Disusun oleh:
Kelompok 2
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah melimpahkan rahmat, dan kasih sayang-
Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah materi “CARA MEMBUDIDAYAKAN
TERNAK AYAM PETELUR ” dengan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini,kami sudah melakukan semaksimal mungkin dengan upaya
dan dukungan dari berbagai pihak,sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang kami susun ini berisi tentang bagaimana cara untuk membudidayakan ternak
ayam berdasarkan dengan yang dilakukan masyarakat setempat. Disini juga membahas beberapa
alasan, mengapa pilih ayam sebagai kegiatan ternak, menjelaskan juga beberapa hal yang perlu
disiapkan dan cara pemeliharaan yang baik agar menghasilkan ayam yang baik dan berkualitas.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi penyusunan bahasa atau dari segi
aspek lainnya. Oleh karena itu, kami meminta kritik dan sarannya kepada pembaca makalah
ini,untuk perbaikan dimasa mendatang khususnya guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Akhirnya, penyusun sangat mengharapkan semoga makalah yang kami susun ini dapat diambil
manfaatnya dan bisa membuka pemikiran untuk mengaplikasikan dimasyarakat
Penyusun.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara secara khusus untuk diambil
telurnya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa ayam ras petelur merupakan strain unggul yang
mempunyai daya produktifitas yang tinggi, baik jumlah maupun bobot telurnya sehingga apabila
diusahakan dapat memberikan keuntungan kepada masyarakat (Prihatman, 2000). Raysaf
(2002), menyatakan bahwa pada umumnya ayam ras petelur memiliki ciri-ciri; ukuran tubuh
relatif kecil dan ramping, cepat dewasa kelamin, tingkah laku linca, mudah terkejut, sensitif
terhadap stres dan efisiensi dalam mengolah zat-zat makanan menjadi sebutir telur.
Telur merupakan bahan pangan yang sempurna, karena mengandung zat-zat gizi
yanglengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup. Keunggulan telur sebagai produk peternakan
yang kaya gizi juga mempunyai suatu kendala karena termasuk bahan pangan yang mudah
rusak. Kerusakannya dapat berupa kerusakan fisik, kerusakan kimia, dan kerusakan yang
disebabkan oleh serangan mikroba melalui pori-pori kerabang telur.
Kualitas merupakan ciri-ciri dari suatu produk yang menentukan derajat kesempurnaan yang
akan mempengaruhi penerimaan konsumen (North dan Bell, 1990). Artinya semakin tinggi nilai
kualitas suatu produk maka respon penerimaan konsumen terhadap produk tersebut semakin
baik.
Kualitas telur dapat dilihat secara eksternal dan internal. Kualitas eksternal telur difokuskan
pada bobot telur, indeks telur, tebal kerabang. Sedangkan kualitas internal telur difokuskan pada
warna kuning telur dan Haugh Unit
Selain itu North dan Bell (1990), menjelaskan bahwa komposisi fisik dan kualitas telur
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya bangsa ayam, umur, musim, penyakit dan
lingkungan, pakan yang diberikan serta sistem pemeliharaan.
Kandang merupakan salah satu bagian dari sistem pemeliharaan ternak unggas yang sangat
penting untuk diperhatikan karena fungsi utama dari kandang adalah memberikan kenyamanan
dan melindungi ternak dari panasnya sinar matahari pada siang hari, hujan, angin, udara dingin
dan untuk mencegah gangguan seperti predator. Selain itu, kandang juga berfungsi
untuk memudahkan tata laksana pemeliharaan dalam pemberian pakan dan minum,
pengawasan terhadap ayam yang sehat dan ayam yang sakit. Dimana sistem perkandangan yang
biasa digunakan oleh peternak adalah sistem kandang Close House dan Open House.
Menurut Suprapti (2002), kualitas telur ditentukan oleh beberapa hal, antara lain oleh faktor
keturunan, kualitas makanan, sistem pemeliharaan, iklim, dan umur telur. Mengacu pada teori
diatas maka kualitas telur yang dihasilkan pada sistem pemeliharaan ayam petelur
mengggunakan kandang Close House dan Open House akan menghasilkan kualitas telur yang
berbeda.
