Anda di halaman 1dari 27

BAB 2

Peta Konsep
Bab Menciptakan Puisi
2
Tujuan pembelajaran
1. Peserta didik mampu mampu mengenali pengertian puisi dan membandingkan puisi diafan dan
prismatis serta mengidentifikasi ciri – ciri dan unsur – unsur puisi.
2. Peserta didik dapat menjelaskan pesan yang disampaikan penyair dalam puisinya.
3. Peserta didik dapat menjelaskan majas metafora, simile, dan repetisi dalam puisi, serta
menjelaskan maknanya.
4. Peserta didik mampu menciptakan sebuah puisi.
5. Peserta didik mampu mendeklamasikan sebuah puisi di depan kelas dan memberikan tanggapan
terhadap puisi temannya.

Profil Pelajar Pancasila :Berakhlak mulia, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif, dan
mandiri

Apersepsi

Sumber: https://tbmlenterapustaka.com/majalah-taman-baca/1724-2/

Dalam kehidupan sehari-hari, kalian pasti pernah menemukan banyak peristiwa. Misalnya, seperti
peristiwa pada gambar di atas. Banyak orang membaca buku untuk sukses, untuk meraih cita-cita.
Apa selalu begitu? Tentu tidak. Bahwa akibat membaca jadi orang sukses, orang pintar, orang kaya
mungkin hanya bonus. Karena membaca bukan tujuan. Tapi proses atau jalan hidup. Suatu peristiwa
yang diamati ketika orang membaca buku karena memiliki tujuan yang berbeda – beda. Seperti
menambah referensi pengetahuan atau menambah referensi untuk dijadikan sebuah karya yang
ditulis, contohnya puisi.
Puisi – puisi itu kadang ditulis dalam buku, diari, ataupun pesan elektronik sebagai bentuk curahan
perasaan. Mereka yang suka menggambar, terkadang juga menyertakan gambar dalam puisi mereka
dan mengunggahnya di media sosial. Mereka yang suka menyanyi, kadang – kadang mengubah puisi
menjadi lagu yang bisa dinyanyikan.

A. Mengenal Puisi
Puisi merupakan sebuah bentuk karya sastra yang puitis, terdiri atas larik dan bait. Menurut HB
Jassin, puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan sebuah perasaan yang didalamnya
mengandung suatu fikiran-fikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan. Contoh puisi tentunya harus
kalian kenali dari jenis-jenisnya. Jenis-jenis puisi terbagi menjadi dua, yaitu
1. Puisi lama
Puisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan lama seperti jumlah baris,
jumlah bait, bunyi sajak atau rima, jumlah suku kata pada tiap baris, dan irama. Beberapa
contoh puisi lama yaitu mantra, pantun, karmina, gurindam, syair, talibun.
2. Puisi baru yang memiliki jenisnya masing-masing pula.
Puisi baru adalah sebuah puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan tertentu layaknya puisi
lama. Jenis puisi baru ini memiliki bentuk yang lebih bebas dibandingkan dengan puisi lama
baik dalam jumlah baris, suku kata, maupun rima. Beberapa contoh puisi baru yaitu
balada, himne, ode, epigram, romansa, elegi, satire, distikon, terzinaa, kuatrai, kuint, sektet,
septime, oktaf atau stanza, soneta.
Puisi juga mempunyai rima dan irama. Rima dalah pengulanngan bunyi berselang, baik dalam
puisi maupun bagian akhir. Irama adalah bunyi – bunyi yang berulang, teratur dan variasi bunyi
menimbulkan gerak yang hidup, seperti air mengalir (Pradopo,2000:40). Kalian dapat memahami apa
yang dimaksud dengan bait, larik, rima dan irama, dari keterangan tentang puisi “Sebatas Harapan”

Sebatas Harapan
Rumah hijau dan asri Larik
Lingkungan sejuk dan bersih
Itu yang diinginkan hati
Namun nyatanya
Sampah di mana - mana Bait
Membuat sakit di mata
Sejuk menjadi gersang
Hijau menjadi hitam arang
Asri hanyalah bayang
Memang karena manusia
Menebang sesuka mereka
Lingkungan
Bagian dijadikan
yang digaris bawahineraka
mengandung rima yaitu pengulangan bunyi yang sama baik di dalam
larik puisi maupun akhir larik puisi yang berdekatan. Pada puisi diatas, kalian juga dapat menemukan
repetisi atau pengulangan kata. Kata – kata hijau, asri, dan sejuk ditulis berulang – ulang dalam puisi
tersebut. Pengulangan itu dinamakan repetisi.
Pada penjelasan tersebut, kalian dapat menemukan beberapa kosakata yang dapat memperkaya
pengetahuan puisi. Arti kosakata dapat kalian baca dalam kotak dibawah ini. Selain itu, kalian dapat
menemukan artinya di dalam kamus.

Asri Indah atau sedap dipandang mata


Bait Satu kesatuan puisi yang terdidi atas beberapa baris,
seperti pantun yang terdiri atas empat baris.

Larik Baris dalam puisi atau sajak.

Dalam penjelasan tersebut, kalian dapat mengetahui bahwa puisi terdapat atas beberapa unsur.
Unsur – unsur puisi dibagi menjadi 2 yaitu Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik
A. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang terkandung dalam puisi dan memengaruhi puisi
sebagai karya sastra. Unsur intrinsik puisi adalah larik, bait, rima, imajinasi, diksi, dan majas atau gaya
bahasa
1. Larik
Larik dalam puisi biasanya disebut baris. Larik atau baris bisa hanya satu kata saja, frase,
atau kalimat utuh yang terdapat di awal baris.
2. Bait
Bait adalah kumpulan dari larik atau baris yang tersusun secara harmonis.
3. Rima
Beberapa puisi memiliki pola rima tertentu (seperti abab, aabb, atau abcabc) dan ritme
khas yang membantu menciptakan aliran dan irama yang menyenangkan.
4. Penggambaran atau imajinasi
Penggambaran atau imajinasi merupakan unsur yang melibatkan pancaindra manusia
yang dapat menggiring pembaca untuk membayangkan sebuah suasana kejadian, objek,
atau pengalaman secara berbeda dan menarik. Imajinasi membantu menciptakan
gambaran yang indah dan penuh makna.
5. Diksi
Diksi adalah pemilihan kata yang digunakan penyair dalam puisi atau pemilihan kata –
kata yang padat makna dan mengandung nilai estetika (keindahan)
6. Majas atau Gaya Bahasa.
Majas merupakan unsur penting pengembang puisi. Kekuatan dan kedalaman makna
puisi tergantung dalam majas yang digunakan. Gaya bahasa yang unik dan personal dari
sang penyair juga menjadi unsur penting dalam puisi. Gaya bahasa mencerminkan
kepribadian dan pandangan dunia penyair.
Jenis Majas yang Sering Digunakan dalam Karya Sastra Puisi :
a) Majas Personifikasi
Pada majas personifikasi ialah gaya bahasa yang mempersamakan benda mati
dengan manusia. Mulai dari memiliki perasaan, sifat, kemampuan, seperti yang
dialami oleh manusia.
Contoh: Angin bercakap-cakap bersama bunga-bunga, dedaunan, dan titik
embun.
b) Majas Satire
Satire merupakan gaya bahasa yang digunakan dalam kesusastraan untuk
menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seserang. Satire juga bisa
berupa ungkapan yang menggambarkan ironi, parodi, dan sarkasme untuk
menertawarkan atau mengkritik gagasan yang enggak masuk ajal.
Contoh: Bagus sekali tulisanmu, hingga tak bisa terbaca.
c) Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang digunakan untuk melebih-lebihkan
suatu hal. Nah, tujuan penggunaan majas hiperbola adalah untuk
memperhebat, menekan, dan memberikan kesan yang berlebihan.
Contoh: Suara petir membuatku terkejut setengah mati.
Sebagai contoh mengenai unsur – unsur puisi kalian dapat melihat puisi dibawah ini dan
penjelasan tabel 1.1
Aku
Karya: Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku


'Ku mau tak seorang 'kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu


Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku


Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari


Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli!
Aku mau hidup seribu tahun lagi!

