Anda di halaman 1dari 16

BAB IV KREATIF BERPUISI

Oleh :

ELYANTI, S.Pd.
GOLDA MAIR, M.Pd.
VICTORYA SIANIPAR, M.Pd.
A. Definisi, Ciri, dan Jenis Puisi

B. Unsur-Unsur Pembangun Puisi

C. Simpulan Unsur-Unsur Pembangun dan Makna Puisi

D. Telaah Unsur-Unsur Pembangun Puisi

E. Penyajian Gagasan, Perasaan, dan Pendapat dalam


Bentuk Puisi
Definisi Puisi

Puisi adalah karya sastra yang dipadatkan,


dipersingkat, diberi irama dengan bunyi
yang padu, dan dipilihlah kata-kata kias.

Puisi merupakan hasil karya sastra yang


disusun dengan menggunakan kata-kata
sederhana yang imajinatif sesuai dengan
struktur fisik dan batin.
Menggunakan bahasa yang padat

Memperhatikan diksi

Mempunyai daya imajinatif dan figuratif

Mempunyai rima
Ciri-Ciri
Ciri-ciri Mempunyai irama
Puisi
Puisi Memperhatikan bentuk
Jenis-Jenis Puisi
Puisi naratif
mengungkapkan cerita
atau penjelasan penyair.
Puisi ini terbagi ke dalam
beberapa macam, yaitu
balada dan romansa.  
Balada adalah puisi yang berisi cerita
tentang orang-orang perkasa ataupun
tokoh pujaan. Contohnya Balada
Orang-orang Tercinta dan Blues untuk
Bonnie karya WS Rendra. 
Romansa adalah jenis puisi cerita
yang menggunakan bahasa romantik
yang berisi kisah percintaan, yang
diselingi perkelahian dan petualangan.
Ibu Terbunuh
Ibu musang di pohon tua terlindung Meliang
Dua anaknya tetap mati.
Membual yang berhubungan dengan sabit malam mengatakan kepadanya bahwa itu
sudah dekat
Selama makan, anak-anak kecil, sayang.
Matanya mengucapkan selamat tinggal, dia menolak
Dia pergi ke desa-desa, semak-semak, bertaruh setiap hari untuk hidup.
Colic menyanyikan berita hangat tentang balas dendam warga
Dia membelai ujung bulu, tetapi juga melambai.
Soaring juga menyanyikan kolik sampai mati secara tiba-tiba
Untuk menusuk tunas daun yang mengomel
Musang yang ditangkap oleh seorang wanita terbunuh pada hari berikutnya.
Dia tidak pulang, yang akan merebut kekayaan hariannya.
Ibu yang baik, kematian yang baik, bangkai yang sudah mati juga daun tua.
Saya tidak tahu apakah Merapla akan menangis juga
Dan anak-anak akan bertanya kepada ibu angin tenggara
Kemudian sendirian ketika di pohon Meliang tua
Anak-anak musang mati, keduanya mati.
Dan jalannya semua acara
Tanpa dukungan satu dosa, tanpa.
 Puisi lirik adalah puisi yang
dinyanyikan, karena itu ia
disusun dalam susunan yang
sederhana dan mengungkapkan
sesuatu yang sederhana pula.
Jenis puisi ini terbagi ke dalam
beberapa macam, yaitu elegi,
ode, dan serenade.
Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan
duka.
Serenada ialah sajak percintaan yang dapat
dinyanyikan. Kata "serenada" berarti nyanyian yang
tepat dinyanyikan pada waktu senja. Misalnya
"Serenada Hitam", "Serenada Biru", "Serenada Merah
Jambu", "Serenada Ungu", "Serenada Kelabu", dan
sebagainya. Warna-warna di belakang serenada itu
melambangkan sifat nyanyian cinta itu, ada yang
bahagia, sedih, dan kecewa.
Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap
seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Ode
banyak ditulis sebagai pemujaan terhadap tokoh-
tokoh yang dikagumi contohnya Teratai (karya
Sanusi Pane), Diponegoro (karya Chairil Anwar),
dan Ode buat Proklamator (karya Leon Agusta).
Contoh Serenada
SERENADA HIJAU

Kupacu kudaku.
Kupacu kudaku menujumu.
Bila bulan
menegurkan salam
dan syahdu malam
bergantung di dahan-dahan.
Menyusuri kali kenangan
yang berkata tentang rindu
dan terdengar keluhan
dari batu yang terendam
Kupacu kudaku.
Kupacu kudaku menujumu.
Dan kubayangkan
sedang kautunggu daku
sambil kaujalin
rambutmu yang panjang.
Contoh Ode
Teratai
Karya : Sanusi  Pane

Dalam kebun di tanah airku


Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun berseri Laksmi mengarang
Biarpun ia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
Teruslah, O Teratai Bahagia
Berseri di kebun Indonesia
Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak dilihat
Biarpun engkau tidak diminat
Engkau turut menjaga Zaman
Puisi Deskriptif adalah puisi yang
penyair bertindak sebagai pemberi
kesan terhadap keadaan/peristiwa,
benda, atau suasana yang
dipandang menarik perhatiannya.
Puisi yang termasuk ke dalam jenis
puisi deskriptif, misaInya satire dan
puisi yang bersifat kritik sosial.
Satire adalah puisi yang mengungkapkan
perasaan ketidakpuasan penyair terhadap
suatu keadaan, namun dengan cara
menyindir atau menyatakan keadaan
sebaliknya.
Puisi kritik sosial adalah puisi yang juga
menyatakan ketidakpuasan penyair terhadap
keadaan atau terhadap diri seseorang, namun
dengan cara membeberkan kepincangan atau
ketidakberesan keadaan atau orang tersebut.
Kesan penyair juga dapat kita hayati dalam
puisi-puisi impresionistik yang
mengungkapkan kesan (impresi) penyair
terhadap suatu hal.
Contoh Puisi Satire

Aku bertanya
Oleh: WS Rendra

Aku bertanya…
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian.
Contoh Puisi Kritik Sosial
DAUN MUDA BERGUGURAN
Karya Y. S. Sunaryo

Berjuta-juta tunas bangsa


Tak mampu memetik cita
Cangkuli lahan serba terpaksa
Keringat dan air mata bersenyawa
Apa hendak dikata
Itulah potret yang ada
Pendidikan tak tamatkan mereka
Karena kesejahteraan masih mimpi belaka
Hingga berjuta-juta daun muda
Berguguran di musim pancaroba
Kitab moral tak mampu menyangga
Agama pun tak memberi makna
Apa hendak disesali

Anda mungkin juga menyukai