Penyusun
2
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Modul ini merupakan bahan ajar yang berisi sebagai pendamping dalam perkuliahan
Fisika dalam aplikasi di dunia kesehatan baik dalam bidang kedokteran,keperawatan,
kebidanan, dan bidang lain yang relevan.
Tata Cara Penggunaan Modul ini adalah
mengerjakan
latihan soal dan
Mengisi Feed Back mengerjakan Post
mengumpulkanya
Modul Test di akhir modul
ke link yang
disediakan
3
DAFTAR ISI
4
BIOMEKANIKA
A. Pengertian Biomekanika
Gambar 1.1 Posisi seseorang saat berada di atas timbangan pengukur berat badan
Berdasarkan gambar 1.1, jawablah pertanyaan berikut: (link:
https://forms.gle/JTStYQui13d7J5747)
Posisi A Posisi B
Gambar 1.2 Posisi seseorang saat akan mengangkat benda
5
4. Berdasarkan gambar tersebut, jika menurut Anda posisi manakah
yang paling tepat untuk mengangkat benda? jelaskan
5. Mengapa pada posisi tersebut tidak dikatakan posisi yang tepat saat
mengangkat beban?
6. Jelaskan posisi yang sesuai saat mengangkat beban di atas lantai
6
8. Berdasarkan gambar tersebut, jika menurut Anda jelaskan bagaimana
posisi yang tepat untuk memindahkan pasien pada bansal
B. Jenis-Jenis Biomekanika
7
Gambar 2.1 jenis-jenis Biomekanika
8
Menurut Olavyari. 1997) menyatakan bahwa biomekanika dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis, antar lain:
1. General Biomechanic
General Biomechanic adalah biomekanika yang membahas hukum dan
konsep dur yang mempengaruhi tubuh organik manusia baik dalam posisi
diam maupun bergerak. Dalam General Biomechanic sendiri meliputi dua
bagian, yaitu
a. Biostatics, adalah bagian yang hanya menganalisa tubuh pada posisi
diam utau bergerak pada garis lurus dengan kecepatan seragam
(uniform).
b. Biodinamic, adalah bagian yang berkaitan dengan gambaran
gerakan-gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan saya yang terjadi
(hinemauk) dan gerakan yang discbahkan gaya yang bekerja dalam
lubuh (kinetik)
Contoh pada gambar berikut:
9
2. Occupational Biomechanic
Occupational Biomechanic berkaitan dengan interaksi fisik antara pekerja
dengan mesin, maternal dan peralatan dimana memiliki tujuan dalam
meminimalisir keluhan atau kelelahan pada sistem kerangha otot untuk
meningkatkan produktifitas kerja. Biomekanik ini holatwrasi bagian-bagian
tubuh untuk menghasilkan gerak seperti tulang, jaringan anghubung
(connective tissue), dan otot yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Tulang
Tulang sebagai alat untuk meredam dan medistribusikan
gaya/tegangan saat melakukan aktifitas kerja. Tulang yang besar dan
panjang berfungsi sebagai pembanding terhadap beban Tulang juga
terikat dengan otot, dan jaringan penghubung (connecive tissue) vakni
ligamen, cartilage dan tendon. Dalam aplikasinya di biomekanik
berhubungan dengan kerangka manusia.
10
Gambar 2.4 Jaringan Penghubung
a) Cartilage
Cartilagenous adalah sambungan yang berfungsi dalam
pergerakan yang relatif kecil. Contoh: Sambungan tulang iga (ribs)
dan pangkal tulang iga (stemum). Cartilage sendiri memiliki bagian
khusus antara vertebrata (ruas-ruas tulang belakang) yaitu dikenal
sebagai interveterbratal disc yang terdiri dari pembungkus dan
dikelilingi oleh inti (puply core). Verierbratae juga terdapat pada
ligamen dan otot. Gerakan yang relatif kecil pada setiap ruas
mengakibatkan adanya fleksibelitas tubuh untuk memburgkuk,
menengadalı, dan memutar. Sedangkan disc berfungsi sebagai
peredam getaran pada saat tubuh bergerak baik pada saat
translasi dan rotasi.