Tabel 1.1 Unsur – Unsur Puisi dalam Puisi Aku

Unsur – unsur Puisi Contoh dalam Puisi “Aku”


Larik Kalau sampai waktuku
Bait Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang 'kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu


Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku


Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari


Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli!
Rima Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli!
Penggambaran Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku


Aku tetap meradang menerjang
Diksi Kalau sampai waktuku

Tak perlu sedu sedan itu


Majas Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang

Biar peluru menembus kulitku


Aku tetap meradang menerjang

B. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik puisi terdiri dari aspek historis, aspek psikologis, aspek filsafat, dan
aspek religius.
1. Aspek historis adalah unsur kesejarahan puisi.
2. Aspek psikologis adalah aspek kejiwaan pengarang yang termuat dalam puisi.
3. Aspek filsafat adalah berkaitan erat dengan karya sastra secara keseluruhan.
4. Aspek religius adalah mengacu pada tema yang umum diangkat dalam puisi oleh penyair.

Saat membaca puisi, mungkin kalian akan menemukan kata atau larik yang kurang kalian pahami
maksudnya. Untuk dapat memahaminya terkadang kalian harus membaca larik puisi itu berulang kali
atau dibantu dengan mengecek kata dalam kamus. Cara lain untuk memahaminya adalah dengan
mencari tahu kalimat tersebut merupakan kalimat perbandingan atau bukan.
Dalam puisi aku diatas memiliki makna berikut
1. Kalau sampai waktuku memiliki arti kalau aku mati
2. Tak perlu sedu sedan itu memiliki arti ungkapan untuk tidak ada gunanya bersedih
3. Aku tetap meradang menerjang meiliki arti tetap semangat membara walaupun setiap perjalanan
ia terluka

Tugas kelompok
1. Lakukan kegiatan berikut secara berkelompok beranggotakan 5 siswa!
2. Puisi adalah bentuk sastra yang kaya akan unsur-unsur yang membentuk estetika dan
keindahannya. Sebutkan unsur – unsur intrinsik yang terdapat dalam puisi!
3. Bacalah puisi dibawah ini!

Pahlawan Pendidikan
Yang dulunya ku tak mengerti akan angka dan huruf
Yang dulunya ku tak mengerti akan warna dunia
Dan kini setelah ku mengenalmu, kau mengajarkan akan semua itu
Kau memberi makna mana yang ku garis secara lurus
Kau memberikan warna cerah di dalam kehidupanku
Sehingga ku mengerti makna sebenarnya dari pendidikan

Wahai guru
Dari niat ku berdoa
Tuhan, maafkan akan semua perbuatan yang telah ku lakukan kepadanya
Yang dulunya mengajariku apa itu angka, huruf
Yang dulunya ia juga mengajariku akan adanya engkau

Tuhan,
Maafkan akan semua dosa-dosanya
Hapuskan air piluh di mukanya
Berikan keteguhan kepadanya
Agar aku selalu bisa mencium punggung tangannya
Sembari mengingat tentang masa lalu yang ada
Seperti ibarat bait puisi guru yang ada di dalmnya
Sumber: https://www.liputan6.com/hot/read/4917408/contoh-puisi-jenis-jenis-dan-unsur-unsurnya-
yang-perlu-dipahami
4. Tentukan larik dan bait dalam puisi diatas!
5. Tentukan diksi dan rima dalam puisi diatas!
6. Apa penggambaran atau imajinasi dalam puisi diatas?
Jawaban: Sesuai kebijaksanaan guru.

Uji Kompetensi
Bacalah puisi dibawah ini untuk soal no 1 – 5!
Alam Tepian Pantai
Gelombang air menari-nari di tepian pantai
Menyapa pasir yang dimainkan bocah-bocah pantai
Gerombolan camar berterbangan di atas ombak
Berharap ikan segar tersambar diparuh-paruh mereka

Gelombang ombak tepian pantai mengusap kedua mata kaki


Terasa dingin meresa hingga ke relung dada
Ikan-ikan kecil genit menggigit telapak kaki
Menambah perasaan suka berada di alam indah ini

Kupandangi jauh di ufuk benang kemerahan


Terasa indah di pandang mata
Kurasa sinar mentari indah inilah
Yang menyatukan langit biru
Dan laut dengan hamparan luasnya

Ya Tuhan
Perkenankan kami untuk menikmati indah alam-Mu
Beberapa kali lagi
Sebelum raga berada di ujung lubang tanah
Perkenankan kami menjaga alam indah-Mu ini
Agar lestari hingga ke akhir masa
Sumber : https://www.liputan6.com/hot/read/4917408/contoh-puisi-jenis-jenis-dan-unsur-unsurnya-yang-perlu-dipahami
1. Apakah yang dimaksud dengan repetisi?
Jawaban: Repetisi adalah pengulangan kata

2. Sebutkan repetisi pada teks puisi diatas!


Jawaban: Gelombang, pantai, mata, kaki, indah, dan kami

3. Apa tema dalam puisi diatas?


Jawaban: Keindahan alam di tepian Pantai
4. Apa majas dalam puisi diatas ?
Jawaban:
Gelombang air menari-nari di tepian pantai
Menyapa pasir yang dimainkan bocah-bocah pantai

Terasa dingin meresa hingga ke relung dada


Ikan-ikan kecil genit menggigit telapak kaki

5. Apa penggambaran atau imajinasi dalam puisi diatas ?


Jawab: Gelombang air menari-nari di tepian pantai
Menyapa pasir yang dimainkan bocah-bocah pantai

Gerombolan camar berterbangan di atas ombak


Berharap ikan segar tersambar diparuh-paruh mereka

Gelombang ombak tepian pantai mengusap kedua mata kaki


Terasa dingin meresa hingga ke relung dada
Ikan-ikan kecil genit menggigit telapak kaki

