Anda di halaman 1dari 9

Home»Biologi»Morfologi Cicak

Morfologi Cicak
Sunday, August 2nd, 2015 - Biologi

morfologi cicak

Morfologi Cicak – Cecak atau cicak adalah hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau
pohon. Cecak berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman. Cecak
biasanya berukuran sekitar 10 sentimeter.

Cicak ditempatkan sebagai anggota Filum Chordata, Kelas Reptilia, Ordo Squamata, Sub Ordo
Lacertilia dan Famili Gekkonidae. Cicak C. platyurus, H. frenatus dan H. garnotii ditemukan di
berbagai daerah di Indonesia. C. platyurus dan H. frenatus menyebar di

Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara, sedangkan H. garnotii menyebar di
Sumatra, Jawa dan Kalimantan
BULU BABI

Berbeda dengan bintang laut dan bintang ular, bulu babi (Echinoidea) tidak mempunyai lengan.
Tubuh bulu babi umumnya berbentuk agak bulat  laut.mulut treletak dibawah seperti bola dengan
cangkang yang keras berkapur dan dipenuhi duri-duri.

Duri-duri terletak berderet dalam garis-garis membujur dan dapat digerakkan. Duri dan kaki
tabungnya digunakan untuk bergerak merayap didasar  laut.

Mulut terletak di bawah menghadap ke dasar laut sedangkan anusnya menghadap ke dasar laut
sedangkan anusnya menghadap ke atas di puncak bulatan cangkang.

Mulut dan gigi merapat jadi satu, dilekatkan oleh suatu bagian dari kapur, membentuk struktur
yang dikenal sebagai rentera asistoteles.
 Salah satu jenis bulu babi yang sangat umum dijumpai di Indonesia adalah Diadema setosum.

Seluruh tubuh berwanta hitam dengan duri-duri yang panjang, hidup di daerah karang  dan
pasang surut, memakan alga dan partikel organic. Membentuk koloni untuk mempertahankan
diri dan memudahkan proses fertelisasi.

CACING TANAH

 Cacing tanah termasuk dalam hewan tingkat rendah. Hal ini karena cacing tanah tidak
mempunyai tulang belakang atau yang disebut juga dengan invertebrata. (Baca: Hewan
Vertebrata dan Invertebrata – Perbedaan – Ciri Ciri & Contoh)
 Cacing tanah mempunyai rambut yang keras serta pendek di tiap segmennya. Rambut
keras serta pendek ini disebut dengan seta.
 Cacing tanah sering juga disebut sebagai cacing tersegmentasi. Hal ini karena cacing ini
mempunyai segmentasi sejati pada tubuh mereka, dengan fitur morfologi berulang pada
tiap segmen tubuh.
 Cacing tanah banyak ditemukan di daratan maupun lautan. Kelas polychaeta lebih banyak
hidup pada lautan. Sedangkan kelas oligochaeta lebih banyak hidup di darat. (Baca: 7
Klasifikasi Cacing Tanah dan Jenisnya)
 PH tanah bisa memberikan gambaran penyebaran dari suatu jenis cacing tanah. Cacing
tanah ternyata tidak toleran terhadap kadar keasaman tanah yang tinggi.
(Baca: Pencemaran Tanah : Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya)
 Hewan yang bernama latin Lumbricus terrestris ini termasuk dalam Ordo Oligochaeta.
Oligochaeta sendiri adalah annelida berambut sedikit.
 Di bagian luar tubuh cacing tanah, terdiri atas segmen-segmen dengan jumlah juga lebar
berbeda bergantung spesies. (Baca: Klasifikasi Makhluk Hidup dan Penjelasannya)
 Cacing tanah memiliki tubuh yang panjang dan silindris. Lalu memipih secara
dorsoventral pada 2/3 bagian posteriornya.
 Hewan ini memiliki warna merah hingga biru kehijauan di sisi dorsal. Sedangkan pada
sisi ventral, akan berwarna lebih pucat, biasanya berwarna merah jambu atau putih.
 Mulut cacing tanah terletak di bagian ujung anterior. Di segmen 32 hingga 37 terlihat
penebalan kulit yang disebut dengan Clitelium.
 Clitellum memiliki fungsi memperbesar lubang tanah serta sangat berkaitan erat dengan
pembentukan telur cacing.
 Tiap segmen pada tubuh hewan ini terdapat empat pasang setae, kecuali di segmen
pertama juga terakhir.
 Cacing tanah dapat mempunyai bentuk jantan ataupun bentuk betina. Bisa juga memiliki
dua organ reproduksi yang disebut dengan hermaprodit.
 Cacing tanah mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan tidak mempunyai sistem
pernapasan dengan berkembang baik, namun sistem sarafnya berkembang dengan baik.

