Anda di halaman 1dari 76

LITERASI

SKB PERTANIAN

-2020
GALIH YOGA PRASAJA
aboeraqy

PENGENDALI OPT
ROBBI ZIDNI ILMAN

BAB I
REGULASI JAFUNG POPT

A. UU No 5 Tahun 2014 Tentang ASN


1. Ketentuan Umum
B. UU No 22 Tahun 2019 Tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan
1. Ketentuan Umum
C. PP No 6 Tahun 1995 Tentang Perlintan
1. Ketentuan Umum
D. Kepmenpan No 887 Tahun 1997 Tentang Pedoman Pengendalian OPT
1. Ketentuan Umum
E. Permenpan No 10 Tahun 2008 Tentang Jafung POPT & AK
1. Ketentuan Umum
F. Perbersama Mentan & KABKN Nomor 23 B Tahun 2008 Tentang Juklak Jafung POPT & AK
1. Ketentuan Umum
G. Permentan No 46 Tahun 2009 Tentang Juknislak Jafung POPT
1. Ketentuan Umum
H. Permentan No 80 Tahun 2012 Tentang Pedoman Formasi Jafung POPT
1. Ketentuan Umum

BAB II
OPT DAN PERLINTAN

A. OPT
1. Hama

2. Penyakit
3. Gulma

MATERI POPT Page 1


ROBBI ZIDNI ILMAN

B. Perlintan
1. Karantina
2. Pengendalian OPT
3. Eradikasi

BAB III
OPT KEBUN

A. Kelapa (Cocos nucifera)


1. Hama
a. Kumbang janur (Brontispa longissima)
 Gejala : pucuk daun kering
 Kendali : kultur teknis (pemupukan, manajemen air/sanitasi kebun), biologi
(parasitoid pupa Tetrastichus brontispae, entomopatogen Metarhizium
anisopliae), kimia (insektisida Asefat)
b. Kumbang badak (Oryctes rhinoceros) :
 Gejala : merusak pelepah daun muda yang belum terbuka setelah terbuka
terlihat potongan segitiga, merusak spadiks sehingga produksi turun & tanaman
mati, merusak titik tumbuh pada tanaman muda umur 2/kurang sehingga mati)
 Kendali : kultur teknis (sanitasi tanaman/kebun), biologi (entomopatogen
Baculovirus oryctes, Metarhizium anisopliae, feromon penarik, kanfer repellen,
serbuk mimba), kimia (insektisida Diazinon)
c. Belalang Sexava :

MATERI POPT Page 2


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : merusak buah muda sehingga gugur, merusak daun sehingga tinggal lidi
& mati
 Kendali : kultur teknis (sanitasi kebun & tanaman sela), mekanik (lem serangga di
batang, perangkap Sexava Balitpalma MLA), biologi (parasitoid telur Leefmansia
bicolor, entomopatogen Metarhizium anisopliae), kimia (insektisida sistemik
Dimehipo)
d. Ulat Artona catoxantha :
 Gejala : daun kering, buah muda & tua gugur
 Kendali : mekanik (kumpul/musnahkan), biologi (parasitoid Apanteles/Bessa
remota), kimia (insektisida diazinon/asefat)
e. Plesispa reichei (kumbang bibit kelapa) :
 Gejala : merusak daun muda yang belum terbuka sehingga ada garis coklat
memanjang
 Kendali : mekanik (kumpul/musnahkan), biologi (parasitoid telur
Ooencyrtus/Trichogrammatoidae, parasitoid pupa Tetrastichus, entomopatogen
Metarhizium anisopliae)
f. Ulat api/ulat siput (Setora, Darna, dll) :
 Gejala : larva muda makan epidermis daun bagian bawah sehingga seperti
terbakar, larva tua makan lamina daun sehingga sisa lidi
 Kendali : biologi (parasitod Apanteles parasae/Cheatexorista javana, predator
Chantheconidae/Sicanus, entomopatogen Beauveria/Cordyceps/NPV)
g. Kumbang Promecotheca (cumingii/coklat & soror/hitam) :
 Gejala : menyerang daun sehingga jaringan mati & berwarna coklat, serangan
berat kelihatan terbakar & buah gugur
 Kendali : mekanik (kumpul/musnahkan), biologi (parasitoid telur Achrysocharis
promecothecae, parasitoid larva Dimmochia javanicus, parasitoid larva/pupa
Pediobius parvulus)
h. Aceria guerreronis (tungau kelapa) :

MATERI POPT Page 3


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : terdapat warna putih pucat/kuning berbentuk segitiga terbalik dibawah


kelopak buah, kemudian meluas menutupi buah, warnapun berubah jadi
coklat/retak2/keluar eksudat getah, serangan berat buah cacat/kulit keras
 Kendali : biologi (entomopatogen Hirsutella thomsonii)
2. Penyakit
a. Bercak kelabu (jamur Pestalotipsis/Pestalotia palmarum)
 Gejala : awal ada bercak tembus cahaya pada daun, jadi coklat kekuningan akhir
jadi kelabu dikelilingi coklat tua, kemudian bercak bersatu dan terdapat bintik
terdiri atas tubuh buah/aservulus, selanjutnya daun seperti terbakar
 Kendali : kultur teknis (kondisi bibit baik, pengairan baik, pemupukan seimbang,
pupuk K untuk ketahanan), kimia (fungisida mankozeb/klorotalonil)
b. Bercak coklat (jamur Helminthosporium/Dreschlera incurvatum & Curvularia)
 Gejala : awal ada bercak kuning kecil bulat, bercak membesar berwarna coklat
tua, kemudian bercak bersatu menjadi bercak lebih besar yang tidak teratur
dengan pusat nekrotik berwarna coklat tua/coklat kelabu
 Kendali : kultur teknis (potong/bakar daun sakit), kimia (fungisida mankozeb/
klorotalonil)
c. Busuk pucuk PBP / gugur buah PGB (cromysta Phytopthora palmivora)
 Gejala : PBP (awalnya daun berubah warna dan tidak berkilau, bagian ujung
membengkok dan layu, stadium lanjut daun muda mongering, akibatnya daun
patah pada pangkal, membusuk pada jaringan di bawah rangkai daun, dipastikan
tanaman mati karena pembusukan titik tumbuh), PGB (awal sebelum gugur ada
bercak coklat terang kebasahan tidak beraturan pada buah, kemudian jadi gelap,
akhirnya jadi cekung & kering, bagian atas bercak agak basah, stadia lanjut
bercak makin meluas, ketika sampai perianth buah gugur, kadang bercak belum
sampai periant buah gugur, biasanya perianth menempel pada tangkai buah
gugur, waktu gejala awal sampai buah gugur 3-4 minggu)
 Kendali : kultur teknis (musnahkan tanaman sakit, sanitani & karantina), kimia
(fungisida sistemik Fosetil-Al, infus akar Aliette CA/Phosporic Acid)

MATERI POPT Page 4


ROBBI ZIDNI ILMAN

d. Bercak kuning
 Gejala :
 Kendali :
e. Daun kuning
 Gejala :
 Kendali :
3. Gulma
B. Kelapa Sawit (Elais guineensis)
1. Hama
a. UPDKS / Ulat api (Setora nitens, S.asigna, Darna trima, D.diducta, Thosea bisura) &
Ulat kantong (Metisa plana, Mahasena corbeti) & Ulat bulu (Dasychira inclusa,
D.mendosa)
 Gejala :
 Kendali : biologi (bioinsek bakteri Bacillus thurringiensis), kimia (insektisida
deltametrin/triklofon)
b. Kumbang penggerek pucuk KS (Orytes rhinoceros)
 Gejala : terdapat bekas gerekan ke arah titik tumbuh
 Kendali : kultur teknis (sanitasi tanaman/kebun), biologi (entomopatogen
Baculovirus oryctes, Metarhizium anisopliae, feromon attraktan, kanfer repellen,
serbuk mimba), kimia (insektisida Diazinon)
c. Rayap tanah (Macrotermes givlus)
 Gejala : memakan akar/batang tanaman, kemudian tanaman melapuk dan
tumbang
 Kendali : kultur teknis (musnahkan tanaman terserang), mekanik (hancurkan
sarang), kimia (insektisida karbosulfan)
d. Kumbang Apogonia
e. Tikus belukar (Rattus tiomanicus)
 Gejala : memakan bunga dan buah, terdapat luka bekas keratan tikus

MATERI POPT Page 5


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : biologi (predator Tyto alba), kimia (rodentisida antikoagulan


brodifakum & flokumafen)
2. Penyakit
a. Busuk pangkal batang / BPB (cendawan Ganoderma boninense)
 Gejala : daun tombak tidak membuka, pelepah daun bawah sengklek, muncul
badan buah jamur di pangkal batang, kemudian batang busuk dan mati
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/kebun, musnahkan tanaman sakit), biologi
(biofungi jamur Trichoderma), kimia (fungisida kontak heksakonazol, sistemik
triadimenol)
b. Busuk tandan / busuk buah / busuk tunas (cendawan Marasmius palmivorus)
 Gejala : awalnya ada miselia cendawan berwarna putih pada tandan & kulit
buah, kemudian tandan jadi busuk
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan dan tanaman, pemupukan berimbang)
kimia (fungisida sistemik tebukonazol)
c. Bercak coklat (cendawan Curvularia maculans/Pestalotipsis palmarum)
 Gejala : awalnya ada bintik kuning di tengah daun, kemudian meluas dan
berubah coklat
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman, musnahkan yang sakit), kimia
(fungisida captafol, kontak propineb, sistemik benomil)
d. Antraknosa (Colletotrichum)
 Gejala : daun mongering mulai dari ujung dan tepinya.
 Kendali : kimia (fungisida sistemik mankozeb)
e. Karat Daun / red rust (alga hijau Cephaleuros virescens)
 Gejala : muncul karat menutupi permukaan daun didukung oleh kelembaban dan
curah hujan tinggi dan debu jalanan
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman, pemupukan berimbang)
f. Penyakit tajuk / crown disease (factor genetis)
 Gejala : pelepah tidak membuka sempurna, seringkali busuk, daun tombak yang
belum membuka busuk berwarna coklat

MATERI POPT Page 6


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman, pemupukan berimbang)


3. Gulma
a. Sembung rambat / Mikania micrantha (daun lebar/)
 Kendali : mekanik (rotasi) dan kimia (herbisida paraquat dan glyphosate)
b. Alang-alang / Imperata cylindrica (rumput/grasses)
 Kendali : mekanik (rotasi) dan kimia (herbisida paraquat dan glyphosate)
c. Asystasia coromandeliana ()
 Kendali : mekanik (rotasi) dan kimia (herbisida paraquat dan glyphosate)
d. Tembelek / Lantana camara (daun lebar)
 Kendali : mekanik (rotasi) dan kimia (herbisida paraquat dan glyphosate)
e. Senduduk / Melastoma malabatricum (daun lebar)
 Kendali : mekanik (rotasi) dan kimia (herbisida paraquat dan glyphosate)
f. Pakis kawat / Dicranopteris linearis (pakisan/fern)
 Kendali : mekanik (rotasi) dan kimia (herbisida paraquat dan glyphosate)
g. Putihan / Chromolaena odorata
 Kendali : mekanik (rotasi) dan kimia (herbisida paraquat dan glyphosate)
h. Harendong / Clidemia hirta
 Kendali : mekanik (rotasi) dan kimia (herbisida paraquat dan glyphosate)
i. Paitan / Paspalum conjugatum (daun lebar)
 Kendali : mekanik (rotasi) dan kimia (herbisida paraquat dan glyphosate)
j. Babadotan / Ageratum conyzoides (daun lebar)
 Kendali : mekanik (rotasi) dan kimia (herbisida paraquat dan glyphosate)
k. Pakis kadal / Nephrolepis biserata (pakisan/fern)
 Kendali : mekanik (rotasi) dan kimia (herbisida paraquat dan glyphosate)
C. Sagu (Metroxylon sp)
1. Hama
a. Kumbang badak (Oryctes rhinoceros) :

MATERI POPT Page 7


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : merusak pelepah daun muda yang belum terbuka setelah terbuka
terlihat potongan segitiga, merusak spadiks sehingga produksi turun & tanaman
mati, merusak titik tumbuh pada tanaman muda umur 2/kurang sehingga mati)
 Kendali : kultur teknis (sanitasi tanaman/kebun), biologi (entomopatogen
Baculovirus oryctes, Metarhizium anisopliae, feromon penarik, kanfer repellen,
serbuk mimba), kimia (insektisida kontak Diazinon)
b. Belalang Sexava nubila:
 Gejala : merusak buah muda sehingga gugur, merusak daun sehingga tinggal lidi
& mati
 Kendali : kultur teknis (sanitasi kebun & tanaman sela), mekanik (lem serangga di
batang, perangkap Sexava Balitpalma MLA), biologi (parasitoid telur Leefmansia
bicolor, entomopatogen Metarhizium anisopliae), kimia (insektisida sistemik
Dimehipo)
c. Ulat Artona catoxantha :
 Gejala : daun kering, buah muda & tua gugur
 Kendali : mekanik (kumpul/musnahkan), biologi (parasitoid Apanteles/Bessa
remota), kimia (insektisida kontak diazinon/asefat)
d. Kumbang sagu (Rhynchophorus ferrugineus)
 Gejala : serangan sekunder setelah oryctes, terdapat bekas gerekan pada luka
bekas oryctes, bila menyerang titik tumbuh tanaman akan mati
 Kendali : melanik (feromon), kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman), biologi
(parasitoid larva Scolia erratica, nematoda entomopatogen larva/imago
Heterorhabditis indicus, Steinernema riobrave, S.carpocapsae), kimia (insektisida
kontak diazonin)
2. Penyakit
a. Bercak kuning coklat (Cercospora)
 Gejala : bercak coklat pada daun kemudian bercak jadi kering dan berlubang,
serangan berat kanopi meranggas

MATERI POPT Page 8


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman, pemupukan berimbang), kimia


(fungisida )
3. Gulma
D. Karet (Hevea brasiliensis)
1. Hama
a. Rayap (Coptotermes curviganathus)
 Gejala : adanya trowongan berliku tempat sarang rayap, di pembibitan
menggerek batang dari ujung stum sampai akar sehingga mata okulasi tidak
tumbuh, menggerek akar sehingga pertumbuhan mati
 Kendali : kultur teknis (bersihkan tunggul & sisa akar, bongkar sarang rayap,
bungkus ujung stum), mekanik (rayap dipancing agar keluar dari stum dengan
ubi kayu, sungkai dan serbuk gergaji), kimia (insektisida sistemik/kontak
carbofuran)
2. Penyakit
a. Jamur akar (Rigidoporus lignosus/JAP, Ganoderma pseudofereum/JAM, Fomes
noxius/JAC)
 Gejala : daun pucat kuning tepi melipat ke dalam, daun gugur ranting mati, di
akar terdapat benang jamur putih agak tebal menempel kuat, Rhizomorf JAM
berwarna merah, rhizomorf JAC berwarna coklat
 Kendali : kultur teknis (pengolahan tanah dan menabur belerang, sanitani
lahan/tanaman, menanam cover crop dan tanaman repelen seperti
lengkuas/kunyit/temulawak, menggunakan bibit bebas JAP, ), biologi (jamur
antagonis Trichoderma), kimia (fungisida PNCB/tridemorf/triadimefon/
triadimenol/propionazol)
b. Gugur daun / embun tepung / powdery mildew (Oidium heveae)
 Gejala : daun muda keriting di tepi,kemudian hitam & gugur, sehingga sisa
tangkai, daun tua ada bercak putih seperti beledu halus, kemudian coklat &
gugur

MATERI POPT Page 9


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : kultur teknis (tanam varietas tahan, pupuk berimbang), kimia (fungisida
sistemik triadimefon)
c. Gugur daun (Colletotrichum gleosproides)
 Gejala : daun layu, menggulung & bergelombang/keriput di bagian tepi, di bagian
keriput muncul konidia merah jambu, pada daun tua ada bercak coklat dengan
tepi kuning dan berkeriput, serangan juga pada ranting sehingga jadi die back
 Kendali : kultur teknis (tanam varietas tahan, pemupukan cukup, sanitasi
tanaman), kimia (fungisida sistemik protektif mankozeb/belerang)
d. Jamur upas (Corticium salmonicolor)
 Gejala : awal ada miselium tipis seperti perak, kemudian miselia menebal dan
menggumpal, kulit busuk, mudah lepas, daun meranggas, cabang terserang
keluar latex bila kering menghitam.
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman, klon resisten, jarak tanam lebar),
kimia (fungisida tridemorf & bubur bordeux)
e. Busuk berjamur Mouldy rot (Ceratocystis fimbriata)
 Gejala : bercak cekung coklat, kelembaban tinggi membentuk lapisan kelabu,
serangan sampai ke kayu merusak cambium & bidang sadap
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/kebun, klon resisten, pemupukan
berimbang), kimia (fungisida benomil, karbendazim, tridemefon)
f. Kering alur sadap / KAS
3. Gulma
a. Alang-alang / Imperata cylindrica (rumput/grasses)
 Kendali : mekanik (pembabatan), kimia (herbisida sistemik glifosat/sulfosat)
b. Paitan / Paspalum conjugatum (rumput/grasses)
 Kendali : mekanik (pembabatan), kimia (herbisida sistemik glifosat/sulfosat)
c. Cynodon dactylon (rumput/grasses)
 Kendali : mekanik (pembabatan), kimia (herbisida sistemik glifosat/sulfosat)
d. Ottochloa (rumput/grasses)
 Kendali : mekanik (pembabatan), kimia (herbisida sistemik glifosat/sulfosat)

MATERI POPT Page 10


ROBBI ZIDNI ILMAN

e. Tembelek / Lantana camara (daun lebar/board leaf)


 Kendali : mekanik (pembabatan), kimia (herbisida kontak paraquat/sistemik
diuron)
f. Senduduk / Melastoma (daun lebar/board leaf)
 Kendali : mekanik (pembabatan), kimia (herbisida kontak paraquat/sistemik
diuron)
g. Chromolaena (daun lebar/board leaf)
 Kendali : mekanik (pembabatan), kimia (herbisida kontak paraquat/sistemik
diuron)
h. Sembung rambat / Mikania (daun lebar/board leaf)
 Kendali : mekanik (pembabatan), kimia (herbisida sistemik glifosat)
i. Borreria (daun lebar/board leaf)
 Kendali : mekanik (pembabatan), kimia (herbisida sistemik glifosat)
E. Kopi (Coffea)
1. Hama
a. Penggerek buah kopi / PBKo (Hyphothenemus hampei)
 Gejala : terdapat gerekan kumbang betina pada buah kopi, mula-mula membuat
lubang kecil ujung buah, kemudian kumbang meletakkan telur pada lubang
gerekan
 Kendali : mekanik (memasang perangkap attraktan ), kultur teknis (tanam
varietas masak serentak USDA 762/BP 42, pengaturan naungan, putus daur
hidup dengan petik bubuk, lelesan, racutan), biologi (cendawan entomopatogen
Beauveria bassiana), kimia (attraktan etanol, insektisida kontak deltametrin)
2. Penyakit
a. Karat daun kopi (Hemileia vastatrix)
 Gejala : ada bercak kuning pada daun kemudian jadi coklat, permukaan bercak
pada bawah daun terdapat uredospore seperti tepung berwarna jingga.