B. Membandingkan Puisi Diafan dan Puisi Prismatis


Pada pembelajaran kali ini, kalian akan membandingkan Puisi Diafan dan Puisi Prasmatis. Puisi
Diafan dan Puisi Prasmatis mungkin tidak umum diketahui karena istilah-istilah ini tidak terlalu umum
digunakan dalam kajian puisi. Namun, dari pendekatan etimologis dan makna yang dapat
disimpulkan dari kedua istilah ini, berikut adalah perbedaan yang mungkin dimaksud:
1. Puisi Diafan:
a) Istilah "diafan" berasal dari bahasa Yunani "diaphanes," yang berarti "transparan" atau
"terlihat jelas."
b) Puisi diafan adalah puisi yang menggunakan bahasa atau bahasa figuratif dengan cara
yang sangat terbuka dan lugas sehingga pesan dan makna yang ingin disampaikan
sangat mudah dimengerti oleh pembaca.
c) Puisi ini cenderung tidak menggunakan banyak simbol atau metafora yang rumit,
sehingga pesan puisi mudah tersampaikan tanpa harus banyak diartikan.
d) Tujuannya adalah untuk mencapai kejelasan dan ketulusan dalam menyampaikan emosi
atau pengalaman, tanpa mengandalkan banyak interpretasi.
e) Salah satu bentuk puisi diafan yaitu puisi anak-anak yang baru belajar menulis puisi
2. Puisi Prasmatis:
a) Istilah "prasmatis" mungkin berasal dari kata dalam bahasa Yunani "pragmatikos," yang
berarti "nyata" atau "terbukti dalam kenyataan."
b) Puisi prasmatis adalah puisi yang berfokus pada realitas yang lebih nyata dan konkret
daripada khayalan atau imajinasi.
c) Puisi ini mungkin berbicara tentang pengalaman nyata, kehidupan sehari-hari, atau
masalah-masalah aktual dalam masyarakat.
d) Pesan puisi ini cenderung lebih terarah pada fakta dan realitas, mungkin dengan
menggunakan gaya bahasa yang lebih sederhana dan lugas.
Dalam kenyataannya, istilah-istilah ini mungkin tidak digunakan secara luas dalam dunia sastra.
Namun, mungkin ada pandangan bahwa puisi dapat digolongkan menjadi lebih diafan atau prasmatis
berdasarkan bagaimana pesan dan gaya bahasa disampaikan, tetapi hal ini akan sangat tergantung
pada penafsiran dan pandangan individu terhadap puisi tersebut. Berikut adalah contoh puisi diafan
dan puisi prasmatis pada tabel di bawah ini.
Puisi Diafan Puisi Pramsatis
Aku, Si Sungai IBU
Aku adalah sungai Ibu,
Yang mengalir dari gunung ke lautan luas Senyummu bagai mentari yang sinari hariku
Airku yang jernih Tawamu laksana lonceng yang berdering
Berasal dari mata air nun jauh di gunung Tutur katamu bagai hembusan angin
Di sepanjang perjalanan Tatapanmu sedalam samudra
Ku ditemani oleh ikan-ikan
Oleh beragam hewan
Yang melepaskan dahaga dengan airku
Airku yang jernih dan segar
Namun
Sesampai di kota
Manusia memberiku sampah
Air Jernihku menjadi cokelat, kotor dan bau
Airku yang jernih tercemar sudah
Teman-temanku, ikan-ikan turut menderita
Semua karena ulah manusia
Adakah yang patut kuperbuat?
Adakah yang dapat kau perbuat kawan?
Agar airku jernih dan segar kembali
Tolonglah aku
Dalam buku Pembelajaran Puisi untuk Mahasiswa oleh Mohd. Harun, contoh puisi diafan bisa
dilihat pada karya Ralli Dibyaguna tahun 2003. Saat membuat puisi ini, Ralli masih tercatat sebagai
siswa Sekolah Dasar Islam Al Izhar, Jakarta. Berikut ini puisi karya Ralli yang berjudul Aku, Si Sungai.
Kalian sudah mengetahui beberapa kata yang berhubungan dengan puisi. Cermatilah kata – kata
tersebut beserta maknanya pada tabel kosakata berikut ini.
Kata Makna
Puisi Karya sastra yang terdiri atas bait, larik dan memiliki rima serta irama
Puisi Diafan Puisi yang maknanya mudah dipahami
Puisi yang mengandung majas atau kiasan sehingga maknanya tidak terlalu mudah
Puisi Prismatis
untuk ditafsirkan
Rima Persamaan bunyi kata
Irama Kesatuan bunyi
Kiasan atau cara melukiskan sesuatu dengan menyamakan dengan sesuatu yang
Majas
lain
Tugas Mandiri
1. Lakukan kegiatan berikut secara mandiri!
2. Puisi adalah karya sastra yang terdiri atas bait, larik, dan memiliki rima serta irama. Jelaskan
pengertian larik, bait, rima dan irama!
3. Bacalah puisi dibawah ini!
Hanya
Hanya suara burung yang kau dengar
dan tak pernah kau lihat burung itu
tapi tahu burung itu ada di sana

Hanya desir angin yang kaurasa


dan tak pernah kaulihat angin itu
tapi percaya angin itu di sekitarmu

Hanya doaku yang bergetar malam ini


dan tak pernah kaulihat siapa aku
tapi yakin aku ada dalam dirimu
Sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2023/03/24/090000769/makna-puisi-hanya-karya-sapardi-djoko-damono
4. Apa kategori puisi diatas?
5. Apa repetisi pada puisi diatas?
Jawab: Sesuai kebijaksanaan guru.

Uji kompetensi
1. Apakah yang dimaksud dengan puisi diafran dan puisi prismatis?
Jawaban: Puisi Diafran adalah puisi yang maknanya mudah dipahami sedangkan puisi prismatis
adalah puisi yang mengandung majas atau kiasan sehingga maknanya tidak terlalu mudah untuk
ditafsirkan

2. Apa perbedaan puisi diafran dan puisi prismatis?


Jawaban:
Puisi Diafran Puisi Prismatis
Puisi yang isinya mudah dipahami Puisi yang mempunyai makna cukup sulit
dipahami
Kalimat – kalimat jelas dan umumnya digunakan Kalimatnya mengandung majas dan perlu
dalam sehari - hari ditafsirkan agar dapat dipahami
Tujuannya adalah untuk mencapai kejelasan dan Tujuannya adalah yang berfokus pada realitas
ketulusan, tanpa mengandalkan interpretasi yang lebih nyata dan konkret daripada khayalan
atau imajinasi.

Teks puisi untuk soal nomor 3 s.d 4.


Hujan Bulan Juni

tak ada yang lebih tabah


dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak


dari hijan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/19/170000969/unsur-unsur-pembangun-dalam-puisi-hujan-bulan-juni-

3. Apa irama pada puisi diatas?


Jawaban: Irama puisi diatas diekspresikan dengan lembut sebagai perwujudan dari rasa kagum
dan simpati. Hal itu tampak pada kata – kata pujian yang ditujukan pada “Hujan Bulan Juni” yang
bersikap tabah, bijak, dan arif.

4. Apa majas yang terdapat dalam puisi diatas dan buktikan!


Jawaban: Majas Personifikasi dapat dibuktikan dalam puisi diatas adalah hujan. Hujan memiliki
sifat tabah, bijak, dan arif. Sifat-sifat itu biasanya dimiliki oleh manusia.

5. Tentukan bait puisi tabel dibawah ini termasuk dalam Puisi Diafran atau Puisi Prismatis dan berilah
tanda centang!
Bait Puisi Diafan Prismatis
Malam. Dingin. Sejuk.
Malam membentang matamu.
Angin berlalu tak sempat lagi menyentuhmu.
Dalam damai keruh rasa,
Kita tenggelam.
Jendela hati terbuka, memancar warna-warni roh
Refleksi emosi memantul dalam prisma pikiran
Cahaya jingga kisah cinta, biru getir pilu dalam sanubari
Membentuk spektrum rasa, kilau indah abadi mencari
Rumahku berwarna merah muda
Rumahku begitu indah dan megah
Di sekitar rumahku terlihat kebun kecil yang cantik menggoda
Beragam tanaman terlihat menghiasi sekelilingnya
Cahaya senja memeluk indah, merah menyala
Pelangi warna-warni memancar dalam langit
Sepasang kekasih berjalan berduaan, berpegangan tangan
Cinta mereka membara, tak tergambarkan
Dalam senja yang memudar, kisah lama terulang
Kenangan manis datang, juga sepi menyergap
Aku sendiri melangkah, di jalanan sunyi
Hanya rindu yang menemaniku, dalam senja yang semakin tenggelam
Jawaban:
Bait Puisi Diafan Prismatis
Malam. Dingin. Sejuk.
Malam membentang matamu.
Angin berlalu tak sempat lagi menyentuhmu.
Dalam damai keruh rasa,

