Anda di halaman 1dari 4

Cara budidaya Ayam Petelur Bagi Pemula

Ayam petelur termasuk komoditas peternakan yang cukup banyak diminati oleh masyarakat.
Selain harga telur yang cukup mahal, cara budidaya ayam petelur termasuk cara yang cukup
mudah dan sederhana untuk dilakukan.

Secara umum, ayam petelur adalah ayam yang tujuan pemeliharaannya adalah untuk
menghasilkan telur. Jika dihitung rata-rata, seekor ayam petelur bisa menghasilkan 200 butir
telur pertahunnya. Berbeda dengan ayam pedaging yang tujuan pemeliharaan utamanya adalah
untuk diambil dagingnya.

Jika anda ingin mencoba untuk budidaya ayam petelur, ada beberapa cara yang perlu
diperhatikan agar mendapatkan hasil yang diharapkan. Dan berikut adalah beberapa cara
membudidaya ayam petelur yang harus anda perhatikan:

1. Jenis Ayam Petelur

Jika anda ingin mulai membudidaya ayam petelur, yang harus anda perhatikan adalah jenis dari
ayam petelur yang akan anda budidaya. Hal ini penting karena pada akhirnya telur yang
dihasilkan akan menentukan nilai jualnya dipasaran. Secara umum, ada dua jenis ayam petelur
yang biasa di budidaya. Dua jenis ayam petelur itu adalah

a. Petelur Putih.

 Ayam petelur putih atau biasa juga disebut sebagai ayam ringan, memiliki beberapa ciri-
ciri. Yaitu:
 Telur berwarna putih,
 Sensitif terhadap panas,
 Sensitif terhadap suara,
 Berat tubuh yang ringan, dan
 Jenis ayam petelur yang mudah dijumpai.

b. Petelur Cokelat.

Ayam petelur cokelat atau biasa juga disebut sebagai ayam medium, memiliki beberapa ciri.
Yaitu:

 Telur berwarna cokelat,


 Ukuran telur lebih besar dari pada ayam petelur putih,
 Dapat difungsikan sebagai ayam pedaging,
 Harga telur lebih mahal dari pada ayam petelur putih,
 Jenis ayam petelur yang cukup sulit dijumpai.
2. Bibit Ayam Petelur

Ada dua cara bagi anda untuk mendapatkan bibit ayam petelur. Pertama, anda dapat menetaskan
sendiri dari telur. Dan yang kedua, anda bisa membeli anakan dari petani ayam petelur yang ada
disekitar tempat tinggal anda. Namun, walaupun cukup mudah untuk mendapatkan bibit ayam,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar mendapatkan hasil yang maksimal nantinya.
Beberapa hal tersebut adalah:

 Bibit berasal dari indukan yang sehat dan berkualitas,


 Bibit dalam keadaan sehat,
 Bibit memiliki bulu yang halus,
 Perkembangan bibit cepat,
 Bibit memiliki nafsu makan yang cukup tinggi,
 Memiliki berat badan yang ideal, dan
 Tidak cacat.

3. Kandang

Setelah anda menentukan jenis ayam petelur yang akan anda budidaya dan sudah mendapatkan
bibit yang berkualitas, hal selanjutnya yang harus anda siapkan adalah kandang untuk ayam-
ayam tersebut. Besarnya kandang tentu saja tergantung dari banyaknya ayam yang akan anda
budidaya. Karena secara umum, ada dua tipe kandang ayam yang bisa anda jadikan referensi.
Yaitu kandang umparan/koloni dan kandang baterai.

 Kandang Umparan/Koloni

Kandang umparan adalah kandang dimana semua ayam anda diletakan dalam satu kandang besar
secara bercampur. Kandang tipe ini biasanya digunakan untuk budidaya ayam tipe pedaging.
Namun tidak sedikit pula pembudidaya ayam petelur menggunakan kandang ini karena lebih
sederhana.

Salah satu kekurangan dari kandang jenis ini adalah telur yang nanti dihasilkan oleh ayam akan
tersebar di berbagai sudut kandang. Bahkan kemungkinan telur tersembunyi dan tidak terambil
juga sangat besar untuk terjadi.

 Kandang Baterai

Kandang baterai secara singkat adalah kandang yang khusus ditujukan untuk ayam petelur.
Biasanya, satu kandang hanya bisa diisi oleh satu ekor ayam. Hanya saja, jika ayam petelur yang
anda miliki cukup banyak jumlahnya, tempat yang harus anda sediakan juga harus cukup luas.
Namun walaupun begitu, telur yang dihasilkan oleh ayam akan sangat mudah dikumpulkan dan
resiko telur tersembunyi tidak akan terjadi.

4. Tempat
Selain tipe-tipe kandang, yang harus anda perhatikan saat ingin membudidaya ayam petelur
ataupun pedaging adalah tempat. Tempat adalah hal yang sangat vital untuk dipikirkan karena
budidaya ayam sangat dekat kaitannya dengan bau yang tidak sedap.

