Disusun oleh :
Kelompok 1
Nama : 1. Ega Herdonald NIM 1913451111
2. M. Ibnu Hanafi NIM 1913451101
3. Ecayanti NIM 1913451102
4. Sheila Nabila NIM 1913451103
5. Della Citra NIM 1913451104
6. Andu Candra NIM 1913451106
7. Septiana Putri NIM 1913451107
8. Wahyu Dian O. NIM 1913451108
9. Annash Tasya NIM 1913451109
10. Beny Dermawan NIM 1913451110
Prodi : D3 Kesehatan Lingkungan
Reguler 3 Tingkat 1
A. ORDO ISOPTERA
Rayap, Laron (Ordo Isoptera)
Isoptera berasal dari kata Iso yang berarti sama, dan ptera yang berarti
sayap. Salah satu serangga yang masuk dalam ordo ini adalah Rayap.
Masing-masing ordo memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya
dengan ordo lain, beberapa ciri dari ordo Isoptera antara lain :
4. Habitat
Ordo ini biasanya membuat sarang di atas atau bawah tanah, di
pohon ataupun kayu-kayuan.
5. Peran
Serangga dalam ordo Isoptera ini seringkali dianggap merugikan
manusia karena merusak beberapa benda yang terbuat dari kayu.
Namun sebagian juga dapat bermanfaat karena membantu
pelapukan tanaman yang telah mati.
6. Famili
Ordo Isoptera memiliki 4 famili yaitu Termitidae, Kalotermitidae,
Rhinotermitidae, dan Hodotermitidae.
Famili Termitidae
B. ORDO ORTHOPTERA
Orthoptera berassl dari kata Ortho yang berarti lurus, dan ptera yang
berarti sayap. Ciri-ciri ordo ini antara lain :
1. Tubuh
Memiliki ukuran tubuh yang sedang hingga besar. Alat mulut adalah
menggigit mengunyah. Pada serangga betina, memiliki ovipositor yang
berkembang baik. Serangga jantan ada yang mempunyai alat penghasil
suara yang terletak di tibia atau abdomen.
2. Sayap
Anggota ordo ini ada yang memiliki sayap, dan ada yang tidak. Bagi
yang bersayap, jumlah sayapnya adalah dua pasang. Bentuk sayap
depan panjang menyempitt dan terdapat banyak venaa serta bentuknya
menebal seperti kertas perkamen. Bentuk sayap belakang adalah
bermembran, bentuk melebar, dan memiliki banyak vena.
3. Habitat
4. Perilaku
Beberapa jenis jantan dikenal pandai menyanyi/menghasilkan suara.
Suara ini dihasilkan dengan menggosokkan kaki belakang dengan
tegmina atau dengan menggesekkan sayap belakang dengan keras saat
terbang. Nyanyian ini dilakukan serangga jantan untuk menarik
perhatian serangga betina. Pada umumnya satu serangga mampu
menghasilkan lebih dari satu suara.
5. Peran
C. ORDO ODONATA
1. Tubuh
Memiliki ukuran tubuh yang besar dengan antenna pendek dan kaku.
Tubuh panjang dan ramping. Abdomen berbentuk panjang dan
ramping. Tipe mulut ordo ini adalah penggigit pengunyah.
2. Sayap
Sayap ordo ini berbentuk seperti selaput dan mempunyai banyak vena.
Ketika terbang, serangga-serangga ini menggerakkan pasangan
sayapnya bergantian antara pasangan sayap depan dan belakang.
Odonata dikenal sebagai penerbang dengan kemampuan akrobatik
termahir, bahkan serangga-serangga ini mampu melakukan kopulasi
sambil terbang, bahkan juga dapat sambil menikmati mangsa.
3. Habitat
Habitat ordo ini berbeda antara fase nimpha dan dewasa. Pada fase
nimpha serangga dalam ordo ini hidup di air, sedangkan fase dewasa
hidup bebas di darat atau udara. Setelah beberapa kali ganti kulit di air,
nimpha instar terakhir akan merayap keluar dari air, memecahkan kulit
untuk terakhir kali dan mulai hidup di udara. Sebagian besar sebagai
penerbang yang baik dan mampu menempuh jarak beberapa mil.
Sering melakukan perkawinan sambil terbang.
