Anda di halaman 1dari 17

4 Langkah Sukses Beternak Ayam Kampung

Peternakan,Terpopuler,Tips |
Mei 4, 2018
Pak Tani

Pasar Digital Pertanian Indonesia | Menghubungkan petani dengan berbagai


stackholder pertanian seperti pembeli akhir, supplier alat/bahan pertanian,
transporter, dan lain-lain.

Sejahteralah Petani Indonesia!

Kebiasaan cara ternak ayam tradisional di perkampungan pada umumnya adalah


peternak membuat kandang sekedarnya, memberi pakan pun seadanya dan
setelah itu membiarkan ayam-ayamnya berkeliaran bebas. Nanti, begitu sore
menjelang matahari terbenam, ayam-ayam itu pulang kandang.

Kebiasaan seperti itu, mirip seperti dilakukan oleh petani padi bernama Agus
Sukirman. Setiap pagi selepas subuh, ia memberi makan ayam Bangkoknya di
kandang seluas 2 x 3 meter.

Makanan yang ia siapkan berupa campuran dedak dan nasi atau sayuran sisa
dapur untuk sekitar 25 ekor ayamnya. Termasuk di antaranya 4 indukan betina
dan 1 ekor jantan. Lainnya anak-anak ayam usia 4 – 7 bulan. Setelah itu, ayam-
ayam ia lepas bebas untuk cari makan sendiri di pekarangan.

Cara Tradisional Tidak Menguntungkan


Apa yang dilakukan Agus, dijalani oleh ribuan atau bahkan ratusan ribu petani
lainnya di Indonesia. Beternak ayam ala kadarnya karena banyak kendala, mulai
dari ketersediaan lahan, pakan yang mahal dan keterbatasan informasi yang
dimilikinya atau memang ternak cuma sekedar sambilan saja.

Baca: Petani Digital Tak Lagi Tertinggal


Jadi wajar saja jika hasilnya juga apa adanya alias tidak bisa buat sandaran
kebutuhan ekonomi keluarga.

Padahal, jika mau ditekuni lebih serius lagi, hasilnya sangat menjanjikan. Hitungan
sederhananya begini. Seekor ayam betina dalam setahun bisa menetaskan
telurnya minimal 5 kali.

Jika dirata-rata sekali menetas ada 10 ekor, berarti ada 50 ekor anak ayam.
Bagaimana jika punya 10, 30 atau 60 indukan betina?

Bahkan sekarang ini, kian banyak peternak pemula yang memulai usaha ternak
pembesaran ayam kampung dengan langsung membeli anak ayam yang baru
menetas atau DOC.

Cara ini lebih efektif ketimbang pelihara indukan. Harus menunggu indukan
bertelur, mengeram dan menetas.

Cara Beternak Ayam Kampung Yang Efektif


Untuk bisa berhasil dalam beternak ayam kampung, ada beberapa aspek yang
harus dikuasai, yakni proses produksi dan pemasaran. Dalam proses produksi,
ada beberapa poin penting yang harus dipikirkan, yaitu pengadaan bibit/anak
ayam, sistem perkandangan dan perawatan.

Kemudian untuk pemasaran, penting juga mempertimbangkan sistem pemasaran


dan bentuk akhir produk yang akan dipasarkan. Mari kita urai satu per satu.
1. Pengadaan Bibit/Anak Ayam

Source:
hobiternak.com

Untuk peternakan yang efektif, anak ayam bisa didapat dengan membeli DOC
(Day Old Chicken) / anak ayam yang baru menetas. Cara lain dengan menetaskan
sendiri menggunakan mesin penetas.

Jika pilihannya adalah membeli DOC ayam kampung, pertimbangkan jumlah yang
hendak anda beli dengan luasan kandang pembesaran yang anda punya. Jangan
lupa pula pertimbangkan aspek modal karena ini berkaitan dengan belanja pakan.
Cara ini lebih efektif ketimbang menetaskan sendiri.

