Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN LENGKAP HASIL OBSERVASI BUDIDAYA

UNGGAS PETELUR

Di susun oleh:

Nama : Febri Hariyanto

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

SMK Negeri 1Kongbeng

Jl.Hamengkubuwono Desa Marga Mulia Kec.Kongbeng,Kab,Kutai Timur

Prov.Kalimantan Timur Kode Pos:75657

E-mail:smknegerisatukongbeng@yahoo.com

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan dan dapat menyusun makalah tentangg “Observasi
Lingkungan Hewan Ternak Unggas”. Guna memenuhi tugas Korespondensi.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan maklah ini
Kongbeng, 12 Mei 2023.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik membangun yangg dtunjukan demi
kesempurnan makalah ini. semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.

Kongbeng, 12 Mei 2023

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......…………..…………………..…………..…i

KATA PENGANTAR...………..……………………………………..ii

DAFTAR ISI................………………………………….……..……..iii.

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang..... …….……….…………………….……….....1

2. Perumusan masalah ….…………...……………………….........2

3. Tujuan ………….;………………………………………...…….2

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Unggas Petelur.........……………….………………3

2. Jenis-jenis Unggas Petelur............. ……….....………………..4

3. Manfaat Unggas Petelur...............……………………………..6

BAB III

PENUTUP

1. Simpulan .……………………….……………………...……….7

2. Saran ……...…………………..…………………………………7

DAFTAR PUSTAKA ……………………... ..………………………..8


LAMPIRAN…………….………………………………….…………...9

iii
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang

Pengembangan usaha ternak layer (ayam petelur) di Indonesia masih


memiliki prospek yang bagus, terlebih lagi konsumsi protein hewani masih
kecil. Sesuai standar nasional, konsumsi protein per hari per kapita ditetapkan 55
g yang terdiri dari 80% protein nabati dan 20% protein. Hal itu berarti target
konsumsi protein hewani sekitar 11 g/hari/perkapita. Namun yang terjadi,
konsumsi protein hewani penduduk Indonesia baru memenuhi 4,7
g/hari/perkapita, jauh lebih rendah dibanding Malaysia, Thailand dan Filipina.

Dalam dunia peternakan, kita tidak asing lagi dengan ayam yang sengaja
diternakan untuk dihasilkan daging atau telurnya, karena sudah banyak
peternakan ayam yang menyebar diseluruh Indonesia bahkan sampai diluar
negeri, baik peternkan pabrik ataupun peternakan individu.

Ayam itu sendiri terbagi ke dalam dua jenis yaitu ayam jenis pedaging
dan ayam jenis petelur. Ayam jenis pedaging, pastinya dibudidayakan karena
untuk dihasilkan daging dalam jumlah yang banyak dengan kualitas yang baik,
sedangkan ayam petelur dibudidayakan untuk dihasilkan telur dengan jumlah
yang banyak dan kualitas yang baik. Dalam beternak, kita perlu memperhatikan
mulai dari pakan, kandang, penyakit serta pengobatannya, sifat genetikanya, asal
usulnya, vaksinasi dan sebagainya.

Perkembangan ayam ras petelur juga semakin maju dari hasil silang
genetic berbagai ras ayam unggulan seluruh dunia. Salah satunya adalah ISA
Brown, yang merupakan hasil penelitian dari perusahaan Institut de Sélection
Animale (ISA). Ayam ISA Brown memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
ayam petelur lokal, di antaranya adalah tingginya produktivitas telur yakni
mencapai 409 butir pada setiap periode pemeliharaan, dan berat telur rata-rata
62.9 gram.

1
2. Perumusan Masalah
A. Apa pengertian dari Unggas petelur?
B. Ada berapa jenis unggas petelur?
C. Apa manfaat unggas petelur?

3. Tujuan
A. Untuk mengetahui tahapan perencanaan atau persiapan usaha budidaya
unggas petelur.
B. Untuk mengetahui tahapan pelaksanaan usaha budidaya unggas petelur.
C. Untuk apa saja manfaat yang di hasulkan dari unggas petelur.

2
BAB II
Pembahasan

1. Pengertian Unggas Petelur

Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok burung-


burungan. Unggas merupakan hewan yang dapat diternak untuk diambil
manfaatnya seperti daging, telur, bulu, suara (kicauan), dan sebagainya.
Unggas yang paling banyak diternak adalah ayam pedaging, ayam petelur
dan itik. Ketiga jenis unggas ini paling banyak memiliki peranan dalam hajat
hidup manusia.

