Anda di halaman 1dari 84

BIOFLUIDA

Kajian Hidrodinamika dalam Fisika


Kesehatan dapat ditemukan juga dengan
istilah yang mengacu pada pembahasan
yang sama, yaitu fluida.
Fluida adalah zat yang dapat mengalir, yang
terdiri dari zat cair dan gas. Ada fluida yang tak
mengalir dan ada fluida yang mengalir. Ilmu
yang mempelajari fluida yang tak mengalir
disebut hidrostatika dan ilmu yang mempelajari
fluida yang mengalir disebut hidrodinamika.
MEKANIKA FLUIDA
Mempelajari tentang fluida yang
bergerak atau diam dan akibat yang
ditimbulkan oleh fluida tersebut pada
tempatnya.

Fluida adalah zat yang dapat


mengalir atau sering disebut Zat Alir.
Jadi perkataan fluida dapat
mencakup zat cair atau gas.
FLUIDA = zat alir
Zat cair GAS

- Molekul terikat secara longgar -Molekul bergerak bebas dan


tapi berdekatan saling bertumbukan
-Tekanan yang terjadi karena -Tekanan akibat tumbukan
gaya gravitasi antar molekul
-Tekanan terjadi tegak lurus -Tekanan terjadi tidak tegak
bidang lurus bidang
ALIRAN ZAT CAIR MELALUI PEMBULUH DARAH
P1 P2

A F

Hukum Poiseuille : Cairan yang mengalir melalui suatu pipa kecepatannya


berbanding langsung dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan
pangkat empat jari-jari pipa.

V= kecepatan (jumlah zat cair yg mengalir tiap detik)


= viskositas, satuan pascal:
r ( P1 P2 )
4 air: 10-3 pas pada 20C
V darah: 3-4 x 10-3 pas tergantung
8L persentase sel darah merah dalam darah
(hematokrit)
r= jari-jari
L= panjang dalam meter
P1,P2 = tekanan
Jadi rumus tersebut dapat dinyatakan:
FLOW RATE = Pressure/Resistance, atau
VOLUME (detik) = Tekanan/Tahanan
Apabila, hukum poiseuille ditulis dalam bentuk:
P1-P2 = V 8L
r4
Maka tampak ada persamaan dengan hukum Ohm:
E = I.R
E = tegangan = P1-P2
I = aliran = V
R = tahanan = V 8L
r4
Hasil Rumus Poiseuille

600 cm2
30 cm/s

Kecepatan 5 cm/s

18 cm2
Luas
3 cm2
1 mm/sec
Aorta Kapiler Vena cava
Pertukaran O2 dan CO2
Diagram tersebut menunjukkan hubungan kecepatan aliran
darah pada aorta, kapiler dan vena dengan luas
penampangnya.
Rata-rata kecepatan aliran darah di aorta 30cm/detik.
Rata-rata kecepatan aliran darah di vena cava 5cm/detik.
Catatan:
pada kapiler kecepatan sangat kecil sekitar 1 mm/detik
namun mempunyai luas penampang keseluruhan sekitar
600 cm2 , (terjadi pertukaran O2 dan CO2 ).
Tahanan terhadap debit zat cair
Tahanan tergantung pada:
1. Panjang pembuluh
2. Diameter pembuluh
3. Viskositas/kekentalan
4. Tekanan
Efek panjang Pembuluh Terhadap debit
Makin panjang pembuluh, diameter sama, zat cair akan mendapat
tahanan semakin besar, maka debit zat cair akan lebih besar pada
pembuluh yang pendek.

