Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

CARA MEMBUDIDAYAKAN TERNAK AYAM PETELUR

Disusun oleh:

Kelompok 2

1. Ilza Lail Fatul Janna


2. Novita Riadhul Badi’ah
3. Yuyun Agratista, Fani Apriadi
4. Rama Danna Prawira
5. Alayda salsabila

Kelas XII IPS 1

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 TALIWANG


2019
KATA PENGANTAR

            Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah melimpahkan rahmat, dan kasih sayang-
Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah materi “CARA MEMBUDIDAYAKAN
TERNAK AYAM PETELUR ” dengan tepat pada waktunya.

            Dalam penyusunan makalah ini,kami sudah melakukan semaksimal mungkin dengan upaya
dan dukungan dari berbagai pihak,sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

            Makalah yang kami susun ini berisi tentang bagaimana cara untuk membudidayakan ternak
ayam berdasarkan dengan yang dilakukan masyarakat setempat. Disini juga membahas beberapa
alasan, mengapa pilih ayam sebagai kegiatan ternak, menjelaskan juga beberapa hal yang perlu
disiapkan dan cara pemeliharaan yang baik agar menghasilkan ayam yang baik dan berkualitas.

            Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi penyusunan bahasa atau dari segi
aspek lainnya. Oleh karena itu, kami meminta kritik dan sarannya kepada pembaca makalah
ini,untuk perbaikan dimasa mendatang khususnya guru mata pelajaran yang bersangkutan.

            Akhirnya, penyusun sangat mengharapkan semoga makalah yang kami susun ini dapat diambil
manfaatnya dan bisa membuka pemikiran untuk mengaplikasikan dimasyarakat

Taliwang, November 2019

Penyusun.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 
Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara secara khusus untuk diambil
telurnya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa ayam ras petelur merupakan strain unggul yang
mempunyai daya produktifitas yang tinggi, baik jumlah maupun bobot telurnya sehingga apabila
diusahakan dapat memberikan keuntungan kepada masyarakat (Prihatman, 2000). Raysaf
(2002), menyatakan bahwa pada umumnya ayam ras petelur memiliki ciri-ciri; ukuran tubuh
relatif kecil dan ramping, cepat dewasa kelamin, tingkah laku linca, mudah terkejut, sensitif
terhadap stres dan efisiensi dalam mengolah zat-zat makanan menjadi sebutir telur.
Telur merupakan bahan pangan yang sempurna, karena mengandung zat-zat gizi
yanglengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup. Keunggulan telur sebagai produk peternakan
yang kaya gizi juga mempunyai suatu kendala karena termasuk bahan pangan yang mudah
rusak. Kerusakannya dapat berupa kerusakan fisik, kerusakan kimia, dan kerusakan yang
disebabkan oleh serangan mikroba melalui pori-pori kerabang telur.
Kualitas merupakan ciri-ciri dari suatu produk yang menentukan derajat kesempurnaan yang
akan mempengaruhi penerimaan konsumen (North dan Bell, 1990). Artinya semakin tinggi nilai
kualitas suatu produk maka respon penerimaan konsumen terhadap produk tersebut semakin
baik.
Kualitas telur dapat dilihat secara eksternal dan internal. Kualitas eksternal telur difokuskan
pada bobot telur, indeks telur, tebal kerabang. Sedangkan kualitas internal telur difokuskan pada
warna kuning telur dan Haugh Unit
Selain itu North dan Bell (1990), menjelaskan bahwa komposisi fisik dan kualitas telur
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya bangsa ayam, umur, musim, penyakit dan
lingkungan, pakan yang diberikan serta sistem pemeliharaan.
Kandang merupakan salah satu bagian dari sistem pemeliharaan ternak unggas yang sangat
penting untuk diperhatikan karena fungsi utama dari kandang adalah memberikan kenyamanan
dan melindungi ternak dari panasnya sinar matahari pada siang hari, hujan, angin, udara dingin
dan untuk mencegah gangguan seperti predator. Selain itu, kandang juga berfungsi
untuk memudahkan tata laksana pemeliharaan dalam pemberian pakan dan minum,
pengawasan terhadap ayam yang sehat dan ayam yang sakit. Dimana sistem perkandangan yang
biasa digunakan oleh peternak adalah sistem kandang Close House dan Open House.
Menurut Suprapti (2002), kualitas telur ditentukan oleh beberapa hal, antara lain oleh faktor
keturunan, kualitas makanan, sistem pemeliharaan, iklim, dan umur telur. Mengacu pada teori
diatas maka kualitas telur yang dihasilkan pada sistem pemeliharaan ayam petelur
mengggunakan kandang Close House dan Open House akan menghasilkan kualitas telur yang
berbeda.