Kita tenggelam.
Jendela hati terbuka, memancar warna-warni roh
Refleksi emosi memantul dalam prisma pikiran
Cahaya jingga kisah cinta, biru getir pilu dalam sanubari √
Membentuk spektrum rasa, kilau indah abadi mencari
Rumahku berwarna merah muda
Rumahku begitu indah dan megah
Di sekitar rumahku terlihat kebun kecil yang cantik menggoda √
Beragam tanaman terlihat menghiasi sekelilingnya
Cahaya senja memeluk indah, merah menyala
Pelangi warna-warni memancar dalam langit
Sepasang kekasih berjalan berduaan, berpegangan tangan √
Cinta mereka membara, tak tergambarkan
Dalam senja yang memudar, kisah lama terulang
Kenangan manis datang, juga sepi menyergap
Aku sendiri melangkah, di jalanan sunyi √
Hanya rindu yang menemaniku, dalam senja yang semakin tenggelam

C. Menemukan Pesan dalam Puisi


Puisi pada umumnya mengandung sebuah kisah. Para penyair mencari inspirasi kisah dari
pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain. Ketika kisah dituliskan, seorang penyair biasanya
memasukkan pikiran – pikirannya ke dalam puisi. Pikiran itulah yang disebut dengan pesan dalam
puisi. Terkadang pesan – pesan itu disampaikan melalui sebuah majas. Untuk memahami maksud
dan pesan – pesan seorang penyair yang ditulis dalam sebuah puisi, terlebih dahulu pembaca harus
menafsirkan majas – majas yang ada dalam puisi tersebut.
Berikut langkah – langkah dalam memahami pesan dalam sebuah puisi pada tabel dibawah ini :
Langkah Penjelasan
Dengan membaca judulnya, biasanya kalian akan
Perhatikan judulnya
menemukan kata kunci
Dengan mengetahui arti kata – kata dalam
Tandai kata – kata yang tidak dipahami, lalu cari
sebuah puisi, kalian dapat menebak maksud puisi
tahu artinya
secara keseluruhan
Sebuah puisi sering kali menggambarkan
kejadian tertentu. Bayangkan kejadian itu dalam
Bayangkan kejadian yang disebut dalam puisi
pikiran kalian! Dengan membayangkannya, kalian
dapat menebak pesan yang ada dalam puisi
Kata – kata tersebut dapat menjadi kunci bagi
Tandai kata – kata yang sering diulang
kalian untuk memahami puisi
Untuk menyampaikan sebuah pesan, seorang
Perhatikan pilihan katanya penyair akan menggunakan kata – kata yang
dapat mencerminkan maksudnya.

Tugas Kelompok
1. Lakukan kegiatan berikut secara berkelompok dengan teman sebangku kalian!
2. Mencari dan memahami pesan dalam puisi bisa menjadi pengalaman yang sangat memuaskan.
Saat menafsirkan puisi, terkadang pesan yang tersembunyi dapat menawarkan makna dan
pemahaman yang lebih mendalam tentang puisi tersebut. Sebutkan langkah – langkah dalam
memahami isi pesan dalam puisi!
3. Bacalah puisi berikut ini!

Pada Suatu Hari Nanti


“Pada suatu hari nanti,
jasadku tak akan ada lagi,
tapi dalam bait-bait sajak ini,
kau tak akan kurelakan sendiri.

Pada suatu hari nanti,


suaraku tak terdengar lagi,
tapi di antara larik-larik sajak ini.

Kau akan tetap kusiasati,


pada suatu hari nanti,
impianku pun tak dikenal lagi,
namun di sela-sela huruf sajak ini,
kau tak akan letih-letihnya kucari.”
Sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/19/164500969/7-puisi-sapardi-djoko-damono-yang-paling-dikenal?page=all
4. Apa rima dalam puisi diatas?
5. Puisi diatas termasuk puisi diafran atau prismatis dan jelaskan alasannya!
6. Apa pesan yang terkandung dalam puisi diatas ?
Jawaban: Sesuai kebijaksanaan guru.

Uji Kompetensi
Kutipan puisi untuk soal nomor 1 s.d. 5.
Alangkah Lucunya Negeri Ini
Katanya berpegang pada demokrasi
Tapi masih saja dikuasai tirani
Alangkah lucunya negeri ini
Teruskan langkah negeri untuk berdedikasi
Jangan sesumbar saling tunjuk diri
Lantas menyusahkan rakyat setengah mati
Mungkin dengan utang-utang luar negeri
Yang belum jua terlunasi
Sekolah tak mendidik koruptor memang
Atau menjadikan politikus gadungan
Tapi di negeri inilah semua bisa didapatkan
Intelektualitas dikalahkan dengan lembaran uang
Dan dibayar untuk kepuasan
Lihatlah lelucon tanah air ini
Diperankan para pejabat menteri
Atau yang mengaku pemimpin negeri
Kaum berjas dan bersafari
Dengan rakyat sebagai tokoh antagonis
Mereka biasanya berongkang kaki
Mengatur bak tanpa hati
Copet dianggap membawa penyakit
Pengasong dan ngamen pun dicaci
Sementara di sana mereka seenaknya korupsi
Tak perlulah saling menertawai
Sandiwara ini takkan secepatnya selesai
Mari duduk menikmati teh sore hari
Menanti episode baru serial lelucon negeri ini
Sumber:https://www.kompasiana.com/kang-mamad/57152545c222bddf16ef14f7/alangkah-lucunya-negeri-ini
1. Apa tema puisi diatas?
Jawaban: Ketidakadilan hukum di suatu negeri

2. Apa diksi puisi diatas?


Jawaban: Tak perlulah saling menertawai
Sandiwara ini takkan secepatnya selesai
Mari duduk menikmati teh sore hari
Menanti episode baru serial lelucon negeri ini

3. Apa rima puisi diatas ?


Jawaban: Mereka biasanya berongkang kaki
Mengatur bak tanpa hati
Copet dianggap membawa penyakit
Pengasong dan ngamen pun dicaci
Sementara di sana mereka seenaknya korupsi

4. Sebutkan bait yang mengandung majas dalam puisi diatas?


Jawaban: Lihatlah lelucon tanah air ini
Diperankan para pejabat menteri
Atau yang mengaku pemimpin negeri
Kaum berjas dan bersafari
Dengan rakyat sebagai tokoh antagonis

Mereka biasanya berongkang kaki


Mengatur bak tanpa hati
Copet dianggap membawa penyakit
Pengasong dan ngamen pun dicaci
Sementara di sana mereka seenaknya korupsi

5. Apa pesan yang terkandung dari puisi diatas?


Jawaban: Pesan yang terkandung dalam puisi diatas adalah tentang lelucon negeri yaitu
ketidakadilan hukum dalam sistem pemerintahan di suatu negeri. Dalam puisi diatas korupsi
merajalela yang dimainkan oleh politkus gadungan hanya sekedar mencari kepuasan dan
membuat peraturan yang menyengsarakan rakyat dengan utang luar negeri yang belum juga
lunas.

