Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ayam adalah hewan yang mempunyai nama latin Gallus Gallus

Domesticus. Ayam termasuk ke dalam hewan kelas aves atau unggas. Aves atau

unggas adalah hewan yang mempunyai sayap dan telah dibudidayakan sejak

zaman dahulu untuk dimanfaatkan telur dan dagingnya. Jenis-jenis ayam terbagi

dua yaitu ayam berdasarkan Fungsinya dan jenis ayam berdasarkan Ras. Jenis

ayam berdasarkan fungsinya yaitu ayam pedaging/Broiler dan ayam

Petelur/Layer, ayam Hias. Jenis ayam berdasarkan Ras yaitu ayam ayam Pelung,

ayam Kedu, ayam Nunukan.

Ayam Petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus

untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan

dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak.

Tahun demi tahun ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para

pakar. Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan tadi

dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam

seleksi tadi mulai spesifik.

Produksi Telur Ayam Kampung Di Kabupaten Kampar

No. Kecamatan Ayam Kampung ( Telur )

1. Bangkinang 92.943

2. Bangkinang Barat 221.008

3. Kampar 262.062

1
4. Kampar Kiri 125.166

5. Kampar Kiri Hilir 48.180

6. Kampar Kiri Hulu 211.558

7. Siak Hulu 199.413

8. Tambang 123.063

9. Tapung 95.788

10. Tapung Hilir 22.356

11. Tapung Hulu 81.826

12. Tapung Kiri 10.832

13. XIII Koto Kampar 24.195

Jumlah/Total 1.518.390

Sumber : Dinas Peternakan

Telur ayam kampung merupakan salah satu bahan makanan yang

dihasilkan dari ternak ayam kampung, berbentuk bulat sampai lonjong dengan

berat yang relatif lebih kecil dari telur ayam negeri yaitu sekitar 36-37 gram setiap

butirnya. Dengan warna cangkang/ kulitnya putih. Meskipun telur ayam kampung

berukuran lebih kecil, warna kulitnya lebih putih dan harganya lebih mahal dari

telur ayam negeri,

Telur ayam kampung dikonsumsi oleh masyarakat sebagai bahan makanan

yang mempunyai nilai gizi tinggi karena banyak mengandung zat-zat yang

dibutuhkan oleh tubuh diantaranya protein yang lengkap dengan asam

amino,lemak, vitamin dan mineral dengan daya cerna yang tinggi.

 Kandungan Telur ayam kampung:

2
Adapun kandungan telur ayam kampung adalah sebagai berikut :

 Protein

 Lemak

 Mineral

 Garam dan vitamin

1. Sebagai Bahan Jamu Tradisional Karena Memiliki Lebih Banyak

Nutrisi

Secara umum telur memiliki kandungan protein yang tinggi dan kalori

yang rendah. Dalam setiap 100 gram telur ayam kampung terkandung energi 149

kkal, protein 12.49 gr, lemak 10.02 gr, karbohidrat 1.22 gr, dan vitamin A 635 IU.

Hitungan diatas lebih unggul dari telur ayam negeri yang setiap 100

gramnya mengandung energi sebesar 154 kkal, protein 12,4 gram, karbohidrat 0,7

gram, lemak 10,8 gram, kalsium 86 miligram, dan zat besi 3 miligram. Sehingga

telur ayam kampung sering dijadikan bahan jamu seperti STMJ (Susu, Telur,

Madu, Jahe).

2. Sumber Vitamin E Yang Lebih Baik Dari pada Telur Ayam Ras

Ayam kampung lebih sering hidup di alam terbuka. Sehingga ia lebih

banyak memproleh pakan berupa biji-bijian, tanaman hijau, serangga maupun

cacing. Ayam kampung juga lebih banyak mendapatkan udara bersih dan sinar

matahari yang cukup. Karena itulah telur ayam kampung memiliki kandungan

vitamin E empat kali lipat lebih banyak dari pada ayam ras.

3
3. Sumber Omega 3 Yang Lebih Baik Daripada Ayam Ras, Sehingga

Menjaga Kesehatan, Fungsi Otak Hingga Kesehatan Jantung

Telur ayam kampung juga memiliki kandungan omega 3 yang 2,5 kali

lebih banyak dari pada telur ayam ras. Karena vitamin E dan omega 3 inilah,

ayam kampung bermanfaat sebagai sumber vitamin E dan omega 3 yang berguna

untuk menjaga kekebalan tubuh, fungsi otak, penglihatan hingga menjaga

kesehatan jantung.

