dari angsa, yaitu Angsa Putih, Angsa Trompet, dan Angsa Whooper dapat

mencapai panjang 60 inci dan berat 50 pound. Bentangan sayap mereka dapat

mencapai panjang tiga meter. Dibandingkan dengan saudaranya, angsa berleher

pendek, angsa berukuran lebih besar dalam ukuran dan secara proporsional

memiliki kaki dan leher yang lebih besar. Pada angsa dewasa, mereka mempunyai

tanda berupa kulit yang tidak ditutupi bulu di antara mata dan paruh. Angsa jantan

dan betina mirip, tidak menunjukkan sifat dimorfisme seksual. Namun ukuran

angsa jantan umumnya lebih besar dan lebih berat. Spesies di belahan bumi

utara memiliki warna bulu yang putih bersih, namun angsa di belahan bumi

selatan campuran warna hitam dan putih. Angsa Hitam Australia (Cygnus

atratus) berwarna hitam secara keseluruhan kecuali bulu yang digunakan untuk

terbang pada bagian sayapnya. Angsa hitam muda berwarna abu-abu cerah. Di

Amerika Selatan, Angsa Berleher Hitam memiliki leher berwarna hitam sesuai

namanya. Kaki angsa umumnya berwarna abu-abu gelap, kecuali dua spesies

yang berasal dari Amerika Selatan yang memiliki kaki berwarna merah muda.

Warna paruh bervariasi; spesies subartik memiliki paruh berwarna hitam dengan

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 153


campuran warna kuning. Yang lainnya berwarna merah dan hitam. Angsa

umumnya terdapat di daerah beriklim sedang, jarang terdapat di daerah tropis.

Lima spesies terdapat di belahan bumi utara, satu spesies ditemukan di Australia

dan Selandia Baru, sisanya tersebar di Amerika Selatan. Angsa tidak terdapat di

Asia tropis, Amerika Tengah, bagian utara Amerika Selatan, dan seluruh Afrika.

Angsa makan di daratan dan di air. Mereka hampir selalu bersifat herbivora,

meski sejumlah kecil hewan akuatik kecil menjadi mangsa mereka

Bangsa angsa yang telah dibudidayakan adalah chinese geese. Chinese geese

merupakan salah satu bangsa angsa yang dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan Indonesia Chinese geese berasal dari daerah sekitar Cina, Siberia dan

India. Angsa ini dikembangkan dari swan goose

Angsa jenis ini merupakan angsa jenis sedang berwarna terang, dengan berat

antara 8-12lbs (4-6 kg), serta dapat dijadikan sebagai penghasil telur yang baik

(Ashton and Ashton, 2005). angsa adalah species unggas yang pertama dijinakkan

dan berasal dari species angsa liar yang disebut Graylag (Anser anser) dan angsa

liar China (Anser cygnoides). Kedua jenis species angsa tersebut sampai sekarang

lebih banyak dijumpai dan sangat luas penyebarannya. Bangsa angsa di Asia dan

Afrika umumnya merupakan keturunan Anser cygnoides sedang bangsa angsa di

Eropa diturunkan oleh Anser anser.

Secara alamiah angsa-angsa mengerami telur-telurnya walaupun sudah

didomestikasi maka sifat mengeram (Mother ability) masih ada kecuali bangsa

Touluuse. Angsa merupakan unggas yang paling cerdas dengan daya ingat yang

kuat. Dalam keadaan liar monogamous dan setelah didomestikasi berangsur-

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 154


angsur Polygamous. Pemeliharaan angsa pada umumnya bertujuan untuk produksi

daging dan juga sebagai “Weeder” (pembersih rumput-rumputan yang tidak

berguna) diperkebunan buah atau kapas.

Dalam systematic Zoology angsa dapat disusun sebagai berikut :

Kingdom : Animal

Phylum : Chordata

Class : Aves

Order : Anseriformes

Family : Anatidae

Genus : Anser

Species : Anser anser

Bangsa-bangsa Angsa

Berbeda dengan ayam atau itik, maka penggolongan angsa didasarkan pada

ukuran badan dan tujuan pemeliharaan karena pada umumnya tujuan

pemeliharaan adalah produksi daging. Di luar negeri terdapat beberapa bangsa,

sedangkan di Indonesia hanya terdapat satu bangsa yaitu Bangsa Chinese.

Adapun Tipe dan Bangsa angsa adalah :

1. Tipe Berat – Bangsa African, Embden, Toulouse.

2. Tipe Sedang – Bangsa American Buff, Brecon Buff, Pilgria, Pemeranian.

3. Tipe Kecil – Bangsa Chinese, Roman.

4. Tipe Ornament – Bangsa Canada, Egyptian dan Sebastopol.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 155


Bangsa Toulouse

Merupakan bangsa angsa yang terbesar atau paling berat. Pada umur 12 bulan

ternak jantan dapat mencapai 11 Kg sedangkan betina mencapai 9 Kg. Pada umur

10 – 13 minggu dipasarkan dengan Berat 5 – 6 Kg sebagai “Green geese”. Bulu

jantan dan betina sama yaitu berwarna abu-abu gelap, bagian punggung (back)

berangsur-angsur menjadi terang, berakhir dengan warna putih pada bagian dada

dan perut. Pertumbuhan badan cepat dan produksi telur 20 – 30 butir/thn.

Bangsa Embden

Ukuran tubuh lebih kecil daripada Toulouse dimana berat jantan dewasa 9

Kg, sedangkan betina 8 Kg. Pada umur 9 – 12 minggu dipasarkan dengan berat 4

– 5 Kg. Warna bulu jantan dan betina putih sehingga sebagai ternak potong sangat

disukai.

