Anda di halaman 1dari 14

KACANG TANAH

(ARACHIS HYPOGAEA)
KELOMPOK 3
MUH. DZULFIKAR SYAM (G011181443)
NUN AINUN (G011181069)
ANDI SUCI AULIA (G011181014)
MARNITASARI (G011181102)
ULAT GRAYAK

KLASIFIKASI ULAT GRAYAK


Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Noctuidae
Genus : Spodoptera
Spesies : Spodoptera litura
TANAMAN INANG LAIN YANG DISERANG

a. Kedelai: Ulat grayak menyerang tanaman kedelai yang sudah


mulai berbuah sehingga mengakibatkan penurunan produksi dan
tanaman kedelai yang belum berbuah.
b. Cabai: Ulat grayak menyerang tanaman khususnya pada daun
cabai sehingga dapat merusak daun pada tanaman.
c. Jagung: Bagian Tanaman jagung yang diserang hama ini
adalah bagian batang yang masih muda, batang akan putus dan
akhirnya tanaman jagung mati.
CIRI-CIRI KHUSUS ULAT GRAYAK
1. memiliki ukuran panjang badan 20 - 25 mm.

2. Serangga ini sangat aktif pada malam hari, sementara

pada siang hari serangga dewasa ini diam ditempat


yang gelap dan bersembunyi.

3. Cara menyerangnya yaitu secara bersama-sama dalam

jumlah yang sangat besar untuk menunjang


metamorfosisnya.
CARA PENGENDALIANNYA
a. Pengendalian dilakukan secara mekanis, yaitu
mengumpulkan telur dan ulat-ulatnya kemudian
langsung membunuhnya. Dapat pula dilakukan dengan
pemangkasan daun yang telah menjadi sarang telur
ngengat dan membakarnya
b. Pengendalian dilakukan secara biologis, yaitu dengan
cara menyemprotkan Bacillus thuringienis atau
Borrelinavirus litur
c. Pengendalian dilakukan secara kimiawi, yakni sebagai
berikut:
1. Pemasangan sex pheromone, yaitu perangkap ngengat (kupu-
kupu) jantan.
2. Penyemprotan insektisisda yang mangkus dan sangkil
3. Pengolahan tanah secara baik sehingga dapat membunuh
kepompong ulat grayak yang bersembunyi di dalam tanah.
KUTU APHIS
KLASIFIKASI KUTU APHIS

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hemiptera
Famili : Aphididae
Genus : Aphis
Spesies : Aphis gossypii
TANAMAN LAIN YANG DISERANG
a. Melon (Cucumis melo) Hama ini menyerang pucuk daun
sehingga tanaman cenderung kerdil tak berkembang
atau bahkan mati.
b. Cabai (Capsicum annum) Hama ini lebih suka mengisap
cairan daun muda sehingga menyebabkan daun
terserang mengeriting, akhirnya tanaman cabai (tanaman
cabe) menjadi kerdil.
c. Kedelai (Glycine max) terserang kutu aphis daunnya
menjadi keriting dan apabila serangan parah disertai
dengan infeksi virus daun keriting berwarna hitam dan
pertumbuhan tanaman terhambat.
CIRI KHUSUS KUTU APHIS
1. Berukuran 1 – 6 mm
2. Bertubuh lunak
3. Berbentuk seperti buah pear.
4. Memiliki 3 pasang kaki.
5. Memiliki sepasang antena.
6. Mata dan mulutnya berada di kepala.
7. Memiliki sepasang sayap dan berbentuk
transparan.
8. Berwarna hitam, cokelat, dan hijau.
CARA PENGENDALIAN
a. Pengendalian Secara Biologi pada dasarnya adalah
pemanfaatan dan penggunaan musuh alami untuk
mengendalikan hama.
b. Pengendalian secara Kimiawi selektif untuk
mengembalikan populasi hama pada asas
keseimbangannya yaitu dengan menggunakan B.
tabaci seperti Acetamiprid, Serbuk biji mimba efektif
mengendalikan hama kutu aphis.
c. Pengendalian secara Mekanis yang bertujuan untuk
mengurangi populasi hama, mengganggu aktivitas
fisiologis hama yang normal, serta mengubah lingkungan
fisik menjadi kurang sesuai bagi kehidupan dan
perkembangan hama.
TUNGAU MERAH

Klasifikasi Tungau merah


Kindom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Acarina
Famili : Tertachidae
Genus : Tertacychus
Spesies : Tetracychus Bimaculatus
TANAMAN YANG DISERANG TUNGAU MERAH
a. Ubi kayu: hama tungau merah dengan intensitas tinggi
dapat menyebabkan semua daun luruh dan kehilangan
hasil.
b. Kentang: tungau menghisap cairan pada daun muda
sehingga tanaman akan menjadi nekrotik, kaku, dan
keriting.
c. Jeruk : Tungau merah memangsa tanaman yaitu pada
buah yang masih muda. Mulai yang ukurannya dari
sebesar kacang dan kerusakannya biasanya tampak
setelah buahnya berukuran besar seperti kelereng
CIRI-CIRI TUNGAU MERAH

a. secara global adalah pada bagian atas


permukaan daun terdapat titik kuning atau
cokelat.
b. Serangan pada bagian bawah daun
menyebabkan kerusakan mesofil, sehingga
transpirasi daun tanaman meningkat.
c. Serangan pada buah dapat menyebabkan
retakan-retakan cokelat pada kulit buah.
d. Tungau Merah bersifat polifag dan mempunyai
banyak tanaman inang.
CARA PENGENDALIAN TUNGAU MERAH

a. Pengendalian dengan cara mekanis yaitu


dengan cara pengairan hal ini dapat dilakukan
untuk mengendalikan populasi tungau merah.
b. Metode kimiawi yaitu pemusnahan tungau
merah dengan penyemprotan obat-obatan
kimiawi atau insektisida.
c. Pengendalian secara biologi dapat dilakukan
dengan menggunakan musuh alami (predator)
yang ada di alam.

Anda mungkin juga menyukai