Anda di halaman 1dari 82

Diptera &

Neuroptera
KELOMPOK 4 ENTOMOLOGI
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Yayan Sanjaya, M.Si.
Drs. Suhara, M.Pd.

Anggota Kelompok 4:
Adinda Azzahra (2008072) Fadia Firdaus (2002825)

Ayudya Fitriyani (2OO1358) Lairani Olsiara (2004100)

Bintan Nurul A. (2007055) Sindi Isnaeni H. (2004520)

Bunga Meilinda P (2004596) Siti Nurazizah (2008720)


DIPTERA
DIPTERA
"di" = dua Sub Ordo
Yunani 1. Brachycera
"ptera" = sayap 2. Cyclorrhapha
3. Nematocera
Karakteristik Khusus
Karakteristik Umum
Sayap depan : sepasang sayap Haustellate : menusuk-mengisap,
membran menyedot, menjilat
Sayap belakang : sayap halters Holometabola : telur - larva -
pupa - dewasa
Antena : filiform, stylate, aristate
Larva diptera tidak berkaki (belatung)
Mesotoraks lebih besar dari pada pro atau
metatoraks
Tarsi : 5 segmen
Hidup di air tawar, semi-akuatik, dan tereterial
lembab
Ditemukan ditanah, jaringan tanaman atau
hewan, dan dibangkai atau kotoran
Herbivora, predator , scavengers, parasit, biting
flies
Famili
Sub Ordo
Tabanidae
1 Brachycera
Asilidae
Muscidae
Calliphoridae
2 Cyclorrhapha
Hippoboscidae

Ostridae
Sub Ordo Famili

Culicidae

3 Nematocera Simulidae

Psychodidae
Ceratopogonidae
Subordo

1. Brachycera
a. Tabanidae Karakteristik
Bentuk badannya besar dengan ukuran 5-25 mm, serta
bertubuh kekar dan tegap.
Bentangan sayap mencapai 6,5 cm.
Antenanya pendek, terdiri dari 3 segmen, bertipe stylate.
Mata majemuk besar dan berwarna cerah.
Dua jenis kelamin dibedakan oleh matanya. Jantan
Tabanus radius holoptik sedangkan betina dikoptik.
Sumber: Dokumen pribadi Bagian mulut terdiri dari probosis yang pendek dengan
maksila yang bekerja seperti pisau untuk merobek, serta
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda labrum epifarings dan hipofarings sebagai penusuk dan
Class : Insecta penghisap.
Ordo : Diptera Mengalami metamorfosis sempurna.
Family : Tabanidae Telurnya berbentuk oval, diletakkan berkelompok 100-1000
Genus : Tabanus butir pada tumbuh-tumbuhan, air, dan batu.
Spesies : Tabanus radius Lalat dewasa aktif pada siang hari.
Peran Tabanidae
Tabanidae merupakan hewan parasit. Dalam ekosistem dapat
berperan sebagai hama karena lalat ini dapat memakan sari tanaman.
Selain itu, dapat juga berperan sebagai pollinator (serangga
penyerbuk) karena aktif membantu penyerbukan bunganya.
Lalat famili Tabanidae telah dikenal sebagai vektor yang potensial
bagi agen penyakit surra (Trypanosoma evansi).

Pemasukan agen penyakit ke dalam tubuh hewan melalui


proses penusukan pada waktu lalat menghisap darah Lalat
Mekanisme Peran ini hanya berperan sebagai vektor mekanik. Setelah masuk,
Tabanidae Trypanosoma evansi akan hidup dalam darah dan akan
mengalami masa inkubasi hingga akhirnya menimbulkan
gejala-gejala tertentu, seperti menyebabkan penurunan
berat badan, kurang nafsu makan, lesu, dan efek lainnya
pada beberapa hewan.
Pengendalian Tabanidae

Pengondisian lingkungan yang bisa menurunkan populasi atau


perkembangbiakkan dari lalat family Tabanidae ini.

Membasmi secara langsung menggunakan perangkap malaise.

Menggunakan menggunakan piretroid yang dapat mengusir lalat


dan memasangkannya dengan eartag atau collar yang diresapi .
Karakteristik

b. Asilidae Umumnya berukuran sedang hingga besar, dengan lebar tubuh rata-
rata 1 hingga 1,5 cm tetapi dengan kisaran panjang 3 cm hingga lebih
dari 5 cm. Bentuknya umumnya memanjang, karena konformasi perut
panjang meruncing, namun ada juga spesies kompak dengan perut
lebar.
Tubuhnya diutupi oleh rambut terutama pada bagian kepala dan
dada.
Pada bagian wajah kumpulan bulu padat yang khas, yang disebut
"mystax". Mystax membantu melindungi kepala dan wajah ketika lalat
bertemu dengan mangsa yang sedang bertahan.
Antena adalah dari jenis aristat, biasanya terdiri dari lima segmen
tetapi kadang-kadang dari tiga sampai empat, tergantung pada
Kingdom : Animalia struktur stylus.
Phylum : Arthropoda Bagian mulutnya pendek dan dimodifikasi untuk menusuk-menghisap.
Class : Insecta Bagian mulut dikelilingi oleh jenggot rambut panjang
Order : Diptera Asilidae umumnya terjadi di habitat yang terbuka, cerah, dan kering,
Suborder : Brachycera bahkan gersang.
Family : Asilidae
Peran asilidae
Dalam ekosistem dapat berperan sebagai predator yang
memangsa lalat lain seperti kumbang, kupu - kupu, ngengat,
berbagai lebah, semut, belalang, dan beberapa laba-laba .