Untuk menetaskan sendiri, berarti terlebih dulu anda harus mempunyai telur. Ini
bisa didapat dari induk ayam betina yang anda punya atau membeli dari peternak
lain.

Baca Juga : 6 Langkah Sukses Beternak Bebek


Kelemahan cara ini adalah, anda akan direpotkan dengan urusan pengadaan telur
dalam jumlah tertentu dan harus memiliki mesin penetas telur.

Di luar pilihan membeli DOC atau menetaskan telur sendiri, yang perlu anda
pertimbangkan juga adalah pemilihan jenis bibit anaknya ayamnya.

Karena anak ayam sekarang ada beragam jenis, mulai dari ayam Jawa Super
(Joper) sampai ayam kampung biasa. Ayam Joper diklaim punya kualitas
pertumbuhan yang baik karena lebih cepat besar. Ayam kampung biasa, juga
punya pasar yang bagus karena sudah dikenal luas oleh masyarakat.

2. Pemilihan Jenis Kandang Ayam

Source:
youtube.com

Hal selanjutnya yang perlu anda siapkan adalah kandang. Jenis atau model
kandang yang umumnya dipakai para peternak ayam kampung ada 3 macam;

 Sistem ren
 Postal
 Baterai

Baca: Hai Generasi Muda, Berani Jadi Petani?


1. Sistem Ren

Model ini efektif untuk peternakan ayam kampung. Untuk model ini, kandang
memiliki 2 bagian, yakni area untuk pengumbaran dan area berteduh.

Lazimnya, luas area pengumbaran 2/3 dari luas kandang. Sisanya adalah area
untuk berteduh.

2. Kandang Postal

Sekedar informasi, selain kandang sistem ren yang lebih cocok untuk ayam
kampung, ada jenis kandang lain, yaitu kandang postal. Lazimnya dipakai untuk
ayam potong/pedaging.

Beberapa peternak ayam kampung juga menggunakan jenis ini karena


peternaknya berorientasi pada ayam kampungnya sebagai ayam potong/pedaging.

Model ini ada 2 jenis, yakni postal litter dan postal panggung. Postal litter
beralaskan tanah liat yang dilapisi sekam dan kapur.

Fungsi alas untuk menyerap kotoran agar lantai tidak mudah basah. Sedangkan
kapur untuk mencegah berkembangbiaknya penyakit akibat kotoran.

Sedangkan postal panggung, kandang dibuat model panggung dengan ketinggian


lantai dasar kandang dengan tanah sekitar 2 meter.

Tujuannya agar kotoran ayam jatuh ke tanah sehingga ayam tidak bersentuhan
langsung dengan banyak kotoran.

3. Kandang Baterai

Kandang ini dibuat bertingkat 3 – 4 lantai di mana dalam satu sekat/kotak persegi
terdiri satu ayam. Sedangkan lantai dibuat miring ke depan. Kandang sistem ini
dipakai untuk peternak ayam petelur.
Dengan lantai miring ke depan, telur akan menggelinding sehingga tidak terinjak
ayam. Lantai dari bambu yang disusun dengan jarak 1 – 2 cm agar kotoran jatuh.
Bisa juga menggunakankawat kasa.

3. Perawatan/Pembesaran
Dalam perawatan ini, peternak harus menyiapkan pakan ternak berkualitas baik
dan obat-obatan alami atau obat kimia.

Untuk menekan biaya produksi, anda sebagai peternak pemula mesti menyiapkan
pakan ternak alami, seperti dedak dan sayuran seperti daun pepaya atau daun
lamtoro yang sudah lazim dipakai peternak karena kandungan nutrisi dan zat lain
yang berguna bagi kesehatan ayam.

Pemberian pakan diberikan 3 kali sehari dengan komposisi pakan dari pabrik
(voor) dan pakan alternative seperti dedak dan sayuran sebagai campuran.