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui alasan mengapa budidaya ternak harus bebek petelur.
2. Mengetahui keperluan yang disiapkan untuk membudidayakan ternak bebek petelur.
3. Mengetahui cara melakukan budidaya ternak bebek petelur
C. Manfaat
Dalam penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk pembaca
maupun penyusun. Semoga makalah ini dapat menjadi inspirasi untuk melakukan budidaya
unggas petelur khususnya bebek.
BAB II
LANDASAN TEORI
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Metazoa
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes (Game birds)
Genus : Gallus
Usaha pemeliharaan dan peternakan ayam mulai berkembang pesat di Amerika dan
Eropa pada abad ke-19. Melalui penyilangan atau perkawinanantar-ayam kemudian
diarahkan untuk mendapatkan kelompok jenis ayam ternak baru yang memiliki nilai
ekonomi tinggi. Pada tahun 1935 ditemukan strain ayam dengan kecepatan pertumbuhan
badan yang tinggi melalui penggunaan konversi pakan yang hemat. Kemudian strain
ayam tersebut dikenal sebagai ayam broiler/ayam pedaging. Pada awalnya ayam broiler
usia delapan minggu hanya mampu mencapai berat badan 0,72 kg dengan konversi
makanan 4,6. Dengan penelitian dan percobaan genetis yangterus-menerus, pada tahun
2010 mampu dihasilkan ayam broiler berbobot 1,65 kg pada umur 32 hari dengan
konversi pakan 1,65 dan indeks performa 320.
Selain produk telur dan daging, penemuan jenis-jenis ayam baru untuk kesenangan
juga terus dilakukan. Sebagai contoh adalah munculnya ayam bekisaryang merdu
suaranya. Ayam tersebut merupakan persilangan antara ayam hutan dengan ayam
kampung.
BAB III
PEMBAHASAN
Ayam petelur merupakan ayam betina yang sudah dewasa dikembangkan dan juga hanyak
menghasilkan produksi. Beternak ayam petelur ini sangat mudah dan sederhana, tetapi harus
menajemen budidaya yang tepat untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi. Budidaya ayam
petelur ini sudah sangat lama sekali berkembang di Indonesia. Beternak ayam petelur bagi pemula
sangat sederhana dan juga harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan, oleh beberapa
orang yang sudah berpengalaman dan juga para ahli dalam pembudidayaan ayam petelur ini.
Sebelum memulai beternak ayam, ada beberpa hal yang harus disediakan dan dipersiapkan.
A. Persiapan Kandang
Langakah utama yang harus disiapkan ketika akan memulai beternak ayam petelur adalah
kandang. Sebuah kandang ayam petelur akan dilengkapi dengan berbagai hal pendukung yang
dipakai untuk memudahkan segala aktifitas pemilik saat mengurusi dan untuk memanen telur
telur ayam tersebut nanti. Dalam pembuatan kandnag tidak sembarangn membuat, ada
bebrapa hal yang harus diperhatikan terutama lahan atau tempat pendirian kandang. Salah
satunya iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan
temperatur berkisar antara 32,2–35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan
atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat
sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik,
jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi
udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun
dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.
Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih
dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin
seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan
sistem alat penerangan.
Tempat pembuatan kandang harus jauh dari permukiman hal ini bertujuan agar tidak
mengganggu warga sekitar,namun jika diperkirakan tidak mengganggu bisa dekat dengan
permukiman misalnya dibelakng rumah. Tempatnya harus mudah dijangkau dengan kendaraan,
jauh dari tempat bising yang dapat mengakibatkan stress ayam yang dapat berpengaruh
terhadap hasil produksi telur dan tempatnya harus permanen tidak berpindah –pindah.
B. Bentuk Kandang
Pembuatan kandang ayam yang bagus khusus untuk ayam petelur adalah memperhatikan
agar memudahkan proses pengumpulan telur danpembuangan kotoran. Dan jenis kandang
yang paling cocok adalah kandang ayam dengan sistem panggung. Secara umum bentuk
kandang untuk ayam ada dua tipe yaitu kandang koloni dan kandnag individu. Khusus untuk
ayam petelur cocok menggunakan bentuk kandang individu jenis kandang bateryy.