Mekanisme Peran lalat yang termasuk famili asilidae menyerang


asilidae mangsanya dengan menusuknya dengan
belalainya yang pendek dan kuat. kemudian lalat
ini akan menyuntikkan korban dengan air liur
yang mengandung enzim neurotoksik dan
proteolitik yang sangat cepat melumpuhkan
korban. setelah itu lalat akan menyedot bahan
cair dalam tubuh mangsanya melalui belalai.
c. Muscidae Karakteristik
Memiliki panjang tubuh 7 mm dan panjang venasi sayap 6
mm
Warna tubuh abu kehitaman, pada bagian abdomen
berwarna kuning orange dan ujungnya coklat kehitaman
Pada permukaan atas thorax terdapat empat garis
Kingdom : Animalia
berwarna hitam
Phylum : Arthropoda Memiliki kepala besar berwarna coklat gelap, mata besar
Class : Insecta menonjol dan terpisah
Ordo : Diptera Bersayap tipis serta tembus cahaya dan berpangkal kuning
Family : Muscidae Tipe alat mulut penghisap, sehingga hanya makan dalam
Genus : Musca bentuk cair atau makanan basah. Sedangkan makanan
Spesies : Musca domestica
padat dicairkan dengan mengeluarkan cairan dari
linnaeus
mulutnya yang mengandung enzim, kemudian dihisap.
Peran Muscidae

Dalam dunia kesehatan, lalat dianggap sebagai pengganggu karena merupakan


vektor mekanis beberapa penyakit dan penyebab myiasis pada manusia dan
hewan ternak
Seekor lalat M. domestica dapat membawa sekitar lebih dari 100 macam
organisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan
ternak.

Mekanisme Kebiasaan terbang kemudian pergi dan kembali lagi dari feses ke
Peran Muscidae makanan yang memungkinkan proses penularan penyakit. Agen
penyakit ditularkan dari mulut melalui muntah, feses, dan bagian
tubuh lain yang terkontaminasi kemudian dipindahkan pada
makanan manusia atau pakan hewan/ternak.
Pengendalian Muscidae

Memperbaiki sanitasi lingkungan

Pengendalian fisik

Penggunaan insektisida kimiawi


Subordo

2. Cyclorrhapha
Karakteristik
a. Calliphoridae
Memiliki warna tubuh hijau kebiruan metalik, mengkilat
Memiliki ukuran kira-kira 1,5 kali lalat rumah.
Sayapnya jernih dengan guratan venasi yang jelas
Seluruh tubuh tertutup dengan bulu-bulu pendek diselingi
dengan bulu-bulu kera dan jarang letaknya.
Mempunyai abdomen berwarna hijau metalik.
Lalat jantan memiliki sepasang mata yang cenderung
Kingdom : Animalia bersatu atau holoptik sedangkan lalat betina memiliki
Phylum : Arthropoda sepasang mata yang sedikit terpisah antara satu dan
Class : Insecta lainnya atau dikoptik
Ordo : Diptera Kebiasaan lalat hijau yang mudah berpindah dan hinggap
Family : Challiporidae dari kotoran seperti sampah ataupun tinja ke berbagai
Genus : Chrysomya jenis bahan makanan, membuat lalat ini berperan penting
Spesies : Chrysomya dalam penularan berbagai penyakit.
megacephala
Peran Calliphoridae

Ordo Diptera terutama lalat mempunyai spesies – spesies yang dapat mengganggu kenyamanan
hidup manusia. Lalat merupakan vector penting dalam penyebaran penyakit pada manusia dan
juga kehidupan lalat yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Lalat hijau
(Paenicia dan Chrysomyia) dapat menularkan penyakit myasis mata, tulang dan organ lain
melalui luka.
Mekanisme terjadinya penyakit Myasis
(Chrysomya megacephala)
Telur akan Luka semakin
Terjadi luka Lalat betina menetas besar dan
pada bagian meletakkan menjadi larva kerusakan
tubuh. telurnya ke luka dan masuk ke jaringan
tersebut jaringan semakin parah
Pengendalian Calliphoridae
Tindakan secara fisik bisa dilakukan dengan menggunakan ultra violet,
umpan kertas (sticky tape), light trap with elektrocuter, kertas perekat
lalat, pemasangan kawat kasa, dan perangkap lalat (fly trap)
Menggunakan metode kimia seperti vaporizing (slow release),
pemberian insektisida dan sebagainya
Pengendalian biologis dilakukan di laboratorium dengan
menggunakan makhluk hidup berupa predator, parasitoid maupun
kompetitor.
pengendalian lalat dapat dilakukan dengan cara perbaikan
lingkungan terutama melalui tempat pembuangan sampah yang
memenuhi syarat kesehatan
Hippobosca memiliki sepasang sayap, berukuran
b. Hippoboscidae sekitar 10 mm, tubuhnya melebar dan pipih
dorsoventral, berwarna coklat merah dengan
bercak kuning pucat pada bagian dorsal toraksnya.
Seluruh tubuh ditutupi bulu pendek, memiliki
sepasang sayap yang kuat dengan vena anterior
yang jelas. Antenanya tidak berkembang
Lalat Hippobosca sp. jarang terbang, biasanya
merayap pada permukaan inang.
Kingdom : Animalia Termasuk kedalam kelompok pupipura dan
Phylum : Arthropoda meletakkan pupanya pada celah kayu, ketiak
Class : Insecta tanaman celah kandang
Ordo : Diptera Warna pupa hitam, brbentuk oval atau
Family : Hippoboscidae bulat,berukuran 5 x 4 mm. Mempunyai bercak gelap
Genus : Hippobosca pada ujung posterior.
Spesies : H. equina
Peran Hippoboscidae
Gigitan lalat Hippobosca sp. menyebabkan
reaksi alergi seperti iritasi, kegatalan,
kegelisahan sehingga ternak tidak nyaman
untuk makan dan minum. Pengendalian
Pemutusan siklus hidup lalat pada
Lalat Hippobosca sp. mengisap darah yang stadium pupa dan dewasa
dapat menjadi vektor penyakit menggunakan bahan kimia seperti
trypanosomiasis (surra) pada hewan ternak insektisida.
seperti sapi, kerbau, kuda, babi, domba.
Memperhatikan manajemen
pemeliharaan dan menjaga sanitasi
lingkungan
c. Oestridae
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Diptera
Family : Oestridae
Genus : Hypoderma
Spesies : Hypoderma lineatum (wikimedia.org)

(entnemdept.ufl.edu)
Karakteristik Peran
1 Warble fly berukuran besar,
berat, dan mirip seperti lebah.

