Anda di halaman 1dari 35

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

“PELUANG BISNIS DALAM


BUDIDAYA BERBAGAI JENIS
AYAM”

GURU PENGAMPU :
PAGAN ENGGAL PRASTITI, S.Pd.
Cara Ternak Ayam Kampung yang Mudah, Bisa Diterapkan di
Rumah

■ Ayam kampung adalah salah satu jenis ayam yang ada di Indonesia, yang biasanya dibudidayakan
dengan jumlah yang tidak terlalu banyak seperti jenis ayam petelur atau pedaging.
■ Ayam kampung lebih sering juga menjadi ayam peliharaan yang tidak dibudidayakan secara massa.
Dan tidak berasal dari galur atau ras yang dihasilkan untuk kepentingan komersil.
■ Ayam kampung berkembang biak secara normal layaknya unggas-unggas pada umumnya. Mereka
melakukan perkawinan dan bertelur untuk mendapatkan keturunan. Berbeda dengan ayam pedaging
dan petelur yang berkembang biak menggunakan zat-zat tertentu untuk memperbanyak jumlahnya.
■ Dikarenakan ayam kampung berkembang biak secara alamiah, maka daging dan telur dari ayam
kampung lebih baik dari ayam petelur dan ayam pedaging. Gizi yang dihasilkan dari daging dan telur
dari ayam kampung lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Hal ini karena ayam kampung
menghasilkan gizi tersebut dari makanan yang tidak tercampur oleh zat-zat kimia. Tapi hal ini juga
tergantung dari bagaimana  memelihara atau cara ternak ayam kampung tersebut.
1. Cara ternak ayam kampung sistem umbaran
■ Cara pertama yang mudah dilakukan untuk ternak ayam kampung adalah dengan mengumbar atau melepaskan ayam
secara bebas dan tidak perlu dimasukkan dalam kandang. Kamu hanya perlu menyediakan kandang yang minimalis,
yang digunakan untuk ayam-ayam itu berteduh dari panas matahari, hujan, hingga untuk tempat bertelur dan
menetaskan telurnya.
■ Cara ternak ayam kampung ini lebih efektif dilakukan di daerah pedesaan, karena di daerah pedesaan lahan-lahan di
setiap rumah masih cukup luas. Jika ingin lebih aman lagi, kamu bisa membuat penghalang atau pagar mengelilingi
halaman agar ayam tidak pergi terlalu jauh.
■ Kelebihan dari cara ternak ayam kampung ini adalah peternak dapat menekan biaya pakan karena hewan ternak bisa
mendapatkan makanan dari alam bebas.
■ Kelemahan dari cara ternak ayam kampung sistem umbaran adalah proses berkembang biak ayam yang tidak terlalu
intensif dan asal-asalan. Ayam juga biasanya akan lebih beringas atau liar dan tidak mau masuk ke dalam kandang.
2. Cara ternak ayam kampung sistem semi intensif
■ Cara ternak ayam kampung dengan sistem ini hampir sama dengan yang sebelumnya, namun wilayah
cangkupan ayam untuk pergi dari kandang semakin diperkecil. Hal ini bertujuan agar ayam tidak
banyak bergerak dan dapat menghasilkan daging yang lebih banyak.
■ Sistem semi intensif juga membutuhkan kandang untuk tempat berlindung ayam dan juga tempat
untuk bertelur. Saat bertelur, telur ayam tersebut bisa dipisahkan dari induknya dan ditetaskan dengan
alat seperti inkubator, atau dengan indukan yang lain.
■ Kemudian dalam sistem semi intensif, kamu juga bisa membuat sebuah kandang yang berisikan
beberapa ayam betina dan satu ayam jantan. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat proses
berkembang biak pada ayam.
■ Kelebihan dari sistem ini adalah proses berkembang biak ayam kampung yang akan lebih cepat, dan
ayam kampung tidak terlalu liar atau beringas. Namun kekurangannya, kamu harus lebih banyak
menyediakan makanan karena ruang lingkup ayam bergerak tidak terlalu luas.
■ Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memelihara ayam kampung. Mulai dari faktor kandang,
kebersihan, dan juga makanannya. Hal ini perlu dilakukan karena ayam kampung tidak memiliki
sistem kekebalan tubuh yang lebih. Jika dibandingkan dengan ayam pedaging atau ayam petelur yang
sudah disuntik obat untuk membuatnya lebih kebal terhadap berbagai penyakit.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berternak
ayam kampung ;
1. Kandang
■ Kandang ayam kampung harus selalu dibersihkan setiap waktu. Hal ini bertujuan agar ayam kampung
tidak mudah terserang penyakit dan juga kuman yang bisa menghambat pertumbuhan atau proses
berkembang biaknya. Kamu bisa memanfaatkan kotoran dari ayam ini untuk dijadikan pupuk kandang
pada tanaman.