MATERI POPT Page 11


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : kultur teknis (pupuk berimbang, pemangkasan & naungan cukup,


menanam varietas tahan USDA 762, lini S 795), kimia (fungisida sistemik
mankozeb)
b. Nematoda parasite (Pratylenchus coffeae & Radopholus similis)
 Gejala : tanaman kerdil, daun kuning dan gugur, pertumbuhan cabang primer
terhambat, bunga sedikit, buah premature dan kosong, akar serabut busuk
berwarna coklat/hitam, serangan berat tanaman mati
 Kendali : kultur teknis (pakai varietas tahan BP 308, penggunaan pupuk
kandang), biologi (jamur antagonis Paecilomyces lilacinus), kimia (nematode
kontak kadusafos/dazomet)
3. Gulma
F. Kakao (Theobroma kakao)
1. Hama
a. Penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella)
 Gejala : buah berwarna belang kuning, bila digoyang tidak berbunyi, bila dibelah
biji saling melekat satu sama lain, bagian yang digerek berwarna hitam dan tidak
berkembang.
 Kendali : kultur teknis (panen sering, pemangkasan, sanitasi, & pemupukan),
mekanis (penyarungan buah dan feromon seks), biologis (predator semut
hitam/rangrang, jamur entomopatogen Beauveria bassiana dan Paecilomyces
fumosoroseus), kimia (insektisida kontak sipermetrin)
b. Penghisap buah kakao (Helopeltis antoni)
 Gejala : menyerang pucuk/buah muda dengan menghisap cairan, pada kulit buah
muncul bercak kehitaman dan retak, pada pucuk muncul bercak kehitaman pada
ranting kemudian kering dan mati.
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman dan pemupukan berimbang),
biologis (predator semut hitam/rangrang, jamur entomopatogen Beauveria
bassiana, ), kimia (insektisida nabati daun mimba Azadirachta indica & insektisida
kontak diazinon)

MATERI POPT Page 12


ROBBI ZIDNI ILMAN

c. Penggerek cabang/ranting (Zeuzera coffea)


 Gejala : ada lubang gerekan, permukaan lubang ada kotoran hama bercampur
serpihan kayu, akibat gerekan pada ranting, bagian tanaman diatas gerekan
kering & mati
 Kendali : mekanis (potong & bakar cabang yang terserang), kimia (teteskan
insektisida kontak karbofuran)
d. Ulat kilan (Hyposidra talacca)
 Gejala : menyerang dau muda, serangan awal pada tanaman penaung lamtoro,
serangan berat tanaman gundul
 Kendali : kimia (insektisida nabati antifeeding daun mimba azadirachtin dan
insektisida kontak sipermetrin)
e. Penggerek ranting (kumbang Xyleborus sp)
 Gejala : ranting yang terserang ada lubang kecil (d=1mm), bila cabang dikupas
ada alur gerekan yang ditumbuhi jamur ambrosia, cabang yang terserang kering
dan mudah patah, sehingga tanaman meranggas, menyerang tanaman kurang
sehat dan lingkungan lembab.
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman & pupuk berimbang), mekanis
(potong/bakar cabang yang terserang), kimia (tetes insektisida kontak sihalotrin)
2. Penyakit
a. Busuk buah kakao (Phytopthora palmivora)
 Gejala : serangan dimulai dari ujung dekat tangkai buah, buah berbercak
kehitaman, bagian buah yang busuk hitam & basah,
 Kendali : kultur teknis (sanitasi tanaman/lahan, pemangkasan,
potong/benamkan buah yang terserang), biologi (jamur antagonis Trichoderma),
kimia (fungisida protektif sistemik tembaga/mankozeb)
b. Kanker batang (Phytopthora palmivora/infestans)
 Gejala : pada permukaan kulit batang/cabang ada warna gelap & keluar cairan
kemerahan seperti lapisan karat, jika lapisan kulit luar dikorek tampak lapisan
dalam berwarna merah kecoklatan.

MATERI POPT Page 13


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman & pemangkasan), biologi (jamur


antagonis Trichoderma), kimia (fungisida protektif tembaga)
c. Penyakit pembuluh kayu/VSD (Oncobasidium thebromae)
 Gejala : daun kuning dengan bercak hijau terutama daun ke2/ke3 dari ujung,
bekas dudukan daun terserang ada 3 titik coklat, cabang sakit dibelah membujur
tampak garis coklat pada kayu/xylem & lentisel membesar, akhirnya ranting
gundul dan mati
 Kendali : kultur teknis (pemangkasan, penaungan, pemupukan, sanitasi
lahan/tanaman, potong/bakar bagian sakit, varietas tahan Sulawesi 1, 2, scavina
6), kimia (fungisida sistemik azoxytrobim & defanoconazol)
d. Antraknosa (Colletotrichum gleosproides)
 Gejala : daun muda ada bintik coklat tidak beraturan dengan batas bintik cincin
warna kuning, kemudian bintik melebar & berlubang, akhirnya daun rontok
sehingga ranting jadi gundul & kering. Pada buah muda jadi busuk kering mulai
ujung (berkerut/antraknos), batas bagian sehat dan sakit ada cincin warna
kuning
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman, pemupukan, penaungan,
pemangkasan), kimia (fungisida prokloras dan karbendasim)
e. Hawar ekor kuda (Marasmius, vector kumbang Xyleborus)
 Gejala : daun jadi coklat & kering, beberapa transparan, muncul benang seperti
rambut hitam dari batang/daun yang sakit, pada kondisi kotor/lembab rambut
keluar dari akar, daun rontok tertahan jaring seperti sarang laba2, kondisi ini
menyebabkan tanaman seperti tertutup atap, sehingga kelembaban dibawah
pohon tinggi, serangan berat tanaman mati mengering.
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman, drainase cukup, pemangkasan,
potong/bakar bagian/tanaman sakit, pemberian pupuk K&P, sambung samping
klon tahan, bila areal ditanamai kembali diberi kapur dolimit dan pupuk kandang,
dibenamkan limbah laut), biologis (jamur antagonis Trichoderma), kimia
(fungisida organo merkuri)

MATERI POPT Page 14


ROBBI ZIDNI ILMAN

f. Jamur akar (Rigidoporus lignosus/JAP, Ganoderma pseudofereum/JAM, Fomes


noxius/JAC)
 Gejala : awalnya seluruh daun layu serentak, kuning, gugur, kemudian tanaman
mati,
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman, tanaman sakit dibongkar sampai
akarnya kemudian dibakar, buat parit isolasi, pemberian kapur dan urea
dipiringan pohon), biologis (jamur antagonis Trichoderma), kimia (fungisida
sistemik triadimenol)
3. Gulma
G. Teh
1. Hama
a. Wereng hijau (Empoasca flavescens)
 Gejala : warna tulang daun teh jadi merah coklat, ada noda kemerahan pada
daun seperti terbakar (leaf burn) kemudian menguning, pertumbuhan daun
terhambat & pucuk daun tumbuh tidak normal, akhirnya tanaman jadi gundul &
produksi turun
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman, pengelolaan penaung selama
musim panas), mekanik (kumpul/musnahkan), biologi (predator Coccinella &
Chrysopa, parasitoid tawon braconid/ichneumonid), kimia (insektisida nabati
azadirachtin, insektisida kontak deltametrin/karbosulfan)
b. Kepik penghisap daun (Helopeltis antonii)
 Gejala : kepik menusuk dan menghisap daun the sehingga ada bercak hitam pada
pucuk/daun muda
 Kendali : kultur teknis (pemetikan dengan daur petik <7 hari, pemupukan
berimbang N sedikit, pemangkasan tidak bertepatan dengan berkembangnya
hama, mengendalikan inang gulma daun lebar), mekanis (petik daun the yang
ada telurnya), biologis (predator Hierodula & Tenodera, jamur antagonis BB,
parasitoid tawon braconid/ichneumonid), kimia (insektisida kontak deltametrin)
c. Tungau jingga (Brevipalpus phoenicis)

MATERI POPT Page 15


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : menyerang daun biasa bukan tunas petik, menyebabkan urat daun &
pangkal daun mati, serangan berat daun berubah jadi kemerahan, kemudian
kering dan gugur.
 Kendali : kultur teknis (pangkas daun terserang, pupuk berimbang N sedikit,
pengendalian inang gulma daun lebar), biologis (predator Amblyseius), kimia
(akarisida kontak dikifon/propargit)
d. Ulat Jengkal (Hyposidra talaca, Ectropis bhumrmitra, Biston suppessaria)
 Gejala : menyerang daun, pucuk daun, pentil daun, serangan berat daun
berlubang & pucuk tanaman gundul, tinggal tulang daun.
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman, pupuk berimbang NPKMg, tidak
menanam tanaman inang seperti kopi, kakao, kacang, jeruk, dll), mekanis
(ambil/musnahkan kepompong), biologis (parasitoid Apantales, Charops
obtusus, Telenomus periparitus, tawon braconid/ichneumonid, lalat tachinid,
jamur entomopatogen Fusarium, Paecilomyces fumosa), kimia (insektisida
sistemik metomil)
e. Ulat gulung daun (Homona coffearia)
 Gejala : daun disambung dan digulung dengan sutra untuk tempat berlindung.
 Kendali : mekanik (ambil/musnahkan daun terserang, kepompong & kelompok
telur), biologi (parasitoid Macrocentrus homonae, Elasmus homonae, jamur
entomopatogen wilt desease & bakteri), kimia (insektisida kontak karbaril)
f. Ulat penggulung pucuk (Cydia leucostoma)
 Gejala : menyerang pucuk yang akan dipanen, pucuk digulung memakai benang
halus untuk mengikat sehingga tetap bergulung, ulat masuk kepucuk dan
memakan dari dalam
 Kendali : mekanik (ambil/musnahkan pucuk terserang, kepompong & kelompok
telur), biologis (parasitoid Apantales), kimia (insektisida kontak karbaril)
2. Penyakit
a. Cacar daun / blister blight (jamur Exobasidium vexans)

MATERI POPT Page 16


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : serangan terjadi pada peko (pucuk ke 1, 2, 3) dan jaringan


muda/tunas/cabang, awal terlihat bintik kecil tembus cahaya, kemudian bercak
lebar dengan pusat tidak berwarna dibatasi cincin warna hijau menonjol
kebawah, bercak berubah jadi putih & ada spora, kemudian pusat bercak
berwarna coklat tua, mati dan daun berlubang.
 Kendali : kultur teknis (pangkas sejajar tanah dahan/ranting penaung yang
rimbun menjelang kemarau, daur petik harus pendek <10 hari, klon tahan PS1,
RB1, & GMB1,2,3,4,5), kimia (fungisida sistemik tridemorf, bitertanol, benomyl,
tembaga)
b. Busuk daun (jamur Cylindrocladium scoparium & Glomerella cingulate)
 Gejala : menyerang dipersemaian, timbul bercak coklat pada daun induk dimulai
dari ujung/ketiak daun, serangan lanjut daun induk lepas dari tangkai, akhirnya
setek kering & mati.
 Kendali : kultur teknis (atur kelembaban dan buat parit drainase), kimia (sebelum
tanam setek dicelupkan fungisida mankozeb, setelah tanaman semprot fungisida
benomyl)
c. Mati ujung bidang petik/die back (jamur Pestalotia thea)
 Gejala : awal pada ranting/pucuk ada bercak coklat, becak membesar dengan
pusat bercak berwarna abu2 dan berbintik hitam sebesar jarum pentul
merupakan pusat spora, serangan lanjut pucuk/ranting kering
 Kendali : kultur teknis (petik tepat waktu & petik pucuk dempok, pupuk
berimbang, sanitasi lahan/tanaman), kimia (fungisida tembaga)
d. Penyakit akar (jamur akar merah anggur/Ganoderma pseudoferreum, akar merah
bata/Poria hypolateritia, akar hitam/Rosellina bonudes/arcuata), Penyakit kanker
belah (Armillaria mellea), Penyakit leher akar (Ustulina deusta)
 Gejala : gejala serangan diatas tanah tanaman tiba2 layu dan mengering, tapi
daun tidak gugur, daun berubah warna merah tembaga, tetap melekat pada
ranting, beberapa hari kemudian gugur. Gejala serangan dibawah tanah terlihat
benang jamur yang berwarna sesuai jenis jamur.

MATERI POPT Page 17


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : kultur teknis (bongkar/bakar sampah, tanaman & penaung sakit, buat
drainase baik, tanam penaung yang tahan), biologis (tanam rumput
Guatemala/crotalaria selama 2 tahun baru ditanam, beri jamur antagonis
trichoderma), kimia (gali selokan & beri serbuk belerang disekeliling blok
terserang, fumigasi dengan metil bromide / vapam)
3. Gulma
H. Tebu
1. Hama
a. Penggerek pucuk (Scirpophaga exerptalis)
 Gejala : ada lorong gerekan pada ibu tulang daun, lorong gerekan lurus di bagian
tengah pucuk tanaman sampai ruas muda dibawah titik tumbuh, titik tumbuh
mati, daun muda menggulung & mati, setiap batang ada 1 penggerek.
 Kendali : kultur teknis (benih bebas penggerek, varietas tahan, rotasi dengan
padi/palawija, fisika (pemasangan light trap), biologi (parasitoid Trichogramma),
kimia (insektisida karbofuran)
b. Penggerek batang (PB bergaris/Chilo sacchariphagus, PB berkilat/Chilo auricilius, PB
raksasa/Phragmataecia castanea)
 Gejala : bercak putih bekas gerekan pada daun kulit luar tidak tembus, lorong
gerekan pada bagian dalam pelapah dan ruas, titik tumbuh mati, sehingga daun
muda layu & mati, setiap batang >1 penggerek
 Kendali : kultur teknis (benih bebas penggerek, varietas tahan, rotasi dengan
padi/palawija, sanitasi lahan/tanaman), biologis (parasitoid Trichogramma/ lalat
jatiroto Diatraephaga strintalis), kimia (insektisida endosulfan/ monokrotofos
c. Tikus (Rattus argentiventer)
 Gejala : luka bekas gerekan pada pucuk tanaman/ruas, batang tebu patah pada
bekas gerekan
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/kebun, penyiangan gulma tempat
berlindung tikus), mekanis (gropyokan), biologis (predator burung Tyto alba),
kimia (pengasapan belerang & umpan racun bromodiolon/brodifakum)

MATERI POPT Page 18


ROBBI ZIDNI ILMAN

d. Uret (Lepidiota stigma)


 Gejala : tanaman layu, daun kering dan mati, tebu mudah roboh dan mudah
dicabut, bagian pangkal batang terdapat luka gerekan, disekitar perakaran
terdapat uret, kerugian 4-5 ekor/pohon
 Kendali : kultur teknis (rotasi tanaman dengan padi/palawija, pembajakan dalam,
pengendalian inang gulma gramineae & daun lebar), fisika (light trap awal musim
hujan), biologis (pemberian mikoriza, nematode entemopatogen), kimia
(insektisida codusafos & Chlorpyrifos)
e. Boktor (Dorysthenes)
 Gejala : larva menggerek pangkal tanaman sampai batang tebu 5-10 cm dari
tanah, sehingga batang tebu tidak tersuplai air dari akar, kemudian tebu
menguning, kering, & mati mendadak
 Kendali : kultur teknis (olah lahan 2 kali bajak, garu, kair, sanitasi tunggul
cabut/bakar, rotasi tanaman), fisika (light trap), mekanis (kumpul/musnahkan
hama), biologis (JEP Metharizium), kimia (insektisida)
f. Kutu bulu putih (Ceratovacuna lanigera)
 Gejala : terdapat lapisan putih pada daun, serangan berat menurunkan
rendemen
 Kendali : mekanis (potong/musnahkan daun diluar kebun, elus daun dengan kain
basah/tanah), biologis (kerawai parasite Encarsia flavoscutellum), kimia
(insektisida
g. Kutu perisai (Aulacaspis madiunensis/A. tegalensis)
 Gejala : batang kering & pertumbuhan terhambat, pada batang tebu tua yang
belum diklentek ada kutu berwarna putih/merah muda membentuk perisai bulat
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman, klentek kontinyu)
2. Penyakit
a. Luka api (jamur Ustilago scitaminea)
 Gejala : daun muda berubah bentuk jadi bulat memanjang seperti cambuk,
berwarna hitam, berukuran sebesar pensil.