D. Membandingkan Majas Metafora, Simile, dan Repetisi dalam Puisi


Dalam menulis puisi, penyair menggunakan aneka majas dan gaya bahasa. Beberapa majas dan
gaya bahasa yang sering dipakai dalam puisi adalah majas metafora, simile dan repetisi. Majas dapat
diartikan sebagai kiasan atau cara melukiskan sesuatu dengan menyamakan dengan sesuatu yang
lain yang bersifat sama. Majas menciptakan efek esetetika dalam karya sastra puisi. Pada
pembelajaran kali ini, kalian akan mempelajari 3 majas, yaitu
1. Majas Metafora
Metafora dapat diartikan sebagai pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti
sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Majas
metafora menggunakan kata – kata yang bukan arti sebenarnya atau arti kiasan. Majas ini biasa
digunakan untuk menunjukkan perbandingan yang tersirat atau tidak antara suatu benda atau
antara orang dan benda
Contoh :
Tulang punggung → Penopang
Bunga desa → gadis cantik di desa
Sampah masyarakat → Orang tidak berguna
Cendera mata → oleh – oleh
Selain contoh – contoh tersebut, metafora dalam pengertian yang lebih luas juga menggunakan
kata – kata kiasan yang berkaitan dengan alam, seperti matahari, bulan, bintang, pelangi, hujan,
benda – benda, dan keadaan lain yang mengandung estetika sebagai kiasan dalam puisi.
2. Majas Simile
Menurut Keraf (2007: 138), simile diartikan sebagai perbandingan yang bersifat eksplisit. Hal
yang dimaksud dengan perbandingan yang bersifat eksplisit ialah perbandingan yang langsung
menyatakan sesuatu sama dengan hal lainnya dengan menggunakan kata-kata pembanding:
seperti, sama, sebagai, bagaikan, bak, laksana, dan umpama.
Contoh:
Bibirnya seperti delima merekah
Matanya seperti bintang timur
Seperti menating minyak penuh
Bagai air di daun talas
Laksana bulan empat belas
3. Majas Repetisi
Masih dalam Keraf (2007: 127), repetisi diartikan sebagai majas berupa perulangan bunyi, suku
kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan pada kata-kata
yang dianggap penting.
Contoh:
Satu kekasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa
(Penggalan bait puisi “Padamu Jua” karya Amir Hamzah)

Tugas Mandiri
1. Lakukan kegiatan berikut secara mandiri!
2. Dalam menulis puisi, penyair menggunakan aneka majas dan gaya bahasa. Majas dapat diartikan
sebagai kiasan atau cara melukiskan sesuatu dengan menyamakan dengan sesuatu yang lain
yang bersifat sama. Beberapa majas dan gaya bahasa yang sering dipakai dalam puisi adalah
majas metafora, simile dan repetisi. Jelaskan pengertian masing masing majas tersebut dan
berikan masing – masing satu kalimat contohnya!
3. Bacalah puisi berikut!
SAJAK PUTIH CINTA dan BENCI
Bersandar pada tari warna Pelangi Aku tidak pernah mengerti
Kau depanku bertudung sutra senja Banyak orang menghembuskan cinta dan
Di hitam matamu kembang mawar dan Melati benci
Harum rambutmu mengalun bergelut senda Dalam satu napas

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba Tapi sekarang aku tahu
Meriak muka air kolam jiwa Bahwa cinta dan benci adalah saudara
Dan dalam dadaku memerdu lagu Yang membodohi kita, memisahkan kita
Menarik menari seluruh aku
Sekarang aku tahu bahwa
Hidup dari hidupku, pintu terbuka Cinta harus siap merasakan sakit
Selama matamu bagiku menengadah Cinta harus siap untuk kehilangan
Selama kau darah mengalir dari luka, Cinta harus siap untuk terluka
Antara kita mati datang tidak membelah Cinta harus siap untuk membenci

Karena itu hanya cinta yang sungguh-sungguh


mengizinkan kita
Untuk mengatur semua emosi dalam
perasaan

Setiap emosi jatuh… Keluarlah cinta


Sekarang aku mengetahui implikasi dari cinta
Cinta tidak berasal dari hati
Tapi cinta berasal dari jiwa
Dari zat dasar manusia

Ya, aku senang telah mencintai


Karena dengan melakukan itu aku merasa
hidup
Dan tidak ada orang yang dapat merebutnya
dariku.
Sumber SAJAK PUTIH : https://www.kompas.com/skola/read/2023/02/24/080000369/isi-dan-makna-puisi-sajak-putih-
karya-chairil-anwar?page=all
Sumber CINTA dan BENCI : https://beritabantul.pikiran-rakyat.com/budaya/pr-2444229423/puisi-cinta-dan-benci-karya-
chairil-anwar-baca-dan-resapi-maknanya?page=2

4. Sebutkan jenis majas dalam kedua puisi tersebut dan berikan penjelasannya!
5. Kumpulkan hasil pekerjaan kalian kepada guru untuk mendapatkan penilaian!
Jawaban:sesuai kebijakan guru.

Uji Kompetensi
Kutipan puisi untuk soal nomor 1 s.d 5.
Nyanyian Gerimis
Telah kutulis jejak hutan
Pada rambut dan kulitmu yang basah. Kuntum
Demi kuntum kesepian yang mekar seluas kalbu
Dipetik hangat percakapan jga gerak sukma
Dialirkan sungai ke muara

Sesaat kita larut dalam keheningan


Cinta membuat kita betah hidup di bumi
Ekor cahaya berpantulan dalam matamu
Seperti lengkung pelangi
Sehabis hujan menyentuh telaga

Inikah musim semi yang sarat nyanyian


Juga tarian burung – burung itu?
Kerinduan bagai awah gunung berapi
Sarat letupan. Lalu desah nafasmu
Adalah puisi adalah gelombang lautan
Yang menghapus jejak hujan
Dipantai hatiku. Begitulah jejak hujan
Pada kulit dan rambutmu
Menghapus jarak dan bahasa
Antara kita berdua Sumber: https://www.acuanbersama.com/2016/11/puisi-nyanyian-gerimis-karya-soni.html

1. Apa diksi dalam puisi diatas?


Jawaban: Diksi dalam puisi ini menggunakan kata-kata yang tidak mudah dimengerti dalam sekali
baca, butuh kepekaan yang tinggi dalam menganalisis makna puisi ini. Seperti penyair memilih
kata berpantulan untuk menggambarkan pancaran yang berbinar-binar. Penyair juga memilih
kata tarian burung-burung, yang menggambarkan keindahan yang tak terhingga. Kemudian
penyair menggunakan pilihan diksi pantai yang indah digabungkan dengan hatiku menghasilkan
makna yang indah pula.

2. Apa imaji dalam puisi diatas?


Jawaban: Dalam puisi ini pengarang menggunakan imaji pendengaran dan perasaan juga
penglihatan. Yang dapat dibuktikan sebagai berikut:
1) Pada bait pertama baris pertama, yang secara tidak langsung memunculkan imaji
penglihatan.
Telah kutulis jejak hujan
Pada rambut dan kulitmu yang basah.
2) Pada baris kelima bait pertama, baris kedua bait kedua, dan baris terakhir bait ketiga
yang memunculkan imaji perasaan yaitu:
Yang saling memahami gairah terpendam
Cinta membuat kita betah hidup di bumi
Menghapus jarak dan bahasa
Antara kita berdua
3) Pada baris kedua bait pertama dan baris keempat bait ketiga yang memunculkan citraan
pendengaran
Sesaat kita larut dalam keheningan
Sarat letupan. Lalu desah nafasmu

3. Mengapa puisi diatas termasuk dalam kategori puisi prismatis? Jelaskan!


Jawaban: Karena puisi berjudul Nyanyian Gerimis merupakan puisi yang menggunakan kata –
kata kiasan atau bukan makna kata sebenarnya

4. Sebutkan majas yang terkandung dalam puisi diatas?


Jawaban: Dalam puisi “Nyanyian Gerimis” penyair menggunakan gaya bahasa personifikasi,
metafora, dan simile, yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
Personifikasi : Telah kutulis jejak hujan
Kuntum kesepian yang mekar seluas kalbu
Dipetik hangat percakapan
Menghapus jejak hujan
Metafora : Ekor cahaya berpantulan
Simile : Seperti lengkung pelangi kerinduan bagai kawah gunung berapi

5. Apa pesan yang terkandung dalam puisi diatas?


Jawaban: Penyair mengungkapkanrasa kesepiannya dan kerinduannya dengan menghayalkan
kedatangannya kekasih yang menghibur hati. Sehingga penyair semakin yakin akan cintanya yang
terpisah oleh jarak dan waktu. Yang memberikan amanat kepada kita bahwa kita harus saling
percaya dan terus setia pada kekasih hati meskipun jauh dimata namun dekat dihati kita. Asalkan
kita saling menjaga