Kandang ayam jenis Battery ini adalah jenis kandang ayam yang sangat populer, jenis modern
dari kandang battery / kandang batere dibuat dengan berbahan kawat. Desain kandang
battery / kandang batere yang dibuat dengan sekat sekat kecil yang nantinya sebagai tempat
ayam ayam tersebut berada. Kandang ayam petelur berbentuk panggung dimaksudkan untuk
mempermudah saat pemanenan atau pengambilan telur , karena telurnya tidak akan tercecer
kemana-mana. Kandang battery / kandang batere dibuat dengn lantai yang melandai dengan
sedikit kemiringan kearah depan dan berujung pada bagian depan (luar) kandang. Ini membuat
telur ayam akan menggelinding dan berkumpul di depan dan memudahkan pemilik untuk
memungutnya.
C. Peralatan Kandang
Liter (Alas Lantai )
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan
tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai
campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi
serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
Tempat Bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor,dapat
dibuatkan kotak ukuran 30 X 35 X 45 cm yang cukup untuk 4-5 ekor ayam. Kotak diletakan
didinding kandang lebih tinggi dari tempat bertengger,penempatannya agar mudah
pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak –injak serta dimakan.
Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung keluar sarang setelah
bertelur dan dibuat lubang yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
Tempat Bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan
kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari
angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
Setelah mempersipakan semua kandang baru mulai untuk pemilihan bibit. Untuk
mendapkan keuntungan yang besar dan menghasilkan produktivtas tinggi,diperlukan bibit yang
bagus pula. Tidak semua bibit memiliki kemampuan produktivitas atau kualitas yang sama.
Untuk melihat bibit yang bagus lihat induk atau struktur keturunannya apakah induk dari bibit
tersebut memiliki kemampuan penghasil telur ayam yang banayak,selain itu Pilihlah anakan
ayam yang berasal dari indukan yang berkualitas dan sehat tidak mudah terserang penyakit,
memiliki bulu halus dan juga pertumbuhan cepat, tidak dalam keadaan terserang penyakit,
mempunyai nafsu makan tinggi, ukuran badan normal, ukuran berat badan normal 35-40 gram
dan juga tidak abnormal. Sebelum membudidayakan sebaiknya kita lakukan pemilihan jenis
petelur yang akan dibudidayakan, yaitu jenis ayam petelur ini dibagi dua tipe sebagai berikut.
Tipe ayam petelur ringan : yaitu ayam petelur putih, yang mampu menghasilkan produksi
telur 260 butir/tahun. Sensitif terhadap cuaca panas dan juga keributan yang akan
menurunkan produktivitas telur.
Tipe telur ayam medium : yaitu tipe ayam berwarna coklat dan termasuk dalam famili ayam
tipe multiguna yaitu dapat menghasilka daging berkualitas dan telur yang banyak. Harga
pada telur ayam ini sanat mahal dibandingkan dengan telur putih, dikarenakan memiliki
ukuran yang jauh lebih besar. Namun, produksi ayam petelur ini sangat sedikit dibandingkan
dengan tipe petelur putih.
Penyiapan bibit ayam petelur yang berkreteria baik dalam hal ini tergantung sebagai berikut:
A. Konverensi Ransum
Konverensi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam dalam
menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram telur.
Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur yang lebih banyak/lebih
besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu banyak dan
bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Bila bibit ayam mempunyai
konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada
berbagai bibit ayam dan juga dapat diketahui dari lembaran daging yang sering dibagikan
pembibit kepada peternak dalam setiap promosi penjualan bibit ayamnya.
B. Produksi Telur
Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yang dapat memproduksi telur
banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab ayam yang produksi telurnya tinggi tetapi
makannya banyak juga tidak menguntungkan.
Apabila kedua hal diatas telah baik kemampuan ayam untuk bertelur hanya dalam sebatas
kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dapat dilihat pada data
di bawah ini. – Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270,
ransum 1,82 kg/dosin telur.
Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280, ransum 1,8-
2,0 kg/dosin telur.
Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89
gram/dosin telur.
H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9
kg/dosin telur.
Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86
kg/dosin telur.
Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin
telur.
Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9
kg/dosin telur.
Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum
1,9 kg/dosin telur.
Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98
kg/dosin telur.
Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260,
ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.
Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0
kg/dosin telur.
Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265,
ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.
Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum
2,04 kg/dosin telur.
D. Pakan
Total pengeluaran biaya budidaya ayam petelur hampir 70% merupakan biaya pakan..
Artinya perlu dilakukan penghematan pengeluaran biaya pakan. Salah satunya dapat dilakukan
dengan menggunakan bahan baku pakan lokal yang banyak tersedia di Indonesia. Beragam jenis
hasil limbah pertanian dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku campuran ransum ayam petelur
Beberapa bahan baku campuran ransum ayam petelur.
E. Jagung
Jagung utamanya jagung kuning banyak mengandung carotene yang dibutuhkan ayam
petelur menghasilkan produksi telur. Pemberian jagung pada ayam ras petelur harus
disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam petelur untuk anak ayam ( DOC ) dibutuhkan
jagung 35 – 40 % dari jumlah ransum, ayam petelur masa pertumbuha n membutuhkan jagung
36 - 45 % dari jumlah ransum. Untuk ayam masa produksi membutuhkan 45 % dari jumlah total
ransum yang diberikan pada ayam petelur.Pada periode DOC jagung sangat dibutuhkan yang
berguna untuk pertumbuhan anak ayam.
F. Dedak Padi
Dedak padi banyak dihasilkan dedak ditempat penggilingan beras. Dedak padi mengandung
vitamin B1 dengan protein 10 % Penggunaan dedak padi untuk campuran ransum harus
diperhatikan benar kesegarannya. Dedak yang busuk jika diberikan pada ayambiasanya ayam
tidak mau makan. Selain ayam tidak mau makan dedak yang busuk berbahaya dapat
menimbulkan diare pada ayam.
G. Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa dihasilkan oleh pabrik minyak kelapa. Bungkil kelapa mempunyai cita rasa
dan aroma yang gurih dan disukai oleh ayam. Kadar kandungan protein bungkil kelapa 16 %.
Pemberian bungkil kelapa tidak boleh terlalu banyak. Pemberian bungkil kelapa tidak boleh
lebih dari 10 % jumlah total ransum yang diberikan. Jika pemberian bungkil kelapa lebih dari 10
% me akan merugikan petani ternak karena ayam akan mencret dan produksi telur menurun.
H. Bungkil Kacang
Didaerah pabrik minyak kacang dapat dipastikan banyak tersedia bungkil kacang yang juga
mempunyai nama sebutan lain dengan ampas kacang. Kadar kandungan minyak pada bungkil
kacang sangat tergantung dari proses pengepresan yang dilakukan pabrik. Bau aroma bungkil
kacang yang segar gurih dan sedap, menambah nafsu makan ayam menikmati ransum yang
disediakan. Yang pastinya penggunaan bungkil kacang tidak boleh terlalu banyak karena akan
berakibat turunnya produksi telur atau ayam akan menjadi diare. Dianjurkan bungkil kacang
yang tengik tidak diberikan pada ayam petelur akan berakibat perut ayam kembung.dan juga
ayam tidak berselera makan jika dirasakan ada bungkil kacang yang tengik.
I. Kacang Kedele
Kacang kedele selain dinikmati manusia juga bisa digunakan untuk pakan ayam ras petelur.
Kacang kedele merupakan jenis kacang kacangan yang terbaik untuk digunakan sebagai
campuran pakan ayam ras petelur. Kandungan protein kacang kedele 37,5 %, yang sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan badan ayam petelur dan proses produksi telur. Kandungan gizi
pakan yang juga dimiliki kacang kedele adalah mineral yang terdiri dari calcium, phosphor dan
mineral lainnya. Penggunaan kacang kedele dalam campuran pakan ayam ras petelur
dianjurkan untuk digoreng sangan terlebih dahulu yang akan memberikan aroma gurih dan
menambah nafsu makan bagi ayam petelur. Perlu diketahui kacang kedele mempunyai nilai
rupiah yang mahal oleh karena itu penggunaan campuran pakan ayam ras petelur dengan
kacang kedele harus diperhatikan secara ekonomis untung ruginya agar tidak mengurangi hasil
pendapatan yang akan dinikmati pengelola budidaya ayam ras petelur.