b) Ligament
Ligamen berfungsi sebagai penghubung antar tulang dalam
stabilitas sambungan (joint stability) atau untuk membentuk bagian
sambungan dan menempel pada tulang. Ligamen tersusun atas
serabut yang letaknya tidak pararel. Oleh karenanya tendon dan
ligamen bersifat inelastic dan berfungsi pula untuk menahan
deformasi. Adanya tegangan yang konstan akan dapat
memeperpanjang ligamen dan menjadikannya kurang efektif
dalam menstabilkan sambungan (joints). Adapun contoh
sambungan ligamen diantaranya seperti: gerakan mengangkat
11
tangan, sambungan siku dan sambungan bahu, pergerakan rotasi
seluruh tangan pada sumbunya, dan gerakan lengan tangan pada
sambungan pergelangan tangan.
c) Tendon
Tendon memiliki fungsi sebagai penghubung antara tulang dan
otot yang terdiri dari sekelompok serabut collageno yang letaknya
pararel dengan panjang tendon. Tendon bergerak dalam
sekelompok jaringan serabut dalam suatu area dimana adanya
gaya gesekan harus diminimalkan. Bagian dalam dari jaringan ini
mengeluarkan cairan synovial untuk pelumasan.
Menurut Ghaffin & Anderson (1984), terdapat enam penghubung (link
/connective)
Penghubung lengan bawah yang dibatasi sambungan pergelangan
tangan dan siku
Penghubung lengan atas yang dibatasi sambungan siku dan bahu
Penghubung punggung yang dibatasi sambungan bahu dan pinggul
Penghubung paha yang dibatasi sambungan pinggul dan lutut
Penghubung betis yang dibatasi sambungan lutut dan mata kaki
Penghubung kaki yang dibatasi sambungan mata kaki dan telapak
kaki
3) Otot (Muscle)
Otot terbentuk atas visber (fibre), dengan ukuran panjang antara 10 - 40
mm dan berdiameter 0,01 - 0.1 mn dan sumbrer energi otol berasal dari
proses acrob man anaerob. Anaerobic, yaitu proses perubahan ATP
menjadi ADP dan energi tanpa ba oksigen. Glikogen yang terdapat dalam
otot terpecah menjadi energi dan membentu laktat. Asam laktat akan
memberikan indikasi adanya kelelahan otot secara lokal kurangnya jumlah
oksigen yang disebabkan oleh kurangnya jumlah suplai dar dipompa dari
jantung.
12
Gambar 2.5 Otot
Contoh: jika ada gerakan yang sifatnya tiba-tiba (inenda jarak dekat
(sprint), dan lain sebagainya. Aerobic, yaitu proses perubahan ATP
menjadi ADP dan energi dengan bantuan oksiren. Asam laktat yang
dihasilkan oleh kontrak dioksidasi dengan cepat. Sehingga beban
pekerjaan yang tidak terlalu meletan dapat berlangsung cukup lama.
Disamping itu aliran darah yang cukup akan mensuplay lemak,
karbohidrat dan oksigen ke dalam otot. Akibat dari kondisi kerja yang
terlalu lama akan menyebabkan kadar glikogen dalam darah akan
menurun drastis di bawah normal, dan kebalikannya kadar asam laktat
akan meningkat dan kalau sudah demikian maka cara terbaik adalah
menghentikan pekerjaan, kemudian istirahat dan makan makanan yang
bergizi untuk membentuk kadar gula dalam darah. Hal tersebut di atas
adalah merupakan proses kontraksi otot yang telah disederhanakan
analisa pembangkit energinya, dan sekaligus menandakan arti pentingnya
aliran darah untuk otot. Oleh karenanya para ergonom hendaklah
memeperhatikan hal-hal seperti berikut untuk sedapat mungkin dihindari,
antara lain:
a. Beban otot statis (static muscle loads).
b. Oklusi (penyunbatan aliran darah) karena tekanan, misalnya tekanan
segi kursi pada popliteal (lipat lutut).
c. Bekerja dengan lengan berada di atas yang menyebabkan siku aliran
darah bekerja berlawanan dengan arah graviiasi.
13
C. Hukum dasar biomekanika
Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka
benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan terus
bergerak lurus beraturan (GLB)
∑F = 0
Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda adalah nol, berarti ada dua
kemungkinan yang dialami benda tersebut yaitu:
1. Benda diam (v = 0 m/s)
2. Benda bergerak lurus beraturan ( v = konstan)
Hukum pertama newton disebut juga dengan hukum inersia atau hukum
kelembaman benda. Inersia atau kelembaman benda diartikan sebagai sifat
atau kecenderungan suatu benda untuk mempertahankan keadaanya. Benda
14
yang semula diam cenderung akan tetap diam dan benda yang semula
bergerak cenderung akan tetap bergerak.