2 Betina menyimpan telurnya


di kaki sapi.
3 Warble berisi lubang yang
digunakan untuk bernafas. (entnemdept.ufl.edu)

Oedemagena tarandi adalah lalat kicau lain


4 Total durasi siklus hidup yang menyebabkan kerugian ekonomi pada
adalah sekitar satu tahun. kulit, daging, dan susu pada ternak rusa.
Mekanisme Pengendalian

1. Pembuangan larva secara mekanis


2. Perawatan insektisida
3. Perlakuan air minum
4. Teknologi kontrol
5. Vaksin
6. Manajemen terpadu

(entnemdept.ufl.edu)
Subordo

3. Nematocera
a. Culicidae
Karakteristik
Dewasa berukuran sangat kecil (1.5-5.0 mm).
Alat mulut piercing-sucking.
Jantan (palpus maksila panjang, antena sangat berbulu).
Betina (palpus maksila pendek, antena kurang berbulu).
Sayapnya sempit, sedikit venasi tanpa scales, bening dan
indonesian-publichealth.com berambut halus.
Hump-backed thoraks
Kingdom : Animalia
Antenanya panjang (14 segmen).
Filum : Arthropoda
Metamorfosis sempurna (telur, larva, pupa, dan dewasa).
Kelas : Insecta
Habitat telur dan larva bersifat akuatik atau semiakuatik.
Ordo : Diptera
Hanya lalat betina yang mengisap darah, sedangkan yang
Famili : Culicidae
jantan menghisap cairan tumbuh-tumbuhan.
Genus : Aedes
Spesies : Aedes Aegypti
Peran Culicidae
Dalam dunia kesehatan Culicidae menjadi penggaggu dan penghisap darah.
Culicidae dikenal sebagai vektor penular Leucocytozoonosis pada ternak unggas.

Nyamuk betina adalah vektor penyakit yang efisien di seluruh dunia.


MEKANISME (Aedes aegypty)
1 Nyamuk terinfeksi 2 Inkubasi ekstrinsik 3 4 Setelah inkubasi di
Menginjeksikan air liur tubuh manusia (4-6
virus dengue (8-10 hari) ke manusia hari) muncul gejala
penyakit DBD
Larva dan pupa nyamuk adalah penyaring makanan di air dan akan memakan
alga atau kotoran organik.
Pengendalian Culicidae

Manipulasi Perubahan Habitat/ Pengendalian Bahan


Lingkungan Perilaku Manusia Biologis Kimia
Pengkondisian sementara Mengurangi kontak antara Menggunakan ikan Fogging (pemberantasan
yang tidak cocok sebagai manusia dengan vektor, pemakan jentik dan nyamuk dewasa) dan
tempat berkembangbiak contoh pemakaian obat penggunaan bakteri bubuk abate/ abatisasi
vektor penular penyakit, nyamuk, penolak serangga, endotoxin (pemberantasan terhadap
contoh 3M plus. pemakaian kelambu jentik )
b. Simuliidae
Karakteristik:
Antenanya kokoh seperti tanduk,
beruas-ruas, umumnya 11 ruas baik
pada jantan dan betina.
Sayap pendek (1.5-6.0mm), lebar,
Kingdom : Animalia tidak berwarna dan transparan
Phylum : Arthropoda dengan lobus anal yang besar
Class : Insecta Siklus hidup dari telur hingga dewasa
Ordo : Diptera dengan waktu 2 minggu. Telur
Family : Simuliidae umumnya diletakkan dalam
Genus : Simulium kelompok-kelompok berjumlah 200-
Spesies : Simulium sp 300 butir
Peran Simuliidae
Simuliidae merupakan serangga yang berperan sebagai vektor penyakit,
gigitannya menyebabkan dermatosis

Sebagai vektor biologis Onchocerca volvulus dan Manzonella ozardi

Mekanisme

Simulium sp. Microfilaria Terjadi nodula yang


Menular apabila
menghisap darah menembus dinding berkembang sangat
lalat ini
penderita yang usus kemudian lambat yang
menghisap darah
mengandung menempati bagian terkadang diikuti
manusia lainnya
microfilaria mulut Simulium sp. terjadinya abses.
Pengendalian Simuliidae

Pengendalian Fisik:
Dilakukan dengan kontrol manajemen, seperti
penanganan feses dengan baik
Pengendalian Biologi:
Memanfaatkan musuh alami/predator lalat seperti
kumbang, kutu, dan lebah.
Pengendalian Kimia:
Pemberian obat pembasmi lalat.
c. Psychodidae Karakteristik
Berukuran sekitar 2-3 mm.
Tubuh ditutupi oleh bulu.
Sayapnya terbuka ke atas.
Habitat dewasanya muncul di
dekat air, daerah semi-kering,
hutan tropis dan sabana.
Kingdom : Animalia Habitat larvanya menghuni
Filum : Arthropoda daerah yang mengandung
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
bahan organik tingkat tinggi
Famili : Psychodidae seperti di bukit, lubang pohon,
Genus : Phlebotomus dan serasah daun.
Spesies : Phlebotomus papatasi
Peran Psychodidae
Psychodidae merupakan vektor protozoa Leishmania penyebab
penyakit Leishmaniasis yang menyebabkan kerusakan organ hati,
limpa, dan juga anemia.
Spesies Phlebotomus papatasi, sangat terkenal karena peran
penting mereka dalam penularan leishmaniasis.
Mekanisme Peran Psychodidae

Phlebotomus yang terinfeksi Promastigot akan Amastigot


parasit Leishmania akan difagositosis oleh bermultiplikasi dan
menghisap darah inangnya menginfeksi sel
menggunakan probosis dan makrofag dan fagositik lainnya.
memasukkan parasit dalam bertransformasi
bentuk promastigot. menjadi amastigot.