Hijauan sayuran yang diberikan pada ayam ras petelur adalah hijauan dan sayuran yang
tidak berbahaya bagi kesehatan ayam ras petelur.merupakan pakan ekstra Jenis sayuran yang
biasa diberikan pada ayam ras petelur bayem, kangkung dan tauge. Jatah pemberian hijauan
sayuran untuk ayam ras petelur untuk 100 ekor ayam pada umur 8 – 60 hari diberikan hijauan
sayuran 1- 1,5 kg per harinya, ayam umur 60 – 90 hari hijauan sayuran yang diberikan 1,5- 2 kg
per harinya, ayam umur 90 – 150 hari disiapkan hijauan sayuran 2 – 3 kg setiap harinya dan
untuk ayam umur 150 hari sampai ayam diafkir diberikan hijauan sayuran 3-4 kg setiap harinya.
Pemberian hijauan sayran dapat dilakukan jam 10.00 atau jam 11,00 yaitu 4 – 5 jam setelah
pemberian ransum pakan pagi.Hiajauan sayuran yang akan diberikan pada ayam ras petelur
harus dicincang halus dan dilakukan perendaman dengan kalium permanganat (KMNO4) yang
juga punya nama lain PK. Kalium Permanganat atau PK ini bisa dibeli di apotik. Kalium
permanganat berguna untuk membunuh bakteri bakteri yang ada dalam hijauan sayuran.
Penggunaan kalium permanganat Dicampur dengan air dengan takaran 1 gram kalium
permanganate dilarutkan dalam 1000 cc air biasa.
Untuk pemberian pakan ayam petelur terbagi menjadi dua fase yaitu fase starter dan fase
Finisher.
Untuk pemberian minu juga perlu Pemberian minum pada hari yang pertama sebaiknya
menambahkan gula dan obat anti stres kedalam air minum. Banyak yang digunakan yaitu gula
50 gram, dan juga sebaiknya juga membersihkan tempat minum agar tetap steril.
Macam-macam vaksin:
Penyakit ini karena ada jamur atau sejenisnya yang merusak makanan. Hasil perusakan ini
mengeluarkan zak racun yang kemudian di makan ayam. Ada pula pengolahan bahan yang
menyebabkan asam amino berubah menjadi zat beracun. Beberapa penyakit ini adalah :
P. Panen
a) Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yang dihasilkan oelh
ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dalam sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi telur
yang disebabkan oleh virus dapat terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari
antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga
(terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00.
b) Hasil Tambahan
Hasil tambahan yang dapat dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari
ayam yang telah tua (afkir) dan kotoran yang dapat dijual untuk dijadikan pupuk kandang.
c) Pengumpulan
Telur yang telah dihasilkan diambil dan diletakkan di atas egg tray (nampan telur). Dalam
pengambilan dan pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan
antara telur yang normal dengan yang abnormal. Telur normal adalah telur yang oval, bersih
dan kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar 63 cc. Telur yang
abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya
lonjong.
d) Pembersihan
Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur yang kotor karena terkena litter atau tinja ayam
dibershkan. Telur yang terkena litter dapat dibersihkan dengan amplas besi yang halus,
dicuci secara khusus atau dengan cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan untuk
telur tetas.
BAB IV
HASIL WAWANCARA
Nama : Ikramullah
Umur : 25 tahun
Pekerjaan : WIRASWASTA
Alamat : MENALA
HASIL WAWANCARA
1 Pertanyaan : Darimana Anda mendapatkan sebuah ide untuk memulai usaha
tersebut dan apa alasan Anda memilih ide tersebut?