4. Peran
Ciri-ciri : Dilihat dari sisi atas, mata tidak bertemu, ruas abdomen
akhir kadang-kadang menggembung (membengkak) seperti alat
pemukul, betina tidak mempunyai ovipositor. Ukuran tubuh sekitar
2-3 inci dan berwarna coklat tua atau hitam dengan spot/pita
kekuningan atau kehijauan. Sebagian besar hidup di sepanjang
aliran air atau tepi danau yang luas. Biasanya terbang mantap tanpa
periode melayang, beberapa kadang-kadang terbang dengan gerak
mengombank. Dewasa sering hinggap pada permukaan yang datar.
Umumnya bertindak sebagai predator, memangsa serangga kecil
lainnya terutama yang sedang terbang.
c) Famili Aeshnidae
d) Famili Cordulegastridae
e) Famili Macromiidae
f) Famili Corduliidae
g) Famili Libellulidae
h) Famili Calopterygidae
i) Famili Lestidae
j) Famili Protoneuridae
k) Famili Coenagrionidae
D. ORDO HEMIPTERA
Hemiptera berasal dari kata Hemi yang berarti setengah, dan Ptera yang
berarti sayap. Ciri-ciri ordo ini antara lain:
2. Habitat
Habitat serangga dalam ordo ini dapat didarat maupun air, dan
beberapa bersifat parasit di vertebrata.
3. Peran
Serangga-serangga ini biasanya memakan bagian tanaman muda, baik
akar, daun, dan tangkai. Beberapa jenis mampu mengeluarkan bau
menyengat ketika terganggu. Namun selain sebagai hama dan vektor
penyakit, ordo ini juga ada yang berperan sebagai predator.
E. ORDO HOMOPTERA
Homoptera berasal dari kata Homo yang berarti seperti/seragam, dan Ptera
yang berarti sayap. Ciri-ciri ordo ini antara lain:
1. Tubuh
Memiliki tubuh yang sangat kecil sampai besar. Ordo ini memiliki
antenna yang pendek seperti bulu keras atau lebih panjang dengan
bentuk filiform. Jenis mulut ordo ini adalah penusuk penghisap yang
muncul dari belakang kepala. Serangga-serangga ini juga tidak
memiliki cerci.
2. Sayap
Bagi serangga yang bersayap, memiliki 2 pasang sayap. Sayap depan
seragam bentuknya, yaitu seperti selaput atau sedikit menebal. Sayap
belakang juga berbentuk seperti membran. Ketika istirahat, bentuk
sayap mirip dengan genting.
3. Habitat
Habitat ordo ini di berbagai tanaman, umumnya pada daerah yang
lembab.Ordo ini memiliki gerak yang khas ketika terganggu, yaitu
bergerak ke samping. Ordo ini juga terkenal dengan kemampuan
melompat dan beberapa jenis juga mampu bernyanyi atau menghasilkan
suara.
METAMORFOSIS SEMPURNA
A. DIPTERA
Ciri-ciri ordo Diptera:
Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang
berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter.
Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap,
membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Hexapoda
Ordo : Diptera
Family : Muscidae, Sarchopagidae, Challiporidae, dll.
Contohnya:
LALAT
Lalat merupakan salah satu insekta (serangga) termasuk dalam ordo diphtera yang
mempunyai sepasang sayap berbentuk membran dan saat ini diseluruh dunia dapat
dijumpai sekitar ± 60.000 – 100.000 spesies lalat .
Klasifikasi :
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Upafilum: Hexapoda
Kelas: Insecta
Upakelas: Pterygota
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Endopterygota
Ordo: Diptera
Upaordo: Brachycera
Upaseksi: Calyptratae
Superfamili: Hippoboscoidea
Famili: Glossinidae
Genus: Glossina
1. Morfologi lalat
Kepala lalat relatif besar mempunyai dua mata majemuk yang bertemu di garis
tengah (holoptik) atau terpisah olah ruang muka (dikhoptik), dan biasanya 3 oceli
atau mata sederhana. Thoraks seperti bentuk kotak chitin, merupakan untuk
melekatnya otot-otot kuat untuk terbang. Mesotoraks yang membesar (ruas kedua)
merupakan bagian utama dari toraks dan memikul sayap membran yang besar,
protoraks (ruas pertama ) dan metatoraks (ruas ketiga) menjadi kecil yang
menghubungkan toraks dengan kepala dan abdomentiap toraks mempunyai
sepasang kaki yang berwarna dan mempunyai duri-duri dan rambut. Kaki yang
beruas-ruas dapat berakhir sebagai kuku yang berambut yaitu pulvillus, yang
mengeluarkan bahan perekat.