B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui alasan mengapa budidaya ternak harus bebek petelur.
2. Mengetahui keperluan yang disiapkan untuk membudidayakan ternak bebek petelur.
3. Mengetahui cara melakukan budidaya ternak bebek petelur

C. Manfaat
Dalam penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk pembaca
maupun penyusun. Semoga makalah ini dapat menjadi inspirasi untuk melakukan budidaya
unggas petelur khususnya bebek.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definsi budidaya ternak ayam petelur


Ayam petelur adalah ayam betina dewasa berkembang dengan baik Juga
menghasilkan produksi. Peternak ayam petelur Sangat Mudah dan sederhana,
Usahaternak ayam petelur Sudah Sangat tua Setelah Tumbuh di Indonesia Mulai dari
Jawa dan Sumatera, menyebarkan Sampai setiap aspek dari wilayah tersebut.
Ternak ayam layer Untuk Pemula Sangat Sederhana Dan Juga Harus memenuhi
persyaratan yang ditentukan, oleh beberapa Orang yang Sudah Berpengalaman Dan Juga
Ahli dalam Pembudidayaan ayam petelur. Jika masih Pemula dalam mengulas budidaya
Bisnis dan mengembangkan ternak ayam petelur skala kecil, Anda harus mengikuti
panduan ternak ayam petelur.

B. Sejarah Perkembangan Ayam


Menurut sejarahnya, ayam jinak yang dipelihara manusia sekarang adalah berasal dari
ayam liar. Proses domestikasi atau penjinakan ayam diperkirakan terjadi seumur dengan
adanya manusia di bumi. Keturunan ayam yang telah menjadi jinak kemudian disilang-
silangkan atau dikawinkawinkan oleh manusia. Konon menurutteorinya ayam liar ini
adalah ayam hutan atau Gallus gallus.

Hirarki klasifikasi ayam menurut Rose (2001) adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Metazoa

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Kelas : Aves
Ordo : Galliformes (Game birds)

Famili : Phasianidae (Peasants)

Genus : Gallus

Spesies : Gallus gallus

Usaha pemeliharaan dan peternakan ayam mulai berkembang pesat di Amerika dan
Eropa pada abad ke-19. Melalui penyilangan atau perkawinanantar-ayam kemudian
diarahkan untuk mendapatkan kelompok jenis ayam ternak baru yang memiliki nilai
ekonomi tinggi. Pada tahun 1935 ditemukan strain ayam dengan kecepatan pertumbuhan
badan yang tinggi melalui penggunaan konversi pakan yang hemat. Kemudian strain
ayam tersebut dikenal sebagai ayam broiler/ayam pedaging. Pada awalnya ayam broiler
usia delapan minggu hanya mampu mencapai berat badan 0,72 kg dengan konversi
makanan 4,6. Dengan penelitian dan percobaan genetis yangterus-menerus, pada tahun
2010 mampu dihasilkan ayam broiler berbobot 1,65 kg pada umur 32 hari dengan
konversi pakan 1,65 dan indeks performa 320.

Penelitian genetik dan pemuliabiakan yang terus-menerus juga dilakukan untuk


menghasilkan ayam yang mampu bertelur 300 butir per tahun. Namun, di sisi lain masih
banyak jenis-jenis ayam yang menunggu adanya perbaikan genetis seperti pada ayam
kampung yang belum mengalami peningkatan performance secara drastis seperti pada
ayam ras.

Selain produk telur dan daging, penemuan jenis-jenis ayam baru untuk kesenangan
juga terus dilakukan. Sebagai contoh adalah munculnya ayam bekisaryang merdu
suaranya. Ayam tersebut merupakan persilangan antara ayam hutan dengan ayam
kampung.
BAB III

PEMBAHASAN

Ayam petelur merupakan ayam betina yang sudah dewasa dikembangkan dan juga hanyak
menghasilkan produksi. Beternak ayam petelur ini sangat mudah dan sederhana, tetapi harus
menajemen budidaya yang tepat untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi. Budidaya ayam
petelur ini sudah sangat lama sekali berkembang di Indonesia. Beternak ayam petelur bagi pemula
sangat sederhana dan juga harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan, oleh beberapa
orang yang sudah berpengalaman dan juga para ahli dalam pembudidayaan ayam petelur ini.
Sebelum memulai beternak ayam, ada beberpa hal yang harus disediakan dan dipersiapkan.

