Anda di halaman 1dari 10

NAMA : NURHANAN AKMAL

KELAS : X.MIA.2
MAPEL : BIOLOGI

“MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB BEBERAPA


JENIS PENYAKIT”

SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI


KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
TAHUN AJARAN 2018/2019
Mengidentifikasi Penyebab Beberapa Jenis Penyakit

1. Carilah referensi dari beberapa sumber mengenai penyakit flu burung, influenza, dan
AIDS
2. Bacalah dengan cermat artikel yang kamu peroleh dan catatlah informasi-informasi
penting dari artikel tersebut
3. Berdasarkan informasi yang kamu peroleh, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
a) Apa penyebab penyakit-penyakit tersebut dan bagaimana karateristiknya ?
b) Setelah dapat mengidentifikasi penyebabnya, jelaskan mengenai cara
perkembangbiakannya!
c) Bagaimana cara penularan dan pencegahan penyakit-penyakit tersebut berdasarkan
factor penyebabnya?
d) Buatlah beberapa pertanyaan yang lain berdasarkan referensi yang kamu baca!
4. Buatlah resume dari kegiatan ini dan kumpulkan kepada Bapak atau Ibu Guru.

Jawaban
1. Flu burung
Penyakit flu burung (Avian Influenza) adalah suatu penyakitmenular yang disebabkan oleh
virus influenza tipe A yang ditularkan oleh unggas, misalnya ayam, bebek, burung, angsa,
kalkun, atau unggas sejenis. Sebenarnya penyakit flu burung merupakan penyakit pada hewan
(zoonosis). Akan tetapi, dalam perkembangannya virus penyebab penyakit ini mengalami mutasi
yang mengakibatkan virus ini dapat ditularkan kepada manusia.
Flu burung adalah suatu jenis penyakit influenza yang ditularkan oleh burung kepada
manusia. Dua jenis virus flu burung, yaitu H5N1 dan H7N9, sampai saat ini menyebabkan
wabah di Asia, Afrika, Timur Tengah, dan beberapa bagian Eropa.

CARA PENULARAN
Virus flu burung dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan,
minuman, dan sentuhan. Namun, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggidandapat bertahan
hidup pada suhu yang dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukanpun dapat
menyimpan virus.

Gejala Flu Burung

Masa inkubasi virus dari masuk ke tubuh manusia sampai menimbulkan gejala adalah 3-5 hari.
Seseorang yang terkena flu burung akan mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, pegal-
pegal, pilek, batuk, dan sesak. Namun sebelum gejala tersebut muncul, ada juga penderita flu
burung yang terlebih dahulu mengalami:

 Muntah.
 Sakit perut.
 Diare.
 Gusi berdarah.
 Mimisan.
 Nyeri dada.

Pengobatan flu burung harus dilakukan secepat mungkin. Jika tidak, penyakit ini sangat
berpotensi menimbulkan komplikasi yang dapat membahayakan nyawa penderitanya, seperti:

 Infeksi paru-paru.
 Acute respiratory distress syndrome.
 Gagal multi organ (misalnya gangguan jantung dan disfungsi ginjal).

Penyebab Flu Burung

Virus flu burung merupakan virus influenza yang sebenarnya menyerang unggas, baik itu
unggas liar maupun unggas peternakan (ayam, bebek, angsa, atau burung). Infeksi virus flu
burung terhadap manusia pertama kali dilaporkan pada tahun 1997 dengan jenis virus H5N1.
Jenis lain yang juga dapat menginfeksi manusia adalah virus influenza H7N9, yang pertama kali
dilaporkan pada tahun 2013. Beberapa jenis virus flu burung lainnya yang dapat menyerang
manusia, antara lain H9N2, H7N7, H6N1, H5N6, dan H10N8.

Flu burung menular melalui kontak langsung dengan unggas yang sakit atau lingkungan yang
terkontaminasi, seperti:

 Menyentuh unggas yang telah terinfeksi, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati.
 Kontak dengan cairan tubuh unggas yang sakit, misalnya ludah. Atau tidak sengaja
menghirup percikan cairan tubuh tersebut.
 Kontak dengan debu dari kotoran unggas sakit yang telah mengering atau menghirupnya.
 Menyantap daging atau telurnya dengan tidak dimasak sampai benar-benar matang. Makan
daging dan telur yang matang tidak akan membuat Anda tertular virus flu burung.