MATERI POPT Page 19


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : kultur teknis (rotasi tanaman, varietas tahan, tanaman yang terserang
jangan dikepras), mekanis (potong/bungkus/musnahkan bagian sakit), kimia
(rendam benih dengan fungisida triadimefon)
b. Penyakit pembuluh/ratoon stunting disease (bakteri Leaf Sonia)
 Gejala :
 Kendali : kultur teknis (rendam benih dengan air panas, varietas tahan), kimia
(disinfektan pisau potong/alat panen dengan larutan Lysol)
c. Penyakit mosaic (virus SCMV/SCSMV)
 Gejala : ada garis mosaic tidak beraturan berwarna hijau gelap pada daun
 Kendali : kultur teknis (varietas tahan, sanitasi lahan/tanaman)
d. Blendok (bakteri xanthomonas albilineans)
 Gejala : daun klorotis akan mongering & berbentuk garis mengikuti berkas
pembuluh & menyebar dari ibu tulang daun ke tepi daun, biasanya daun/pucuk
daun terlipat sepanjang garis, serangan berat seluruh daun bergaris hijau dan
putih
 Kendali : kultur teknis (variets tahan, sanitasi lahan/tanaman, benih sehat), kimia
(desinfeksi pisau potong/ alat panen dengan Lysol)
e. Penyakit pokkahbung (jamur Gibberella moniliformis)
 Gejala : daun klorosis, pelepah daun tidak sempurna & pertumbuhan terhambat,
ruas bengkok & gepeng, pembusukan dari daun ke batang. Bila batang dibelah
dalam ruas membusuk memanjang dan terbagi sekat melintang, sehingga
terlihat seperti tangga.
 Kendali : kultur teknis (varietas tahan)
f. Hangus daun/leaf schorch (jamur stagonospora sacchari)
 Gejala : daun berbentuk memanjang dikelilingi halo berwarna kunig, dengan
kematian jaringan pada bagian tengah.
 Kendali : kultur teknis (varietas tahan)
g. Busuk akar dan pangkal batang (jamur xylaria)

MATERI POPT Page 20


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : akar membusuk, pada ujung akar ada noda merah, kemudian bersatu
dan membusuk. Diatas ujung akar membentuk banyak cabang, ujung akar mati &
percabangan tak normal (seperti sapu). Silinder pusat hilang, membusuk, ujung
akar jadi lemas & berlubang.
 Kendali : kultur teknis (varietas tahan, benih sehat, pemberaan & pengolahan
tanah, drainase baik), fisika (penjemuran & pengeringan tanah),
h. Penyakit dongkelan (jamur marasmius sacchari)
 Gejala : tanaman tua sakit tiba2, daun kering dari luar ke dalam, pelepah daun
seperti direkatkan pada batang oleh benang jamur menyerupai kertas, serangan
awal sejak tanaman masih muda,
 Kendali : kultur teknis (varietas tahan, benih sehat, pemberaan & pengolahan
tanah, drainase baik), fisika (penjemuran & pengeringan tanah)
3. Gulma
I. Lada
1. Hama
a. Penghisap buah (Kepik Dasynus piperis)
 Gejala : kepik menghisap buah lada sehingga jadi kosong, kering & menghitam,
serangan berat pada tunas menyebabkan buah layu & tunas mati.
 Kendali : biologis (parasitoid larva Anastatus dasyni, JEP nimfa Beauveria
bassiana & Spicaria), kimia (insektisida kontak klorpirifos, karbosulfan)
b. Penggerek cabang (Kumbang Lophobaris piperis)
 Gejala : larva membuat lubang bulat dekat pangkal percabangan muda,
kemudian masuk & menggerek didalamnya, larva memakan bagian tengah
cabang, sehingga pertumbuhan terganggu. awalnya cabang berubah jadi kuning,
coklat, kemudian menghitam & biasanya mati.
 Kendali : mekanik (potong/bakar bagian terserang diluar kebun), biologis
(parasitod larva tawon Spatius/Eupelmus, JEP nimfa Beauveria bassiana), kimia
(insektisida kontak delta metrin)
c. Penghisap bunga (Kepik Diconocoris/Diplogomphus hewetti)

MATERI POPT Page 21


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : hanya menghisap bunga & buah lada, kepik menusuk bunga &
menghisap cairanya, akibatnya bunga jadi hitam & gugur atau tandan buah
muda banyak yang ompong
 Kendali : biologi (predator belalang Euderus, JEP nimfa Beauveria bassiana &
Spicaria), kimia (insektisida kontak/sistemik deltametrin /fipronil)
d. Kutu daun (Kutu Taxoptera auranti)
 Gejala : memakan daun lada muda, akibatnya daun jadi kering, keriting, dan
menghitam.
 Kendali : kimia (insektisida dimetoat)
2. Penyakit
a. Busuk pangkal batang (Cromista Phytophthora capsici)
 Gejala : serangan pada akar atau pangkal batang menyebabkan kelayuan daun
mulai dari pucuk lalu kebawah hingga mati, akar dan batang terserang berwarna
hitam, daun terserang ada bercak ditepi daun atau bentuk bulat hitam ditengah
daun.
 Kendali : kultur teknis (parit isolasi tanaman terserang, drainase baik dalam/luar
kebun, penyulaman setelah 1-2 tahun, pemangkasan sulur/daun/cabang, tanam
covercrop Arachis pintoi), mekanis (pengeringan tanah dengan sinar matahari,
kumpul/bakar bagian terserang), biologis (jamur antagonis Trichoderma), kimia
(fungisida sistemik Mefenoksam/Propineb)
b. Keriting daun (Leaf Curl Virus, vector Aphis/Orosius)
 Gejala : daun berwarna hijau kekuningan, belang, dan pinggir menggulung
kedalam/ keriting, sehingga bentuk daun memanjang/kecil. Daun terlihat jarang,
tangkai buah pendek, buahnya kecil & sedikit. Gejala lanjut pertumbuhan
tanaman kerdil & tidak berbuah.
 Kendali : kultur teknis (potong/bongkar/bakar tanaman yang sakit), mekanis
(gunting/pisau pangkas dipanaskan, matikan Aphis & Orosius),
c. Penyakit kuning (Nematoda Radopholus similis & Meloidogyne intognita)

MATERI POPT Page 22


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : nematode menyerang akar dengan munusuk dan menghisap cairan


sehingga terjadi luka, akibatnya pertumbuhan tanaman terhambat terutama
musim hujan, warna daun & sulur jadi kuning pucat, tidak layu dan tampak kaku,
kemudian daun kuning, lalu gugur dan gundul.
 Kendali : kultur teknis (parit isolasi tanaman sakit, potong/bakar tanaman sakit,
drainase baik, penanaman Arachis pintoi/Tagetes patula, hindari pelukaan &
bersihkan alat tanam/pangkas), biolois (jamur antagonis Trichoderma), kimia
(nematisida kontak kadusafos, sistemik karbofuran)
3. Gulma
J. Jambu Mete
1. Hama
a. Kepik penghisap (Helopelthis)
 Gejala : menusuk menghisap pucuk muda, tunas, bunga, biji, buah & daun.
Tempat yang ditusuk berubah warna jadi coklat, serangan berat pada tunas
dapat menyebabkan pucuk layu & mati, bunga yang diserang menjadi hitam &
mati,
 Kendali : biologis (JEP nimfa & dewasa Beauveria bassiana, parasitoid telur
tawon Telenomus & Erythmelus, parasitoid nimfa Leiophron helopeltidis), kimia
(insektisida kontak sipermetrin)
b. Ulat kipat (Kupu Cricula trifenestrata)
 Gejala : memakan daun jambu mete, serangan awal pada bagian bawah daun
muda, serangan lanjutan memakan daun tua sehingga jadi undul/ sisa tulang
daun. Sutra dari kepompong bias dipanen
 Kendali : biologis (parasitoid telur lalat Tachinid, parasitoid pupa tawon
Ichneumon, predator Tenoderus).
c. Wereng putih jambu mete (Lawana)
 Gejala : nimfa mengisap cairan tanaman, jika ranting dibuka ada bekas warna
coklat dalam ranting hijau, itulah tempat wereng menusuk & mengisap cairan.

MATERI POPT Page 23


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : biologis (parasitoid tawon Aphanomerus, JEP Synnematium, Predator


semut rang2 & Tenoderus), kimia (insektisida kontak dimehipo)
d. Trips
 Gejala : menusuk mengisap cairan daun, kemudian gugur
 Kendali : biologi (predator kumbang Coccinelid, lalat jala, semut rang2), Kimia
(insektisida kontak fipronil)
e. Ulat pengkorok daun (Acrocercops syngramma)
 Gejala : daun yang terserang terdapat ruang gerek berliku, ulat memakan daging
daun & tersisa lapisan luar epidermis atas dan bawah daun. Daun yang sudah
terserang kering, keriput & gugur
 Kendali : kimia (insektisida kontak sipermetrin)
f. Ulat penggerek jambu & kacang mete (Nephopteryx)
 Gejala : buah muda yang diserang jadi kosong, busuk & jatuh, buah tua yang
diserang tidak penuh & kualitas rendah
 Kendali : kimia (insektisida kontak sipermetrin)
g. Kutu putih (Ferissia virgata)
 Gejala : mulut jarumnya menghisap cairan tanaman, serangan berat bagian
tanaman gugur.
 Kendali : biologis (preator kumbang Coccinelid), kimia (insektisida kontak etiprol)
h. Belalang
 Gejala : memakan daun, bunga, ranting
 Kendali : kimia (insektisida kontak sipermetrin)
2. Penyakit
a. JAP (Rigidoporus lignosus)
 Gejala : jika perakaran dibuka, akar jadi busuk & pada permukaannya ada
miselium jamur berwrna putih kemudian jadi kuning gading. Gejala tampak,
daun berwarna hijau kusam, permukaan daun menelungkup, kuning, layu, &
gugur. Akhirnya pohon gundul & mati

MATERI POPT Page 24


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : kultur teknis (bongkar/bakar tanaman terserang, sanitasi


lahan/tanaman, membuat parit isolasi sedalam pohon yang terserang, taburkan
pupuk organic & belerang sirus), biologis (jamur antagonis Trichoderma), kimia
(fungisida kontak heksakonazol & sistemik triadimefon)
b. Antraknosa (Colletotrichum gloeosporoides)
 Gejala : gejala awal bercak basah mengkilap kemudian berubah jadi colklat
kemerahan, daun yang terserang keriput berbintik kecil2, tandan Bunga jadi
hitam & gugur, buah & biji jadi keriput & gugur, tunas daun / pucuk jadi kering
akhirnya pohon mati
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman, drainese baik, pemupukan rutin
& berimbang), mekanis (potong/kubur/bakar bagian terserang), kimia (fungisida
protektif mankozeb)
c. Busuk batang & akar (Pythium/Phytophthora/Fusarium)
 Gejala : Pythium (bagian bawah daun kuning & tanaman kerdil, bibit akarnya
busuk mulai dari ujung akar), Phytopthora (bibit jadi pucat dengan jaringan
warna gelapsepanjang tangkai, serangan lanjut bibit bengkak, layu &
busuk/roboh), Fusarium (daun pucat, tangkai daun runtuh & layu, daun layu
mulai dari bawah sampai atas, batang jadi coklat hitam & kuning, bibit jadi layu
& mati)
 Kendali : kultir teknis (drainase baik, pemangkasan/penaungan baik, sanitasi
lahan/ tanaman, tanah bekas tanaman sakit dikasi kapur), mekanis (bibit sakit
cabut/bakar), kimia (fungisida mankozeb)
d. Blendok (Botryodiplodia)
 Gejala : batang/cabang yang luka keluar cairan bening kuning & lengket,
kemudian mengental & menghitam, kulit kayu busuk, pecah, berwarna hitam &
mengeluarkan lendir lengket, serangan parah cabang kering & mati
 Kendali : kultur teknis (hindarkan pelukaan mekanis/fisis, tanam tanaman
pematah angin, bagian yang sakit dikerok & diolesi kapur, pemupukan

MATERI POPT Page 25


ROBBI ZIDNI ILMAN

berimbang), mekanis (kayu pagar/ tanaman sakit dipotong/bakar), kimia


(fungisida mankozeb)
e. Bercak daun (Pestalotia)
 Gejala : pada daun ada bercak kecil transparan dari ujung/pinggir daun
kemudian meluas dengan cepat ke bagian tengah, bila daun diamil dan dilihat
pada sinar matahari akan Nampak bagian hijaunya rusak, sehingga daun jadi
transparan, kering & rontok, serangan berat tanaman gundul.
 Kendali : kultur teknis (berikan mulsa pada musim panas, tanam tanaman
penaung & over crop, pemupukan berimbang), mekanis (kumpul/bakar daun
sakit), kimia (fungisida mankozeb)
3. Gulma
a. Paspalum Conjugatum : kimia (herbisida sistemik isopropyl amina glifosat)
K. Vanili
1. Hama
a. Bekicot
 Gejala : merusak batang, daun & bunga
 Kendali : kimia (molukasida protektif fentin asetat & kontak metal dehid/
saponin)
2. Penyakit
a. Busuk batang vanili (Fusarium oxysporum / Nectria vanillae)
 Gejala :
 Kendali : kultur teknis (bibit sehat, tanam bawang2an disekitar guludan sebelum
& sesudah menanam vanili, vanili tidak boleh luka & guludan jangan diinjak,
hindari pukan ayam, drainase baik, musnahkan tanaman sakit), biologis (jamur
antagonis Trichoderma, fungisida nabati cengkeh eugenol), kimia (fungisida
mankozeb/benomil/carbendazim)
b. Busuk Sclerotium
 Gejala : pangkal batang busuk & berwarna coklat, pada bagian itu & tanah
disekitarnya terlihat miselia berwarna putih, stadia lanjut miselia membentuk

MATERI POPT Page 26


ROBBI ZIDNI ILMAN

sklerotia berwarna coklat, umumnya serangan hanya pada akar & pangkal
batang sampai ketinggian 5 cm dari tanah.
 Kendali : kultur teknis (benih sehat berasal dari kebun bebas pathogen,
pemupukan berimbang, pemangkasan & sanitasi), biologi (jamur antagonis
Trichoderma)
c. Busuk pucuk & buah (Phytophthora parasitica)
 Gejala : menyerang buah, pucuk, daun & batang muda. Pucuk yang terserang
jadi busuk & berwarna coklat kekuningan, kemudian jadi hitam
 Kendali : kultur teknis (pemangkasan & sanitasi lahan/tanaman), mekanis
(musnahkan tanaman sakit),
d. Antraknosa (Colletotrichum gleosporoides / C. vanillae)
 Gejala : ada bercak pada batang & daun yang telah tua, bercak terlihat pada tepi
atau tengah daun.
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman, pemangakasan)
3. Gulma
L. Kapas
1. Hama
2. Penyakit
3. Gulma

BAB IV
OPT PANGAN

A. Padi
1. Hama
a. Penggerek batang padi (PBPP/Scirpophaga innotata, PBPK/Scirpophaga incertules,
PBPB/Chilo supressalis, PBPM/Sesamia inferens)

MATERI POPT Page 27


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : larva menggerek batang padi sehingga menimbulkan kerusakan system


pembuluh tanaman di dalam batang, kerusakan yang ditimbulkan menyebabkan
anakan mati (sundep/vegetatif) dan malai jadi hampa (beluk/generatif)
 Kendali : kimia (insektisida karbofuran, fipronil, karbosulfan, dimehipo)
b. Wereng coklat (Nilaparvata lugens)
 Gejala : wereng menghisap cairan pada system pembuluh tanaman, kemudian
tanaman menguning dan cepat sekali mengering, umumnya gejala mengumpul
pada satu lokasi – melingkar disebut hopperburn. AE 15 ekor/rumpun.
 Kendali : kultur teknis (pemberian pupuk K) biologi (JEP beauveria bassiana,
varietas tahan IR 26, 36, 56, 64, 72 ), kimia (amitraz, karbofuran, fipronil,
karbosulfan)
c. Wereng hijau vector virus tungro (Niphotettix virescens, N.nigropictus, N.cincticeps,
N.malayanus)
 Gejala : wereng menghisap cairan daun dari bagian pinggir daripada bagian
tengah / pelepah daun, tanaman jadi kerdil, anakan berkurang, daun berubah
warna jadi kuning sampai kuning oranye. AE 5 ekor/rumpun
 Kendali : biologis (varietas tahan IR 66, 72), kimia (karbofuran, tiametoksam,
imidakloprid)
d. Walang sangit (Leptocorisa oratorius)
 Gejala : menghisap butiran gabah yang sedang mengisi, beras/gabah berubah
warna, mengapur, & hampa. AE >1 ekor/2 rumpun
 Kendali : kultur teknis (penyiangan/penyemprotan gulma, ratakan sawah &
pupuk secara merata agar pertumbuhan seragam), mekanis (tangkap hama
dengan jarring sebelum pembungaan, umpan dengan ikan/daging yang busuk &
kotoran ayam), kimia (insektisida fipronil, propoksur, metolkarb)
e. Kepinding tanah (Scotinophara coarctata)
 Gejala : bagian bekas lubang hisapan berubah jadi coklat menyerupai penyakit
blast, daun jadi kering dan menggulung secara membujur, gejala juga sering

MATERI POPT Page 28


ROBBI ZIDNI ILMAN

menyerupai sundep/beluk dengan gabah setengah berisi/ hampa. AE 5


ekor/rumpun.
 Kendali : fisika (light trap), mekanis (serangga ditangkap/bakar), kimia
(insektisida kontak BPMC, etiprol)
f. Tikus (Rattus argentiventer)
 Gejala : kerusakan parah terjadi pada fase generative sehingga tanaman tidak
dapat membentuk anakan baru, tikus merusak padi mulai dari tengah petak
kemudian meluas ke area pinggir dan menyisakan 1-2 baris padi di pinggir
petakan dalam keadaan rusak.
 Kendali : kultur teknis (tanam serempak, sanitasi habitat), mekanis (gropyok
masal, sistem bubu perangkap/TBS/LTBS), biologis (predator Tyto alba), kimia
(fumigasi, redentisida pernapasan belerang dan antikoagulan brodifakum)
g. Ganjur (Orseolia oryzae)
 Gejala : daun menggulung seperti daun bawang dengan ukuran bisa panjang bisa
pendek, sehingga sulit dilihat. Anakan yang berdaun bawang tidak dapat
menghasilkan malai. Larva memakan titik tumbuh tanaman
 Kendali : kultur teknis (atur waktu tanam agar puncak curah hujan ≠ fase
vegetative, bajak tunggul dari tanaman sebelumnya, bersihkan inang selama
masa bera seperti Oryza rufipogon), mekanis (light trap), biologi (varietas tahan),
kimia (insektisida sistemik granular karbofuran)
h. Hama putih palsu (Cnaphalocrocis medinalis)
 Gejala : daun berwarna putih dan terlipat disebabkan larva memakan jaringan
hijau daun dari dalam lipatan daun meninggalkan permukaan bawah daun
berwarna putih.
 Kendali : kultur teknis (pengairan yang baik dan pemupukan berimbang, jangan
semprot insektisida sebelum tanaman berumur 30 hari setelah tanam pindah),
kimia (insektisida fipronil & karbofuran)
i. Hama putih (Nympula depunctalis)