Ciri-ciri unggas adalah bersayap, berbulu, berkaki, dan memiliki paruh.


Berdasarkan produk yang dihasilkan, kita mengenal unggas petelur dan
unggas pedaging. Unggas petelur adalah yang dipelihara untuk
menghasilkan telur. Jenis unggas petelur antara lain adalah ayam, bebek/itik,
burung puyuh, dan angsa.

Budidaya ternak unggas merupakan kegiatan untuk menghasilkan produk


budidaya ternak berupa telur. Telur yang dihasilkan dapat langsung
dikonsumsi dengan cara direbus atau digoreng. Telur adalah bahan baku
dalam industri berbagai jenis makanan, kue, dan roti. Selain itu telur dapat
juga diolah menjadi produk dengan nilai jual lebih tinggi seperti telur asin,
yaitu telur itik yang diasin.

Telur merupakan sumber protein dan lemak hewani yang murah dan
mudah didapatkan. Berbagai jenis unggas petelur hidup di sekitar kita.
Secara alami unggas bertelur untuk berkembang biak. Dengan
membudidayakannya, unggas akan menghasilkan telur yang lebih banyak.
Semua adalah rahmat dari yang mahakuasa kepada manusia sehingga sudah
seharus manusia mensyukuri nikmat yang diberikan- Nya.

3
2. Jenis-Jenis Unggas Petelur
A. Ayam
Ayam Petelur berbadan ramping dan ringan serta mencapai
dewasa lebih cepat. Ayam petelur terdiri atas dua jenis, yaitu ayam
petelur ringan dan ayam petelur medium. Ayam petelur ringan (ayam
petelur putih) memiliki ciri-ciri sebagai berikut: mempunyai badan yang
ramping dan kecil, bulu berwarna putih, berjengger merah. Ayam petelur
putih mampu bertelur sampai 260 butir setiaptahun.
Sedangkan ayam petelur medium ditandai dengan bobot tubuh
yang lebih besar dibandingkan dengan ayam petelur putih sehingga dapat
menghasilkan daging cukup banyak. Ayam petelur medium memiliki
telur berwarna coklat. Telur yang dihasilkan ayam petelur medium lebih
besar dari pada telur yang dihasilkan oleh petelur putih, namun jumlah
telur coklat yang dihasilkan lebih sedikit.
B. Itik
Itik memiliki ciri - ciri umum bentuk badan yang mirip botol,
langsing, postur tubuhnya tegak, tinggi badannya dapat mencapai 50 cm.
Lehernya cenderung membulat namun panjang, proporsi kepala jauh
lebih kecil daripada badan dan letak mata mengarah sedikit ke atas
bagian kepala. Warna bulu kecoklatan.
C. Menthok
Menthok adalah sejenis burung atau unggas yang termasuk
keluarga bebek yang dipelihara untuk diambil daging dan telurnya.
Istilah mentok berasal dari bahasa Jawa; di tempat lain ia mungkin
disebut dengan salah satu atau beberapa nama berikut: entok, enthok atau
entog.
Enthok Peking merupakan jenis ini termasuk yang paling banyak
diternakkan sebagai itik pedaging. Beratnya bisa mencapai antara 3,5 kg
sampai 5 kg. Dagingnya lembut dan berwarna kekuningan.

4
D. Angsa
Angsa merupakan unggas air yang memilik badan lebih tinggi
dan besar serta bulu berwarna putih. Angsa memiliki leher yang lebih
panjang dibandingkan dengan bebek, itik, atau ayam. Pengusahaan angsa
sebagai petelur tidak sebanyak itik dan bebek. Angsa dipelihara tidak
secara besar-besaran karena jumlah angsa tidak sebanyak bebek atau
ayam. Hal tersebut karena angsa telurnya tidak banyak, sehingga
turunannya juga sedikit.
Cara pemeliharaan angsa, yaitu dibuatkan kandang di pekarangan
yang dipagar, diberi makan dedak, ikan kecil-kecil, bekicot, dan sisa-sisa
nasi. Daerah pemeliharaannya, yaitu di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Jawa Timur. Pemanfaatan hasil dari angsa, yaitu diambil telurnya.
Telurnya dapat dimakan sebagaimana telur bebek atau ayam. Telur angsa
lebih besar dibandingkan dengan telur bebek, warna kulit telurnya putih.
E. Burung Puyuh
Burung puyuh merupakan salah satu jenis burung yang banyak
diternakkan untuk komersial. Burung puyuh memiliki bulu yang
berwarna coklat bercak-bercak hitam putih. Burung puyuh terlihat
pendek dan gemuk. Burung puyuh dahulunya liar, terdapat pada rumput-
rumputan yang agak tinggi.
Ciri-ciri puyuh bulunya bergaris abu-abu. Telurnya puyuh disukai
orang, kalau sudah direbus dapat langsung dimakan atau dimasukkan
dalam sup dicampur dengan bakso. Telur burung puyuh kecil-kecil
seperti telur burung merpati; Dagingnya dapat dimakan dengan cara
digoreng atau dipanggang, rasanya gurih.