Selain itu, bahaya yang sama juga mengintai apabila kita mengunjungi pasar unggas
dengan tingkat kebersihan yang buruk. Penularan dari orang ke orang belum jelas
mekanismenya.

Flu burung H5N1 sampai dengan Oktober 2017 telah menjangkiti 860 orang di seluruh
dunia dan menyebabkan kematian kepada 454 orang. Di Indonesia sendiri, kasus flu burung pada
manusia pertama kali menyebar pada tahun 2005. Sampai dengan Oktober 2017 terdapat 200
laporan kasus flu burung H5N1 di Indonesia, dengan 168 kematian.

Diagnosis Flu Burung

Segera temui dokter jika Anda mengalami gejala-gejala, seperti batuk, demam, dan
pegal-pegal. Terlebih jika gejala-gejala tersebut dirasakan setelah kontak dengan unggas. Setelah
itu, dokter akan mencocokkan gejala yang dirasakan pasien dengan tanda-tanda klinis pada flu
burung.
Jika dokter mencurigai pasien terjangkit flu burung, pemeriksaan lanjutan di laboratorium
perlu dilakukan untuk memastikannya. Pemeriksaan ini untuk memeriksa adanya virus pada
swab atau usapan hidung atau tenggorokan pasien. Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan adalah
foto Rontgen dada. Biasanya jika hasil pemeriksaan laboratorium dan foto Rontgen normal,
maka kemungkinan pasien tidak menderita flu burung.

Pengobatan Flu Burung

Pasien yang telah terbukti menderita flu burung biasanya akan dirawat di ruang isolasi di
rumah sakit untuk menghindari penularan. Selain dianjurkan untuk minum banyak cairan,
mengonsumsi makanan sehat, istirahat, dan minum obat pereda rasa sakit, dokter juga biasanya
akan memberikan obat-obatan antivirus agar penyakit tidak berkembang makin parah. Contoh
obat-obatan antivirus yang bisa diberikan dalam kasus flu burung adalah oseltamivir dan
zanamivir. Oseltamvir adalah obat pilihan utama.

Sebenarnya kedua obat ini diperuntukkan guna mengobati flu biasa dan sangat efektif jika
penggunaannya tidak melebihi dua hari setelah gejala muncul. Obat ini bisa diberikan secepatnya
setelah pasien dinyatakan positif terjangkit flu burung.

Selain berguna untuk pengobatan, oseltamivir dan zanamivir juga bisa dikonsumsi sebagai
obat pencegah flu burung, terutama diberikan kepada para petugas medis yang menangani pasien
penyakit ini dan kepada mereka yang aktivitas sehari-harinya berdekatan dengan unggas.

Komplikasi Flu Burung

Salah satu komplikasi yang bisa terjadi pada kasus flu burung adalah pneumonia.
Tambahan oksigen dan alat bantu napas atau ventilator akan dibutuhkan pada pasien yang
mengalami pneumonia dengan kesulitan bernapas. Selain itu, pemberian obat-obatan antibiotik
akan diberikan sampai pneumonia sembuh.

Pencegahan Flu Burung

Ketika flu burung mewabah di Indonesia, pemerintah banyak melakukan upaya


penanggulangan. Di antaranya adalah dengan mendistribusikan obat oseltamivir di setiap rumah
sakit rujukan untuk flu burung, melakukan pelatihan kepada dokter dan perawat tentang
pengobatan flu burung di rumah sakit, dan secara aktif melakukan survey dan mengambil sampel
orang-orang yang berisiko tertular flu burung.

Penyebaran virus flu burung memang sulit untuk dicegah. Namun terlepas dari hal itu,
kita harus tetap melakukan hal-hal yang dapat memperkecil risiko terjangkit.

