Kelas : X IPS 3
"AKU"
Berlari
Chairil Anwar
Maret 1943
Makna kias/konotatif
Untuk ketepatan pemilihan kata sering kali penyair menggantikan kata yang dipergunakan
berkali-kali yang dirasa belum tepat, diubah kata-katanya. Seperti pada baris kedua: bait
pertama “Ku mau tak seorang ’kan merayu” merupakan pengganti dari kata “ku tahu”. “Kalau
sampai waktuku” dapat berarti “kalau aku mati”, “tak perlu sedu sedan“dapat berarti “berarti
tak ada gunannya kesedihan itu”. “Tidak juga kau” dapat berarti “tidak juga engkau anaku,
istriku, atau kekasihku”.
Lambang
Pada bait puisi “ Aku ini binatang jalang”, menunjukan bahwa terdapat gaya bahasa simbolik
yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan
maksud. Dalam kalimat ini menyatakan dengan jelas bahwa penulislah yang seolah-olah menjadi
ukuraan masyarakat pada masanya. Namun, apabila bait tersebut digabungkan dengan bait
selanjutnya “ Dari kumpulannya terbuang “, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat majas
fable. Yang menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur
kata.
Persamaan bunyi / rima
pada syair :
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
· Rima akhir dijumpai pada kata : waktuku , merayu , kau , itu
4. Menganalisis ritme
Ritme dalam puisi yang berjudul ‘Aku’ ini terdengar menguat karena ada pengulangan bunyi (Rima) pada
huruf vocal ‘U’ dan ‘I’
Vokal ‘U’pada larik pertama dan ke dua, pengulangan berseling vokal a-u-a-u
Berlari