A. Persiapan Kandang

Langakah utama yang harus disiapkan ketika akan memulai beternak ayam petelur adalah
kandang. Sebuah kandang ayam petelur akan dilengkapi dengan berbagai hal pendukung yang
dipakai untuk memudahkan segala aktifitas pemilik saat mengurusi dan untuk memanen telur
telur ayam tersebut nanti. Dalam pembuatan kandnag tidak sembarangn membuat, ada
bebrapa hal yang harus diperhatikan terutama lahan atau tempat pendirian kandang. Salah
satunya iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan
temperatur berkisar antara 32,2–35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan
atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat
sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik,
jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi
udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun
dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.

Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih
dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin
seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan
sistem alat penerangan.

Tempat pembuatan kandang harus jauh dari permukiman hal ini bertujuan agar tidak
mengganggu warga sekitar,namun jika diperkirakan tidak mengganggu bisa dekat dengan
permukiman misalnya dibelakng rumah. Tempatnya harus mudah dijangkau dengan kendaraan,
jauh dari tempat bising yang dapat mengakibatkan stress ayam yang dapat berpengaruh
terhadap hasil produksi telur dan tempatnya harus permanen tidak berpindah –pindah.

B. Bentuk Kandang

Pembuatan kandang ayam yang bagus khusus untuk ayam petelur adalah memperhatikan
agar memudahkan proses pengumpulan telur danpembuangan kotoran. Dan jenis kandang
yang paling cocok adalah kandang ayam dengan sistem panggung. Secara umum bentuk
kandang untuk ayam ada dua tipe yaitu kandang koloni dan kandnag individu. Khusus untuk
ayam petelur cocok menggunakan bentuk kandang individu jenis kandang bateryy.
Kandang ayam jenis Battery ini adalah jenis kandang ayam yang sangat populer, jenis modern
dari kandang battery / kandang batere dibuat dengan berbahan kawat. Desain kandang
battery / kandang batere yang dibuat dengan sekat sekat kecil yang nantinya sebagai tempat
ayam ayam tersebut berada. Kandang ayam petelur berbentuk panggung dimaksudkan untuk
mempermudah saat pemanenan atau pengambilan telur , karena telurnya tidak akan tercecer
kemana-mana. Kandang battery / kandang batere dibuat dengn lantai yang melandai dengan
sedikit kemiringan kearah depan dan berujung pada bagian depan (luar) kandang. Ini membuat
telur ayam akan menggelinding dan berkumpul di depan dan memudahkan pemilik untuk
memungutnya.

C. Peralatan Kandang
 Liter (Alas Lantai )
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan
tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai
campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi
serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.

 Tempat Bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor,dapat
dibuatkan kotak ukuran 30 X 35 X 45 cm yang cukup untuk 4-5 ekor ayam. Kotak diletakan
didinding kandang lebih tinggi dari tempat bertengger,penempatannya agar mudah
pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak –injak serta dimakan.
Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung keluar sarang setelah
bertelur dan dibuat lubang yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.

 Tempat Bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan
kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari
angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.

 Tempat makan, Minum dan Tempat Grit


Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa
saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus.

D. Memilih Bibit / COD yang Unggul

Setelah mempersipakan semua kandang baru mulai untuk pemilihan bibit. Untuk
mendapkan keuntungan yang besar dan menghasilkan produktivtas tinggi,diperlukan bibit yang
bagus pula. Tidak semua bibit memiliki kemampuan produktivitas atau kualitas yang sama.
Untuk melihat bibit yang bagus lihat induk atau struktur keturunannya apakah induk dari bibit
tersebut memiliki kemampuan penghasil telur ayam yang banayak,selain itu Pilihlah anakan
ayam yang berasal dari indukan yang berkualitas dan sehat tidak mudah terserang penyakit,
memiliki bulu halus dan juga pertumbuhan cepat, tidak dalam keadaan terserang penyakit,
mempunyai nafsu makan tinggi, ukuran badan normal, ukuran berat badan normal 35-40 gram
dan juga tidak abnormal. Sebelum membudidayakan sebaiknya kita lakukan pemilihan jenis
petelur yang akan dibudidayakan, yaitu jenis ayam petelur ini dibagi dua tipe sebagai berikut.

 Tipe ayam petelur ringan : yaitu ayam petelur putih, yang mampu menghasilkan produksi
telur 260 butir/tahun. Sensitif terhadap cuaca panas dan juga keributan yang akan
menurunkan produktivitas telur.
 Tipe telur ayam medium : yaitu tipe ayam berwarna coklat dan termasuk dalam famili ayam
tipe multiguna yaitu dapat menghasilka daging berkualitas dan telur yang banyak. Harga
pada telur ayam ini sanat mahal dibandingkan dengan telur putih, dikarenakan memiliki
ukuran yang jauh lebih besar. Namun, produksi ayam petelur ini sangat sedikit dibandingkan
dengan tipe petelur putih.