2. Makanan
■ Meskipun ayam kampung bisa diberi makan sembarangan dan terkadang mereka bisa mencarinya
sendiri. Alangkah baiknya untuk tetap memberikan mereka makan secara teratur dan memberikan
makanan yang menyehatkan. Sesekali memberikan vitamin juga diperlukan agar ayam kampung bisa
terhindar dari segala jenis penyakit.
3. Memilih indukan ayam kampung
■ Pilihlah indukan ayam kampung yang sehat, sehingga dapat menghasilkan keturunan yang sehat pula.
Indukan ayam kampung yang baik dapat dilihat dari postur tubuhnya, dan seberapa sering
berkembang biak atau kawin.
4. Memelihara anakan ayam kampung

■ Sebaiknya pisahkan anak ayam dari ayam-ayam lain yang sudah dewasa. Hal ini bertujuan agar proses
pertumbuhannya tidak terganggu karena kalah saing dengan ayam dewasa lainnya.

5. Menjual ayam kampung


■ Ini adalah bagian yang ditunggu-tunggu peternak dalam beternak ayam kampung, yaitu menjual hasil
ternaknya. Sebenarnya bukan hanya ayam saja yang bisa dijual, namun telur dari ayam kampung juga
bisa dijual karena memiliki khasiat dan kandungan gizi yang lebih tinggi. Jual ayam kampung yang
jarang berkembang biak atau bertelur, jangan menjual indukan ayam kampung yang memiliki kualitas
yang bagus.
■ Itulah beberapa informasi mengenai cara ternak ayam kampung yang bisa kamu lakukan. Sebenarnya
gizi dari ayam kampung dan ayam pedaging atau ayam petelur hampir sama, namun ayam kampung
lebih tinggi kandungan gizinya.
Untuk video tentang tata caranya, dapat
dilihat pada link Youtube dibawah ini

https://youtu.be/d8b4PrCK3Kg
Cara Budidaya Ternak Ayam Pedaging yang Menjanjikan Untuk Pemula

■ Ayam Ras merupakan bisnis ternak ayam, yang secara khusus hanya diambil dagingnya saja, atau biasa
disebut dengan ayam boiler. Ayam boiler sendiri pertama kali dibudayakan di Indonesia pada tahu 1950-
an dan populer sejak tahun 1980-an. Sebelum ayam boiler sangat terkenal sebagai hewan ternak yang
diambil dagingnya, ayam buras lebih dulu dijadikan sebagai kebutuhan, untuk memenuhi permintaan
daging ayam di Indonesia. Namun, ayam buras atau ayam kampung, tidak bisa menampung semua
permintaan pasokan daging ayam, dikarenakan produksi ternak ayam buras tergolong cukup lama.
Jenis-Jenis Ayam Boiler atau Pedaging