MATERI POPT Page 29


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : daun terpotong seperti digunting, daun yang terpotong itu dibuat larva
seperti tabung untuk membungkus dirinya. Gulungan daun berisi larva
mengapung dipermukaan air
 Kendali : kimia (insektisida fipronil & karbofuran)
j. Ulat tentara/grayak (Spodoptera mauritia, Mymthimna separata, S.exempta,
S.litura)
 Gejala : ulat memakan daun mulai dari bagian tepi kemudian ke bagian tengan
dan hanya menyusakan tulang daun dan batang saja. Mymthimna separate
dapat memotong malai pada pangkalnya, dikenal ulat pemotong leher malai
 Kendali : mekanis (light trap), kimia (insektisida BPMC & karbofuran)
k. Ulat tanduk hijau (Melanitis leda)
 Gejala : larva memakan daun mulai dari tepi dan ujung daun,
 Kendali : kultur teknis (hindari tanaman inang tebu, sorghum, imperata,
panicum), biologi (parasitoid telur Trichogramma), kimia ()
l. Ulat jengkal – palsu hijau (Naranga aenescens)
 Gejala : larva muda memarut jaringan epidermis tanaman meninggalkan lapisan
bawah daun berwarna putih, larva tua makan pinggiran daun
 Kendali : kultur teknis (pemupukan sesuai dosis), biologis (parasitoid telur
Trichogramma, parasitoid larva/pupa Ichneumonidae, Braconidae, Eulophidae,
Chalcidae, predator laba2)
m. Orong-orong (Gryllotalpa orientalis)
 Gejala : hama ini memotong tanaman pada pangkal batang, hama ini merusak
akar muda dan bagian pangkal tanaman yang berada dibawah tanah.
Pertanaman padi muda yang terserang mati sehingga terlihat adanya spot spot
kosong di sawah
 Kendali : kultur teknis (perataan & penggenangan tanah), kimia (umpan sekam +
insektisida, insektisida fipronil & karbofuran)
n. Lalat bibit (Hydrellia phylippina)

MATERI POPT Page 30


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : larva merusak jaringan tanaman bagian dalam sampai titik tumbuh daun
sehingga ada bercak kuning disepanjang tepi daun yang baru muncul dan daun
terserang berubah bentuk, tanaman yang terserang anakannya berkurang,
serangan berat memperlambat fase pematangan.
 Kendali : kultur teknis (pengeringan lahan), kimia (insektisida bensultap,
karbofuran)
o. Keong mas (Pomacea canaliculata)
 Gejala : merusak dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya,
menyebabkan bibit hilang dipertanaman, bekas potongan daun & batang yang
diserang terlihat mengambang. Adanya telur berwarna merah muda.
 Kendali : kultur teknis (pengaturan pengairan penggenangan dan pengeringan
serta dibuat caren agar mudah menangkapnya, tanam bibit yang tua & tanam >1
bibit/rumpun), mekanis (gunakan jarring 5 mm dipintu masuk air untuk
menangkap keong, hancurkan keong dengan kayu), kimia (moluskasida kimia
niclos amida & moluskasida botani lerak, deris & saponin)
p. Burrung (Lonchura, Ploceus)
 Gejala : mengakibatkan biji hampa, dan biji banyak yang hilang
 Kendali : kultur teknis (benih yang sudah disebar ditutup dengan tanah, benih
harus lebih banyak, tanam serentak), mekanis (orangan sawah dari jam 6-10 pagi
& 2-6 sore, jaring isolasi serangan burung, kendalikan habitat burung)
2. Penyakit
a. Hawar daun bakteri (Xanthomonas campestris)
 Gejala : bercak kuning sampai putih berawal dari garis lebam berair dari tepi
daun, bercak mulai dari salah satu atau kedua tepi daun kemudian meluas
menutupi seluruh helaian daun. Pada varietas rentan bercak bisa sampai ke
pangkal dan pelepah daun. Infeksi pada pembibitan menyebabkan bibit jadi
kering.
 Kendali : kultur teknis (jarak tanam jangan rapat, pupuk nitrogen sesuai dosis,
benih bebas pathogen, sanitasi lahan & tanaman sakit, kompos jerami harus

MATERI POPT Page 31


ROBBI ZIDNI ILMAN

terdekomposisi sempurna), biologis (varietas tahan Conde/Angke), kimia


(bakterisida sistemik oksitetrasiklin/teramisin, streptomisin sulfat, tembaga)
b. Bakteri daun bergaris (Xanthomonas campestris)
 Gejala : ada bercak sempit berwarna hijau gelap kemudian membesar berwarna
kuning dan tembus cahaya diantara pembuluh daun. Kemudian bercak
membesar berubah menjadi coklat dan berkembang menyamping melalui
pembuluh daun besar. Seluruh daun varietas rentan berubah warna jadi coklat &
mati. Keadaan mendukung seluruh pertanaman berwarna oranye kekuningan
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan/tanaman/tunggul/jerami yang sakit,
kompos jerami harus terdekomposisi sempurna, benih bebas pathogen, pupuk N
sesauai dosis, jarak tanam tidak rapat, berakan tanah sesudah panen), kimia
(bakterisida sistemik oksitetrasiklin/teramisin, streptomisin sulfat, tembaga)
c. Blast (Pyricularia grise)
 Gejala : bercak belah ketupat pada daun, lebar ditengah & runcing di kedua
ujung dengan ukuran 1-1,5 x 0,3-0,5 cm, kemudian berkembang menjadi abu abu
di tengahnya. Daun2 varieras rentan bisa mati. Infeksi bisa terjadi pada ruas
batang & leher malai yang disebut blast leher. Leher malai berubah jadi hitam &
patah, sehingga malai sedikit berisi / hampa
 Kendali : kultur teknis (pupuk N sesuai dosis, waktu tanm tepat agar
pembungaan tidak banyak embun/hujan), biologi (varietas tahan), kimia
(fungisida metil tiofanat, fosdifen, kasugamisin)
d. Hawar pelepah daun (Rhizoctonia solani/Thanatephorus cucumeris)
 Gejala : pelepah daun diantara permukaan air dan daun ada bercak abu2
berbentuk elips
 Kendali : kultur teknis (pupuk N sesuai dosis, jarak tanam jangan rapat, keringkan
sawah beberapa hari saat anakan maksimum, rotasi tanaman dengan kacang2an,
pangkas/bangkar gulma & tanaman sakit), kimia (belerang, karbendazim,
tebukonazol)

MATERI POPT Page 32


ROBBI ZIDNI ILMAN

e. Busuk batang (Sclerotium oryzae/Magnaporthe salvini/Helminthosporium


sigmoideum)
 Gejala : terjadi pada batang dekat permukaan air, ada bercak warna hitam
bentuknya teratur pada sisi luar pelepah daun kemudian membesar. Akhirnya
cendawan menembus batang padi yang kemudian jadi lemah, anakan mati,
akibatnya tanaman rebah.
 Kendali : kultur teknis (tunggul padi sesudah panen dibakar, keringkas petakan &
biarkan tanah sampai retak sebelum diairi, gunakan pupuk berimbang, pupuk N
sesuai dosis, & pupuk K), kimia (belerang/ difenokonazol)
f. Busuk pelepah daun bendera (Sarocladium oryzae)
 Gejala : infeksi terjadi pada pelepah daun paling atas yang menutupi malai muda
pada akhir fase bunting, awalnya ada noda bulat memanjang hingga tidak teratur
dengan panjang 0,5-1,5 cm, warna abu2 ditengah dan coklat/coklat abu2 di
pinggir. Kemudian bercak membesar, sering bersambung & bisa menutupi
pelepah daun. Infeksi berat malai hanya muncul sebagian /tidak berkembang &
mengerut, malai yang muncul sebagian hanya menghasilkan sedikit bulir berisi.
 Kendali : kultur teknis (bakar tunggu sesudah panen, jarak tanam jangan rapat,
gunakan pupuk K pada fase anakan), kimia (fungisida karbendazim, mankozeb,
karbendazim)
g. Tungro (vector wereng hijau)
 Gejala : tanaman terinfeksi tumbuh kerdil dengan anakan sedikit, daun berubah
warna dari hijau jadi kuning kemudian kuning oranye sampai kuning coklat,
dimulai dari ujung daun terutama daun muda. Malai jadi kecil steril & tidak
sempurna. Bercak coklat gelap menutupi bulir sehingga hasil rendah.
 Kendali : kultur teknis (waktu tanam serempak dalam 20 ha luasan sawah, tanam
jajar legowo, tanam bibit sebulan sebelum puncak wereng hijau, pengairan pada
kapasitas lapang), mekanis (buang/bakar tanaman sakit, kendalikan wereng
hijau), biologis (varietas tahan kalimas, bundoyudo, tukad petanu/unda/balian)
h. Hawar daun jingga

MATERI POPT Page 33


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : ada bercak pada daun & pelepah daun berwarna hijau kuning terang
berkembang menuju ujung daun. Bercak lama kelamaan menjadi nekrotik dan
menyatu menyerupai hawar daun.
 Kendali : kultur teknis (jarak tanam lebih lebar, pengairan berselang ketika
tanaman membentuk malai, pupuk berimbang), kimia (fungisida karbendazim &
benomil)
i. Kerdil rumput (vector wereng coklat)
 Gejala : tanaman kerdil & anakan banyak, sehingga seperti rumput. Daun sempit,
pendek, kaku, warna hijau pucat & ada bercak karat.
 Kendali : mengendalikan vektornya
j. Kerdil hampa (vector wereng coklat)
 Gejala : tanaman kerdil & anakan banyak. Daun bergerigi pada tanaman muda,
terlihat sebelum menggulung, helai daun rusak bergejala klorotik & pecah. Pada
daun bendera jadi melintir, berubah bentuk & memendek pada fase bunting.
 Kendali : mengendalikan vektornya
3. Gulma
a. Ageratum conyzoides (daun lebar)
b. Monochoria vaginalis (daun lebar)
c. Cynodon dactylon (rumput)
d. Digitaria ciliaris (rumput)
e. Imperata cylindrica (rumput)
f. Panicum repens (rumput)
g. Cyperus iria (teki)
h. Cyperus rotundus (teki)
B. Jagung
1. Hama
a. Penggerek batang jagung (Ostrina furnacalis)

MATERI POPT Page 34


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : kerusakan terjadi pada setiap bagian tanaman, ada lubang kecil pada
daun, lubang gorokan pada batang/bunga jantan/pangkal tongkol, batang &
tassel mudah patah, tumpukan tassel rusak
 Kendali : kultur teknis (waktu tanam tepat, rotasi dengan kedelai/kacang tanah,
pemotongan sebagian Bunga jantan 4 dari 6 baris tanaman), biologis (parasitoid
telur Trichogramma, predator larva & pupa Euborellia annulata, BEP larva
Bacillus thuringiensis, JEP larva Beauveria bassiana & Metarhizium anisopliae),
kimia (insektisisda monoklorofos, triazofos, dklorofos, karbofuran)
b. Penggerek tongkol jagung (Helicoverpa armigera)
 Gejala : imago betina meletakkan telur pada rambut jagung, setelah menetas
larva masuk ke tongkol & memakan biji yang sedang berkembang, kemudian
menurunkan kualitas & kuantitas tongkol
 Kendali : kultur teknis (pengolahan tanah baik/intensif), biologi (Parasitoid telur
Trichogramma, parasitoid larva muda Eriborus argentiopilosa, JEP Metarhizium
anisopliae, BEP Bacillus thuringiensis, VEP Ha-NPV), kimia (insektisida Decis)
c. Ulat grayak (Spodoptera litura, new Spodoptera frugiperda)
 Gejala : serangan terjadi pada musim kemarau, larva kecil merusak daun
menyerang serentak dan berkelompok dengan meninggalkan sisa epidermis
bagian atas. Larva berada dibawah permukaan daun. Inangnya tomat, kubis,
cabe, buncis, bawang merah, terung, kentang, kangkung, bayam, padi, tebu,
jeruk, pisang, tembakau, kacang, tanaman hias, gulma Limnocharis, Passiflora,
Aageratum Cleome, Trema.
S.frugiperda hama baru berasal dari amerika tengah, pertama menyerang jagung
di pasaman barat 26/3/19, musuh alami parasitoid telenomus, JEP Metarhizium
& Numoraea, taburkan abu sekam, dan gula.
 Kendali : kultur teknis (bakar sisa tanaman, pengolahan tanah intensif), Mekanis
(kumpul/musnahkan hama & tanaman terserang, perangkap feromon seks),
biologi (VEP Sl-Nuclear Polyhedrosis Virus, JEP Cordysep, Aspergilus flavus,
Beauveria bassiana, Nomuarea rileyi, Metarhizium anisopliae, BEP Bacillus

MATERI POPT Page 35


ROBBI ZIDNI ILMAN

thuringiensis, NEP Steinernema, Predator Sycanus, Andrailus spinideus,


Selonepsis geminada, Parasitoid Apanteles, Telenomus spodopterae, Microplistis
similis, Peribeae), kimia (insektisida diazinon, karbaril, monoklorofos)
d. Lalat bibit (Atherigona)
 Gejala : endemic jawa & Sumatra, Imago meletakkan telur di bawah permukaan
daun, setelah menetas larva melubangi batang, kemudian membuat terowongan
sampai ke dasar batang, sehingga tanaman jadi kuning & mati, serangan berat
merusak pertanaman jagung sehingga jadi puso.
 Kendali : kultur teknis (ubah waktu tanam, rotasi tanaman, & tanam serempak),
biologis (parasitoid telur Trichogramma, parasitoid larva Opius & Tetrastichus,
Predator imago Clubiona japonicola, varietas tahan jagung QPM putih seperti
MSQ-P1S1C1-11, MSQ-P1S1C1-12, jagung QPM kuning seperti MSQ-K1S1C1-16,
MSQ-K1S1C1-35), kimia (perlakuan benih dengan insektisida thiodikarb/
karbofuran, penyemprotan bibit dengan insektisida karbosulfan/thiodikarb)
e. Belalang (Locusta migratoria)
 Gejala : memakan seluruh bagian daun termasuk tulang daun, jika populasi tinggi
mampu memakan batang & tongkol jagung. Inang nya padi, jagung, sorghum,
tebu, alang2, gelagah, rumput, kelapa, bamboo, kacang tanah, petsai, sawi &
kubis daun.
 Kendali : kultur teknis (pengolahan tanah sedalam 10 cm, atur pola
tanam/rotasi/tumpang sari dengan tanaman yang tidak disukai seperti kedelai,
kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, kacang panjang, tomat, kapas), mekanis
(kumpul/musnahkan kelompok telur dalam tanah, jarring/perangkap/bakar
nimfa yang ada), biologis (JEP Metharizium anisopliae, Beauveria bassiana,
Predator Enthomophaga, Naosuma cocustai), kimia (insektiida Fenitrothion)
f. Kutu daun (Aphids maydis)
 Gejala :
 Kendali :
g. Hama gudang (Sitophilus zeamays)

MATERI POPT Page 36


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : merusak biji jagung menjelang panen & dalam penyimpanan, larva
menggerek biji dan hidup dalam biji. Inangnya beras, gandum, kacang tanah,
kacang kapri, kedelai, kelapa & mete.
 Kendali : kultur teknis (waktu panen tepat, varietas tahan dengan asam fenolat
tinggi & asam amino rendah, sanitasi gudang, kadar air biji <12%), mekanis
(bakar biji yang terserang, sortasi), fisika (perlakuan suhu 5C & 35C), biologi
(insektisida nabati daun Annona, Lantana, Ageratum, Pyrethrum, Capsicum, JEP
Beauveria bassiana, Parasitoid Anisopteromalus calandrae), kimia (fumigasi
Phosphine & Methyl bromide, insektisida deltametrin & fosfin)
2. Penyakit
a. Bulai (Peronosclerospora maydis/philippinensis/sorghii)
 Gejala : ada warna putih sampai kekuningan pada daun, diikuti garis2 klorotik.
Pada pagi hari disisi bawah daun ada lapisan berbulu halus warna putih terdiri
atas konidiofor & konidium jamur. Ada 2 gejala, Gejala lokal dan gejala sistemik
jika infeksi cendawan ke titik tumbuh semua daun terinfeksi. Jika infeksi terjadi
pada tanaman tua buah terbentuk tidak sempurna & tanaman kerdil
 Kendali : kultur teknis (tanam serempak, diberakan 2-5 minggu, varietas tahan
sukaraga, lagaligo, lamuru, gumarang), mekani (eradikas tanaman terserang),
kimia (fungisida metalaksil)
b. Bercak daun (Bipolaris maydis)
 Gejala : ada ras O & T, lebih bahaya ras T. Ras O ada bercak warna coklat
kemerehan ukuran 0,6cm x 1,2-1,9cm. Ras T berbentuk kumparan dengan bercak
warna hijau kunig/klorotik kemudian jadi coklat kemerahan terdapat pada
seluruh bagian tanaman. Bibit yang terinfeksi jadi layu kemudian mati dalam
waktu 3-4 minggu setelah tanam. Tongkol terinfeksi akan rusak, busuk & gugur.
Permukaan biji yang terinfeksi tertutup miselium abu2 sampai hitam.
 Kendali : kultur teknis (varietas tahan bima-1, srikandi, sukmaraga, palaka),
mekanis (potong/bakar), eradikasi, kimia (fungisida mancozeb & karbendazim)
c. Hawar daun (Helminthosporium turcicum)