Bangsa African

Merupakan turunan dari angsa liar Anser cygnoides. Berat badan hampir

sama dengan Embden, dimana jantan dewasa mencapai 8 – 9 Kg sedangkan betina

dewasa 7,5 – 8 Kg. Dipasarkan pada umur 10 – 12 minggu dengan berat 4 – 4,5

Kg. Warna bulu abu-abu dengan bayangan kecoklatan, leher bergelambir. Pada

pangkal paruh yang hitam terdapat tonjolan “knob” hingga tampak lebih gagah

dan penampilan agak tegak.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 156


Bangsa Chinese

Angsa ini paling kecil (ringan) dan merupakan keturunan angsa liar Anser

cygnoides seperti angsa African. Angsa Chinese masak dini, bertelur lebih cepat,

pemeliharaannya mudah dan daya tetas lebih baik dari angsa yang lain.

Dipasarkan sebagai “Green geese umur 10–12 minggu dengan berat 4–4,5 Kg

Seperti bangsa African, bangsa Chinese juga memiliki “knob” yang berwarna

oranye seperti warna paruhnya. Warna bulu putih bersih, tetapi adapula yang

berwarna kecoklatan dengan paruh kehitaman. Kemampuan produksi telur cukup

baik 40 – 60 butir/thn. Terdapat 2 varietas yaitu putih dan coklat.

Di Indonesia merupakan satu-satunya bangsa angsa yang ada, namun untuk

produksi daging belum umum dan kebanyakan hanya sebagai binatang hiasan atau

diambil bulu.

Ada dua varietas angsa chinese, yaitu white chinese geese dan brown chinese

geese, namun white chinese geese yang lebih popular. White chinese geese

memiliki shank, paruh dan knob yang berwarna orange sedangkan brown chinese

geese memiliki shank orange namun paruh dan knobnya berwarna hitam atau

hijau sangat tua. Knob dapat dijadikan sebagai identifikasi jenis kelamin ketika

usia 6-8 minggu, dan tidak mungkin sebelum itu. Knob pada jantan lebih besar

daripada knob pada betina. Chinese geese memiliki bobot yang relatif lebih kecil

apabila dibandingkan dengan angsa bangsa lain. Angsa chinese memiliki produksi

telur yang tinggi, yaitu mencapai 100 butir telur selama 5 minggu masa bertelur

sedangkan bangsa angsa yang lain produksinya hanya mencapai 40-60 butir telur.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 157


Telur angsa chinese memiliki bobot yang ringan apabila dibandingkan dengan

bangsa angsa yang lain. Bobot telur angsa chinese rata-rata 120 g/butir sedangkan

bangsa angsa yang lain bobot telurnya dapat mencapai 140-210 g/butir.

Manfaat beternak angsa

8. Telur angsa mengandung protein, besi dan vitamin A sedangkan kandungan

kolesterol sekitar 1227 mg, cangkang telur dapat dibuat kerajinan tangan.

9. Daging angsa enak dan gurih , dan merupakan sumber protein.

10. Bulu angsa digunakan sebagai pengisi alas tempat tidur, bantal dan kasur, dan

juga sebagai alat untuk menulis sedangkan lemak dari angsa dipakai sebagai

pembersih sepatu.

11. Angsa (Goose) a. Gooseling (angsa muda) Umur : 3–5 bulan Berat : 2–

3 kg Kegunaan : dipanggang (roasting), direbus. b. Goose(angsa

dewasa) Umur : 6–9 bulan Berat : 3–7 kg Kegunaan : Pot roasting,

boiling

Latihan 1

Pilihlah satu jawaban yang paling benar

1. Angsa adalah anggota terbesar dari famili

a. Anatidae,

b. Phasianidae

c. Turcinidae

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 158


2. Angsa jantan dan betina mirip, tidak menunjukkan sifat
a. dimorme seksual
b. dimorfisme seksual
c. dimorfis seksual

3. Ukuran tubuh lebih kecil daripada Toulouse dimana berat jantan dewasa 9
Kg, sedangkan betina 8 Kg
a. Bangsa African
b. Bangsa Chinese
c. Bangsa Embden

4. Penggolongan angsa didasarkan pada


a. ukuran badan
b. tujuan pemeliharaan
c. a dan benar

5. Bobot telur angsa chinese rata-rata …..butir sedangkan bangsa angsa yang
lain bobot telurnya dapat mencapai 140-210 g/butir.
a. 120 g/butir
b. 100 g/butir
c. 50 g/butir

Tugas : Lakukan identifikasi terhadap ternak angsa yang terdapat di NTT

Petunjuk jawaban Latihan 1

1. a, 2. b, 3. c, 4. c, 5. a.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 159


Kegiatan belajar 2

Pembibitan dan Pemeliharaan

Uraian

PEMBIBITAN

Pemilihan bibit tergantung dari tujuan pemeliharaannya, bila untuk

sekedar hobi maka akan banyak pilihan karena sifatnya kesukaan pribadi. Untuk

keperluan produksi daging atau telur, pilihan menjadi lebih terbatas karena harus

memperhitungkan faktor ekonomis yaitu ongkos produksi yang harus lebih rendah

dari harga jual.

Pilihlah dari jenis angsa yang bagus yang mempunyai kelebihan pada postur

tubuhnya yang besar dan produktivitas telur yang tinggi. Dengan pemilihan bibit

yang berkualitas maka anakan yang dihasilkannya akan mewarisi sifat indukannya

yang berpostur besar dan produktivitas telur banyak. Jenis angsa yang berkualitas

bagus itu jenis angsa Toulouse, Ambden, African, Pilgrim dan Chinese. Mungkin

jika kesulitan dalam mencari bibit impor bisa menggunakan bibit lokal yang

mempunyai kelebihan pada dagingnya yang banyak dan sering telur. Umumnya

angsa bertelur pada umur 6 bulan. Paling ideal memilih jenis angsa yang sentra

bibitnya mendekati lokasi peternakan. Bila yang dipilih anak angsa maka

hendaknya peternah mempelajari kualitas anak angsa yang baik. Pertama,

perhatikan postur tubuhnya. Anak angsa yang baik berbadan tegap, kaki dan

paruhnya besar, serta tidak cacat. Hindari memilih anak angsa jantan yag

bercirikan bulu cokelat kehitaman, paruh hitam kelam, suaranya agak serak dan

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 160


berwajah angker. Untuk pastinya lihat dan bukalah kloakannya. Bila kedapatan

penis berarti jantan. Untuk yang betina Ciri-ciirnya berbulu cokelat kemerahan,

paruh hitam keputihan, suara nyaring dan mukanya manis.Kalau memilih bibit

yang siap telur maka dilihat dengan tanda-tanda berbulu mulus, berkepala kecil,

mata besar, paruh pipih, panjang dan lebar, serta badan ramping.

