Anda di halaman 1dari 44

TUGAS ENTOMOLOGI

Disusun oleh :
Kelompok 1
Nama : 1. Ega Herdonald NIM 1913451111
2. M. Ibnu Hanafi NIM 1913451101
3. Ecayanti NIM 1913451102
4. Sheila Nabila NIM 1913451103
5. Della Citra NIM 1913451104
6. Andu Candra NIM 1913451106
7. Septiana Putri NIM 1913451107
8. Wahyu Dian O. NIM 1913451108
9. Annash Tasya NIM 1913451109
10. Beny Dermawan NIM 1913451110
Prodi : D3 Kesehatan Lingkungan
Reguler 3 Tingkat 1

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
METAMORFOSIS TIDAK SEMPURNA

A. ORDO ISOPTERA
Rayap, Laron (Ordo Isoptera)
Isoptera berasal dari kata Iso yang berarti sama, dan ptera yang berarti
sayap. Salah satu serangga yang masuk dalam ordo ini adalah Rayap.
Masing-masing ordo memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya
dengan ordo lain, beberapa ciri dari ordo Isoptera antara lain :

Sumber gambar : Ordo Isoptera


1. Sayap
Ordo ini memiliki sayap 2 pasang dan bermembran. Sayap depan
dan belakang memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Namun, ada
beberapa serangga tidak memiliki sayap.
2. Mulut
Tipe alat mulut ordo ini adalah penggigit dan pengunyah serta
memiliki cerci 2 ruas.
3. Perilaku
Ordo ini memiliki sistem yang unik, yaitu sistem kasta, yang terdiri
dari ratu, pejantan, pekerja, dan tentara. Hanya ratu yang mampu
bereproduksi, sedangkan tipe tentara jantan maupun betina sama-
sama steril, namun dilengkapi dengan kepala yang kuat. 

4. Habitat
Ordo ini biasanya membuat sarang di atas atau bawah tanah, di
pohon ataupun kayu-kayuan.
5. Peran
Serangga dalam ordo Isoptera ini seringkali dianggap merugikan
manusia karena merusak beberapa benda yang terbuat dari kayu.
Namun sebagian juga dapat bermanfaat karena membantu
pelapukan tanaman yang telah mati.
6. Famili
Ordo Isoptera memiliki 4 famili yaitu Termitidae, Kalotermitidae,
Rhinotermitidae, dan Hodotermitidae.
Famili Termitidae

 Ciri-ciri : Morfologi atau kenampakan luar hampir sama


dengan famili Rhinotermitidae. Famili ini memiliki
kemampuan berkembangbiak dengan cepat, sehingga koloni
atau populasinya dapat sangat besar.
 Habitat : Serangga dalam famili ini dikenal memilih sarang di
ketinggian, baik di pohon-pohon tinggi maupun di genting
rumah. Namun beberapa juga membuat sarang di dalam tanah
atau di tanggul-tanggul. Sarang yang dibuat berbentuk bukit
dengan ketinggian dapat mencapai 3 m.
 Peran : Secara umum dikenal sebagai perusak lingkungan
sekitarnya. Beberapa dapat menyerang persemainan tanaman,
seperti pada persemaian padi.
Sumber gambar : Famili Temitidae

B. ORDO ORTHOPTERA

Belalang, Jangkrik (Ordo Orthoptera)

Orthoptera berassl dari kata Ortho yang berarti lurus, dan ptera yang
berarti sayap. Ciri-ciri ordo ini antara lain :

1. Tubuh

Memiliki ukuran tubuh yang sedang hingga besar. Alat mulut adalah
menggigit mengunyah. Pada serangga betina, memiliki ovipositor yang
berkembang baik. Serangga jantan ada yang mempunyai alat penghasil
suara yang terletak di tibia atau abdomen.

2. Sayap

Anggota ordo ini ada yang memiliki sayap, dan ada yang tidak. Bagi
yang bersayap, jumlah sayapnya adalah dua pasang. Bentuk sayap
depan panjang menyempitt dan terdapat banyak venaa serta bentuknya
menebal seperti kertas perkamen. Bentuk sayap belakang adalah
bermembran, bentuk  melebar, dan memiliki banyak vena.

3. Habitat

Habitat ordo ini pada umumnya di areal pertanaman budidaya, kadang


juga ditemukan di lingkungan rumah atau tempat tinggal.

4. Perilaku
Beberapa jenis jantan dikenal pandai menyanyi/menghasilkan suara.
Suara ini dihasilkan dengan menggosokkan kaki belakang dengan
tegmina atau dengan menggesekkan sayap belakang dengan keras saat
terbang. Nyanyian ini dilakukan serangga jantan untuk menarik
perhatian serangga betina. Pada umumnya satu serangga mampu
menghasilkan lebih dari satu suara.

5. Peran

Serangga pada ordo ini sebagian besar berperan sebagai perusak


tanaman, beberapa merusak bahan simpanan, tetapi ada pula yang
bertindak sebagai predator.

Sumber gambar : Orthoptera

C. ORDO ODONATA

Capung (Ordo Odonata)

Odonata memiliki arti bergigi. Ciri-ciri ordo ini antara lain :

1. Tubuh 

Memiliki ukuran tubuh yang besar dengan antenna pendek dan kaku.
Tubuh panjang dan ramping. Abdomen berbentuk panjang dan
ramping. Tipe mulut ordo ini adalah penggigit pengunyah. 
2. Sayap

Sayap ordo ini berbentuk seperti selaput dan mempunyai banyak vena.
Ketika terbang, serangga-serangga ini menggerakkan pasangan
sayapnya bergantian antara pasangan sayap depan dan belakang.
Odonata dikenal sebagai penerbang dengan kemampuan akrobatik
termahir, bahkan serangga-serangga ini mampu melakukan kopulasi
sambil terbang, bahkan juga dapat sambil menikmati mangsa.

3. Habitat

Habitat ordo ini berbeda antara fase nimpha dan dewasa. Pada fase
nimpha serangga dalam ordo ini hidup di air, sedangkan fase dewasa
hidup bebas di darat atau udara. Setelah beberapa kali ganti kulit di air,
nimpha instar terakhir akan merayap keluar dari air, memecahkan kulit
untuk terakhir kali dan mulai hidup di udara. Sebagian besar sebagai
penerbang yang baik dan mampu menempuh jarak beberapa mil.
Sering melakukan perkawinan sambil terbang.

4. Peran

Serangga-serangga ini berperan sebagai predator serangga dan


binatang kecil lainnya pada fase nimpha maupun dewasa.

Sumber gambar : Capung


5. Famili-famili
a) Famili Petaluridae
b) Famili Gomphidae (Capung berabdomen bengkak)

Ciri-ciri : Dilihat dari sisi atas, mata tidak bertemu, ruas abdomen
akhir kadang-kadang menggembung (membengkak) seperti alat
pemukul, betina tidak mempunyai ovipositor. Ukuran tubuh sekitar
2-3 inci dan berwarna coklat tua atau hitam dengan spot/pita
kekuningan atau kehijauan. Sebagian besar hidup di sepanjang
aliran air atau tepi danau yang luas. Biasanya terbang mantap tanpa
periode melayang, beberapa kadang-kadang terbang dengan gerak
mengombank. Dewasa sering hinggap pada permukaan yang datar.
Umumnya bertindak sebagai predator, memangsa serangga kecil
lainnya terutama yang sedang terbang.

c) Famili Aeshnidae
d) Famili Cordulegastridae
e) Famili Macromiidae
f) Famili Corduliidae
g) Famili Libellulidae
h) Famili Calopterygidae
i) Famili Lestidae
j) Famili Protoneuridae
k) Famili Coenagrionidae

D. ORDO HEMIPTERA

Kepik, kepinding tanah, kepinding air, anggang-anggang  (Ordo


Hemiptera)

Hemiptera berasal dari kata Hemi yang berarti setengah, dan Ptera yang
berarti sayap. Ciri-ciri ordo ini antara lain:

1. Tubuh dan Sayap


Memiliki tubuh yang pipih  dengan ukuran sangat kecil sampai besar.
Sayap pada bagian pangkal sayap menebal, sedangkan ujungnya
bermembran. Ordo ini memiliki antenna yang panjang. Alat mulutnya
bertipe penusuk penghisap yang muncul dari depan kepala. Cerci tidak
dimiliki oleh ordo ini.