■ Ayam boiler merupakan jenis ayam yang sering dibudidayakan untuk bisnis. Ayam boiler sendiri
memiliki banyak jenis, dari hasil persilangan dan genetika, sehingga menghasilkan strain ayam boiler
yang sangat dinamis.Bahkan, ayam boiler selalu mengalami peningkatan kualitas, dan berikut beberapa
jenis ayam boiler yang banyak dibudidayakan di Indonesia :
■ Cobb
Jenis ayam boiler strain cobb ini dikembangkan dan populer di lebih dari 60 negara dan memiliki
fokus pengembangan untuk memperbaiki performa rasio pemberian pakan. Jika dilihat dari genetik,
strain cobb ini dikembangkan untuk memiliki pembentukan daging dada.
■ Ross
Jenis ayam boiler stran Ross ini merupakan ayam yang dikembangkan untuk memiliki FCR yang
efisien. Tidak hanya itu, pertumbuhan ayam ini juga terbilang cepat dan memiliki daya tahan hidup
yang lebih baik.
■ Hybro
Untuk jenis ayam boiler selanjutnya adalah jenis ayam strain Hybro, yang memiliki fokus
pengembangan untuk ketahanan daya hidup. Ayam ini juga memiliki performa yang baik di daerah
tropis dan memiliki ketahanan terhadap penyakit ascites.
Cara Budidaya Ternak Ayam Pedaging

1. Menentukan lokasi kandang


■ Cara budidaya ternak ayam pedaging yang pertama harus kamu lakukan adalah menentukan lokasi
kandang. Disarankan, kamu memilih lokasi pembuatan kandang di tempat yang mudah dijangkau
dan diakses tranportasi. Namun, untuk lebih baiknya, kandang diusahakan berada di tempat yang
tidak bising, jauh dari pemukiman penduduk, hingga dekat dengan sumber air.
2. Membuat kandang
■ Setelah menentukan lokasi kandang, hal selanjutnya yang harus kamu lakukan dalam budidaya
ternak ayam pedaging adalah membuat kandang. Kamu bisa membuat kandang dengan 2 jenis
pilihan, yang sering dibuat para peternak ;
■ Jenis kandang tanpa panggung
Untuk jenis kandang yang satu ini, merupakan jenis kandang yang paling sering digunakan. Selain mudah dari
segi pembuatannya, biaya membangun kandang tipe ini juga tergolong murah.
■ Jenis kandang berbentuk panggung
Jenis atau tipe kandang berbentuk panggung, biasanya memang memiliki biaya pembuatan yang agak mahal.
Namun, tipe kandang panggung tidak akan kotor karena mudah dibersihkan. Kandang tipe ini tidak
memerlukan alas, karena kotoran ayam akan langsung jatuh ke bawah.
3. Memilih Bibit Unggul/Melakukan Pembibitan

■ Dalam budidaya ternak ayam pedaging, hal selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah melakukan
pembibitan. Dalam melakukan pemilihan bibit unggul ayam ras atau boiler, disarankan untuk
memerhatikan beberapa poin penting ini :
■ Pilih bibit yang memiliki gerakan yang aktif, sehat dan tidak mengalami cacat fisik atau sakit.
■ Bibit harus memiliki tubuh yang bulat, gemuk atau berisi.
■ Bulu dari bibit ayam unggul tidak erlihat kusam, sehat, dan mengkilap.
■ Daerah di sekitar anus tidak kotor, mata tajam, dan hidung juga bersih.
4. Melakukan pemberian pakan

■ Dalam budidaya ternak ayam pedaging, pemberian pakan juga ada caranya. Ada hal-hal yang yang
harus diperhatikan, baik dari segi kandungan dan waktu pemberian pakan. Pasalnya, nutrisi ayam
pedaging wajib terpenuhi agar ayam bisa mendapatkan pertumbuhan yang maksimal dan berkualitas.
■ Untuk sistem pemberian pakan ayam pedaging, biasa menggunakan sistem adlibilitum yakni
makanan yang selalu tersedia dan tanpa batas. Sehingga, kamu harus selalu rutin mengecek
ketersediaan pakan di dalam kandang. Untuk jenis pakannya sendiri yakni berupa pelet, crumbles
(putiran pecahan) dan bentuk tepung.
5. Melakukan pemeliharaan

■ Tidak hanya soal pakan, dalam melakukan budidaya ternak ayam pedaging, kamu juga harus
melakukan pemeliharaan. Tidak didiamkan begitu saja, hingga ayam besar dengan sendiri, dibalik
ayam pedaging yang sehat dan berkualitas, ternyata ada beberapa rangkaian proses yang di lakukan, di
antaranya adalah sebagai berikut:

■ Di 7 hari pertama, bibit ayam pedaging unggul yang sudah dipilih harus dimasukan ke inkubator,
atau bisa juga dengan cara indukkan.
■ Setelah itu, berikan pakan dan minum air hangat.
■ Lalu pada minggu kedua, suhu inkubator bisa sedikit dikurangi, dan untuk jenis pakan masih tetap
menggunakan jenis crumbles.
■ Di minggu ke 3, bibit ayam pedaging tidak lagi membutuhkan pemanas.
■ Di minggu ke 4, bulu-bulu ayam akan mulai terlihat tumbuh. Di saat itu juga kebutuhan pakan
akan bertambah 2 kali lipat.
■ Pada minggu ke 5, kamu sudah harus melakukan pembersihan kandang secara rutin, karena ayam-
ayam tadi sudah menghasilkan kotoran yang cukup banyak.
6. Panen

■ Dalam proses ini, kamu bisa melakukannya dengan cara yang sistematik, dimana penangkapan ayam
pedaging yang siap panen dilakukan secara bertahap. Pasalnya, jika kamu menangkap semua ayam
secara bersamaan, ayam ditakutkan akan lemas.
■ Hindari juga menumpukkan ayam yang dipanen di sudut kandang, karena ditakutkan ada ayam yang
mati. Untuk lebih jelasnya, berikut cara menangkap ayam yang benar:

■ Pegang kaki ayam secara perlahan, lalu pegang bagian dada dan angkat ke atas.
■ Hindari menangkap ayam dengan menarik salah satu sayap ayam, karena hal tersebut akan
membuat ayam menjadi berontak.
■ Setelah itu, ikat kedua kaki ayam seusai ditangkap.
■ Jangan lupa catat bobot ayam ketika ia masih hidup. Karena ayam pedaging akan dijual per bobot
ketika ia hidup.
7. Mencuci dan melakukan sanitasi hama kandang

■ Setelah budidaya ternak ayam pedaging kamu sudah melalui masa panen, jangan lupa lakukan
pengapuran pada bagian dinding dan juga lantai kandang untuk sanitasi. Tidak hanya itu, agar bibit
penyakit bisa mati, kamu juga bisa menyemprotkan formalin. Setelah itu diamkan kandang selama
kurang lebih 10 hari, sebelum memasukkan bibit baru.
Untuk video tentang tata caranya, dapat
dilihat pada link Youtube dibawah ini

https://youtu.be/EKrHICRiNUE
Cara Budidaya Ayam Petelur

1.  Jenis Ayam Petelur


■ Cara budidaya ayam petelur yang perlu dulur-dulur ketahui yaitu jenis pada ayam petelur. Ayam
petelur terbagi dalam 2 jenis, yaitu Ayam Petelur Ringan dan Ayam Petelur Medium ;
■ A. Jenis Ayam Petelur Ringan
■ Ayam petelur ringan adalah jenis ayam petelur yang memiliki bobot badan yang ringan dibanding
ayam petelur lainnya. Ayam ini juga disebut ayam petelur putih karena memang warnanya yang
berwarna putih pun telurnya.
■ Tubuh ayam ini relatif ramping dan kurus serta memiliki jengger berwarna merah. Hal ini karena
ayam ini memang difokuskan untuk menghasilkan telur saja. Produksi telur yang dihasilkan dapat
mencapai 260-280 butir per tahunnya.
■ B. Jenis Ayam Petelur Medium
■ Berkebalikan dengan ayam petelur ringan, ayam petelur medium memiliki bobot badan yang lebih
besar walau tidak lebih berat dari ayam pedaging seperti ayam broiler. Ayam ini adalah ayam tipe
dwiguna karena selain menghasilkan telur mereka juga dapat dijual dagingnya.
■ Kebanyakan ayam petelur ini memiliki bulu yang berwarna coklat seperti warna telurnya. Produksi
telur yang dihasilkan dapat mencapai 270-290 butir per tahunnya.
2. Persyaratan Memulai Usaha Ternak Ayam Petelur