Panjang = 3
1 ml/min
Panjang = 2
P = 100 mmHg 2 ml/min

Panjang = 1
3 ml/min
Efek diameter pembuluh
Kecepatan aliran zat cair makin cepat pada diameter yang
pembuluhnya makin besar

d=1
1 ml/min
d=2
16 ml/min
P = 100 mmHg

d=3
256 ml/min
Efek kekentalan
Semakin kental zat cair semakin besar tahanan terhadap dinding
pembuluh, sehingga dapat ditentukan konsentrasi sel darah
merahnya.
Note :
1 cm
Pada darah normal kekentalan
air
3,5 kekentalan air.
Kekentalan 1 kali diatas normal, kekentalan
2 kali air.
1,5 cm Kekentalan 70 kali di atas normal kekentalan
plasma 20 kali air

Aliran darah pada penderita anemia adalah


cepat karena konsentrasi sel darah merah
3,5 cm rendah.
darah
Pada penderita polycytemia aliran darah
lamban karena terjadi peningkatan kadar sel
darah merah.
Efek tekanan terhadap debit
Aliran air mengalir dari tekanan tinggi ke rendah.
Aliran air sebanding terhadap perbedaan tekanan

1 ml/min 2 ml/min 3 ml/min


BUNYI JANTUNG
Stetoskop vibrasi jantung dan pembuluh darah besar
Karena aliran laminer dan turbulensi.
Tekanan Darah
Tekanan darah diukur menggunakan
spygmomanometer (tensimeter) yang berisi
air raksa dan biasanya dikalibrasi dalam
mmHg.

Bagaimana Mengukur?
Dua nilai tekanan darah yang diukur, yaitu:
tekanan maksimum ketika jantung memompa
(tekanan sistolik) dan tekanan ketika jantung
beristirahat (tekanan diastolik).
Pada awalnya tekanan udara pada jaket dinaikkan
tinggi di atas tekanan sistolik dengan pompa tangan,
dan tekanan ini memompa arteri utama (brachial) di
lengan dan memotong aliran darah.
Tekanan udara kemudian diperkecil perlahan-lahan
sampai titik di mana darah kembali mulai mengalir ke
tangan, hal ini dideteksi dengan mendengarkan
karakteristik ketukan darah yang kembali ke lengan
bawah dengan stetoskop. Pada saat ini tekanan
sistolik sama dengan tekanan udara pada jaket yang
bisa dibaca pada alat ukur.
Tekanan udara kemudian diperkecil lebih
lanjut dan suara ketukan menghilang
ketika darah dengan tekanan rendah
dapat memasuki arteri. Pada saat ini alat
ukur menunjukkan tekanan diastolik.
Tekanan sistolik normal sekitar 120 mm-
Hg, sementara tekanan diastolik normal
sekitar 80 mm-Hg.
Contoh
Darah mengalir dari pembuluh darah yang besar dengan jari-
jari 0,3 cm, dimana kecepatannya 10 cm/s ke dalam daerah
dimana jari-jarinya berkurang menjadi 0,2 cm akibat
penebalan dinding (arteriosclerosis). Berapakah kelajuan
darah pada bagian itu?
Dik: A1=0,3 cm
V1=10 cm/s
A2=0,2 cm
Dit: V2 ?
Jawab: A1v1 = A2v2
Atau v2 = A1.v1/A2
V2 = (0,3 cm) 2 (10 cm/s)/ (0,2 cm) 2
V2 = 22,5 cm/s
Hubungan EKG, bunyi jantung, ventrikel kiri
dan tekanan aorta

Tekanan

Tekanan aorta

Tekanan ventrikel

Suara jantung

EKG

Time
Tekanan Darah
Jumlah darah orang dewasa 4,5 liter
Dlm 1 kali kontraksi jantung terpompa 80 ml darah permenit
beredar satu siklus dalam tubuh.
Dalam sirkulasi darah

80 % sirkulasi sistemik 20 % sirkulasi paru-paru

20 % di 10 % di 7 % di kapiler 93 % di arteri
70 % di
arteri kapiler paru-paru dan vena
vena
paru-paru
TEKANAN DARAH SISTEMIK TEKANAN ARTERI PARU-PARU