2. Habitat
Habitat serangga dalam ordo ini dapat didarat maupun air, dan
beberapa bersifat parasit di vertebrata.

3. Peran
Serangga-serangga ini biasanya memakan bagian tanaman muda, baik
akar, daun, dan tangkai. Beberapa jenis mampu mengeluarkan bau
menyengat ketika terganggu. Namun selain sebagai hama dan vektor
penyakit, ordo ini juga ada yang berperan sebagai predator.

Sumber gambar : Ordo Hemiptera

E. ORDO HOMOPTERA

Wereng, kutu kebul, aphis (Ordo Homoptera)

Homoptera berasal dari kata Homo yang berarti seperti/seragam, dan Ptera
yang berarti sayap. Ciri-ciri ordo ini antara lain:

1. Tubuh
Memiliki tubuh yang sangat kecil sampai besar. Ordo ini memiliki
antenna yang pendek seperti bulu keras atau lebih panjang dengan
bentuk filiform. Jenis mulut ordo ini adalah penusuk penghisap yang
muncul dari belakang kepala. Serangga-serangga ini juga tidak
memiliki cerci.

2. Sayap
Bagi serangga yang bersayap, memiliki 2 pasang sayap. Sayap depan
seragam bentuknya, yaitu seperti selaput atau sedikit menebal. Sayap
belakang juga berbentuk seperti membran. Ketika istirahat, bentuk
sayap mirip dengan genting.

3. Habitat
Habitat ordo ini di berbagai tanaman, umumnya pada daerah yang
lembab.Ordo ini memiliki gerak yang khas ketika terganggu, yaitu
bergerak ke samping. Ordo ini juga terkenal dengan kemampuan
melompat dan beberapa jenis juga mampu bernyanyi atau menghasilkan
suara.

Sumber gambar : Ordo Homoptera

METAMORFOSIS SEMPURNA
A.    DIPTERA

Ciri-ciri ordo Diptera:
 Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang
berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter.

 Mengalami metamorfosis sempurna.

 Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap,
membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.

 Metamorfosenya sempurna (holometabola) yang perkembangannya


melalui stadia: telur→ larva→ kepompong→ dewasa.

 Larva tidak berkaki (apoda) biasanya hidup di sampah atau sebagai


pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai hama, parasitoid
dan predator.

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Hexapoda
Ordo : Diptera
Family : Muscidae, Sarchopagidae, Challiporidae, dll.

Contohnya:

a. Lalat (Musca domestica)


b. Nyamuk biasa (Culex natigans). Larvanya tegak dengan
permukaan air, jika hinggap tidak menungging.
c. Nyamuk Anopheles (vektor penyakit malaria). Larvanya sama rata
dengan permukaan air, jika hinggap menungging.
d. Aedes aegypti (inang virus demam berdarah). Larvanya
berkedudukan tegak dipermukaan air. :

LALAT

Lalat merupakan salah satu insekta (serangga) termasuk dalam ordo diphtera yang
mempunyai sepasang sayap berbentuk membran dan saat ini diseluruh dunia dapat
dijumpai sekitar ± 60.000 – 100.000 spesies lalat .

Klasifikasi :

Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Upafilum: Hexapoda
Kelas: Insecta
Upakelas: Pterygota
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Endopterygota
Ordo: Diptera
Upaordo: Brachycera
Upaseksi: Calyptratae
Superfamili: Hippoboscoidea
Famili: Glossinidae
Genus: Glossina

1.      Morfologi lalat

Kepala lalat relatif besar mempunyai dua mata majemuk yang bertemu di garis
tengah (holoptik) atau terpisah olah ruang muka (dikhoptik), dan biasanya 3 oceli
atau mata sederhana. Thoraks seperti bentuk kotak chitin, merupakan untuk
melekatnya otot-otot kuat untuk terbang. Mesotoraks yang membesar (ruas kedua)
merupakan bagian utama dari toraks dan memikul sayap membran yang besar,
protoraks (ruas pertama ) dan metatoraks (ruas ketiga) menjadi kecil yang
menghubungkan toraks dengan kepala dan abdomentiap toraks mempunyai
sepasang kaki yang berwarna dan mempunyai duri-duri dan rambut. Kaki yang
beruas-ruas dapat berakhir sebagai kuku yang berambut yaitu pulvillus, yang
mengeluarkan bahan perekat.
Antena yang dilengkapi dengan alat peraba, terdiri dari serangkaian ruas yang
serupa atau tidak serupa, yang jumlah, bentuk dan perangkai bulu-bulunya
merupakan sifat khas untuk berbagai genus. Lalat yang lebih primitif mempunyai
antena panjang dengan banyak ruas, sedangkan spesies yang lebih berkembang
mempunyai antena pendek yang lebih kuat dengan jumlah ruas yang lebih sedikit.
Antena terdiri 3-40 segmen tergantung dari kelompoknya.

Berbagai modifikasi bagian mulut dapat digunakan untuk membedakan genus dan
spesies. Untuk menembus kulit digunakan mandibula yang berbentuk seerti
gergaji dan maxilla seperti kikir. Pada Musca penghisap darah alat pemotong
adalah prostoma yang terbentuk khusus pada ujung labella dari labium. Pada
spesies bukan penghisap darah, lalat menghisap makanannya dalam bentuk cairan
melalui labella.Tipe mulutnya menghisap, yang digunakan untuk menghisap darah
pada hewan ternak.
Sayap lalat merupakan sayap sejati yang kadang-kadang mempunyai sedikit sisik,
tetapi lebih sering seluruhnya membranosa. Pasangan sayap belakang diwakili
oleh sepasang batang ramping yang berbungkul disebut halter yang dipakai untuk
keseimbangan.

2.      Siklus hidup Lalat.

Perilaku dan perkembangbiakan

Pada siang hari lalat bergerombol atau berkumpul dan berkembang biak di sekitar
sumber makanannya. Penyebaran lalat sangat dipengaruhi oleh cahaya,
temperatur, kelembaban. Untuk istirahat lalat memerlukan suhu sekitar 35º- 40ºC,
kelembaban 90%. Aktifitas terhenti pada temperatur < 15ºC.