Pembibitan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pembibitan alami dan

pembibitan buatan. Angsa sekali musim bertelur hanya 7-8 buah telur. Indukan

angsa akan mengerami telur selama 30 - 40 hari.Telur angsa yang baik ditetaskan

dengan berat 140 – 200 gram. Penetasan dapat secara alamiah maupun buatan.

Penetasan alamiah dilakukan dengan pengeraman induknya maupun induk unggas

lain, sedangkan penetasan buatan dilakukan dengan campur tangan manusia

berupa mesin penetasan. Masa pengeraman untuk jenis ringan berkisar 28 – 30

hari, sedangkan jenis berat 34 – 35 hari. Anak angsa yang baru menetas masih

memerlukan induk buatan (Brooder) sampai 4 minggu (kandang khusus). Setelah

umur lebih dari 1 bulan, maka anak angsa dilepas bebas (free range) dengan

memberikan peneduh sebagai kandang (shades). Ambil telur dua kali setiap hari,

terutama pada musim hujan dan befrhati-hati dalam pengentasan telur.

Temperatur yang paling baik pada tempat penyimpanan telur adalah 7 - 13°C

dengan kelembaban relatif paling kecil 70%. Bila telur akan disimpan lebih dari

dua hari, balikkan tiap hari agar prosentase penetasannya meningkat. Apabila cara

penyimpanan telur kurang baik, prosentase penetasan ini menurun setelah telur

disimpan 6-7 hari. Apabila cara penyimpanannya tepat telur dapat bertahan 10-14

hari dengan hasil pengentasan yang tidak berkurang. Angsa dapat dikonsumsi

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 161


dagingnya pada umur 4-6 bulan. Sedangkan bila akan memanen telur biasanya

saat angsa berumur 1 tahun. Masa produktivitas angsa termasuk lama yaitu sekitar

10 tahun. Dalam sekali masa produksi angsa bisa menghasilkan sekitar lebih dari

10 telur.

Pemeliharaan

Keberhasilan dalam memelihara angsa adalah tergantung pada pemeliharaan

periode brooding. Pengaturan suhu adalah salah satu yang dibutuhkan dan pada

angsa pengaturan suhu ini dibutuhkan sampai tiga minggu setelah lahir. Sedapat

mungkin dalam pemanasan tidak terjadi perubahan suhu yang besar dan tiba-tiba.

Oleh sebab itu disarankan suhu pemanas harus stabil dan menyala selama 24 jam.

Sesaat setelah lahir suhu yang baik untuk anak angsa adalah 36-37°C dan dapat

diturunkan menjadi 32-33°C pada akhir minggu pertama, serta sampai 23-25°C

pada minggu kedua. Setelah memasuki minggu ketiga tidak ada suhu yang

disarankan, namun batasan suhu yang diijinkan adalah diatas 20°C karena

pertumbuhan bulu akan sempurna pada umur lima minggu.

Ruang untuk tempat pakan dan tempat minum yang dibutuhkan pada

periode ini adalah 1,5 cm dan 2 cm setiap satu angsa. Angsa varietas besar dapat

mencapai pertambahan bobot badan 85-100 g per hari . Apabila pemeliharaan

Angsa dimaksudkan untuk dikonsumsi, umur Angsa yang baik untuk dikonsumsi

adalah -6 bulan. Kemudian Angsa dikeram pada sangkar yang lebih kecil dan

berikan makanan penuh (full feed) 3 atau 4 minggu sebelum batas waktu

dikonsumsi.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 162


Untuk menumbuhkan Angsa lebih cepat adalah dengan memberinya makan

penuh (full feeding grower-finisher pellets) sepanjang masa pertumbuhan. Akan

tetapi bila mereka telah mencapai berat yang diinginkan (5,5 sampai 7,5 kilogram)

dalam waktu 12 -14 minggu, maka kondisi bulunya akan banyak bulu-bulu

pendek yang akan sulit dicabut dan dibersihkan. Setelah lewat 14 minggu, kondisi

bulunya akan cepat membaik. Jadi ada baiknya menghemat rumput dengan

membatasi pemberiannya pada masa awal dan berkonsentrasi pada masa akhir

menjelang dikonsumsi atau dipasarkan.

Secara naluriah, angsa tergolong binatang yang tidak suka di kandangkan,

biasanya mereka berkeliaran di halaman rumah. Kandang diperlukan sebagai

tempat berteduh dari hujan lebat dan angin kencang, disamping sebagai tempat

tidurnya.

Ukuran kandang yang dianggap memadai untuk tiap ekor angsa adalah 1x1 meter

persegi ditambah 3x1 meter persegi sebagai pekarangannya. Atap kandang

diusahakan tidak bocor agar waktu hujan kandang tetap kering. Angsa adalah

unggas yang tidak betah dan tidak tahan untuk tinggal dikandang, maka ada

baiknya biarkan Angsa berkeliaran di halaman belakang sampai batas tertentu,

berikan pakan dalam kandang dengan menggunakan baskom atau wadah plastik

yang terbuka. Berikan juga Angsa air minum dengan meletakkannya di luar

kandang untuk menjaga agar kandang tetap kering. Gunakan sarang pada saat

Angsa sudah bertelur, yang terbuat dari kotak kayu yang di dalamnya diberi alas

dari serutan kayu atau pecahan strowbur. Perlu diperhatikan, cahaya di kandang

harus cukup untuk menstimulasi percepatan produksi telur.Makanan sebaiknya

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 163


diberikan dalam baskom atau wadah plastik yang terbuka yang disimpan di dalam

kandang. Air minumannya diusahakan berada di luar kandang untuk menjaga agar

kandang tetap kering. Angsa sering dianggap tidak bisa dipisahkan dengan air

(kolam). Sebenarnya tidak demikian, angsa dapat menjadi ternak peliharaan yang

baik dipekarangan rumah.Pertumbuhan terjadi melalui dua fase besar yaitu

prenatal dan postnatal. Prenatal merupakan proses pembentukan organ-organ

tubuh, sedangkan postnatal merupakan proses peningkatan ukuran dan sistem dari

kematangan tubuh dan perkembangannya (Herren, 2000). Fuller (2004)