15
adalah sebanding dengan resultan gaya serta berbanding terbalik dengan
massa benda.
Pada hukum keduanya, Newton menjelaskan pengaruh gaya pada percepatan
benda. Jika resultan gaya pada benda tidak nol (ΣF ≠ 0) maka benda itu akan
mengalami percepatan. Hubungan dan perumusan Hukum 2 Newton dapat
kalian pahami pada penjelasan berikut. Untuk mengetahui bagaimana
hubungan antara massa, gaya dan percepatan, perhatikan ketiga gambar
ilustrasi di bawah ini.
Coba kalian perhatikan tiga ilustrasi di atas. Lebih cepat manakah antara
kejadian (2) troli berisi barang di dorong dengan gaya tertentu dengan
kejadian (3) troli berisi barang didorong dengan gaya yang lebih besar? Tentu
kalian langsung menjawab lebih cepat kejadian (3) karena dengan gaya yang
besar, percepatan yang dihasilkannya pun semakin besar.
Dari kejadian (2) dan (3) dapat menjelaskan bahwa percepatan (a) benda
dipengaruhi oleh gaya F. Jika massa tetap (sama) maka percepatan benda
sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda. Secara matematis,
perumusannya dapat kita tuliskan sebagai berikut.
a~F
16
Sekarang coba kalian amati kejadian (1) dan (2). Lebih mudah bergerak yang
mana antara kejadian (1) troli kosong didorong dengan gaya tertentu dengan
kejadian (2) troli berisi barang didorong dengan gaya yang sama? Tentu
kalian akan menjawab kejadian (1) karena jika gaya yang diberikan sama, troli
yang kosong akan lebih mudah bergerak karena memiliki massa yang lebih
kecil sehingga percepatan yang dialaminya semakin besar.
Dari kejadian (1) dan (2) dapat diperoleh hubungan bahwa percepatan
berbanding terbalik dengan massanya. Secara matematis, perumusan
hubungan dua besaran fisika tersebut dapat kita tuliskan sebagai berikut
a ~ 1/m
Dari dua persamaan di atas, dapt diambil kesimpulan bahwa percepatan yang
dialami benda berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja dan
berbanding terbalik dengan massa benda. Kesimpulan ini dikenal
sebagai Hukum II Newton, yang berbunyi sebagai berikut.
ΣF = ma
Keterangan :
ΣF = Resultan Gaya (N)
m = Massa Benda (kg)
a = Percepatan Benda (m/s2)
17
Gambar 3.3 Contoh Penerapan Hukum Newton II
Penerapan Hukum II Newton adalah ketika dua benda benda, misalkan
pegulat yang memiliki massa berbeda jika di angkat tentunya akan terasa
ringan menarik pegulat yang massanya lebih kecil. Sedangkan pada pegulat
yang massa lebih besar, membutuhkan gaya yang lebih besar untuk bisa
menggerakkannya.
Contoh lain konsep percepatan dan gaya misalnya pada saat kamu naik
sepeda, atau naik sepatu roda ketika menuju jalan yang menurun, maka sepatu
roda kamu akan bertambah kecepatannya. Artinya gerak kamu yang memakai
sepatu roda mengalami penambahan kecepatan.
Faksi = -Freaksi
18
Gambar 3.4 Penerapan Hukum Newton III
Hukum Newton ke-3 tentang gerak ini memperlihatkan bahwa gaya ini akan
ada bila ada dua benda yang saling ber interaksi. Pada hukum ke-3 Newton ini
gaya-gaya selalu berpasangan. Balon dapat terbang karena punya daya dorong
yaitu udara yang ada di dalamnya keluar sehingga mendorong balon bergerak
maju. Hukum ketiga ini menjelaskan bahwa semua gaya adalah interaksi
antara benda-benda yang berbeda, maka tidak ada gaya yang bekerja hanya
pada satu benda. Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B, benda B
secara bersamaan akan mengerjakan gaya dengan besar yang sama pada benda
A dan kedua gaya segaris, misalnya para peluncur es (Ice skater) memberikan
gaya satu sama lain dengan besar yang sama tapi arah yang berlawanan,
walaupun gaya yang diberikan sama, percepatan yang terjadi tidak sama.
