Anda di halaman 1dari 36

FLUIDA

Mekanika Fluida
Fluida
Zat yang dapat
Meliputi : mengalir
Zat cair  air, darah, asam H2SO4, air laut, dsb.
Gas  udara, oksigen, nitrogen, CO2, dsb.

Salah satu ciri fluida

Jarak antara 2 molekulnya tidak tetap,


bergantung pada waktu.

Ini disebabkan oleh lemahnya ikatan antar molekul


yang disebut kohesi.
Mekanika Fluida
Gaya kohesi

Gaya tarik menarik antara molekul


sejenis.
Gaya adhesi

Gaya tarik menarik antara molekul yang


tak sejenis.
Gaya kohesi antar molekul gas sangat kecil jika
dibandingkan dengan gaya kohesi antar molekul zat cair.

Molekul-molekul zat cair yang terikat satu sama lainnya


sehingga membentuk satu kesatuan yang jelas,
meskipun sebagian ditentukan wadahnya.
Mekanika Fluida
Penerapan fluida :

• Di bidang penerbangan : mempelajari perilaku


udara sebagai zat alir.
• Di bidang kesehatan : mempelajari sistem
peredaran darah dan injeksi cairan ke dalam
tubuh.
Mekanika Fluida
Perbedaan antara zat cair dan
gas
No Zat Cair Gas
.
1 Molekul-molekul terikat Molekul bergerak bebas dan
secara longgar namun tetap saling bertumbukan
berdekatan.
2 Tekanan yang terjadi Tekanan gas bersumber pada
disebabkan adanya gaya perubahan momentum yang
gravitasi bumi yang bekerja disebabkan tumbukan molekul
terhadapnya. gas pada dinding
3 Tekanan terjadi secara tegak Tekanan terjadi tidak tegak lurus
lurus pada bidang. pada bidang.
Mekanika Fluida
Mekanika fluida terbagi 2 :
Hidrodinamika (Hukum Bernoulli)

Ilmu yang (Hukum


Hidrostatistika mempelajari fluida yang
Pascal)
mengalir

Ilmu yang mempelajari fluida yang tak


mengalir
Hukum Pascal :

Tekanan yang diberikan kepada zat


cair di dalam ruangan tertutup P1 =
diteruskan sama besarnya ke segala P2
arah.
Hidrodinamika
Massa jenis (kerapatan)

Massa zat (m) dibagi dengan


volume zat (V).
ρ=
m/V
Dimana :
ρ (rho) = massa jenis zat
(kg/m3)
m = massa zat (kg)
V = volume zat (m3)

Zat yang sama dengan wujud berbeda, memiliki


massa jenis yang sama. Pada zat yang berbeda,
akan memiliki massa jenis yang berbeda.
Hidrodinamika
Tekanan

Diberikan oleh sebuah gaya yang bekerja pada


suatu benda, bergantung pada gaya (F) dan luas
permukaan kontak (A) gaya tersebut.
Dimana :
Ρ= P = tekanan (Pa = N/m2)
F/A F = gaya (N)
A = luas penampang (m2)

Tekanan yang terdapat di dalam tubuh :


Sistem peredaran darah
Tekanan pada kandung kemih
Tekanan cerebrospinal
Tekanan pada mata
Tekanan pada kerangka
Hidrodinamika
Debit (Q)
Volume zat cair yang mengalir melalui penampang
tiap detiknya.
Kelajuan atau banyaknya zat cair persatuan detik atau hasil
perkalian antara luas penampang (A) dengan laju aliran (v).

