A F
600 cm2
30 cm/s
Kecepatan 5 cm/s
18 cm2
Luas
3 cm2
1 mm/sec
Aorta Kapiler Vena cava
Pertukaran O2 dan CO2
Diagram tersebut menunjukkan hubungan kecepatan aliran
darah pada aorta, kapiler dan vena dengan luas
penampangnya.
Rata-rata kecepatan aliran darah di aorta 30cm/detik.
Rata-rata kecepatan aliran darah di vena cava 5cm/detik.
Catatan:
pada kapiler kecepatan sangat kecil sekitar 1 mm/detik
namun mempunyai luas penampang keseluruhan sekitar
600 cm2 , (terjadi pertukaran O2 dan CO2 ).
Tahanan terhadap debit zat cair
Tahanan tergantung pada:
1. Panjang pembuluh
2. Diameter pembuluh
3. Viskositas/kekentalan
4. Tekanan
Efek panjang Pembuluh Terhadap debit
Makin panjang pembuluh, diameter sama, zat cair akan mendapat
tahanan semakin besar, maka debit zat cair akan lebih besar pada
pembuluh yang pendek.
Panjang = 3
1 ml/min
Panjang = 2
P = 100 mmHg 2 ml/min
Panjang = 1
3 ml/min
Efek diameter pembuluh
Kecepatan aliran zat cair makin cepat pada diameter yang
pembuluhnya makin besar
d=1
1 ml/min
d=2
16 ml/min
P = 100 mmHg
d=3
256 ml/min
Efek kekentalan
Semakin kental zat cair semakin besar tahanan terhadap dinding
pembuluh, sehingga dapat ditentukan konsentrasi sel darah
merahnya.
Note :
1 cm
Pada darah normal kekentalan
air
3,5 kekentalan air.
Kekentalan 1 kali diatas normal, kekentalan
2 kali air.
1,5 cm Kekentalan 70 kali di atas normal kekentalan
plasma 20 kali air
Bagaimana Mengukur?
Dua nilai tekanan darah yang diukur, yaitu:
tekanan maksimum ketika jantung memompa
(tekanan sistolik) dan tekanan ketika jantung
beristirahat (tekanan diastolik).
Pada awalnya tekanan udara pada jaket dinaikkan
tinggi di atas tekanan sistolik dengan pompa tangan,
dan tekanan ini memompa arteri utama (brachial) di
lengan dan memotong aliran darah.
Tekanan udara kemudian diperkecil perlahan-lahan
sampai titik di mana darah kembali mulai mengalir ke
tangan, hal ini dideteksi dengan mendengarkan
karakteristik ketukan darah yang kembali ke lengan
bawah dengan stetoskop. Pada saat ini tekanan
sistolik sama dengan tekanan udara pada jaket yang
bisa dibaca pada alat ukur.
Tekanan udara kemudian diperkecil lebih
lanjut dan suara ketukan menghilang
ketika darah dengan tekanan rendah
dapat memasuki arteri. Pada saat ini alat
ukur menunjukkan tekanan diastolik.
Tekanan sistolik normal sekitar 120 mm-
Hg, sementara tekanan diastolik normal
sekitar 80 mm-Hg.
Contoh
Darah mengalir dari pembuluh darah yang besar dengan jari-
jari 0,3 cm, dimana kecepatannya 10 cm/s ke dalam daerah
dimana jari-jarinya berkurang menjadi 0,2 cm akibat
penebalan dinding (arteriosclerosis). Berapakah kelajuan
darah pada bagian itu?
Dik: A1=0,3 cm
V1=10 cm/s
A2=0,2 cm
Dit: V2 ?
Jawab: A1v1 = A2v2
Atau v2 = A1.v1/A2
V2 = (0,3 cm) 2 (10 cm/s)/ (0,2 cm) 2
V2 = 22,5 cm/s
Hubungan EKG, bunyi jantung, ventrikel kiri
dan tekanan aorta
Tekanan
Tekanan aorta
Tekanan ventrikel
Suara jantung
EKG
Time
Tekanan Darah
Jumlah darah orang dewasa 4,5 liter
Dlm 1 kali kontraksi jantung terpompa 80 ml darah permenit
beredar satu siklus dalam tubuh.