Kebanyakan spesies lalat adalah ovipar, tetapi ada beberapa lalat yang melahirkan
larva dalam berbagai stadium perkembangan. Telur atau larva diletakan dalam air,
tanah, kotoran, atau dalam badan veterbrata. Larva berbentuk cacing, panjang,
tanpa kaki, hidup dalam air atau di darah. Larva ini mengambil makanan dari
bahan organik secara rakus menggunakan bagian mulut untuk mengunyah atau
telah menyesuaikan diri untuk hidup sebagai parasit. Setelah 3-4 kali pergantian
kulit, larva menjadi pupa yang tidak mengambil makanan lagi dan pada waktunya
menjadi lalat dewasa (imago). Dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat)
tahapan yaitu mulai dari telur, larva, pupa dan dewasa. Lalat berkembang biak
dengan bertelur, berwarna putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm panjangnya.
Setiap kali bertelur akan menghasilkan 120–130 telur dan menetas dalam waktu
8–16 jam .Pada suhu rendah telur ini tidak akan menetas (dibawah 12 –13 º C).
Telur yang menetas akan menjadi larva berwarna putih kekuningan, panjang 12-
13 mm. Akhir dari phase larva ini berpindah tempat dari yang banyak makan ke
tempat yang dingin guna mengeringkan tubuhnya, Setelah itu berubah menjadi
kepompong yang berwarna coklat tua, panjangnya sama dengan larva dan tidak
bergerak. Phase ini berlangsung pada musim panas 3-7 hari pada temperatur 30–
35 º C, Kemudian akan keluar lalat muda dan sudah dapat terbang antara 450–900
meter, Siklus hidup dari telur hingga menjadi lalat dewasa 6-20 hari Lalat dewasa
panjangnya lebih kurang ¼ inci, dan mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam
dipunggungnya. Beberapa hari kemudian sudah siap untuk berproduksi, pada
kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai 5 (lima) kali. Umur lalat
pada umumnya sekitar 2-3 minggu, tetapi pada kondisi yang lebih sejuk biasa
sampai 3 (tiga) bulan Lalat tidak kuat terbang menantang arah angin, tetapi
sebaliknya lalat akan terbang jauh mencapai 1 kilometer.

3.Habitat
Tempat yang disenangi adalah tempat yang basah seperti sampah basah, kotoran
binatang, tumbuh-tumbuhan busuk, kotoran yang menumpuk secara kumulatif
(dikandang).
a. Kotoran Hewan
Tempat perindukan lalat rumah yang paling utama adalah pada kotoran hewan
yang lembab dan masih baru (normal nya lebih kurang satu minggu).
b. Sampah dan sisa makanan dari hasil olahan
Disamping lalat suka hinggap juga berkembang baik pada sampah, sisa makanan,
buahbuahan yang ada didalam rumah maupun dipasar.

c. Kotoran Organik
Kotoran organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia. Sampah dan makanan
ikan adalah merupakan tempat yang cocok untuk berkembang biaknya lalat.

d. Air Kotor
Lalat Rumah berkembang biak pada pemukaan air kotor yang terbuka.

4. Ekologi Lalat Dewasa

Dengan memahami ekologi lalat kita dapat menjelaskan peranan lalat sebagai
karier penyakit dan dapat pula membantu kita dalam perencanaan pengawasan.
Lalat dewasa aktif pada siang hari dan selalu berkelompok. Pada malam hari
biasanya istirahat walaupun mereka dapat beradaptasi dengan cahaya lampu yang
lebih terang.Pada Waktu hinggap lalat mengeluarkan ludah dan tinja yang
membentuk titik hitam. Tanda-tanda ini merupakan hal yang penting untuk
mengenal tempat lalat istirahat. Pada siang hari lalat tidak makan tetapi
beristirahat di lantai dinding, langit-langit, rumputrumput dan tempat yang sejuk.
Juga menyukai tempat yang berdekatan dengan makanan dan tempat berbiaknya,
serta terlindung dari angin dan matahari yang terik. Didalam rumah, lalat istirahat
pada pinggiran tempat makanan, kawat listik dan tidak aktif pada malam hari.
Tempat hinggap lalat biasanya pada ketinggian tidak lebih dari 5 (lima) meter.

B.     COLEOPTERA

Ciri-ciri ordo Coleoptera:

 Mempunyai dua pasang sayap.

 Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan
elitra, sayap belakang seperti selaput.

 Mengalami metamorfosis sempurna.


 Tipe mulut menggigit.

Contoh:         

 Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis,


sagu, kelapa sawit dan lain-lain.

 Kumbang buas air (Dystisticus marginalis)

 Kumbang beras (Calandra oryzae)

KLASIFIKASI KUMBANG

Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Upakelas: Pterygota
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Endopterygota
Ordo: Coleoptera

1) Morfologi tubuh

a. Ukuran panjang semua jenis kumbang berukuran kurang dari ¼ inci


(0.635 cm),
b. Berbentuk  oval atau bulat,
c. Mempunyai 6 buah kaki yang pendek. 
d. Berwarna sangat cerah, seperti merah atau oranye, dan kadang mempunyai
pola disayapnya, seperti misalnya bintik-bintik hitam. Warna dan polanya
diperkirakan untuk memperingatkan pemangsa akan rasa yang tidak enak
dan racun yang dimilikinya. Kadang kumbang koksi ada juga yang tidak
mempunyai pola sama sekali dengan warna sayap kuning, coklat atau
hitam.
e. Bagian tubuh terdiri dari8 bagian tubuh kumbang yaitu  kepala (head),
antena (antenna), mata (eyes), pronotum, dada (thorax), sayap depan atau
elitra (elytra), sayap belakang (wings), dan kaki (legs).

2) Bagian tubuh

Kepala (Head)
Kepala kumbang koksi bulat dan tipis dimana terdapat mulut, mata dan antena.

Antena (Antenna)
Antena adalah alat bantu kumbang koksi untuk mencium dan merasakan keadaan
di sekitarnya. Kumbang koksi tidak bisa melihat sebaik mereka mencium dan
merasakan. Dengan mencium dan merasakan itulah mereka dapat menemukan
serangga kecil makanannya.

Mata (Eyes)
Kumbang koksi memiliki sepasang mata tetapi tidak dapat dipakai untuk melihat
dengan baik. Kumbang koksi hanya dapat melihat perbedaan antara gelap dan
terang saja, seperti halnya pada foto hitam putih, tetapi mereka tidak dapat melihat
warna sama sekali.

Pronotum 
Pronotum adalah bagian yang berada tepat dibelakang kepala datar kumbang
koksi yang membuat kepalanya terlihat bulat. Pronotum sebenarnya melindungi
kepala kumbang koksi dan membantu untuk menyembunyikannya. Kadang
terdapat bintik juga pada pronotum.

Dada dan Perut (Thorax and Abdomen)


Dada dan perut merupakan bagian tubuh tempat dimana kaki dan sayap melekat,
dan tempat dimana sistem pencernaan, organ reproduksi, dan jelly yang lengket
dan beracun berada.

Sayap depan atau elitra (Elytra)


Sayap kumbang koksi tersembuyi dibawah sayap elitra-nya. Sayap elitra ini adalah
penutup keras yang melindungi sayap dan juga dirinya dari pemangsa. Sayap ini
juga merupakan tempat dimana kumbang koksi menampilkan warna dan polanya
untuk memberi peringatan kepada pemangsanya.

Sayap belakang (Wings)


Sayap ini merupakan alat yang membantu kumbang koksi untuk terbang. Sayap
belakang ini berwarna transparan dan biasanya dilipat di bawah sayap depan
(elitra) jika sedang tidak dipakai. Saat terbang, ia mengepakkan sayap
belakangnya secara cepat, sementara sayap depannya yang kaku tidak bisa
mengepak dan direntangkan untuk menambah daya angkat. Saat
terbang, kumbang koksi terlihat seperti tidak memiliki arah terbang yang baik.
Mereka terbang dengan kikuk.

Kaki (Legs)
Kumbang koksi memiliki kaki yang pendek. Di kakinya terdapat rambut-rambut
halus berukuran mikroskopis (hanya bisa dilihat dengan mikroskop) yang
ujungnya seperti sendok. Rambut ini menghasilkan bahan berminyak yang lengket
sehingga kumbang koksi dapat berjalan dan menempel di tempat-tempat sulit
seperti di kaca atau di langit-langit. Kaki pendek kumbang koksi selain
membantunya untuk berjalan, juga membantunya untuk mencium. Dan ketika ada
pemangsa yang menangkapnya, jelly yang berasa tidak enak dan beracun akan
mengalir keluar dari kaki-kakinya yang kadang dapat menyelamatkan hidupnya.