Beberapa contoh sederhana adalah dengan selalu menjaga kebersihan tangan, menjaga
kebersihan kandang apabila kita memelihara unggas, memastikan untuk mengonsumsi daging
atau telur unggas yang telah dimasak dengan baik, dan tidak mengonsumsi unggas liar hasil
buruan karena kita tidak tahu penyakit apa saja yang mungkin ada di tubuh mereka.
Belilah daging unggas yang sudah dipotong di swalayan atau pasar tradisional yang
kebersihannya terjaga dengan baik. Daging siap masak akan meminimalkan risiko terkena flu
burung karena kita tidak perlu repot-repot memotong, mencabuti bulu, atau membersihkan isi
perut unggas. Sebisa mungkin hindarilah lapak unggas hidup di pasar yang kurang menerapkan
kebersihan dengan baik.

Sampai dengan saat ini belum ada vaksinasi yang spesifik untuk virus flu H5N1. Tetapi
Anda dapat melakukan vaksinasi flu tiap tahun untuk menurunkan risiko terjadinya mutasi virus.
Jika perlu, sertakan juga vaksinasi pneumokokus untuk mencegah pneumonia, yang merupakan
komplikasi dari flu burung.

INFLUENZA

Influenza atau flu adalah infeksi virus pada saluran pernapasan. Flu adalah kondisi yang
datang secara tiba-tiba, biasanya berlangsung selama 7 sampai 10 hari. Flu bisa hilang begitu
saja dan ada yang diobati menggunakan obat obatan alami atau obat resep. Kebanyakan kasus flu
umumnya bisa sembuh sepenuhnya.

Namun bagi orang tua, balita, dan orang yang daya tahan tubuhnya lemah, gejala flu bisa
terasa lebih parah dan bahkan mengakibatkan kematian akibat komplikasinya. Tipe lain dari flu
adalah flu babi (HIN1), flu burung (H5N1, H7N9), dan lain-lain.

Setiap tahun terdapat 10% hingga 15% kasus influenza, memengaruhi 250.000 – 500.000
orang. Jenis baru dari influenza A/H1N1 menyebabkan wabah pada Juni 2009.

Seberapa umumkah influenza?

Flu adalah kondisi yang sangat umum dan bisa memengaruhi pasien dari segala usia.
Influenza bisa dihindari dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan mendiskusikan dengan
dokter Anda untuk info lebih lanjut. Orang dewasa biasanya terjangkit influenza 2-3 sekali per
tahun sedangkan anak-anak bisa mencapai 6-7 kali per tahun.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala flu (influenza)?

Gejala influenza umumnya datang secara tiba-tiba. Tanda dan gejalanya biasanya mulai
dari 24 sampai 48 jam setelah terpapar virus flu. Gejala dan demam terburuk biasanya
berlangsung selama 3 sampai 5 hari. Tanda dan gejalanya seperti

 Demam tinggi (di atas 38ºC)


 Panas dingin, nyeri otot.
 Merasa sangat lemah atau lelah.
 Sakit kepala.
 Mata terasa sakit.
 Batuk dan bersin.
 Sakit tenggorokan
 Hidung meler.
 Sakit perut (terlebih pada anak-anak dibandingkan orang dewasa).
 Batuk dan merasa sangat lemah dan lelah bisa bertahan hingga 6 minggu..

Apa penyebab flu (influenza)?

Influenza atau flu adalah kondisi yang disebabkan oleh virus yang bisa dikaterogikan.
Anda jenis flu dari jenis A, B atau C. Jenis A adalah yang paling umum.

Orang yang terkena virus penyebab influenza akibat menghirup udara yang sudah
tercemar virus dari orang lain yang terinfeksi (misalnya melalui batuk atau bersin), atau dari
menyentuh sesuatu yang sudah disentuh orang yang terinfeksi.

Influenza bisa menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau jika Anda
memakan daging hewan tersebut.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk flu (influenza)?

Ada beberapa faktor risiko untuk influenza, misalnya:

 Usia. Influenza musiman cenderung menyerang balita dan orang tua.