menyatakan bahwa pertumbuhan jaringan dimulai dari pertumbuhan tulang, otot

dan terakhir lemak. Pertumbuhan pada ternak berlangsung cepat sejak lahir

sampai mencapai dewasa tubuh, yang mana tulang dan jaringan otot tumbuh

secara teratur. Setelah ternak mencapai dewasa kelamin, partum buhan tetap

berlanjut meskipun kecepatan pertumbuhan lebih lambat. Pertumbuhan otot dan

tulang akan berhenti saat dewasa tubuh. Dewasa tubuh merupakan fase yang

menunjukan bahwa ternak telah mencapai rataan pertumbuhan dan efisinsi pakan

terbesar (Herren, 2000). Lawrie (2002) menyatakan bahwa proporsi tulang akan

semakin menurun ketika umur hewan semakin tua.

Fase pertumbuhan dibagi kedalam dua fase, fase pertama adalah fase yang

memiliki karakteristik pertumbuhan yang pesat yaitu umur satu hari sampai empat

minggu. Fase kedua adalah fase antara umur lima sampai delapan minggu dengan

pertumbuhan yang lebih lambat daripada fase pertama Periode stater angsa akan

berakhir pada umur empat minggu dan akan memasuki periode grower sampai

umur 36 minggu (Yuwanta, 1999). Bobot badan angsa akan meningkat mencapai

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 164


50% sampai umur dua bulan (Nowland dan Bolla, 2005). Buckland dan Guy

(1999) menjelaskan bahwa angsa akan mencapai bobot badan 1,68 kg, 4,20 kg,

5,74 kg dan 7,1 kg pada saat umur 3, 6, 9 dan 12 minggu. Angsa umur 12-14

minggu mempunyai bulu-bulu pendek yang banyak dan sulit untuk dicabut dan

dibersihkan. Setelah melewati umur 14 minggu bulunya akan semakin membaik

dan sempurna . Pernyataan ini bertentangan dengan pendapat yang menyatakan

bahwa angsa akan memiliki bulu dengan kualitas yang baik pada umur 100-110

hari dan beberapa varietas lain dapat dicapai pada umur 50 hari, bulu angsa akan

sempurna pada umur lima minggu.D aging angsa berwarna lebih gelap diseluruh

tubuhnya dan memiliki aroma yang lebih menyengat dibandingkan dengan

kalkun. Lemak daging angsa memiliki rasa yang lebih gurih dan lebih padat.

Angsa biasanya dijual saat liburan musim panas. Angsa muda (disebut juga green

geese) dipasarkan saat mencapai berat 5-6 kg dan berumur 10-13 minggu. Bila

pemeliharaan lebih dari 13 minggu, bulu halus akan tumbuh sehingga

menyulitkan dalam pemrosesan, selain itu pertumbuhan bobot badan angsa setelah

umur 13 minggu akan lebih lambat, persentase karkas angsa umur 8 dan 12

minggu adalah 56,7% dan 61,4%. Angsa

Makanan angsa harus dibuat berbeda disesuaikan dengan umur dan tujuan

pemeliharaan. Menurut NRC (National Research Council) 1994, bahwa

kebutuhan ransum angsa adalah sbb :

 Fase Starter (awal) = PK 22 %, EM 2900 KKal/Kg

 Fase Grower ( tumbuh) = PK 15 %, EM 2900 KKal/Kg

 Pembibitan (Breeding) = PK 15 %, EM 2900 KKal/Kg

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 165


 Kebutuhan ransum angsa dewasa 250 – 300 gram/ekor/hari.

Pemasaran umur 14 – 18 minggu dan dapat dipercepat 10 minggu berupa

Green geese Dalam masa pembiakan, pemberian 15% protein ditambah vitamin

dalam kadar yang sama seperti untuk ayam dalam masa pembiakan dianggap telah

cukup memenuhi kebutuhan nutrisi. Makanan sebaiknya tetap tersedia, demikian

pula halnya dengan kulit kerang dan pasir. Makanan lainnya tidak ada yang

spesifik, dedak dicampur sayuran atau sisa makananpun tidak menjadi masalah.

Angsa sangat lahap dalam memakan rumput atau daun- Pakan angsa 80% berasal

dari rumput, sehingga suatu usaha peternakan angsa akan sangat membutuhkan

padang rumput. Berikan pakan sebanyak 15% protein ditambah vitamin dalam

kadar yang sama seperti untuk Ayam dalam masa pembiakan dianggap telah

cukup memenuhi kebutuhan nutrisi. Berikan pakan berupa dedak dicampur

sayuran atau sisa makanan pun tidak menjadi masalah. Angsa juga sangat lahap

dalam memakan rumput atau daun-daunan. Jenis pakan yang digunakan untuk

anak angsa biasanya memiliki perbandingan yang hampir sama dengan bebek, tapi

karena angsa menunjukan pertambahan bobot badan yang cepat selama empat

minggu pertama, maka memerlukan pakan dengan kandungan protein yang lebih

tinggi. Pada periode starter secara normal angsa membutuhkan protein kasar

antara 16-18 % dan energi metabolis antara 2.600-2.900 kkal ME/kg. Angsa pada

periode ini akan mengkonsumsi sebanyak 7-8 liter.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 166