Penyiapan bibit ayam petelur yang berkreteria baik dalam hal ini tergantung sebagai berikut:

A. Konverensi Ransum

Konverensi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam dalam
menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram telur.
Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur yang lebih banyak/lebih
besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu banyak dan
bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Bila bibit ayam mempunyai
konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada
berbagai bibit ayam dan juga dapat diketahui dari lembaran daging yang sering dibagikan
pembibit kepada peternak dalam setiap promosi penjualan bibit ayamnya.

B. Produksi Telur

Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yang dapat memproduksi telur
banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab ayam yang produksi telurnya tinggi tetapi
makannya banyak juga tidak menguntungkan.

C. Prestasi Bibit Dilapangan/Dipeternakan

Apabila kedua hal diatas telah baik kemampuan ayam untuk bertelur hanya dalam sebatas
kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dapat dilihat pada data
di bawah ini. – Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270,
ransum 1,82 kg/dosin telur.

 Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280, ransum 1,8-
2,0 kg/dosin telur.
 Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89
gram/dosin telur.
 H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9
kg/dosin telur.
 Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86
kg/dosin telur.
 Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin
telur.
 Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9
kg/dosin telur.
 Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum
1,9 kg/dosin telur.
 Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98
kg/dosin telur.
 Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260,
ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.
 Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0
kg/dosin telur.
 Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265,
ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.
 Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum
2,04 kg/dosin telur.
D. Pakan

Total pengeluaran biaya budidaya ayam petelur hampir 70% merupakan biaya pakan..
Artinya perlu dilakukan penghematan pengeluaran biaya pakan. Salah satunya dapat dilakukan
dengan menggunakan bahan baku pakan lokal yang banyak tersedia di Indonesia. Beragam jenis
hasil limbah pertanian dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku campuran ransum ayam petelur
Beberapa bahan baku campuran ransum ayam petelur.

E. Jagung

Jagung utamanya jagung kuning banyak mengandung carotene yang dibutuhkan ayam
petelur menghasilkan produksi telur. Pemberian jagung pada ayam ras petelur harus
disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam petelur untuk anak ayam ( DOC ) dibutuhkan
jagung 35 – 40 % dari jumlah ransum, ayam petelur masa pertumbuha n membutuhkan jagung
36 - 45 % dari jumlah ransum. Untuk ayam masa produksi membutuhkan 45 % dari jumlah total
ransum yang diberikan pada ayam petelur.Pada periode DOC jagung sangat dibutuhkan yang
berguna untuk pertumbuhan anak ayam.

F. Dedak Padi

Dedak padi banyak dihasilkan dedak ditempat penggilingan beras. Dedak padi mengandung
vitamin B1 dengan protein 10 % Penggunaan dedak padi untuk campuran ransum harus
diperhatikan benar kesegarannya. Dedak yang busuk jika diberikan pada ayambiasanya ayam
tidak mau makan. Selain ayam tidak mau makan dedak yang busuk berbahaya dapat
menimbulkan diare pada ayam.

G. Bungkil Kelapa

Bungkil kelapa dihasilkan oleh pabrik minyak kelapa. Bungkil kelapa mempunyai cita rasa
dan aroma yang gurih dan disukai oleh ayam. Kadar kandungan protein bungkil kelapa 16 %.
Pemberian bungkil kelapa tidak boleh terlalu banyak. Pemberian bungkil kelapa tidak boleh
lebih dari 10 % jumlah total ransum yang diberikan. Jika pemberian bungkil kelapa lebih dari 10
% me akan merugikan petani ternak karena ayam akan mencret dan produksi telur menurun.

H. Bungkil Kacang

Didaerah pabrik minyak kacang dapat dipastikan banyak tersedia bungkil kacang yang juga
mempunyai nama sebutan lain dengan ampas kacang. Kadar kandungan minyak pada bungkil
kacang sangat tergantung dari proses pengepresan yang dilakukan pabrik. Bau aroma bungkil
kacang yang segar gurih dan sedap, menambah nafsu makan ayam menikmati ransum yang
disediakan. Yang pastinya penggunaan bungkil kacang tidak boleh terlalu banyak karena akan
berakibat turunnya produksi telur atau ayam akan menjadi diare. Dianjurkan bungkil kacang
yang tengik tidak diberikan pada ayam petelur akan berakibat perut ayam kembung.dan juga
ayam tidak berselera makan jika dirasakan ada bungkil kacang yang tengik.