E. Menciptakan Puisi
Pada pelajaran sebelumnya kalian sudah memperlajari unsur – unsur dalam puisi dan pesan
didalamnya. Pada pembelajaran kali ini, saatnya kalian untuk mencipatakan sebuah puisi sendiri.
Karena pada dasarnya setiap orang bisa menulis puisi karena mereka memiliki perasaan dan pikiran
yang ingin dicurahkan. Berikut langkah – langkah dalam membuat puisi :
1. Menciptakan Puisi dengan Metode Lima Langkah
Lima langkah menciptakan puisi adalah sebagai berikut :
a. Temukan satu hal yang paling mengesankan
Contoh : Kalian pernah pergi ke sebuah desa dan kalian sangat terkesan dengan desa
tersebut
b. Ingat – ingat hal yang membuat kalian terkesan
Contoh : Kalian terkesan dengan hamparan sawah, dan seekor kerbau atau sapi yang
sedang membajak sawah
c. Ingat perasaan kalian saat itu
Contoh : Saat itu kalian merasa takjub, gembira, dan nyaman. Tuliskan dan ungkapkan
perasaan tersebut dalam puisi
d. Gunakanlah majas untuk mengungkapkan kesan kalian
Contoh : Petak – petak sawah terhampar seperti permadani alami
Bulir – bulir padi menguning seperti biji – biji emas mulia.
e. Gunakan kata – kata yang berkaitan dengan pancaindra, misalnya penglihatan,
pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa. Supaya pembaca ikut membayangkan
peristiwa yang kalian alami.
Contoh :
1. Sebelum matahari terbit, ayam berkokok menyambut pagi
2. Fajar menyingsing dan burung – burung berkicau
3. Pagi yang cerah, bunga mekar dan harum semerbak memenuhi taman
Penjelasan :
1. Kata ayam berkokok burung berkicau menggunakan indra pendengaran
2. Kata fajar menyingsing dan pagi yang cerah menggunakan indra penglihatan
3. Kata harum semerbak menggunakan indra penciuman.
2. Menciptakan Puisi dengan Inspirasi Tiga Kata
Bagi sebagian orang, memulai menulis puisi merupakan hal yang sulit. Kesulitan itu biasanya
disebabkan oleh dua hal, yaitu
a. Tidak punya ide dan
b. Punya ide, tetapi tidak tahu cara menuliskannya
Kalian dapat memecahkan masalah tersebut melalui inspirasi tiga kata. Caranya adalah
tentukan tiga buah kata, lalu buatlah kalimat-kalimat yang menghubungkan kata-kata tersebut.
Perhatikan contoh berikut ini :
a. Contoh a
Tiga kata: hujan, ranting, dan awan
Kalimat puisi yang dibuat dari tiga kata ini adalah sebagai berikut :
Masih tampak bekas hujan semalam
Daun-daun jatuh, ranting-ranting patah, rumput dan tanah basah
Awan di langit masih kelabu, matahari masih sembunyi
Hatiku pun masih berawan
Seusai mendengar kabar duka darimu tadi malam
Kata-kata yang digarisbawahi merupakan kata-kata yang sudah ditentukan melalui inspirasi
tiga kata sebelumnya. Adapun kata-kata dan larik lainnya adalah tambahan yang dibuat
untuk melengkapi puisi tersebut.
b. Contoh b
Tiga kata: kelinci, rumput, dan manja
Larik puisi yang dibuat dari tiga kata ini adalah sebagai berikut :
Aku mendapat seekor kelinci sebagai hadiah ulang tahunku
Namanya Boni, kesukaannya makan rumput di halaman
Dia suka sekali bermain di antara bunga-bunga
Bila aku datang menghampirinya, ia akan berlari kepadaku dan bergelung manja di
pangkuanku
c. Contoh c
Tiga kata: teh, ibu, dan kursi
Larik-larik puisi yang dibuat dari tiga kata ini adalah sebagai berikut :
Ibu suka minum teh setiap pagi
Ia akan duduk di kursi kesayangannya
Yang diletakkan di teras belakang, tepat di depan jendela kamarku
Ibu suka membaca buku sambil meminum tehnya
Aku suka memandang ibuku
saat ia diam-diam tersenyum membaca cerita-cerita favoritnya

Tugas Kelompok
1. Lakukan kegiatan berikut dengan membentuk kelompok beranggotakan 3 – 4 orang!
2. Diskusikan dengan kelompok kalian tema apa yang akan kalian jadikan sebuah karya puisi
3. Gunakanlah langkah – langkah menciptakan puisi dengan metode lima langkah!
4. Susunlah menjadi kalimat yang utuh dan kembangkan menjadi sebuah bait puisi yang indah!
5. Kumpulkan hasil kerja kelompok kalian untuk mendapat penilaian guru!
Jawaban: sesuai kebijaksanaan guru.

Uji Kompetensi
Kutipan teks untuk soal nomor 1 – 5.
Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini
Tidak ada pilihan lain. Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur

Apakah akan kita jual keyakinan kita


Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
“Duli Tuanku”?
Tidak ada lagi pilihan lain. Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh

Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara


Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka

Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan


Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain. Kita harus
Berjalan terus.
Sumber: https://kumparan.com/berita-terkini/4-contoh-puisi-karya-taufik-ismail-yang-terbaik-sepanjang-masa-1yTQClHU7io/4

1. Apa tema dalam puisi diatas ?


Jawaban: Puisi diatas bertemakan perjuangan harga diri bangsa.

2. Apa diksi yang terdapat dalam puisi diatas?


Jawaban: Pilihan kata yang dituangkan oleh penyair dalam puisi ini sangat mendukung isi dan
tema perjuangan harga diri bangsa. Kata kita yang dominan muncul dalam puisi memberikan
makna orang banyak. Lalu para pembunuh dapat dimaknai sebagai para penjajah. Selanjutnya,
kata Duli tuanku memberikan makna bahwa bangsa kita adalah bangsa yang sealu berprinsip Yes,
Bos atau Yang Penting Bapak Senang. Sedangkan kata-kata; banjir, gunung api, kutuk dan hama
merupakan pilihan kata yang menggambarkan kesusahan dan penderitaan rakyat Indonesia,
yang mau tidak mau, suka maupun tidak suka kita harus keluar dari kondisi seperti itu. Oleh
karenanya, penyair memilih kata-katanya sebgai berikut.
Tidak ada lagi pilihan. Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur

3. Apa imaji yang terdapat dalam puisi diatas?


Jawaban:
1. Kalimat kita adalah manusia bermata sayu, di pinggir jalan mengandung imaji penglihatan
2. Kalimat mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh menimbulkan imaji
penglihatan

4. Apa gaya bahasa yang terdapat dalam puisi diatas?


Jawaban: Dalam puisi ini terdapat gaya bahasa, salah satunya adalah gaya bahasa personifikasi.
Gaya bahasa ini dapat dilihat pada baris puisi berikut ini dipukul banjir, gunung api kutuk dan
hama. Selain itu terdapat pula gaya bahasa hiperbola yang terdapat pada kalimat puisi apakah
akan kita jual keyakinan kita.

5. Pesan atau amanat apa yang disampaikan penyair kepada pembaca?


Jawaban: Pesan atau amanat tersebut sangat erat kaitannya terhadap rakyat Indonesia yang
merasa memiliki republik ini secara sah. Amanat puisi tersebut adalah sebaiknya kita mampu
mempertahankan kemerdekaan ini dan terus berjuang melakukan perubahan ke arah perbaikan
nasib dan citra bangsa untuk menjadi mandiri, cerdas, bermoral, sejahtera dan amanah.