Q=
Rumus : A.v Dimana :
Q = debit (m3/s)
A = luas penampang
(m2)
v = kelajuan (m/s)

Persamaan kontinuitas (aliran laminer) :


A .v =A .
debit yang masukv
= debit yang keluar
1 1 2

2
Contoh Soal
Darah mengalir dari pembuluh darah yang besar
dengan jari-jari 0,3 cm dimana kelajuannya 10 cm/s
ke dalam daerah dimana jari-jarinya berkurang
menjadi 0,2 cm akibat penebalan dinding
(arteriosclerosis). Berapakah kelajuan darah pada
Dik : r1 = 0,3 cm v1 = 10 Dit : v2 = ?
bagian
cms-1
itu?
r2 = 0,2 cm

A1.v1 =A2 .v2


0, 09cm2 .10 cm
v2 = s =22, 5 cm
p r12 .v1 =p r22 .v2
Jawab
s
0, 04cm2
2
(0.3cm) .10 cm 2
=(0,2cm) .v2
s
Contoh Soal
Darah yang dipompa jantung dan mengalir melalui
pembuluh aorta (raorta = 0,012 m) memiliki kelajuan
sekitar 0,3 m/s. Hitunglah kelajuan aliran darah
pada pembuluh arteri (rarteri = 0,005 m)!
Dik : raorta = 0,012 m v1 = Dit : v2 = ?
0,3 ms-1
rarteri = 0,005 m

Jawab
A .v =A2 .v2
1 1 v2 =5, 76x0, 3 m =1, 728 m
s s
p r12 .v1 =p r22 .v2
(0, 012m)2 .0, 3 m =(0, 005m)2 .v2
s
Asas Pascal
Asas Pascal menyatakan bahwa tekanan di semua titik di dalam
cairan (statis) adalah sama, artinya jika satu bagian dari zat cair itu
mendapat tekanan tertentu, maka tekanan itu akan diteruskan ke
semua titik atau bagian dari cairan tersebut secara keseluruhan.

F1 F
P1 = & P2 = 2
A1 A2

P1 =P2
A2
F2 = F1
A1
Penerapan Prinsip Asas Pascal

Fdorong =Pdarah ´ Atabung

Fdorong
Atabung
=Pdarah Pcairan =Pdarah
Fdorong =Pdarah ´ Atabung
Tekanan Hidrostatik
Tekanan pada suatu titik dalam
fluida disebabkan oleh gaya berat
fluida di atas titik tersebut.

Rumus : P =P0 + r gh
P - P0 =rgh
D P =rgh
Keteranga
n:
P0 = tekanan udara sekitar (tekanan
atmosfer)
(1,01 x 105 Pa = 1 atm)
ρ = massa jenis cairan (air = 1,00
gr/cm3)
g = percepatan gravitasi bumi (9,8
m/s2)
Tahanan terhadap debit zat
cair
Efek panjang pembuluh terhadap debit

Makin panjang pembuluh, sedangkan diameter


pembuluh sama, zat cair akan mendapat tahanan
yang semakin besar, maka debit cair akan lebih
besar pada pembuluh yang pendek.

Panjang = 3
1 ml/min
Panjang = 2
P = 100 mmHg 2 ml/min

Panjang = 1
3 ml/min
Tahanan terhadap debit
zat cair
Efek diameter pembuluh terhadap debit

Kecepatan aliran zat cair makin cepat pada


pembuluh dengan diameter yang semakin besar.

d=1
1 ml/min
d=2
16 ml/min
P = 100 mmHg
d=3
256 ml/min
Tahanan terhadap debit
zat cair
Efek kekentalan terhadap debit

Semakin kental zat cair, semakin besar tahanan terhadap


dinding pembuluh, sehingga dapat ditentukan konsentrasi sel
darah merahnya.
1 cm

air
Note :

Pada darah normal kekentalan 3,5 kali


1,5 cm
kekentalan air.
plasma Kekentalan 1 ½ kali diatas normal,
kekentalan 2 kali air.
Kekentalan 70 kali di atas normal
kekentalan 20 kali air.
3,5 cm

darah
Tahanan terhadap debit zat
cair
Efek tekanan terhadap debit

Apabila tekanan zat cair/darah pada salah satu ujung


pembuluh lebih tinggi dari ujung lainnya, maka zat cair/darah
akan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang
rendah.

Aliran zat
cair/darah
berbanding
langsung
terhadap
perbedaan
tekanan.