Baca: 1001 Peluang Usaha Petani Muda

Pakan campuran ini biasa diberikan ketika ayam sudah berusia 2 – 3 bulan ke
atas. Sebaiknya, untuk usia 1 – 21 hari diberikan murni pakan dari pabrikan untuk
memacu pertumbuhan yang sehat dari anak ayam.

Berkait dengan penyediaan obat-obatan sebagai alternatif jika ayam sakit, cara
terbaik untuk menekan angka kematian dengan selalu menjaga kebersihan
kandang.

4. Pemasaran
Bagian akhir yang menunjang kesuksesan anda dalam beternak ayam kampung
adalah pemasaran. Untuk peternakan tadisional, peternak biasanya menjual
langsung ayamnya ke pasar atau ke pedagang ayam keliling.

Cara itu kurang menguntungkan, terutama jika menjualnya ke pedagang keliling


atau penadah karena penadah juga mesti mendapat untung jualan.
Akan lebih efektif jika anda menjualnya ke pelanggan langsung, misalnya dengan
pengusaha rumah makan dan sebagainya yang membutuhkan daging ayam dalam
kegiatan usahanya.

Untuk bisa seperti ini, perlahan anda bisa mencari dan menjalin dengan calon
pelanggan satu per satu. Berikan harga yang bersahabat dan servis yang
memuaskan.

Penulis Fuad Bakhtiar

Sudah download aplikasi Pak Tani Digital? Klik di sini

HANYA 5 LANGKAH MENANAM CABAI UNTUK PEMULA

FAKTA UNIK & CARA BUDIDAYA LABU KUNING

TAGS: ayam kampung peternakan tips

COMMENTS

1. Ternak Ayam Petelur

Oktober 24, 2018 pukul 16:01

makasih artikelnya sangat bermanfaat sekali. ditunggu artikel menarik lainnya ya. Sukses
selalu. kunjungi juga website kami http://ternakayampetelur.com/

Balas

2. Eni Nur Hidayati


Januari 2, 2019 pukul 15:57

Terimakasih info dan artikelnya, sangat bermanfaat sekali. Ditunggu artikel menarik
selanjutnya, kunjungi juga website kami http://ternakayampetelur.com/

sukses selalu

Balas

3. pangandaranku

Februari 14, 2019 pukul 13:28

saya sedang mengembangkan pakan murah untuk ayam kampung dengan menggunakan
pakan dari alam yaitu pemanfaaatan belatung bsf yang katanya, baru katanya belum di coba
seh!. mengandung banyak protein.
saya sedang mencoba menerapkan di peternakan dan di dokumentasikan untuk keperluan
bersama

Balas

4. Yakop

Februari 20, 2019 pukul 18:32

Info lagi

Balas
5. sugengsetyono

April 8, 2019 pukul 12:40

Mohon panduan lengkap beternak ayam arab.


Trimakasih

Balas

1. Pak Tani

April 8, 2019 pukul 16:29

Terima kasih atas sarannya. Kami akan membuat artikelnya ya.

Balas

6. Sentra Budidaya

April 22, 2019 pukul 05:38

Terima kasih artikelnya, sangat membantu https://sentrabudidaya.com/

Balas
7. Afrijal

April 30, 2019 pukul 07:28

Pakan alami apa yg bagus untuk mempercepat pert


umbuhan ayam kampung asli…
Tolong di buat artikel yg lebih rinci dan di setai dgn gambar atau vidio

Balas

1. Pak Tani

April 30, 2019 pukul 11:08

Pakan alami yang bisa digunakan yaitu dedak dan sayuran seperti daun pepaya atau daun
lamtoro.

Balas

2. Pak Tani

April 30, 2019 pukul 11:09

Terima kasih atas masukannya.

Balas
8. Sujoko

Mei 5, 2019 pukul 17:00

Di mana saya bisa beli bibit anak ayam

Balas

1. Pak Tani

Mei 6, 2019 pukul 08:05

Halo, Anda bisa men-download aplikasi Pak Tani Digital di bit.ly/paktaniappuntuk membeli
bibit anak ayam. Terima kasih.