MATERI POPT Page 37


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : awal ada bercak kecil oval, kemudian bercak memanjang & jadi nekrotik.
Warna bercak hijau abu2/ coklat. Muncul pada daun terbawah kemudian ke
bagian atas. Infeksi berat tanaman cepat mati/ kering. Tidak menginfeksi
tongkol/klobot
 Kendali : kultur teknis (varietas tahan bisma, pioneer-2, semar-2), mekanis
(potong/bakar tanaman sakit), eradikasi, kimia (fungisida mancozeb &
dithiocarbamat)
d. Karat (Puccinia polysora)
 Gejala : ada bercak kecil (uredinie) bulat pada permukaan atas & bawah daun.
 Kendali : kultur teknis (lamuru, sukmaraga, palakka), mekanis (potong/bakar
tanaman sakit), eradikasi, kimia (benomil)
e. Busuk pelepah (Rhizoctonia solani)
 Gejala : terjadi pada pelepah daun, ada bercak kemerahan kemudian berubah
jadi abu2. Kemudian bercak meluas & diikuti pembentukan sklerotium putih
tidak beraturan, kemudian jadi coklat. Gejala dimulai dari bagian yang dekat
dengan permukaan tanah & menjalar ke atas. Pada varietas rentan dapat
mencapai pucuk & tongkol.
 Kendali : kultur teknis (varietas tahan semar-2, rama, jarak tanam jangan rapat,
drainase baik, rotasi tanaman), kimia (mancozeb & carbendazim)
f. Busuk batang (Colletotrichum, Diplodia, Fusarium, Pythium, Macrophomia,
Cephalosporium)
 Gejala : tanaman layu seluruh daun kering. Pangkal batang terinfeksi berubah
warna hijau jadi coklat, bagian dalam busuk, mudah rebah, kulit luar tipis.
Pangkal batang terinfeksi ada warna merah jambu / merah coklat / coklat.
 Kendali : kultur teknis (rotasi tanaman, pupuk berimbang, drainase baik, varietas
tahan BISI-1,-2,-5, Surya, Palakka, Semar-9, Pioner-8), biologi (JA Trichoderma),
kimia (fungisida mancozeb)
g. Busuk tongkol (Fusarium moniliforme/Diplodia maydis/Gibberella roseum)

MATERI POPT Page 38


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : fusarium (permukaan biji pada tongkol berwarna merah jambu-coklat,


ada miselium seperti kapas warna merah jambu), diplodia (infeksi dimulai pada
dasar tongkol berkembang ke bongkol, kemudian ke biji & menutupi klobot,
kelobot berwarna coklat, biji jadi coklat, kisut, busuk, miselium berwarna putih,
piknidia berwarna hitam tersebar pada klobot.), gibberella (tongkol busuk,
klobot menempel erat pada tongkol, buah berwarna biru hitam dipermukaan
klobot & bongkol)
 Kendali : kultur teknis (pupuk berimbang, rotasi tanaman yang bukan padi-
padian, jangan biarkan tongkol kering dilahan), biologi (trichoderma,
pseudomonas florescense, bacillus subtilis) kimia (insektidida mancozeb,
belerang, karbendazim)
h. Virus mozaik kerdil jagung (MDMV vector Myzus percicae/Rhopalopsiphum maydis)
 Gejala : tanaman kerdil, daun berwarna mosaic/hijau dengan diselingi garis
kuning. Umumnya tanaman tampak kekuningan seperti bulai, namun pada
permukaan daun jika dipegang tidak terasa serbuk spora.
 Kendali : mekanis (potong/bakar tanaman sakit), kultur teknis (rotasi tanaman,
benih sehat), kimia (insektisida vektor)
3. Gulma
C. Kedelai
1. Hama
a. Lalat bibit kacang (Ophiomyia phaseoli)
 Gejala : ada bintik putih pada keping biji, daun ke 1 atau 2, akibat tusukan
ovipositor imago betina. Ada bekas gerekan larva pada batang/kulit batang
sampai pangkal batang
 Kendali : kultur teknis (mulsa jerami, perlakuan benih), kimia (insektisida
diazinon, sipermetrin, fipronil, klorpirifos, dimehipo, karbofuran)
b. Lalat batang (Melanagromyza sojae)

MATERI POPT Page 39


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : ada bintik bekas tusukan ovivositor. Ada bekas gerekan larva pada
jaringan daun & batang, menyebabkan tanaman layu, kering, mati. Inang kacang
hiris, kacang uci, kacang hijau, flemingia & phaseolus sublobatur
 Kendali : kultur teknis (mulsa jerami, perlakuan benih), kimia (diazinon,
sipermetrin, fipronil, klorpirifos, dimehipo, karbofuran)
c. Lalat pucuk (M. dolicostigma)
 Gejala : ada gerekan pada jaringan daun, serangan parang menyebabkan
seluruh helai daun layu, pucuk kering & mati pada saat pembungaan. Inang
kacang uci, buncis, soya hispida
 Kendali : kultur teknis (mulsa jerami, perlakuan benih) biologi (varietas
tahan), kimia (diazinon, sipermetrin, fipronil, klorpirifos, dimehipo,
karbofuran)
d. Kutu daun (Aphis glycines)
 Gejala : serangan pada pucuk tanaman muda menyebabkan pertumbuhan
kerdil. Vector SMV, SYMV, BYMV, SDV, PSV.
 Kendali : kultur teknis (tanam serempak), kimia (amitraz, asefat,
imidakloprid)
e. Kutu kebul (Bemisia tabaci)
 Gejala : terdapat bekas tusukan akibat menghisap cairan daun, menghasilkan
eksktreta embun madu tempat tumbuh cendawan jelaga sehingga tanaman
berwarna hitam. Vector CMMV. Inang family cucurbitace, crucifera, solanace,
leguminoce
 Kendali : kultur teknis (tanam serempak), kimia (insektisida amitraz, asefat,
imidakloprid)
f. Tungau merah (Tetranychus cinnabarius)
 Gejala : menghisap cairan daun sehingga daun jadi berwarna kuning. Ada
jaringan benang halus pada daun terserang untuk mobilitas tungau. Inang
kacang tanah, kacang hijau, kacang tunggak, kacang panjang, ubikayu,
papaya, karet

MATERI POPT Page 40


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : kultur teknis (tanam serempak), kimia (amitraz, asefat,


imidakloprid)
g. Kumbang kedelai (Phaedonia inclusa)
 Gejala : terdapat bekas gigitan pada daun, pucuk, bunga, polong akibat
diakan kumbang/larvanya.
 Kendali : kultur teknis (tanam serempak), kimia (sipermetrin, karbaril)
h. Ulat grayak (Spodoptera litura)
 Gejala : larva makan polong muda, tulang daun muda & daun/epidermis
bawah daun, meninggalkan epidermis atas dan tulang daun tua sehingga
daun yang terserang terlihat berwarna putih. Inang jagung, kentang, kacang
hijau.
 Kendali : kultur teknis (tanam serempak), biologi (varietas tahan/ijen, Sl
NPV), kimia (sipermetrin, asefat, klorfirifos, karbofuran, karbosulfan. Karbaril,
diazinon)
i. Ulat jengkal (Chrisodeixis chalsites)
 Gejala : ulat makan pinggir daun. Serangan berat tersisa tulang daunya saja,
keadaan ini terjadi pada fase pengisian polong. Inang jagung, kentang,
kacang2an, tembakau.
 Kendali : kultur teknis (tanam serempak), kimia (sipermetrin, klorpirifos)
j. Ulat penggulung daun (Lemprosema indicate)
 Gejala : ada daun yang tergulung menjadi satu, bila gulungan dibuka ada ulat
& kotorannya berwarna coklat hitam. Ulat menggulung daun dengan
merekatkan daun yang satu dengan yang lain dari sisi dalam dengan zat
perekat yang dihasilkan, didalam gulungan ulat memakan daun sisa tulang
daun saja.
 Kendali : kultur teknis (tanam serempak), kimia (sipermetrin, karbosulfan,
dimehipo, klorpirifos, karbaril, asefat)
k. Ulat pemakan polong (Helicoverpa sp)

MATERI POPT Page 41


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : ulat makan polong dengan memasukkan kepala & sebagian tubuhnya
ke dalam polong, larva juga makan daun & bunga. Inang jagung, kacang hijau,
kacang tanah, buncis, kentang, kapas.
 Kendali : kultur teknis (tanam serempak, tanaman perangkap/jagung
dipematang, biologis (Ha NPV), kimia (sipermetrin)
l. Kepik coklat penghisap polong (Riptortus linearis)
 Gejala : kepik menghisap cairan polong & biji dengan menusukkan stylet
pada kulit polong dan terus ke biji. serangan fase pertumbuhan polong
menyebabkan polong & biji kemps, kemudian kering dan gugur. Inang kacang
panjang, kacang hijau, dadap, acacia villoca, solanace.
 Kendali : kultur teknis (tanam serempak, tanamman perangkap sesbania
rostrata), biologi (biopestisida bio-lec), kimia (sipermetrin, karbosulfan,
klorpirifos, asefat)
m. Kepik hijau (Nezara viridula)
 Gejala : ada bercak kehitaman bekas kepik menghisap cairan biji, menyebabkan
penurunan kuantitas dan kualitas biji. Inang padi, kacang, wijen, Lombok, jagung,
tembakau
 Kendali : kultur teknis (tanam serempak, rotasi tanaman, tanaman perangkap
sesbania rostrata), kimia (sipermetrin, dimehipo, fipronil)
n. Kepik hijau pucat (Piezodorus hybneri)
 Gejala : kepik menghisap cairan biji menyebabkan polong hampa dan penurunan
kuantitas & kualitas biji
 Kendali : kultur teknis (tanam serempak, rotasi tanaman, tanaman perangkap
sesbania rostrata), kimia (sipermetrin, dimehipo, fipronil)
o. Penggerek polong (Etiella zinckenella, E. hobsoni)
 Gejala : ada lubang gerekan berbentuk bundar pada kulit polong, karena ulat
menggerek kulit polong & biji dan hidup dalam polong, apabila terdapat dua
lubang gerek pada polong, berarti ulat sudah meninggalkan polong. Inang kacang
tunggak, kacang hijau, kacang tanah, kacang kratok.

MATERI POPT Page 42


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : kultur teknis (tanam serempak), biologi (parasitoid Trichogramma),


kimia (sipermetrin, karbaril, asefat, dimehipo, klorpirifos, karbosulfan)
2. Penyakit
a. Karat (Phakopsora pachyrhizi)
 Gejala : ada bercak coklat kemerahan/karat bersudut banyak ukuran 1mm
pada permukaan bawah daun berisi uredia (badan buah penghasil spora)
pada daun ke 1, kemudian menyebar kedaun atasnya. Bercak juga ada pada
bagian batang & tangkai daun.
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan & tanaman), biologi (varietas tahan),
kimia (mankozeb, triademefon, difenokonazol)
b. Pustul bakteri (Xanthomonas axonopodis)
 Gejala : awal ada bercak kecil hijau pucat pada kedua permukaan daun,
menonjol bagian tengah kemudian jadi bisul warna coklat muda/putih pada
permukaan bawah daun. Hampir sama dengan karat tapi bercak karat kecil &
berspora. Ukuran bervariasi dari kecil sampai besar tidak beraturan. Bercak
kecil bersatu membentuk daerah nekrotik yang mudah robek oleh angina
sehingga daun berlubang. Infeksi berat daun gugur. Inang buncis, kacang
tunggak.
 Kendali : kultur teknis (benih bebas pathogen, rotasi dengan yang bukan
inang), mekanis (potong bakar tanaman sakit), kimia (bakterisida agrimicyn)
c. Antraknose (C. dematicum & destructicum)
 Gejala : menyerang batang, polong & tangkai daun, akibatnya
perkecambahan biji terganggu, tulang daun permukaan bawah menebal
berwarna coklat, batang ada bintik hitam seperti duri jamur
 Kendali : kultur teknis (benih bebas pathogen, perawatan benih, rotasi
tanaman selain kacang), mekanis (musnahkan tanaman sakit), kimia
(benomil, klorotalonil, perawatan benih captan)
d. Downy mildew (Peronospora manshurica)

MATERI POPT Page 43


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : bercak putih kekuningan berbentuk bulat dengan batas jelas ukuran
1-2mm pada permukaan bawah daun, bercak menyatu jadi bercak lebar
menyebabkan bentuk daun abnormal, kaku, mirip penyakit virus. Pada
permukaan bawah daun di waktu pagi dingin ada miselium & konidium.
 Kendali : kultur teknis (perawatan benih, rotasi tanaman selama 1 tahun),
mekanis (musnahkan tanaman sakit), kimia (fungisida triademefon,
mankozeb, perawatan benih dengan kaptan)
e. Target spot/papan target (Corynespora cassiicola)
 Gejala : bercak bulat coklat kemerahan pada daun, batang, polong, biji,
hipokotil, akar, dengan diameter 15 mm, kadang mengalami sonasi.
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan & tanaman), mekanis (musnahkan
tanaman sakit), kimia (benomil, klorotalonil, perawatan benih dengan
kaptan)
f. Rebah kecambah, busuk/hawar daun, batang & polong (jamur Rhizoctonia solani)
 Gejala : busuk/hawar di dekat akar pada tanaman baru tumbuh kemudian
jadi mati/rebah. Pada daun, batang & polong ada hawar dari bawah keatas,
serangan berat akan kering. Kondisi lembab ada miselium menyebabkan
daun lengket satu sama lain seperti sarang laba2. Inang tanaman pangan &
horti
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan & tanaman, drainase baik, perawatan
benih dengan kaptan), biologi (JA trichoderma), kimia (fungisida benomil,
klorotalonil)
g. Hawar batang (Sclerotium rolfsii)
 Gejala : bercak coklat muda berubah jadi coklat tua pada pangkal batang
kebawah meluas sampai hipokotil. Kemudian tanaman layu mendadak. Daun
Ada bercak bulat merah sampai coklat pinggir berwarna coklat, kemudian
kering & menempel pada batang mati. Pada pangkal batang ada miselium
putih & butiran sklerotia warna coklat menjalar ke atas batang, miselia juga
terdapat pada sisa daun & tanah tanaman sakit.

MATERI POPT Page 44


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : kultur teknis (olah tanah & drainase baik, rotasi tanaman, sanitasi
tanaman & lahan, pupuk Ca+N), biologi (JA trichoderma), kimia
(propamokarb hidroksida)
h. Penyakit hawar, bercak daun, bercak biji ungu (Cercospora kikuchi)
 Gejala : awal ada bercak pada daun warna ungu muda kemudian jadi kasar,
kaku, dan berwarna ungu kemerahan. Bentuk bercak menyudut sampai tidak
teratur, ukuran beragam dari sebesar jarum sampai 10 mm kemudian
menyatu jadi bercak besar. Pada biji timbul bercak ungu, biji mengalami
disklorasi dari merah muda/ungu pucat sampai ungu tua berbentuk titik tidak
teratur kemudian membesar.
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan & tanaman, tanam benih sehat,
perawatan benih dengan kaptan), kimia (fungisida benzimidazol)
i. Penyakit SMV (vector kutu daun aphis glycine)
 Gejala : tulang daun pada daun muda jadi kurang jernih, selanjutnya daun
berkerut da nada mozaik dengan warna hijau gelap disepanjang tulang daun,
tepi daun mengalami klorosis. Pada biji ukuran mengecil dan jumlah
berkurang. Inang buncis, kacang panjang, kapri, orok2.
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan & tanaman), mekanis (musnahkan
serangga vektor), biologi (varietas tahan), kimia ()
3. Gulma
a. Synedrella nodiflora (daun lebar) : sihalofop butyl ester
b. Ageratum conyzoides (daun lebar) :
c. Eleusin indica :
d. Echinochloa crusgalli/colona : propaquizafop
e. Cynodon dactylon
D. Ubi Kayu
1. Hama
a. Tungau merah (Tetranychus urticae)

MATERI POPT Page 45


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : bercak kuning di tulang daun pada daun bawah & tengah, kemudian
menyebar keseluruh permukaan daun, sehingga daun berwarna coklat
kemerahan/karat. Berawal dari basal daun, serangan parah daun kering dan
rontok, umbi yang dihasilkan kecil.
 Kendali : kultur teknis (tanam awal musim hujan), mekanis (penyemprotan
tungau dengan air), biologi (varietas tahan adira-4, prodator Stephorus,
Chilomenens, Verania, Oligota minuta, Thysanoptera, Orius insidious,
Typhlodromus limonicus/rapax), kimia (akarisida amitraz, fenpropatrin)
b. Kepinding tepung (Phenacoccus)
 Gejala : menghisap cairan daun & batang, disertai racun pada liurnya
menyebabkan tanaman kerdil pada titik tumbuh, ruas pendek, daun baru
tumbuh kecil & berkerut, serangan pada daun bawah menyebabkan rontok.
Serangan parah titik tumbuh layu
 Kendali : kultur teknis (tanam awal musim hujan, stek sehat & bersih dengan
celup air panas 52C selama 10m), biologi (predator kumbang Coccinellid,
parasitoid Acerophagus coccois, Epidinocarsis diversicornis, Apoanagyrus,
elgeri, Anagyrus putonophilus/insolitus), kimia (insektisida organofosfat,
dimetoat)
c. Kutu perisai (Aonidomytilus albus, Saisetia)
 Gejala : batang yang terserang menyebabkan daun kuning & rontok,
serangan parah batang dipenuhi kutu menyebabkan tanaman kerdil, pangkal
& pucuk mati. Batang tidak dapat dipakai stek
 Kendali : kultur teknis (bibit sehat), mekanis (potong/bakar tanaman
terserang), biologi (predator Chilocorus distigma, parasitoid Aspidoiphagus
citrinus & Signiphora), kimia (insektisida parathion)
d. Kutu putuh spiral (Aleurodicus disperses)
 Gejala : menghisap cairan daun menyebabkan sel nekrosis & ada bercak
putih pada daun. Serangan parah pada permukaan bawah daun dipenuhi
telur yang diletakkan seperti spiral, larva, imago, & lapisan lilin/ tepung putih

MATERI POPT Page 46


ROBBI ZIDNI ILMAN

menyebabkan tanaman lemah, layu awal , pertumbuhan terhambat.