F. Mendeklamasikan Puisi
Pernahkah kalian melihat sebuah lomba pembacaan puisi? Dalam sebuah lomba baca puisi,
peserta biasanya membacakan puisi dengan gaya masing – masing. Ada yang membacakan puisi
dengan suara lembut dan ada juga dengan suara keras. Ada yang membacakan puisi sambil berdiri,
ada yang sambil duduk, bahkan ada juga yang membacakan puisi sambil berjalan. Semua cara
pembacaan itu tidak muncul begitu saja.
Para pembaca puisi biasanya akan merenungkan terlebih dahulu puisi yang akan dibacakan.
Setelah itu, mereka akan menentukan gestur dan intonasi yang paling cocok untuk digunakan. Gaya
pembacaan puisi yang demikian disebut deklamasi. Deklamasi adalah penyajian sajak disertai dengan
lagu dan gaya. Deklamasi bukan hanya membacakan biasa. Untuk menciptakan nuansa keindahan
dalam pembacaan puisi, diperlukan teknik, gaya, dan intonasi suara yang baik. Cara membacakan
puisi dengan mendeklamasikan ini sering dijadikan ajang perlombaan yang dinamakan lomba
mendeklamasikan puisi.
Sebuah puisi juga mengandung pesan tertentu. Saat seseorang membacakan sebuah puisi, ia
harus membacakan sebuah puisi dengan suatu cara yang membuat pendengar tersentuh dan
mengerti pesan yang hendak disampaikan dalam puisi. Puisi sedih tidak mungkin dibacakan dengan
nada riang gembira. Sebaliknya, puisi gembira tidak mungkin dibacakan dengan nada sedih.
Pembacaan puisi harus disesuaikan dengan pesan yang terkandung dalam puisi.
Tabel berikut ini menjelaskan Langkah – Langkah yang dapat kalian lakukan sebelum
mendeklamasikan sebuah puisi.
Langkah-Langkah Mendeklamasikan Puisi Maksud
Terlebih dahulu, bacalah puisi secara berulang- 1. Untuk memahami suasana yang ada dalam
ulang. sebuah puisi tersebut, seorang pembaca
puisi harus tahu jiwa puisi tersebut:
mengandung kesedihan, kegembiraan,
semangat perjuangan, atau hal lainnya.
Nada suara harus disesuaikan dengan
suasana puisi.
2. Untuk memahami pesan yang ada dalam
puisi, seorang pembaca puisi yang
mengetahui pesan dalam puisinya bisa
membacakan puisi dengan gerak dan nada
suara yang cocok dengan puisi itu.
Tandailah kata-kata sulit dan ucapkanlah kata- Cara ini bertujuan untuk lebih lancar
kata tersebut berulang kali. mengucapkan kata-kata sulit saat deklamasi.
Tandailah kalimat yang mengandung repetisi Cara ini bertujuan untuk dapat memberi
atau pengulangan. penekanan suara saat mengucapkan kata-kata
yang mengandung repetisi. Penyair membuat
repetisi untuk menegaskan sesuatu. Nyatakan itu
dalam nada suara kalian.

Tugas Mandiri
1. Pada pelajaran sebelumnya, kalian sudah berlatih menulis puisi secara berkelompok.
2. Kembalilah bersama kelompok kalian
3. Setelah itu bacakan puisi yang sudah kalian tulis di depan kelas. Dan lakukanlah secara bergiliran
dengan kelompok yang lain.
4. Lakukanlah penilaian terhadap pilihan kata dan majas yang dibacakan oleh kelompok lain.
5. Tulislah juga pendapat kalian tentang pesan yang kalian dengarkan.
Jawab: sesuai kebijaksanaan guru.

Uji Kompetensi
1. Apakah yang dimaksud dengan deklamasi?
Jawaban: Deklamasi adalah penyajian sajak disertai dengan lagu dan gaya.

Kutipan puisi untuk soal nomor 2 - 5.


Diponegoro

Di masa pembangunan ini


Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti


Tak genta. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu


Kepercayaan tanda menyerbu

Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api

Punah di atas menghamba


Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.
Sumber: https://jateng.tribunnews.com/2020/09/06/puisi-diponergoro-chairil-anwar.
2. Apa tema yang diangkat penyair dalam puisi diatas ?
Jawaban: tema yang diangkat dalam puiis diatas adalah tema patriotisme
3. Apa yang dimaksud dengan rima dan apa rima dalam puisi diatas?
Jawab: Rima dalah pengulanngan bunyi berselang, baik dalam puisi maupun bagian akhir. Rima
dalam puisi diatas yaitu
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

4. Apa yang dimaksud dengan majas dan sebutkan majas yang terkandung dalam puisi diatas!
Jawab: Majas atau gaya bahasa adalah salah satu bentuk penggunaan bahasa yang khas dan
berbeda dari penggunaan bahasa sehari-hari. Majas dalam puisi diatas terdiri dari :
a. Metafora
Metafora berarti membandingkan tanpa ada kata pembanding. Contoh:
(bagaikan) Dan bara kagum menjadi api
Tuhan (bagaikan) hidup kembali
(bagaikan) Berselempang semangat yang tak bisa matib.
b. Personifikasi
Personifikasi berarti memberi sifat benda hidup kepada benda mati. Contoh:
Dan bara kagum menjadi api
Kata kagum biasanya merupakan sifat manusia, tetapi dalam puisi digunakan untuk bara.
c. Repetisi
Repetisi merupakan pengulangan untuk mempertegas kata. Contoh: kata maju diulang
beberapa kali dalam puisi diponegoro.
d. Hiperbola
Hiperbola berarti melebih-lebihkan sesuatu hal. Contoh:
Dan bara kagum menjadi api
Tak gentar lawan banyaknya seratus kali
Berselempang semangat yang tak bisa mati

5. Apa pesan atau amanat uang di sampaikan penyair dalam karya puisi diatas?
Jawaban: Amanat yang terkandung dalam puisi Diponegoro tersebut adalah semangat membela
tanah air Indonesia dengan diiringi keberanian untuk memerangi para penjajah yang kini harus
dipertahankan oleh para penerus bangsa. Keberanian dalam memerangi para penjajah tersebut
dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Uji Pemahaman
1. Puisi adalah bentuk sastra yang terdiri dari baris-baris kata yang disusun secara khusus yang
bertujuan untuk
a. Mengajarkan pelajaran moral
b. Menghibur pembaca
c. Menyampaikan perasaan, pikiran, dan imajinasi penulis
d. Membagikan informasi fakta
Jawaban:
(c) Menyampaikan perasaan, pikiran, dan imajinasi penulis

2. Apakah perbedaan antara puisi lama dengan puisi baru?


a. Puisi lama memiliki struktur yang tetap, sedangkan puisi baru tidak memiliki aturan yang
baku
b. Puisi lama menggunakan gaya bahasa informal, sedangkan puisi baru menggunakan bahasa
formal
c. Puisi lama ditulis oleh penyair terkenal, sedangkan puisi baru ditulis oleh pemula
d. Contoh puisi lama yaitu mantra, pantun, karmina, gurindam, sedangkan contoh puisi baru
yaitu balada, himne, ode, epigram
Jawaban:
(a) Puisi lama memiliki struktur yang tetap, sedangkan puisi baru tidak memiliki aturan yang
baku
(d) Contoh puisi lama yaitu mantra, pantun, karmina, gurindam, sedangkan contoh puisi baru
yaitu balada, himne, ode, epigram

Puisi untuk soal nomor 3 s.d 4


Aku Ingin
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

Sumber: , https://jateng.tribunnews.com/2020/07/21/puisi-aku-ingin-sapardi-djoko-damono

3. Berikut ini terdapat kutipan kalimat dari puisi di atas, tariklah antara kutipan puisi dengan unsur
yang tepat!
Kutipan Puisi Struktur
Dengan isyarat yang tak sempat dsampaikan □ □ Amanat atau
awan kepada hujan yang menjadikan tiada pesan
Dengan kata yang tak sempat diucapkan □ □ Imaji Penglihatan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Penyair ingin mengungkapkan tentang apa yang □ □ Majas
dirasakan dengan tenang dan sederhana tanpa dengan Personifikasi
perbuatan yang mengada-ada.