4. Telur Ayam Kampung Rebus Bisa Mencukupi Kebutuhan Nutrisi

Sarapan Pagi Supaya tidak Mudah Lelah

Kandungan nutrisi di atas tadi adalah dengan hitungan per 100 gram.

Sedangkan nutrisi dalam sebutir telur ayam kampung berukuran sedang adalah

sekitar 78,4 kalori, 5,2 gram protein, 6,12 gram lemak, dan 0,32 gram karbohdirat.

Terdapat juga 1,32 mg zat besi, 26,8 mg kalsium dan 133,6 mg fosfor, vitamin A,

C, D dan E, thiamin, beta karoten, lecithin dan asam lemak omega-3. Jika bisa

mengonsumsi telur ayam kampung sebutir saja setiap harinya, maka akan bisa

membantu penyembuhan maag dan usus besar juga menjadi sumber energi untuk

mengantar aktifitas kita seharian. Telur ayam kampung juga akan mencegah

kelelahan.

 Sifat Fisik Telur Ayam Kampung

1. Telur ayam kampung memiliki berat 34-45 gr

2. Ukuran telur ayam kampung lebih kecil dari telur ayam ras

3. Aroma telurnya lebh enak (tidak terlalu amis).

4
4. Warna dari telur ini yaitu putih agak kecoklatan serta ada yang

berwarna hitam bercak-bercak putih.

B. Tujuan Penulisan

Ayam petelur adalah ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk di

ambil telurnya. Untuk induk ayam KUB (kualitas unggul balitnak) yang penjantan

54 ekor sedangkan betina 309 ekor, jumlah ayam KUB keseluruhan adalah 363

ekor. Sedangkan ayam Arab Pejantannya 20 ekor dan betina 145 ekor, jadi

seluruh ayam Arab tersebut 165 ekor. Di tempat itu disediakan 20 kandang

dengan kapasitas 400 ekor ayam. Pakan yang digunakan yaitu 324-2, satu ekor

ayam diberi pakan 100 gram perhari, pemberian makan ini khusus untuk ayam

KUB.

Obat praktis yang digunakan untuk menyembuhkan ayam dari sakit adalah

dengan memberi air minum biasa. Ayam mengeluarkan telur dalam satu hari yaitu

1 butir. Cara pemberian makan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, yaitu pagi jam 8

dan sore jam 4. Contoh dari telur konsumsi yaitu bentuknya kecil, terlalu lonjong,

terang. Harga telur konsumsi yaitu Rp. 1.500.

Dalam memilih lokasi peternakan yang baik untuk ayam petelur, itu yang

perlu diperhatikan yaitu jarak kandang ataupun peternakannya sebaiknya jauh dari

pemukiman warga, agar segala kegiatan yang berlangsung dalam peternakan tidak

mengganggu warga, serta limbah pembuangan dari peternakan ayam petelur tidak

membuat warga resah karena baunya yang mengganggu. Adanya konstruksi

kandang atau desain kandang yang terbuat dari bahan yang aman dan nyaman,

serta ukuran kandang yang bisa menentukan kapasitas ternak ayam petelur

5
didalamnya. Adanya sanitasi juga mempengaruhi perkembangbiakan ternak, suhu

serta kelembaban kandang juga mempengaruhi. Selain itu pemilihan lokasi

peternakan untuk ayam petelur yang perlu diperhatikan yaitu jarak peternakan

dengan sumber pakan, air serta tempat pemasarannya.

Pada pemilihan komoditi ayam petelur untuk diternakkan yaitu karena

produksi ayam petelur itu relative cepat dalam memproduksi telur. Dalam

membangun peternakan ayam Kampung sangat memperhatikan beberapa aspek

yang memang perlu untuk diperhatikan dalam membangun sebuah peternakan.

Jenis ayam itu terbagi ke dalam dua jenis yaitu ayam jenis pedaging dan

ayam jenis petelur. Ayam jenis petelur ini sengaja untuk diternakkan karena untuk

dihasilkan produksi telur dalam jumlah yang banyak dengan kualitas yang baik

bila dibandingkan dengan ayam jenis pedaging. Dalam memulai beternak baik

ayam ataupun ternak lainnya, yang perlu kita perhatikan yaitu faktor pakan,

kandang, penyakit, sifat genetikanya, dan sebagainya. Karena semua itu sangat

mempengaruhi faktor pertumbuhan dan perkembangan ayam.