Balas

9. Wahyu lumbangaol

Mei 17, 2019 pukul 20:12

Saya peternak baru, dan saya membeli anak ayam yg baru menetas atw di sebut doc,
setelah tiga saya vaksis lewat mulut ayam, sehari hari pakanny dri pele.. Beberapa hari
kemudian ayam saya banyak yg mencret, tidak nafsu makan, dan bawaannya lemas, dalam
sehari ada yg mati empat.. Trus saya periksa bagian saluran pencernaan ayam tersebut
semakin lama menghitam, cara mengatasinya bagaimana yh?
Balas

10. ibnu hajar

Mei 21, 2019 pukul 23:29

Diterma

Balas

11. Bahri

Juli 1, 2019 pukul 19:38

Ya, masyarakat indonesia memang masih banyak yang menggunakan sistem konvensional,
jadinya belum bisa dijadikan sumber penghasilan utama

Balas

12. Sarmuji

September 6, 2019 pukul 13:56

Alhamdulillah
Dan terimakasih dengan ilmunya mudah mudahan sukses
Saya baru merintis
Balas

13. Dini Agustini Puteri

September 23, 2019 pukul 12:10

terima kasih kak atas artikelnya..


artikel ini sangat membantu saya yang ingin belajar berternak ayam kampung.
perkenalkan nama saya Dini Agustini Puteri (1722500067).
jangan lupa kunjungi website kampus saya (https://www.atmaluhur.ac.id)

Balas

14. Ali sulchan

Desember 1, 2019 pukul 18:53

Ini merupakan inspirasi dan ilmu yg sangat bermnfaat untuk dicoba.


1. Sangat bagus dan edukatif
2. Informasi cukup jelas
3. Saya ada pertanyaan soal alas kandang yg menggunakan sekam padi dan kapur, alas dg
bahan tsb ini apa perlu diganti brp lama ? Apqkah selamanya bs dipergunakan abg alas ?
Terima kasih sementara pertanyaan saya, semoga berenan dan terima kasih atas
jawabannya.

Balas

15. takrim
Januari 15, 2020 pukul 14:08

setiap pergantian bibit ayam atau kotoran sudah terlihat banyak menempel maka alas jerami
dan kapur harus diganti

Balas

TINGGALKAN BALASAN
Komentar

Nama *

Email *

Situs Web

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya
berikutnya.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Terpopuler

 4 Langkah Sukses Beternak Ayam Kampung


 Cara Membuat Alat Penetas Telur Ayam yang Sederhana
 Ini Dia 7 Hama yang Menyerang Padi dan Cara Mengendalikannya
 Tips Untuk Dosis Pupuk Padi yang Tepat Bagi Petani
 Ini Dia Modal dan Keuntungan dari Beternak Ayam Broiler
 13 Komoditas Pertanian yang Berpotensi Diekspor
 Cara Beternak Ulat Hongkong Bagi Pemula
 4 Langkah Tata Cara Ekspor untuk Pemula
 5 Jenis Tanaman Hortikultura
 4 Cara Mengukur Tingkat Keasaman Tanah, Tanpa pH Meter

Artikel Terbaru

 Info Harga Pangan 03 Februari 2020


 Sapi A2 Menghasilkan Susu Segar yang Lebih Sehat Untuk Tubuh
 Tanam Jagung dengan Metode Tanpa Olah Tanah? Ikuti Cara Ini
 Kenali 4 Cara Pemijahan Ikan Lele

 Pro dan Kontra Politikus PKS Mengenai Ekspor Ganja

Cari Artikel Pertanian


Cari untuk:
Email : info@paktanidigital.com | WA : 0859 3491 8758

Copyright 2017-2019 - Pak Tani Digital

 Facebook
 Instagram
 Email

898SHARES

Anda mungkin juga menyukai