Baik bau dari kotoran ataupun bau dari ayam itu sendiri. Selain bau, resiko penyebaran penyakit
juga akan sangat besar terjadi kepada manusia jika jarak kandang dengan pemukiman terlalu
dekat. Dan berikut adalah beberapa hal lain yang harus diperhatikan saat menentukan tempat
kandang ayam:

 Jauh dari pemukiman warga. Selain permasalahan bau yang tidak sedap juga faktor
kesehatan, kandang yang jauh dari pemukiman warga menjadikan ayam tidak mudah
stress karena suara-suara yang muncul dari pemukiman warga.
 Mudah dijangkau.
 Lokasi tetap (tidak berpindah-pindah).

5. Pakan

Ada beberapa jenis pakan ayam yang bisa anda berikan untuk ayam-ayam anda. Beberapa
pilihan pakan yang biasanya diberikan kepada ayam petelur adalah sentrat, tepung ikan, ataupun
jagung. Masing-masing dari jenis makanan ini memiliki kelebihan dan fungsinya sendiri-sendiri
bagi ayam. Itulah kenapa variasi makanan perlu dilakukan agar ayam yang anda budidaya
mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang.

Selain jenis pakan, pemberian pakan pada ayam yang masih bibit biasanya dibagi menjadi dua
fase. Yaitu fase Starter dan fase Finishing. Fase starter biasanya pemberian pakan pada usia 0-4
minggu sedangkan fase finishing 4-6 minggu dengan itensitas tiga kali dalam satu hari dan
jumlah yang terus ditambah setiap minggunya.

6. Minum

Pada hari-hari pertama, pemberian minum pada bibit ayam biasanya diberikan campuran gula
dan obat anti stress. Biasanya obat anti stress ini diberikan pada ayam yang baru didatangkan
dari tempat lain agar pembawaan ayam tersebut tenang dan mudah beradaptasi di lingkungan
yang baru. Ayam petelur yang stress akan mengalami penurunan produktivitas dalam bertelur.
Bahkan sekalinya bertelur, kualitas telur tersebut akan berada dibawah nilai standart.

7. Perawatan

Perawatan ayam petelur agar menghasilkan telur yang berkualitas baik biasanya dilakukan
dengan beberapa cara di antaranya kebersihan lahan dan vaksinasi.

8. Kebersihan Lahan

Kebersihan adalah hal yang paling utama dalam pemeliharaan ayam petelur. Kandang yang
bersih tentu akan sangat menunjang kesehatan ayam-ayam dan juga menjaga kualitas dari telur
yang hasilkan. Kebersihan ini melingkupi kebersihan lingkungan kandang, kebersihan kandang,
serta kebersihan tempat makan dan minum ayam.

Pembersihan kandang dari kotoran sebaiknya dilakukan setiap hari untuk mengoptimalkan
tempat yang sehat bagi ayam. Untuk menyiasati kebersihan kandang, beberapa peternak ayam
petelur membuat kandang diatas kolam ikan sehingga kotoran yang dikeluarkan oleh ayam bisa
langsung jatuh kekolam dan kebersihan kandang dapat terjaga. Namun walaupun seperti itu,
model kandang seperti ini juga memiliki resiko. Banyaknya kotoran yang masuk kendang akan
memicu bibit nyamuk berkembang dengan cepat dan dapat mengganggu kesehatan ikan yang ada
didalam kolam karena airnya yang menjadi kotor.

9. Vaksinasi

Vaksinasi biasanya dijadikan sarana untuk memberikan ayam nutrisi dan vitamin tambahan yang
berguna untuk kesehatan dan daya tahan tubuh. Ada cara lain untuk memberikan vitamin serta
nutrisi tambahan untuk ayam, yaitu mencampurnya secara langsung pada makanan ayam.

Selain pemberian vaksin yang harus dilakukan secara rutin, pemeriksaan kesehatan ayam juga
harus dilakukan secara rutin. Cara budidaya ayam petelur ini dilakukan untuk deteksi dini jika
ada ayam yang terserang penyakit. Jika benar terdapat ayam yang sakit, yang harus anda lakukan
dengan segera adalah memisahkan ayam tersebut dari ayam-ayam yang sehat agar penyakitnya
tidak menular. Setelah pemisahan dilakukan, lakukan perawatan yang itensif dengan pemberian
vitamin dan nutrisi yang cukup sampai ayam kembali sehat seperti sedia kala.

10. Panen

Pemanenan telur ayam dapat dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu hari. Baik pagi, siang,
ataupun sore. Namun walaupun bisa dilakukan tiga kali dalam sehari, biasanya tidak semua telur
berkualitas baik. Selalu ada telur yang abnormal. Untuk membedakan telur yang normal dan
abnormal, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti memperhatikan bentuk telur.

Telur yang normal berbentuk oval. Berbeda dari telur abnormal yang berbentuk lonjong bahkan
gepeng. Selain itu, telur yang abnormal biasanya berukuran kecil ataupun lebih besar dari telur
yang lainnya. Telur yang normal merupakan telur yang berkulit tipis dan berbeda dengan telur
abnormal yang berkulit tebal.

Selain dilihat dari bentuk, cara mengetahui kualitas dari sebuah telur bisa dengan
menceburkannya kedalam air. Jika telur yang diceburkan mengambang itu menandakan telur itu
busuk, telur melayang menandakan kualitas telur kurang baik, dan jika telur tenggelam itu
menandakan telur dalam keadaan baik.

Anda mungkin juga menyukai