Anda di halaman 1dari 36

BIOFLUIDA

Definisi Fluida

• Fluida adalah zat yang dapat mengalir, yang


terdiri dari zat cair dan gas.
• Ada fluida yang tak mengalir dan ada fluida
yang mengalir.
• Ilmu yang mempelajari fluida yang tak mengalir
disebut hidrostatika dan ilmu yang mempelajari
fluida yang mengalir disebut hidrodinamika.
MEKANIKA FLUIDA
Mempelajari tentang fluida yang
bergerak atau diam dan akibat yang
ditimbulkan oleh fluida tersebut pada
tempatnya.

Fluida adalah zat yang dapat


mengalir atau sering disebut Zat Alir.
Jadi perkataan fluida dapat
mencakup zat cair atau gas.
FLUIDA = zat alir
Zat cair GAS

- Molekul terikat secara longgar -Molekul bergerak bebas dan


tapi berdekatan saling bertumbukan
-Tekanan yang terjadi karena -Tekanan akibat tumbukan
gaya gravitasi antar molekul
-Tekanan terjadi tegak lurus -Tekanan terjadi tidak tegak
bidang lurus bidang
ALIRAN ZAT CAIR MELALUI PEMBULUH DARAH
P1 P2

A F

Hukum Poiseuille : Cairan yang mengalir melalui suatu pipa kecepatannya


berbanding langsung dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan
pangkat empat jari-jari pipa.

V= kecepatan (jumlah zat cair yg mengalir tiap detik)


ɳ= viskositas, satuan pascal:
r ( P1  P2 )
4 air: 10-3 pas pada 20°C
V darah: 3-4 x 10-3 pas tergantung
8L persentase sel darah merah dalam darah
(hematokrit)
r= jari-jari
L= panjang dalam meter
P1,P2 = tekanan
Jadi rumus tersebut dapat dinyatakan:
FLOW RATE = Pressure/Resistance, atau
VOLUME (detik) = Tekanan/Tahanan
Apabila, hukum poiseuille ditulis dalam bentuk:
P1-P2 = V 8ɳL
 r4
Maka tampak ada persamaan dengan hukum Ohm:
E = I.R
E = tegangan = P1-P2
I = aliran = V
R = tahanan = V 8ɳL
 r4
Hasil Rumus Poiseuille

600 cm2
30 cm/s

Kecepatan 5 cm/s

18 cm2
Luas
3 cm 2

1 mm/sec
Aorta Kapiler Vena cava
Pertukaran O2 dan CO2
• Diagram tersebut menunjukkan hubungan kecepatan aliran
darah pada aorta, kapiler dan vena dengan luas penampangnya.
• Rata-rata kecepatan aliran darah di aorta 30cm/detik.
• Rata-rata kecepatan aliran darah di vena cava 5cm/detik.
• Catatan:
pada kapiler kecepatan sangat kecil sekitar 1 mm/detik namun
mempunyai luas penampang keseluruhan sekitar 600 cm2 ,
(terjadi pertukaran O2 dan CO2 ).
Tahanan terhadap debit zat cair
• Tahanan tergantung pada:
1.Panjang pembuluh
2.Diameter pembuluh
3.Viskositas/kekentalan
4.Tekanan
• Efek panjang Pembuluh Terhadap debit
Makin panjang pembuluh, diameter sama, zat cair akan mendapat
tahanan semakin besar, maka debit zat cair akan lebih besar pada
pembuluh yang pendek.

Panjang = 3
1 ml/min
Panjang = 2
P = 100 mmHg 2 ml/min

Panjang = 1
3 ml/min
• Efek diameter pembuluh
Kecepatan aliran zat cair makin cepat pada diameter yang
pembuluhnya makin besar

d=1
1 ml/min
d=2
16 ml/min
P = 100 mmHg

d=3
256 ml/min
Efek kekentalan
Semakin kental zat cair semakin besar tahanan terhadap dinding
pembuluh, sehingga dapat ditentukan konsentrasi sel darah
merahnya.
Note :
1 cm
Pada darah normal kekentalan
air
3,5 kekentalan air.
Kekentalan 1 ½ kali diatas normal, kekentalan
2 kali air.
1,5 cm Kekentalan 70 kali di atas normal kekentalan
plasma 20 kali air