3)      Siklus Hidup

Telur berbentuk lonjong agak lengkung seperti pisang, berwarna kuning terang,


berukuran panjang antara 0,2 - 0,3 mm. Telur biasanya diletakkan di permukaan
bawah daun, pada daun teratas (pucuk). Serangga betina lebih menyukai daun
yang telah terinfeksi virus mosaik kuning sebagai tempat untuk meletakkan
telurnya daripada daun sehat. Rata-rata banyaknya telur yang diletakkan pada
daun yang terserang virus adalah 77 butir, sedangkan pada daun sehat hanya 14
butir. Lama stadium telur rata-rata 5,8 hari.

Nimfa terdiri atas tiga instar. Instar ke - 1 berbentuk bulat telur dan pipih,
berwarna kuning kehijauan, dan bertungkai yang berfungsi untuk merangkak.
Nimfa instar ke - 2 dan ke - 3 tidak bertungkai, dan selama masa pertumbuhannya
hanya melekat pada daun. Stadium nimfa rata-rata 9,2 hari.

Imago atau serangga dewasa tubuhnya berukuran kecil antara (1 - 1,5 mm),


berwarna putih, dan sayapnya jernih ditutupi lapisan lilin yang bertepung.
Serangga dewasa biasanya berkelompok pada bagian permukaan bawah daun, dan
bila tanaman tersentuh biasanya akan berterbangan seperti kabut atau kebul putih.
4) Habitat

Kumbang dapat ditemukan hampir di semua habitat, namun tidak diketahui terjadi
di lautan atau di daerah kutub. Interaksi mereka dengan ekosistem mereka
dilakukan dengan berbagai cara. Mereka sering makan pada tumbuhan dan jamur,
merusak pertahanan binatang dan tumbuhan, dan memangsan invertebrata lain.
Beberapa spesies dimangsa berbagai binatang seperti burung dan mamalia. Jenis
tertentu merupakan hama agrikultur, seperti Kumbang kentang
Colorado Leptinotarsa decemlineata, Kumbang tanaman kapas Anthonomus
grandis, kumbang tepung merah Tribolium castaneum, dan kumbang mungbean
atau cowpea Callosobruchus maculatus, spesies kumbang lainnya adalah kotrol
penting hama agrikultur. Seperti contoh, coccinellidae (ladybirds atau "kumbang
tutul") yang mengonsumsi aphid, hama pohon, thrips, dan serangga penghisap
tanaman lainnya yang menyebabkan kerusakan panen tanaman.

Peranan dalam kehidupan

a. Hama tanaman kelapa (kumbang kelapa)

b. Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai) oleh


berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras.

 Gambar:Kumbang beras

C.    HYMENOPTERA

Ciri-ciri ordo Hymenoptera :

 Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.

 Tipe mulut menggigit dan menjilat.


 Larva tidak berkaki.

 Metamorfosisnya sempurna ( holometabola ).

 Segmen terakhir dari abdomennya ( perut ) berubah menjadi penyengat.

Contoh:

 Apis indica (lebah madu, biasa dipelihara manusia)

 Apis dorsata (lebah madu yang hidup di lubang kayu)

 Apis melifera (lebah madu terbesar, biasa disebut lebah gung)

 Oecophyla smaragdina (semut rangrang)

 Kumbang pengisap madu (Xylocopa) biasanya melubangi kayu pada


bangunan rumah

KLASIFIKASI LEBAH

Lebah termasuk dalam kelas insekta dan tergolong dalam jenis serangga yang
berdarah dingin yakni hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh perubahan
suhu hawa yang ada disekitarnya.Terdapat di Eropa, Afrika, dan Asia ,klasifikasi
lebah madu adalah sebagai berikut :
Kingdom          :Animalia
Phylum             :Arthropoda
Class                 :Insecta
Ordo                 :Hymenoptera
Family               :Apidae
Genus               : Apis

a.      Morfologi dan Anatomi Lebah

Tubuh lebah madu terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kepala (caput), dada
(thorax) dan perut (abdomen). Seperti halnya insekta lebah tidak mempunyai
kerangka internal tempat otot bertaut, tetapi sebagai penggantinya adalah penutup
tubuh eksternal yang mengandung Chitin dan menutupi organ dalam.
 

Struktur tubuh (anatomi) lebah mempunyai tiga bagian utama, yaitu: kepala


(head), dada (thorax) dan perut (abdomen).

1.     Kepala (head)

Kepala merupakan rumah otak yang terdiri dari sekitar 950.000 neuron dan
merupakan bagian kecil sajadari kepala.

 Mempunyai dua antena sebagai fungsi sensor.

 Mempunyai lima mata (eyes), terdiri dari 3 mata sederhana (ocelli) dan 2
mata majemuk yang terdiri dari banyak bagian-bagian kecil ommatidia.
Setiap mata mejemuk terdiri dari sekitar 150 ommatida yang khusus untuk
melihat pola. Itulah sebabnya mata majemuk lebah dapat mendeteksi
cahaya terpolarisasi (tidak dapat dilakukan oleh manusia).

 Seperti serangga lainnya, lebah mempunyai bagian mulut komplek yang


digunakan untuk makan dan minum. Ukuran dan bagian mulut berbeda-
beda setiap spesies lebah, tetapi secara umum terdiri dari rahang
(mandibula), lidah (glossa), labrum dan maxillae. Labrum dan maxillae
seperti bibir yang mendukung belalai atau tabung untuk mengumpulkan
nektar. Bila tidak digunakan, bagian-bagian mulut memanjang dilipat
kembali di bawah kepala digunakan untuk mengunyah serbuk sari,
memanipulasi lilin, menghadapi serangan penyusup dan lainnya.
2.     Dada (thorax)

Mempunyai dua pasang sayap dan tiga pasang kaki yang terhubung pada dada
(thorax). Sayap merupakan bagian sangat tipis dari kerangka lebah. Sebagian
besar spesies memiliki sayap depan lebih besar dibandingkan dengan sayap
belakang. Sisi sayap yang berdampingan antara sayap depan dan belakang
mempunyai pengait yang disebut hamuli, yang berfungsi untuk mengepakan
sayap bersama-sama ketika terbang.

3.     Perut (abdomen)

Anatomi lebah madu dalam hal ini meliputi sistem pencernaan, sistem
penginderaan, dan sistem reproduksi. Sistem pencernaan pada lebah madu
berturut-turut adalah: mulut, osefagus, kantong madu, proventriculus, ventriculus,
usus halus, usus besar, colon dan rectum. Sistem penginderaan pada lebah madu
meliputi indera penglihat, indera pencium, dan indera peraba. Dalam hal sistem
reproduksi, organ reproduksi yang berkembang sempurna pada lebah hanya pada
lebah jantan dan ratu.

b.      Siklus hidup

Lebah ratu memiliki saluran reproduksi betina yang lengkap dan sebuah kantong
sperma. Sengatnya merupakan tempat pengeluaran sel telur (ovipositor) sekaligus
berfungsi sebagai senjata, ketika waktu reproduksi tiba, seekor lebah ratu yang
belum dibuahi akan terbang ke luar sarang menghampiri para lebah jantan yang
sedang menunggu. Lebah-lebah jantan berlomba mengejar si lebah ratu. Pejantan
yang paling cepat dan kuatlah yang menang. Seekor lebah jantan yang berhasil
mendekati lebah ratu akan memasukkan endhophallus-nya dan berejakulasi
mengeluarkan sperma.