Antena yang dilengkapi dengan alat peraba, terdiri dari serangkaian ruas yang
serupa atau tidak serupa, yang jumlah, bentuk dan perangkai bulu-bulunya
merupakan sifat khas untuk berbagai genus. Lalat yang lebih primitif mempunyai
antena panjang dengan banyak ruas, sedangkan spesies yang lebih berkembang
mempunyai antena pendek yang lebih kuat dengan jumlah ruas yang lebih sedikit.
Antena terdiri 3-40 segmen tergantung dari kelompoknya.
Berbagai modifikasi bagian mulut dapat digunakan untuk membedakan genus dan
spesies. Untuk menembus kulit digunakan mandibula yang berbentuk seerti
gergaji dan maxilla seperti kikir. Pada Musca penghisap darah alat pemotong
adalah prostoma yang terbentuk khusus pada ujung labella dari labium. Pada
spesies bukan penghisap darah, lalat menghisap makanannya dalam bentuk cairan
melalui labella.Tipe mulutnya menghisap, yang digunakan untuk menghisap darah
pada hewan ternak.
Sayap lalat merupakan sayap sejati yang kadang-kadang mempunyai sedikit sisik,
tetapi lebih sering seluruhnya membranosa. Pasangan sayap belakang diwakili
oleh sepasang batang ramping yang berbungkul disebut halter yang dipakai untuk
keseimbangan.
Pada siang hari lalat bergerombol atau berkumpul dan berkembang biak di sekitar
sumber makanannya. Penyebaran lalat sangat dipengaruhi oleh cahaya,
temperatur, kelembaban. Untuk istirahat lalat memerlukan suhu sekitar 35º- 40ºC,
kelembaban 90%. Aktifitas terhenti pada temperatur < 15ºC.
Kebanyakan spesies lalat adalah ovipar, tetapi ada beberapa lalat yang melahirkan
larva dalam berbagai stadium perkembangan. Telur atau larva diletakan dalam air,
tanah, kotoran, atau dalam badan veterbrata. Larva berbentuk cacing, panjang,
tanpa kaki, hidup dalam air atau di darah. Larva ini mengambil makanan dari
bahan organik secara rakus menggunakan bagian mulut untuk mengunyah atau
telah menyesuaikan diri untuk hidup sebagai parasit. Setelah 3-4 kali pergantian
kulit, larva menjadi pupa yang tidak mengambil makanan lagi dan pada waktunya
menjadi lalat dewasa (imago). Dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat)
tahapan yaitu mulai dari telur, larva, pupa dan dewasa. Lalat berkembang biak
dengan bertelur, berwarna putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm panjangnya.
Setiap kali bertelur akan menghasilkan 120–130 telur dan menetas dalam waktu
8–16 jam .Pada suhu rendah telur ini tidak akan menetas (dibawah 12 –13 º C).
Telur yang menetas akan menjadi larva berwarna putih kekuningan, panjang 12-
13 mm. Akhir dari phase larva ini berpindah tempat dari yang banyak makan ke
tempat yang dingin guna mengeringkan tubuhnya, Setelah itu berubah menjadi
kepompong yang berwarna coklat tua, panjangnya sama dengan larva dan tidak
bergerak. Phase ini berlangsung pada musim panas 3-7 hari pada temperatur 30–
35 º C, Kemudian akan keluar lalat muda dan sudah dapat terbang antara 450–900
meter, Siklus hidup dari telur hingga menjadi lalat dewasa 6-20 hari Lalat dewasa
panjangnya lebih kurang ¼ inci, dan mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam
dipunggungnya. Beberapa hari kemudian sudah siap untuk berproduksi, pada
kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai 5 (lima) kali. Umur lalat
pada umumnya sekitar 2-3 minggu, tetapi pada kondisi yang lebih sejuk biasa
sampai 3 (tiga) bulan Lalat tidak kuat terbang menantang arah angin, tetapi
sebaliknya lalat akan terbang jauh mencapai 1 kilometer.
3.Habitat
Tempat yang disenangi adalah tempat yang basah seperti sampah basah, kotoran
binatang, tumbuh-tumbuhan busuk, kotoran yang menumpuk secara kumulatif
(dikandang).
a. Kotoran Hewan
Tempat perindukan lalat rumah yang paling utama adalah pada kotoran hewan
yang lembab dan masih baru (normal nya lebih kurang satu minggu).
b. Sampah dan sisa makanan dari hasil olahan
Disamping lalat suka hinggap juga berkembang baik pada sampah, sisa makanan,
buahbuahan yang ada didalam rumah maupun dipasar.
c. Kotoran Organik
Kotoran organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia. Sampah dan makanan
ikan adalah merupakan tempat yang cocok untuk berkembang biaknya lalat.
d. Air Kotor
Lalat Rumah berkembang biak pada pemukaan air kotor yang terbuka.