P Sistolik P Sistolik
120 30

Tek rata-rata Tek rata-rata


95 20

80 Diastolik 10 Diastolik

t t

Tekanan rata-rata
Menentukan banyaknya darah yang mengalir tiap satuan waktu

t
1
Pratarata P(t )dt
T0
MEMBRAN KENYAL
Terdapat pada Pembuluh darah, lambung, usus, alveoli dll.
Bentuknya :

Silinder Bola ( gelembung )

P = tekanan (mmHg)
R
R = jari-jari (cm)
T = tegangan
T ( tegangan ) P = tegangan permukaan
4
P
T P
R R
Alat Ukur Tekanan Zat Cair
Tonometer
Untuk mengukur tekanan intra okuler penderita glaukoma
nilai normal tekanan intraokuler 12 23 mm Hg
Sistometer
Untuk mengukur tekanan kandung kencing.
Terdiri dari pipa kapiler yg mengandung skala cm H2O,
terhubung ke jarum melalui pipa karet.
Perbandingan :
Orang dewasa 30 cm H2O pada penderita prostat hipertropi
mencapai 100 cm H2O baru terjadi pengeluaran kencing.
Tonometer
Sistometer
BPH (benign prostat hypertrophy)
Fluida Dinamik dalam Respirasi
Mekanisme masuknya udara dari luar ke
dalam paru-paru disebut inspirasi, sedang
keluarnya udara dari dalam paru-paru disebut
ekspirasi.
Keluar masuknya udara pernafasan ini
melibatkan rongga dada dan perut, sehingga
keluar masuknya udara dapat dibedakan
menjadi pernafasan dada dan pernafasan
perut.
Pernafasan Dada
Inspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot antar
rusuk berkontraksi, tulang-tulang rusuk akan naik dan
rongga dada membesar. Akibatnya tekanan udara di
dalam rongga dada lebih kecil dari pada tekanan udara
di luar, sehingga udara dari luar masuk ke paru-paru.
Ekspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot antara
tulang rusuk berelaksasi atau mengendor, tulang rusuk
akan turun dan rongga dada mengecil. Akibatnya
tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar dari
pada tekanan udara di luar. Akibatnya udara dalam
rongga dada akan terdorong ke luar dari paru-paru
menuju hidung atau mulut.
Pernafasan Perut
Inspirasi pernafasan perut terjadi pada saat otot
rongga diafragma berkontraksi, posisi diafragma
menjadi mendatar. Akibatnya rongga dada
membesar dan tekanan udara lebih kecil,
sehingga udara luar masuk ke paru-paru.
Ekspirasi pernafasan perut terjadi pada saat
otot rongga diafragma berelaksasi, rongga dada
mengecil dan tekanan udara menjadi lebih
besar, sehingga udara ke luar dari paru-paru.
Pernafasan adalah suatu proses yang terjadi
secara otomatis walau dalam keadaaan tertidur
sekalipun karena sistem pernafasan
dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru
dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara
dalam rongga dada dengan tekanan udara di
luar tubuh. Jika tekanan udara di luar rongga
dada lebih besar, maka udara akan masuk ke
paru-paru, demikian jua sebaliknya jika tekanan
di dalam rongga dada lebih besar maka udara
akan keluar dari paru-paru.
MEKANISME PARU-PARU
Terdapat pleura viseralis yang menjadi satu dgn jaringan
Paru-paru, diluarnya terdapat pleura parietalis. Ruang
pleura viseralis dan pleura parietalis adl ruang intrapleural

pleura parietalis

pleura viseralis

ruang intrapleural
Pada saat inspirasi volume paru-paru
meningkat, sedangkan tekanan intrapleura
mengalami penurunan.
Pada waktu inspirasi jumlah volume udara
dalam paru-paru meningkat sedang pada
waktu ekspirasi jumlah volume udara paru-
paru menurun
pleura viseralis pleura parietalis

ruang intrapleural
Jika Piston ditarik maka volume di ruang intrapleural meningkat sedang
Mengalami penurunan tekanan.