Jawaban:
Kutipan Puisi Struktur
Dengan isyarat yang tak sempat dsampaikan □ □ Amanat atau
awan kepada hujan yang menjadikan tiada pesan
Dengan kata yang tak sempat diucapkan □ □ Imaji Penglihatan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Penyair ingin mengungkapkan tentang apa yang □ □ Majas
dirasakan dengan tenang dan sederhana tanpa dengan Personifikasi
perbuatan yang mengada-ada.

4. Apa diksi yang terdapat dalam puisi diatas dan jelaskan alasannya!
Jawaban: Pada bait pertama Aku ingin mencintaimu dengan sederhana yaitu mencintai
seseorang dengan tulus dengan cara tidak berlebihan. Dengan cara mencintai dengan
keserhanaan, kesetiaan bahwa kesederhanaan menciptakan kesetiaan yang begitu
berarti. Dengan kata yang tak sempat diucapkan menjelaskan bahwa seseorang yang tak sempat
untuk mengucapkan, mengungkapkan perasaan cintanya untuk seseorang yang ia cintai. Di
perjelas dengan larik selanjutnya Kayu kepada api yang menjadikannya abu seolah-olah tidak
ada kesempatan kedua untuk mengungkapkan perasaan yang begitu mendalam karena api yang
menjadikannya abu, artinya segala sesuatu yang sifatnya mudah terbakar seperti kayu akan
menjadi abu jika terbakar oleh api dan jika sudah menjadi abu maka tidak bisa kembali menjadi
kayu. Ibarat nasi sudah menjadi bubur.

5. Tentukan bait puisi tabel dibawah ini termasuk dalam Puisi Diafran atau Puisi Prismatis dan
berilah tanda centang!
Bait Puisi Diafan Prismatis
Aku kehilangan bayangmu
Kusapu bekas bayangmu
Aku masih seperti kemarin
Menanti dalam hening
Namun kau tak bergeming
Menuju ke arahku
Aku adalah sungai
Yang mengalir dari gunung ke lautan luas
Airku yang jernih
Berasal dari mata air nun jauh di gunung
Di sepanjang perjalanan
Jarum jam masih berdenting
Aku memberanikan diri untuk berontak
Aku tak mau lagi terdiam berbaring
Karena aku makhluk yang berotak
Dengan suara yang lembut dan tenang
Angin membawakan pesan kepadaku
Tentang kebahagiaan yang selalu ada
Meski kita terkadang tersesat
Di kota ini kita bertemu dan menjauh
Tak menyangka walau akhirnya kita berpisah
Tak sempat membalas apa yang telah kau beri
Kau tinggalkan aku dengan luka yang terbuka
Jawaban:
Bait Puisi Diafan Prismatis
Aku kehilangan bayangmu
Kusapu bekas bayangmu
Aku masih seperti kemarin
Menanti dalam hening √
Namun kau tak bergeming
Menuju ke arahku
Aku adalah sungai
Yang mengalir dari gunung ke lautan luas
Airku yang jernih √
Berasal dari mata air nun jauh di gunung
Di sepanjang perjalanan
Jarum jam masih berdenting
Aku memberanikan diri untuk berontak
Aku tak mau lagi terdiam berbaring √
Karena aku makhluk yang berotak
Dengan suara yang lembut dan tenang
Angin membawakan pesan kepadaku
Tentang kebahagiaan yang selalu ada √
Meski kita terkadang tersesat
Di kota ini kita bertemu dan menjauh
Tak menyangka walau akhirnya kita berpisah
Tak sempat membalas apa yang telah kau beri √
Kau tinggalkan aku dengan luka yang terbuka

Portofolio
Puisi merupakan bentuk seni sastra yang ditulis dalam larik, bait, rima dan irama dengan pemilihan
kata – kata indah, makna mendalam, dan gaya bahasa yang khas. Buatlah satu puisi bertema tentang
keindahan alam. Gunakanlah diksi dan menggunakan gaya bahasa metafora, simile atau repetisi
untuk mendapatkan pesan dan makna mendalam. Presentasikan hasil kerjaan kalian di depan kelas!

Rangkuman
 Puisi merupakan sebuah bentuk karya sastra yang puitis, terdiri atas larik dan bait.
 Jenis-jenis puisi terbagi menjadi dua, yaitu
A. Puisi lama
Contoh puisi lama yaitu mantra, pantun, karmina, gurindam, syair, talibun.
B. Puisi baru yang memiliki jenisnya masing-masing pula.
Contoh puisi baru yaitu
balada, himne, ode, epigram, romansa, elegi, satire, distikon, terzinaa, kuatrai,
kuint, sektet, septime, oktaf atau stanza, soneta.
 Irama adalah bunyi – bunyi yang berulang, teratur dan variasi bunyi menimbulkan gerak yang
hidup, seperti contoh air mengalir.
 Unsur – unsur puisi dibagi menjadi 2 yaitu
A. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang terkandung dalam puisi dan memengaruhi puisi
sebagai karya sastra. Unsur intrinsik puisi adalah
1. Larik
2. Bait
3. Rima
4. Penggambaran atau imajinasi
5. Diksi
6. Majas atau Gaya Bahasa.
B. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik puisi terdiri dari aspek historis, aspek psikologis, aspek filsafat, dan
aspek religius.
1. Aspek historis adalah unsur kesejarahan puisi.
2. Aspek psikologis adalah aspek kejiwaan pengarang yang termuat dalam puisi.
3. Aspek filsafat adalah berkaitan erat dengan karya sastra secara keseluruhan.
4. Aspek religius adalah mengacu pada tema yang umum diangkat dalam puisi oleh
penyair.
 Puisi Diafan adalah Puisi yang maknanya mudah dipahami
 Puisi Prasmatis adalah Puisi yang mengandung majas atau kiasan sehingga maknanya tidak
terlalu mudah untuk ditafsirkan
 Jenis Majas yang Sering Digunakan dalam Karya Sastra Puisi :
a) Majas Personifikasi
b) Majas Satire
c) Majas Hiperbola
d) Majas Metafora
e) Majas Simile
f) Majas Repetisi
 Langkah – langkah dalam memahami pesan dalam sebuah puisi pada tabel dibawah ini :
1. Perhatikan judulnya
2. Tandai kata – kata yang tidak dipahami, lalu cari tahu artinya
3. Bayangkan kejadian yang disebut dalam puisi
4. Tandai kata – kata yang sering diulang
5. Perhatikan pilihan katanya
 Langkah – langkah dalam membuat puisi :
1. Menciptakan Puisi dengan Metode Lima Langkah
a. Temukan satu hal yang paling mengesankan
b. Ingat – ingat hal yang membuat kalian terkesan
c. Ingat perasaan kalian saat itu
d. Gunakanlah majas untuk mengungkapkan kesan kalian
e. Gunakan kata – kata yang berkaitan dengan pancaindra, misalnya penglihatan,
pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa. Supaya pembaca ikut membayangkan
peristiwa yang kalian alami.
2. Menciptakan Puisi dengan Inspirasi Tiga Kata
 Deklamasi adalah penyajian sajak disertai dengan lagu dan gaya.
 Langkah-Langkah Mendeklamasikan Puisi
1. Terlebih dahulu, bacalah puisi secara berulang-ulang.
2. Tandailah kata-kata sulit dan ucapkanlah kata-kata tersebut berulang kali
3. Tandailah kalimat yang mengandung repetisi atau pengulangan.

Anda mungkin juga menyukai