I. Kacang Kedele

Kacang kedele selain dinikmati manusia juga bisa digunakan untuk pakan ayam ras petelur.
Kacang kedele merupakan jenis kacang kacangan yang terbaik untuk digunakan sebagai
campuran pakan ayam ras petelur. Kandungan protein kacang kedele 37,5 %, yang sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan badan ayam petelur dan proses produksi telur. Kandungan gizi
pakan yang juga dimiliki kacang kedele adalah mineral yang terdiri dari calcium, phosphor dan
mineral lainnya. Penggunaan kacang kedele dalam campuran pakan ayam ras petelur
dianjurkan untuk digoreng sangan terlebih dahulu yang akan memberikan aroma gurih dan
menambah nafsu makan bagi ayam petelur. Perlu diketahui kacang kedele mempunyai nilai
rupiah yang mahal oleh karena itu penggunaan campuran pakan ayam ras petelur dengan
kacang kedele harus diperhatikan secara ekonomis untung ruginya agar tidak mengurangi hasil
pendapatan yang akan dinikmati pengelola budidaya ayam ras petelur.

J. Hijauan Sayuran Sebagai Pelengkap Ransum Ayam Petelur

Hijauan sayuran yang diberikan pada ayam ras petelur adalah hijauan dan sayuran yang
tidak berbahaya bagi kesehatan ayam ras petelur.merupakan pakan ekstra Jenis sayuran yang
biasa diberikan pada ayam ras petelur bayem, kangkung dan tauge. Jatah pemberian hijauan
sayuran untuk ayam ras petelur untuk 100 ekor ayam pada umur 8 – 60 hari diberikan hijauan
sayuran 1- 1,5 kg per harinya, ayam umur 60 – 90 hari hijauan sayuran yang diberikan 1,5- 2 kg
per harinya, ayam umur 90 – 150 hari disiapkan hijauan sayuran 2 – 3 kg setiap harinya dan
untuk ayam umur 150 hari sampai ayam diafkir diberikan hijauan sayuran 3-4 kg setiap harinya.
Pemberian hijauan sayran dapat dilakukan jam 10.00 atau jam 11,00 yaitu 4 – 5 jam setelah
pemberian ransum pakan pagi.Hiajauan sayuran yang akan diberikan pada ayam ras petelur
harus dicincang halus dan dilakukan perendaman dengan kalium permanganat (KMNO4) yang
juga punya nama lain PK. Kalium Permanganat atau PK ini bisa dibeli di apotik. Kalium
permanganat berguna untuk membunuh bakteri bakteri yang ada dalam hijauan sayuran.
Penggunaan kalium permanganat Dicampur dengan air dengan takaran 1 gram kalium
permanganate dilarutkan dalam 1000 cc air biasa.

K. Pemeliharaan Ternak Ayam Petelur


Pemeliharaan ternak ayam petelur lebih berkaitan dengan teknik,pengetahuan dan
pengalaman. Sebelum memulai harus paham dan tahu terlebih dahulu cara memelihara ayam
petelur. Pemeliharaan berarti menjaga,melindungi, mengorganisir dan mengendalikan ternak
ayam. Jika ada kesalahan dalam pemeliharaan akan berkibat pada hasil produksi. Percuma
memiliki bibit yang bagus dan lingkungan yang cocok namun dalam pemeliharaan tidak sesuai
hasilnya tidak akan maksimal. Bentuk pemeliharaan ternak ayam petelur diantaranya

L. Sanitasi dan Tindakan Preventif

Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha


pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja.
Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai
catatan pada label yang dari poultry shoup. Pemeliharaan kaandang juga perlu,agar bangunan
kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik
yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera
disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa
mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.

M. Pemberian Pakan dan Minum

Untuk pemberian pakan ayam petelur terbagi menjadi dua fase yaitu fase starter dan fase
Finisher.

 Fase starter ( umur 0-4 minggu )


Kandungan gizi yang dibutuhkan terdiri dari protein 22-24 %, lemak 2,5 %, serat kasar 4 %,
kalsium 1 %, Phospos 0,7 – 0,9 5, Me 2800-3500 Kcal. Jumlah pemberian pakan ini harus
sesuai dengan umur pada minggu pertama ( umur 1-7 minggu ) yaitu 17 gram/hari/ekor,
minggu kedua ( umur 8-14 hari ) 43 gram/hari/ekor, minggu ketiga ( umur 15-21
gram/hari/ekor dan minggu keempat ( 22-29 hari ) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan
yang akan dibutuhkan untuk kebutuhan ayam selama empat minggu adalah 1.520 gram.

 Fase finsiher ( umur 4-6 minggu )


Kandungan gizi yang dibutuhkan ayam petelur yairu protein 18-21 %, lemak 2,5 %, serat
kasar 4,5 %, kalisum 1 %, phospos 0,7-0,9 % dan energi 2900-3400 Kcal. Jumlah pemberian
pakan ini harus sesuai dengan ukuran dan jumlah hari mulai dari minggu kelima ( umur 30-36
hari ) 111 gram/hari/ekor, minggu keenam ( umur 37-43 hari ) 129 gram/hari/ekor, minggu
ketujuh ( umur 44-50 hari ) 146 gram /hari/ekornya dan minggu kedelapan ( umur 51-57 hari
) 161 gram /hari/ekor. Jadi jumlah yang akan dibutuhkan selama beberapa minggu pada
umur 30-57 hari membutuhkan 3.829 gram.