Pada penyakir fibrosis paru-paru ( pembentukan jaringan pada paru-paru )


Piston ditarik pernya lemah sehingga perubahan tekanan kecil kompliansi
Komponen udara

Inspirasi ; 80 % N2, 19 % O2 dan 0,04 % CO2

Ekspirasi ; 80 % N2, 16 % O2 dan 4 % CO2

Udara yang dihirup sebanyak 10 kg, absorbsi udara lewat paru-paru 0,5 kg
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KOMPARTEMEN CAIRAN
Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara
dua kompartemen utama, yaitu :
1. Cairan intraselular (CIS)
2. Cairan ekstra selular (CES)
3. Pada orang dewasa 60% dari berat badan
adalah air (cairan dan elektrolit).
BODY FLUID VOLUME
Body fluid
60% water

Intracelluler extracelluler
2/3(40%) 1/3(20%)
(28 lt in 70 kg (14 lt in 70 kg
young adult) young adult)

Transcelluler
Interstitial Plasma
1-3%
15% (10.5 lt in 70 kg 5% (3.5 lt in
(Cerebrospinal)
young adult) 70 kg young adult)
(aqueous humor)
PERSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH DIBANDINGKAN
BERAT BADAN
Umur Total cairan tubuh (%)
terhadap BB
Bayi BL 77
6 Bulan 72
2 Tahun 60
16 Tahun 60
20-39 Tahun:
Pria/Wanita 60/50
40-59 Tahun:
Pria/Wanita 55/47
Electrolyte Composition of Body Fluid
Electolyte Plasma(mEq/L Interstetiel Intracelluler
(mEq/KgH2o) (mEq/KgH2o)
Cation:
Na+ 142 145 10
K+ 4 4 159
Ca2+ 5 3 1
Mg2+ 2 2 40
Total 153 154 210
Anion:
Cl- 103 117 3

HCO3- 25 28 7
Protein 17 - 45
Others 8 9 155
Total 153 154 210
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut,
substansi terlarut (zat terlarut):
1. Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia.
Rata-rata pria Dewasa hampir 60% dari berat
badannya adalah air dan rata-rata wanita
mengandung 55% air dari berat badannya.
2. Solut (terlarut)
Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis
substansi terlarut (zat terlarut): elektrolit dan non-
elektrolit.

(a) Elektrolit: Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di


dalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik.
Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif
dalam larutan. Kation ekstraselular utama adalah
natrium (Na+), sedangkan kation intraselular
utama adalah kalium (K+).
Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif
dalam larutan. Anion ekstraselular utama adalah
klorida ( Cl ), sedangkan anion intraselular
utama adalah ion fosfat (PO4-).

(b).Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan


urea yang tidak berdisosiasi dalam larutan. Non-
elektrolit lainnya yang secara klinis penting
mencakup kreatinin dan bilirubin.
FUNGSI CAIRAN TUBUH
Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
Mengeluarkan buangan-buangan sel
Membantu dalam metabolisme sel
Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
Membantu memelihara suhu tubuh
Membantu pencernaan
Mempemudah eliminasi
Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, dll)
INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN DARI UNSUR
TUBUH YANG UTAMA

Intake (Range) Output (range)


AIR (ml) 1.Urine = 1400 1.800
Air minum = 1400 1800 2.Faeces = 100
Airdalam makanan= 700 1000
3.Kulit = 300 - 500
Air hasil oksidasi = 300 - 400
4.Paru-paru = 600 - 800

TOTAL = 2400 -3200 TOTAL = 2400 3200


Intake (range) Output (range)

Natrium(mEq)=70 (50-100) Urine = 65 (50-100)


Faeces = 5 (2-20)

Kalium (mEq) = 100 (50-120) Urine = 90 (50-120)


Faeces = 10 (2-40)

Magnesium (mEq) = 30 (5-60) Urine = 10 (2-20)


Faeces = 20 (2-50)

Kalsium (mEq) = 15 (2-50) Urine = 3(0-10)


Faeces = 12 (2-30)

Protein (g) = 55 (30-80)

Nitrogen (g) = 8 (4-12)