Lebah jantan yang telah membuahi akan terjatuh dan mati, sedangkan
endophallus-nya tertinggal di dalam tubuh lebah ratu. Begitu juga lebah jantan
yang kedua, dan seterusnya. Sekitar 90 juta sperma dari banyak lebah jantan dapat
masuk ke saluran telur lebah ratu, dan sekitar 7 juta telur dapat disimpan dalam
suatu kantong yang disebut spermatheca.

Setelah selesai dibuahi, lebah ratu akan kembali ke sarang dan bertelur. Begitu
sibuknya lebah ratu bertelur sampai tak sempat untuk makan atau terbang. Lima
sampai sepuluh lebah pekerja akan menyuapinya makan setiap kali sang lebah
ratu selesai mengeluarkan 20 telur.

Jika lebah ratu tak lagi memproduksi pheromone atau tak bisa bertelur, satu dari
telur yang dihasilkannya akan dipindahkan oleh lebah pekerja ke suatu sel sarang
khusus yang disiapkan untuk menciptakan calon lebah ratu pengganti. Singkatnya,
lebah ratu yang baru akan membunuh lebah ratu lain atau ibunya sendiri. Mereka
bertarung hingga mati agar menjadi satu-satunya lebah ratu dalam sarang tersebut.

Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna


adalah :

Telur – Larva – Pupa – Imago

Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa.

Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan,
pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ.

Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.

Siklus metamorfosis lebah madu adalah sebagai berikut :

1. Ratu menghasilkan telur-telur dan disimpan di dalam sel-sel

2. Selanjutnya telur akan berubah menjadi ulat-ulat atau larva

3. Larva akan membesar dan berkembang membentuk pupa


4. Pupa berubah dan  berkembang kepada bentuk seekor lebah

Gambar dibawah ini menunjukkan lebah-lebah pekerja yang berkumpul di


sekeliling ratu.
Larvanya sangat berbeda dengan lebah dewasa. Pada masa pertumbuhannya, ia
mengalami perubahan-perubahan penting. 

Lebah ratu meletakkan sebutir telur di dalam sebuah lubang kecil yang disebut
bilik. Walaupun semua telurnya tampak sama, sebenarnya ada dua jenis telur.
Telur yang telah dibuahi adalah calon lebah betina dan telur yang tak dibuahi
merupakan calon lebah jantan. 

Tiga hari kemudian telur menetas menjadi larva. la tidak mempunyai sayap atau
kaki dan tampak seperti seekor ulat. Makanannya sangat banyak sehingga tumbuh
dengan cepat. Dalam waktu singkat tubuhnya telah memenuhi ruang biliknya. 

Pada saat ini ia memasuki fase pupa. Lebah pekerja menutup pintu bilik rapat-
rapat. Di dalamnya perubahan yang luar biasa sedang terjadi. Tubuh pupa
mengalami perubahan bentuk sedikit demi sedikit. Sayap dan kakinya mulai
tumbuh. Setelah proses metamorfosis selesai lebah dewasa muncul dari pupa
dalam bentuk yang telah sempurna. Dalam pembentukan sperma
( spermatogenesis ) tidak terjadi meiosis, sebaliknya dalam pembentukan telur,
terjadi meiosis. Sebab itu sel telur lebah madu itu kromosomnya diploid. Tiap
lebah ratu punya dua gonad dan dari dua gonad ini kemudian bersatu sebelum
sampai kelubang genital ( alat produksi ). Perkembangan telur yang dibuahi
terjadi dalam sarang lebah melalui larva dan pupa, jadi terjadi metamorphosis
sempurna ( holometabola ). Lebah termasuk ke dalam ordo hymenoptera yang
memiliki manfaat sangat besar bagi kelangsungan hidup manusia, hewan, dan
tumbuhan.
Lebah jantan yang mempunyai abdomen lebar, sedangkan lebah betinayang fertile
mempunyai abdomen sempit dan panjang, sedang lebah pekerja / pegawai
umumnya mempunyai kantong tepung sari pada kakinya. Selama hidupnya seekor
lebah hanya satu kali kawin dengan lebah jantan, yaitu ketika penerbangan
perkawinan. Pada waktu itu lebah betina menerima spermatozoa dan disimpan
dalam spermatotheca. Dalam organ ini spermatozoa hidup bertahun-tahun. Telur-
telur yang dibuahi menghasilkan lebah pekarja atau lebah ratu. Calon lebah ratu
mendapat royall jelly yaitu bubur untuk ratu. Lebah jantan berasal dari telur-telur
yang tidak dibuahi dan perkembangannya secara parthenogenesis dan jumlah
kromosomnya haploid.

c.       Habitat

Habitat terdapat  dikawasan sub-tropis dan tropis Asia, seperti Indonesia,


Phillipina, India, Nepal, dan tidak terdapat di luar Asia. Di Indonesia masih dapat
ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan di NTB maupun NTT. Di pulau
Jawa lebah ini sudah jarang ditemukan.

D. NEUROPTERA

Neuroptera berasal dari bahasa Yunani yaitu neuro = saraf dan pteron= sayap,


yang berartisayapnya memiliki saraf yang berasal dari venasi dari sayapnya.
Seranggaini memiliki dua pasang sayap yang terdapat membran dengan garis-
garisvenasi, dan dengan panjang sayap sedikitnya setengah dari panjang
sayapdepannya. Tubuhnya ada yang kecil sampai besar dengan ukuran ± 10-
50mm. Sebagian besar neuroptera adalah predator dengan mulut yangmemiliki
tipe penggigit dan pengunyah. Makanannya yaitu serangga-serangga kecil dan
mereka bisa memakan sangat banyak serangga setiap makan. Neuroptera memiliki
mata majemuk yang cukup besar, juga antenayang sangat panjang dan tipis seperti
benang. Tubuhnya lunak karenaendoskeletonnya tidak banyak mengandung kitin.
Mereka hidup nokturnaldan biasa dijadikan mangsa oleh kelelawar.

EKOLOGI
Kelompok serangga dari ordo neuroptera ini hidup nokturnal.Mereka memangsa
serangga-serangga kecil namun mereka juga menjadimangsa dari kelelawar. Dan
untuk menghindari hal tersebut,neuroptera memiliki sensor ultrasonic

kelelawar yang ada di sayapnya.Pada serangga dewasa, mereka akan berhibernasi


setelah musimdingin. Dan saat musim semi mereka akan beterbangan keluar. Pada
beberapa larva Chrysopidae memiliki cara berkamuflase yang cukupmengerikan
untuk mempertahankan diri dari predator. Merekamenutupi tubuh mereka dengan
serangga-serangga yang telah dihisapoleh mereka hingga kering.Mereka hidup di
bawah batu atau di bawah vegetasi dan memakanberagam organisme-organisme
air yang berukuran kecil. Spesies yangbesar, biasa disebut hellgrammites,
membutuhkan waktu beberapatahun untuk mencapai masa kedewasaannya. Dan
biasanya hidup didekat air, walaupun mereka juga menyukai cahaya di malam
hari.Larva Lacewing merupakan serangga yang memangsa seranggapenghisap
dan serangga kecil lainnya. Namun pada beberapaserangga dewasa, ada yang
predator dan ada pula yang non-predator yaitu pemakan nektar atau madu pada
bunga.