Dalam saluran pencernaan Phlebotomus yang belum


Phlebotomus, amastigot pernah terinfeksi parasit
akan bertransformasi Leishmania akan menghisap
menjadi promastigot dan darah inangnya yang
bermigrasi melalui terinfeksi parasit Leishmania.
probosis.
Pengendalian Psychodidae

Lalat dewasa rentan terhadap insektida. Manusia dapat


menggunakan obat nyamuk dan lalat spray, dan kelambu.
Penyemprotan secara sistematis menggunakan insektisida yang
bersifat residual.
Membersihkan timbunan sampah dan sarang lainnya dari
Phlebotomus papatasi.
d. Ceratopogonidae Karakteristik
Berukuran kecil, umumnya berkisar 1-3 mm.
Memiliki tungkai panjang, kecil, dan
ramping.
Antenanya terdiri dari 14 segmen. Antena
jantan bertipe plumose (bulunya lebat)
Culicoides sonorensis
Sumber: infravec2.eu sedangkan antena betina berbulu jarang.
Sayap berbulu, halus, berbintik warna-warni.
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda Mulut untuk menusuk dan menghisap.
Class : Insecta Probosis pendek untuk menghisap darah.
Ordo : Diptera Mandibula untuk mengunting.
Family : Ceratopogonidae
Genus : Culicoides
Toraks membungkuk.
Spesies : Culicoides sonorensis
d. Ceratopogonidae Karakteristik
Perkembangannya melalui metamorfosis
sempurna.
Tersebar hampir di seluruh dunia
(kosmopolitan), mulai dari daerah pantai
sampai pegunungan.
Culicoides sonorensis Umumnya aktif pada waktu menjelang
Sumber: infravec2.eu
maghrib dan subuh.
Kingdom : Animalia Berkembangbiak pada air yang menggenang.
Phylum : Arthropoda Menyerangnya secara bergerombol dan
Class : Insecta
Ordo : Diptera
hanya yang betina saja yang menghisap
Family : Ceratopogonidae darah.
Genus : Culicoides Mempunyai sifat anotogeni.
Spesies : Culicoides sonorensis
Peran Ceratoponidae

Sebagai ektoparasit dengan kebiasaan menghisap darah baik pada hewan


maupun manusia.
Sebagai vektor penyakit, seperti BT (Blue Tongue) yang merupakan penyakit
menular yang dapat menyerang domba atau rumenansia lainnya. Penyakit ini
lebih tepatnya dtularkan oleh genus Culicoides.

Mekanisme Penularan BT (Blue Tongue)


Agent penyakit
Virus BT Agent tersebut
dalam stadium
mengalami Penularannya dikeluarkan bersama
infektif bertumpuk di ketika menusuk atau
replikasi pada secara inokulasi.
dalam kelenjar air menghisap darah.
sel Culicoides.
liur.
Pengendalian Ceratopogonidae

Kontrol melalui Praktik


Kontrol secara Fisik Kontrol secara Kontrol dengan
Tata Laksana
dan Mekanis Alami Senyawa Kimia
Pengontrolan sanitasi
Menangkap dan membunuh Menggunakan nematoda Penggunaan insektisida
lingkungan & ternak.
atau dengan berusaha Heleidomermis vivipara yang sebagian besar
Misalnya drainase yang baik
mengubah lingkungan dan karena dapat memakan ditujukan pada stadium
serta pengawasan ternak
keadaan hidup lalat tersebut. larva jenis Culicoides. larva.
yang teratur.
IDENTIFIKASI
DIPTERA
Menggunakan iNaturalist
Famili Tabanidae
" Tabanus sulcifrons "

inaturalist.org

Kingdom : Animalia Tabanus sulcifrons yang memiliki dua subspesies yaitu


Phylum : Arthropoda Tabanus sulcifron sulcifron Macquart, 1855 dan Tabanus
Class : Insecta sulcifrons variegatus Fabricius. Famili Tabanidae ini termasuk
Ordo : Diptera
Family : Tabanidae
ke dalam salah satu kelompok lalat yang besar. Lalat ini juga
Genus : Tabanus terutama lalat betina dapat menimbulkan tusukan yang
Spesies : Tabanus sulcifrons menyakitkan ketika menghisap darah untuk tujuan reproduksi.
Famili Challiporidae "blow flies"
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Family : Challiporidae
Genus : Chrysomya
Spesies : Chrysomya megacephala

Calliphoridae atau yang lebih dikenal dengan blow flies


adalah keluarga serangga dalam ordo Diptera, dengan
1.200 spesies yang diketahui. Blowflies adalah lalat
dipteran yang sering kali berpenampilan biru kehijauan
metalik. Mereka dikenal sebagai hewan yang memakan
bangkai, kotoran, kotoran, dan sampah, atau parasit
pada serangga lain. Larva dari beberapa spesies
(misalnya, Calliphora, Cochliomyia) juga terkadang
menyerang luka terbuka pada hewan hidup sehingga
dapat menyebabkan myasis.
Family Oestridae
"Warble Fly"