Kalori = 1800-3000
Insensible Water Loss (IWL)

Merupakan Kehilangan cairan melalui kulit (difusi) &


paru
Untuk mengetahui Insensible Loss (IWL) dapat
menggunakan penghitungan sebagai berikut :
o DEWASA = 15 cc/kg BB/hari
o ANAK = (30 usia (th)) cc/kg BB/hari
Jika ada kenaikan suhu :
o IWL= 200 (suhu badan sekarang 36.8C)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan cairan dan elektrolit
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Sel-sel lemak
4. Stres
5. Sakit
6. Temperatur lingkungan
7. Diet
PROSES PERGERAKAN / TRANSPOR
CAIRAN TUBUH
1. Difusi
Difusi adalah proses dimana partikel yang
terdapat dalam cairan bergerak dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
sampai terjadi keseimbangan.
Faktor-faktor yang meningkatkan difusi
1. Peningkatan suhu
2. Peningkatan konsentrasi partikel
Faktor-faktor yang meningkatkan difusi
3. Penurunan ukuran atau berat molekul
dari partikel
4.Peningkatan area permukaan yang
tersedia untuk difusi
5.Penurunan jarak lintas dimana massa
partikel harus berdifusi
2. Transport Aktif
1) Transport Aktif adalah bahan bergerak dari
konsentrasi rendah ke tinggi.
2) adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa
jantung.
3) diperlukan Energi.
4) Banyak zat terlarut penting ditransport
secara aktif melewati membran sel meliputi:
natrium, kalium, hidrogen, glukosa dan
asam amino.
5) Tarnsport aktif adalah vital untuk
mempertahankan keunikan komposisi baik CES
dan CIS.
3. Filtrasi (penyaringan)

Filtrasi adalah adalah merembesnya


suatu cairan melalui selaput
permeable.
Arah perembesan adalah dari daerah
dengan tekanan yang lebih tinggi ke
daerah dengan tekanan yang yang
lebih rendah.
4. Osmosis
Osmosis adalah bergeraknya
pelarut bersih seperti air, melalui
membran semipermeabel dari larutan
yang berkonsentrasi lebih rendah ke
konsentrasi yang lebih tinggi yang
sifatnya menarik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
gerakan air dan zat terlarut
1. Membran
Membran semipermeabel tubuh meliputi :
a. membran sel : memisahkan CIS dan CIT dan terdiri atas
lipid dan protein
b.membran kapiler : memisahkan CIV dari CIT
c.membran epitelial : memisahkan CIT dan CIV dari CTS.
Contoh : epitelium mukosa dari lambung dan usus,
membran sinovial dan tubulus ginjal.
2. Proses transpor
3. Konsentrasi cairan tubuh
Osmolalitas
Tonisitas
1). Larutan isotonik NaCl 0,9%
2). Larutan hipotonik NaCl 0.45%
3). Larutan hipertonik NaCL 3%,
dekstrosa 50%
Pengaturan keseimbangan / volume vaskular dan
osmolalitas cairan ekstraselular (CES)

1. Rasa Dahaga
2. Anti Diuretik Hormon (ADH)
3. Aldosteron
4. Prostaglandin
5. Glukokortikoid
KESEIMBANGAN AIR DAN ELEKTROLIT
DIPERTAHANKAN MELALUI INTEGRASI DARI FUNGSI :