Jawaban : Ide tersebut muncul karena pasokan telur di NTB menurut data
Dinas Provinsi hanya mencakup 1.000.000 butir sehingga
kebutuhan perhari masih kurang. Dan wilayah NTB saat ini masih
mengambil pemasokan telur dari pulau Jawa dan Bali.
Jawaban : Dari 200 ekor ayam menghabiskan sekitar 18 juta ditambah dengan
pembuatan kandang dan stok pakan menghabiskan sekitar 45 juta.
Jadi modal yang saya keluarkan sekitar 63 juta.
3 Pertanyaan : Kira – kira berapa target atau penghasilan yang Anda ingin capai
setelah menjalankan usaha tersebut?
Jawaban : Target saya mencapai 100 juta perbulan, namun peternakan ini
hanya 200 ekor jadi masih menghasilkan 2,7 juta perbulan dari
modal 63 juta.
4 pertanyaan : Bentuk dan luas lahan seperti apa yang Anda butuhkan untuk
memulai usaha?
Jawaban : Bentuk kandang yang saya buat yaitu panggung yang tingginya
sekitar 7 meter agar pemasokan udara lebih banyak. Dan luas
lahan saya menggunakan 2 are karena pasokan ayam saya baru
200 ekor
5 Pertanyaan : Kira – kira berapa jumlah kandang yang bapak butuhkan untuk
memulai usaha tersebut?
Jawaban : saya baru memiliki 200 ekor ayam jadi saya hanya mempunyai 100
sekat ayam yg di isi 1 sekat kandang 2 ekor ayam (jantan betina)
Jawaban : Iya, tetapi untuk saat ini masih belum karna ayam yang saya ternak
masih 200 ekor dan saya masih bisa menjalankannya sendiri. Juga,
saat ini ayam ternak saya belum mencapai target saya yaitu 1000
ekor ayam.
8 Pertanyaan : Jenis ayam seperti apa yang Bapak pilih dalam menjalankan usaha?
Jawaban : Karna sirkulasi udara menjadi bagus dan lebih banyak. Dan untuk
menangani penyakit dan memberi makan lebih mudah. Saya juga
menggunakan system nivel.
Jawaban: : Jelas memiliki aturan yaitu jarak antara ayam dengan lampu sekitar
3meter dan jarak antar kandang 2 meter. Dan juga saya memakai
system timer pada lampu
Jawaban: : Kalau itu saya mengikuti harga pasar tetapi saya lebih mengurangi
harganya sekitar 2 sampai 5 ribu rupiah
15 Pertanyaan : Kira kira berapa perhari atau perbulan ayam ternak kakak bias
menghasilkan telur?
Jawaban : Kalau perharinya kira kira 150 butir, jadi kalau sebulan 45.000 butir
perbulan.
jawaban Kerugiannya terjadi pada awal awal ayam datang karena stress di
perjalanan dan kemarin ada yang beberapa mati.
17 pertanyaan Kira kira penyakit seperti apa yang biasanya ada pada ayam
petelur? Dan cara menanganinya?
jawaban Pada saat masuk kandang harus ada penyemprotan tangan dengan
antiseptik dan tidak boleh masuk menggunakan parfum. Dan juga
mendatangkan dokter hewan untuk memvaksin. Dan penyakitnya
seperti molera dan MD.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budidaya ayam petelur memiliki beberapa keuntungan. Pertama, dari segi pemeliharaan,
beternak ayam memang lebih mudah dibandingkan dengan beternak bebek, selain itu juga ayam
memiliki pertahanan tubuh yang kuat jika dibandingkan dengan bebek. Di samping kegiatan yang
dilakukan lebih sedikit, beternak ayam juga tidak dipusingkan dengan jadwal vaksin yang harus
dilakukan terhadap unggas.
B. Saran
Dari hasil wawancara, saran kami untuk siapapun yang ingin memulai usaha
peternakan ayam, sebaiknya perlu menjaga konsistensi dalam melakukan pemeliharaan.
Sebab ayam adalah hewan yang cepat strees yang dapat menyebabkan jumlah telurnya
berkurang. Sehingga menjaga konsistensi dalam pemeliharaan, pemberian pakan dan
penanganan sehari- hari.
HASIL PENGAMATAN AYAM PETELUR