Meskipun ternak diberi pakan dengan nutrisi yang cukup baik, tidak

menutup kemungkinan jika ternak tersebut akan terserang penyakit. Hal itu bisa

disebabkan oleh adanya sanitasi kandang yang kurang, lingkungan dan cuaca yang

tidak memungkinkan. Dengan ini, maka penyakit pada unggas (ayam) bisa

muncul. Penyakit yang biasanya muncul diunggas (ayam) yaitu influenza, tetelo,

cacar, dan sebagainya.

6
Pada peternakan tersebut, ayam peliharaan biasanya terserang penyakit

yang berhubungan dengan sistem pencernaan dan pernafasan. Penyebab penyakit

yang menyerang ayam tersebut dikarenakan lingkungan yang tidak mendukung,

dalam hal cuaca, iklim, suhu dan adanya sanitasi kandang yang kurang

diperhatikan dengan baik. Jika ayam-ayam sudah terkena penyakit, Pemelihara

biasanya menangani ternaknya dengan cara memberikan obat yang sesuai dengan

penyakitnya, serta memperhatikan dalam proses pemeliharaan dan perawatan

ayam-ayam petelur tersebut. Pencegahan yang dilakukan yaitu seperti

memberikan pakan dengan frekuensi dan komposisi yang benar dan rutin dengan

memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh ayam petelurnya, memperhatikan kondisi

kandang dengan memperhatikan beberapa aspek yang memang harus

dipertimbangkan, memberikan vaksin pada ternaknya.

Macam-macam vaksin Ayam petelur :

1. Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna

2. Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)

3. Vaksin NCD HB-1/Pestos.

4. Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.

5. Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek.

Dalam pembuatan kandang untuk ternak tersebut membuat kandang

dengan dinding sedikit terbuka, dan merupakan kandang battery. Pembuatan

kandang ayam yang bagus khusus untuk ayam petelur adalah memperhatikan agar

memudahkan proses pengumpulan telur dan pembuangan kotoran. Dan jenis

kandang yang paling cocok adalah kandang ayam dengan sistem panggung.

7
Secara umum bentuk kandang untuk ayam ada dua tipe yaitu kandang koloni dan

kandang individu. Khusus untuk ayam petelur cocok menggunakan bentuk

kandang individu jenis kandang battery.

Kandang ayam jenis Battery ini adalah jenis kandang ayam yang sangat

populer, jenis modern dari kandang battery / kandang batere dibuat dengan

berbahan kawat. Desain kandang battery / kandang batere yang dibuat dengan

sekat sekat kecil yang nantinya sebagai tempat ayam-ayam tersebut berada.

Kandang ayam petelur berbentuk panggung dimaksudkan untuk mempermudah

saat pemanenan atau pengambilan telur , karena telurnya tidak akan tercecer

kemana-mana. Kandang battery / kandang batere dibuat dengn lantai yang

melandai dengan sedikit kemiringan kearah depan dan berujung pada bagian

depan (luar) kandang. Ini membuat telur ayam akan menggelinding dan

berkumpul di depan dan memudahkan untuk memungutnya.

Sanitasi kandang dilakukan dengan system all in-all out.. Jarak antara

kandang dengan pemukiman warga sangat baik, karena jaraknya jauh dari

pemukiman, dan itu tidak membuat warga merasa terganggu dengan adanya

peternakan ayam petelur tersebut. Kandang memiliki fungsi yaitu untuk menjaga

supaya ternak tidak berkeliaran dan memudahkan pemantauan serta perawatan

ternak, serta mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil peternakan.

pemilihan jenis petelur yang akan dibudidayakan, yaitu jenis ayam petelur

ini dibagi dua tipe sebagai berikut:

8
· Tipe ayam petelur ringan : yaitu ayam petelur putih, yang mampu

menghasilkan produksi telur 260 butir/tahun. Sensitif terhadap cuaca panas dan

juga keributan yang akan menurunkan produktivitas telur.