Peluncur yang massanya lebih kecil akan mendapat percepatan yang lebih
besar karena hukum kedua Newton.
Dua gaya yang bekerja pada hukum ketiga ini adalah gaya yang bertipe sama.
Misalnya antara roda dengan jalan sama-sama memberikan gaya gesek. Secara
sederhananya, sebuah gaya selalu bekerja pada sepasang benda, dan tidak
pernah hanya pada sebuah benda. Jadi untuk setiap gaya selalu memiliki dua
ujung. Setiap ujung gaya ini sama kecuali arahnya yang berlawanan, atau sebuah
ujung gaya adalah cerminan dari ujung lainnya. Hukum Newton ke-3 tentang gerak
ini dinamakan juga dengan hukum aksi-reaksi.
Penjelasannya adalah bila suatu benda yaitu A mengerjakan gaya pada benda
lain yaitu B dinamakan sebagai gaya aksi, sebaliknya bila benda B
19
mengerjakan gaya pada benda A dinamakan dengan gaya reaksi. Besar gaya
aksi-reaksi selalu sama tetapi arah berlawanan.
Latihan
1) Seorang perawat sedang mendorong gurney dengan pasien di atasnya. Massa
perawat 85 kg, massa gurney 20kg dan massa pasien 50kg. Perawat mendorong
dengan gaya 100 N terhadap lantai. Berapa gaya yang digunakan perawat pada
gurney?
2) Seorang anak dan keranjangnya dengan massa total 10kg digantung dari
timbangan dengan suatu tali. Hitung tegangan tali. Untuk masalah ini digunakan
hukum Newton kedua. Dua gaya yang bekerja pada sistem adalah tegangan T dan
gaya gravitasi w. Karena anak dan keranjang dalam keadaan diam, maka gaya
eksternalnya adalah nol.
F=T–w=0
T = w = mg = (10 kg)(9,8 m/sec2) = 98 N
20
Petunjuk Jawaban Latihan
Soal No. 1
Diketahui :
Massa perawat 85kg
Massa gurney 20kg
Massa pasien 50kg
Perawat mendorong dengan gaya 100 N
terhadap lantai
Ditanya
Berapa gaya yang digunakan perawat pada gurney?
Jawab.
F = ma
= (massa gurney + massa pasien)
a= (20 kg + 50 kg) (0,645 m/sec2)
= (70 kg)( 0,645 m/sec2)
= 45,2 kg m/sec2
= 45,2 N
2) Soal No. 2
Diketahui:
Massa total 10 kg
Pertanyaan:
Tegangan tali
Jawab:
Asumsikan kaki memiliki panjang tulang 1 meter dengan luas permukaan rata-rata2
cm2. Berapakah perpendekan tulang kaki ketika seluruh berat tubuh 900 N ditahan
oleh kaki (Modulus Young = 1,8 x 1010 N/m2)
F=T–w=0
T = w = mg = (10 kg)(9,8 m/sec2) = 98 N
21
4. Hukum Gravitasi Newton
Setiap dua partikel materi menarik satu sama lain dengan kekuatan secara
langsung proporsional dengan produk massa mereka dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara mereka
Gravitasi adalah gaya tarikan bumi terhadap suatu benda. Jika suatu benda
dilepaskan dari suatu ketinggian, maka benda tersebut akan jatuh dengan
kecepatan yang semakin meningkat karena adanya pengaruh gaya gravitasi.
Percepatan gravitasi dilambangkan dengan g, rata-rata percepatan gravitasi di
permukaan bumi adalah 9,8 m/detik2. Gaya gravitasi pada benda padat bisa
disederhanakan bekerja pada satu titik yang menjadi pusat bekerjanya gravitasi.
Pusat gravitasi orang normal sekitar 58% dari tinggi orang tersebut di atas
telapak kaki.
Kurangnya pengendalian otot, kecelakaan, penyakit, kehamilan, berat badan
berlebih, atau postur yang buruk menyebabkan berubahnya posisi cg (central
gravitasi atau pusat gravitasi) ke lokasi tak alami di tubuh. Biasanya titik pusat
bekerjanya gravitasi ini juga sebagai titik pusat massa suatu benda, yaitu titik
seluruh massa dari benda tersebut berada. Akvitivas yang dilakukan manusia
menyebabkan titik pusat massanya tidak selalu tetap pada tubuh manusia.