GINJAL
HORMONAL
SARAF
CARA PENGELUARAN CAIRAN

a. Ginjal
b. Kulit
c. Paru paru
d. Gastrointestinal
Pengaturan Elektrolit
a. Natrium
Terbanyak di Extra sel
Mempengaruhi keseimbangan air, hantaran
infuls dan kontraksi otot
Diatur oleh intake garam, aldosteron, dan
pengeluaran urine
Normal: 135-148 mEq/lt
Kalium
Kation utama intra seluler
Berfungsi sebagai exitabiliy neuromuskuler
dan kontraksi otot
Untuk pembentukan glikogen, sintesa protein,
pengaturan keseimbangan asam basa
Normal: 3,5-5,5 mEq/lt
Kalsium
Berguna untuk integritas kulit, struktur sel,
konduksi jantung, pe,beuan darah, pembentukan
tulang dan gigi.
Diatur oleh parathyroid dan thyroid
Magnisium
Kation terbanyak kedua di CIS
Penting untuk aktifitas enzim, neurochemia,
muskular excibility
Normal: 1,5-2,5 mEq/lt
Clorida
Terdapat pada CIS dan CES
Normal: 95-105 Eq/lt
Bicarbonat
Sebagai buffer
Teradapat pada CIS dan CES
Fosfat
Anion buffer pada CIS dan CES
Fungsi untuk meningkatkan kegiatan
neuromuskuler, metab. KH, pengatur As-Bs
MASALAHKESEIMBANGAN CAIRAN
DAN ELEKTROLIT
1. Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat
kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES).
Hipovolemia adalah penipisan volume cairan
ekstraseluler (CES)
Hipovolemia adalah kekurangan cairan di dalam
bagian-bagian ekstraseluler (CES).
Penyebab

(1) Penurunan masukan


(2) Kehilangan cairan yang abnormal
melalui : kulit, gastrointestinal, ginjal
abnormal, dll.
(3) Perdarahan
Tanda-gejala Klinis

Pusing, kelemahan, Keletihan


Sinkope
anoreksia,mual, muntah, haus,
kekacauan mental
Konstipasi dan oliguria.
HR meningkat, suhu meningkat, turgor
kulit menurun, lidah kering, mukosa mulut
kering, mata cekung.
Pengkajian Fisik
Penurunan tekanan darah (TD), khususnya bila
berdiri (hipotensi ortostatik); peningkatan
frekwensi jantung (FJ); turgor kulit buruk; lidah
kering dan kasar; mata cekung; vena leher
kempes; peningkatan suhu dan penurunan berat
badan akut. Bayi dan anak-anak : penurunan air
mata, depresi fontanel anterior.
Pada pasien syok akan tampak pucat dan
diaforetik dengan nadi cepat dan haus; hipotensi
terlentang dan oliguria.
indikator Penurunan berat badan

No Penurunan Keparahan Defisit


Berat Badan Akut
1 2 5% Ringan
2 5 10 % Sedang
3 10 15 % Berat
4 15 20 % Fatal
Perubahan pada hipovolemia
Hipovolemia Ringan
Anoreksia
Keletihan
Kelemahan

Hipovolemia Sedang
Hipotensi ortostatik
Takikardia
Penurunan CVP
Penurunan haluaran urine
Hipovolemia Berat
Hipotensi berbaring
Nadi cepat dan lemah
Dingin, kulit kusam
Oliguria
Kacau mental, stupor, koma
Tindakan

Pemulihan volume cairan normal dan


koreksi gangguan penyerta asam-basa dan
elektrolit
Perbaikan perfusi jaringan pada syok
hipovolemik
Rehidrasi oral pada diare pediatrik
Tindakan terhadap penyebab dasar
Riwayat dan faktor-faktor resiko

Kehilangan GI abnormal : muntah, penghisapan NG, diare, drainase


intestinal
Kehilangan kulit abnormal : diaforesis berlebihan sekunder
terhadap demam atau latihan, luka bakar, fibrosis sistik
Kehilangan ginjal abnormal : terapi diuretik, diabetes insipidus,
diuresis osmotik (bentuk poliurik), insufisiensi adrenal, diuresis
osmotik (DM takterkontrol, pasca penggunaan zat kontras
Spasium ketiga atau perpindahan cairan plasma ke interstisial :
peritonitis, obtruksi usus, luka bakar, acites
Hemorragia
Perubahan masukan : koma, kekurangan cairan.
Pedoman Penyuluhan pasien-
keluarga
Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal
dan tertulis tentang hal berikut :
(1) Tanda dan gejala hipovolemia
(2) Pentingnya mempertahankan masukan
adekuat, khususnya pada anak kecil dan
lansia, yang lebih mungkin untuk terjadi
dehidrasi
(3) Obat-obatan : nama, dosis,
frekwensi, kewaspadaan dan
potensial efek samping
2. Hipervolemia