Untuk pemberian minu juga perlu Pemberian minum pada hari yang pertama sebaiknya
menambahkan gula dan obat anti stres kedalam air minum. Banyak yang digunakan yaitu gula
50 gram, dan juga sebaiknya juga membersihkan tempat minum agar tetap steril.

N. Pemberian Vaksin dan Obat


Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menulardengan cara
menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk mencegah
penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama
daripada dengan vaksin inaktif/pasif. Vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus yang
telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat
kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang
diduga sakit. Persyaratan ternak ayam petelur jika akan divaksin yaitu Ayam yang divaksinasi
harus sehat,Dosis dan kemasan vaksin harus tepat dan Sterilisasi alat-alat.

Macam-macam vaksin:

1. Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna


2. Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
3. Vaksin NCD HB-1/Pestos.
4. Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
5. Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek.

O. Penyakit dan Hama pada Ternak Ayam Petelur


a) Penyakit yang disebabkan oleh bakteri
1. Foel typhoid
Foel Typhoid adalh jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella gallinarum
yang ditandai dengan keluarnya tinja yang berwarna hijau kekuningn pada ayam
petelur.Sasaran yang disering adalah ayam muda/remaja dan dewasa. Pengendaliannya
dengan diberi antibiotika/preparat sulfa.
2. Parathyphoid
Parathypoid adalah jenis penyakit pada ayam yang bisa saja menyerang ayam petelur
terutama menyerang ayam dibawah umur satu bulan pada masa pertumbuhan.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dari genus Salmonella.Pengendaliannya dengan
preparat sulfa/obat sejenisnya.
3. Pilek ayam (Coryza)
Coryza adalah jenis penyakit yang menyerang semua umur ayam dan terutama
menyerang anak ayam. Penyebabnya oleh mahluk intermediet yaitu antara bakteri dan
virus. Ayam petelur jika terserang penykakit ini akan menunjukan tanda-tanda seperti
orang pilek.Pengendaliannya dapat disembuhkan dengan antibiotia/preparat sulfa.
4. Infeksi synovitis
Jenis penyakit pada ayam yang sering menyerang ayam muda.Penyebab penyakit ini
oleh bakteri dari genus Mycoplasma. Pengendaliannya dengan pemberian antibiotika.

b) Penyakit Disebabkan Oleh Virus


1. Newcastle disease (ND)
ND adalah penyakit oleh virus yang populer di peternak ayam Indonesia. Pada awalnya
penyakit ditemukan tahun 1926 di daerah Priangan. Penemuan tersebut tidak tersebar
luas ke seluruh dunia. Kemudian di Eropa, penyakit ini ditemukan lagi dan diberitakan
ke seluruh dunia. Akhirnya penyakit ini disebut Newcastle disease. Dapat dicegah
dengan vaksinasi.
2. Infeksi bronchitis
Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada dewasa penyakit ini menurunkan
produksi telur. Penyakit ini merupakan penyakit pernafasan yang serius untuk anak
ayam dan ayam remaja. Tingkat kematian ayam dewasa adalah rendah, tapi pada anak
ayam mencapai 40%. Bila menyerang ayam petelur menyebabkan telur lembek, kulit
telur tidak normal, putih telur encer dan kuning telur mudah berpindah tempat (kuning
telur yang normal selalu ada ditengah). Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini tetapi
dapat dicegah dengan vaksinasi.
3. Infeksi laryngotracheitis
Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan yang serius terjadi pada
unggas. Penyebab: virus yang diindetifikasikan dengan Tarpeia avium. Virus ini di luar
mudah dibunuh dengan desinfektan, misalnya karbol. Pengendaliannya dapat
dicegahan dengan vaksinasi dan sanitasi yang ketat.
4. Cacar ayam (Fowl pox)
Cacar ayam adalah penyakit pada ayam petelur yang ditandai dengan ayam bagian
jengger yang terserang akan bercak-bercak cacar. Penyebabnya adalah virus Borreliota
avium. Pengendaliannya bisa dengan vaksinasi.
5. Marek
Penyakit ini menjadi populer sejak tahun 1980-an hingga kini menyerang bangsa
unggas, akibat serangannya menyebabkan kematian ayam hingga 50%.
Pengendaliannya dengan vaksinasi.
6. Gumboro
Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika Serikat.
Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak ayam umur 3–6
minggu.