1 ml/min 2 ml/min 3 ml/min


Hidrodinamika
Aliran Laminer dan Turbulensi
Aliran darah biasanya mengalir secara
laminer/stream line, tetapi pada beberapa
tempat terjadi turbulensi.
Contoh : pada valvula jantung (katup
jantung)

Secara teoritis aliran laminer bisa diubah


menjadi aliran turbulensi apabila
tabung/pembuluh darah berangsur-angsur
diciutkan jari-jarinya dan kecepatan aliran secara
bertahap ditingkatkan sehingga mencapai
kecepatan yang kritis (Vc).
Hidrodinamika
perlaha cepat
n

Aliran laminer Aliran turbulensi

Contoh :
Apabila aliran darah hanya secara laminer, tidak
akan mungkin bisa memperoleh informasi tentang
keadaan jantung dengan sphygmomanometer (alat
pengukur tekanan darah) dimana kita akan
menggunakan pressure cuff, sehingga aliran darah
akan dibuat turbulensi dan menghasilkan fibrasi
sehingga bunyi jantung dapat didengar dengan
Bunyi Jantung
Suara jantung dapat didengar melalui stetoskop
karena adanya vibrasi pada jantung dan
pembuluh darah besar.

Biasanya buka tutupnya valvula/katub jantung


akan terdengar suara, demikian pula aliran
turbulensi dapat didengar pada saat-saat
tertentu.
Bunyi Jantung
Tekanan Katup
tertutup
Tekanan aorta
Katup
terbuk
Tekanan ventrikel
a

Suara jantung

EKG

Time
Pada waktu nol (0), dimana mula-mula terjadi kontraksi jantung, dan
valvula membuka ketika itu pula tekanan ventrikel dan tekanan
aorta meningkat. Bersamaan pada saat itu terdengar bunyi jantung
pertama. Pada saat tertutupnya valvula aorta, terdengar bunyi
Tekanan Darah
Diukur dengan menggunakan
sphygmomanometer (tensi meter) yang berisi
air raksa dan biasanya dikaliberasi dalam
mmHg.

Ada 2 nilai tekanan darah yang diukur:


Tekanan maksimum ketika jantung memompa
(tekanan sistolik)  normal sekitar 120 mmHg
Tekanan minimum ketika jantung beristirahat
(tekanan diastolik)  normal sekitar 80 mmHg
Tekanan Darah
Proses pengukuran tekanan darah
Tekanan udara pada jaket dinaikkan
diatas tekanan sistolik dengan
pompa tangan
Tekanan ini memompa arteri utama
(brachial) di lengan dan memotong
Tekanan udara kemudian diperkecil perlahan-
aliran darah
lahan sampai titik dimana darah kembali mulai
mengalir di tangan
Dideteksi dengan mendengarkan karakteristik
ketukan darah yang kembali ke lengan bawah
Tekanan (tekanan
dengan stetoskop udara kemudian
sistolik) diperkecil lebih lanjut
dan suara ketukan menghilang ketika darah
dengan tekanan rendah memasuki arteri

Tekanan
diastolik
Tekanan Darah
 Jumlah darah orang dewasa 4,5 liter
 Dlm 1 kali kontraksi jantung terpompa 80 ml darah permenit
beredar satu siklus dalam tubuh.
 Dalam sirkulasi darah

80 % sirkulasi sistemik 20 % sirkulasi paru-paru

20 % di 10 % di 7 % di 93 % di
70 % di
arteri kapiler kapiler arteri dan
vena
paru-paru vena paru-
paru
Tekanan Darah
Contoh soal
Cairan botol infus harus masuk dalam
jaringan tubuh pasien pada tekanan 60
mmHg. Jika massa jenis cairan itu adalah
1000 kg/m3, tentukan ketinggian botol infus
tersebut! (1 mmHg
Dik : ρ = 1000 kg/m3 = 133 N/m
P = 60 2; g = 9,8 m/s2)
mmHg x (133
N/m2)/mmHg
g =
Dit : h = ? 9,8 m/s 2
= 7980 N/m2

P 7980
P = ρgh h= = = 0,814 m = 81,4 cm
Solusi r g (1000)(9, 8)
Alat Pengukur
Tekanan
 Tonometer
Untuk mengukur tekanan intra okuler penderita glaukoma
nilai normal tekanan intraokuler 12 – 23 mm Hg.