Aliran darah pada penderita anemia adalah


cepat karena konsentrasi sel darah merah
3,5 cm rendah.
darah
Pada penderita polycytemia aliran darah
lamban karena terjadi peningkatan kadar sel
darah merah.
Efek tekanan terhadap debit
Aliran air mengalir dari tekanan tinggi ke rendah.
Aliran air sebanding terhadap perbedaan tekanan

1 ml/min 2 ml/min 3 ml/min


BUNYI JANTUNG
Stetoskop  vibrasi jantung dan pembuluh darah besar
Karena aliran laminer dan turbulensi.
Tekanan Darah
• Tekanan darah diukur menggunakan
spygmomanometer (tensimeter) yang berisi air
raksa dan biasanya dikalibrasi dalam mmHg.

• Bagaimana Mengukur?
Dua nilai tekanan darah yang diukur, yaitu:
tekanan maksimum ketika jantung memompa
(tekanan sistolik) dan tekanan ketika jantung
beristirahat (tekanan diastolik).
• Pada awalnya tekanan udara pada jaket dinaikkan
tinggi di atas tekanan sistolik dengan pompa tangan,
dan tekanan ini memompa arteri utama (brachial) di
lengan dan memotong aliran darah.
• Tekanan udara kemudian diperkecil perlahan-lahan
sampai titik di mana darah kembali mulai mengalir ke
tangan, hal ini dideteksi dengan mendengarkan
karakteristik ketukan darah yang kembali ke lengan
bawah dengan stetoskop. Pada saat ini tekanan
sistolik sama dengan tekanan udara pada jaket yang
bisa dibaca pada alat ukur.
• Tekanan udara kemudian diperkecil lebih
lanjut dan suara ketukan menghilang
ketika darah dengan tekanan rendah
dapat memasuki arteri. Pada saat ini alat
ukur menunjukkan tekanan diastolik.
Tekanan sistolik normal sekitar 120 mm-
Hg, sementara tekanan diastolik normal
sekitar 80 mm-Hg. 
Contoh
• Darah mengalir dari pembuluh darah yang besar dengan jari-jari
0,3 cm, dimana kecepatannya 10 cm/s ke dalam daerah dimana
jari-jarinya berkurang menjadi 0,2 cm akibat penebalan dinding
(arteriosclerosis). Berapakah kelajuan darah pada bagian itu?
• Dik: A1=0,3 cm
V1=10 cm/s
A2=0,2 cm
• Dit: V2 ?
• Jawab: A1v1 = A2v2
Atau v2 = A1.v1/A2
• V2 =  (0,3 cm) 2 (10 cm/s)/ (0,2 cm) 2
V2 = 22,5 cm/s
Hubungan EKG, bunyi jantung, ventrikel
kiri dan tekanan aorta

Tekanan

Tekanan aorta

Tekanan ventrikel

Suara jantung

EKG

Time
Tekanan Darah
• Jumlah darah orang dewasa 4,5 liter
• Dlm 1 kali kontraksi jantung terpompa 80 ml darah permenit
beredar satu siklus dalam tubuh.
• Dalam sirkulasi darah

80 % sirkulasi sistemik 20 % sirkulasi paru-paru

20 % di 10 % di 7 % di kapiler 93 % di arteri
70 % di
arteri kapiler paru-paru dan vena
vena
paru-paru
TEKANAN DARAH SISTEMIK TEKANAN ARTERI PARU-PARU

P Sistolik
30

Tek rata-rata
20

10 Diastolik

Tekanan rata-rata
Menentukan banyaknya darah yang mengalir tiap satuan waktu

t
1
Prata  rata   P (t )dt
T 0
MEMBRAN KENYAL
Terdapat pada Pembuluh darah, lambung, usus, alveoli dll.
Bentuknya :

Silinder Bola ( gelembung )

P = tekanan (mmHg)
R
R = jari-jari (cm)