Dengan memahami ekologi lalat kita dapat menjelaskan peranan lalat sebagai
karier penyakit dan dapat pula membantu kita dalam perencanaan pengawasan.
Lalat dewasa aktif pada siang hari dan selalu berkelompok. Pada malam hari
biasanya istirahat walaupun mereka dapat beradaptasi dengan cahaya lampu yang
lebih terang.Pada Waktu hinggap lalat mengeluarkan ludah dan tinja yang
membentuk titik hitam. Tanda-tanda ini merupakan hal yang penting untuk
mengenal tempat lalat istirahat. Pada siang hari lalat tidak makan tetapi
beristirahat di lantai dinding, langit-langit, rumputrumput dan tempat yang sejuk.
Juga menyukai tempat yang berdekatan dengan makanan dan tempat berbiaknya,
serta terlindung dari angin dan matahari yang terik. Didalam rumah, lalat istirahat
pada pinggiran tempat makanan, kawat listik dan tidak aktif pada malam hari.
Tempat hinggap lalat biasanya pada ketinggian tidak lebih dari 5 (lima) meter.
B. COLEOPTERA
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan
elitra, sayap belakang seperti selaput.
Contoh:
KLASIFIKASI KUMBANG
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Upakelas: Pterygota
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Endopterygota
Ordo: Coleoptera
1) Morfologi tubuh
2) Bagian tubuh
Kepala (Head)
Kepala kumbang koksi bulat dan tipis dimana terdapat mulut, mata dan antena.
Antena (Antenna)
Antena adalah alat bantu kumbang koksi untuk mencium dan merasakan keadaan
di sekitarnya. Kumbang koksi tidak bisa melihat sebaik mereka mencium dan
merasakan. Dengan mencium dan merasakan itulah mereka dapat menemukan
serangga kecil makanannya.
Mata (Eyes)
Kumbang koksi memiliki sepasang mata tetapi tidak dapat dipakai untuk melihat
dengan baik. Kumbang koksi hanya dapat melihat perbedaan antara gelap dan
terang saja, seperti halnya pada foto hitam putih, tetapi mereka tidak dapat melihat
warna sama sekali.
Pronotum
Pronotum adalah bagian yang berada tepat dibelakang kepala datar kumbang
koksi yang membuat kepalanya terlihat bulat. Pronotum sebenarnya melindungi
kepala kumbang koksi dan membantu untuk menyembunyikannya. Kadang
terdapat bintik juga pada pronotum.
Kaki (Legs)
Kumbang koksi memiliki kaki yang pendek. Di kakinya terdapat rambut-rambut
halus berukuran mikroskopis (hanya bisa dilihat dengan mikroskop) yang
ujungnya seperti sendok. Rambut ini menghasilkan bahan berminyak yang lengket
sehingga kumbang koksi dapat berjalan dan menempel di tempat-tempat sulit
seperti di kaca atau di langit-langit. Kaki pendek kumbang koksi selain
membantunya untuk berjalan, juga membantunya untuk mencium. Dan ketika ada
pemangsa yang menangkapnya, jelly yang berasa tidak enak dan beracun akan
mengalir keluar dari kaki-kakinya yang kadang dapat menyelamatkan hidupnya.
3) Siklus Hidup
Nimfa terdiri atas tiga instar. Instar ke - 1 berbentuk bulat telur dan pipih,
berwarna kuning kehijauan, dan bertungkai yang berfungsi untuk merangkak.
Nimfa instar ke - 2 dan ke - 3 tidak bertungkai, dan selama masa pertumbuhannya
hanya melekat pada daun. Stadium nimfa rata-rata 9,2 hari.
Kumbang dapat ditemukan hampir di semua habitat, namun tidak diketahui terjadi
di lautan atau di daerah kutub. Interaksi mereka dengan ekosistem mereka
dilakukan dengan berbagai cara. Mereka sering makan pada tumbuhan dan jamur,
merusak pertahanan binatang dan tumbuhan, dan memangsan invertebrata lain.
Beberapa spesies dimangsa berbagai binatang seperti burung dan mamalia. Jenis
tertentu merupakan hama agrikultur, seperti Kumbang kentang
Colorado Leptinotarsa decemlineata, Kumbang tanaman kapas Anthonomus
grandis, kumbang tepung merah Tribolium castaneum, dan kumbang mungbean
atau cowpea Callosobruchus maculatus, spesies kumbang lainnya adalah kotrol
penting hama agrikultur. Seperti contoh, coccinellidae (ladybirds atau "kumbang
tutul") yang mengonsumsi aphid, hama pohon, thrips, dan serangga penghisap
tanaman lainnya yang menyebabkan kerusakan panen tanaman.