■ A. Syarat Lokasi:
Lokasi merupakan salah faktor yang sangat menentukan keberhasilan bisnis budidaya ayam petelur. Berikut
pertimbangan yang dapat dilakuakn dalam memilih lokasi yang tepat, antara lain:
■ Lokasi Yang Jauh Dari Keramaian/Perumahan Penduduk.
Bukan tanpa alasan mengingat dampak lingkungan yang disebabkan oleh peternakan ayam petelur tentu akan
menganggu masyarakat sekitar. Sebut saja bau kotoran yang menyengat hingga limbah yang dihasilkan yang
notabene sangat menganggu. Oleh karena itu, pemilihan lokasi yang jauh dari pemukiman sangat diperlukan.
■ Lokasi Mudah Dijangkau Dari Pusat-Pusat Pemasaran.
Hal ini berkaitan dengan biaya transportasi yang haruslah ditekan seminimal mungkin. Lokasi yang dekat
dengan pasar tentu akan memnimalkan biaya transportas yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.
■ Lokasi Terpilih Bersifat Menetap Atau Tidak Berpindah-Pindah.
Suatu usaha akan sulit berhasil jika sering berpindah-pindah tempat karena dapat meresahkan konsumen atau
stakeholders. Sebaiknya peternakan dibuat menetap dengan bangungan yang semipermanen atau permanen.
B. Penyiapan Sarana dan Peralatan
■ Kandang
■ Persiapan Kandang adalah salah satu faktor pendukung suksesnya ternak ayam petelur. Kandang ayam petelur saat
ini telah banyak berinovasi yaitu bagaimana memanfaatkan lokasi yang minim agar bisa mendapatkan hasil yang
maksimal
■ Suhu Kandang 32,5°C – 35°C
■ Suhu kandang harus dimaintan sedemikian rupa sehingga ideal untuk ayam petelur. Boleh digunakan lampu
penghangat jika memang suhu sekitar lebih rendah.
■ Kelembaban Berkisar Antara 60–70%
■ Kandang yang terlalu kering dapat menurunkan produktivitas ayam. Beruntung Indonesia memiliki iklim tropis
yang memiliki kelembapan yang tinggi.
■ Penerangan Dan Atau Pemanasan Kandang
■ Pemanasan dilakukan jika udara sekitar lebih rendah dari suhu yang disarankan. Penggunaan lampu penghangat
sebaiknya dilakukan pada malam hari karena suhu pada saat tersebut relative lebih rendah.
■ Tata Letak Kandang
■ Arah kandang sebaiknya menyerong dari timur ke barat untuk menekan pengumpulan panas didalam kandang.
Dengan begitu kandang memperoleh sinar matahari secara langsung hanya pada saat pagi dan sore hari saja. Letak
antara kandang yang satu dan kandang yang lain harus diatur sesuai dengan kelompok umur ayam yang dipelihara.
3. Sistem Kandang Ayam Petelur

■ A. Sistem Kandang Koloni


■ Kandang koloni berfungsi untuk menampung ayam dalam satu kelompok. Kandang ini digunakan untu
menampung DOC atau ayam dewasa dalam jumlah banyak di setiap sekatnya.
■ Anda bisa membudidayakan ayam pada kandang jenis ini dimulai saat ayam mulai masuk kandang
hingga akhir produksinya. Kandang koloni banyak dipilih karena lebih menghemat lahan dan biaya
pembuatan kandang.
■ B. Sistem Kandang Individual
■ Berkebalikan dengan kandang koloni, kandang individual merupakan model kandang yang digunakan
untuk menempatkan satu ayam di setiap kandangnya. Kandang tipe ini memakan banyak ruang namun
lebih mudah dalam pengontrolannya.
4. Peralatan Kandang Ayam Petelur Yang Harus Ada