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Diptera Warble fly adalah nama yang diberikan untuk genus Hypoderma, lalat
Family : Oestridae besar yang bersifat parasit pada sapi dan rusa.
Genus : Hypoderma Hypoderma lineatum tersebar di seluruh Amerika, Asia, Eropa, dan Afrika.
Spesies : Hypoderma lineatum Panjang sekitar 13 mm, berbulu, memiliki alat mulut yang tak berfungsi,
hidup selama 3-5 hari
Family Hippoboscidae
"luose flies"

Kingdom : Animalia Hippoboscidae atau luose flies


Phylum : Arthropoda meruapakn parasit obligat pada
Class : Insecta hewan mamalia dan burung. Jenis
Ordo : Diptera lalat Hippoboscidae sp. di Indonesia
Family : Hippoboscidae
diantaranya H.equina dan
Genus : Hippobosca
H.variegata.
Spesies : Hippobosca rufipes
NEUROPTERA
NEUROPTERA
"Neuron" = syaraf Inggris
"nerve-wings"
Yunani Modern
"ptera" = sayap sesuai karena mengacu pada
percabangan luas yang ditemukan
di urat sayap sebagian besar
Karakteristik Khusus Neuroptera
Banyak pembuluh darah melintang di dekat tepi depan sayap
Antena terlihat jelas

Sub Ordo
1. Hemerobiiformia (lacewings, belalang, dll.)
2. Myrmeleontiformia (antlion, owlflies, dll.)
Karakteristik Fisik

Pra-Dewasa Dewasa
Kepala berkembang baik dengan ocelli, antena, dan Antena filiform, multisegmented
alat mulut mengunyah (chewing or pinching) Alat mulut mengunyah (chewing)
Tiga pasang kaki, tarsi 1 ruas, sepasang cakar Sayap berselaput, ukuran sama
Bentuk akuatik memiliki insang seperti benang Percabangan venasi luas di semua sayap,
(thread-like gills) di sebagian besar segmen perut crossveins berlimpah terutama di sepanjang
leading edge (costal margin)
Holometabola
(Metamorfosis Sempurna)
Sub Ordo Famili
Chrysopidae

Hemerobiidae

1 Hemerobiiformia Mantispidae
Sisyridae
Polystoechotidae

Ithonidae
Sub Ordo Famili
Myrmeleontidae

Ascalaphidae
2 Myrmeleontiformia
Psychopsidae

Nemopteridae
Subordo

1. Hemerobiiformia
a. Chrysopidae Karakteristik

Dewasa berukuran kecil hingga sedang panjangnya


sekitar 10 mm, berwarna kekuningan, hijau, atau abu-
abu, terkadang dengan tanda, bertubuh lunak.
Bentangan sayap 31-65 mm. Sayap membranous
(berselaput) dengan banyak vena seperti susunan
jala biasanya berwarna hijau transparan.
Chrysoperla rufilabris
Sumber: www.discoverlife.org Kepala kecil dan saat dewasa memiliki organ
Kingdom : Animalia
timpani di dasar sayap depan, memungkinkan untuk
Phylum : Arthropoda mendengar dengan baik.
Class : Insecta Antena panjang berbentuk benang bertipe filiform.
Ordo : Neuroptera Mata majemuknya sangat mencolok berwarna
Family : Chrysopidae keemasan seperti tembaga.
Genus : Chrysoperla
Alat mulut mandibutata (menggigit-mengunyah).
Spesies : Chrysoperla rufilabris
a. Chrysopidae Karakteristik

Hidup di rerumputan, semak belukar, atau di area


terbuka lainnya. Sering ditemukan di vegetasi dan
hidup nocturnal.
Larvanya memiliki bentuk “bungkuk” yang lebih
ramping dengan tonjolan menonjol di dada atau lebih
gemuk, dengan bulu panjang menjorok keluar dari
Chrysoperla rufilabris samping.
Sumber: www.discoverlife.org Larva memliki sepasang mandibula yang digunakan
Kingdom : Animalia
untuk menangkap dan juga digunakan untuk menyedot
Phylum : Arthropoda cairan tubuh mangsanya.
Class : Insecta Telur disimpan di malam hari, secara tunggal (dalam
Ordo : Neuroptera kelompok kecil). Satu betina menghasilkan sekitar 100-
Family : Chrysopidae 200 telur. Telur ditempatkan pada tanaman, dimana
Genus : Chrysoperla kutu daun hadir di dekatnya.
Spesies : Chrysoperla rufilabris
Peran Chrysopidae
Larva Chrysoperla carnea terbukti menjadi pemangsa (predator) karena
sering ditemukan memangsa kutu daun dan telur serangga. Bahkan dapat
juga memangsa sejenisnya jika tidak ditemukan mangsa karena termasuk
kanibal pada stadia larva.
Pengendalian hama biologis. Jadi, di beberapa negara Chrysopidae
dipelihara untuk dijual sebagai agen pengendali hayati serangga
dan hama, tungau, di pertanian dan kebun.
Karakteristik
b.Hemerobiidae Hemerobiidae adalah keluarga serangga Neuropteran
yang umumnya dikenal sebagai sayap renda coklat,
terdiri dari sekitar 500 spesies dalam 28 genera.
beberapa karakteristik dari Hemerobiidae adalah
Memiliki tubuh yang berukuran 6-15 mm.
Memiliki sayap depan oval menyempit dengan apeks
sedikit runcing dan berwarna kecoklatan
Memiliki antena yang panjang dengan tipe antenya
adalah moniliform
Memiliki tipe mulut mengunyah mangsa
Kingdom : Animalia Hemerobiidae dewasa bertubuh lunak, umumnya aktif
Filum : Arthropoda pada malam hari dan tertarik pada cahaya lampu.
Kelas : Insecta Hemerobiidae mengalami metamorfosis yang sempurna.
Ordo : Neuroptera
Sub Ordo : Hemeroniiformia
Famili : Hemerobiidae
Peran Hemerobiidae