MANFAAT

Serangga predator ini berperan sebagai pengontrol serangga yangmenjadi hama


bagi suatu lahan. Serangga yang non-predator,membantu tumbuhan dalam proses
penyerbukan, karena ia menghisapnektar dari bunga dan menempel pada polen
bunga tersebut danmenyebarkan polen ke bunga lain

CONTOH DARI NEUROTERA

1. LACEWINGS ( SERANGGA SAYAP JALA)

Para lacewings nama umum yang sering digunakan untuk yang paling banyak


dikenal bersih-serangga bersayap - yang lacewings hijau (Chrysopidae) - tetapi
anggota sebenarnya sebagian besar Neuroptera disebut sebagai semacam
"lacewing".
Karakteristik
Lacewings yang halus mencari, serangga bertubuh lunak dengan lebar sayap yang
mulai dalam ukuran 5-150 milimeter dan tubuh hingga 50 milimeter panjang.
Seperti namanya sayap mereka muncul renda-seperti dengan urat rumit banyak di
seluruh permukaan mereka. Lacewings dapat diakui oleh fitur berikut:

Memanjang, tubuh lunak

2 pasang bermembran sayap ukuran yang relatif sama

Kompleks sayap venation dengan vena utama bercabang sepanjang tepi bawah
sayap. Sayap diadakan tenda-seperti seluruh tubuh saat istirahat

Mandibulate mulut

Relatif besar

Siklus Hidup
Kawin di lacewings bersifat langsung dan betina biasanya bertelur pada atau
dalam substrat. Banyak spesies bertelur di ujung batang tipis, yang mungkin
melekat pada kayu, daun atau permukaan lain seperti jendela dan dinding rumah.
Setelah menetas dari larva rontok rata-rata 3 kali (kadang-kadang 4 atau 5
tergantung pada spesies) sebelum mereka spin sutra kokon di mana untuk menjadi
kepompong . Pengembangan biasanya cepat dan beberapa spesies lacewings telah
beberapa generasi setiap tahun, meskipun beberapa spesies di wilayah dingin
waktu hingga 2 tahun untuk sepenuhnya berkembang.
Habitat

Lacewings yang umum di seluruh sebagian besar Australia dan dapat ditemukan
di hampir semua habitat. Mereka adalah umum pada vegetasi asli, seperti
eucalyptus berbunga dan di taman pinggiran kota dan rumah. Banyak lacewings
seperti lacewings hijau (Chrysopidae) sering tertarik untuk lampu di malam hari
dan akan merilis cairan berbau kuat ketika terganggu.

CHRYSOPIDAE dikenal sebagai lacewings hijau dan ditandai dengan memiliki


panjang, filiform antena setidaknya setengah selama forewings. Sayap mereka
memiliki sel persegi panjang banyak dan tubuh mereka sebagian besar hijau.
Dewasa yang umum sepanjang tahun di banyak daerah di negara
dengan Chrysopa menjadi genera yang paling umum di Australia. Anggota
keluarga NYMPHIDAE ditemukan hanya pada daratan Australia, Tasmania, Lord
Howe Island dan di New Guinea. Ini hanya sebuah keluarga kecil dan spesies
yang paling umum di sepanjang pantai timur Australia.

MYRMELEONTIDAE

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan   : Animalia

Filum        : Arthropoda

Upafilum  : Hexapoda

Kelas        : Insecta

Upakelas  : Pterygota

Infrakelas : Neoptera

Ordo         : Neuroptera

Famili       : Myrmeleontidae

Genus       : Myrmeleon

Species     : Myrmeleon frantalis
Undur-undur adalah sebutan untuk kelompok serangga dari
famili Myrmeleontidae (kadang-kadang salah dieja sebagai Myrmeleonidae). Di
dunia ini diperkirakan ada sekitar 2.000 spesies undur-undur dan mereka tersebar
di seluruh dunia, terutama di wilayah bersuhu hangat dan berpasir.[1]

Nama "undur-undur" diberikan pada hewan ini karena kebiasaan larvanya berjalan
mundur saat menggali sarang jebakan di tanah. Di daerah Barat, hewan ini dikenal
dengan nama antlion (semut singa). Nama itu diberikan karena kebiasaan
larvanya yang memburu semut secara ganas dengan cara menggali jebakan di
dalam tanah sehingga dianggap sebagai "singanya para semut".

Daur hidup dan reproduksi

Gambar : Sepasang undur-undur sedang melakukan perkawinan

Reproduksi terjadi tidak lama setelah undur-undur baru saja keluar dari
kepompongnya. perkawinan dimulai ketika sepasang undur-undur jantan dan
betina hinggap di pohon. Sepasang undur-undur itu lalu melakukan kopulasi
dengan cara saling melekatkan ujung ekornya. Kopulasi bisa berlangsung hingga
dua jam lamanya. Undur-undur betina yang sudah kawin selanjutnya akan pergi
mencari tempat untuk bertelur dan masih mungkin kembali ke tempat yang sama
untuk kembali melakukan perkawinan.

Undur-undur mengalami metamorfosis sempurna: telur, larva, kepompong, dan


dewasa. Perkembangan undur-undur dimulai ketika betina meletakkan telurnya di
dalam tanah berpasir dengan cara mengetuk-ngetuk abdomennya ke dalam tanah
dan mengeluarkan telur-telurnya di sana. Di dalam tangkapan, undur-undur betina
bisa mengeluarkan telur hingga 20 butir sekali bertelur dan biasanya ia memilih
pasir yang bersuhu hangat. Kadang-kadang, undur-undur betina yang sedang
menaruh telur di atas pasir tertangkap oleh larva undur-undur lain yang kebetulan
membuat jebakan yang berdekatan dengan tempatnya bertelur.[3]

Gambar : Larva undur-undur dilihat dari dekat

Telur undur-undur akan menetas menjadi larva yang bertubuh gempal, pipih,
berkaki enam, dan memiliki sepasang taring panjang di kepalanya. Mayoritas
spesies larva undur-undur selanjutnya akan membuat jebakan di tanah dengan
cara bergerak mundur memakai tubuhnya seperti mata bor dan mulai menggali
dengan gerakan spiral hingga akhirnya membentuk sarang jebakannya yang
berbentuk seperti corong (biasa disebut "liang undur-undur"). Pada sebagian
spesies undur-undur semisal Dendroleon pantheormis, larvanya tidak membuat
sarang jebakan, namun hanya bersembunyi di tempat-tempat tertentu lalu
menerkam hewan kecil yang lewat di dekatnya. Hal yang unik pada larva undur-
undur adalah mereka tidak memiliki anus sehingga ampas sisa-sisa metabolisme
tubuhnya akan disimpan dan baru dikeluarkan ketika mereka sudah menjadi
undur-undur dewasa.

Fase selanjutnya dalam pertumbuhan undur-undur adalah fase kepompong atau


pupa. Kepompong mereka berupa kumpulan butiran pasir di sekitarnya yang
disatukan dengan sutra dari kelenjar di abdomennya. Kepompong ini biasanya
terkubur hingga beberapa sentimeter di dalam tanah. Pada fase kepompong terjadi
perubahan bentuk di dalamnya dan setelah sekitar satu bulan, undur-undur dewasa
akan keluar dan mulai menunggu sayapnya kering sebelum bisa terbang untuk
mencari pasangan. Undur-undur dewasa rata-rata berusia antara 20-25 hari,
sementara sebagian dari mereka juga diketahui bisa hidup hingga usia 45 hari.

Perilaku

Undur-undur dewasa jarang terlihat di alam liar karena ia baru aktif keluar di sore
hari dan bisa terlihat menggerombol di malam hari saat sedang mencari pasangan
kawin. Mereka juga kadang-kadang dianggap sebagai gangguan bagi manusia
karena jika hinggap pada seseorang, mereka bisa memberikan gigitan yang cukup
menyakitkan walaupun tidak sampai membahayakan.