Latihan 2

Pilihlah satu jawaban yang paling benar


1. Jenis angsa yang berkualitas bagus itu adalah:
a. jenis angsa Toulouse, Ambden, African,
b. Pilgrim dan Chinese.
c. Semuanya benar

2. Anak angsa yang baik adalah:


a. berbadan tegap, kaki dan paruhnya besar,
b. serta tidak cacat.
c. semuanya benar
3. Masa pengeraman untuk jenis ringan berkisar
a. 28 – 30 hari,
b. 50-60 hari
c. 90-100 hari
4. Masa pengeraman untuk jenis berat adalah:
a. 34 – 35 hari
b. 37- 40 hari
c. 48 hari
5. Apabila angsa betina terlalu cepat bertelur maka angsa tersebut akan
terserang
a. Prolapsus
b. Polapsus
c. Polapus

Tugas : Lakukan pengamatan terhadap cara pemeliharaan angsa di NTT


Petunjuk jawaban latihan 2
1. a, 2. a, 3. a, 4. a, 5. a

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 167


Kegiatan belajar 3

PENYAKIT PADA ANGSA DAN PEMASARAN

Uraian

Usaha dan Cara Pencegahan Penyakit Pada Ternak angsa

Salah satu kunci sukses untuk memperoleh produksi telur dan daging angsa

yang tinggi adalah mampu menjaga ternak angsa dari serangan penyakit. Penyakit

yang menyerang ternak dapat mengurangi produksi daging dan telur, sampai 100

%, bahkan dapat menyebabkan kematian. Munurut perkiraan beberapa peternak

dan mengingat unggas ini masih saudara dekat ayam, maka angsa dapat terserang

penyakit yang umum terdapat pada ayam. Cuaca lembab, suhu dingin dan angin

dapat menyebabkan angsa terkena gangguan saluran napas, dan stress merupakan

gangguan yang umum menyerang angsa. Sumber-sumber penyebabnya berupa

perubahan suhu, kelembaban, angin dan kejutan

Salah satu hal yang wajib dilakukan oleh peternak dalam menangkal serangan

penyakit adalah usaha preventif. Usaha pencegahan yang dapat dilakukan yaitu

menjaga sanitasi lingkungan kandang dan mengatasi stress.

Fungsi terbesar produk peternakan adalah menyediakan protein, energi,

vitamin dan mineral untuk melengkapi hasil-hasil pertanian. Salah satu nutrisi

penting asal produk peternakan adalah protein hewani yang sarat dengan

kandungan berbagai asam amino, DHA dan unsur-unsur lainnya yang dibutuhkan

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 168


tubuh untuk tumbuh, kembang dan bereproduksi. Disamping itu, protein hewani

asal produksi ternak seperti susu, daging dan telur (SDT) adalah mengandung

kelengkapan asam-asam amino dengan nilai hayati yang tinggi yang hampir

mencapai kisaran di atas 80. Nilai hayati ini mencerminkan berapa banyak zat

nitrogen (N) dari suatu protein dalam pangan yang dimanfaatkan oleh tubuh untuk

pembuatan protein dan bagian-bagiannya. Untuk memproduksi pangan asal ternak

yang berkualitas baik, diperlukan usaha perbaikan manajemen pemeliharaan

khususnya untuk ternak sapi perah, sapi potong, unggas umumnya.

Satu dari tiga pangan asal ternak yang banyak dikonsumsi masyarakat

adalah telur. Telur mengandung protein dengan kisaran 15%. Protein telur

dibentuk dari susunan asam-asam amino yang sangat baik, sehingga protein

hewani asal telur hampir seluruhnya dapat digunakan untuk pertumbuhan maupun

pengganti sel-sel tubuh yang rusak. Selain protein, telur juga mengandung lemak

berupa trigliserida, phospholipida dan kolesterol. Trigliserida dan phospholipida

berfungsi menyediakan energi yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan semua

aktivitas sehari-hari, sedangkan kolesterol berfungsi untuk membentuk garam-

garam empedu yang diperlukan bagi pencernaan lemak yang berasal dari makanan

dan diperlukan juga sebagai komponen pembentuk hormon seksual seperti

testosteron dan hormon adrenalin. Usaha perbaikan manajemen pemeliharaan

pada ayam petelur sangat diperlukan untuk menghasilkan pullet dengan performa

yang baik sampai umur panen, salah satunya adalah upaya penekanan pada

kemunculan penyakit yang ada hubungannya dengan penurunan produksi

telur. Penyakit pada ayam petelur diartikan sebagai disfungsi organ, yakni tidak

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 169


berfungsinya secara normal organ ayam yang terinfeksi oleh mikroorganisme

penyebab penyakit, baik itu organ pencernaan, pernafasan, central neuro system

(CNS) maupun organ reproduksi yang secara langsung berhubungan dengan

pembentukan dan distribusi telur.

Munculnya permasalahan ini disinyalir akibat kelalaian peternak, misalnya

minimnya kandungan nutrisi bahan pakan yang diberikan pada ayam

peliharaannya. Disamping itu, faktor penyakit juga didaulat sebagai salah satu

penyebab terjadinya penurunan produksi telur. Diantara jenis penyakit tersebut

adalah ND, AI, AE Virus, IB, Mycoplasma gallisepticum dan Paramyxoviruses

lainnya, namun yang sering menjadi buah bibir peternak layer, Technical

Services, Praktisi Perunggasan dan Akademisi adalah IB, ND dan Egg Drop

Syndrome (EDS 76).

A. PENGERTIAN EDS (EGG DROP SYNDROME)

Egg Drop Syndrome (EDS) adalah suatu penyakit ayam yang disebabkan

oleh kelompok virus adeno. Ayam yang terserang oleh penyakit ini akan

mengalami penurunan produksi telur, kerabang telur lembek atau tidak

membentuk kerabang, sementara ayamnya sendiri terlihat sehat. Penyakit ini

biasanya dijumpai pada ayam petelur yang sedang dalam puncak produksi.