Manusia akan selalu mengatur sikap badannya agar merasa nyaman. Ketika
mengangkat beban yang berat, seseorang akan mengatur sikap badannya untuk
mencapai kestabilan (kesetimbangan stabil) ketika membawa beban tersebut.
Tubuh mengompensasi cara berdirinya saat mengangkat kopor berat dengan
satu lengan. Lengan yang berlawanan bergeser ke luar dan tubuh miring
menjauhi objek agar cg terletak di tempat yang sesuai untuk kesetimbangan.
22
6. Statis dan dinamis
Kinematika mempelajari gerak tanpa memperhatikan penyebabnya, Dinamika
adalah ilmu yang mempelajari gerak dengan memperhatikan penyebabnya.
Suatu benda dikatakan dalam keadaan statis apabila benda dalam keadaan
setimbang, yakni memenuhi 2 syarat berikut:
a. Jumlah gaya F = 0
Jika pada A ada gaya dari kiri sebesar F1 dan dari kanan mendapat gaya
F2 yangnilainya sama dengan F1. Hasil penjumlahan dari kedua gaya
yang berlawanan arah tersebut adalah: ∑F = F1 + F2 = F1 + (- F1) = 0
b. Jumlah Momen gaya (∑ =0)
Momen gaya adalah perkalian antara lengan l dengan gaya F yang
bekerja pada lengan tersebut.
Lengan merupakan jarak dari sumbu perputaran menuju tempat gaya bekerja.
Lengan ini arahnya tegak lurus dengan gaya tersebut. Untuk gaya yang sama,
makin besar lengan yang memisahkan antara titik pusat massa atau titik diam
dengan tempat gaya bekerja menyebabkan makin mudahnya sistem melakukan
gerak rotasi.
Benda dikatakan dalam keadaan statis apabila tidak bergerak sama sekali.
Dengan kata lain benda tersebut tidak berpindah tempat (bertranslasi) dan tidak
berputar (berotasi). Jika benda bergerak, gerak translasi atau berotasi atau
kedua duanya sekaligus, berarti benda tersebut dalam keadaan dinamis.
7. Gaya Gesek
Gesekan (friksi) dan kehilangan energi yang terjadi akibat gesekan dapat muncul
di mana pun dalam kehidupan kita sehari-hari. Gesekan yang merugikan:
membatasi efisiensi berbagai mesin. Gesekan yang menguntungkan: saat
tangan kita memegang tambang, berjalan atau berlari, rem mobil. Gaya
maksimum gesekan: f = μN, (dengan μ adalah koefisien gesek, N adalah gaya
Normal). Adanya gaya gesek ini membuat kita dapat melangkah dan tidak
tergelincir. Kalau koefisien gesek sangat kecil seperti daerah berminyak, berair
atau daerah es, gaya gesek akan kecil sehingga kita dapat tergelincir yang tidak
23
saja membuat kita malu tetapi juga dapat menyebabkan cedera. Komponen gaya
horizontal dari tumit sewaktu mengenai lantai saat seseorang berjalan telah
dihitung dan didapatkan sekitar 0,15 w; dengan w adalah berat orang tersebut.
Secara umum, gaya gesekan harus cukup besar saat tumit menyentuh lantai dan
saat jempol kaki meninggalkan permukaan tanah agar tidak terpeleset.
8. Kecepatan dan percepatan Percepatan tubuh menimbulkan sejumlah efek:
1) Seolah terjadi penambahan atau pengurangan berat tubuh.
2) Perubahan dalam tekanan hidrostatik internal.
3) Distorsi jaringan elastik tubuh.
4) Kecenderungan zat-zat padat dengan berbagai densitas yang larut dalam
suatu cairan untuk berpisah.
Apabila percepatannya cukup besar, tubuh akan kehilangan kendali karena tidak
memiliki gaya otot yang memadai untuk bekerja melawan gaya percepatan yang
besar. Darah akan terkumpul di berbagai bagian tubuh, lokasinya bergantung
pada arah percepatan. Bila seseorang mengalami percepatan dengan kepala
lebih dahulu, kurangnya aliran darah ke otak akan menyebabkan pandangan
gelap dan hilang kesadaran. Saat menumbuk suatu benda padat, bagian tubuh
(atau keseluruhan) akan mengalami perlambatan (deselerasi) yang cepat
menghasilkan gaya-gaya yang besar.
