KELOMPOK 3
SARTIKA (60700117062
IRHAM (60700117062)
A. PARUNRUNGI (60700117064)
atas kehadirat Allah SWT. Karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya
Perah” ini dengan tepat waktu. Salawat dan taslim selalu tercurah kepada Nabi
Makalah ini berjudul “Bahan Pakan Pada Ternak Perah” dimana dalam
sehingga kami bisa melalui dan menyelesaikannya. Kami sadar bahwa dalam
makalah ini terdapat banyak kekurangan baik dalam materi maupun cara
penulisannya. Oleh karena itu, penulis berharap agar kritik dan saran dapat
baik.
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
utamanya. Susu sapi merupakan minuman alami yang kaya nutrisi dan dibutuhkan
oleh tubuh sebagai zat pembangun terutama pada masa pertumbuhan. Kandungan
protein, kalsium, fosfor, magnesium, vitamin A dan D pada susu sapi sangat
suatu usaha peternakan. Pakan bagi ternak sangat berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan hidup pokok, produksi dan reproduksi. Jenis pakan yang diberikan
kesehatan sapi perah. Pakan sapi perah yang laktasi terdiri dari sejumlah hijauan
makalah ini untuk mengetahui bahan pakan apa yang dibutuhkan pada ternak
perah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui bahan pakan yang
PEMBAHASAN
ternak perah karena biaya untuk pakan mencapai 60-70% dari total biaya. Sering
terdapat kejadian bahwa para peternak merugi akibat produktivitas sapi perah
rendah. Salah satu penyebab produktivitas sapi pearh menurun adalah factor
kekurangan pakan atau pembrian hijauan dan konsentrat tidak sesuai dengan
kebutuhannya.
ternak yang masih muda. Agar terpenuhi produksi yang optimal, perlu tersedia
yaitu:
yang ketersediaan dan kualiasnya perlu perlu terus menerus dijaga selama masa
pemeliharaan sapi. Secara umum, baik hijauan pakan maupun konsentrat selama
ini masih menjadi kendala bagi peternakan sapi perah rakyat sehingga kinerja
peternakan ini belum memuaskan. Hal-hal yang menghambat penyediaan hijauan
sehingga produksi rumput yang dihasilkan tidak dapat mencukupi kebutuhan sapi
yang dipelihara
3. Hijauan pakan seharusnya terdiri atas rumput dan kacang kacangan, tetapi
10. Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,
11. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman;
zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memikirkan.
B. Pakan Yang Berserat Kasar/Hijauan (Pakan Utama)
Fungsi pakan dalam usaha peternakan sapi perah sangat vital untuk
pakan yang diberkan pada ternak sapi perah sebaiknya memenuhi empat
3. Harganya terjangkau
Pakan hijauan denagna porsi daun yang lebih banyak dan porsi batang
yang sedikit, akan meningkatkan nilai total digestible nutrient (TDN) dari 50-52%
susu karena setiap 0,4 kg TDN, menghasilkan satu liter susu per hari (Bamualim
dkk. 2009).
Beberapa sumber bahan pakan yang berserat kasar pada ternak sapi perah
yaitu:
sebagai pakan adalah dwarf rumput gajah (rumput gajah mini). Rumput gajah
mini adalah salah satu varietas rumput gajah yang tumbuhtidak terlalu tinggi
penelitian, rumput ini mempunyai tinggi tanaman rata-rata 125 cm, jumlah anak
rata-rata 150 per m2, dan tingkat persentase rata-rata 70% pada system
penelitian di jepang menunjukkan bahwa ternak sapi yang di grazing pada padang
rumput gajah mini dapat mengonsumsi sekitar 60% dari seluruh bagian tanaman
rumput pada sapi Fries Holland (Aambo Ako 2005) dan 71,6% pada sapi potong
Japanes Black (Ambo Ako 2007) dengan asumsi bahwa bagian yang tidak
Rumput gajah mini adalah hijauan pakan berkualitas baik dengan kadar
protei sekitar 12,0-13,2% pada daun dan 9,7-10,3% pada batang, sedangkan daya
cerna mencapai 67,8-69,8% pada daun dan 69,1-70,7% pada batang dengan
Ako 2006).
a. Tipe Pasture
Rumput/legume tidak terlalu muda atau terlalu tua pada saat digembalakan
c. Stocking Rate
Stocking rate yang tinngi dapat meningkatkan produktivitas ternak persatuan luas
pasture, tetapi menurunkan produksi ternak per ekor, begitu juga sebaliknya.
Stocking rate yang tepat adalah memaksimalkan produksi ternak per satuan luas
grazing seperti jagung, sorgum dan rumput gajah. Soilage harus diatur sistem
dipertahankan.
3. Silase
dan disimpan dalam jangka waktu yang lama. Seperti halnya rumput gajah mini
dapat dibuat silase pada saat produksi hijauan berlimpah. Adapun jenis hijauan
a. Jagung
sebagai berikut:
b. Sorgum
c. Gandum
d. Legume
merupakan silase yang baik karena kandungan protein dan mineralnya tinggi serta
e. Haylage
Haylage adalah rumput atau legume yang bahan keringnya sekitar 50%
4. Hay
Hay adalah bahan pakan yang dikeringkan sampai kadar airnya mencapai
buatan. Hay sebaiknya disimpan dalam bentuk packing. Jenis bahan pakan yang
padian dan leguminosa. Ada beberapa cara untuk meningkatkan kualitas hay
meningkat.
Pada kondisi persediaan sumber hijauan tiadak ada lagi seperti pada musism
pertanian dan perkebunan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak
a. Jerami Padi
Nilai gizi jerami padi yaitu PK 4,15%, SK 32,5% dan TDN 43,20%.
fermentasi.
b. Jerami Jagung
Nilai gizi jerami jagung yaitu PK 9,9%, SK 27,4% dan TDN 60%. Jerami
jagung dapat diberikan kepada ternak secara langsung, juga dapat disimpan dalam
c. Tongkol Jagug
Nilai gizi tongkol jagung yaitu PK3,0%, SK 36,0% dan TDN sekitar
51,7%. Begitu juga pada kolbot jagung PK 5,2%, SK 23,9% dan TDN 55,9%.
Nilai gizi jerami kacang tanah yaitu PK 13,8%, SK 25,2% dan TDN
78,3%.
Nilai gizi kulit kacang tanah yaitu PK 7,8%, SK 70,1% dan TDN 21,09%.
f. Jerami Kedelai
Nilai gizi jerami kedelai yaitu PK 16,7%, SK 27,7% dan TDN 63,2%.
g. Kulit Kedelai
Nilai gizi kulit kedelai yaitu PK 13,2%, SK 19,8% dan TDN 55,6%.
h. Daun Singkong
Nilai gizi daun singkong yaitu PK 24,1%, PK 22,1%, dan TDN 61,8%.
i. Kulit Singkong
Nilai gizi kulit singkong yaitu PK 6,56%, SK 6,42% dan TDN 73,1%.
j. Daun Nangka
Nilai gizi daun nangka yaitu PK 13,4%, SK 20,7% dan TDN 73,7%.
Nilai gizi daun ubi jalar yaitu PK 19,2%, SK 16,2% dan TDN 61,9%.
Nilai gizi yang terkandung yaitu PK 16,6%, SK 23,0% dan TDN 73,5%.
m. Kulit Pisang
Nilai gizi kulit pisang yaitu PK 7,08%, SK 11,8% dan TDN 59,1%.
n. Pucuk Tebu
Nilai gizi pucuk tebu yaitu PK 5,24%, SK 34,4% dan TDN 51,4%.
o. Ampas tebu
Nilai gizi ampas tebu yaitu PK 1,16%, SK 44,3% dan TDN 44,3%.
q. Sabut Sawit
Dari semua bahan pakan tersebut apakah bahan pakan yang berserat kasar
perkebunan dapat diramu menjadi complete feed dalam bentuk silase atau
pangan dan industry serta tambahan vitamin dan mineral. Dengan itu, pakan dapat
disimpan dalam jangka waktu yang lama untk mengatasi masalah kekurangan
perah. Kulitas pakan konsentrat pada umumnya lebih baik dibandingkan dengan
bahan pakan hijauan, tetapi kualitasnya sangat variatif tergantung pada jenis
bahan baku, musim dan tempat asal sumber konsentrat tersebut.kualitas konsentrat
yang sangat tinggi memiliki nilai TDN >75% dengan kandungan protein kasar
>16%.
Konsentrat adalah jenis pakan yang mengandung energy dan protein yang
tinggi dan serat kasar rendah. Berikut beberapa sumber bahan konsentrat yaitu:
1. Biji-bijian
a. Biji jagung
b. Biji kedelai
c. Biji gandum
d. Padi-padian
e. Biji kapok
biji jagung
c. Limbah pabrik gula (molases)
Beberapa bahan pakan konsentrat sebagai sumber energi bagi ternak sapi perah
a. Bekatul
padi adalah bekatul. Nutrisi yang terdapat dalam bekatul adalah PK 12-14%, Pati
b. Dedak Padi
Dedak padi merupakan hasil ikutan penggilingan padi atau sisa penumbukan padi.