Makanan

Gambar : Sarang jebakan yang dibuat larva undur-undur

Larva undur-undur terkenal sebagai pemangsa yang ganas karena ia memakan


hampir segala jenis Arthropoda kecil, terutama semut. Ia berburu secara pasif
dengan cara membuat sarang jebakan berbentuk corong, lalu bersembunyi di
tengahnya sambil menunggu ada mangsa yang terperosok masuk. Bila ada mangsa
terjebak masuk ke dalam perangkapnya namun masih bisa bergerak naik, larva
undur-undur akan melempari mangsanya dengan butiran pasir agar tergelincir.
Larva undur-undur mengetahui kehadiran korbannya dengan cara merasakan
getaran dari gerakan korbannya.Larva undur-undur juga memiliki sepasang
rahang tajam dan di ujungnya terdapat lubang untuk menyuntikkan racun ke
dalam tubuh mangsanya untuk membunuhnya, lalu mulai menghisap cairan
tubuhnya.

Makanan undur-undur dewasa lebih bervariasi. Sebagian spesies hidup dengan


memakan nektar dari bunga, sementara beberapa spesies lainnya hidup dengan
memakan Arthropoda kecil seperti halnya larva undur-undur.

E. LEPIDOPTERA 

Adalah ordo klasifikasi dari kelas insecta yang didasarkan atas sayapnya
Ordo Lepidoptera bangsa kupu/ngengat mempunyai ciri ciri

 Lepidoptera berasal dari bahasa Latin yang artinya sayap bersisik

 Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai
hama namun beberapa diantaranya ada yang predator.

 Serangga dewasa umumnya sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar.

 Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik
yang berwarna-warni.

 Termasuk Endopterygota

 Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang
larvanya memiliki tipe penggigit.

 Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut proboscis,
palpus maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis
berkembang sempurna.

 Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola)


 Metamorfosisnya melalui stadia : telur - larva - kepompong - Imago
(dewasa)

 Larva bertipe polipoda, memiliki baik kaki thoracal maupun abdominal,


sedang pupanya bertipe obtekta.

Contoh :

Kupu-kupu, ngengat, ulat (Ordo Lepidoptera)

Lepidoptera berasal dari kata Lepido yang berarti sisik, dan Ptera yang berarti
sayap.

Ciri-ciri ordo ini antara lain :

1. Tubuh

Antenna memiliki ukuran agak panjang. Tipe mulut pada fase larva adalah
penggigit pengunyah, sedangkan pada fase dewasa berubah menjadi tipe
penghisap. Serangga dalam ordo ini memiliki ukuran tubuh yang kecil hingga
besar.

2. Sayap

Memiliki 2 pasang sayap dan tertutup bulu dan sisik. Ngengat dan kupu-kupu
termasuk dalam ordo ini. Ngengat memiliki sayap yang tidak begitu menarik, hal
ini berbeda dengan kupu-kupu yang memiliki sayap yang menarik. Fase larva
pada ordo ini biasa disebut larva.

3. Habitat

Habitat serangga dalam ordo ini adalah di areal pertanaman.

4. Perilaku

Ngengat aktif pada malam hari, sedangkan kupu-kupu aktif pada siang hari.
Perkawinan sangat ditentukan oleh bau wewangian. Serangga jantan mampu
mengenali bau betina hingga 1,5 km. Pada fase larva, mampu mengeluarkan
benang yang digunakan untuk berpindah ataupun untuk memintal pupa.

5. Peran

Pada fase larva ini hampir seluruh serangga dalam ordo ini menjadi hama. Namun
pada fase dewasa berperan sebagai pemakan sari bunga dan membantu
penyerbukan tanaman.

Sumber gambar : Kupu-kupu dan Ngengat

Siklus Hidup Lepidoptera


Banyak yang percaya bahwa kupu-kupu memiliki umur yang sangat
singkat. Sebenarnya, kupu-kupu dewasa mampu hidup selama
seminggu maupun hampir setahun tergantung pada spesiesnya.
Kebanyakan spesies melalui tingkat larva yang agak lama, dan ada
yang mampu menjadi dorman ketika dalam tingkat pupa atau telur
agar dapat mengarungi musim dingin. Kupu-kupu bisa bertelur sekali
atau banyak kali setiap tahun. Jumlah keturunan setahun berbeda pada
pengaruh iklim, yang mana kupu-kupu yang tinggal di daerah tropis
mampu bertelur lebih sekali dalam setahun.
Ø Telur

Telur kupu-kupu dilindungi oleh kulit berabung keras yang disebut


khorion ditutupi dengan lapisan anti lilin yang melindungi telur dari
terjemur sebelum larva sempatberkembang sepenuhnya. Setiap telur
memiliki pori-pori berbentuk corong yang halus di satu ujungnya,
yaitu mikropilyang bertujuan memungkinkan masuknyasperma untuk
bergabung dengan sel telur. Lain spesies lain ukuran telurnya, namun
semua telur kupu-kupu berbentuk bola maupun ovat.

Telur kupu-kupu dilekatkan pada daun dengan bahan perekat khusus


yang cepat mengeras. Bila mengeras, bahan itu berkontraksi dan
membengkokkan bentuk telur. Perekat ini mudah dilihat membentuk
bahan meniskus yang mengelilingi tapak setiap telur. Perekat ini
jugalah yang diproduksi oleh pupa untuk mengikat seta-seta
kremaster. Perekat ini sungguh keras sampai lapik sutra yang
melekatkan seta-seta tidak bisa dipisahkan.

Telur kupu-kupu selalu diletakkan pada tumbuhan. Setiap spesies


kupu-kupu memiliki rentang tumbuhan perumah yang sendiri, baik
yang hanya satu spesies maupun berbagai spesies. Tingkat telur
dilalui selama beberapa minggu untuk kebanyakan kupu-kupu, tetapi
telur yang keluar tidak lama sebelum musim dingin, terutama di
daerah beriklim sedang, harus melalui tingkat diapaus (istirahat) dan
hanya menetas di musim semi. Ada spesies kupu-kupu yang lain yang
bisa bertelur pada musim semi agar telur dapat menetas pada musim
panas.

Ø Ulat

Larva kupu-kupu, yaitu ulat, memakan daun tumbuhan dan


menghabiskan seluruh waktunya sebagai beluncas untuk mencari
makanan. Kebanyakan beluncas adalah maun, tetapi ada beberapa
spesies sepertiSpalgis epius dan Liphyra brassolis yang memakan
serangga. Beberapa larva, terutama yang tergolong dalam Lycaenidae,
menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan semut.
Beluncas berhubungan dengan semut dengan menggunakan getaran
yang dipancarkan melalui substrat di samping merembeskan sinyal
kimia.Semut sedikit banyak melindungi larva ini; sebagai balasan,
larva menolong semut mengumpulkan rembesan madu.

Beluncas membesar melalui serantaian tingkat yang disebut instar.


Menjelang akhir setiap instar, larva menjalani proses yang disebut
apolisis, yang mana kulit ari, yaitu lapisan luar keras yang terbuat
dari campurankitin dan protein-protein khusus, dikeluarkan dari
epidermis yang lembut di bawahnya, maka epidermis membentuk kulit
ari yang baru di bawah. Di akhir setiap instar, larva itu bersalin kulit
lamanya, maka kulit baru berkembang lalu mengeras dan
menghasilkan pigmen dengan cepat. Proses menyalin kulit ini bisa
memakan waktu berhari-hari. Corak kepak kupu-kupu mulai
berkembang pada tubuh beluncas menjelang instar yang terakhir.