c) Penyakit karena Jamur dan Toksin

Penyakit ini karena ada jamur atau sejenisnya yang merusak makanan. Hasil perusakan ini
mengeluarkan zak racun yang kemudian di makan ayam. Ada pula pengolahan bahan yang
menyebabkan asam amino berubah menjadi zat beracun. Beberapa penyakit ini adalah :

1. Muntah darah hitam (Gizzerosin)


Ciri kerusakan total pada gizzard ayam. Penyebabnya adalah racun dalam tepung ikan
tetapi tidak semua tepung ikan menimbulkan penyakit ini. Timbul penyakit ini akibat
pemanasan bahan makanan yang menguraikan asam amino hingg menjadi
racun.Pengendaliannya belum ada.
2. Racun dari bungkil kacang
Minyak yang tinggi dalam bungkil kelapa dan bungkil kacang merangsang pertumbuhan
jamur dari grup Aspergillus. Untuk menghindari keracunan bungkil kacang maka dalam
rancung tidak digunakan antioksidan atau bungkil kacang dan bungkil kelapa yang
mengandung kadar lemak tinggi.
d) Penyakit karena Parasit
1. Cacing
Penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yang bersih dan terpelihara baik. Tetapi
peternakan yang kotor banyak siput air dan minuman kotor maka mungkin ayam
terserang cacingan. Ciri serangan cacingan adalah tubuhnya kurus, bulunya kusam,
produksi telur merosot dan kurang aktif.
2. Kutu
Banyak menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar kutu tidak terlihat tapi bila
bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam akan gelisah.
Kutu umum terdapat di kandang yang tidak terkena sinar matahari langsung maka sisi
samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat. Penggunaan semprotan
kutu sama dengan cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan ini tidak boleh
mengenai tangan dan mata secara langsung dan penyemprotan dilakukan malam hari
sehingga pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tidak aktif.

e) Penyakit karena Protozoa

Penyakit ini berasal dari protozoa (trichomoniasis, Hexamitiasis dan Blachead),


penyakit ini dimasukkan ke golongan parasit tetapi sebenarnya berbeda. Penyakit ini jarang
menyerang ayam lingkungan peternakan dijaga kebersihan dari alang-alang dan genangan
air.

P. Panen

a) Hasil Utama

Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yang dihasilkan oelh
ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dalam sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi telur
yang disebabkan oleh virus dapat terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari
antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga
(terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00.

b) Hasil Tambahan
Hasil tambahan yang dapat dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari
ayam yang telah tua (afkir) dan kotoran yang dapat dijual untuk dijadikan pupuk kandang.

c) Pengumpulan
Telur yang telah dihasilkan diambil dan diletakkan di atas egg tray (nampan telur). Dalam
pengambilan dan pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan
antara telur yang normal dengan yang abnormal. Telur normal adalah telur yang oval, bersih
dan kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar 63 cc. Telur yang
abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya
lonjong.
d) Pembersihan
Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur yang kotor karena terkena litter atau tinja ayam
dibershkan. Telur yang terkena litter dapat dibersihkan dengan amplas besi yang halus,
dicuci secara khusus atau dengan cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan untuk
telur tetas.
BAB IV

HASIL WAWANCARA

 Profil pemilik peternakan

Nama : Ikramullah

Umur : 25 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan terakhir : S1 PETERNAKAN

Pekerjaan : WIRASWASTA

Alamat : MENALA

 HASIL WAWANCARA
1 Pertanyaan : Darimana Anda mendapatkan sebuah ide untuk memulai usaha
tersebut dan apa alasan Anda memilih ide tersebut?

Jawaban : Ide tersebut muncul karena pasokan telur di NTB menurut data
Dinas Provinsi hanya mencakup 1.000.000 butir sehingga
kebutuhan perhari masih kurang. Dan wilayah NTB saat ini masih
mengambil pemasokan telur dari pulau Jawa dan Bali.

2 Pertanyaan : Berapa modal yang Anda butuhkan untuk menjalankan usaha


ternak ayam?

Jawaban : Dari 200 ekor ayam menghabiskan sekitar 18 juta ditambah dengan
pembuatan kandang dan stok pakan menghabiskan sekitar 45 juta.
Jadi modal yang saya keluarkan sekitar 63 juta.

3 Pertanyaan : Kira – kira berapa target atau penghasilan yang Anda ingin capai
setelah menjalankan usaha tersebut?

Jawaban : Target saya mencapai 100 juta perbulan, namun peternakan ini
hanya 200 ekor jadi masih menghasilkan 2,7 juta perbulan dari
modal 63 juta.