Gambar:Kumbang beras
C. HYMENOPTERA
Ciri-ciri ordo Hymenoptera :
Contoh:
KLASIFIKASI LEBAH
Lebah termasuk dalam kelas insekta dan tergolong dalam jenis serangga yang
berdarah dingin yakni hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh perubahan
suhu hawa yang ada disekitarnya.Terdapat di Eropa, Afrika, dan Asia ,klasifikasi
lebah madu adalah sebagai berikut :
Kingdom :Animalia
Phylum :Arthropoda
Class :Insecta
Ordo :Hymenoptera
Family :Apidae
Genus : Apis
Tubuh lebah madu terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kepala (caput), dada
(thorax) dan perut (abdomen). Seperti halnya insekta lebah tidak mempunyai
kerangka internal tempat otot bertaut, tetapi sebagai penggantinya adalah penutup
tubuh eksternal yang mengandung Chitin dan menutupi organ dalam.
Kepala merupakan rumah otak yang terdiri dari sekitar 950.000 neuron dan
merupakan bagian kecil sajadari kepala.
Mempunyai lima mata (eyes), terdiri dari 3 mata sederhana (ocelli) dan 2
mata majemuk yang terdiri dari banyak bagian-bagian kecil ommatidia.
Setiap mata mejemuk terdiri dari sekitar 150 ommatida yang khusus untuk
melihat pola. Itulah sebabnya mata majemuk lebah dapat mendeteksi
cahaya terpolarisasi (tidak dapat dilakukan oleh manusia).
Mempunyai dua pasang sayap dan tiga pasang kaki yang terhubung pada dada
(thorax). Sayap merupakan bagian sangat tipis dari kerangka lebah. Sebagian
besar spesies memiliki sayap depan lebih besar dibandingkan dengan sayap
belakang. Sisi sayap yang berdampingan antara sayap depan dan belakang
mempunyai pengait yang disebut hamuli, yang berfungsi untuk mengepakan
sayap bersama-sama ketika terbang.
Anatomi lebah madu dalam hal ini meliputi sistem pencernaan, sistem
penginderaan, dan sistem reproduksi. Sistem pencernaan pada lebah madu
berturut-turut adalah: mulut, osefagus, kantong madu, proventriculus, ventriculus,
usus halus, usus besar, colon dan rectum. Sistem penginderaan pada lebah madu
meliputi indera penglihat, indera pencium, dan indera peraba. Dalam hal sistem
reproduksi, organ reproduksi yang berkembang sempurna pada lebah hanya pada
lebah jantan dan ratu.
b. Siklus hidup
Lebah ratu memiliki saluran reproduksi betina yang lengkap dan sebuah kantong
sperma. Sengatnya merupakan tempat pengeluaran sel telur (ovipositor) sekaligus
berfungsi sebagai senjata, ketika waktu reproduksi tiba, seekor lebah ratu yang
belum dibuahi akan terbang ke luar sarang menghampiri para lebah jantan yang
sedang menunggu. Lebah-lebah jantan berlomba mengejar si lebah ratu. Pejantan
yang paling cepat dan kuatlah yang menang. Seekor lebah jantan yang berhasil
mendekati lebah ratu akan memasukkan endhophallus-nya dan berejakulasi
mengeluarkan sperma.
Lebah jantan yang telah membuahi akan terjatuh dan mati, sedangkan
endophallus-nya tertinggal di dalam tubuh lebah ratu. Begitu juga lebah jantan
yang kedua, dan seterusnya. Sekitar 90 juta sperma dari banyak lebah jantan dapat
masuk ke saluran telur lebah ratu, dan sekitar 7 juta telur dapat disimpan dalam
suatu kantong yang disebut spermatheca.
Setelah selesai dibuahi, lebah ratu akan kembali ke sarang dan bertelur. Begitu
sibuknya lebah ratu bertelur sampai tak sempat untuk makan atau terbang. Lima
sampai sepuluh lebah pekerja akan menyuapinya makan setiap kali sang lebah
ratu selesai mengeluarkan 20 telur.