Hemerobiidae (Brown Lacewings)


berkontribusi dalam pengendalian kutu daun
secara alami. Tidak hanya itu, Hemerobiidae
juga merupakan predator arthropoda kecil
bertubuh lunak lainnya seperti tungau, kutu
daun, dan ulat Karena perannya tersebut,
Brown Lacewings dijual secara komersial.
C. Mantispidae

Kingdom : Animalia
Panjang sekitar 5 - 47
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
mm
Ordo : Neuroptera Lebar sayap 5 - 30 mm
Sub Ordo : Hemerobiiformia sebagian besar berwarna
Famili : Mantispidae cokelat, hijau, kuning , dan
Genus : Mantispa terkadang merah
Spesies : Mantispa styriaca kaki depan raptorial dan
berduri untuk menangkap
Mata majemuk besar kepala berbentuk mangsa berupa serangga
segitiga. kecil
kepala mampu memutar 180 derajat
siklus hidup 28 hari
Peran Mantispidea
Mantispidae dewasa merupakan predator yang biasa
memangsa serangga - serangga kecil. Pada tahap immatures,
mereka memakan telur laba - laba atau larva tawon dan
lebah

Mantispid instar pertama :


1. Mencari, menggali, menembus kantung telur laba laba
secara langsung
2. Dapat naik dan dibawa laba - laba betina, dan masuk ke
kantung telur saat dipintal.
d. Sisyridae
Karakteristik

Sayap berwarna kecoklatan.


Memiliki panjang sayap
depan 4-10 mm.
Kingdom : Animalia Habitat dari larvanya
Filum : Arthropoda berada di air tawar,
Kelas : Insecta
Ordo : Neuroptera termasuk sungai, danau, dan
Famili : Sisyridae tanggul.
Genus : Sisyra
Spesies : Sisyra terminalis
Peran Sisyridae
Larva Sisyridae merupakan predator bagi spons air
tawar dan hidup sebagai parasit pada spons air tawar
(Porifera: Spongillidae).
Sisyridae dewasa menjadi predator bagi beberapa
serangga kecil seperti kutu daun.
Mekanisme Peran Sisyridae

Larva Sisyridae yang telah menetas dari


telurnya akan berenang mencari spons untuk
dimangsa.
Mereka menggunakan mulut panjangnya
untuk menusuk/menembus sel-sel spons dan
menyerap cairan dalam spons air tawar.
Beberapa spesies ada yang hanya
menempel di permukaan luar saja, dan ada
Spongilla lacustris juga yang masuk ke dalam spons dan
menjadikan rongga di dalam spons sebagai
tempat tinggalnya.
Karakteristik:
e. Polystoechotidae Ukuran tubuh dewasa sedang hingga
besar dengan bentangan sayap 40-75 mm.
Antena pendek
Mandibula pendek, tajam, melengkung,
maksila atas kekar, dan tumpul
Terdapat labial palpi, pelengkap sensorik
pada labium
Kaki 5-sendi
Cakar tarsal sederhana dan sedikit
KLASIFIKASI
melengkung
Kingdom : Animalia Struktur kenop (empodia) antara cakar
Phylum : Arthropoda memanjang terminal.
Class : Insecta
Ordo : Neuroptera Peran
Family : Polystoechotidae Pemangsa larva Scarabaeidae, menyerang
Genus : Polystoechotes dengan mandibula besar dan mengisapnya
Spesies : Polystoechotes punctata hingga kering
Karakteristik
f. Ithonidae Keluarga ini dianggap sebagai salah satu keluarga
neuropteran hidup yang paling primitif.
Ithonidae yang belum dewasa adalah fitofag (memperoleh
makanan dari akar tanaman)
Lebar sayap adalah 35-40 mm
Peran
Predator pada berbagai serangga bertubuh lunak, terutama
larva scarab yang hidup di tanah berpasir. Ithonidae
inaturalist.org memangsa larva scarab, menyerang dengan rahang besar
dan "menghisapnya sampai kering".
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Sub Ordo : Hemeroniiformia
Famili : Ithonidae
Genus : Ithone
Species : Ithone fulva Larva Dewasa
Subordo

2. Myrmeleontiformia
a. Myrmeleontidae
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Neuroptera
Family : Myrmeleontidae
Genus : Myrmecaelurus
Spesies : Myrmecaelurus trigammus
(genent.cals.ncsu.edu)

(slideplayer.com)
Peran
Karakteristik
1. Siklus hidup ant-lions meliputi dua
Sebagai predator dari semut
fase utama: fase larva dan fase
dewasa
2. Umur pada ant-lions bisa mencapai
3 tahun
3. Sebagian besar terjadi pada larva
dan hanya 3–5 minggu untuk fase (slideplayer.com)
dewasa Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa semut
4. Mereka kebanyakan berburu ketika (Conomyrma sp.), merupakan makanan ideal bagi
undur-undur (Myrmeleon sp.) (Lucas, 1986). Oleh
masih larva karena itu, undur-undur (Myrmeleon sp.) efektif
5. Ketika masa dewasa mereka digunakan sebagai agen pengendali hayati dari
semut tersebut.
gunakan untuk reproduksi
Karakteristik
b. Ascalaphidae Panjangnya dapat mencapai 25-30 mm dan lebar sayap 38-
58 mm
Tubuhnya berwarna hitam, berbulu, dengan beberapa tanda
berwarna kuning
Kepala berwarna hitam dengan mata majemuk besar
Antena hitam panjang dan kokoh
Sayap tidak memiliki sisik, sebagian transparan dan
Kingdom : Animalia
menunjukkan jaringan tulang rusuk kuning lemon yang tembus
Phylum : Arthropoda pandang
Class : Insecta Pada sayap bagian depan muncul bintik gelap basal kecil
Ordo : Neuroptera yang mencapai pangkal sayap
Family : Ascalaphidae
Pada sayap bagian belakang memiliki karakteristik area
Genus : Libelloides
gelap berbentuk persegi ke arah puncak dan bintik berbentuk
Spesies : Libelloides longicornis
sabit segitiga gelap yang mengarah ke ujung sayap
Peran Ascalaphidae