2730 kkal/kg, Ca 0,1% dan P 1,51%. Penggunaan dedak dalam ransum sapi
c. Biji Gandum
Kandungan protein kasar gandum bervariasi 11-12,4%, SK 2,5-2,8% dan
d. Pollard
TDN 62-70%.
Kandungan protein kasar pada biji kapas utuh bervariasi 21-22,6%, SK 24-
g. Gaplek
Gaplek adalah umbi ubi kayu yang telah dikupas kulitnya dan dikeringkan
di bawah sinar matahari dengan tujuan pengeringan ini agar dapat disimpan dalam
h. Biji Jagung
Kandungan protein jagung beragam yakni 8-13%, tetapi kandungan SK
i. Biji Sorgum
j. Molases
protein bagi ternak sapi perah yaitu: bungkil kacang tanah, biji kedelai, bungkl
kedelai, bungkilbiji kapas, bunkil kelapa, tepung daging dan tulang, tepung darah,
tepung ikan, tepung kepiting, tepung daun lamtoro, tepng daun turi, tepung daun
singkong.
5. Tambahan Mineral
Bahan mineral pada umumnya tidak mengandung energi dan protein. Berikut
beberapa tambahan mineral yang dibutuhkan yaitu NacCl, kalsium dan fospor.
Bahan pakan konsentrat sebagai sumber mineral bagi ternak perah yaitu batu
gamping, tepung tulang, kalsium sulfat, garam dapur dan mineral mikroorganik.
6. Tambahan Vitamin
sekitar 10-15%.
Makin (2011) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang penting dalam
Istilah pedet pra-sapih yang digunakan pada sapi perah adalah ketika pedet
masih bergantung pada konsumsi air susu, baik pedet disatukan maupun dipisah
susu. Pada saat pedet baru lahir, harus diberi kolostrum. Kolostrum adalah air
susu yang dikeluarkan dari ambing induk sapi yang baru melahirkan, lebih kental
dari pada susu yang biasa dan berwarna kuning. Kolostrum tersebut hanya
kelebihan yaitu:
a. Mengandung vitamin A 10-100 kali lebih tinggi dibanding dengan susu biasa
karena pencernaan makan oleh rotozoa dan rumen belum berarti.bahan pakan
pengganti air susu harus mudah dicerna dan kandungan proteinnya tinggi. Air
susu mengandung protein dapat dicerna 3,5% dan martabak pati 15%.
b. – jagung : 72%
c. – Bekatul : 25%
- Garam dapur : 2%
- Tepung tulang/kerang : 1%
sapi pada umur seperti ini kemampuan mencerna SK belum sempurna. Jumlah
hijauan yang diberikan pada anak sapi masih terbatas yaitu kurang dari 10
berupa:
Ransum Makanan penguat yang diberikan pada umur ini tidak perlu terlalu
baik seperti ransum pedet karena mikroba rumennya dapat mengubah NPN
menjadi protein. Ransum yang diberikan pada periode ini yaitu: hijauan sekitar
20-30 kg /ekor/hari (10% dari BBnya), konsentrat 2-3 kg/ekor/hari dengan kadar
2-3 minggu sebelum sapi melahirkan) yaitu tingkat kebutuhan nutrisi rendah,
kebutuhan nutria hanya di gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, dan
perkembangan janin. Saat itu, sapi perah tidak memproduksi susu lagi karena sel-
sel sekretoris atau sel yang menghasilkan susu dalam ambing mengalami fase
istirahat.
Metode pemberian pakan yang dilakukan pada fase ini sebagai berikut:
jumlahyang cukup.
PENUTUP
A. Kesimpulan
ternak karena biaya untuk pakan mencapai 60-70% dari total biaya. Tujuan utama
pemberian pakan pada sapi perah adalah menyediakan ransum yang ekonomis
tetapi dapat memenuhi kebutuhan hidup pokok, kebuntingan, produksi susu serta
B. Saran
Dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan baik dari segi penulisan
maupun materi yang di sampaikan. Oleh karena itu saran dan kritikan membangun
penulis harapkan agar kedepannya bias menjadi krya yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adiarto. 2012. Beternak sapi perah lramah lingkungan. Penerbit pt. citra aji
parama. Yogyakarta.
Agus. A. 2012. Bahan pakan konsentrat untuk sapi. Penerbit pt citra aji parama.
Yogyakarta.
Ambo Ako. 2007. Grazing adaptability of beef cattle on the dwrf napieggrass
Yogyakarta.