Jika lebah ratu tak lagi memproduksi pheromone atau tak bisa bertelur, satu dari
telur yang dihasilkannya akan dipindahkan oleh lebah pekerja ke suatu sel sarang
khusus yang disiapkan untuk menciptakan calon lebah ratu pengganti. Singkatnya,
lebah ratu yang baru akan membunuh lebah ratu lain atau ibunya sendiri. Mereka
bertarung hingga mati agar menjadi satu-satunya lebah ratu dalam sarang tersebut.
Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa.
Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan,
pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ.
Lebah ratu meletakkan sebutir telur di dalam sebuah lubang kecil yang disebut
bilik. Walaupun semua telurnya tampak sama, sebenarnya ada dua jenis telur.
Telur yang telah dibuahi adalah calon lebah betina dan telur yang tak dibuahi
merupakan calon lebah jantan.
Tiga hari kemudian telur menetas menjadi larva. la tidak mempunyai sayap atau
kaki dan tampak seperti seekor ulat. Makanannya sangat banyak sehingga tumbuh
dengan cepat. Dalam waktu singkat tubuhnya telah memenuhi ruang biliknya.
Pada saat ini ia memasuki fase pupa. Lebah pekerja menutup pintu bilik rapat-
rapat. Di dalamnya perubahan yang luar biasa sedang terjadi. Tubuh pupa
mengalami perubahan bentuk sedikit demi sedikit. Sayap dan kakinya mulai
tumbuh. Setelah proses metamorfosis selesai lebah dewasa muncul dari pupa
dalam bentuk yang telah sempurna. Dalam pembentukan sperma
( spermatogenesis ) tidak terjadi meiosis, sebaliknya dalam pembentukan telur,
terjadi meiosis. Sebab itu sel telur lebah madu itu kromosomnya diploid. Tiap
lebah ratu punya dua gonad dan dari dua gonad ini kemudian bersatu sebelum
sampai kelubang genital ( alat produksi ). Perkembangan telur yang dibuahi
terjadi dalam sarang lebah melalui larva dan pupa, jadi terjadi metamorphosis
sempurna ( holometabola ). Lebah termasuk ke dalam ordo hymenoptera yang
memiliki manfaat sangat besar bagi kelangsungan hidup manusia, hewan, dan
tumbuhan.
Lebah jantan yang mempunyai abdomen lebar, sedangkan lebah betinayang fertile
mempunyai abdomen sempit dan panjang, sedang lebah pekerja / pegawai
umumnya mempunyai kantong tepung sari pada kakinya. Selama hidupnya seekor
lebah hanya satu kali kawin dengan lebah jantan, yaitu ketika penerbangan
perkawinan. Pada waktu itu lebah betina menerima spermatozoa dan disimpan
dalam spermatotheca. Dalam organ ini spermatozoa hidup bertahun-tahun. Telur-
telur yang dibuahi menghasilkan lebah pekarja atau lebah ratu. Calon lebah ratu
mendapat royall jelly yaitu bubur untuk ratu. Lebah jantan berasal dari telur-telur
yang tidak dibuahi dan perkembangannya secara parthenogenesis dan jumlah
kromosomnya haploid.
c. Habitat
D. NEUROPTERA
EKOLOGI
Kelompok serangga dari ordo neuroptera ini hidup nokturnal.Mereka memangsa
serangga-serangga kecil namun mereka juga menjadimangsa dari kelelawar. Dan
untuk menghindari hal tersebut,neuroptera memiliki sensor ultrasonic
MANFAAT
Kompleks sayap venation dengan vena utama bercabang sepanjang tepi bawah
sayap. Sayap diadakan tenda-seperti seluruh tubuh saat istirahat
Mandibulate mulut
Relatif besar
Siklus Hidup
Kawin di lacewings bersifat langsung dan betina biasanya bertelur pada atau
dalam substrat. Banyak spesies bertelur di ujung batang tipis, yang mungkin
melekat pada kayu, daun atau permukaan lain seperti jendela dan dinding rumah.
Setelah menetas dari larva rontok rata-rata 3 kali (kadang-kadang 4 atau 5
tergantung pada spesies) sebelum mereka spin sutra kokon di mana untuk menjadi
kepompong . Pengembangan biasanya cepat dan beberapa spesies lacewings telah
beberapa generasi setiap tahun, meskipun beberapa spesies di wilayah dingin
waktu hingga 2 tahun untuk sepenuhnya berkembang.
Habitat
Lacewings yang umum di seluruh sebagian besar Australia dan dapat ditemukan
di hampir semua habitat. Mereka adalah umum pada vegetasi asli, seperti
eucalyptus berbunga dan di taman pinggiran kota dan rumah. Banyak lacewings
seperti lacewings hijau (Chrysopidae) sering tertarik untuk lampu di malam hari
dan akan merilis cairan berbau kuat ketika terganggu.