· Tipe telur ayam medium : yaitu tipe ayam berwarna coklat dan termasuk

dalam famili ayam tipe multiguna yaitu dapat menghasilka daging berkualitas dan

telur yang banyak. Harga pada telur ayam ini sanat mahal dibandingkan dengan

telur putih, dikarenakan memiliki ukuran yang jauh lebih besar. Namun, produksi

ayam petelur ini sangat sedikit dibandingkan dengan tipe petelur putih.

Hasil tambahan yang dapat dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur

adalah daging dari ayam yang telah tua (afkir) dan kotoran yang dapat dijual

untuk dijadikan pupuk kandang. Telur yang telah dihasilkan diambil dan

diletakkan di atas egg tray (nampan telur). Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya

telur yang kotor karena terkena litter atau tinja ayam dibersihkan. Telur yang

terkena litter dapat dibersihkan dengan amplas besi yang halus, dicuci secara

khusus atau dengan cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan untuk

telur tetas.

9
BAB II

PELAKSANAAN MAGANG

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan di UPTD Peternakan dan Pembibitan Unggas

Untuk mengetahui proses pengasapan ikan perlu dilakukan magang pada

UPTD Peternakan dan Pembibitan Unggas.

Hari/Tanggal : 1. Minggu, 22 April 2018

2. Sabtu, 02 Juni 2018

Waktu : Pukul 08.00 – 17.00 WIB

Tempat : UPTD Peternakan dan Pembibitan Unggas

Cara : a. Melakukan pengamatan dan pengenalan kepada

kelompok

b. Melakukan konsultasi tentang tata cara proses Produksi

Ayam Kampung Petelur.

B. Proses Produksi

1. Hen Day Production

Dalam pengambilan telur paling tepat yaitu dilakukan dua kali sehari yaitu

pada waktu siang dan sore. Setelah semua telur terkumpul ukur berdasarkan besar

dan keadannya hal ini bertujuan untuk mengumpulkan telur dalam sekelompok

ayam pada umur tertentu

2. Hen House Production

Dengan metode ini jumlah telur akan diukur pada awal masa produksi

10
Berikut cara penanganannya

Pada saat produksi telur, sebaiknya ayam segera diambil hal ini untuk

menghindari ayam mematuk telurnya, sehingga telur akan retak dan lama

kelamaan kemungkinan mikroba akan masuk kedalam telur. Penanganan telur

meliputi, pengambilan telur, seleksi telur, pengumpulan telur dan fumigasi telur.

Penanganan produksi telur berfungsi untuk meningkatkan produksi telur.

Berat telur ternak dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

 Sifat genetik atau keturunan

 Kematangan kelamin

 Umur ayam

 Obat-obatan yang diberikan sehari-hari

Dan yang paling sangat berpengaruh pada produktivitas ayam petelur yaitu

makanan sehari-hari yang diberikan para peternak untuk ayam petelur. Pakan

yang berkualitas akan menghasilkan produktivitas yang tinggi, biasanya

pemberian pakan yang mengandung protein yang tinggi akan mempercepat proses

produksi telur.

Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan yang memadai mulai dari

pengambilan telur dari kandang, membersihkan kulitnya, memilih telur yang baik

sampai pengepakannya sehingga siap untuk dipasarkan. Dengan penampilan yang

baik akan dapat memberikan nilai tambah dengan harga jual yang tinggi.

 Mengumpulkan Telur

Ayam Kampung kebanyakan bertelur setelah ada cahaya matahari. Pada sore hari,

telur- telur tersebut sudah terkumpul. Sebelum pemberian pakan pada sore hari, telur-

11
telur tersebut dikumpulkan. Letakkan telur dalam rak telur (egg tray)dengan posisi

telur bagian tumpul diletakkan diatas. Kemudian pada page hari berikutnya sebelum

pemberian pakan, sisa telur yang belum diambil dikumpulkan.

 Membersihkan Telur

Setelah diambil dari kandang, telur tersebut segera dibersihkan. Ada dua cara

membersihkan :

1. Membersihkan dengan cara kering Cara ini, telur cukup dilap satu persatu

dengan kain atau amplas. Pembersihan cara ini lebih disukai dan

mudah, tetapi membutuhkan waktu dan tenaga.