4 pertanyaan : Bentuk dan luas lahan seperti apa yang Anda butuhkan untuk
memulai usaha?
Jawaban : Bentuk kandang yang saya buat yaitu panggung yang tingginya
sekitar 7 meter agar pemasokan udara lebih banyak. Dan luas
lahan saya menggunakan 2 are karena pasokan ayam saya baru
200 ekor

5 Pertanyaan : Kira – kira berapa jumlah kandang yang bapak butuhkan untuk
memulai usaha tersebut?

Jawaban : saya baru memiliki 200 ekor ayam jadi saya hanya mempunyai 100
sekat ayam yg di isi 1 sekat kandang 2 ekor ayam (jantan betina)

6 Pertanyaan : Apakah Bapak berencana memperkerjakan karyawan untuk


membantu usaha bapak tersebut?

Jawaban : Iya, tetapi untuk saat ini masih belum karna ayam yang saya ternak
masih 200 ekor dan saya masih bisa menjalankannya sendiri. Juga,
saat ini ayam ternak saya belum mencapai target saya yaitu 1000
ekor ayam.

7 Pertanyaan : Awalnya, apa tujuan terbesar Bapak sebelum mantap memulai


usaha?

Jawaban : Tujuan saya adalah untuk memenuhi kebutuhan keuangan dan


kebutuhan masyarakat di wilayah sini karena pemasokan telur
masih sedikit.

8 Pertanyaan : Jenis ayam seperti apa yang Bapak pilih dalam menjalankan usaha?

Jawaban : Ayam petelur

9 Pertanyaan : Berapa target yang ingin Bapak inginkan dalam mencapai


keuntungan dalam usaha tersebut?

Jawaban : 100 juta perbulan

10. Pertanyaan : Lalu apa alasan Bapak memilih bentuk tersebut?

Jawaban : Karna sirkulasi udara menjadi bagus dan lebih banyak. Dan untuk
menangani penyakit dan memberi makan lebih mudah. Saya juga
menggunakan system nivel.

11 Pertanyaan : Tolong bapak jelaskan, Apakah memiliki aturan dalam


penataannya?

Jawaban: : Jelas memiliki aturan yaitu jarak antara ayam dengan lampu sekitar
3meter dan jarak antar kandang 2 meter. Dan juga saya memakai
system timer pada lampu

12 Pertanyaan : Biaya dalam pemasarannya berapa?

jawaban : Tidak memiliki biaya pemasaran karna para konsumen langsung


datang ke peternakan

13 pertanyaan : Metode apa yang digunakan dalam menghitung harga jual?

Jawaban: : Kalau itu saya mengikuti harga pasar tetapi saya lebih mengurangi
harganya sekitar 2 sampai 5 ribu rupiah

14 Pertanyaan : Apakah kakak mempromosikan melalui media social?

Jawaban : Saya tidak mempromosikan secara langsung tetapi saya


menggunakan strategi promosi dengan cara membagi manfaat
manfaat telur di media social

15 Pertanyaan : Kira kira berapa perhari atau perbulan ayam ternak kakak bias
menghasilkan telur?

Jawaban : Kalau perharinya kira kira 150 butir, jadi kalau sebulan 45.000 butir
perbulan.

16 pertanyaan Apakah selama ini mengalami kerugian?

jawaban Kerugiannya terjadi pada awal awal ayam datang karena stress di
perjalanan dan kemarin ada yang beberapa mati.

17 pertanyaan Kira kira penyakit seperti apa yang biasanya ada pada ayam
petelur? Dan cara menanganinya?

jawaban Pada saat masuk kandang harus ada penyemprotan tangan dengan
antiseptik dan tidak boleh masuk menggunakan parfum. Dan juga
mendatangkan dokter hewan untuk memvaksin. Dan penyakitnya
seperti molera dan MD.
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan 

Budidaya ayam petelur memiliki beberapa keuntungan. Pertama, dari segi pemeliharaan,
beternak ayam memang lebih mudah dibandingkan dengan beternak bebek, selain itu juga ayam
memiliki pertahanan tubuh yang kuat jika dibandingkan dengan bebek. Di samping kegiatan yang
dilakukan lebih sedikit, beternak ayam juga tidak dipusingkan dengan jadwal vaksin yang harus
dilakukan terhadap unggas.

B. Saran
Dari hasil wawancara, saran kami untuk siapapun yang ingin memulai usaha
peternakan ayam, sebaiknya perlu menjaga konsistensi dalam melakukan pemeliharaan.
Sebab ayam adalah hewan yang cepat strees yang dapat menyebabkan jumlah telurnya
berkurang. Sehingga menjaga konsistensi dalam pemeliharaan, pemberian pakan dan
penanganan sehari- hari.
HASIL PENGAMATAN AYAM PETELUR

Anda mungkin juga menyukai