MYRMELEONTIDAE
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Upafilum : Hexapoda
Kelas : Insecta
Upakelas : Pterygota
Infrakelas : Neoptera
Ordo : Neuroptera
Famili : Myrmeleontidae
Genus : Myrmeleon
Species : Myrmeleon frantalis
Undur-undur adalah sebutan untuk kelompok serangga dari
famili Myrmeleontidae (kadang-kadang salah dieja sebagai Myrmeleonidae). Di
dunia ini diperkirakan ada sekitar 2.000 spesies undur-undur dan mereka tersebar
di seluruh dunia, terutama di wilayah bersuhu hangat dan berpasir.[1]
Nama "undur-undur" diberikan pada hewan ini karena kebiasaan larvanya berjalan
mundur saat menggali sarang jebakan di tanah. Di daerah Barat, hewan ini dikenal
dengan nama antlion (semut singa). Nama itu diberikan karena kebiasaan
larvanya yang memburu semut secara ganas dengan cara menggali jebakan di
dalam tanah sehingga dianggap sebagai "singanya para semut".
Reproduksi terjadi tidak lama setelah undur-undur baru saja keluar dari
kepompongnya. perkawinan dimulai ketika sepasang undur-undur jantan dan
betina hinggap di pohon. Sepasang undur-undur itu lalu melakukan kopulasi
dengan cara saling melekatkan ujung ekornya. Kopulasi bisa berlangsung hingga
dua jam lamanya. Undur-undur betina yang sudah kawin selanjutnya akan pergi
mencari tempat untuk bertelur dan masih mungkin kembali ke tempat yang sama
untuk kembali melakukan perkawinan.
Telur undur-undur akan menetas menjadi larva yang bertubuh gempal, pipih,
berkaki enam, dan memiliki sepasang taring panjang di kepalanya. Mayoritas
spesies larva undur-undur selanjutnya akan membuat jebakan di tanah dengan
cara bergerak mundur memakai tubuhnya seperti mata bor dan mulai menggali
dengan gerakan spiral hingga akhirnya membentuk sarang jebakannya yang
berbentuk seperti corong (biasa disebut "liang undur-undur"). Pada sebagian
spesies undur-undur semisal Dendroleon pantheormis, larvanya tidak membuat
sarang jebakan, namun hanya bersembunyi di tempat-tempat tertentu lalu
menerkam hewan kecil yang lewat di dekatnya. Hal yang unik pada larva undur-
undur adalah mereka tidak memiliki anus sehingga ampas sisa-sisa metabolisme
tubuhnya akan disimpan dan baru dikeluarkan ketika mereka sudah menjadi
undur-undur dewasa.
Perilaku
Undur-undur dewasa jarang terlihat di alam liar karena ia baru aktif keluar di sore
hari dan bisa terlihat menggerombol di malam hari saat sedang mencari pasangan
kawin. Mereka juga kadang-kadang dianggap sebagai gangguan bagi manusia
karena jika hinggap pada seseorang, mereka bisa memberikan gigitan yang cukup
menyakitkan walaupun tidak sampai membahayakan.
Makanan
E. LEPIDOPTERA
Adalah ordo klasifikasi dari kelas insecta yang didasarkan atas sayapnya
Ordo Lepidoptera bangsa kupu/ngengat mempunyai ciri ciri
Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai
hama namun beberapa diantaranya ada yang predator.
Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik
yang berwarna-warni.
Termasuk Endopterygota
Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang
larvanya memiliki tipe penggigit.
Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut proboscis,
palpus maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis
berkembang sempurna.
Contoh :
Lepidoptera berasal dari kata Lepido yang berarti sisik, dan Ptera yang berarti
sayap.
1. Tubuh
Antenna memiliki ukuran agak panjang. Tipe mulut pada fase larva adalah
penggigit pengunyah, sedangkan pada fase dewasa berubah menjadi tipe
penghisap. Serangga dalam ordo ini memiliki ukuran tubuh yang kecil hingga
besar.
2. Sayap
Memiliki 2 pasang sayap dan tertutup bulu dan sisik. Ngengat dan kupu-kupu
termasuk dalam ordo ini. Ngengat memiliki sayap yang tidak begitu menarik, hal
ini berbeda dengan kupu-kupu yang memiliki sayap yang menarik. Fase larva
pada ordo ini biasa disebut larva.
3. Habitat
4. Perilaku
Ngengat aktif pada malam hari, sedangkan kupu-kupu aktif pada siang hari.
