Anda di halaman 1dari 6

Naskah Siaran Radio

Hari/Tanggal : September 2019


Waktu : ..................
Acara : Info Inovasi
Durasi : 30 menit
Judul : Pengendalian Hama Tikus Ramah Lingkungan Dengan Burung Hantu
Naskah : Bambang Sunandar
Produksi : ...................................

No. Petugas Narasi


1 Operator Putar Jingle / iklan layanan masyarakat ///
2. Narator Apa kabar mitra tani dan mitra Mega tani ?/ materi siaran informasi
pertanian hari ini saya ......................... mengajak mitra tani untuk
mengenal tentang : pengendalian hama tikus ramah lingkungan
dengan Burung Hantu // Mungkin pendengar setia Mitra Mega Tani
FM sudah pernah mendengar tentang Burung hantu/Tyto Alba, nah
untuk mengetahui lebih jauh dan untuk menambah pengetahuan ///.
Marilah kita dengarkan Informasi selengkapnya ///
3. Operator Musik latar
4. Narator Burung hantu (Tyto Alba) atau yang lebih dikenal dengan burung
koreak, ternyata tidak menakutkan seperti namanya. Jenis burung ini
justru menjadi burung yang sangat berguna bagi petani. Mengapa bisa
begitu? Karena burung ini merupakan musuh alami tikus.
Burung hantu adalah predator yang cukup ganas yang dapat
mengejutkan mangsanya. Burung hantu mampu mendeteksi mangsa
dari jarak jauh, mampu terbang cepat, mempunyai kemampuan
untuk menyergap dengan cepat tanpa suara, memiliki pendengaran
sangat tajam dan mampu mendengar suara tikus dari jarak 500 meter.
Tikus salah adalah satu makanan spesifik burung hantu. Sifatnya
yang nocturnal (mencari makan di malam hari) membuatnya menjadi
predator ideal untuk hama tikus. Burung hantu dewasa dapat
memangsa tikus sebanyak 2-5 ekor tikus setiap harinya. Jika tikus
sulit didapat, tak jarang burung ini menjelajah kawasan
berburunya hingga 12 km dari sarangnya
6. Narator Mitra tani dan mitra Mega Tani FM/ apa yang dimaksud dengan
pengendalian hama tikus ramah lingkungan?/ Informasi lengkapnya
sesaat lagi akan kami sampaikan setelah jeda di depan// Jangan
kemana-mana pastikan hanya di 107,7 FM radio Mega Tani FM
radionya masyarakat pertanian ///
7. Operator Iklan layanan masyarakat atau jingle
8. Narator Adalah Hikmat Sumantri, SP (POPT/Balai Perlindungan Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat) bersama Gapoktan
Mekarwangi Desa Kudawangi, Kecamatan Ujungjaya pada tahun 2014
yang mempelopori pengendalian hama tikus di wilayah Kecamatan
Ujung Jaya dengan menggunakan musuh alami yaitu “burung hantu” .
Pada Tahun 2017 untuk mendukung kegiatan “Dukungan inovasi
pertanian untuk peningkatan indeks pertanaman padi pada lahan
sawah tadah hujan di Jawa Barat” BPTP Jawa Barat bersama dengan
kelompok tani Sri Sekar Jaya mencoba untuk memanfaatkan predator
tersebut. Penggunaan burung hantu sebagai musuh alami tikus dicoba
untuk diitroduksikan sebagai upaya dalam menekan populasi tikus
yang kerap kali menyerang pertanaman padi di wilayah Desa
Keboncau, Kecamatan Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang. Berdasarkan
pengalaman pada musim tanam sebelumnya Serangan tikus di Desa
Keboncau memang tidak menyebabkan petani mengalami puso, tetapi
serangan tikus cukup signifikan mengurangi produktifitas tanaman
mereka.
9. Operator Jingle
10. Narator Terima kasih mitra tani masih bersama kami dalam informasi
pertanian radio Mega Tani FM///
Petani tidak perlu melepaskan burung hantu ke sawah mereka,
tetapi hanya menyediakan rumahnya. Burung hantu masih ada yang
bebas hidup di alam liar, hal ini yang dimanfaatkan petani dengan
