Anda di halaman 1dari 8

Kingdom Animalia 

atau biasa disebut hewan organisme eukariotik


(organisme dengan sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda dengan
tumbuhan, hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat
melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Oleh
karena itu, hewan harus mencari makanannya sendiri untuk
mendapatkan energi kemudian makanan tersebut dicerna di dalam
tubuhnya. Proses ini membutuhkan oksigen dan mengeluarkan
karbon dioksida sebagai zat sisa.
Lihat Daftar Inti Pelajaran :

Pengertian Kingdom Animalia
Kingdom animalia adalah salah satu kingdom yang memiliki anggota
yang paling banyak dan bervariasi. Secara garis besar kingdom
animalia dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu golongan
vertebrata (hewan bertulang belakang) dan golongan invertebrata
(hewan tak bertulang belakang. Dan berikut akan dijelaskan mengenai
ciri-ciri, struktur lapisan tubuh, dan klasifikasi dari kingdom animalia.
Ciri khas pada hewan yaitu sel hewan tidak memiliki dinding sel.
Hewan banyak mengandung sel otot untuk pergerakannya dan sel
saraf yang berfungsi untuk merespon setiap rangsang.

Kingdom
Animalia
Ciri Ciri Kingdom Animalia
1. Makhluk Hidup Multiseluler (Memiliki banyak sel)
2. Bersifat Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
3. Memerlukan Oksigen
4. Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk
rangsangan
5. Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga
menggunakan reproduksi aseksual
6. Bentuk Dewasanya selalu diploid (2n)
Klasifikasi Kingdom Animalia
Kingdom Animalia terdiri dari

1. Kelompok invertebrata yaitu kelompok hewan yang tidak


mempunyai tulang belakang.
2. kelompok vertebrata yang memiliki tulang belakang.

 1. Invertebrata
Kelompok Invertebrata terbagi atas
beberapa filum yaitu Porifera, Coelenterata,
Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca,
Arthropoda dan Echinodermata.

 1. Phylum Porifera (Hewan berpori/spons)

 
 Hewan multiseluler dengan tubuh berpori, jaringan yang belum
terbentuk, memiliki rangka serta saluran air.
 Bersifat heterotrof dengan memperoleh makanan di air yang
masuk ke dalam tubuh melalui pori.
 Hidup di laut, melekat pada batu atau benda lainnya.
 Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas,
gemmule (tunas internal) dan regenerasi. Reproduksi secara
seksual dengan pembentukan gamet.
 Porifera digolongkan menjadi tiga kelas berdasarkan
penyusun rangka, yaitu Hexactinellida, Demospongiae dan
Calcaera.

Peranan Porifera sebagai spons mandi atau alat gosok,


dan berpotensi sebagai obat kanker.

 2. Phylum Coelenterata (Hewan berongga)

 Hewan multiseluler diploblastik yang tubuhnya telah terbentuk


jaringan, berbentuk polip atau medusa dengan tentakel
berpenyengat, memiliki rongga pencernaan, system saraf
sederhana dan tidak memiliki system ekskresi.

 Bersifat heterotrof dan menggunakan tentakel untuk menangkap


mangsa.

 Habitat terdapat di laut

 Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas oleh


polip dan reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet
oleh medusa atau polip.
 Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup dibedakan
menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.

 3. Phylum Platyhelminthes ( Cacing pipih)

 Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral


berbentuk pipih, memiliki system saraf, system pencernaan
dengan satu lubang, tidak memiliki system sirkulasi, respirasi
dan ekskresi.

 Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau parasit pada
hewan serta manusia.

 Bersifat hemafrodit, reproduksi seksual secara sendiri atau


silang, reproduksi aseksual dengan fragmentasi yang diikuti
regenerasi.

 Klasifikasi dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria,


Trematoda dan Cestoda.

 4. Phylum Nemathelminthes ( Cacing Benang)

1. Hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh simetri bilateral


berbentuk bulat panjang dilapisi kutikula dengan system
pencernaan lengkap, system sirkulasi oleh cairan pseudoselom,
tidak memiliki system respirasi dan ekskresi.
2. Hidup bebas atau parasit

1. Hidup di tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas,


bersifat parasitik pada manusia, hewan dan tumbuhan.

1. Reproduksi secara seksual

1. Contoh Nemathelminthes yang parasitik yaitu cacing gelang,


cacing tambang, cacing kremi, cacing filarial dan cacing
Trichinella.

 5. Annelida (Cacing Gelang)

 Hewan triploblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen,


memiliki otot, system pencernaan lengkap, system sirkulasi,
system saraf tangga tali yaitu sistem saraf yang terdiri dari
ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring dan tali saraf
yang menembus segmen tubuh serta memiliki system ekskresi.
Tidak memiliki system respirasi, bersifat hemafrodit atau
gonokoris (alat kelamin jantan dan betina terpisah pada individu
yang berbeda).

 Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat


yang lembab atau parasit pada vertebrata.

 Reproduksi secara seksual atau aseksual.


 Dibedakan atas 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan
Hirudinea.

 6. Mollusca ( Hewan Lunak )

 Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh


lunak, hidup bebas di laut, air tawar maupun darat.

 Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang,


system pencernaan yang lengkap, system sirkulasi terbuka dan
tertutup. System saraf terdiri atas ganglion dan serabut saraf.
Respirasi dengan insang atau rongga mantel. Ekskresi dengan
nefridia, bereproduksi seksual secara internal atau eksternal dan
bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada
individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin jantan dan
betina pada satu individu).

 Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Gastropoda, Pelecypoda dan


Cephalopoda.
 7. Arthropoda ( hewan kaki beruas)

 Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, memiliki


kaki dan tubuh beruas, hidup di berbagai habitat secara bebas,
parasit, komensal atau simbiotik.

 Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen


(perut). Eksoskeleton (rangka luar), jumlah anggota tubuh
beragam, system indra berkembang baik, system saraf tangga tali
(sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat
dengan faring, dan tali saraf yang menembus segmen tubuh),
system pencernaan lengkap, ekskresi melalui tubula malphigi
(suatu saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda) atau
dibantu dengan kelenjar ekskresi tertentu.

 Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang


berbuku. System sirkulasi terbuka. Bersifat dioseus (alat kelamin
jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) dan
reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis
(peristiwa terlepasnya kutikula) sebagian bermetamorfosis.

 Dibedakan menjadi 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki


yaitu Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea dan Insecta.
 8. Echinodermata (Hewan berkulit duri)

 Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral,


permukaan tubuh berduri, hidup bebas di dasar laut.

 Duri tumpul atau runcing, memiliki system ambulakral, system


saraf berupa cincin pusat saraf yang bercabang, system
pencernaan yang lengkap dan tidak memiliki system ekskresi.
 Respirasi menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan
rongga tubuh. Bersifat dioseus dan reproduksi seksual secara
eksternal dan dapat beregenerasi.

 Dibedakan menjadi 5 kelas yaitu, Asteroidea, Ophiuroidea,


Echinoidea, Holothuroidea dan Crinoidea.

Anda mungkin juga menyukai