Ulat kupu-kupu memiliki tiga pasang kaki tetap pada segmen toraks
dan tidak lebih enam pasangprokaki yang tumbuh pada segmen
abdomen. Pada prokaki ini ada gegelang kait halus yaitu krusye yang
membantu beluncas menggenggam substrat.

Ulat tumbuh melalui serangkaian moults ; setiap tahap peralihan


disebut instar . The rontok terakhir membawa mereka ke dalam pupa
tidak aktif atau tahap kepompong. Seperti semua serangga, ulat
bernapas melalui serangkaian bukaan kecil di sepanjang sisi dada dan
perut yang disebut spirakel . Cabang ini ke dalam rongga tubuh ke
jaringan tracheae. Sebuah ulat beberapa keluarga Pyralidae adalah air
dan memiliki insang yang membiarkan mereka bernapas di bawah air.

Beberapa ulat memuntahkan cairan pencernaan asam pada musuh


menyerang. Banyak papilionid larva menghasilkan bau tidak sedap
dari kelenjar extrudable disebut osmeteria. Beberapa ulat
mendapatkan perlindungan dengan mengaitkan diri dengan semut.
Para Lycaenid kupu-kupu sangat terkenal untuk ini. Mereka
berkomunikasi dengan semut pelindung mereka dengan getaran serta
sarana kimia dan biasanya memberikan imbalan makanan.

Ø Pupa (Kepompong)

Ulat kemudian akan membentuk sebuah cangkang kecil yang biasa


kita sebut dengan kepompong. Kepompong dapat dibuat oleh ulat dari
dua buah daun yang dibungkus benang sutra atau kepompong yang
sepenuhnya dibuat dari benang sutra. Di dalam pupa atau kepompong
ini, ulat lalu akan memulai proses yang menakjubkan untuk berubah
menjadi kupu-kupu dewasa. Tahap ini rata-rata akan berlangsung
selama dua belas hari. Pada tahap ini, ulat mulai melepaskan enzim
yang akan mencerna hampir semua bagian tubuhnya sendiri. Sehingga,
yang tersisa di dalam kepompong hanya berupa semacam cairan yang
sangat kaya akan nutrisi yang berguna untuk perkembangan menjadi
kupu-kupu. Proses metamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu ini
membutuhkan jumlah energi yang sangat besar. Hal ini dibuktikan
oleh fakta bahwa berat kupu-kupu dewasa ketika pertama kali muncul
hanya sekitar setengah dari berat waktu sekitar 3 hari setelah
kepompong terbentuk.

Ø Kupu-Kupu

Setelah proses metamorfosis selesai, kupu-kupu akan menggunakan


cairan khusus yang diformulasikan untuk melunakkan kepompong.
Kepompong yang melunak akan terlihat transparan, ketika kepompong
telah melunak, mereka menggunakan cakar tajam mereka untuk
merobek kepompong dan keluar dari sana. Setelah mereka keluar,
mereka akan memulai proses pengembangan, pengerasan dan
pengeringan sayap mereka dan menyesuaikan diri dengan tubuh baru
mereka. Proses ini dapat berlangsung beberapa jam dan saat ini adalah
saat ketika kupu-kupu sangat rentan karena mereka tidak dapat
terbang dan sama sekali tidak memiliki bentuk pertahanan apa pun.
F. SHIPONOPTERA ( PINJAL)

Ordo Siphonoptera mempunyai ciri ciri :

—  Tidak bersayap,

—  Termasuk endopterygota,

—  Bermata tunggal,

—  Metamorfosisnya sempurna,

—  Mempunyai alat mulut menusuk dan menghisap.

Contoh dari ordo shiponoptera antara lain Ctenocephalus cannis (kutu


anjing), Ctenocephalus felis (kutu kucing), Pulex irritan (pinjal
manusia), Xenopsylla cheopsis (kutu tikus). Dalam kesempatan kali ini kami
hanya akan membahas mengenai Ctenocephalus felis (kutu kucing) dan
Xenopsylla cheopsis (kutu tikus).

Klasifikasi

Klasifikasi Ctenocephalus felis adalah sebagai berikut :

Golongan : Animalia

Phylum : Arthropoda

Kelas : Insekta

Ordo : Siphonaptera

Family : Pulicidae
Genus : Ctenocephalidae

Spesies : Ctenocephalides felis

Morfologi/ Ciri-ciri :

Kutu jenis ini memiliki ciri-ciri tidak bersayap, memiliki tungkai panjang, dan
koksa-koksa sangat besar, Tubuh gepeng di sebelah lateral dilengkapi banyak duri
yang mengarah ke belakang dan rambut keras, Sungut pendek dan terletak dalam
lekuk-lekuk di dalam kepala, Bagian mulut tipe penghisap dengan 3 stilet
penusuk, Metamorfosis sempurna (telur-larva-pupa-imago), Telur tidak
berperekat, abdomen terdiri dari 10 ruas, Larva tidak bertungkai kecil, dan
keputihan, Memiliki 2 ktinidia baik genal maupun prenatal. Perbedaan antara
jantan dan betina dapat dilihat dari struktur tubuhnya, yaitu jika jantan pada ujung
posterior bentuknya seperti tombak yang mengarah ke atas dan antenna lebih
panjang, sedangkan tubuh betina berakhir bulat dan antenna nya lebih pendek dari
jantan

Kutu kucing ini berwarna coklat kemerahan sampai hitam, dengan betina yang
warna nya sedikit berbeda. Selain dari sedikit perbedaan dalam ukuran dan warna,
fitur utama lainnya membedakan antara jantan dan betina adalah adanya
kompleks, alat kelamin berbentuk bekicot pada laki-laki. Ctenocephalides felis
dibedakan dari kutu lain dengan ctenidia karakteristik, atau sisir, tetapi memiliki
ctenidium pronotal dan ctenidium genal dengan lebih dari 5 gigi. Morfologi kutu
kucing adalah mirip dengan kutu anjing, canis Ctenocephalides, tetapi kutu kucing
memiliki karakteristik dahi miring. Tibia belakang juga berbeda dari spesies loak
lainnya dalam hal ini tidak memiliki gigi apikal luar. Semua anggota ordo
Siphonaptera memiliki otot yang kuat berisi bresilin, protein sangat elastis, di kaki
mereka, yang memungkinkan kutu melompat setinggi 33 cm.Larva kutu mirip
belatung kecil dengan bulu pendek dan rahang untuk mengunyah. Kepompong
hidup terbungkus dalam kepompong sutra-puing bertaburan.

Siklus Hidup

Telur akan menetas 2-10 hari menjadi larva yang makan darah kering (yang
dikeluarkan pinjal dewasa), feses, bahan organik lainnya. Larva juga membuat
pupa dengan menyilih 2 kali. Stadium larva berlangsung 1-24 minggu. Pupa dapat
hidup selama 1 minggu sampai 1 tahun tergantung faktor lingkungan.Pinjal ini
dapat sebagai hospes intermedier dari Dypillidium caninum, dan menyebabkan
gatal dan iritasi pada tubuh hospes (kucing).

Habitat

Kutu kucing hidup di sarang dan tempat beristirahat dari host mereka ketika
mereka tidak makan, dan tuan rumah mereka ketika mereka makan. Mereka hidup
di hampir semua jenis habitat, selama itu hangat dan lembab cukup untuk
mempromosikan pembangunan. (Roberts dan Janovy, 2000).Hewan ini ditemukan
di daerah yang beriklim tropis, terestrial biomes, seperti padang pasir atau
gundukan, savana atau padang rumput, kaparal, hutan hujan, hutan belukar,
perkotaan, pinggiran kota, serta pertanian

Anda mungkin juga menyukai