menyediakan rumah bagi burung hantu sehingga bisa menetap di
areal persawahan mereka. Langkah awal dari pemanfaatan burung
hantu tersebut adalah dengan pembuatan rumah burung hantu
(rubuha) yang merupakan jawaban dari kelemahan burung tersebut
yang tidak dapat membuat sarang/rumah sendiri, sehingga perlu
adanya campur tangan manusia untuk dibuatkan rubuha
yang disesuaikan dengan kebiasaan hidup dan keinginan burung Tyto
alba supaya kerasan hidup pada tempat yang baru. Desain dari
rubuha yaitu kotak terbuat dari kayu papan dengan ukuran panjang
60 cm lebar 40 cm dan tinggi 50 cm, pada bagian dinding dibuat
lubang puntu berbentuk persegi ukuran 12 cm x 10 cm, untuk
memudahkan burung tersebut hinggap di bagian depan pintu masuk
dibuatkan teras menjujur ke luar dengan lebar 15-20 cm, dan untu
melindungi dari cahaya matahari dan hujan maka dibuatkan atap
dengan bahan yang disesuaikan dengan kekuatan diantaranya papan
kayu atau bahan lain yang kuat tetapi tidak mengganggu
kehidupan Tyto alba . Penempatan rubuha pada lahan usaha
tani yaitu di lahan sawah yang aman dan merupakan jalur lintasan
burung, sehingga sebelum penempatan rubuha harus ada
pengamatan terlebih dahulu , posisi rubuha ditempatkan pada tiang
kayu atau bambu dengan ketinggian 4 meter atau jika pada lahan
tersebut terdapat pohon penempatan rubuha bisa ditempatkan pada
dahan pohon pada prinsipnya lokasi tersebut menarik minat Tyto
alba mau menempati sebagai tempat hidupnya yang baru, mengingat
kebiasaan hidupnya Tyto alba sebagai burung yang aktif malam hari ,
dia tidak menghendaki cahaya pada siang hari sehingga pembuatan
kandang harus gelap , serta penempatan posisi lubang pintu harus
berada di sebelah utara atau selatan, bagian tambahan yang cukup
penting pada rubuha disarankan bagian atap dilengkapi angkringan
tempat bertengger pada waktu pengintaian dan sekaligus
berfungsi wuwung yang terbuat dari bambu atau kayu , penempatan
lokasi rubuha selain berada pada daerah lintasan penerbangan pada
waktu aktifitas juga jarak dari hunian alam tidak terlalu jauh, jaraknya
berkisar kurang dari 1 Km.
11. Operator Musik selingan/ jingle
12. Narator Setidaknya separuh dari rumah burung hantu yang dipasang petani
saat ini sudah didiami burung hantu. Hal ini dapat dilihat dari ciri-
cirinya seperti banyak kotoran burung di sekitar sarang, sering
terdengar suara burung di malam hari dan lainnya. Untuk menjaga
agar burung betah di rumah mereka, petani membuat peraturan agar
tiang penyangga kandang dilarang diganggu terutama pada siang hari.
Warga juga dilarang menembak burung hantu sehingga populasi
burung hantu terjaga.
Pemasangan rumah burung hantu memang berbuah manis. Petani
sudah tidak takut lagi tanaman padi mereka diserang tikus. Memang
tikus di sawah tidak habis, tetapi juga tidak menyebabkan petani
merugi karena padinya terselamatkan dari pengrusakan parah hama
tikus. Dari sisi ini sesungguhnya kita bisa berefleksi bahwa alam yang
sudah tidak seimbang akan merugikan manusia itu sendiri. Kalau
burung hantu dan ular sawah tidak habis diburu manusia, pasti petani
tidak perlu takut padi mereka diserang tikus
13. Operator Musik selingan/ jingle
14. Narator Demikianlah mitra tani pendengar Radio Mega Tani FM kita telah
mendengarkan penjelasan tentang Pengendalian hama tikus ramah
lingkungan dengan dengan burung hantu. Semoga bermanfaat dan
dapat diaplikasikan di lahan mitra tani, sampai bertemu kembali pada
acara dan gelombang yang sama
15. Operator Musik penutup (Lagu pertanian).

Anda mungkin juga menyukai