Contoh dari gaya dinamik di tubuh adalah pertambahan berat saat jantung
berdenyut (sistol). Sekitar 0,06 kg darah mendapat kecepatan sekitar 1 m/s ke
atas dalam waktu t = 0,1 detik.
Momentum yang diberikan kpd massa darah: (0,06 kg)(1 m/s) = 0,06 kg m/s
Gaya reaksi terhadap gerakan darah : (0,06 kg m/s)(0,1 s)= 0,6 N
24
D. Gaya Pada Tubuh dan Sistem Pengumpil
1. Gaya Pada Tubuh
Gaya pada tubuh dapat dibedakan menjadi 2 yaitu gaya yang dapat kita ketahui
contonya adalah bagian tubuh kita menabrak (membentur) meja dan gaya dalam
tubuh yang tidak diketahui contohnya otot menahan beban.
Dasar asal mula gaya adalah gaya gravitasi, tarik-menarik antara 2 benda,
misalkan berat badan, terjadinya varises
Gaya pada tubuh ada 2 tipe :
1. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis.
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.
Gaya pada tubuh keadaan statis yaitu tubuh dalam keadaan setimbang yaitu
jumlah gaya dan momen gaya yang ada sama dengan nol.
(keadaan setimbang) dengan jumlah gaya dalam segala arah (F=0) system
muskuloskeletal bekerja sebagai pengumpil/pengungkit . Sistem tulang dan otot
berfungsi sebagai pengumpil. Di dalam tubuh manusia terdapat tiga jenis gaya
(Winter,1979 ) yaitu:
Gaya Gravitasi, yaitu gaya yang melalui pusat massa dari tiap segmen
tubuh manusia dengan arah kebawah. Besar gayanya adalah massa dikali
percepatan gravitasi ( F = m g )
Gaya Reaksi yaitu gaya yang terjadi akibat beban pada segmen tubuh
atau berat segmen tubuh itu sendiri.
Gaya otot yaitu gaya yang terjadi pada bagian sendi, baik akibat gesekan
sendi atau akibat gaya pada otot yang melekat pada sendi. Gaya ini
menggambarkan besarnya momen otot.
Memahami konsep inersia, massa, berat, tekanan, volume, densitas, berat
spesifik, torsi dan impuls memberikan landasan yang berguna untuk memahami
efek gaya.
Inersia : atau disebut kelembamaman, kecenderungan tubuh untuk
menolak perubahan dalam kondisi geraknya. Inersia berarti penolakan
terhadap tindakan atau untuk berubah
25
Massa (m) : jumlah materi yang menyusun tubuh dengan satuan massa
(kg)
Gaya (F) : dorongan atau tarikan yang bekerja pada tubuh. Setiap gaya
dicirikan oleh besarnya, arah dan titik penerapannya pada benda tertentu.
Berat badan, gesekan dan hambatan uadara atau air adalah semua
kekuatan yang umumnya bekerja pada tubuh manusia. Aksis kekuatannya
menyebabkan massa tubuh berakselerasi
Pusat gravitasi : pusat gravitasi atau pusat massa adalah titik dimana
berat badan seimbang , tidak peduli bagaimana posisi tubuh. Dalam
analisis gerakan, gerakan pusat gravitasi berfungsi sebagai indeks dari
total gerak tubuh. Dari perpektif kinetic , lokasi pusat massa menetukan
cara tubuh merespons kekuatan kesternal
Berat didefenisikan sebagai jumlah gaya gravitasi yang diberikan pada
tubuh. Secara aljabar, defenisinya adalah modifikasi dari defenisi umum
gaya, dengan bobot (wt) sama dengan massa (m) dikalikan dengan
percepatan gravitasi.
2. Sistem Penggumpil
Sistem tulang dan otot berfungsi sebagai sistem Penggumpil. Ada 3 Kelas
Sistem Pengumpil, yaitu :
a. Sistem Penggumpil Kelas pertama = Titik tumpuan terletak diantara gaya
berat dan otot
26
Gambar 4.2 sistem pengumpil kelas kedua
c. Sistem Penggumpil Kelas ketiga = Gaya otot terletak diantara ttik tumpuan
dan gaya berat
Keuntungan mekanik
Keuntungan mekanik didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya otot dan
gaya berat.