Dalam sirkulasi darah
20 % di 10 % di 7 % di kapiler 93 % di arteri
70 % di
arteri kapiler paru-paru dan vena
vena
paru-paru
TEKANAN DARAH SISTEMIK TEKANAN ARTERI PARU-PARU
P Sistolik P Sistolik
120 30
80 Diastolik 10 Diastolik
t t
Tekanan rata-rata
Menentukan banyaknya darah yang mengalir tiap satuan waktu
t
1
Pratarata P(t )dt
T0
MEMBRAN KENYAL
Terdapat pada Pembuluh darah, lambung, usus, alveoli dll.
Bentuknya :
P = tekanan (mmHg)
R
R = jari-jari (cm)
T = tegangan
T ( tegangan ) P = tegangan permukaan
4
P
T P
R R
Alat Ukur Tekanan Zat Cair
Tonometer
Untuk mengukur tekanan intra okuler penderita glaukoma
nilai normal tekanan intraokuler 12 23 mm Hg
Sistometer
Untuk mengukur tekanan kandung kencing.
Terdiri dari pipa kapiler yg mengandung skala cm H2O,
terhubung ke jarum melalui pipa karet.
Perbandingan :
Orang dewasa 30 cm H2O pada penderita prostat hipertropi
mencapai 100 cm H2O baru terjadi pengeluaran kencing.
Tonometer
Sistometer
BPH (benign prostat hypertrophy)
Fluida Dinamik dalam Respirasi
Mekanisme masuknya udara dari luar ke
dalam paru-paru disebut inspirasi, sedang
keluarnya udara dari dalam paru-paru disebut
ekspirasi.
Keluar masuknya udara pernafasan ini
melibatkan rongga dada dan perut, sehingga
keluar masuknya udara dapat dibedakan
menjadi pernafasan dada dan pernafasan
perut.
Pernafasan Dada
Inspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot antar
rusuk berkontraksi, tulang-tulang rusuk akan naik dan
rongga dada membesar. Akibatnya tekanan udara di
dalam rongga dada lebih kecil dari pada tekanan udara
di luar, sehingga udara dari luar masuk ke paru-paru.
Ekspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot antara
tulang rusuk berelaksasi atau mengendor, tulang rusuk
akan turun dan rongga dada mengecil. Akibatnya
tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar dari
pada tekanan udara di luar. Akibatnya udara dalam
rongga dada akan terdorong ke luar dari paru-paru
menuju hidung atau mulut.
Pernafasan Perut
Inspirasi pernafasan perut terjadi pada saat otot
rongga diafragma berkontraksi, posisi diafragma
menjadi mendatar. Akibatnya rongga dada
membesar dan tekanan udara lebih kecil,
sehingga udara luar masuk ke paru-paru.
Ekspirasi pernafasan perut terjadi pada saat
otot rongga diafragma berelaksasi, rongga dada
mengecil dan tekanan udara menjadi lebih
besar, sehingga udara ke luar dari paru-paru.
Pernafasan adalah suatu proses yang terjadi
secara otomatis walau dalam keadaaan tertidur
sekalipun karena sistem pernafasan
dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru
dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara
dalam rongga dada dengan tekanan udara di
luar tubuh. Jika tekanan udara di luar rongga
dada lebih besar, maka udara akan masuk ke
paru-paru, demikian jua sebaliknya jika tekanan
di dalam rongga dada lebih besar maka udara
akan keluar dari paru-paru.
MEKANISME PARU-PARU
Terdapat pleura viseralis yang menjadi satu dgn jaringan
Paru-paru, diluarnya terdapat pleura parietalis. Ruang
pleura viseralis dan pleura parietalis adl ruang intrapleural
pleura parietalis
pleura viseralis
ruang intrapleural
Pada saat inspirasi volume paru-paru
meningkat, sedangkan tekanan intrapleura
mengalami penurunan.
Pada waktu inspirasi jumlah volume udara
dalam paru-paru meningkat sedang pada
waktu ekspirasi jumlah volume udara paru-
paru menurun
pleura viseralis pleura parietalis
ruang intrapleural
Jika Piston ditarik maka volume di ruang intrapleural meningkat sedang
Mengalami penurunan tekanan.
Udara yang dihirup sebanyak 10 kg, absorbsi udara lewat paru-paru 0,5 kg
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KOMPARTEMEN CAIRAN
Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara
dua kompartemen utama, yaitu :
1. Cairan intraselular (CIS)
2. Cairan ekstra selular (CES)
3. Pada orang dewasa 60% dari berat badan
adalah air (cairan dan elektrolit).