2. Membersihkan dengan Cara Basah Telur dicuci dengan air suam-suam kuku

Untuk mencegah pencemaran bakteri dapat digunakan NaOH 0,35% artinya

35 ml NaOH + 1 liter air NaOH dapat dibeli diapotik, tiap 1 liter air dapat

mencuci 12 butir telurUntuk melindungi tangan, gunakan sarung tangan.

Masukkan telur yang akan dicuci Telur yang sudah dicuci segera dikeringkan dan

letakkan dalam egg tray Air pencuci diganti secara berkala untuk mencegah

pencemaran.

 Memilih Telur

Telur yang baik dilihat dari bentuk luarnya adalah :

- Bentuk telur harus normal, yaitu bulat telur

- Telur dalam keadaan bersih

- Kulit Telur rata

- Telur tidak cacat atau retak

Apabila ingin melihat kualitas (mutu) telur lebih jauh dapat dilakukan dengan cara :

12
1. Meneropong Telur

Dapat menggunakan sinar matahari atau lampu pijar. Telur yang masih segar/

baru akan terlihat :

- rongga udara (ada di Ujung telur) kecil

- kulit telur mulus, pori-pori kerabang kecil

- tidak ada nods di dalam isi telur

- kuning telur di tengah, tidak bebas bergerak

2. Merendam Telur dalam Air

Cara lain untuk mengetahui kualitas telur dapat dilakukan dengan

merendamnya dalam air bersih :

- telur yang busuk akan mengambang

- telur yang melayang dalam air kualitasnya kurang balk

- telur yang baik akan tenggelam

3. Memecahkan Telur

Untuk mengetahui keadaan isi telur, dapat dilakukan pemecahan. Cara ini

cocok dilakukan dalam rumah tangga sebelum telur digunakan.

Caranya adalah telur dipecahkan di atas cawan piring. Telur yang baik akan terlihat

- permukaan kuning telur tinggi dan bentuknya bulat.

- kuning telur terletak di tengah putih telur

- putih telur kental

4. Pemasaran Telur

Peternak dalam memasarkan telur hasil ternaknya dapat langsung menjual di

UPTD. Biasanya para pedagang eceran atau penjual jamu yang mengambil telur

13
ayam kampung tersebut d i UPTD tersebut. Disamping itu untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat akan hasil ternak ayam kampung yang terus meningkat dari

tahun ke tahun.

C. Analisa Usaha

1. Investasi Alat dan Bahan

Harga

No Uraian Jumlah Satuan Satuan Total

1 Kandang besar

a. Atap seng 90 Lembar 50.000 4.500.000

b. Kayu ukuran 5x10 25 Batang ½ Kubik 1.000,000

c. Kayu ukuran 5x7 30 Batang ½ Kubik 1.000,000

d. Kayu Tiang 10x10 9 Batang 100.000 900,000

e. Batu Bata 250 Buah 2.000 500,000

Semen 10 Sak 65.000 650.000

f. Pasir 5 Kubik 120,000 600.000

g. Paku Seng 5 Kotak 20,000 100,000

Paku 4” 3 Kg 20.000 60.000

Paku 3” 2 Kg 20.000 40.000

Paku 1,5 Inch 2 Kg 20.000 40.000

Kawat Strimin 2 Gulung 600.000 1.200.000

Papan 20 Lembar 600.000

Bambu 20 Batang 10.000 200.000

14
h. Upah Tukang 2 Orang 100.000 2,000,0000

Jumlah 13.390,000

- Modal Ayam indukan 309 Ekor 309 x @50.000 Rp. 15.450.000

- Modal Kandang 13.390.000 Rp. 13.390.000

- Tempat pakan dan minum 3.090.000 Rp. 3.090.000

- Listrik/ air 300.000 Rp. 300.000

- Modal pakan 324-2 1.000.000 Rp. 1.000.000

- Modal obat-obatan vaksin 28.000 Rp. 28.000

- Tenaga kerja 4 orang 65000 Rp. 2.500.000

TOTAL MODAL AWAL 35.758.000 Rp. 35.758.000

2. Biaya Produksi

 Biaya Tetap

Biaya listrik 300.000 Rp. 300.000

Pemasaran/Pembelian Papan Telur 600 Rp. 600.000

Total RP. 300.600

 Biaya Tidak Tetap

Pakan ayam 363 x15 karung Rp. 5.445.000

Vaksinnasi 28.000 Rp. 28.000

Perawatan kandang 100.000 Rp. 100.000

Total Rp. 5.573.000

3. Pendapatan

penjualan 180 butir / 6 papan x 40.000 x30 hari Rp. 7.200.000

15
biaya tetap dan tidak tetap Rp. 5.873.000

laba perbulan Rp. 13.073.000

4. Cara Menghitung Benefit Cost Ratio(BCR) Maka Dapat Kita

Rumuskan Sebagai Berikut:

B/C Ratio (Benefit Cost Ratio) adalah ukuran perbandingan antara

pendapatan dengan Total Biaya produksi (Cost = C). B berarti Benefit, sedangkan

C berarti cost. Perhitungan b/c ratio ini dihitung dari tingkat suku bunga. Dalam

batasan besaran nilai B/C digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah suatu

usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan.

Rumus untuk menghitung b/c ratio adalah :

B/C ratio = Jumlah Pendapatan (B) : Total Biaya Produksi (TC)

Metode ukuran penilaian kelayakan suatu proyek yaitu :

B/C ratio > 1 maka usaha layak untuk dilanjutkan, namun jika B/C ratio < 1

maka usaha tersebut tidak layak atau merugi.

B/C = Benefit / Cost

=7.200.000/5.873.00

= 1,2 ( kesimpulannya adalah karena B/C > 1 maka usaha ini layak

diteruskan)

5. Pay Back Period (PP)

Pay Back Periode adalah jangka waktu dari pengembalian modal dalam

suatu usaha bisnis, dimana periode dalam jangka waktu tertentu yang menentukan

terjadinya suatu Cash In Flow (Arus Penerimaan) yang secara kumulatif itu sama

dengan jumlah Investasi didalam suatu usaha bisnis. Sehingga pay back periode

16
ini berguna untuk menunjukkan berapa lama suatu investasi (modal) usaha itu

akan kembali.

PP = Modal Awal : Penerimaan

= (35.758.000 + 13.390.000) : 15.450.000

= 49.148.000 : 15.450.000

= 3,1 Bulan

6. BEP (Break Event Point)

Break even point adalah titik dimana suatu perusahaan atau bisnis dalam

keadaan belum meperoleh keuntungan, namun tidak pula merugi. BEP juga

diartikan sebagai sebuah analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang

atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu guna menutupi

biaya-biaya yang timbul dan memperoleh keuntungan.

Agar dapat menghitung seberapa besar BEP atau titik impas, maka kita

membutuhkan beberapa komponen. Dalam BEP terdapat setidaknya tiga

komponen. Antara lain Fixed cost (FC), Variabel Cost (VC) dan Selling price.

- Fixed Cost merupakan komponen biaya tetap atau konstan. Biaya ini tidak

mempengaruhi kegiatan produksi secara langsung.

- Variable Cost merupakan komponen biaya yang bersifat dinamis. Variable cost

disebut juga sebagai biaya per unit yang tergantung pada tingkat volume produksi.

Apabila produksi meningkat, maka variable cost juga kan meningkat. Contohnya

biaya bahan baku, upah tenaga kerja dan lain sebagainya.

- Selling price merupakan harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi

dan siap untuk dijual.

17
BEP = FC / (1-(VC/P))

= 35.758.000 / (1-13.390/40.000)

= 53.751.211

18
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Usaha telur ayam merupakan usaha yang mempunyai prospek yang

menguntungkan dan memiliki peluang pasar yang sangat besar yang dapat

menguasai pasar, selain itu usaha telur ayam ini memiliki keuntungan yang begitu

besar dan dalam pengembangan usaha ini juga sangat mudah dan dengan modal

yang tidak begitu besar. Pembudidayaan sangat diperlukan, karena kita dapat

memperoleh hasil yang memuaskan. Pengelolaan pembudidayaan harus

dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan fungsinya.

B. Saran

Hendaknya usaha ini dikembangkan secara baik sebab dengan usaha ini

dapat meningkatkan gizi untuk kesehatan masyarakat sehingga untuk

kedepannya dapat meningkatkan olah kesehatan masyarakat.

19
DAFTAR PUSTAKA

Data Dinas Perikanan

https://id.wikipedia.org/wiki/Ayam

Buku ayam kampung petelur. 2002. Jakarta : Agro Media Pustaka

20

Anda mungkin juga menyukai