LABA LABA

Tak seperti serangga yang memiliki tiga bagian tubuh, laba-laba hanya memiliki dua. Segmen
bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma, yang sebetulnya merupakan gabungan dari
kepala dan dada (toraks). Sedangkan segmen bagian belakang disebut abdomen (perut) atau
opisthosoma. Antara cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai
pedicle atau pedicellus.

Pada cephalothorax melekat empat pasang kaki, dan satu sampai empat pasang mata. Selain
sepasang rahang bertaring besar (disebut chelicera), terdapat pula sepasang atau beberapa alat
bantu mulut serupa tangan yang disebut pedipalpus. Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus
pada hewan jantan dewasa membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan.

Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Sebagai gantinya, mulut laba-laba
berupa alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh mangsanya.

CACING PIPIH

Morfologi

Seperti yang sudah ditulis di atas, Filum Platyhelminthes adalah hewan triploblastik yang terdiri
dari ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Platyhelminthes tidak memiliki rongga tubuh (selom),
jadi mereka disbut hewan aselomata.
Sistem pencernaan pada Platyhelminthes terdiri dari mulut, faring dan usus. Usus tersebar ke
seluruh tubuh. Karena Platyhelminthes tidak memiliki anus, maka sistem pencernaan
Platyhelminthes disebut juga sistem pencernaan satu lubang.
Platyhelminthes juga tidak memiliki sistem respirasi dan ekskresi. Pernapasan dilakukan secara
difusi oleh seluruh sel tubuh Platyhelminthes.
Platyhelminthes tertentu memiliki sistem saraf tangga tali. Sistem saraf tangga tali terdiri dari
sepasang simpu saraf (ganglia) dengan sepasang tali saraf yang memanjang dan bercaang
melintang seperti tangga.
Organ reproduksi jantan dan betina berada di dalam satu individu Platyhelminthes sehingga
disebut hermafrodit.

Habitat

Platyhelminthes ada yang hidup bebas maupun parasit. Platyhelminthes yang hidup bebas
memakan hewan-hewan dan tumbuhan kecil atau zat organik lainnya seperti sisa organisme.
Platyhelminthes parasit hidup pada jaringan atau cairan tubuh inangnya. Habitat Platyhelminthes
yang hidup bebas adalah di air tawar, laut, dan tempat-tempat yang lembap. Platyhelminthes
yang parasit hidup di dalam tubuh inangnya (endoparasit) pada siput air, sapi, babi, atau
manusia.

Morfologi Belalang

Tubuh belalang mempunyai 3 bagian yaitu kepala, dada dan perut. Memiliki tiga pasang kaki, 4 sayap
dan dua antena.

Kumbang – Kumbang atau bahasa ilmiahnya Coleoptera merupakan ordo dari jenis serangga.
Coleoptera berasal dari bahasa Yunani  κολεός, koleos, dan πτερόν, pteron yang apabila
disatukan bermakna sayap berlapis.

Sayap berlapis dikarenakan setiap jenis kumbang memiliki dua pasang sayap. Sepasang sayap
yang berada di bagian depan disebut elytra.