Mengeluarkan embun madu yang ditumbuhi jamur jelaga menyebabkan
daun hitam kering & rontok
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan & tanaman, benih sehat), kimia
(dimetoat, fention)
e. Kutu kebul (Bemisia tabaci)
 Gejala : menghisal cairan daun & vector virus ACMV/CMD menurunkan vigor
& kehilangan tanaman
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan tanaman, benih sehat), biologi
(parasitoid Propaltella, predator Typhlodormus, pesnab mimba), kimia
(dimetoat, demeton, methamidophos)
f. Lundi/uret (Anomala cuprea/rufocuprea, Blitopertha orientalis, Holotrichia paralella,
Maladera japonica/matrida, Phyllophaga ephilida)
 Gejala : pada tanaman muda larva hidup dalam tanah memakan akar
sehingga tanaman jadi layu & mati
 Kendali : kultur teknis (rotasi tanaman dengan non inang padi/kedele,
pemberaan lahan, tanam serempak, sanitasi lahan & tanaman, olah tanah
dengan bajak/garu 2x, penggenangan lahan selama 48 jam, pupuk/air cukup,
gunakan tanaman sehat & menanam yang baik), mekanis (kumpul &
musnahkan uret), fisik (light trap dengan penampung air sabun), biologis
(Metarhizium anisopliae), kimia (insektisida diazinon)
g. Rayap (Captotermes)
 Gejala : raya makan/mengerat bibit stek baru tanam, sehingga pertumbuhan
terhambat/mati. Pada tanaman tua, rayap makan akar & masuk ke batang,
sehingga batang lemah & rapuh. Akar terserang menyebabkan tanaman layu,
kemudian mati ketika ada gerekan pada akar tunggang, batang & cabang.
 Kendali : kultur teknis (bajak sawah untuk menghancurkan sarang rayap,
sanitasi lahan & tanaman, rotasi tanaman), biologi (predator semut, burung),
kimia (insektisida karbofuran)

MATERI POPT Page 47


ROBBI ZIDNI ILMAN

h. Belalang (Locusta migratoria, Valanga, Acrida turrita)


 Gejala : gerekan tidak teratur pada daun dan tangkai daun akibat dimakan
belalang
 Kendali : kultur teknis (bajak lahan), biologi (predator semur, uret Mylabris,
Epicauta predator telur), kimia (diazinon)
i. Ulat keket/tanduk (Erinnyis ello)
 Gejala : memakan daun khususnya daun muda & pucuk menyebabkan
defoliasi total terhadap daun & menurunkan kualitas umbi.
 Kendali : biologi (biopes Bacillus thuringiensis, parasitoid telur
Trichogramma, Telenomus, predator Chrysopa, Polistes, JEP Beauveria,
Metarhizium, Virus Baculoviridae), kimia ()
j. Ulat grayak (spodoptera litura)
 Gejala : ulart muda memakan epidermis atas daun, ulat tua makan seluruh
daun kecuali tulang daun, sehingga daun terserang terlihat berwarna putih.
Inang jagung, kentang, tembakau, bayam kubis, kacang hijau
 Kendali : kultur teknis (pengolahan tanah, sanitasi lahan dari gulma
Amaranthus, Passiflora foetida, Ageratum), mekanis (kumpul/bakar
telur/ulat), biologi (EP jamur Nomuraea riliyi, virus Borrelinavirus litura, Sl
NPV, bakteri Bacillus thuringiensis, predator kumbang Carabid, laba2,
parasitoid lalat tachinid, Scelionid, Braconid, Ichneumonid), kimia (insektisida
diazinon, sipermetrin)
2. Penyakit
a. Bercak daun coklat (Cercosporidium henningsii/manihotis, Mycosphaerella
manihotis)
 Gejala : bercak kecil putih sampai coklat muda ukuran 3-12mm pada sisi atas
daun terutama daun bawah/tua, tepi bercak dibatasi lingkaran ungu,
kemudian bercak berubah coklat karena matinya jaringan daun dibagian
bercak, Jaringan daun mati pada bercak nekrotik menyebabkan berkerut &
rontok, sehingga tampak lubang bekas penyakit. Pada sisi bawah ada badan

MATERI POPT Page 48


ROBBI ZIDNI ILMAN

buah/peritesium tempat spora. Serangan parah daun kuning, kering, gugur


premature. Pada klon rentan bercak ada pada tangkai daun & buah muda.
 Kendali : kultur teknis (jarak tanam jangan rapat), biologi (varietas tahan
malang-1, malang-6, adira-4, UJ-5), kimia (fungisida mankozeb)
b. Bercak daun baur (Cercospora viscosae)
 Gejala : bercak coklat besar (1/5 luas daun) dengan batas tidak jelas
berbentuk V terbalik pada ujung daun terutama daun tua. Sisi atas bercak
warna coklat merata, sisi bawah pada pusat bercak berwarna abu2 berisi
spora jamur. Sering tercampur bercak coklat. Hanya menyerang genus
manihot.
 Kendali : kultur teknis (jarak tanam tidak rapat), biologi (varietas tahan
malang-4, malang-6, adira-4, faroka), kimia (fungisida mankozeb)
c. Bercak daun putih (Phaeoramularia manihotis)
 Gejala : bercak pada daun bagian bawah, kecil bulat warna putih/coklat
kekuningan dikelilingi halo transparan, bagian tengah bercak ada warna
keabuan tempat spora. Serangan parah daun kuning & rontok.
 Kendali : kultur teknis (jarak tanam tidak rapat), biologis (varietas tahan UJ-3,
Malang-4, adira-4), kimia (fungisida mankozeb)
d. Hawar daun bakteri /CBB (Xanthomonas campestris/axonopodis, Phytomonas
manihotis, Bacillus manihotis)
 Gejala : pada daun/batang ada lesion abu2 seperti tersiram air panas, lesion
dibatasi tulang daun bebentuk lesio menyudut, terlihat jelas pada sisi bawah
daun. Tingkatan gejala CBB adalah (1) lesion menyudut, (2) lesion nekrotik /
jaringan terinfeksi mati, (3) lendir massa bakteri pada tangkai, daun, batang,
(4) mati pucuk. Kerusakan dapat diamati pada jaringan muda & dinding
bagian luar pembuluh kayu, infeksi menyebabkan mati pucuk & penurunan
kualitas/kuantitas stek, hanya menyerang manihot

MATERI POPT Page 49


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : kultur teknis (rotasi tanaman dengan legum/sereal, tumpang sari


dengan jagung/wijen), eradikasi (cegah distribusi stek & musnahkan tanaman
sakit, biologi (varietas tahan adira-1, manggu-2, perelek, gebang)
e. Antraknose/kanker batang (Colletotrichum gloesporoides/ Gloeorporium
manihotis/Glomerella manihotis)
 Gejala : terdapat pada batang, daun &tangkai. Pada permukaan batang ada
tonjolan kecil/bisul. Pangkal tangkai daun mudah patah sehingga daun layu.
Serangan parah mati pucuk & bagian gabus berkerut, batang mudah patah.
 Kendali : kultur teknis (jangan tanam musim hujan, bibit sehat), kimia ()
f. Busuk pangkal batang/akar/umbi (Fusarium, Diplodia, Botrydiplodia, Sclerotium,
Phytopthora)
 Gejala : jamur menginfeksi bagian tanaman dekat permukaan tanah.
Kerusakan akar & umbi menyebabkan warna akar rusak, pembentukan umbi
terhambat, daun kuning, layu & gugur premature. Serangan fusarium
menyebabkan layu & busuk umbi. Umbi terinfeksi berwarna gelap & berbau
busuk. Tanaman inang legume dll.
 Kendali : kultur teknis (bibit sehat, lahan bebas penyakit, drainase & guludan
baik), mekanis (bakar tanaman sakit), biologis (varietas tahan UJ-5, cecek
hijau), kimia (mankozeb)
3. Gulma
a. Eleusin indica (diuron)
b. Cleome viscosa (diuron, paraquat)
c. Ageratum conyzoides
d. Borreria alata (glifosat)
e. Crotalaria pallida
f. Mimosa invisa
g. Euphorbia hirta (Glifosat, ametrin)
h. Althernanthera sessillis (Amitrole)
i. Amaranthus gracilis

MATERI POPT Page 50


ROBBI ZIDNI ILMAN

j. Physalis angulate
Portulaca oleracia (glifosat)
k. Porophyllum ruderale (diuron, paraquat)
l. Croton hirtus
m. Heliotropium indicum
E. Ubi Jalar
1. Hama
a. Boleng / Kumbang ubi jalar (Cylas formicarius)
 Gejala : kumbang makan daun bendera, daun, batang, umbi dengan
membuat lubang gerekan. Larva menggerek dalam batang & umbi cirinya
ada kotoran yang ditimbun disekitar lubang gerekan & bau tidak sedap. Umbi
yang terserang menghasikan senyawa terpin yang berbau tidak sedap & rasa
pahit.
 Kendali : kultur teknis (rotasi tanaman non inang, sanitasi lahan,
menggunakan stek pucuk, pengairan rutin, menaikkan guludan, panen awal
1-2 minggu), biologis (variets tahan sewu, sari, jago kidal, cangkuang, beta-2,
papua solossa & JEP Beauveria bassiana), kimia (insektisida permetrin,
karbofuran, karbosulfan)
b. Penggerek batang (Omphisia anastomasalis)
 Gejala : larva menggerek batang utama & kadang masuk ke umbi,
menyebabkan batang layu & mati, ditandai dengan adanya kotoran larva
dekat batang terserang. Serangan awal fase pertumbuhan menghambat
pembentukan umbi
 Kendali : kultur teknis (stek sehat bebas penggerek, sanitasi lahan &
tanaman), biologis (predator cecopet, semut, parasitoid family Encytirid),
kimia (insektisida sipermetrin)
c. Puru (tungau Eriophyes gastrotrichus)

MATERI POPT Page 51


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : bintil puru ada pada daun tangkai & batang, berat ringan tergantung
kepadatannya, serangan berat puru tumpang tindih membentuk segerombol
puru dengan 3 -4 puncak.
 Kendali : kultur teknis (stek bebas puru, sanitasi lahan & tanaman & inang),
mekanis (potong/bakar tanaman terserang), kimia (akarisida propargid,
dikofol, piridaben)
d. Kumbang daun kura2 (Aspidomorfa miliaris)
 Gejala : larva muda menggarut permukaan daun & meninggalkan membrane
tembus pandang coklat/pucat, larva tua akan melubangi daun. Jika
sekelompok larva merusak menimbulkan lubang tidak teratur pada daun &
defoliasi total pada tanaman. Kumbang dewasa makan daun sehingga daun
berlubang. Inang kopi, kentang, beet
 Kendali : kultur teknis (sanitasi gulma inang convolvulace, rotasi tanaman
non inang), biologi (parasitoid telur & larva Tetrastichus, Eulophid, Chalcid,
predator stalilia, Mantid), kimia (sipermetrin, diazinon)
e. Penggulung daun (ngengat Brachmia convolvuli)
 Gejala : larva menggulung daun & dalam daun ada jaring2 putih, larva makan
jaringan daun digulung. Larva muda makan epidermis atas daun menyisakan
epidermis bawah daun, setelah tua larva makan helai daun sehingga daun
berlubang & menyisakan tulang daun. Areal daun terserang berubah warna
coklat & ada kotoran warna hitam. Inang Ipomoea triloba & gulma Mikania
cordata
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan & tanaman), mekanis (potong/bakar
tanaman terserang), kimia (insektisida diazinon)
f. Kutu kebul (Bemissia tabaci) vector SPMMV, SPLCV, SPCSV
 Gejala : serangga muda & dewasa menghisap cairan daun menyebabkan
noda kuning pada permukaan atas daun atau noda ungu pada klon lain.
Selain itu menghasilkan embun madu medium cendawan jelaga sehingga

MATERI POPT Page 52


ROBBI ZIDNI ILMAN

pemukaan daun hitam. Inang banyak suku cucurbitase, crucivera, solanace,


leguminoce
 Kendali : kultur teknis (stek pucuk sehat, pupuk berimbang), biologis (pesnab
mimba, predator kumbang Coccinelid, Neurotere, larva lalat Syrphide,
parasitoid Himenoptera), mekanis (potong bakar tanaman terserang), kimia
(insektisida amitras, asefat, klorfirifos)
g. Kepik coklat (Physomerus grossipes)
 Gejala : nimfa & imago menghisap cairan tanaman menyebabkan layu &
pertumbuhan terhambat. Inang krangkongan
 Kendali : mekanis (kumpul/musnahkan serangga), kimia (sipermetrin,
diazinon)
h. Uret/lundi (Anomala cuprea, A.rufocuprea, Maladera japonica, M.matrida,
Phylophaga ephilida, Blitopertha orientalis, Holotrichia parallela)
 Gejala : lundi hidup dalam tanah & makan umbi menyebabkan busuk
sebelum panen. Inang luas Amaranthus dll
 Kendali : kultur teknis (rotasi tanaman non inang, pemberaan lahan, tanam
serempak, sanitasi lahan, bajak & garu lahan yang dalam 2x, rendam lahan 48
jam, bibit sehat, air & pupuk cukup), biologis (JEP Metarhizium anisopliae),
mekanis (kumpul musnahkan uret), fisik (light trap dengan penampung air
sabun), kimia (diazinon)
i. Ulat daun (Spodoptera litura)
 Gejala : larva instar 1 makan epidermis atas daun, sehingga keliatan putih
dari jauh, larva tua makan semua daun sisa tulang daun
 Kendali : kultur teknis (pengolahan tanah, sanitasi gulma amaranthus,
ageratum, dll), mekanis (kumpul musnahkan hama), biologis (JEP Nomuraea
riliyi, virus Borrelinavirus litura, Bacillus thuringiensis & Sl NPV), kimia
(sipermetrin)
2. Penyakit
a. Kudis (Sphaceloma batatas)

MATERI POPT Page 53


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : bercak kemudian berubah benjolan seperti kudis terdapat pada


tulang daun bawah. Serangan parah kudis sampai ke daun dipucuk & pucuk
seperti terpilin & tegak. Dapat menyerang tulang daun, batang, pucuk cirinya
daun kerdil, berkerut, & tidak membuka sepenuhnya & mati.
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan & tanaman), mekanis (potong/bakar
tanaman sakit), kimia (fungisida klorotalonil, mankozeb), biologi (varietas
tahan muaratakus, cangkuang, sewu, sari, boko, papua solossa, )
b. Busuk batang Sclerotium rolfsii
 Gejala : daun kuning tanaman layu, seringkali menyerang satu cabang,
sementara cabang lain sehat. Kondisi mendukung batang busuk, & ada
miselia jamur warna putih & sklerotia jamur yang bulat kecil seperti biji sawi.
Inang tomat, terong, cabai, legum
 Kendali : kultur teknis (bibit sehat, drainase baik), biologi (varietas tahan ),
kimia (fungisida mankozeb)
c. Virus (ada 6 virus SPFMV, SPMMV, SPCFV, SPLV, SPV 6, SPV 8, dominan SPFMV)
vector aphis/ bemissia
 Gejala : tergantung jenis virus, satu tanaman bisa banyak virus, gejala umum
perubahan warna bercak nekrotik, mozaik, belang ungu, malformasi daun,
kerdil
 Kendali : kultur teknis (bibit sehat, rotasi tanaman), eradikasi, biologis
(varietas tahan daya)
d. Bercak daun coklat (Cercospora batatae)
 Gejala : bercak bulat/tidak teratur pada daun, ukuran 6-10mm, awal warna
coklat kekuningan dengan batas tak jelas, kemudian bagian tengah bercak
berwarna abu2. Kemudian bagian bercak mengalami nekrosis mati & rontok
akibatnya daun berlubang. Ada bercak kurang penting alternaria bercak pada
bagian pinggir daun. Inang gulma
 Kendali : kultur teknis (bibit sehat), biologis (varietas tahan kalasan), kimia
(mankozeb)

MATERI POPT Page 54


ROBBI ZIDNI ILMAN

e. Bercak daun (Phyllosticta batatas)


 Gejala : bercak abu2 & batas jelas coklat tua/keunguan, diameter <10mm,
bagian pusat bercak ada bintik hitam piknidia jamur.
 Kendali : kultur teknis (bibit sehat), kimia (mankozeb)
3. Gulma
a. Mimosa pudica (amitrole)
b. Amaranthus spinosus (atrazin)
c. Ageratum conyzoides ()
d. Imperata cylindrical (glifosat/paraquat)
e. Eleusin indica (diuron)
f. Euphorbia hirta (glifosat)
g. Cyperus rotundus
h. Cleome viscosa (diuron)
F. Kacang Tanah
1. Hama
a.
2. Penyakit
3. Gulma
BAB V
OPT HORTI

A. Jeruk
1. Hama
a. Lalat buah (Batrocera/Dacus dorsalis)
 Gejala : menyerang buah jeruk hampir masak dengan lubang kecil di bagian
tengah Menyebabkan buah jadi busuk & gugur. Jika dibelah, pada daging
buah ada belatung kecil yg meloncat jika disentuh. Inang cabai, manga,
pisang.