Ascalaphidae memiliki peran sebagai serangga


predator yang memperoleh makanannya dengan cara
memangsa serangga lain
c. Psychopsidae
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Neuroptera
Family : Psychopsidae
Genus : Undulopsychopsis
Spesies : Undulopsychopsis alexi

(phys.org)
Tim ilmuwan dari Capital Normal University di Beijing, China, dan Institute of Biology and Soil
Science di Vladivostok di Rusia menemukan fosil serangga bersayap renda di China, berasal dari
masa Mesozoikum. Hasil penemuan ini dipublikasikan di jurnal open access Zookeys yang terbit 24
September 2011 yang lalu.

Karakteristik

Memiliki kekhasan berupa sayap


Tepi belakang dan
lebar, berurat padat seperti renda-
luar sayap depan jelas
renda, berambut halus dan pola
Pronotum maupun mesonotum bergelombang dan
khas
memiliki sejumlah rambut panjang seluruh tepi sayap
berbulu
d. Nemopteridae Karakteristik

Untuk hewan dewasa, bentuk kepala moncong, antena


pendek
Sayap posterior sangat memanjang seperti pita atau benang
Sayap meluas ke bagian distal hingga tampak seperti sendok
Antena larva panjang berbentuk filiform
Bentuk rahang melengkung, mandibula dengan atau tanpa
Kingdom : Animalia gigi dalam
Phylum : Arthropoda
Dengan atau tanpa leher memanjang yang dibentuk oleh
Class : Insecta
Ordo : Neuroptera
bagian anterior prothorax. Jika ada, leher mungkin tipis,
Family : Nemopteridae berbentuk silindris, 3 kali panjang kepala.
Genus : Nemoptera Kaki panjang, dengan dua cakar melengkung
Spesies : Nemoptera bipennis Hidup bebas dalam debu, beberapa hidup di gua
IDENTIFIKASI
NEUROPTERA
Menggunakan iNaturalist
Famili Chrysopidae
"Green Lacewings"

Chrysoperla rufilabris yang juga dikenal sebagai lacewing


inaturalist.org
hijau berbibir merah. Meskipun namanya indah, sayap
Kingdom : Animalia renda hijau ini mematikan hamper semua serangga hama
Phylum : Arthropoda bertubuh lunak dan telurnya. Selain itu, jika kehabihan
Class : Insecta makanan atau tidak ada mangsa, ia akan memangsa larva
Ordo : Neuroptera lacewing lainnya. Chrysoperla rufilabris atau lebih tepatnya
Family : Chrysopidae
genus Chrysoperla sangat umum ditemukan di Amerika
Genus : Chrysoperla
Utara dan Eropa.
Spesies : Chrysoperla rufilabris
Famili Ascalaphidae "Libelloides longicornis"
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Neuroptera
Famili : Ascalaphidae
Genus : Libelloides
Species : Libelloides longicornis

Libelloides longicornis yang memiliki nama umum


black yellow owlfly merupakan spesies serangga
yang termasuk dalam famili Ascalaphidae dengan
subfamili Ascalaphinae. Spesies ini dapat
ditemukan di Eropa Barat (Prancis, Jerman, Italia,
Portugal, Spanyol, dan Swiss). Spesies ini terdapat
di daerah padang rumput yang cerah dengan
ketinggian yang agak tinggi.
Famili Sisyridae "Spongillaflies"
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Neuroptera
Sub Ordo : Hemerobiiformia
Famili : Sisyridae
Genus : Sisyra
Species : Sisyra terminalis

Sisyridae, umumnya dikenal sebagai


spongeflies atau spongillaflies, adalah
keluarga serangga bersayap dalam ordo
Neuroptera. Famili ini dibagi menjadi dua
subfamili dengan empat genus yang masih
ada dan dua genus yang punah ditempatkan
ke Sisyrinae, sedangkan lima genus yang
punah ditempatkan ke dalam subfamili
Paradoxosisyrinae
Family Polystoechotidae "Giant Lacewings"
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Neuroptera
Family : Polystoechotidae
Genus : Polystoechotes
Spesies : Polystoechotes punctata

Polystoechotes punctata adalah spesies


lacewing raksasa dalam keluarga
Polystoechotidae. Hewan yang berordo
Neuroptera ini ditemukan di Amerika
Tengah dan Amerika Utara. Pada malam
hari mereka kadang-kadang tertarik pada
lampu. Menurut Panduan Audubon,
sedikit yang diketahui dari siklus hidup.
Famili Ithonidae
"MOth Lacewings"

inaturalist.org

Kingdom : Animalia
Ithonidae, biasa disebut lacewings ngengat dan lacewings
Filum : Arthropoda
raksasa, adalah keluarga kecil serangga bersayap dari ordo
Kelas : Insecta
serangga Neuroptera. Keluarga ini berisi total sepuluh genera
Ordo : Diptera
hidup (distribusi terpisah) dan dua belas genera punah (lebih
Sub Ordo : Hemeroniiformia
global) yang dijelaskan dari fosil. Keluarga ini dianggap sebagai
Famili : Ithonidae
salah satu keluarga neuropteran hidup yang paling primitif.
Genus : Ithone
Larva Ithonidae adalah fitofag.
Species : Ithone fulva
Daftar Pustaka
Bartlett Troy. (2004). Family Psychodidae - Moth Flies and Sand Flies. Diakses pada 1 Agustus 2021 melalui
https://bugguide.net/node/view/3128

Bowles D.E. (2008) Spongillaflies (Neuroptera: Sisyridae). In: Capinera J.L. (eds) Encyclopedia of Entomology. Springer,
Dordrecht.