Kedua pasang sayap ini akan mengeras dan menebal sehingga dapat berfungsi untuk melindungi
atau memproteksi pasangan sayap yang tepat berada di belakang maupun melindungi bagian
belakang tubuh kumbang.
Home

Fauna

Penjelasan Lengkap Tentang Morfologi Kumbang

Penjelasan Lengkap Tentang Morfologi


Kumbang
Khair Fauna, Sains

Kumbang – Kumbang atau bahasa ilmiahnya Coleoptera merupakan ordo dari jenis serangga.
Coleoptera berasal dari bahasa Yunani  κολεός, koleos, dan πτερόν, pteron yang apabila
disatukan bermakna sayap berlapis.

Sayap berlapis dikarenakan setiap jenis kumbang memiliki dua pasang sayap. Sepasang sayap
yang berada di bagian depan disebut elytra.

Kedua pasang sayap ini akan mengeras dan menebal sehingga dapat berfungsi untuk melindungi
atau memproteksi pasangan sayap yang tepat berada di belakang maupun melindungi bagian
belakang tubuh kumbang.

Contents [hide]

 A. Klasifikasi Ilmiah Kumbang


 B. Gambaran Umum Kumbang
 C. Karakteristik Fisik (Morfologi Eksternal) Kumbang
o 3.1. Kepala Kumbang
o 3.2. Dada (thorax) Kumbang
o 3.3. Perut (abdomen) Kumbang
 D. Karakteristik (Morfologi) Internal
o 4.1. Sistem Pencernaan Kumbang
o 4.2. Sistem Saraf Kumbang
o 4.3. Sistem Pernapasan Kumbang
o 4.4. Sistem Peredaran Darah Kumbang
o 4.5. Organ Khusus Lain Kumbang
 E. Aksi Pertunjukan Kumbang Tanduk 
 F. Jenis-jenis Kumbang
A. Klasifikasi Ilmiah Kumbang

pixabay.com

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Class : Insecta

Upclass : Pterygota

Infraclass : Neopetra

Superordo : Endopterygota

Ordo : Coleoptera
B. Gambaran Umum Kumbang

pixabay.com

Dari berbagai jenis ordo yang tersebar dalam kelas serangga hanya ordo coleoptera yang paling
banyak memiliki spesies. Ada sekitar 400.000 jenis serangga jenis kumbang yang menyebar di
seluruh dunia.

Kumbang sangat luas penyebarannya sehingga sangat mudah ditemukan kecuali di bagian kutub
dan lautan. Begitu juga halnya, kumbang dapat hidup dalam berbagai cara dan mereka umumnya
mampu menyesuaikan diri dengan ekosistem tempat tinggal.

Sebagian dari jenis kumbang bersifat detritus. Yaitu mampu menghancurkan jaringan hewan dan
jaringan tumbuhan yang telah mati, mengkonsumsi bangkai dari jenis tertentu dan memakan
sampah.
Adapun memakan jenis jamur, buah dan bunga. Dan juga sebagai parasit maupun pemangsa dan
predator bagi invetebrata lain.

Tidak sedikit juga dari spesies kumbang yang berguna bagi pertanian karena ada sebagian dari
mereka mampu mengendalikan hana pertanian.

Contohnya dari keluarga coccinellidae yang memangsa aphid, serangga sisik, thrips dan
serangga penghisap tanaman.

Jika ditelusuri kumbang bukanlah hama yang serius dan perusak, karena sangat sedikit dari jenis
mereka yang merusak hasil pertanian. Contohnya kumbang kentang, kumbang kapas, kumbang
tepung merah dan kumbang kacang tunggak.

Bisa juga dibaca:


Metode yang Tepat Beternak Ulat Sutra

C. Karakteristik Fisik (Morfologi Eksternal) Kumbang

wikipedia.org

Secara umum kumbang memiliki rangka (exoskeleton) dan sayap yang sangat keras. Exoskeleton
ini terdiri dari beberapa lapisan yang disebut sclerite. Sclerite ini kemudian dipisahkan oleh
jahitan tipis.
Sehingga mampu berfungsi sebagai pertahanan berlapis tanpa mengabaikan fleksibilitas. Secara
morfologi kumbang terdiri dari 3 bagian utama yakni kepala, dada dan perut.

Anda mungkin juga menyukai