MATERI POPT Page 55


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : kultur teknis (cangkul/olah tanah agar pupa kena matahari),


mekanis (sarungisasi buah dengan plastik), kimia (atraktan metil eugenol,
insektisida kontak spinosad monokrotofos)
b. Kutu loncat (Diaphorina citri)
 Gejala : menghisal cairan sel tanaman dengan posisi nungging, menyebabkan
tunas2 keriting & pertumbuhan terhambat. Serangan berat, bagian tanaman
kering perlahan & mati. Inang tapak dara, kemuning.
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan & tanaman, potong/bakar tanaman
sakit), biologi (predator Coccinelid, Syrphidae, parasitoid Tetrastighus
radiatus, Tamarixia radiate), kimia (insektisida kontak imidakloprid,
sipermetrin, diazinon)
c. Penggerek buah (Citripestis sagittiferella)
 Gejala : ulat menggerek buah sampai kedaging buah, terlihat bekas lubang
yang mengeluarkan blendok, kadang2 tertutup kotoran, bagian yang
terserang adalah separuh bagian bawah, jika parah buah akan busuk &
gugur.
 Kendali : kultur teknis (sarungisasi buah muda, petik/kubur buah jeruk yang
terserang), biologis (parasitoid telur Trichogramma & Bracon), kimia
(sipermetrin, diazinon).
2. Penyakit
a. CVPD/Huanglongbing (Liberobacter asiaticum)
 Gejala : daun muda kecil, tegak, rapat, warna kunig, tulang daun tetap hijau
& menonjol. Bentuk daun asimetris, floem jaringan pembuluh tulang daun
menebal, tersumbat masa bakteri / jaringan rusak. Buah kecil, kulit susah
dikupas, bentuk asimetris, rasa asam, biji aborsi & menyebar,
 Kendali : kultur teknis (bibit bersertifikat, pupuk berimbang, pangkat & bakar
tanaman sakit), biologi (penggunaan tanaman barrier, repellant, refugia/
bunga matahari, kenikir, predator Curinus), kimia ()
b. Virus Iristeza

MATERI POPT Page 56


ROBBI ZIDNI ILMAN

c. Busuk Diplodia (Botryodiplodia theobromae)


 Gejala : ada dua jenis busuk basah (pada cabang keluar blendok kuning
emas/the, semakin lama kulit menghitam & pecah, daun layu mendadak) &
busuk kering (pada kulit kayu cabang yang terserang ada celah kecil keluar
bintik putih kemudian menghitam / piknidium).
 Kendali : kultur teknis (potong/bakar tanaman sakit, lakukan penundaan
buah pertama & lakukan penjarangan, pupuk berimbang), kimia (fungisida
sistemik siprokonazol)
d. Busuk batang/busuk blendok (Phytophthora)
 Gejala : kulit pangkal batang menghitam & keluar blendok, kulit mengelupas
& menyebar ke akar sehingga busuk.
 Kendali : kultur teknis (hindari penggenangan lahan, sanitasi lahan &
tanaman, pupuk berimbang, pangkas/bakar tanaman sakit, buka leher
batang agar kena sinar matahari), kimia (fungisida sistemik asam fosfit)
e. Antraknosa (Colletotrichum gloesporoides)
 Gejala : menyerang daun ranting buah, ada bercak blotch coklat pada daun.
pada ranting ada bercak coklat, kering, sehingga daun rontok. Bercak
berkembang memutih & bintik hitam (aservulus). Pada tangkai buah buah
gugur & ada bercak coklat pada buah
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan & tanaman, pangkas/bakar tanaman
sakit, pupuk berimbang, pengairan baik), kimia (fungisida sistemik
tebukonazol)
3. Gulma
a. Ageratum : herbisida sistemik metil metsulfuron
b. Paspalum
c. Cleome
d. Amaranthus
e. Cynodon : herbisida kontak paraquat
f. Digitaria

MATERI POPT Page 57


ROBBI ZIDNI ILMAN

g. Eleusin
h. Cyperus
B. Cabai
1. Hama
a. Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
 Gejala : tanaman/tangkai daun rebah, karena dipotong pada pangkalnya.
Inang tomat, terung, bayam, kangkung, paria, kacang panjang.
 Kendali : kultur teknis (olah tanah baik, pupuk kandang/kompos matang),
kimia (insektisida sipermetrin, profenofos, umpan racun dedak+profenofos),
biologi (parasitoid Apanteles ruficrus, Goniophana heterocera, predator
Carabidae, JEP Steinernema, Metarhizium, Trichoderma, Pseudomonas
flourescense)
b. Uret (Holotrichia)
 Gejala : tanaman/tangkai daun rebah karena dipotong pada pangkalnya.
Inang tomat, terung, bayam, kangkung, paria, kacang panjang.
 Kendali : kultur teknis (olah tanah baik, pupuk kandang/kompos matang),
kimia (insektisida karbosulfan, profenofos, umpan racun dedak+profenofos),
biologi (JEP Trichoderma, Pseudomonas flourescense)
c. Orong2 (Gryllotalpa)
 Gejala : : tanaman/tangkai daun rebah karena dipotong pada pangkalnya.
Inang tomat, terung, bayam, kangkung, paria, kacang panjang.
 Kendali : kultur teknis (olah tanah baik, pupuk kandang/kompos matang),
kimia (insektisida profenofos, umpan racun dedak+profenofos), biologi (JEP
Trichoderma, Pseudomonas flourescense)
d. Pengkorok daun (Liriomyza hiudobrensis)
 Gejala : pada daun ada bintik putih dan alur korokan warna putih. Inang
cabai, tomat, seledri, kentang, kangkung
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan dari gulma, mulsa plastic, olah tanah
baik), fisik (perangkap kilat kuning), biologi (predator Coenosia humilis,

MATERI POPT Page 58


ROBBI ZIDNI ILMAN

parasitoid Asecodes, Opius, Cirrospilus ambigus, Hemiptarsenus varicornis),


kimia (insektisida abamektin, karbosulfan)
e. Ulat grayak (Spodoptera litura)
 Gejala : larva menyerang daun sisa epidermis atas daun, sehingga jadi
transparan dan sisa tulang daun. Pada buah ada lubang tidak teratur.
Serangan berat tanaman gundul. Inang cabai, bawang, tomat, terung, bayam,
kangkung, paria.
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan dari gulma, olah tanah intensif),
mekanis (musnahkan hama & tanaman terserang, feromon ME), biologi (VEP
Sl-NPV, BEP Bacillus thuringiensis, JEP Metarhizium, Beauveria, Nomuraea,
Predator Carabidae, Andarallus, Rhinocoris fuscipes, Paederus fuscipes,
Lycosa pseudoannulata, parasitoid Cotesia ruficrus, Apanteles, Telenomus
spodopterae, T.remus, Sturmia incospicuoides, Trichogramma, Microplitis
similis, Peribeae, Eriborus argenteopilosus), kimia (insektisida sipermetrin,
dimehipo, lufenuron)
f. Ulat buah (Helicoverpa armigera)
 Gejala : timbul lubang pada buah. Inang tomat, cabai, jagung, kacang
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan, olah tanah), mekanis (bakar hama &
tanaman terserang, feromon seks ME), biologi (predator Rhinocoris,
parasitoid telur Trichogramma, parasitoid larva Eriborus argenteopilosus,
VEP biopes HaNPV), kimia (deltametrin, diazinon, sipermetrin)
g. Kutu daun (Myzus persicae, Aphis gossypi)
 Gejala : daun jadi kuning, keriput, terpuntir, tanaman kerdil, kemudian daun
layu & mati. Inang >400 yaitu cabai kentang, tembakau, timun, bawang
merah, dll
 Kendali : kultur teknis (), mekanis (perangkap kilat kuning/putih/biru, mulsa
plastic perak), biologi (predator Coccinella, parasitoid Aphidius, JEP
Beauveria, Aspergilus, Entomophthora, Metarhizium, Verticillium, Varesis
Hot peper 004), kimia (permetrin, fipronil, sipermetrin)

MATERI POPT Page 59


ROBBI ZIDNI ILMAN

h. Kutu kebul (Bemissia tabaci) vector virus gemini


 Gejala : menghisap cairan daun sehingga ada bercak nekrotik pada daun, dan
menghasilkan embun madu media cendawan jelaga sehingga daun jadi
hitam. Inang tomat, kentang, cabai, semangka, terung, timun.
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan dari gulma Ageratum, ciplukan, daun
kancing, tanam barrier seperti jagung & orok2, tanam refugia rumah musuh
alami, tumpang sari cabe dengan tagetes), mekanis (musnahkan tanaman &
hama terserang, gunakan kelambu, & perangkap kilat kuning), biologis
(pesnab daun mimba, sirsak & bunga pukul empat, enceng gondok sebagai
inducer, predator Coccinella, Menochilus, Orius, Chrysoperla, parasitoid
Encarcia adrianae, E.tricolor, Eretmocerus corni, JEP Bacillus thuringiensis,
Paecilomyces farinorus), kimia (imidakloprid, permetrin, asefat)
i. Oteng2 (Epilachna sparsa)
 Gejala : daun bolong2 dimakan larva & kumbangnya. Inang timun, kangkung,
terung
 Kendali :
j. Ulat bawang (Spodoptera exigua)
 Gejala : bercak putih transparan pada daun, inang 200 jenis seperti kucai,
bawang daun, bawang putih, dll
 Kendali : mekanis (feromon seks ME dengan air sabun/karton perekat),
biologi (biopes VEP SeNPV, B.thuringiensis, JEP Paecilomyces fumoso), kimia
(sihalotrin)
k. Wereng kapas (Empoasca)
 Gejala : menghisap cairan tanaman sehingga jadi lemah, menghasilkan racun
yang merusak tanaman, vector penyakit aster yellow oleh mikoplasma.
Serangan menyebabkan bintik putih pada daun terutama sisi atas, serangan
berat seluruh daun penuh bintik putih, selain itu pinggir daun kering seperti
terbakar dengan ujung menggulung & daun berwarna kuning, menyebabkan
tanaman mati muda. Inang kapas, timun, terung, tomat.

MATERI POPT Page 60


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : kimia (imidakloprid, bifentrin)


l. Siput (Achatina)
 Gejala : daun berlubang kecil. Inang kubis, selada, sawi
 Kendali : biologi (pesnab moluskasida pinang/oricoline, kacang babi/
theprosin, sembung/borneol/sineol,)
m. Trips (Thrips parvispinus)
 Gejala : nimfa menggaruk & menghisap cairan daun sehingga daun tampak
keriput, mengeriting, & melengkung ke atas. Inang bawang merah, cabai,
terung, tembakau, kopi, ubi jalar, semangka.
 Kendali : kultur teknis (pengairan cukup, tumpang sari dengan kubis/tomat,
tanam barrier/border jagung, kacang panjang, tagetes, mulsa jerami / plastic
perak), mekanis (perangkap likat kuning/biru/putih), biologi (predator
Amblyseius cucumeris, Coccinella transversalis, JEP Beauveria bassiana,
Verticillium lecani, varesis Tanjung 2), kimia (insektisida abamektin,
imidakloprid)
n. Tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus, Tetranychus)
 Gejala : ada warna tembaga pada sisi bawah daun, tepi daun keriting, daun
kaku melengkung kebawah (sendok terbalik), serangan berat tunas bunga
gugur. Tanaman inang 57 jenis tanaman yaitu tomat, teh, karet.
 Kendali : biologi (predator A. cucumeris, A. ovalis, Typhlodromus stipalatus),
kimia (etion, piridaben, klofentezin)
o. Lalat buah (Bactrocera)
 Gejala : ada titik hitam pada pangkal buah cabai tempat serangga meletakkan
telur, belatung makan daging buah yang jadi sumber infeksi jasad lainnya,
sehingga buah busuk & jatuh. Inang 20 jenis seperti timun, pisang, belimbing,
apel, dll
 Kendali : kultur teknis (tumpang sari kubis/tomat), mekanis (kumbulkan buah
busuk dalam tong sampah ditutup kain kasa untuk perkembangan parasitoid,
perangkap beratraktan, pengasapan cara membakar serasah/jerami), biologi

MATERI POPT Page 61


ROBBI ZIDNI ILMAN

(Varesis Hot peper 002, Tuban, parasitoid Biosteres, Opius,


Aceratoneuromyia indica, predator Formicid, Solenopsis geminate,
Arachnidae, Staphylinid, Dermaptera, Chrysoperta carnea, BEP Bacillus
thuringiensis), kimia (deltametrin)
p. Gangsir (B portentotus)
 Gejala : tanaman terpotong pada pangkal batang. Inang kubis, buncis, tomat,
jagung, kopi, teh
 Kendali :
2. Penyakit
a. Antraknosa (Colletotrichum capsici, C.gloeosporoides)
 Gejala : buah busuk kuning coklat seperti kena sengatan matahari, diikuti
busuh basah dengan jelaga warna hitam. Pada biji menyebabkan gagal
kecambah / rebah kecambah. Pada tanaman dewasa menimbulkan mati
pucuk, infeksi lanjut ke bagian daun & batang menimbulkan busuk kering
coklat hitam
 Kendali : kultur teknis (), mekanis (musnahkan tanaman sakit), kimia
(fenarimol, klorotalonil)
b. Layu fusarium (Fusarium oxysporum)
 Gejala : tanaman layu dari pucuk ke bawah tanaman, seluruh daun layu &
tanaman mati. Berkembang pada musim hujan. Pada bibit pucuk tanama layu
& mati. Pada tanaman muda/dewasa tanaman layu siang hari & segar
kembali pada sore hari, berlangsung 7 hari kemudian tanaman kering &mati.
Jika dicabut akar warna coklat & busuk. Jika pangkal batang dibelah ada ada
lingkaran coklat hitam.
 Kendali : kultur teknis (olah lahan baik, sanitasi baik, mulsa plastik), mekanis
(musnahkan tanaman sakit), biologi (JA Trichoderma, varesis Hot pepper),
kimia (benomil, metalaksil)
c. Layu bakteri (Ralstonia solanacearum)

MATERI POPT Page 62


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : ada bagian tanaman tiba2 layu, awalnya tanaman tidak layu
seluruhnya, hanya beberapa bagian seperti daun tua, pucuk daun / tunas,
kemudian akan layu seluruhnya & mati. Beda dengan fusarium, penyakit ini
lebih cepat hanya butuh 3 hari sampai tanaman kering & mati serta tetap
layu pada malam dan siang hari.
 Kendali : kultur teknis (olah lahan baik, sanitasi baik, rotasi tanaman, mulsa
plastik), mekanis (musnahkan tanaman sakit), biologi (aplikasi PGPR, varesis
hot pepper), kimia (streptomisin, oksitetrasiklin)
d. Virus kuning Gemini (vector Bemisia tabaci)
 Gejala : warna tulang daun kuning terang, mulai dari daun muda bagian
pucuk tanaman, kemudian jadi kuning jelas. Tulang daun menebal &
menggulung keatas (cupping). Selanjutnya daun mengecil & berwarna kuning
terang, tanaman kerdil, produksi buah menurun, lama kelamaan tidak
berbuah sama sekali.
 Kendali : mekanis (musnahkan tanaman sakit), kimia (musnahkan vectornya
dengan abamektin), biologi (pesnab bunga pukul empat, bunga pagoda,
bayam duri)
e. Bercak daun (Cercospora capsici)
 Gejala : ada bercak coklat berbentuk bulatan kecil, kemudian melebar
berwarna abu2 tua. Diameter bercak 1 cm, bercak menyatu membentuk
bercak besar
 Kendali : kultur teknis (rotasi tanaman non solanace, drainase baik), mekanis
(musnahkan tanaman terserang), biologi (rendam larutan Pseudomonas
fluorescens), kimia (benomil, mankozeb, propineb, difenokonazol)
f. Busuk buah (Phytophthora capsici)
 Gejala : pada buah & batang ada bercak kecil basah, warna hijau suram
kemudian meluas dengan cepat meliputi seluruh buah. Kemudian Buah jadi
kering seperti mummi. Biji berubah warna jadi coklat dan keriput.

MATERI POPT Page 63


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : kultur teknis (jarak tanam jangan rapat, drainase baik, sanitasi baik),
mekanis (musnahkan tanaman sakit), biologi (rendam larutan Pseudomonas
fluorescens, JA Trichoderma, Gliocladium campur pukan, varesis hor pepper),
kimia (mankozeb)
g. Bercak kering ungu/trotol (Alternaria)
 Gejala : pada daun ada bintik lingkaran warna ungu pada pusatnya,
kemudian melebar & menipis, bagian terserang berbentk cekungan
 Kendali : kimia (benomil, mankozeb)
h. Busuk basah (Erwinia carotovora)
 Gejala : ada bercak busuk basah warna coklat hitam, kemudian membesar
melekuk tidak beraturan. Inang kubis, tomat, wortel.
 Kendali :
i. Embun tepung (Oidiopsis capsici)
 Gejala : ada lapisan tepung warna putih pada sisi bawah daun, daun jadi
pucat & rontok. Inang tomat, timun, waluh
 Kendali :
j. Rebah kecambah (Rhizoctonia solani, Pythium)
 Gejala : Rhizoctonia, ada luka warna coklat pada pangkal batang, sehingga
batang patah & mati. Pythium, ada warna coklat dipangkal akar & membusuk
 Kendali :
k. Virus komplek (virus mozaik, Y, penggulung daun) vector kutu daun
 Gejala : pada daun muda ada mozaik, pemukaan daun tidak rata berlekuk,
warna hijau tua, daun yang klorosis warna hijau, kuning, putih
 Kendali :
3. Gulma
C. Bawang Merah
1. Hama
a. Ulat bawang (Spodoptera exigua)

MATERI POPT Page 64


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : adanya lubang atau bercak putih transparan pada daun mulai dari
tepi daun permukaan atas atau bawah. Inang legume, cabai, bawang putih,
bit, brokoli, kentang, lobak.
 Kendali : kultur teknis (pupuk berimbang), biologi (parasitoid Eriborus,
Microsplitis, Diadegma, Euplectrus, JEP Metarhizium, VEP SeNPV, Varesis
Kuning, Bima, Sumenep), mekanis (light trap, sungkup kain kasa), kimia
(biopes bionok Dioscorea & SDS, feromon seks metil eugenol, klorpirifos,
fipronil, deltametrin, profenofos)
b. Ulat grayak (Spodoptera litura)
 Gejala : daun berlubang tidak beraturan. Inang cabai, tomat, terung, bayam
 Kendali : biologi (parasitoid larva Eriborus, predator Rhinocoris, VEP Si-NPV,
NEP Steinernema), kimia ()
c. Trips (Thrips tabaci)
 Gejala : daun wana putih keperakan, serangan berat seluruh areal tanaman
berwarna putih dan akhirnya mati. Inang legume, brokoli, kubis, timun,
melon, wortel, papaya, nanas
 Kendali : biologi (JEP BB, predator Menochilus), mekanis (perangkap likat
putih/biru), kimia (permetrin, piraklofos)
d. Lalat pengkorok daun (Liriomyza chinensis, L. huibrodensis)
 Gejala : pada daun ada bintik2 putih akibat tusukan ovipositor, dan ada liang
korokan berkelok-kelok warna putih, serangan berat seluruh helai daun
penuh korokan sehingga jadi coklat, kering, seperti terbakar.
 Kendali : biologi (Parasitoid larva Hemiptarsenus, NEP Steinernema), mekanis
(perangkap likat kuning), kimia (siromazin, dimehipo, abamektin)
e. Orong2 (Gryllotalpa)
 Gejala : tanaman layu karena perakaran rusak, tangkai daun rebah karena
dipotong pada pangkalnya. Inang cabai, tomat, terung, bayam, kangkung.
 Kendali :
f. Kutu daun (Neotoxoptera formosana)