Egg drop syndrome pertama kali ditemukan pada unggas di tahun

1970an. Virus penyebab, adenovirus, memiliki reservoir dalam bebek dan

angsa. Penyebab awal terjadinya disebabkan oleh vaksin penyakit Marek

yang tumbuh dalam fibroblas embrio bebek. Virus ini menginfeksi ternak,

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 170


berkembang biak dan menyebar ke ternak lain melalui telur yang terinfeksi.

Meskipun telah dimusnahkan dari peternak , adenovirus menjadi endemik

pada sebagian dunia. Egg drop syndrome merupakan wabah yang langka

disebabkan oleh penularan virus dari bebek dan angsa, baik secara langsung

atau melalui air yang terkontaminasi.

Egg Drop Syndrome disebabkan oleh adenovirus, anggota genus Atad-

enovirus dan keluarga Adenoviridae. Virus ini juga telah dikenal sebagai

adenovirus 1 (DAdV-1) sindrom penurunan telur (EDS) virus, telur-drop-

sindrom-76 (EDS-76) virus dan 127 adenovirus.

B. SPESIES YANG TERINFEKSI

Itik dan angsa tampaknya menjadi tempat yang alami untuk adenovirus.

Virus ini juga telah diisolasi oleh coots dan grebes, dan antibodi telah

ditemukan pada spesies burung termasuk burung camar, burung hantu,

bangau, angsa, ayam mutiara, dan merpati. Penyakit klinis telah dilaporkan

pada ayam, angsa, dan angsa. Kalkun dapat terinfeksi eksperimental namun

tetap asimtomatik

C. EPIDEMIOLOGI

Adenovirus ditemukan di seluruh dunia pada itik dan angsa. Egg drop

syndrome terjadi di Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika Latin, namun belum

terlihat di AS atau Kanada. Penyakit pernapasan pada angsa hanya dilaporkan

di negara Hungaria.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 171


Penyakit menular secara horizontal maupun vertikal. Infeksi EDS

menyebabkan daya tetas telur menjadi turun sehingga jumlah DOC dari induk

tertular EDS hanya sedikit. Tetapi masih ada kemungkinan induk terserang

EDS tetap tampak sehat dan menghasilkan telur tercemar ringan virus EDS

sehingga bisa menetas menjadi DOC.

Hal ini perlu diwaspadai karena selama DOC tumbuh, virus EDS tetap

ada didalamm tubuhnya dan seolah-olah tertidur. Pada saat ayam mulai

bertelur, virus EDS yang tertidur dan jumlahnya sedikit menjadi terbangun.

Berkembang biak dan menyebar ke ayam lain dalam satu kandang. pada saat

ayam akan mencapai puncak, produksi virus EDS yang berkembang mampu

memunculkan gejala klinis jika sebelumnya tidak ada upaya pencegahan.

Selain tertular sejak DOC seperti tersebut diatas, penularan dapat terjadi

secara horizontal. Virus EDS'76 yang berhasil menular dalam tubuh ayam

berkembangbiak dan menyebar ke ayam lain selama masa grower dan ayam

tetap sehat. Tetapi kelak pada saat mulai bertelur sampai mencapai puncak

produksi gejala klinis EDS siap muncul jika tidak ada usaha pencegahan.

Sumber penularan bisa terbawa bersama telur tetas, peralatan penetasan dan

"egg tray".

Penularan Egg drop syndrome secara horizontal melalui oral. namun

penyakit saluran pernapasan pada unggas ini dihasilkan oleh intratrakeal

virus. Adenovirus juga dapat menyebar pada air. Beberapa wabah telah

dikaitkan dengan kontak dengan unggas liar atau air yang terkontaminasi oleh

tinja dari burung liar.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 172


D. GEJALA KLINIS

Egg drop syndrome telah dilaporkan pada ayam dan burung angsa.

Gejala utama adalah penurunan dalam produksi telur dan telur yang di

hasilkan abnormal.

Penyakit sering terjadi pada ayam petelur usia 25-26 minggu. Ayam

tampak sehat, tidak memperlihatkan gejala sakit kecuali penurunan produksi

yang sangat drastis disertai penurunan kualitas telur. Biasanya semakin besar

penurunan kuantitas telur yang diproduksi makin rendah pula kualitasnya.

Tetapi adakalanya penurunan kualitas telur mendahului penurunan produksi

telur. kerabang telur berubah warna menjadi lebih pucat, lembek atau kasar

dan telur berubah bentuk atau kecil.

Produksi telur akan menurun 20-40% selama 6-10 minggu. Telur-telur

yang menyimpang dari bentuk normal mengalami penurunan daya

tunas (fertilitas) dan daya tetas. Pada bedah bangkai ayam yang terinfeksi

EDS'76 ditemukan kelainan seperti limpa sedikit membesar dengan bagian

bintik putihnya membesar, uterus (oviduk) menjadi kendur dan terdapat

oedema pada jaringan subserosanya. Lipatan-lipatan mukosa uterus

membengkak dan oedema, terselaputi eksudat berwarna buram, kadang-

kadang ditemukan materi perkapuran berwarna kekuningan diantara lipatan

mukosa uterus. Pengecilan ringan pada kuning telur.

Telur yang kehilangan pikmen kulit atau empuk atau kulit telur sangat

tipis. Juga produksi telur dalam 36 jam turun. Umumnya EDS secara klinis

bermanifestasi pada puncak produksi telur. Hal ini disebabkan karena virus

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 173


yang laten menjadi aktif pada masa ini. Penekanan atau penurunan produksi

telur tanpa gejala-gejala jelas mungkin disebabkan oleh bentuk ringan dari

gejala EDS.

Dalam kelompok ini, gejala pertama biasanya kehilangan warna dalam

telur berpigmen, diikuti dengan tipisnya cangkang. Produksi telur biasanya

turun 10% sampai 40%, namun, telur yang sesuai untuk penetasan /

pengaturan tetap dan menetas seperti biasa. Meskipun diare sementara dan

bulu kusam dapat dilihat sebelum perubahan cangkang terjadi, burung yang

terinfeksi umumnya tetap sehat.