■ Cara budidaya ayam petelur selanjutnya yaitu dengan melengkapi peralatan yang ada pada kandang ayam. Peralatan tersebut
yaitu tempat pakan, minum, ransum, tempat suplemen, sistem alat penerangan, litter (alas lantai), tempat bertelur dan tempat
bertengger.
■ A. Tempat Pakan
■ Tempat pakan biasanya menggunakan pipa paralon yang dibelah akan tetapi untuk meminimalisasi pakan yang hilang maka
tempat pakan berbentuk trapesiium akan lebih baik.
■ B. Tempat Minum
■ Tempat minum ayam biasa menggunakan Nipple yang lebih efisien dan optimal. Namun juga dapat diakali dengan
penggunaan botol bekas air mineral yang dibelah dua.
■ Penggunaan botol bekas air mineral sebagai tempat minum haruslah dimaintain kebersihannya agar tidak mengundang bibit
penyakit.
■ C. Tempat Ransum
■ Tempat ransum ayam adalah tempat meletakkan ransum/makanan ayam petelur dengan ukuran kapasitas yang bermacam-
macam, sehingga peternak mudah untuk menyesuaikan kebutuhan untuk kandangnya. Tempat ransum ayam biasa digunakan
pada kandang koloni.
■ D. Tempat Suplemen
■ Suplemen adalah salah satu komponen yang sangat dibutuhkan oleh ternak ayam. Suplemen yang sangat direkomendasikan
adalah Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak.
■ Sesuai namanya, suplemen ini terbuat dair bahan-bahan organik yang juga mengandung bakteri baik (apatogen) yang
bermanfaat untuk menjaga kesehatan ternak. Selain itu, suplemen ini juga sangat mudah diaplikasikan, dengan cara
mencampur kedalam pakan ataupun air minum.
■ E. Sistem Alat Penerangan
■ Kandang ayam petelur sangat memerlukan lampu untuk menjaga suhu yang ada di dalam kandang.
Menurut penelitian, fungsi lampu bisa mempengaruhi proses kematangan organ reproduksi ayam
petelur.
■ Intensitas cahaya yang dibutuhkan adalah sebanyak 10-20 lux pada saat masa layer. Untuk
mendapatkan intensitas tersebut diperlukan 17 lampu pijar 15 watt dengan jarak 3 meter per lampu.
■ F. Litter (alas lantai)
■ Lantai dapat terbuat dari sekam padi dengan ketebalan sekitar 10 cm. Perlu diperhatikan agar
membersihkan lantai kandang agar tidak menjadi sarang jamur dan penyakit.
■ G. Tempat bertelur
■ Tempat bertelur dibuat untuk memudahkan memanen hasil dan agar telur tidak kotor. Tempat
bertelur dapat berbentuk kotak dengan ukuran 30x35x45 cm. Kotak diletakkan di pojok kandang
agar mudah dilakukan pengambilan telur dari luar.
■ H. Tempat bertengger
■ Tempat bertengger ditujukan sebagai tempat ayam untuk beristirahat dan dibuat tertutup agar
terhindar dari angin serta letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
5. Penyiapan Bibit Day Old Chicken (DOC)
Cara budidaya ayam petelur yang paling awal dan yang perlu diperhatikan adalah pemilihan bibit unggul. Hal
ini bertujuan untuk menghasilkan produksi telur yang tinggi serta kualitas telurnya pun juga tinggi.
■ A. Syarat Penyiapan Bibit:
■ DOC Ayam harus sehat dan tidak cacat fisik.
Ayam yang sehat dibuktikan dengan konversi ranmsum dan produksi telur yang tinggi serta tidak memiliki cacat
fisik. Kesalahan pemilihan ayam yang tidak sehat dapat menjadi bencana besar karena penyakit yang dibawa
ayam tersebut dapat menyebar ke seluruh kandang.
■ Pertumbuhan dan perkembangan normal.
Pertumbuhan ayam harus wajar, hal ini bisa dilihat dari nafsu makannya yang normal serta proses kematangan
alat kelamin juga tidak terlalu lama.
■ Ayam petelur berasal dari bibit yang jelas.
Bibit ayam dapat berasal dari berbagai jenis, baik itu jenis petelur ringan maupun petelur medium. Disarankan
memilih strain yang memiliki produktivitas telur tertinggi seperti Hisex White dan Shaver S 228.
■ B. Pedoman Teknis Pemilihan bibit/DOC/ayam umur sehari:
■ Berasal Dari Induk Yang Sehat.
Bibit yang sehat tentu berasal dari induk yang sehat pula. Induk sehat dapat dibuktikan dengan produksi telur
yang tinggi serta performans pertumbuhan yang normal.
■ Bulu tampak halus, penuh dan baik pertumbuhannya.
■ Salah satu tips yang perlu dicoba adalah dengan melihat kehalusan bulunya. Ayam yang memiliki
bulu yang rusak atau tidak halus patut dicurigai berpenyakit.
■ Tidak terdapat cacat tubuh.
■ Kecacatan dapat saja tidak terlihat sehingga perlu diteliti lebih seksama agar dihasilkan bibit yang
benar-benar bebas dari kecacatan.
■ Mempunyai nafsu makan yang baik.
■ Nafsu makan yang baik mencerminkan sehatnya ayam tersebut. Tinginya nafsu makan akan
meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas telur.
■ Ukuran berat badan antara 35-40 gram.
■ Ayam jenis petelur ringan biasanya memiliki berat badang 35-40 cm dengan tumbuh ramping dan
kurus.
■ Tidak ada letakan tinja diduburnya.
■ Tinja yang melekat di tubuh dapat mengundang penyakit sehingga perlu dihindari. Oleh sebab itu,
pilih DOC yang tampak bersih dan sehat.
6. Pemeliharaan Ayam Petelur

■ A. Sanitasi dan Tindakan Preventif


Kebersihan lingkungan kandang dan areal peternakan menjadi usaha preventif paling penting dalam menjamin
keberlanjutan usaha budidaya ayam petelur. Tindakan yang dapat dilakukan seperti pemberian vaksin, pembersihan
kandang secara berkala hingga perawatan ternak.
■ B. Pemberian Pakan
Pemberian pakan perlu dibedakan antara fase starter dan fase finisher. Fase starter adalah DOC yang berumur 0-4
minggu, sedangkan fase finisher adalah ayam yang berumur 4-6 minggu.
Berikut formula makanan ayam petelur agar cepat bertelur, antara lain:
■ Fase Starter (0-4 minggu)
Pada fase starter dibutuhkan sebesar 1.520 gram pakan per ekornya hingga berumur 4 minggu. Zat gizi yang
terkandung dalam pakan terdiri dari protein 22- 24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-
0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
■ Fase Finisher (4-6 minggu)
Pada fase Finisher membutuhkan 3.829 gram per ekornya.zat gizi yang terkandung dalam pakan terdiri dari protein
18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
Pada pemeliharaan ayam petelur juga perlu memperhatikan ketahanan tubuh ternak karena berpengaruh langsung
terhadap produktivitas telurnya. Pemberian suplemen bertujuan untuk mencegah serta menanggulangi penyakit yang
menjangkiti ayam.
7. Pemberian Suplemen Dapat Meningkat Hasil Panen
■ Pemberian Suplemen secara berkala sangat dibutuhkan untuk mencegah timbulnya penyakit yang dapat
merugikan usaha budidaya ayam petelur. Suplemen yang sangat direkomendasikan untuk ternak ayam
adalah suplemen organik.

8. Pahami Masa Produktif Ayam Petelur

■ Umur ayam petelur dalam menghasilkan telur termasuk Panjang yaitu 1,5 – 2 tahun. Namun perlu pula
dicatat umur setiap ayam yang ada di kandang karena semakin tua ayam tersebut akan semakin
menurunkan produktivitasnya.
■ Ada baiknya dilakuan pergantian indukan ayam petelur jika dirasa umur ayam petelur tersebut sudah
mendekati akhir masa produktifnya.
■ Untuk memperpanjang masa produktifnya, disarankan untuk menambahkan suplemen organik yang
beredar di toko atau pasar terdekat
■ Umur ayam 1-10 hari: aplikasikan 0,3 ml/ekor/hari (300 ml/1000 ekor) pada pagi atau sore hari.
■ Umur ayam >10 hari: aplikasikan 0,3 ml/ekor/hari (300 ml/1000 ekor) pada sore hari.
Untuk video tentang tata caranya, dapat
dilihat pada link Youtube dibawah ini

https://youtu.be/uZK1vj8ijFM
TERIMA KASIH

SELAMAT BELAJAR DAN SAMPAI


JUMPA MINGGU DEPAN  !!!

Anda mungkin juga menyukai