Hipervolemia adalah penambahan / kelebihan


volume (CES)
Hipervolemia adalah kelebihan cairan di dalam
bagian-bagian ekstraseluler (CES).
Penyebab
1. Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan natrium
dan air
2. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi
natrium &air
3. Kelebihan pemberian cairan intra vena
4. Perpindahan cairan interstisial ke plasma
Tanda-gejala Klinis
sesak nafas, ortopnea, odema
Penyebab edema extraselular
1. peningkatan tekanan kapiler
kelebihan retensi ginjal
tekanan vena yang tinggi
penurunan resistensi arteriol
2. penurunan protein plasma
hilangnya protein melalui hidung
hilangnya protein melalui kulit yang lepas
kagagalan produksi protein
3. Peningkatan permiabilitas kapiler
reaksi imun
toksin
infeksi bakteri

4. Blockage of lymph return


Cancer
Pembuluh limphatik yang abnormal
atau kelainan konginital
Pengkajian Fisik

Oedema, peningkatan berat badan,


peningkatan TD (penurunan TD saat
jantung gagal) nadi kuat, asites, krekles
(rales). Ronkhi, mengi, distensi vena
leher, kulit lembab, takikardia.
Odema Pitting
+1: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari telunjuk)
maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 2 mm

+2: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari


telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 4 mm

+3: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari


telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 6 mm

+4: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari


telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 8
mm
Tindakan
Pembatasan natrium dan air
Diuretik
Dialisi atau hemofiltrasi arteriovena kontinue
: pada gagal ginjal atau kelebihan beban
cairan yang mengancam hidup
Tanggung jawab Keperawatan
Memantau haluaran urine dengan cermat
Mempertahankan pembatasan pemberian
cairan
Mempertahankan masukan dan haluaran
cairan akurat
Memantau tanda-tanda gagal jantung
kongestif (GJK) dan oedema pulmoner
Riwayat dan faktor-faktor resiko
Retensi natrium dan air : gagal jantung, sirosis,
sindrom nefrotik, kelebihan pemberian
glukokortikosteroid
Fungsi ginjal abnormal : gagal ginjal akut atau
kronis dengan oliguria
Kelebihan pemberian cairan intravena (IV)
Perpindahan cairan intertisial ke plasma :
remobilisasi cairan setelah pengobatan luka
bakar, kelebihan pemberian larutan hipertonik
(mis; manitol, salin hipertonik) atau larutan
onkotik kolid (mis; albumin)
Pedoman Penyuluhan pasien-keluarga

Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan


tertulis tentang hal berikut:
Tanda dan gejala hipervolemia
Gejala-gejala yang memerlukan pemberitahuan dokter
setelah pulang dari rumah sakit; sesak nafas, nyeri dada,
ketidakteraturan nadi baru.
Diet rendah garam, bila diprogramkan; gunakan
pengganti garam; dan hindari makanan yang
mengandung natrium tinggi
Obat-obatan : termasuk nama, tujuan, dosis, frekwensi,
kewaspadaan dan potensial efek samping; tanda dan
gejala hipokalemia bila pasien mnggunakan diuretik.
Pentingnya pembatasan cairan bila hipervolemia
berlanjut
Pentingnya penimbangan berat badan setiap hari
TUGAS !!!!!

ANATOMI
Gambarkan struktur
1. SISTEM PERNAPASAN
2. PEREDARAN DARAH/SIRKULASI
3. SISTEM URINARY/GINJAL
serta JELASKAN FISIOLOGINYA !

TULIS TANGAN.DI KERTAS HVS!!!!!!


(NO print out) dikumpul pada pertemuan
berikut hari Senin, 4 Juli 2010 (FINAL TEST)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai