Disusun oleh
Nama : Dina Martini Silalahi
NIM : 2017/ 19392/ EP
Kelas : SMBP B
Jurusan : Ekonomi Pertanian
Acara I : Morfologi Umum Hama Tanaman
Co. Ass : Irfan Eko Hari Nugroho
a. Deskripsi
Hama Tanaman : Padi
Tipe Mulut :
Metamorfosi :
Tipe Sayap :
Morfologi :
b. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Filum : Nemathelminthes
Kelas : Nematoda
Ordo : Thylenchina
Family : Heteroderidae
Genus : Meloidogyne
Spesies : Meloidogyne sp.
2. Nematoda luka akar (Pratylencus sp.)
a. Deskripsi
Hama Tanaman :
Tipe Mulut :
Metamorfosi :
Tipe Sayap :
Morfologi :
b. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Rylenchida
Genus : Pratylenchus
Spesies : Pratylenchus sp.
3. Susuh Kura (Sulcospira testudinaria)
a. Deskripsi
Hama Tanaman :
Tipe Mulut :
Metamorfosi :
Tipe Sayap :
Morfologi :
b. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Filum : Molusca
Kelas : Gastropoda
Ordo :-
Family : Pachychilidae
Genus : Sulcophira
Spesies : S. testudinaria
4. Bekicot (achatima fullica)
a. Deskripsi
Hama Tanaman :
Tipe Mulut :
Metamorfosi :
Tipe Sayap :
Morfologi :
b. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Murinae
Genus : Rattus
Spesies : R. argentiventer
5. Babi hutan (Sus barbatus)
Keterangan :
1. Kaki
2. Ekor
3. Telinga
4. Mata
5. Hidung
6. Taring
7. Mulut
a. Deskripsi
Babi hutan berukuran sedang, panjang total tubuhnya 120-220,
berat badan mencapai 150kg. Tubuhnya nampak di tumbuhi
rambur-rambut panjang tetapi jarang. Kulitnya berwarna coklat,
kepala nampak besar, kurang proporsional jika dibandingkan
dengan ukuran tubuhnya. Lubang hidung nya menghadap kedepan
mirip corong yang di batasi kulit yang tebal. Taring nya nampak
menyembul ke arah samping dibagian depan kepala dan dibagian
depan bawah telinga terdapat tonjolan. Kaki yang pendek tidak
memungkinkan babi hutan dapat bergerak lincah.
b. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodacyta
Family : Suidae
Genus : Sus
Spesies : Sus barbatus
6. Kumbang tanduk (Orycetes rhinoceros L.)
Keterangan :
1. Tanduk
2. Kepala
3. Badan
4. Kaki
a. Deskripsi
Kumbang tanduk adalah jenis kumbang yang tersebar luas di
Asia Tenggara. Panjang tubuh 3,5 – 4,5 cm dengan kepala
bertanduk. Tanduk jantan lebih panjang dan melengkung ke
belakang, sedangkan tanduk betina berupa tonjolan. Kumbang
tanduk merupakan hama bagi kelapa. Tipe mulutnya adalah
penggigit pengunyah. Memiliki 2 pasang sayap
b. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Scarabaeidae
Genus : Orycetes
Spesies : Orycetes rhinoceros L.
7. Kutu daun (Myzus Persicae)
Keterangan :
1. Kepala
2. Kaki
3. Mulut
4. Antena
a. Deskripsi
Kutu daun merupakan hama tanaman hortikultura. Ukurannya
kurang dari 1 cm. Berwarna putih bisa juga hijau. Tipe mulutnya
penggigit pengunyah. Sayapnya 2 pasang atau 4 sayap.
Metamorfosis kutu daun adalah metamorfosis tidak sempurna.
b. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Hemiptera
Family : Aphididae
Genus : Myzus
Species : M. persicae
8. Burung pipit (Lonchura punctulata)
Keterangan :
1. Mata
2. Sayap
3. Paruh
4. Kaki/Cakar
a. Deskripsi
Burung Pipit termasuk kelas Aves. Ukurannya sekitar 10-20
cm. Termasuk pemakan biji-bijian, sehingga menjadi hama padi.
Tipe mulut paruh pendek dan kuat karena pemakan biji-bijian.
Memiliki 2 sayap/ 1 pasang.
b. Taksonomi
Kingdom :Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Passeriformes
Family : Estrildidae
Genus : Lonchura
Species : Lonchura punctulata
VIII. PEMBAHASAN
Pengenalan bentuk dan struktur tubuh hama tanaman
merupakan langkah awal yang penting dalam mempelajari
hama tanaman. Hama tanaman adalah binatang herbivora
yang keberaaannya bertentangan kepentingan
manusia.Pada praktikum kali ini kami menggunakan
bebrapa macam jenis hewan dari beberapa jenis filum
diantarnya adalah filum ashelmintes, filum mollusca, filum
artropoda, filum chordata. Adapun jenis hewan yang kami
guanakan adalah: Siput (Pila ampullacea), Jangkrik (Grillus
assimilis), Burung Pipit (Conchura punctulata), dan Belalang
(Dissosteria carolina).
Siput merupakan hewan jenis moluska, kelas
Gastropoda yang mempunyai cangkang yang berputar.
Siput tidak bertulang belakang (invertebrate). Siput
mempunyai kulit cangkerang yang keras. Hewan
gastropoda lain yang tidak mempunyai cangkang dikenali
sebagai lintah bulan. Siput terdapat di air tawar, air masin,
dan di daratan.Siput bergerak seperti cacing dengan
menukar pengecutan badan bergilir-gilir dengan
menjangkau, pada kelajuan yang perlahan. Siput
menghasilkan lendir untuk membantu pergerakan dengan
mengurangkan geseran. Lendir juga mengelakkan siput
dari cedera dan membantu menjauhi serangga berbahaya
seperti semut. Seekor siput memecahkan makanannya
menggunakan radula, yaitu satu struktur berkitin yang
mengandung kutikula. Siput akan mengisap makanan yang
akan disalurkan. Inilalah sebabnya, kenapa seekor siput
mengunyah makanannya, karena radula mengoyak apa
yang di makan. Ganglion serebrum siput dibagi menjadi
empat bagian. Struktur ini lebih mudah daripada otak
mamalia, reptilia dan burung.
Siput dapat ditemukan pada berbagai lingkungan yang
berbeda dari parit hingga gurun, bahkan hingga laut yang
sangat dalam. Sebagian besar spesies siput adalah hewan
laut. Ada dua jenis keong yang menyerang yaitu keong
emas biasanya aktif memakan tanaman pada pagi hari.
Sedangkan menjelang siang yang aktif yaitu keong
berwarna hitam. Siput merupakanhama tanaman padi yang
sangat merugikan karena sifat dari keong ini yang
herbiforpolifagus, perkembangannya yang sangat cepat
dan pesat, mudah beradaptasi dengan lingkungan, maka
siput ini sangat potensial sebagai hama perusak tanaman
padi atau tanaman kangkung di persawahan. Keong yang
berukuran diameter satu cm saja telah mampu memakan
tanaman. Bibit dan tanaman muda yang baru ditanam
merupakan masa kritis bagi serangan siput ini . Pada
populasi tiga puluh ekor/ m2 tanaman padi muda siput
mampu menghabiskan dalam waktu semalam saja. Pada
tanaman padi yang sudah berumur cukup dewasa siput ini
memakanan tunas -tunas muda, sehingga anakan padi
menjadi berkurang. Aktivitas makan, kawin ,migrasi,
bertelur lebih banyak dilakukan hama keong ini pada
malam hari, karena keong ini tidak tahan terhadap terik
sinar matahari yang menyengat. Cara pengendalian siput
murbei sampai saat ini masih menggunakan pengendaalian
secara mekanis atau fisik yaitu dengan cara menangkap
siput-siput tersebut kemudian dikumpulkan dan dijadikan
bahan makanan.
IX. KESIMPULAN
Dari praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman
acara satu dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam melakukan budidaya tanaman sangat banyak
sekali faktor – faktor penghambatnya salah satunya
adalah hama.
2. Hama adalah organisme pengganggu tanaman yang
dapat menyebabkan penurunan produksi tanaman.
3. Pada jenis hama yang kami pilih rata – rata
bermetamorfosis secara tidak sempurna atau tidak
lengkap.
4. Sebagian besar hama adalah jenis serangga.
5. Pengendalian hama yang baik adalah dengan tidak
mengguanakan bahan–bahan kimia melainkan dengan
cara mengguanakan cara–cara alami salah satunya
mengguanakan cara mekanis seperti menggunakan
orang-orangan sawah agar tidak merusak ekosistem.
DAFTAR PUSTAKA