MATERI POPT Page 65


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Gejala : perubahan tekstur daun jadi keriput, terpuntir, berwarna kuning,


pertumbuhan tanaman kerdil, daun jadi layu dan mati. Inang bawang daun,
kucai.
 Kendali : biologi (JEP BB), kimia ()
g. Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
h. Uret (Holotrichia)
i. Siput (Achatina)
j. Ngengat gudang
2. Penyakit
a. Trotol / Bercak ungu (alternaria porri)
 Gejala : infeksi awal pada daun ada bintik/bercak lingkaran ukuran kecil,
cekung, berwarna putih dengan pusat berwarna ungu/kelabu. Cuaca lembab
bercak berkembang jadi cincin dengan tengah warna ungu dengan tepi
kemerahan dikelilingi warna kuning yang meluas ke bagian atas/bawah
bercak. Ujung daun kering & mudah patah. Permukaan bercak akhirnya
berwarna hitam. Serangan berlanjut ke umbi jadi busuk, kuning lalu merah
coklat. Semula umbi busuk & berair yang dimulai dari leher, kemudian
jaringan umbi terinfeksi kering & gelap. Inang bawang putih, bawang daun.
 Kendali : kultur teknis (tanam musim kemarau, drainase baik, kendalikan
gulma, rotasi tanaman dengan non bawang, pemupukan berimbang <N),
biologi (varesis Bauji & Bangkok), kimia (karbendazim, mankozeb,
klorotalanil, tebukonazol)
b. Antraknosa/otomatis (Colletotrichum gloeosporoides)
 Gejala : ada bercak putih pada daun, cekung/invaginasi, berlubang & patah
karena terkulai pada bercak tersebut. Selanjutnya, terbentuk koloni konidia
warna merah muda, kemudian berubah jadi coklat muda, coklat tua, &
hitam. Kondisi lembab konidia membentuk miselia tumbuh menjalar dari
helaian daun, menembus umbi, menyebar diatas tanah, berwarna putih.

MATERI POPT Page 66


ROBBI ZIDNI ILMAN

Umbi jadi busuk, daun kering, akibat nya terlihat gejala botak2 dibeberapa
tempat. Inang bawang putih, bawang daun, bawang Bombay.
 Kendali : kultur teknis (tanam musim kemarau, drainase baik, sanitasi
lahan/tanaman, rotasi non bawang), kimia (karbendazim)
c. Embun tepung (Peronospora destructor)
 Gejala : daun warna pucat & kuning, udara lembab ada bintik ungu pada
daun & busuk, udara kering ada bintik putih pada daun. Umbi jadi coklat &
busuk.
 Kendali : kultur teknis (pertanaman jangan lembab, hindari musim hujan,
drainase baik), kimia (klorotalonil, asam fosfit)
d. Layu fusarium/moler (Fusarium oxysporum)
 Gejala : menyerang bagian dasar umbi lapis sehingga tanaman mudah
dicabut akibat pertumbuhan akar / umbi terganggu dan busuk. Pada dasar
umbi ada cendawan berwarna keputihan, jika umbi dipotong membujur
terlihat pembusukan berawal dari dasar umbi meluas keatas / kesamping.
Daun menguning cenderung terpilin. Serangan lanjut tanaman mati dimulai
dari ujung daun dan menjalar ke bawah.
 Kendali : kultur teknis (drainase baik, jangan tanam oada musim hujan), kimia
(mankozeb), biologi (JA Trichoderma)
e. Ngelumpruk/leumpeuh
f. Bercak daun Cercospora
g. Busuk leher akar (Botrytis allii)
3. Gulma
D. Kubis
1. Hama
a. Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
 Gejala : merusak tanaman baru ditanam atau tanaman muda, berupa gigitan
larva pada pangkal batang atau terpotong sama sekali. Inang tomat, cabai,
bawangan

MATERI POPT Page 67


ROBBI ZIDNI ILMAN

 Kendali : kultur teknis (rotasi non inang, tumpang sari kubis tomat), biologi
(parasitoid larva Cotesia/apanteles, lalat Tachinid Tritaxys), kimia
(klorfuazuron)
b. Ulat daun kubis (Plutella xylostella)
 Gejala : merusak tanaman kubis muda. Larva tua makan permukaan bawah
daun kubis meninggalkan epidermis atas, setelah jaringan daun membesar
lapisan epidermis pecah, sehingga daun berlubang, serangan berat tinggal
tulang daun saja & fuso. Inang petsai, selada air dan kubisan.
 Kendali : kultur teknis (rotasi non inang, tumpang sari kubis tomat atau rape
kubis, sawi jabung kubis), mekanis (perangkap likat, feromon seks alami 5
ekor betina, feromon seks PX0), biologi (parasitoid larva Diadegma,
Costesia/apanteles, JEP Zoophthora & Erynia, Metarhizium, BB, BEP Bt,
pesnab Azadiracta), kimia (klorfuazuron)
c. Ulat krop kubis (Croccidolomia binotalis)
 Gejala : larva muda makan & berkumpul pada sisi bawah daun kubis dan
meninggalkan bercak putih. Larva tua menyerang pucuk yang membentuk
cabang dan beberapa krop kecil, kemudian menghancurkan kualitas krop.
inang petsai, brokoli, kubisan
 Kendali : kultur teknis (rotasi non inang, tumpang sari kubis tomat atau rape
kubis, sawi jabung kubis), kimia (klorfuazuron)
d. Ulat krop bergaris (Hellula undalis)
 Gejala : larva merusak pucuk dengan jalan mengebor sehingga tanaman
muda mati atau terbentuk tunas2 baru tidak laku dijual. inang petsai, sawi,
lobak.
 Kendali : biologi (biopes Bt dipel), kimia (klorfuazuron)
2. Penyakit
a. Penyakit tepung berbulu (Peronospora parasitica)
 Gejala : ada bercak coklat ungu pada permukaan bawah daun, dari sisi atas
daun terlihat jaringan diantara tulang daun menguning, kemudian berubah

MATERI POPT Page 68


ROBBI ZIDNI ILMAN

jadi coklat ungu & tekstur daun seperti kertas, daun bawah rontok, pada
permukaan bawah daun ada kapang putih seperti tepung.
 Kendali : kultur tekni (rotasi dan tumpang sari dengan non inang seperti
jagung selama 3/6 tahun, sanitasi lahan tanaman, drainase baik, olah tanah
20-30cm, media tanam dipanaskan, benih direndam air panas, jarak tanam
ideal 70x50/60x40, pukan matang, pupuk berimbang, pupuk N jangan tinggi),
mekanis (musnahkan tanaman sakit, pengolesan luka dengan kapur tohor/
semen putih), kimia (mankozeb)
b. Penyakit akar pekuk/akar gada (Plasmodiophora brassicase)
 Gejala : siang hari daun layu seperti kekurangan air, malam hari tanaman
segar kembali. Lambat laun tanaman kerdil tidak membentuk krop dan mati.
Akar2 terinfeksi bereaksi dengan pembelahan & pembesaran sel, sehingga
ada bintil/kelenjar tidak teratur, kemudian bintil menyatu, jadi bengkak
memanjang mirip batang gada.
 Kendali : kultur tekni (rotasi dan tumpang sari dengan non inang seperti
jagung selama 3/6 tahun, sanitasi lahan tanaman, drainase baik, olah tanah
20-30cm, media tanam dipanaskan, benih direndam air panas, jarak tanam
ideal 70x50/60x40, pukan matang, pupuk berimbang, pupuk N jangan tinggi),
mekanis (musnahkan tanaman sakit, pengolesan luka dengan kapur tohor/
semen putih), kimia (mankozeb)
c. Busuk basah (Erwinia carotovora)
 Gejala : ada busuk basah warna coklat hitam pada daun, batang, umbi,
sehingga krop mudah lepas dari batang. Awalnya ada bercak kebasahan pada
bagian infeksi, bentuk tidak teratur, warna coklat hitam. Kelembaban tinggi,
jaringan sakit tampak basah, warna krim coklat, & tampak butir2 halus,
dibagian sakit ada pembentukan pigmen coklat hitam. Jaringan busuk
mulanya tidak berbau, akibat infeksi sekunder jadi bau khas.
 Kendali : kultur tekni (rotasi dan tumpang sari dengan non inang seperti
jagung selama 3/6 tahun, sanitasi lahan tanaman, drainase baik, olah tanah

MATERI POPT Page 69


ROBBI ZIDNI ILMAN

20-30cm, media tanam dipanaskan, benih direndam air panas, jarak tanam
ideal 70x50/60x40, pukan matang, pupuk berimbang, pupuk N jangan tinggi),
mekanis (musnahkan tanaman sakit, pengolesan luka dengan kapur tohor/
semen putih), kimia (mankozeb)
d. Busuk hitam (Xanthomonas campestis)
 Gejala : mulanya ada bagian warna kuning pucat di tepi daun, kemudian
meluas ke bagian tengah, tulang daun berwarna coklat hitam. Pada tanaman
dewasa ada bercak kuning seperti huruf V dari pinggir ke tengah daun.
 Kendali : kultur tekni (rotasi dan tumpang sari dengan non inang seperti
jagung selama 3/6 tahun, sanitasi lahan tanaman, drainase baik, olah tanah
20-30cm, media tanam dipanaskan, benih direndam air panas, jarak tanam
ideal 70x50/60x40, pukan matang, pupuk berimbang, pupuk N jangan tinggi),
mekanis (musnahkan tanaman sakit, pengolesan luka dengan kapur tohor/
semen putih), kimia (mankozeb)
3. Gulma
a. Polygonium napalence : dikendalikan karna inang OPT
E. Pisang
1. Hama
a. Penggulung daun pisang (Erionata thrax)
 Gejala : Larva makan daun pisang dengan cara membuat gulungan daun
 Kendali : mekanis (pangkas/bakar daun terserang), kimia (insektisida sistemik
kuinalfos & triklorfon)
b. Penggerek bonggol (Cosmopolites sordidus)
 Gejala : larva buat trowongan pada bonggol pisang yang jadi tempat masuk
bibit penyakit lain seperti fusarium. Akibatnya system akar lemah,
transportasi makanan terhenti, daun menguning, ukuran tandan kurang,
produksi turun.
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan & tanaman), mekanis (perangkap
kumbang dewasa dari bonggol pisang), kimia (karbofuran, monokrotofos)

MATERI POPT Page 70


ROBBI ZIDNI ILMAN

c. Penggerek batang (Odoiporus longicolis)


 Gejala : ada lubang gerekan disepanjang batang semu
 Kendali : kultur teknis (sanitasi lahan & tanaman), biologi (predator Plaesius
javanicus), kimia (insektisida karbofuran)
d. Thrips (Chaetanaphotrips signipennis)
 Gejala : menyerang bunga & buah muda, akibatnya ada bintik & goresan
pada kulit buah yang telah tua
 Kendali : mekanis (sarungisasi buah), kimia (insektisida monokrotofos)
e. Burik/kudis buah (Nacolea octasema)
 Gejala : hama menggerek pelepah bunga & bakal buah menyebabkan
perkembangan buah terhambat, ada kudis pada buah, sehingga kualitas
menurun.
 Kendali : mekanis (sarungisasi buah)
2. Penyakit
a. Layu bakteri / penyakit darah (Pseudomonas solanacearum)
 Gejala : awal pada daun, kuning pucat & total pada daun 2 & 3, dari
ppangkal daun ke pinggir, lanjut ke semua daun. Pada batang semu, indukan
terlihat sehat, anakan umur 2-3 bulan kerdil, layu, daun kuning, bila
dipotong dalam empulur busuk warna coklat merah. Pada bonggol, bila
dipotong ada cairan coklat merah. Pada buah, baru terserang jika dipotong
buah busuk warna coklar hitam, yang terserang sejak awal tidak sempurna &
kering. Pada jantung, kering, kelopak sukar lepas, bergantung disekitar
jantung, bila dipotong ada cairan macam susu, bila potongan dimasukan ke
air ada materi berupa benang2. Inang jahe, tomat, takokak, leunca, meniran.
Vector jenis diptera.
 Kendali : kultur teknis (bibit sehat kuljar, sanitasi lahan, rotasi non inang,
drainase baik, sarungisasi buah, sterilasasi alat), mekanis (bunuh serangga
inang), biologis (varesis Raja kinalun/pisang prancis, pisang sepatu
amora/pisang kepok), kimia (dazomet)

MATERI POPT Page 71


ROBBI ZIDNI ILMAN

b. Layu fusarium / penyakit panama (Fusarium oxysporum)


 Gejala : awal pada daun berwarna kuning hijau dari pinggir daun,
penguningan berlanjut ke daun muda. Pada batang, pecah membujur
beberapa cm diatas tanah, terjadi juga pada tanaman muda/anakan, anakan
jadi kerdil, daun sempit, batang semu pecah & mengembang ke atas mirip
kerdil pisang, pada batang semu & tangai daun bila dipotong ada jaringan
berupa garis warna hitam/ungu/coklat/kekuningan, empulur biasanya tidak
membusuk. Pada bonggol bila dipotong bagian tengah warna hitam/coklat/
ungu. Buah tidak sampai panen, bila panen ukuran kecil, layu & matang
sebelum waktunya. Jantung kerdil & layu. Inang Paspalum fasciculatum/
rumput pahit, Panicum purpurascens/lambuyangan, Ixophorus unisetus,
Amaranthus/bayam, Commelia diffusa/tali said, herbisida Ametrin, paraquat,
isopropyl amina glifosat.
 Kendali : kultur teknis (rotasi tanaman, bibit kuljar, sanitasi lahan dari inang,
sterilisasi alat panen dengan alcohol/bayclean), biologis (JA Pf, Trichoderma
& Gliocladium, varesis Janten/Ketan, Muli, Tanduk, Raja Kinalun, FHIA-25),
kimia (mankozeb, imazalil, injeksi round up & minyak tanah).
c. Bercak daun sigatoka (Mycosphaerella/Cercospora musicola)
 Gejala : bercak kecil kuning pucat pada daun ke3 & ke4, kemudian membesar
& memanjang membentuk bercak bulat telur dengan pusat kering warna
abu2. Bercak pada anakan > indukan. Menyebabkan permukaan daun rusak
& mati sehingga mengganggu proses fotosintesis akibatnya produksi
menurus, buah masak sebelum waktunya & kematian tanaman.
 Kendali : kultur teknis (jarak tanam jangan rapat), mekanis (pangkas/bakar
daun tua terserang), kimia (fungisida sistemik benzimidazol & Ditiokarbamat,
klorotalonil)
d. Kerdil pisang (BBTV) vector kutu Pentalonia negronervosa
 Gejala : tanaman kerdil, pemendekan ruas daun jadi sempit & tegak, tepi
daun menggulung warna kuning, bila dilihat kearah cahaya ada garis hijau

MATERI POPT Page 72


ROBBI ZIDNI ILMAN

gelap pada tulang daun & tangkai daun kemudian meluas kearah batang
semu.
 Kendali : kultur teknis (bibit sehat, sanitasi lahan & tanaman), mekanis
(musnahkan tanaman sakit)
3. Gulma
F. Melon
1. Hama
a. Kutu daun (Aphis gossypi)
b. Aulacophora indica
c. Lalat pengkorok daun (Liriomyza huidobrensis)
d. Thrips
e. Lalat buah (bactrocera cucurbitace)
f. Ulat grayak (Spodoptera litura)
g. Ulat daun (Agrotis segetum)
h. Lalat tomat (Atherigona orientalis)
2. Penyakit
a. Embun bulu (Psuedoperonospora cubensis, Erysiphe cichoraseaum)
b. Layu fusarium
c. Bacterial stem rot
d. Angular leaf spot
e. Virus WMV & MMV
f. Virus kuning
3. Gulma
1. Daun lebar ()
a. Bayam berduri (Amaranthus lividus)
b. Krokot (Portulaca oleracea)
c. Babadotan (Ageratum conyzoides)
2. Rumput (Grass)
a. Gerintingan (Cynodon dactylon)

MATERI POPT Page 73


ROBBI ZIDNI ILMAN

b. Kekawatan (Paspalum distichum)


c. Sunduk gangsir (Digitaria ciliaris)
3. Teki ()
a. Cyperus iria
b. Cyperus rotundus
c. Cyperus compressus
G. Manggis
1. Hama
a. Thrips (Scirtothrops)
b. Ulat pemakan daun (Hyposidra talaca)
c. Kepik Penghisap daun & buah (Helopeltis antonii)
d. Kutu putih (pseudococcus)
e. Pengkorok daun (Phyllocnistis citrella)
f. Tungau (Tetranychus)
g. Tupai (Callosciurus notatus)
2. Penyakit
a. Getah kuning
b. Jamur upas
c. Busuk buah
d. Bercak daun
e. Buah mengeras
f. Mati ujung (die back)
g. Kanker batang/cabang
h. Busuk akar
i. Hawar rambut kuda
j. Hawar benang
k. Rapuh coklat
3. Gulma

MATERI POPT Page 74


ROBBI ZIDNI ILMAN

MATERI POPT Page 75

Anda mungkin juga menyukai