PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pencernaan adalah proses perubahan pakan menjadi zat yang dapat
diserap oleh tubuh, proses ini terjadi di dalam organ pencernaan yang dimulai di
mulut dan berakhir di anus. Perncernaan sangat penting bagi mahluk hidup karena
tanpa proses pencernaan mahluk hidup khususnya manusia dan hewan tidak dapat
menyerap zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga tidak dapat bertahan
hidup.
polygastrik adalah hewan yang memiliki lambung ganda atau bagian lambungnya
terdiri dari empat bagian yaitu rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Hewan
ternak polygastrik memiliki proses pencernaan yang cukup panjang karena harus
melalui yang namanya proses pemamah biakan atau pengunyahan dua kali dimana
saat pakan berada di dalam retikulum akan dibawa kembali ke mulut untuk
B. Rumusan Masalah
ternak ruminansia serta bagaimana fungsi, bentuk dan ukuran dari setiap organ
pencernaan ruminansia?
C. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu dapat mengetahui sistem pencernaan
ternak ruminansia serta fungsi, bentuk dan ukuran dari setiap organ pencernaan
ruminansia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ternak Ruminansia
sebatas cukup untuk memenuhi kebutuhan anaknya yang baru lahir sampai tiba
saatnya disapih. Karena adanya variasi alam, ada beberapa hewan menyusui
banyak dan lebih baik kualitasnya. Perbaikan manajemen, pakan, dan pemuliaan
tersebut dilakukan secara terus menerus selama puluhan bahkan ratusan tahun,
sehingga terciptalah jenis-jenis ternak perah yang unggul sekarang ini (Suriasih
dkk, 2015).
penghasil pangan, bahan baku industry, jasa d an atau hasil ikutannya yang
(memakan) dua kali sehingga disebut juga sebagai hewan pemamah biak. Pada
ternak ruminansia seperti sapi memiliki empat kompartemen perut yang terdiri
produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dalam bentuk daging. Secara
garis besar, nenek moyang sapi yang ada di dunia terdiri dari Bos sondaicus, Bos
indicus, dan Bos Taurus. Pada waktu kecil, sapi Bali berwarna sawo matang atau
merah bata, yang merupakan ciri utama sapi-sapi keturunan Bos sondaicus. Pada
sapi Bali betina, warna ini bertahan sampai dewasa. Sementara itu, pada sapi bali
jantan warnanya akan berubah menjadi kehitaman ketika dewasa (Malau, 2017).
tempat pencernaan yang komptek pada ternak ruminansia yang disebut rumen.
Rumen adalah suatu ekosistim yang komplek yang dihuni oeh beraneka ragam
mikroba yang anaerob yang keberadaannya sangat banyak tergantung pada pakan
(Gusti, 2016).
Qs. An-Nahl/16:5
Ayat di atas mengandung makna bahwa (Dan binatang ternak) yakni unta,
sapi dan kambing. Lafal al-an`aam dibaca nashab karena dinashabkan oleh fi`il
oleh lafal berikut ini, yaitu: (Dia telah menciptakannya untuk kalian) sebagian dari
manusia (padanya ada kehangatan) yaitu bulu dan kulitnya dapat dibuat pakaian
dan selimut untuk penghangat tubuh kalian (dan berbagai manfaat) yaitu dari
Ternak sapi merupakan salah satu jenis ternak ruminansia besar yang
dan merupakan ternak yang tersebar luas, biasanya dipelihara sebagai tabungan
hidup, ternak potong dan sumber pupuk kandang. Sapi potong di Indonesia
merupakan hewan yang memiliki badan yang sangat besar dan tahan terhadap
berbagai kondisi dan mampu beradaptasi dengan baik diberbagai lingkungan alam
Sapi Bali adalah jenis sapi lokal yang memiliki kemampuan beradaptasi
esofagus, rumen, retikulum, omasum, abomasum, usus besar, sekum, usus besar
abomasum, usus halus, usus besar, sekum, dan anus (Lavare dan Putri, 2015).
1. Mulut
saliva. Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar khusus dan
lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang
disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan
(Fadil, 2015).
3. Lambung
Lambung berada di bagian kranial ruang abdomen sebelah kiri. Bagian
hati dan bagian lateral oleh limpa. Kondisi ini mirip seperti pada mamalia
a. Rumen
5) Kondisi :
b) pH 6.0 – 7,0.
c) Suhu 38 – 42 oC
g) An aerob.
h) Tempat pencampuran
b. Retikulum
Retikulum sering disebut sebagai perut jalang atau hardware stomach.
Fungsi retikulum adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi
keduanya tidak ada dinding penyekat. Pembatas diantara retikulum dan rumen
yaitu hanya berupa lipatan, sehingga partikel pakan menjadi tercampur (Nindi
dkk, 2014).
c. Omasum
berbuku-buku. Ph omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Antara omasum dan
abomasums terdapat lubang yang disebut Omaso abomasal orifice. Letak omasum
Permukaan dalam berbentuk laminae (perut buku) pada lamina terdapat papila
dkk, 2014).
d. Abomasum
abomasal orifice adalah untuk mencegah digesta yang ada di abomasum kembali
Abomasum terletak dibagian kanan bawah dan jika kondisi tiba-tiba menjadi
dinding sel tercerna oleh enzim yang dihasilkan oleh abomasum. Sel-sel mukosa
bereaksi dengan HCl membentuk pepsin. Pada saat terbentuk pepsin reaksi terus
berjalan secara otokatalitik. Letak obamasum pada dasar perut (kanan bawah)
serta mengatur arus digesta dari abomasum ke duodenum (Nindi dkk, 2014).
4. Usus halus
enzimatis dan absorpsi. Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu: deudenum,
halus. Ini amat dekat dengan dinding tubuh dan terikat pada mesenteri yang
pendek, yaitu mesoduodenum. Duktus yang berasal dari pankreas dan hati masuk
dan ke arah kaudal pada sisi kanan menuju ke Pelvic inlet. Duodenum kemudian
menjulang ke sisi kiri di belakang akar dari mesenteri besar dan membelok ke
depan untuk bergabung dengan jejunum. Saluran yang berasal dari hati dan
bersambung dan tidak ada batas yang jelas di antaranya. Bagian terakhir dari usus
halus adalah ileum. Persambungannya dengan usus besar adalah pada osteum
5. Sekum
Berfungsi sebagai tempat fermentasi oleh mikroba, Absorpsi VFA dan air,
Konsentrasi VFA: sekum: 7 mM, kolon: 60 mM (rumen = 100 – 150 mM) (Nindy
dkk, 2014)
6. Usus besar
Usus besar terdiri atas sekum, yang merupakan suatu kantung buntu dan
kolon yang terdiri atas bagian-bagian yang naik, mendatar dan turun. Bagian yang
turun akan berakhir di rektum dan anus. Variasi pada usus besar (terutama pada
bagian kolon yang naik) dari satu spesies ke spesies yang lain, jauh lebih
menonjol dibandingkan dengan pada usus halus. Kolon yang menurun, bergerak
ke depan di antara dua lapis mesenteri yang menyangga usus halus. Lop proksimal
(ansa proksimalis) terletak di antara sekum dan kolon spiral (ansa spiralis). Ansa
spiralis itu tersusun dalam bentuk spiral. Bagian yang pertama membentuk spiral
14 spiral yang menjauhi pusat lilitan (sentrifugal). Bagian terakhir dari kolon yang
naik yaitu ansa distalis, menghubungkan ansa spiralis dengan kolon transversal.
Kolon transversal menyilang dari kanan ke kiri dan berlanjut terus ke arah kaudal
menuju ke rektum dan anus, bagian terminal dari saluran pencernaan. Fungsi usus
7. Rektum
lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rektum. Apabila feses
sudah siap dibuang maka otot spinkter rektum mengatur pembukaan dan
penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan
otot lurik. Fungsi rektum adalah sebagai tempat pembuangan feses (Fadil, 2017).