5
3. Manfaat Unggas Petelur

A. Memperbaiki Sel-Sel Tubuh Yang Rusak


Sel yang ada dalam tubuh selalu melakukan regenerasi agar sel
yang rusak dapat segera diperbarui dengan sel yang baru. Sehingga
aktivitas dan kerja sel dapat berjalan dengan baik. Untuk memperbarui
sel yang rusak, diperlukan zat asam amino esensial agar proses
penggantian sel berjalan dengan baik.
Asam amino esensial ini dapat ditemukan pada daging ayam
petelur. Dengan menngkonsumsi ayam petelur, maka asupan asam
amino esensial dalam tubuh dapat terpenuhi dan tubuh akan mudah
meregenerasi sel yang rusak.
B. Mudah Dicerna
Dibandingkan dengan jenis daging ayam dan jenis daging yang
lain, ayam petelur memiliki daging yang seratnya lebih pendek
dibanding dengan jenis daging lainnya. Pendeknya serat daging yang
dimiliki oleh ayam petelur, membuat daging ayam petelur lebih mudah
dicerna oleh sistem pencernaan..
C. Kandungan Protein Setara Dengan Daging Merah
Daging ayam petelur memiliki kandungan protein yang cukup
tinggi tidak kalah dengan daging merah seperti daging kambing dan
daging sapi. Protein yang terkandung dalam ayam petelur mampu
memenuhi kebutuhan protein yang diperlukan oleh tubuh.
D. Rendah Kolestrol
Daging ayam petelur merupakan jenis daging yang dapat diolah
menjadi berbagai macamolahan. Hampir semua bagian dari ayam
petelur, mulai dari daging, kulit, jeroan dan bagian tubuh lainnya dapat
dikonsumsi. Semua bagian ayam petelur yang dapat dikonsumsi tidak
memiliki kandungan kolesterol yang tinggi, sehingga tergolong aman
untuk sering dikonsumsi. Daging ayampetelur tergolong daging
ayamputih yang memiliki lemak jenuh yang rendah dibandingkan

dengan jenis daging merah.

6
BAB III
PENUTUP

Simpulan
1. Pengembangan usaha ternak layer (ayam petelur) di Indonesia masih
memiliki prospek yang bagus, terlebih lagi konsumsi protein hewani masih
kecil. Sesuai standar nasional, konsumsi protein per hari per kapita
ditetapkan 55 g yang terdiri dari 80% protein nabati dan 20% protein.
2. Telur merupakan sumber protein dan lemak hewani yang murah dan mudah
didapatkan. Berbagai jenis unggas petelur hidup di sekitar kita. Secara alami
unggas bertelur untuk berkembang biak.

Saran
Telur yang di hasilkan unggas petelur banyak memiliki manfaat, Sebab itu
budidaya unggas petelur harus terus di lestarikan agar dapat di manfaatkan

7
Daftar Pusaka
A, Faadhila. 2012. Kiat Usaha Ayam Petelur. Bandung: Jaya Lestari Grafika.
Al-Alwani dan Taha Jabir, Ter. Suharsono. 2005. Bisnis Islam. Yogyakarta: AK
GROUP.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Badroen, Faisal. 2006. Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Cholil, Umam dan Taudhlikul Afkar. 2011. Modul Kewirausahaan. Surabaya: IAIN
Sunan Ampel.
Yusanto, Muhammad Ismail. Muhammad. Karebet Widjajkusuma.2002. Mengagas
Bisnis Islami. Jakarta:Gema Insani Press.
WS, Huda Sholikin “Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler di Peternakan UD Hadi
PS Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo”.
Sihabudin, wawancara dengan pemilik usaha peternakan ayam ras petelur.

8
Lampiran

Gambar 1.2 Telur ayam Gambar1.1 Memberi makan ayam

Gambar 1.3 Bebek Gambar 1.4 Menthok

Anda mungkin juga menyukai