Perkawinan sangat ditentukan oleh bau wewangian. Serangga jantan mampu
mengenali bau betina hingga 1,5 km. Pada fase larva, mampu mengeluarkan
benang yang digunakan untuk berpindah ataupun untuk memintal pupa.
5. Peran
Pada fase larva ini hampir seluruh serangga dalam ordo ini menjadi hama. Namun
pada fase dewasa berperan sebagai pemakan sari bunga dan membantu
penyerbukan tanaman.
Ø Ulat
Ulat kupu-kupu memiliki tiga pasang kaki tetap pada segmen toraks
dan tidak lebih enam pasangprokaki yang tumbuh pada segmen
abdomen. Pada prokaki ini ada gegelang kait halus yaitu krusye yang
membantu beluncas menggenggam substrat.
Ø Pupa (Kepompong)
Ø Kupu-Kupu
— Tidak bersayap,
— Termasuk endopterygota,
— Bermata tunggal,
— Metamorfosisnya sempurna,
Klasifikasi
Golongan : Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Siphonaptera
Family : Pulicidae
Genus : Ctenocephalidae
Morfologi/ Ciri-ciri :
Kutu jenis ini memiliki ciri-ciri tidak bersayap, memiliki tungkai panjang, dan
koksa-koksa sangat besar, Tubuh gepeng di sebelah lateral dilengkapi banyak duri
yang mengarah ke belakang dan rambut keras, Sungut pendek dan terletak dalam
lekuk-lekuk di dalam kepala, Bagian mulut tipe penghisap dengan 3 stilet
penusuk, Metamorfosis sempurna (telur-larva-pupa-imago), Telur tidak
berperekat, abdomen terdiri dari 10 ruas, Larva tidak bertungkai kecil, dan
keputihan, Memiliki 2 ktinidia baik genal maupun prenatal. Perbedaan antara
jantan dan betina dapat dilihat dari struktur tubuhnya, yaitu jika jantan pada ujung
posterior bentuknya seperti tombak yang mengarah ke atas dan antenna lebih
panjang, sedangkan tubuh betina berakhir bulat dan antenna nya lebih pendek dari
jantan
Kutu kucing ini berwarna coklat kemerahan sampai hitam, dengan betina yang
warna nya sedikit berbeda. Selain dari sedikit perbedaan dalam ukuran dan warna,
fitur utama lainnya membedakan antara jantan dan betina adalah adanya
kompleks, alat kelamin berbentuk bekicot pada laki-laki. Ctenocephalides felis
dibedakan dari kutu lain dengan ctenidia karakteristik, atau sisir, tetapi memiliki
ctenidium pronotal dan ctenidium genal dengan lebih dari 5 gigi. Morfologi kutu
kucing adalah mirip dengan kutu anjing, canis Ctenocephalides, tetapi kutu kucing
memiliki karakteristik dahi miring. Tibia belakang juga berbeda dari spesies loak
lainnya dalam hal ini tidak memiliki gigi apikal luar. Semua anggota ordo
Siphonaptera memiliki otot yang kuat berisi bresilin, protein sangat elastis, di kaki
mereka, yang memungkinkan kutu melompat setinggi 33 cm.Larva kutu mirip
belatung kecil dengan bulu pendek dan rahang untuk mengunyah. Kepompong
hidup terbungkus dalam kepompong sutra-puing bertaburan.
Siklus Hidup
Telur akan menetas 2-10 hari menjadi larva yang makan darah kering (yang
dikeluarkan pinjal dewasa), feses, bahan organik lainnya. Larva juga membuat
pupa dengan menyilih 2 kali. Stadium larva berlangsung 1-24 minggu. Pupa dapat
hidup selama 1 minggu sampai 1 tahun tergantung faktor lingkungan.Pinjal ini
dapat sebagai hospes intermedier dari Dypillidium caninum, dan menyebabkan
gatal dan iritasi pada tubuh hospes (kucing).
Habitat
Kutu kucing hidup di sarang dan tempat beristirahat dari host mereka ketika
mereka tidak makan, dan tuan rumah mereka ketika mereka makan. Mereka hidup
di hampir semua jenis habitat, selama itu hangat dan lembab cukup untuk
mempromosikan pembangunan. (Roberts dan Janovy, 2000).Hewan ini ditemukan
di daerah yang beriklim tropis, terestrial biomes, seperti padang pasir atau
gundukan, savana atau padang rumput, kaparal, hutan hujan, hutan belukar,
perkotaan, pinggiran kota, serta pertanian