8. Anus
meliputi Sphincter ani externa yang terdiri atas otot bergaris melintang, di bawah
kontrol volunter dan Sphincter ani interna yang terdiri atas otot polos involunter.
Pada permulaan defeksi suatu gelombang kontraksi berjalan sepanjang kolon dan
mendesak massa feses ke dalam rektum yang biasanya kosong (Siswanto, 2017).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan tempat dilaksanakan praktikum ini yaitu pada hari Kamis
Hasil Ternak Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah meteran, alat tulis,
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kerangka awetan organ
C. Prosedur Kerja
e. Mengambil gambar
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Hasil Pengamatan
33 cm Sebagai
1. Esofagus penghubung
Lebar: 12
cm antara mulut dan
lambung
Sebagai gudang
tempat
menyimpan
makanan
2. Rumen 50 cm sementara dan
fermentasi oleh
mikroba rumen.
Tempat
pencampuran
makanan
sehingga
membentuk
31 cm bollus-bollus.
3. Retikulum
Tempat
pencampuran
34 cm enzim pencernaan
4. Omasum dan readsorbsi air.
Mencerna
gumpalan
5. Abomasum 47 cm makanan dengan
bantuan enzim
pencernaan
Sebagai tempat
adsorbs air dan
6. 29,59 m sebagai tempat
Usus halus
penyerapan
kembali sari-sari
makanan
. Makanan yang
tidak dicerna di
usus halus seperti
7. Sekum 49 cm biji-bijian akan
dicerna di sekum
dengan bantuan
enzim.
Sebagai tempat
8.
Usus besar 447 m penyerapan air
kembali.
Terletak diujung
Rektum 24 cm dari colom yg
9. terletak didaerah
pelvis.
Tempat
pembuangan sisa
10 Anus 6 cm
makanan berupa
ampas.
Sumber: Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains Dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar 2018
Sumber: Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Islam Negeri Makassar, 2018.
b) Gambar literature
B. Pembahasan
lambung ganda atau polygastrik dan memamah biak atau mengunyah dua kali.
pada esophagus dengan ukuran 33 cm, rumen 50 cm, retikulum 31 cm, omasum
34 cm, abomasum 47 cm, usus halus 29,59 m, sekum 49 cm, usus besar 4,47 cm,
rektum 24 cm dan anus 6 cm. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Tim
Kemendikbud (2017) yang menyatakan bahwa usus pada sapi sangat panjang,
usus halusnya bisa mencapai 40 meter dan pendapat Nindy dkk (2014), yang
diperkirakan sekitar 5 cm. Hal ini dikarenakan bahan yang digunakan saat
praktikum adalah organ pencernaan sapi yang diawetkan sehingga mempengaruhi
penghubung antara mulut dan lambung. Memiliki bentuk seperti saluran seperti
pipa dan memiliki panjang yang pendek. Sesuai dengan pendapat Fadil (2015),
(Fadil, 2015).
dan fermentasi oleh mikroba rumen. Didapatkan bahwan ukuran rumen yaitu 50
cm, di permukaan rumen terdapat papilla oleh karena itu rumen disebut sebagai
perut beludru. Hal ini sesuai dengan pendapat Gusti (2016), yang menyatakan
karena itu retikulum disebut perut jala. Hal ini sesuai dengan pendapat Nindi dkk
dan readsorbsi air. Omasum disebut sebagai perut buku karena memiliki lipatan-
lipatan seperti lipatan buku. Hal ini sesuai dengan pendapat Nindi dkk (2017) yang
lapisan yang tipis, meskipun volume rumen lebih besar tetapi dilihat dari
yang banyak. Hal ini sesuai dengan pendapat Nindi dkk (2017), yang menyatakan
(perut sejati) pencernaan protein serta mengatur arus digesta dari abomasum ke
duodenum.
