1. Tepung ikan
Anda bisa memanfaatkankeong atau ikan teri. Untuk ikan teri beli saja yang kepalanya agar harga
lebih murah), kemudian dijemur hingga kering. Setelah kering sempurna, ikan teri tadi bisa
dihaluskan, missal dengan mesin penghalus bumbu di rumah. Tepung ikan sendiri banyaknya yang
diperlukan adalah 24% dari jumlah berat pakan yang ingin dibuat.
2. Kedelai
Sebanyak 11% berikutnya adalah kedelai. Bila di lingkungan Anda terdapat pabrik pengolahan tahu,
maka Anda bisa memanfaatkan ampas tahunya. Bila sulit didapat, Anda bisa memerolehnya
memalui kedelai yang dihaluskan.
3. Jagung
Sama seperti bagaimana memeroleh kedelai, jagung pun dengan porsi sekitar 30% harus
dihaluskan terlebih dahulu.
4. Bekatul
Ini bisa Anda peroleh dari beras kecil-kecil (remuk) hasil pengayakan atau sisa penggilingan padi.
Bisa juga Anda peroleh dari karak (sisa nasi yang dijemur kering). Kemudian dihaluskan sekitar 26%
untuk komposisi pakan.
5. Dedak
5% dedak yang dibutuhkan bisa Anda peroleh dari pabrik penggilingan padi. Di sana banyak
tersedia dedak dengan harga murah, dan pastikan Anda memilih dedak yang halus.
6. Vitamin
2% berikutnya bisa Anda beli dari toko pakan ayam
7. Kunyit
Kemudian 1% kunyit bisa anda parut.
8. Sayuran
1% berikutnya bisa sayur apa saja yang bisa Anda dapatkan di sekitar Anda. Bisa bayam,
kangkung, daun papaya, dll. Kemudian haluskan.
Untuk membuat pakan ayam bentuk pelet, adonan yang sudah dikukus tadi masukan kedalam
penggilingan daging atau kacang tanah hingga keluar bentuk memanjang. Kemudian dipotong-
potong dan dijemur hingga kering.
Bagaimana? Mudah dan murah bukan?! Selain itu ada cara buat pakan ayam fermentasi, dengan
cara ini, pakan ayam yang dihasilkan bahkan bisa disimpan hingga berbulan-bulan. Jadi Anda bisa
membuat pakan ayam dengan cara ini dalam jumlah besar sekaligus. Kelebihan lainnya adalah
kotoran ternak tidak akan bau karena bebas amoniak. Inilah cara membuat pakan ayam alternatif
dengan metode fermentasi:
1. Tempat pembuatan pakan fermentasi bisa dengan terpal, tong besar, plastik besar, ataupun bak
plastik besar
2. Dedak
3. Gula pasir
4. Air secukupnya
5. Suplemen probiotik
Berikut cara mengolahnya:
1. Masukan dedak ke tempat pembuatan pakan fermentasi yang sudah disiapkan
2. Larutkan sumplemen probiotik + Air dan Gula pasir
3. Setelah semua terlarut, lalu siramkan pada dedak tadi
4. Lalu aduk semua bahan tadi hingga merata. Setelah itu tutup rapat pakan fermentasi tadi sehingga
menjadi kedap udara. Diamkan selama ±5 hari . Perlu diingat setiap harinya Anda harus membuka
pakan fermentasi tadi selama ±15menit sehari sekali. Setelah menunggu 5 hari baru pakan bisa
diberikan kepada ayam Anda
Umumnya pakan ayam terbuat dari bahan dasar dedak, namun tahukan Anda bahwa ada alternatif
bahan pakan lainnya yang jauh lebih ekomonis, mudah pengolahannya, dan tentunya tetap
berkualitas. Yaitu dengan memanfaatkan azolla.
Tumbuhan paku-pakuan ini bisa Anda jumpai mengapung pada permukaan genangan air di
sawah. Azolla berdaun kecil, berwarna hijau pekat dan tebal.Azolla adalah jawaban yang sangat
tepat jika kita bicara tentang mencari pakan alami yang hemat biaya,ramah lingkungan, dapat
dibudidaya sendiri tanpa harus selalu membeli. Azolla memiliki kandungan nutrisi,serat, serta protein
yang tergolong tinggi hingga 23%. Selain itu azolla sangat mudah dicerna oleh ayam karena tekstur
azolla lunak atau mudah lumat hanya dengan diremas ringan.
Cara buat pakan ayam dari azolla ini juga mudah. Campurkan 60% azolla dengan pakan ayam yang
biasa Anda berikan. Awalnya ayam memang akan sulit beradaptasi, namun hanya di awal saja.
Jangan khawatir ayam akan kelaparan, karena lambat laun ayam akan terpaksa memakannya, lalu
terbiasa, dan kualitas telur yang dihasilkan pun sama baiknya dengan telur ayam yang dihasilkan
jika Anda memberi pakan pabrikan.
menurut penelitian (SUDIBYA etal, 1992)menyatakan penggunaan Azolla kering yang di berikan
pada ransum ayam petelur sebagai pengganti bungkil kedelai, dengan substitusi sebesar 0 : 5 ; 10 :
15 ; 20 dan 25%. Yang diamati pada periode pertambahan (.starter- grower) dan periode bertelur
(layer) adalah pertambahan bobot badan70. berikut adalah perbandingan antara kandungan azolla
dengan bungkil kedelai :
Konversi pakan merupakan indeks untuk melihat efisiensi usaha ternak ayam yang dapat
menentukan besar kecilnya keuntungan yang diperoleh.
Kenaikan level Azolla pinnata (kering/kompos) diikuti dengan penurunan konversi pakan baik pada
periode starter, grower dan layer.
Nilai konversi pakan pada Tabel 4 terendah (terbaik) dicapai pada level 25%. dan tertingi pada level
0 % (pakan kontrol dimana bungkil kedelai tidak disubstitusi). Berarti penambahan Azolla pinnata ke
dalam ransum ayam petelur menyebabkan terjadi keseimbangan asam amino.
Penggunaan azolla bila ditinjau dari segi ekonomisnya berdasarkan IOFC . Nilai lOFC tertinggi
dicapai pada level Azolla 25% baik yang kering atau pun kompos, dan terendah dicapai pada level
azolla 0% (pakan kontrol). Hal ini disebabkan azolla (kering/kompos) lebih murah bila dibandingkan
dengan harga bungkil kedelai .
(CATATAN azolla SEGAR sangat baik untuk ternak, tapi tidak di anjurkan dalam
penggunaan secara ruti/terus menerus. PENGGUNAAN RUTIN akan AMAN jika dalam
bentuk KERING melalui proses penjemuran di bawah panas matahari selama satu hari)