Anda di halaman 1dari 4

KINGDOM ANIMALIA

Apa Itu Kingdom Animalia?


Kingdom Animalia adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi seluruh hewan di muka
bumi. Selain itu, Kingdom Animalia juga disebut sebagai kelompok paling modern dibandingkan empat
kingdom lainnya. Ini karena Animalia dilengkapi struktur dan organ tubuh yang lebih sempurna untuk
mendukung kehidupannya. Lebih jauh lagi, Kingdom Animalia termasuk organisme dengan sel
eukariotik, yaitu sel yang memiliki sistem endomembran, membran inti, dan organel sel.

Ciri-ciri Kingdom Animalia


Kingdom Animalia memiliki ciri-ciri seperti:

1. Termasuk heterotrof, yaitu makhluk yang tidak bisa memproduksi makanan sendiri, melainkan perlu
sel organik yang ada pada organisme lainnya seperti tumbuhan
2. Bersifat motil atau bergerak secara aktif.
3. Dilengkapi membran sel, tetapi tidak mempunyai struktur dinding sel pada tanaman.
4. Sistem organ tubuhnya terbilang lengkap. Ada sistem otot, sistem pencernaan, sistem rangka
(skeletal), sistem imun, sistem reproduksi, hingga hormon.
5. Sebagian besar Kingdom Animalia melakukan reproduksi secara seksual melalui pembuahan antara
ovum dan sperma hingga menghasilkan zigot.
6. Sebagian lainnya melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi, membelah diri, atau
bertunas.
7. Memiliki bentuk tubuh yang bervariasi mulai dari bilateral symmetry, radial symmetry, dan
asymmetry.

Klasifikasi Kingdom Animalia


Berdasarkan tulang belakang yang dimilikinya, Kingdom Animalia terbagi atas dua macam yaitu
invertebrata dan vertebrata. Seperti apa, ya, perbedaan keduanya?

1. Invertebrata
Invertebrata merupakan sebutan untuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Jenis ini terbagi lagi
ke dalam 8 filum seperti di bawah.

Porifera
Porifera adalah hewan spons atau berongga yang berhabitat di perairan. Dikutip dari Encyclopedia
Britannica, setidaknya ada 5.000-an spesies spons yang tersebar di seluruh perairan di dunia. Filum
Porifera dikenal sebagai hewan paling sederhana karena termasuk monoblastik atau hanya memiliki
lapisan tubuh tunggal tanpa jaringan yang sejati.

Uniknya lagi Porifera merupakan hermafrodit, yaitu makhluk yang mempunyai dua jenis kelamin.
Sperma pada Porifera akan diproduksi oleh sel leher/sel koanosit, sedangkan sel telur dihasilkan oleh sel
amoeboid. Berdasarkan penyusun rangka tubuhnya, Filum Porifera dibedakan lagi menjadi tiga kelas
yaitu Demospongiae, Calcarea, dan Hexactinellida. Beberapa nama hewan yang termasuk Porifera adalah
Sycon, Clathrina, dan Spongia.

Coelenterata/Cnidaria
Diambil dari bahasa Yunani Cnidos yang artinya jarum penyengat, Cnidaria adalah kelompok hewan
invertebrata yang memiliki sel penyengat atau disebut knidosit. Sel ini nantinya dipakai oleh Cnidaria
untuk menangkap mangsa maupun melindungi diri dari pemangsa. Segara spesifik, sel penyengat
Cnidaria memiliki organel menyerupai kapsul dan di dalamnya terdapat nematokis. Nematokis sendiri
adalah helaian benang yang mampu menembus jaringan para mangsanya.

Bicara soal habitat Cnidaria, sebagian besar hewan kategori ini hidup di laut, kecuali Hydra yang
berhabitat di air tawar. Menurut bentuk tubuhnya, Cnidaria dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu
Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.

Platyhelminthes
Dalam bahasa Yunani Platyhelminthes berarti cacing pipih. Hewan yang bersifat hermaprodit ini secara
umum menjadi endoparasit bagi hewan lain bahkan di tubuh manusia sekalipun. Meski begitu ada juga
Platyhelminthes yang berhabitat di perairan, baik air tawar maupun air laut. Menariknya, Platyhelminthes
didefinisikan sebagai triploblastik–makhluk yang tubuhnya tersusun atas tiga lapisan yaitu Endoderm,
Mesoderm, dan Ektoderm.