Gambar 7. Abnormalitas Cangkang Telur Angsa

Sampai saat ini, angsa masih di anggap paling sering terkena. Namun,

pada tahun 2001, penyakit pernapasan akut berat yang terkait dengan

adenovirus dilaporkan pada unggas yang terinfeksi di Negara Hungaria.

Penyakit ini sangat berpengaruh pada unggas pada usia antara 4 dan 20 hari.

Gejala-gejala meliputi anoreksia, depresi, bersin, batuk, dyspnea, dan rales.

E. PATOLOGI KLINIS

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 174


Sesudah infeksi akan terjadi viremi. Virus hidup dan berkembang biak di

dalam tractus digestivus dan keluar melalui tinja. Virus juga dikeluarkan

melalui telur. Anak ayam yang dieramkan dari telur-telur tertular tidak

memiliki antibody IgY, dapat mengekskresi dan mengeluarkan virus melalui

faeces.

Dengan demikian virus menular secara kontak langsung anak ayam

lainnya. EDS dapat bersifat carier. Ayam pembawa virus (carrier) mulai

mengekskresi virus sewaktu mulai bertelur. Bila pada perusahan ada banyak

ayam yang tidak mengandung antibody maka EDS dapat terjadi secara

eksplosif. Ayam-ayam yang mempunyai antibody tidak memperlihatkan

gejala klinis terserang EDS. Seperti telah dikatakan penyebaran virus

terutama melalui telur dan faeces. Secara alami bebek tidak memegang

peranan penting sebagai sumber penularan

Dalam kawanan unggas yang terinfeksi terlihat bercak pada trakea.

Edema dan kongesti sedikit terlihat dalam trakea dan paru-paru. Lesi lain

yang dilaporkan meliputi ekimosis pada epikardium dan bintik dalam hati.

Akut tracheo-bronkitis dan dibatasi kataral pneumonia digambarkan pada

burung yang terinfeksi. Kelainan histopatologi termasuk fibrin dan celular

dalam trakea dan bronkus lumina; yang epithelium adalah hiperplastik dan

metaplastic. Sel-sel superfisial yang terkandung inti bengkak dengan badan

inklusi amphophilic. Paru-paru berisi limfosit-histiocytic dan infiltrasi

granulocytic heterophil di septae dan di lumina dari alveoli. Tidak ada lesi

signifikan terlihat pada jaringan lain.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 175


F. MORBIDITAS DAN MORTALITAS

Egg drop syndrome biasanya berlangsung 4 sampai 10 minggu. Sebuah

penurunan 10% menjadi 40% pada produksi telur. Tingkat kekebalan pada

penyakit tersebut menyebabkan penurunan 2% sampai 4%. Pada angsa,

penurunan produksi telur adalah 10% dan 50%. Kematian tidak diharapkan.

Penyakit pernapasan telah dilaporkan dalam 4 sampai 20 hari pada angsa

peliharaan. Penyakit ini terlihat hanya pada burung sangat muda dari

kawanan, kelangkaannya dapat dijelaskan dengan prevalensi antibodi yang

tinggi pada populasi angsa dan adanya antibodi ibu pada burung muda selama

periode kerentanan. Pada unggas yang mempunyai penyakit pernapasan,

tingkat mortalitas adalah 5% sampai 7% (Nanics,2001).

Dalam mendiagnosis Egg Droop Sydrome dapat dilakukan dalam tiga

cara diagnosis yaitu :

1. Diagnosis Klinik

Cangkang kualitas buruk dan penurunan produksi telur, dalam sebuah

kawanan yang sehat, penyebabnya dipastikan Egg drop syndrome.

Penyakit ini juga dapat bermanifestasi sebagai penurunan kecil pada hasil

telur atau kegagalan untuk mencapai produksi. Diharapkan tingkat

Penyakit pernapasan disebabkan oleh adenovirus dapat ditekan.

2. Diagnosis Labotarium

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 176


Adenovirus dapat diisolasi pada bebek atau telur berembrio,dan dalam

kultur sel. Garis sel rentan termasuk bebek dan embrio ayam, hati, ginjal

bebek, dan fibro sel-sel blast. Virus dapat diisolasi langsung dari saluran

reproduksi ayam yang terkena. Antigen virus dapat dideteksi dengan reaksi

rantai polimerase (PCR) atau antigen-capture (enzyme-linked immuno

assay ¬ sorben (ELISA) teknik imunofluoresensi telah digunakan dalam

beberapa kasus (Dhinakar Raj G,2003). Tes serologi hemaglutinasi inhibisi

termasuk menggunakan unggas RBC, ELISA, dan netralisasi serum. Tes

imunodifusi ganda juga telah digunakan.

3. Diagnosis lainya

Gizi dan faktor-faktor manajemen lainnya berdasar diagnosa banding .

Penurunan produksi dan rendahnya kualitas cangkang juga dapat terjadi

dengan penyakit seperti bronkitis menular, Penyakit Newcastle dan flu

burung, namun burung dengan penyakit ini biasanya menjadi sakit.

Diagnosis diferensial untuk penyakit pernapasan pada unggas mencakup

berbagai penyakit virus, bakteri, dan jamur lainnya.

G. PENGENDALIAN Egg Droop Syndrome

1. Pengobatan

Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit EDS – 76. usaha yang dapat

dilakukan adalah menjaga kondisi badan tetap baik dan meningkatkan nafsu

makan dengan memberikan Vita Stress. Infeksi sekunder dicegah dengan

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 177


memberikan Therapy atau Doxyvet. Dapat pula diberikan pemanasan tambahan

pada kandang.

2. Pencegahan

a. Vaksinasi Vaksinasi EDS'76 pada umur 16-18 minggu.