 Sistometer
Untuk mengukur tekanan kandung kencing.
Terdiri dari pipa kapiler yg mengandung skala cm H O, terhubung
2
ke jarum melalui pipa karet.

Perbandingan :
Orang dewasa 30 cm H2O. Pada penderita prostat hipertropi
mencapai 100 cm H2O baru terjadi pengeluaran kencing.
Tonometer
Sistometer
Pernapasan
Inspirasi

Mekanisme masuknya udara dari luar ke dalam


paru-paru.
Ekspirasi

Mekanisme keluarnya udara dari dalam


paru-paru.
Pernapasan

Suatu proses yang terjadi secara otomatis


walau dalam keadaan tertidur sekalipun karena
sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan
saraf otonom.
Pernapasan
 Keluar masuknya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh
perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan
udara di luar tubuh.

 Pada saat inspirasi, volume paru-paru meningkat, sedangkan


pada saat ekspirasi, jumlah volume udara paru-paru mengalami
penurunan.

 Komponen udara :
 Inspirasi : 80% N2, 19% O2 dan 0,04% CO2
 Ekspirasi : 80% N2, 16% O2 dan 4% CO2

 Keluar masuknya udara pernapasan ini melibatkan rongga dada


dan perut, sehingga keluar masuknya udara dapat dibedakan
menjadi pernapasan dada dan pernapasan perut.
Pernapasan
Pernapasan dada
Inspirasi pernapasan terjadi saat otot antar
rusuk akan naik dan rongga dada membesar.
Akibatnya tekanan udara di dalam rongga dada lebih
Ekspirasi pernapasan
kecil daripada terjadi
tekanan udara di luar, pada
sehinggasaat
udara otot
daritulang
antar luar masuk ke paru-paru.
rusuk berelaksasi atau mengendor,
tulang rusuk akan turun dan rongga dada
mengecil.

Akibatnya tekanan udara di dalam rongga dada lebih


besar daripada tekanan di luar, sehingga udara
terdorong keluar dari paru-paru.
Pernapasan
Pernapasan perut
Inspirasi pernapasan terjadi saat otot rongga
diafragma berkontraksi, posisi diafragma
menjadi mendatar.

Akibatnya rongga dada membesar dan tekanan udara lebih


kecil sehingga udara luar masuk ke paru-paru.
Ekspirasi pernapasan terjadi pada saat otot
diafragma berelaksasi

Akibatnya rongga dada mengecil dan tekanan udara


menjadi lebih besar, sehingga udara keluar dari paru-paru.
QUIZ!
QUIZ (B)
1. Jelaskan apa itu fluida beserta contohnya!
2. Pengertian gaya kohesi dan gaya adhesi!
3. Berikan 2 contoh penerapan fluida pada
kehidupan sehari-hari!
4. Sebuah pipa U berisi air dan minyak. Jika tinggi
kolom minyak adalah 15 cm, selisih tinggi kolom
minyak dengan air adalah 3 cm, dan massa jenis
air adalah 1000 kg/m3, maka berapakah massa
jenis minyak?
QUIZ (A)
1. Jelaskan apa itu fluida beserta contohnya!
2. Sebutkan 3 perbedaan antara zat cair dan gas!
3. Mekanika fluida terbagi 2. Jelaskan!
4. Sebuah pompa hidrolik mempunyai penampang
berbentuk silinder. Diameter silinder kecilnya
adalah 8 cm sedangkan diameter silinder
besarnya adalah 320 cm. Jika pada penghisap
kecil diberikan gaya 500 N, hitung gaya pada
penghisap besar?

Anda mungkin juga menyukai