Lapisan Endoderm bertugas membentuk gastrovaskuler atau saluran pencernaan, sedangkan Mesoderm
adalah tempat terbentuknya jaringan ikat, jaringan otot, dan alat reproduksi. Sementara itu, Ektoderm
berfungsi membentuk kutikula dan epidermis. Platyhelminthes dibedakan menjadi tiga kelas yaitu
Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda.

Nemathelminthes
Masih bicara tentang jenis cacing, Nemathelminthes merupakan sebutan untuk cacing yang memiliki
bentuk tubuh panjang dan bulat atau gilig. Ciri lain dari hewan ini adalah tubuhnya tidak beruas-ruas dan
memiliki pseudocoelom (rongga tubuh semu).

Jika dibandingkan dengan Platyhelminthes, sistem pencernaan pada Nemathelminthes terbilang lebih
lengkap yaitu terdiri atas mulut, faring, usus, serta anus. Sama seperti Platyhelminthes, Nemathelminthes
juga termasuk hewan triploblastik dan beberapa di antaranya hidup sebagai parasit. Nemathelminthes
dibedakan menjadi dua kelas yakni Nematoda dan Nematomorpha.

Annelida
Annelida adalah sebutan untuk cacing yang bentuk tubuhnya terlihat beruas atau memiliki segmen.
Segmen pada Annelida dikenal sebagai Annuli dan dipisahkan dengan Septa–dinding pemisah yang
melintang. Tak jauh berbeda dari Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Filum Annelida juga termasuk
triploblastik dan mempunyai rongga tubuh sejati atau Coelomata.

Ciri lain dari hewan ini adalah memiliki sistem pencernaan yang sudah sempurna, terdapat kutikula tipis
pada tubuhnya, dan termasuk hermaprodit. Annelida dapat melakukan reproduksi secara seksual dengan
cara konjugasi dan aseksual dengan cara fragmentasi. Berdasarkan ciri-ciri seta (rambut kaku) pada
tubuhnya, Annelida diklasifikasikan menjadi tiga kelas yaitu Hirudinea, Oligochaeta, dan Polychaeta.

Mollusca
Mollusca adalah hewan lunak yang masuk ke dalam kelompok triploblastik dan memiliki selomata atau
rongga sejati. Pada umumnya Mollusca memiliki cangkang seperti siput dan kerang-kerangan. Namun,
ada juga hewan Mollusca yang tidak bercangkang misalnya cumi-cumi, gurita, dan sotong.

Mollusca termasuk hewan hermafrodit yang mana dalam satu tubuh terdapat dua jenis kelamin. Untuk
proses reproduksinya, Mollusca melakukannya secara seksual. Secara keseluruhan tubuh Mollusca terdiri
atas tiga struktur utama yaitu kaki, Massa Viseral, dan mantel. Jika dibagi menurut bentuk kaki, simetri
tubuh, mantel, dan cangkangnya, Mollusca memiliki lima kelas di antaranya Pelecypoda, Scaphopoda,
Gastropoda, Cephalopoda, dan Amphineura.
Echinodermata
Echinodermata merupakan sebutan bagi hewan yang memiliki kulit berduri. Sama seperti Mollusca,
Echinodermata juga dilengkapi dengan lapisan tubuh triploblastik dan selomata (rongga sejati). Hewan-
hewan yang masuk klasifikasi ini sejatinya hanya bisa ditemukan di lautan. Bintang laut, teripang, bulu
babi, dan lili laut adalah contoh hewan Echinodermata.

Ciri lain dari Echinodermata yaitu mempunyai sistem pencernaan yang lengkap, tidak memiliki sistem
peredaran dara, melakukan reproduksi secara seksual, dan bergerak menggunakan kaki ambulakral. Total
ada lima kelas Echinodermata yang dibedakan berdasarkan struktur tubuhnya. Kelas yang dimaksud
adalah Crinoidea, Holothuroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, dan Asteroidea.

Arthropoda
Arthropoda adalah nama lain dari hewan yang memiliki kaki beruas dan tubuhnya disusun atas
triploblastik selomata. Selain itu, tubuh Arthropoda dilindungi oleh eksoskeleton atau rangka luar yang
mengandung senyawa kimia kitin.

Bicara mengenai struktur tubuhnya, Arthropoda terdiri atas kepala, dada, dan perut. Sementara itu,
Arthropoda memiliki alat pernapasan yang bervariasi. Ada Arthropoda yang menggunakan trakea, paru-
paru buku, bahkan insang. Di waktu tertentu Arthropoda akan mengalami proses ekdisis atau pergantian
kulit. Berdasarkan struktur tubuhnya Arthropoda digolongkan lagi menjadi empat kelas yaitu Insecta,
Crustacea, Myriapoda, dan Arachnida.

2. Vertebrata
Berbeda dari hewan-hewan dari golongan invertebrata yang tidak memiliki tulang belakang, vertebrata
dilengkapi tali punggung/penguat rangka (korda dorsalis) dan menjadi bagian dari Filum Chordata. Total
ada lima kelas pada kategori vertebrata yaitu Pisces, Amfibi, Reptilia, Aves, dan Mamalia.

Pisces
Pisces tergolong sebagai vertebrata berdarah dingin dan berhabitat di dalam air. Hewan jenis ini
menggunakan insang untuk membantunya bernapas. Agar bisa bergerak di perairan, Pisces juga
dilengkapi dengan ekor dan sirip.

Ciri khas lain dari Pisces yaitu tubuhnya ditutupi oleh sisik dan berkembang biak dengan cara bertelur.
Menurut jenis tulang penyusun tubuh dan keberadaan rahangnya, ikan dikelompokkan menjadi tiga ordo
yaitu Osteichthyes, Chondrichthyes, dan Agnatha. Adapun contoh hewan yang tergolong sebagai Pisces
yaitu ikan-ikanan, lobster, dan udang.

Amfibi
Asal usul dari kata Amfibi yaitu Amphi yang berarti rangkap dan Bios yang artinya hidup. Seperti yang
kamu tahu, Amfibi merupakan sebutan bagi hewan vertebrata yang dapat hidup di dua tempat, yakni
daratan dan perairan.

Agar bisa menyesuaikan diri dengan tempat tinggalnya, Amfibi juga dilengkapi dengan dua alat
pernapasan, paru-paru dan insang. Hewan ini bersifat ovipar atau bertelur dan umumnya mengalami
metamorfosis secara sempurna. Terdapat tiga ordo yang masuk dalam kategori Amfibi, di antaranya
Anura, Caudata, dan Gymnophiona.

Reptilia
Hewan yang melata atau merayap adalah ciri dari kelas Reptilia. Sama seperti Pisces, Reptilia juga
disebut sebagai hewan berdarah dingin, meskipun sebagian besar habitatnya di daratan. Reptilia
umumnya memiliki struktur tubuh lengkap, kecuali ular yang tidak memiliki kaki. Beberapa Reptilia
berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar), tetapi ada juga reptil yang bertelur dan melahirkan
(ovovivipar). Karakteristik lain dari Reptilia yaitu tubuhnya terlindungi oleh zat tanduk dan kulit bersisik.
Hewan ini memiliki empat ordo di dalamnya yakni Testudinata, Squamata, Crocodylia, dan
Rhynchocephalia.

Aves
Aves identik dengan tubuhnya yang dipenuhi bulu. Selain berfungsi untuk melindungi tubuh, bulu pada
Aves juga berperan dalam menjaga keseimbangan saat terbang. Sebagai hewan berdarah panas, Aves
memproduksi keringat untuk mengatur suhu tubuhnya.

Sekalipun biasanya Aves memiliki kemampuan terbang, beberapa hewan di kategori ini tidak dibekali
kemampuan melayang di udara seperti ayam dan bebek. Aves termasuk hewan ovipar atau berkembang
biak dengan cara bertelur.

Mamalia
Hewan-hewan Mamalia ditandai dengan adanya kelenjar susu pada tubuhnya. Oleh karena itu, Mamalia
kerap disebut sebagai hewan menyusui. Pada bagian kulitnya terdapat kelenjar minyak, kelenjar keringat,
dan ditutupi rambut. Untuk menghasilkan keturunan, sebagian besar Mamalia berkembang biak secara
melahirkan. Hewan yang umumnya berhabitat di daratan ini termasuk hewan homoioterm atau hewan
berdarah panas.

Anda mungkin juga menyukai