LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI
PS BIOTEKNOLOGI-DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
ACARA 2
PENGAMATAN BAKTERI PADA BAHAN PANGAN DENGAN METODE
TPC, SPEKTROFOTOMETER DAN BAKTERI PATOGEN
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahan pangan merupakan sumber nutrisi bagi manusia seperti sumber mineral, sumber
vitamin dan masih banyak lagi. Bahan pangan dapat tersedia dimanapun, namun lingkungan
tersedianya bahan pangan tersebut mempengaruhi kandungan nutrisi yang menjadi sumber
penting bagi manusia. Apabila bahan pangan tersedia dari lingkungan baikpun belum bisa
menjamin keamananan serta nutrisi didalammnya karena seperti yang kita tahu bahwa
mikroba pathogen dapat berada dimanapun serta tidak terlihat dengan mata
telanjang.Pengecekan seperti deteksi bateri patogen dan menghitung jumlahnya sesuai
peraturan Pemerintah yang mengatur batasan jumlah maksimum bakteri pathogen supaya
tidak meracuni atau membahayakn konsumen. Oleh karena itu, pengamatan, penghitungan,
dan deteksi bakteri pathogen pada bahan pangan merupakan hal penting yang harus
diketahui.
1.2. Tujuan
1.2.1. Mengetahui jumlah sel mikroorganisme secara langsung dengan hemasitometer
1.2.2. Mengetahui jumlah sel mikroorganisme menggunakan cara TPC (Total Plate Count)
1.2.3. Mendeteksi bakteri patogen pada bahan pangan
III. METODE
3.1. Total Plate Count
3.1.1. Alat
1. Pipet steril
2. Cawan petri steril
3. Label
4. Spreader
5. Lampu spiritus
6. Colony counter
7. Vortex
8. Penuntun praktikum
9. Alat tulis
3.1.2. Bahan
1. Kultur bakteri B. subtilis dalam Nutrient Broth
2. Enam buah tabung reaksi berisi 9 mL akuades steril
3. Medium Plate Count Agar
3.1.3. Cara Kerja
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Pengenceran dilakukan dengan cara pengambilan 1 mL kultur bakteri dan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi pertama
3. Larutan dihomogenkan dengan vortex dan diberi label 10-1
4. Pengenceran dilanjutkan dengan cara pengambilan 1 mL sampel dari tabung reaksi
pertama untuk dimasukkan kedalam tabung reaksi berikutnya (10-2)
5. Pengenceran seperti tersebut dilanjutkan sebanyak enam tabung reaksi (10-6)
6. Masing-masing pengenceran ditanam dengan metode sebar (spread plate) dan
inkubasi pada suhu 30o C selama 18-24 jam
7. Jumlah koloni yang tumbuh diamati dan dihitung dari setiap pengenceran untuk
memperoleh jumlah mikroba per mL sampel
3.2. Isolasi dan identifikasi bakteri pathogen dari pangan (Subarka et al., 2017)
3.2.1. Alat
1. Pipet steril
2. Cawan petri steril
3. Label
4. Spreader
5. Lampu spiritus
6. Colony counter
7. Vortex
8. Tabung reaksi
9. Bunsen
10. Ose
11. Penuntun praktikum
12. Alat tulis
3.2.2. Bahan
1. medium Brilliant Green Lactosa Bile (BGLB)
2. Laurye Triptose Broth (LTB)
3. Trypton Broth (TB)
4. EC Broth
5. Eosin Methylen Blue (EMB) Agar
6. Methyl Red – Voges Proskuer (MR-VP Broth)
7. Simmons Citrate Agar (SCA)
8. Plate Count Agar (PCA)
9. Butter filed Phosphate (BFP)
10. larutan α-naptol
11. larutan kovacks 40%
12. methyl red
13. alkohol 70%
14. etanol 95%
15. polybag
16. akuades steril
17. Tujuh sampel udang windu acak
3.2.3. Cara Kerja
1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskripsi dengan teknik
pengumpulan data. Untuk pengujian E.coli membandingkan dengan tabel APM
(SNI 7388: 2009). APM adalah metode untuk menghitung jumlah mikroba dengan
menggunakan medium cair dalam tabung reaksi. Penelitian ini menggunakan
pengenceran 3 seri. Sedangkan Pengujian TPC dengan cara menghitung koloni
bakteri dan memasukan data dengan rumus TPC (SNI 7388: 2009).
V. KESIMPULAN
5.1. Jumlah mikroba dapat dihitung secara langsung menggunakan hemasitometer dengan
cara pengencran terlebih dulu dengan tujuan agar sel dari mikroorganisme yang akan
diamati tidak menumpuk kemudian praparat dituang ke hemasitometer dan dihitung
secara langsung secara manual melalui mikroskop.
5.2. Jumlah mikroba juga dapat dihitung dengan cara TPC (Total Plate Count) melalui
pengenceran juga namun dituang ke dalam cawan petri kemudian diberi media agar
dan diinkubasi. Koloni bakteri yang tumbuh dihitung kemudian dimasukkan ke dalam
rumus TPC yaitu : Jumlah bakteri pada cawan petri X 1/faktor pengenceran.
5.3. Identifikasi bakteri pathogen dilakukan dengan media selektif sesuai dengan pathogen
yang akan diidentifikasi. Berdasarkan jurnal yang dibahas bakteri pathogen E.coli dan
bakteri coliform diidentifikasi menggunakan medium Brilliant Green Lactosa Bile
(BGLB) dengan hasil positif koloni berwarna hitam metalik dengan LTB dan EC
positif.
DAFTAR PUSTAKA
Darna, Turnip, M., & Rahmawati. (2018). Identifikasi Bakteri Anggota Enterobacteriaceae pada
Makanan Tradisional Sotong Pangkong. Jurnal Labora Medika, 2(2): 6-12
Germer, TA., Zwinkels, JC., & Tsai, BK. (2014). Theoretical Concepts in Spectrophotometric
Measurements. Experimental Methods in the Physical Sciences, 46: 11–66.
Martanda, FD. (2019). Identifikasi Salmonella sp. dan Staphylococcus aureus Serta Hitung
Jumlah Total Bakteri Pada Margarin. Jurnal SainHealth,3(2)
Palawe, JFP., & Antahari, J. (2018). TPC (Total Plate Count), WAC (Water Adsorbtion
Capacity) Abon Ikan Selar dan Cooking Loss Daging Ikan Selar (Selaroides
leptolesis). Jurnal Ilmial Tindalung, 4(2): 57-60
Poroto’u, J. (2015). Pola Bakteri Aerob Patogen Yang Diisolasi Dari Sayur Mentah Siap Saji
Yang Dijual Di Rumah Makan Kawasan Boulevard Manado) Jurnal e-Biomedik
(eBm), 3(2)
Soesetyaningsih, E., & Azizah. (2020). Akurasi Perhitungan Bakteri pada Daging Sapi
Menggunakan Metode Hitung Cawan. Berkala Sainstek, 8(3): 75-79
Subarka, H., Satriani, GI., & Gusman, E. (2017). Pengujian Mutu Udang Windu Berdasarkan
Total Plate Count (TPC) Bakteri Escherichia coli DAN Coliform di PT. PMMP
Tarakan. Jurnal Borneo Saintek, 1(1)
Taufik, TF., Soleha, TU., Wulam, AJ., & Ramadhian, MR. (2017). Identifikasi Bakteri Coliform
pada Salmon Mentah dalam Sajian Sushi di Restoran Jepang di Bandar Lampung.
Medula, 7
Theresia, AJH. (2020). IDENTIFIKASI BAKTERI PROTEUS VULGARIS PADA TELUR ITIK
YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL KOTA MAKASSAR.Skripsi. Universitas
Hasanuddin Makassar
Yunita, M., Hendrawan, Y., & Yulianingsih, R. (2015). Analisis Kuantitatif Mikrobiologi Pada
Makanan Penerbangan (Aerofood ACS) Garuda Indonesia Berdasarkan TPC (Total
Plate Count) Dengan Metode Pour Plate. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan
Biosistem, 3(3): 237-248
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui Semarang, 13 September 2021
Asisten, Praktikan,