Melakukan sanitasi kandang (kandang dibersihkan, dicuci), membatasi

tamu, mencegah hewan liar dan hewan peliharaan lain masuk ke

lingkungan kandang. Sanitasi sarana angkutan dan sapronak yang akan

masuk kandang.

b. Melakukan sanitasi kandang dan lingkungan termasuk mencegah

banyak tamu dan hewan liar masuk kandang

c. Usaha peternakan dikelola dengan baik sehingga memungkinkan

suasana nyaman bagi ayam, antara lain : jumlah ayam pada suatu luasan

kandang tidak terlalu padat, ventilasi kandang cukup dan sedapat

mungkin dilaksanakan sistem “all in all out”.

PEMASARAN

Bisa dilihat peluang usaha beternak angsa ini akan memiliki prospek yang baik

untuk kedepannya karena belum banyak pesaingnya, namun salah satu kendala

yang harus dihadapi nantinya ialah proses pemasarannya. Memang benar banyak

masyarakat yang masih belum terbiasa untuk mengkonsumsi daging maupun telur

angsa. Padahal sebenarnya harga angsa ini tergolong mahal, telur yang dihasilkan

pun akan memiliki daya jual tinggi karena sangat bermanfaat bagi kesehatan

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 178


tubuh kita. Ukuran telurnya pun lebih besar dari hewan unggas lainnya, bisa

dikatakan 3 kali lipat dari telur unggas lainnya.

Latihan 3

Pilihlah satu jawaban yang paling benar

1. Egg Drop Syndrome (EDS) adalah suatu penyakit ayam yang disebabkan

oleh

a. kelompok virus adeno.

b. kelompok virus deno

c. kelompok virus eno

2. Egg drop syndrome biasanya berlangsung

a. sampai 10 minggu.

b. 10 sampai 15 minggu

c. 15 sampai 20 minggu

3. Produksi telur akan menurun 20-40% selama

a. 6-10 minggu

b. 10-15 minggu

c. 15-20 minggu

4. Pengendalian Egg Droop Syndrome

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 179


a. Pengobatan

b. pencegahan

c. semua benar

5. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus adalah

a. Newcastle disease

b. Radang usus

c. Coccidiosis

Tugas : Identifikasi masalah yang ada pada peternakan angsa di NTT, khususnya

mengenai penyakit dan pakan apa yang diberikan oleh peternak

Petunjuk jawaban latihan 3

1. a

2. a

3. a

4. a

5. a

Rangkuman

Melalui kegiatan belajar 1 sampai 3 ini mahasiswa telah diperkanalkan

dengan jenis – jenis angsa serta manfaatnya. Beternak angsa selain untuk sekedar

hobi ataupun komersial karena sangat banyak manfaatnya yaitu: dagingnya

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 180


mengandung gizi yang baik sehingga menjadi sumber protein bagi manusia,

begitu juga dengan telurnya mengandung protein tinggi dan bulunya dipakai

sebagai bahan pengisian alas tidur, selain itu di dalam modul ini juga dipelajari

tentang pembibian dan pemeliharaan yang baik untuk ternak angsa serta

perkandangannya. Pemberian pakan ternak unggas khususnya angsa menyita 60-

70% dari total produksi. Kegiatan belajar 3 dipelajari juga tentang penyakit –

penyakit yang sering menyerang angsa, baik yang disebabkan oleh virus, bakteri

dan lain sebagainya serta cara melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian

yang efektif.

Tes Formatif

1. Jelaskan tentang jenis jenis angsa dan manfaat dari beternak angsa (15)

2. Jelaskan pemilihan bibit yang baik bagi angsa (10)

3. Jelaskan system pemeliharaan pada angsa (30)

4. Jelaskan pemberian pakan pada angsa di Indonesia (25)

5. Jelaskan salah satu penyakit yang sering menyerang angsa (10)

Tugas : Dari tugas-tugas tersebut diatas, maka didapat suatu gambaran tentang

produktivitas ternak tersebut, bandingkan dengan literature

Umpan balik dan tindak lanjut

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 181


Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat

di bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian

gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat kepuasan anda terhadap

materi dalam modul ini.

Rumus :

jumlah jawaban anda yang benar


Tingkat penguasaan = x 100%
10

Arti tingkat penguasaan yang anda capai :

90% - 100% = baik sekali

80% - 89% = baik

70% - 79% = cukup

< 69% = kurang

Kalau mahasiswa tingkat penguasaannya tidak baik (<69) dianjurkan untuk

mempelajari kembali dengan membaca referensi terkait, mencari informasi di

media elektronik atau bertanya langsung kepada dosen yang bersangkutan.

Sedangkan bagi mahasiswa yang sudah memberikan jawaban yang benar dengan

nilai antara 70 – 100, dianjurkan untuk berdiskusi dan mempelajari materi

berikutnya.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 182


DAFTAR PUSTAKA

Ashton, C. dan M. Ashton. 2005. Chinese Geese - one of the most popular breeds
of domestication goose. http://www.ashtonwaterfowl.net.

Bartlett, T. 1995. Ducks and Geese �A Guide to Management�. The Crowood


Press. Marlborough.

Buckland, R. dan G. Guy. 1999. Goose production systems. http://www.fao.com.

Dinas Peternakan Jawa Timur. 2006. Cara memelihara Angsa disekitar rumah.
http://www.disnak-jatim.go.id/

Herren, R. 2000. The Science of Animal Agriculture. 2nd Edition. Delmar, New
York.

Lawrie, R. A. 2002. Lawrie�s Meat Science. 6th Edition. Woodhead Publishing


Ltd., England.

Nowland, W. dan G. Bolla. 2005. Agfact A5.0.2 - Part E, 6th edtion. New South
Wales Department of Primary Industries. New South
Wales. http://www.agric.nsw.gov.au.

Yuwanta, T. 1999. Goose production in Indonesia and Asia. http://www.fao.com.

Modul Pengembangan Usaha Tenak Unggas non Ayam Page 183

Anda mungkin juga menyukai