 Kondisi tempat tinggal. Orang yang tinggal di fasilitas bersama dengan banyak penghuni,
seperti panti jompo atau asrama tentara, lebih sering terkena influenza.
 Sistem kekebalan tubuh lemah. Pengobatan kanker, obat anti penolakan, kortikosteroid,
dan HIV/AIDS bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda. Hal ini bisa membuat Anda
lebih mudah tertular influenza dan bisa juga meningkatkan risiko Anda terkena komplikasi.
 Penyakit kronis. Kondisi kronis, seperti asma, diabetes, atau jantung, bisa meningkatkan
risiko Anda terjangkit komplikasi akibat influenza.
 Hamil. Wanita hamil lebih mungkin untuk terjangkit komplikasi influenza, terutama dalam
trimester kedua dan ketiga.
 Kegemukan. Orang dengan Indeks Massa Tubuh sebesar 40 atau lebih memiliki peningkatan
risiko komplikasi dari flu.

Untuk mengatasi gejala lainnya yang membuat tidak nyaman, Anda bisa minum obat
pereda nyeri NSAID seperti paracetamol dan ibuprofen, hingga obat batuk pilek, atau
dekongestan. Jangan memberikan aspirin kepada anak-anak berusia kurang dari 16 tahun karena
akan sangat meningkatkan risiko terkena Reye’s Syndrome.

Menghirup uap hangat dapat melegakan hidung yang tersumbat dan membantu
mengencerkan sekret hidung (ingus). Tuangkan air panas ke dalam baskom lalu hirup uap hangat
yang dihasilkan oleh air panas tersebut. Minyak esensial yang beraroma dapat ditambahkan.
Anda dapat menggunakan selimut untuk membuat ruang tertutup bagi kepala Anda dan baskom
agar uap air dapat terfokus ke hidung Anda. Tundukkan kepala Anda agar dapat mengarahkan
uap air dengan lebih baik. Perbanyak minum air putih untuk mengencerkan ingus. Influenza
tidak bisa disembuhkan dengan antibiotik.

AIDS
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan
tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang
dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

Human Immunodeficiency Virus, atau HIV, adalah virus yang menyebabkan AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome).

HIV secara drastis dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinkan
penyakit, bakteri, virus, dan infeksi lainnya menyerang tubuh Anda. Tidak seperti virus lainnya,
tubuh Anda tidak bisa menyingkirkan HIV sepenuhnya. Jika Anda terinfeksi HIV, Anda akan
memilikinya sepanjang hidup.

AIDS adalah kondisi yang paling parah dari penyakit HIV dan ditandai dengan
munculnya penyakit lain, seperti kanker dan berbagai infeksi, yang muncul seiring dengan
melemahnya sistem kekebalan tubuh Anda.

Tanda-tanda & gejala

Meskipun Anda tidak menunjukkan gejala apapun, Anda masih dapat menularkan virus
ke orang lain. Ini karena HIV dapat memakan waktu hingga 2 sampai 15 tahun dalam
memunculkan gejala. Anda mungkin memiliki HIV dan masih terlihat sehat dan berfungsi secara
normal. Anda tidak dapat mengetahui secara pasti apakah Anda memiliki HIV sampai Anda
diperiksa.

HIV tidak langsung merusak organ Anda, tetapi akan menyerang sistem kekebalan tubuh,
sehingga memungkinkan terjadi berbagai penyakit lainnya, terutama infeksi, untuk menyerang
tubuh Anda. Gejala pertama dari HIV mirip dengan infeksi virus lainnya:

o Demam
o Sakit kepala
o Kelelahan
o Sakit otot
o Kehilangan berat badan
o Pembengkakan kelenjar di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha

AIDS adalah tahap lanjutan progresif dari infeksi HIV. HIV dapat mengurangi sistem
kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan banyak kondisi infeksi lainnya. Jika Anda memiliki
AIDS, Anda mungkin memiliki beberapa kondisi menular pada waktu yang sama, mislanya

o Infeksi, baik satu atau bahkan beberapa, contohnya tuberkulosis, infeksi sitomegalovirus,
kriptokokus meningitis, toksoplasmosis, cryptosporidiosis.
o Kanker. Misalnya kanker paru-paru, kanker ginjal atau limfoma, dan sarkoma Kaposi.
o Tuberkulosis (TB). Di negara-negara yang miskin sumber daya, TB adalah infeksi yang
paling umum yang terkait dengan HIV, dan merupakan penyebab utama kematian di antara
orang dengan AIDS.
o Sitomegalovirus. Virus herpes yang umum ini ditransmisikan dalam cairan tubuh seperti air
liur, darah, urin, air mani, dan air susu ibu. Sistem kekebalan tubuh yang sehat akan membuat
virus tidak aktif. Namun, jika sistem kekebalan tubuh melemah, virus muncul kembali dan
menyebabkan kerusakan pada mata, saluran pencernaan, paru-paru, atau organ lain.
o Kandidiasis. Kandidiasis adalah infeksi yang juga sering terjadi terkait HIV. Kondisi ini
menyebabkan peradangan dan menyebabkan lapisan putih dan tebal pada selaput lendir
mulut, lidah, kerongkongan, atau vagina.
o Kriptokokus meningitis. Meningitis adalah peradangan pada selaput dan cairan yang
mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meninges). Meningitis kriptokokal adalah
infeksi sistem saraf umum pusat yang terkait dengan HIV, disebabkan oleh jamur yang
ditemukan di dalam tanah.
o Toksoplasmosis. Infeksi yang mematikan ini disebabkan oleh Toxoplasma gondii, parasit
yang menyebar terutama oleh kucing. Kucing yang terinfeksi juga memiliki parasit dalam
tinja mereka, dan parasit kemudian dapat menyebar ke hewan lain dan manusia.
o Cryptosporidiosis. Infeksi ini disebabkan oleh parasit usus yang umum ditemukan pada
hewan. Anda dapat kontak dengan cryptosporidiosis ketika Anda menelan makanan atau air
yang terkontaminasi. Parasit tumbuh di usus Anda dan saluran empedu, menyebabkan diare
parah kronis pada orang dengan AIDS.
o Selain infeksi, Anda juga berisiko mengalami kanker dan masalah neurologis serta masalah
ginjal ketika Anda memiliki AIDS.

Kondisi ini dapat bermanifestasi sebagai:

o Thrush: lapisan keputihan dan tebal pada lidah atau mulut yang disebabkan oleh infeksi
jamur dan kadang-kadang disertai dengan sakit tenggorokan
o Infeksi jamur vagina yang parah atau berulang
o Penyakit radang panggul kronis
o Infeksi parah dan sering mengalami kelelahan ekstrem yang tidak dapat dijelaskan
penyebabnya, yang mungkin muncul bersamaan dengan sakit kepala, dan/atau pusing
o Turunnya berat badan lebih dari 5 kg yang tidak disebabkan karena peningkatan latihan fisik
atau diet
o Memar lebih mudah dari biasanya
o Periode diare yang lebih sering
o Sering demam dan/atau berkeringat di malam hari
o Pembengkakan atau pengerasan kelenjar yang terletak di tenggorokan, ketiak, atau pangkal
paha
o Periode batuk kering yang menerus
o Meningkatnya sesak napas
o Munculnya perubahan warna atau keunguan pada kulit atau dalam mulut
o Perdarahan pada kulit, mulut, hidung, anus, atau vagina, atau dari pembukaan di dalam tubuh
tanpa sebab
o Ruam kulit yang sering atau tidak biasa
o Mati rasa parah atau nyeri pada tangan atau kaki, hilangnya kendali otot dan refleks,
kelumpuhan, atau hilangnya kekuatan otot

Apa penyebab HIV dan AIDS?