BODY FLUID VOLUME
Body fluid
60% water
Intracelluler extracelluler
2/3(40%) 1/3(20%)
(28 lt in 70 kg (14 lt in 70 kg
young adult) young adult)
Transcelluler
Interstitial Plasma
1-3%
15% (10.5 lt in 70 kg 5% (3.5 lt in
(Cerebrospinal)
young adult) 70 kg young adult)
(aqueous humor)
PERSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH DIBANDINGKAN
BERAT BADAN
Umur Total cairan tubuh (%)
terhadap BB
Bayi BL 77
6 Bulan 72
2 Tahun 60
16 Tahun 60
20-39 Tahun:
Pria/Wanita 60/50
40-59 Tahun:
Pria/Wanita 55/47
Electrolyte Composition of Body Fluid
Electolyte Plasma(mEq/L Interstetiel Intracelluler
(mEq/KgH2o) (mEq/KgH2o)
Cation:
Na+ 142 145 10
K+ 4 4 159
Ca2+ 5 3 1
Mg2+ 2 2 40
Total 153 154 210
Anion:
Cl- 103 117 3
HCO3- 25 28 7
Protein 17 - 45
Others 8 9 155
Total 153 154 210
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut,
substansi terlarut (zat terlarut):
1. Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia.
Rata-rata pria Dewasa hampir 60% dari berat
badannya adalah air dan rata-rata wanita
mengandung 55% air dari berat badannya.
2. Solut (terlarut)
Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis
substansi terlarut (zat terlarut): elektrolit dan non-
elektrolit.
Kalori = 1800-3000
Insensible Water Loss (IWL)
1. Rasa Dahaga
2. Anti Diuretik Hormon (ADH)
3. Aldosteron
4. Prostaglandin
5. Glukokortikoid
KESEIMBANGAN AIR DAN ELEKTROLIT
DIPERTAHANKAN MELALUI INTEGRASI DARI FUNGSI :
GINJAL
HORMONAL
SARAF
CARA PENGELUARAN CAIRAN
a. Ginjal
b. Kulit
c. Paru paru
d. Gastrointestinal
Pengaturan Elektrolit
a. Natrium
Terbanyak di Extra sel
Mempengaruhi keseimbangan air, hantaran
infuls dan kontraksi otot
Diatur oleh intake garam, aldosteron, dan
pengeluaran urine
Normal: 135-148 mEq/lt
Kalium
Kation utama intra seluler
Berfungsi sebagai exitabiliy neuromuskuler
dan kontraksi otot
Untuk pembentukan glikogen, sintesa protein,
pengaturan keseimbangan asam basa
Normal: 3,5-5,5 mEq/lt
Kalsium
Berguna untuk integritas kulit, struktur sel,
konduksi jantung, pe,beuan darah, pembentukan
tulang dan gigi.
Diatur oleh parathyroid dan thyroid
Magnisium
Kation terbanyak kedua di CIS
Penting untuk aktifitas enzim, neurochemia,
muskular excibility
Normal: 1,5-2,5 mEq/lt
Clorida
Terdapat pada CIS dan CES
Normal: 95-105 Eq/lt
Bicarbonat
Sebagai buffer
Teradapat pada CIS dan CES
Fosfat
Anion buffer pada CIS dan CES
Fungsi untuk meningkatkan kegiatan
neuromuskuler, metab. KH, pengatur As-Bs
MASALAHKESEIMBANGAN CAIRAN
DAN ELEKTROLIT
1. Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat
kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES).
Hipovolemia adalah penipisan volume cairan
ekstraseluler (CES)
Hipovolemia adalah kekurangan cairan di dalam
bagian-bagian ekstraseluler (CES).
Penyebab
Hipovolemia Sedang
Hipotensi ortostatik
Takikardia
Penurunan CVP
Penurunan haluaran urine
Hipovolemia Berat
Hipotensi berbaring
Nadi cepat dan lemah
Dingin, kulit kusam
Oliguria
Kacau mental, stupor, koma
Tindakan
ANATOMI
Gambarkan struktur
1. SISTEM PERNAPASAN
2. PEREDARAN DARAH/SIRKULASI
3. SISTEM URINARY/GINJAL
serta JELASKAN FISIOLOGINYA !