Usus halus berfungsi sebagai tempat adsorbsi air dan sebagai tempat
penyerapan kembali sari-sari makanan. Bagian ini memiliki ukuran 29,59 cm.
Usus halus terdiri dari 3 bagian yaitu duodenum, jejenum dan ileum. Hal ini
sesuai dengan pendapat Fadil (2017), yang menyatakan bahwa fungsi usus halus
(Intestinum Tenue) adalah sebagai pencernaan enzimatis dan absorpsi. Usus halus
terbagi atas 3 bagian, yaitu deudenum, jejenum, dan ileum, berdasarkan pada
makanan yang tidak dicerna di usus halus seperti biji-bijian akan dicerna di sekum
dengan bantuan enzim. Sekum terletsk di antara usus halus dan usus besar. Hal
ini sesuai dengan pendapat Nindi dkk (2017), yang menyatakan bahwa sekum
besar yaitu sebagai tempat penyerapan kembali air. Usus besar berujung di rektum
lalu ke anus. Hal ini sesuai dengan pendapat Fadil (2017), yang menyatakan
bahwa usus besar terdiri atas sekum, yang merupakan suatu kantung buntu dan
kolon yang terdiri atas bagian-bagian yang naik, mendatar dan turun. Bagian yang
sebelum feses dibuang melalui anus. Ukuran rektum 24 cm dan terletak di ujung
colon. Hal ini sesuai dengan pendapat Fadil (2017), yang menyatakan bahwa
rektum merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang
lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rektum. Apabila feses
sudah siap dibuang maka otot spinkter rektum mengatur pembukaan dan
penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan
ampas. Terdapat lubang sebagai tempat keluar feses. Hal ini sesuai dengan
Sphincter pada ujung saluran pencernaan dan meliputi Sphincter ani externa yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
seperti saluran seperti pipa dan memiliki panjang yang pendek. Rumen berfungsi
karena itu rumen disebut sebagai perut beludru. Retikulum memiliki ukuran 31
memiliki permukaan seperti jala karena itu retikulu disuebut perut jala. Omasum
air. Omasum disebut sebagai perut buku karena memiliki lipatan-lipatan seperti
lapisan yang tipis, meskipun volume rumen lebih besar tetapi dilihat dari
yang banyak. Usus halus berfungsi sebagai tempat adsorbs air dan sebagai tempat
penyerapan kembali sari-sari makanan. Bagian ini memiliki ukuran 29,59 cm.
Usus halus berbentuk saluran panjang yang memiliki dinding tipis. Usus besar
memiliki panjang 47 m dan berbentuk saluran. Fungsi usus besar yaitu sebagai
tempat mencerna makanan yang tidak dicerna di usus halus seperti biji-bijian akan
dicerna di sekum dengan bantuan enzim. Sekum terletsk di antara usus halus dan
usus besar. Usus besar berujung di rektum lalu ke anus. Rektum berfungsi sebagai
B. Saran
pencernaan sebaiknya organ yang digunakan adalah organ yang segar agar tidak
Fitri, Nurul S. 2017. Mengenal Keragaman Mikroba Rumen pada Perut Sapi
Secara Molekuler. Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI. Bogor
Malau, M. 2017. Analisis Potensi Sumber Daya Lahan Untuk Pengembangan Sapi
Potong di Kabupaten Karo. Tesis. Sekolah Pasca sarjana. Institut Pertanian
Bogor. Bogor
Nindi Silvya Melyasari, Adliyah Tamrini, Endang Lutvia Ningsih, Frida Dwi
Kurniaty, Nurul Fathonah. 2014. “Makalah Sistem Pencernaan Mamalia”.
Universitas Negeri Surabaya. Surabaya
Suriasih Ketut, Wayan Subagiana, Linda Dolok Saribu. 2015. Ilmu Produksi
Ternak Perah. Universitas Udayana. Bali