T = tegangan
T ( tegangan ) P ϒ = tegangan permukaan

T 4
P P
R R
Alat Ukur Tekanan Zat Cair
• Tonometer
Untuk mengukur tekanan intra okuler penderita glaukoma
nilai normal tekanan intraokuler 12 – 23 mm Hg
• Sistometer
Untuk mengukur tekanan kandung kencing.
Terdiri dari pipa kapiler yg mengandung skala cm H2O,
terhubung ke jarum melalui pipa karet.
Perbandingan :
Orang dewasa 30 cm H2O pada penderita prostat hipertropi
mencapai 100 cm H2O baru terjadi pengeluaran kencing.
Tonometer
Sistometer
• BPH (benign prostat hypertrophy)
Fluida Dinamik dalam Respirasi
• Mekanisme masuknya udara dari luar ke
dalam paru-paru disebut inspirasi, sedang
keluarnya udara dari dalam paru-paru
disebut ekspirasi.
• Keluar masuknya udara pernafasan ini
melibatkan rongga dada dan perut, sehingga
keluar masuknya udara dapat dibedakan
menjadi pernafasan dada dan pernafasan
perut.
Pernafasan Dada
• Inspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot antar rusuk
berkontraksi, tulang-tulang rusuk akan naik dan rongga dada
membesar.
• Akibatnya tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil dari
pada tekanan udara di luar, sehingga udara dari luar masuk ke
paru-paru.
• Ekspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot antara tulang
rusuk berelaksasi atau mengendor, tulang rusuk akan turun dan
rongga dada mengecil.
• Akibatnya tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar dari
pada tekanan udara di luar.
• Akibatnya udara dalam rongga dada akan terdorong ke luar dari
paru-paru menuju hidung atau mulut.
Pernafasan Perut
• Inspirasi pernafasan perut terjadi pada saat otot
rongga diafragma berkontraksi, posisi diafragma
menjadi mendatar.
• Akibatnya rongga dada membesar dan tekanan
udara lebih kecil, sehingga udara luar masuk ke
paru-paru.
• Ekspirasi pernafasan perut terjadi pada saat otot
rongga diafragma berelaksasi, rongga dada
mengecil dan tekanan udara menjadi lebih
besar, sehingga udara ke luar dari paru-paru.
• Pernafasan adalah suatu proses yang terjadi secara
otomatis walau dalam keadaaan tertidur sekalipun
karena sistem pernafasan dipengaruhi oleh
susunan saraf otonom.
• Masuk keluarnya udara dalam paru-paru
dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam
rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh.
Jika tekanan udara di luar rongga dada lebih besar,
maka udara akan masuk ke paru-paru, demikian jua
sebaliknya jika tekanan di dalam rongga dada lebih
besar maka udara akan keluar dari paru-paru.
MEKANISME PARU-PARU
Terdapat pleura viseralis yang menjadi satu dgn jaringan
Paru-paru, diluarnya terdapat pleura parietalis. Ruang
pleura viseralis dan pleura parietalis adl ruang intrapleural

pleura parietalis

pleura viseralis

ruang intrapleural
• Pada saat inspirasi volume paru-paru
meningkat, sedangkan tekanan intrapleura
mengalami penurunan.
• Pada waktu inspirasi jumlah volume udara
dalam paru-paru meningkat sedang pada
waktu ekspirasi jumlah volume udara paru-
paru menurun
pleura viseralis pleura parietalis

ruang intrapleural
Jika Piston ditarik maka volume di ruang intrapleural meningkat sedang
Mengalami penurunan tekanan.

Pada penyakir fibrosis paru-paru ( pembentukan jaringan pada paru-paru )


Piston ditarik pernya lemah sehingga perubahan tekanan kecil  kompliansi
Komponen udara

Inspirasi ; 80 % N2, 19 % O2 dan 0,04 % CO2

Ekspirasi ; 80 % N2, 16 % O2 dan 4 % CO2

Udara yang dihirup sebanyak 10 kg, absorbsi udara lewat paru-paru 0,5 kg

Anda mungkin juga menyukai