AIDS disebabkan oleh HIV. HIV ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi,
air mani, dan cairan vagina dari orang yang terinfeksi. Sebagai contoh:

o Ketika Anda kontak dengan vagina, anal, atau oral seseorang yang memiliki HIV tanpa
kondom. HIV paling sering menular secara seksual. Hal ini karena cairan bercampur dan
virus dapat ditularkan, terutama di mana ada air di jaringan vagina atau dubur, luka, atau
infeksi menular seksual lainnya (IMS). Perempuan remaja sangat rentan terhadap infeksi
HIV karena selaput vagina mereka lebih tipis dan lebih rentan terhadap infeksi dibandingkan
wanita dewasa.
o Dengan berbagi jarum suntik dan peralatan obat suntik lainnya yang terkontaminasi dengan
HIV.
o Dengan menggunakan peralatan tato dan body piercing (termasuk tinta) yang tidak
disterilkan atau benar-benar dibersihkan dan terinfeksi HIV.
o Dari seorang ibu dengan HIV kepada bayinya (sebelum atau selama kelahiran) dan dengan
menyusui.
o Dengan memiliki infeksi menular seksual (IMS) lainnya seperti klamidia atau gonore. IMS
dapat melemahkan perlindungan alami tubuh Anda dan meningkatkan kesempatan Anda
terinfeksi HIV jika Anda terkena virus.
o Kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina yang memiliki infeksi HIV pada luka atau
luka terbuka

Anda tidak dapat ditularkan HIV melalui kontak sehari-hari seperti:

o Menyentuh
o Berjabat tangan
o Berpelukan atau berciuman
o Batuk dan bersin
o Memberikan darah
o Menggunakan kolam renang atau dudukan toilet
o Berbagi sprei
o Peralatan makan atau makanan
o Hewan, nyamuk, atau serangga lainnya.

Faktor-faktor risiko

AIDS disebabkan oleh HIV dan virus ini ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh dari
pasien HIV, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu. Sebagai contoh:

o Dengan melakukan kegiatan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang memiliki HIV.
o Dengan berbagi jarum suntik dan peralatan obat suntik lainnya yang terkontaminasi dengan
HIV.
o Dengan menggunakan peralatan tato dan body piercing (termasuk tinta) yang tidak
disterilkan dengan benar dan dibersihkan dan terinfeksi HIV.
o Dari seorang ibu dengan HIV kepada bayinya (sebelum atau selama kelahiran) dan dengan
menyusui.
o Kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina yang terinfeksi HIV pada luka atau luka
terbuka .

cara mengobati HIV dan AIDS

Tidak ada obat atau vaksin untuk HIV/AIDS. Ada beberapa obat yang membantu
memperlambat perkembangan penyakit. Bicaralah dengan dokter atau spesialis tentang
perawatan yang akan bekerja baik bagi Anda.

Anda harus tahu jika Anda positif untuk HIV sesegera mungkin untuk mendapatkan saran
medis dan pengobatan. Hal ini termasuk:

o Konsultasikan dengan dokter yang tahu tentang pengobatan HIV/AIDS.


o Jika Anda aktif secara seksual, informasikan pasangan seks yang mungkin juga terinfeksi.
o Jangan berbagi jarum.
o Dapatkan dukungan psikologis dengan terapis dan/atau bergabung dengan kelompok
pendukung untuk orang dengan HIV/AIDS.
o Dapatkan informasi dan dukungan sosial dan hukum dari organisasi layanan HIV/AIDS.
o Jangan berbagi status HIV Anda dengan orang-orang yang tidak perlu tahu. Orang dengan
HIV mungkin masih menghadapi diskriminasi. Hanya beri tahu orang-orang Anda dapat
memberikan dukungan.

Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi HIV/AIDS:

 Mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang kuat dengan pemeriksaan medis yang teratur
dan gaya hidup sehat
 Makan dengan baik
 Cukup istirahat dan berolahraga
 Hindari obat-obatan terlarang termasuk alkohol dan tembakau
 Pelajari cara mengelola stres secara efektif

Jika Anda positif HIV, Anda dapat menularkan virus ke orang lain meskipun Anda tidak
menampilkan gejala apapun. Lindungi diri Anda dan orang lain, cegah penyebaran HIV dengan:

o Selalu menggunakan kondom untuk seks vagina, oral, atau anal


o Jangan berbagi jarum atau peralatan obat lainnya
o Beri tahu orang-orang yang mungkin terkena cairan tubuh Anda, seperti dokter, dokter gigi
atau pembersih gigi

Anda mungkin juga menyukai