Dirkeswan. (2016). Mengenal Peran Lalat Tabanidae. Diakses pada 1 Agustus 2021 melalui
http://keswan.ditjenpkh.pertanian.go.id/?p=831.

Ekawasti dan Martindah. (2020). Mewaspadai Keberadaan Leishmaniasis di Indonesia sebagai Penyakit Zoonosis oleh
Protozoa. Jurnal Wartazoa. 30(2): 79-90.
Engel, Michael S. & Grimaldi, David A. (2007). The neuropterid fauna of Dominican and Mexican amber (Neuropterida,
Megaloptera, Neuroptera). American Museum Novitates 3587: 1-58.

Erma, Elizabetz. (2017). Makalah Famili Tabanidae. Diakses pada 1 Agustus 2021
melaluihttps://pdfdokumen.com/download/makalah-pakkodir_59ccadfd1723dd06636673ff_pdf.

Hadi, K.U. (tanpa tahun). Culicoides. Diakses pada 1 Agustus 2021 melalui https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://upikke.staff.ipb.ac.id/files/2011/08/Culicoides.pdf&ved=2ahUKEwjvtcbJyKryAhXCXSsK
HTotAFkQFnoECAMQAQ&usg=AOvVaw0QtJA-5qQH7qkDohyIK4jo.

Info Median. (2015). Kendalikan Lalat, Pengganggu Ayam. Diakses pada 02 Agustus 2021.
https://www.medion.co.id/kendalikan-lalat-pengganggu-kesehatan-ayam/
Daftar Pustaka
Mawardi. (1986). Culicoides spp (Diptera: Ceratopogonidae) sebagai Vektor Beberapa Penyakit. (Skripsi). Institut Pertanian Bogor,
Bogor.

Munstermann Leonard. (2019). Phlebotomine Sand Flies and Moth Flies (Psychodidae). Medical and Veterinary Entomology. 191-211.

Murray Tom. (2006). Family Sisyridae - Spongillaflies. Diakses pada 1 Agustus 2021 melalui https://bugguide.net/node/view/40303

Oematan dan Sakan, dkk. (2019). Studi Keragaman Jenis dan Pola Aktivitas Harian Lalat di Peternakan Sapi Semi Ekstensif di Kelurahan
Tuatuka Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Jurnal Kajian Veteriner, 7(2), 101-106.

Pudjawati, Lilik. (1983). Culicoides (Diptera: Ceratopogonidae) dan Peranannya dalam Epidemiologi Penyakit Bluetongue. (Skripsi).
Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Putra, Eka R.,Rosyad Abdul., Kinasih, Ida. (2013). Pertumbuhan dan Perkembangan Larva Musca Domestica Linnaeus (Diptera:
Muscidae) dalam Beberapa Jenis Kotoran Ternak. Jurnal Entomologi Indonesia. X(1), 31-38.

Putratama dan Wibowo. (2015). Keragaman Jenis Lalat Pengganggu dengan Metode Nzi Trap dan Sweeping Net pada Peternakan H.
Dwi Cikampak, Kabupaten Bogor. (Makalah). Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Real Monstrosities. (2014). Spongillafly. Diakses pada 1 Agustus 2021 melalui


http://www.realmonstrosities.com/2014/02/spongillafly.html
Daftar Pustaka
Rifanz. (2017). Trypanosomiasis Surra. Diakses pada 1 Agustus 2021 melalui https://waykambas.org/trypanosomiasis-surra/.

Sanchez, H., & Arroyo. (1997). common name: common cattle grub scientific name: Hypoderma lineatum (Villers) (Insecta: Diptera:
Oestridae). Diakses pada 1 Agustus 2021 melalui https://entnemdept.ufl.edu/creatures/livestock/cattle_grub.htm#top

silvinanda.blogspot.com. (2014). Konsep Dasar Helmintologi. Diakses pada 02 Agustus 2021.


https://silvinanda.blogspot.com/2014/08/konsep-dasar-helmintologi.html
Sunarso, Agus. (tanpa tahun). Entomologi Veteriner. Diakses pada 2 Agustus 2021 melalui https://slideplayer.info/slide/3189804/.

Tauber Catherine, Tauber Maurice, Albuquerque. (2009). Neuroptera: Lacewings, Antlions. Encyclopedia of Insects. 695-707.

The Editors of Encyclopaedia Britannica. (1999). Warble Fly. Diakses pada 1 Agustus 2021 melalui
https://www.britannica.com/animal/warble-fly

Wikipedia contributors. (2021, August 9). Antlion. In Wikipedia, The Free Encyclopedia. Retrieved 11:24, August 12, 2021, from
https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Antlion&oldid=1037860371

Wikipedia. (2021). Ceratopogonidae. Diakses pada 1 Agustus 2021 melalui https://en.wikipedia.org/wiki/Ceratopogonidae.

Wikipedia. (2021). Horse-fly. Diakses pada 1 Agustus 2021 melalui https://en.wikipedia.org/wiki/Horse-fly.


Daftar Pustaka
Sumber gambar:

https://infravec2.eu/product/culicoides-sonorensis-preserved-or-extract/

https://www.discoverlife.org/mp/20q?search=Chrysoperla+rufilabris

https://www.inaturalist.org/taxa/232194-Tabanus-sulcifrons

https://www.inaturalist.org/taxa/52425-Chrysopidae

https://www.Inaturalist.org/

https://entnemdept.ufl.edu

Anda mungkin juga menyukai