27
W IM
Keuntungan Mekanik=
M Iw
F. Kekuatan Otot
Setiap jenis otot mempunyai kemampuan yang khas dalam
menjalankan kerja biomekanik. Masing-masing memiliki kekuatan, kecepatan
28
dan ketelitian geraknya sendiri. Kekuatan otot bergantung juga pada dimana dan
ke arah mana kekuatan itu dikeluarkan.
Faktor yang mempengeruhi kekuatan otot:
tergantung dari banyaknya serat
kekuatan maksimum, serat otot 0.3-0.4 N/mm² (1 kg=10 N) dari cross
section dapat mengangkat beban 3 – 4 kg (30 – 40 N)
wanita dengan latihan yang sama dengan pria dapat mencapai kurang
dari 30% kekuatan pria
kekuatan paling besar pada saat permulaan kontraksi (relax)
Dalam dunia kerja yang menjadi perhatian adalah : Kekuatan kerja otot.
Kekuatan kerja otot bergantung pada :
Posisi anggota tubuh yang bekerja
Arah gerakan kerja.
Perbedaan kekuatan antar bagian tubuh.
Usia.
Kecepatan dan ketelitian.
Daya tahan jaringan tubuh terhadap beban.
Indeks massa tubuh (IMT) = berat badan (kg) : tinggi badan (m)²
Bagi sebagian orang, nilai indeks massa tubuh kemungkinan tidak akurat,
misalnya ibu hamil atau seorang atlet binaraga. Artinya, meski nilai IMT
mereka di atas normal, bukan berarti mereka memiliki lemak berlebih.
29
Penggolongan Berat Badan Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
30
Praktikum BMI
H. Aplikasi Biomekanika
Pada banyak kegiatan/ pekerjaan sehari-hari secara tidak langsung ilmu
biomekanika telah diaplikasikan. Dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu, seperti mengecat
langit-langit rumah atau operator dengan display yang tidak sesuai, ilmu biomekanika
menganalisanya sebagai pembebanan yang statis.
Jadi pada industri atau kehidupan sehari-hari aspek ilmu biomekanika adalah sebagai
berikut:
1. Dalam perindustrian, ilmu mekanika digunakan untuk mengukur
besarnya gaya yang dibutuhkan oleh seorang operator untuk melakukan suatu
pekerjaan dengan postur tubuhnya.
2. Dengan ilmu biomekanika, aplikasinya dalam industri menyatakan
besarnya gaya otot yang diperlukan oleh seorang operator dalam menyelesaikan
pekerjaan dengan menggunakan prinsip-prinsip fisika dan mekanika.
31
3. Dengan meng-aplikasikan ilmu biomekanika, kita mengetahui dan memahami
serta dapat menentukan sikap kerja yang berbeda dapat menghasilkan kekuatan
atau tingkat produktivitas yang terbaik.
4. Dengan ilmu biomekanika, aplikasinya digunakan dalam mengevaluasi
pekerjaan operator sehingga dapat menghasilkan cara kerja yang lebih baik
yang meminimumkan gaya dan momen yang dibebankan pada operator supaya
tidak terjadi kecelakaan kerja.
5. Aplikasinya yang lain adalah menentukan perancangan sistem tempat kerja
dengan pertimbangan dari gerakan-gerakan tubuh manusia/ pekerja.
Dengan ilmu biomekanika ini, jelas bahwa kita akan lebih mudah untuk menentukan
rancangan sistem tempat kerja, di samping tingkat ergonomisnya tinggi (maksudnya
tercipta keadaan lingkungan kerja yang ENASE) maka tingkat produktivitas meningkat
dan tingkat kecelakaan menjadi minimum.
Penerapan biomekanik dalam keperawatan dapat kita lihat pada pemenuhan kebutuhan
mobilisasi pasien, ergonomi, posisi yang seimbang, analisis gaya, traksi pada tulang,
sistem pengumpil dan lain-lain.
Berikut ini adalah penerapan biomekanika kerja
a. Posisi tubuh saat mengangkat benda
32
Gambar 8.2 Ilustrasi posisi
Punggung adalah salah satu organ tubuh yang bekerja nonstop selama
24 jam. Dalam keadaan tidur pun, punggung tetap menjalankan fungsinya
untuk menjaga postur tubuh. Punggung tersusun dari 24 buah tulang
belakang (vertebrae), dimana masing-masing vertebrae dipisahkan satu
sama lain oleh bantalan tulang rawan atau diskus. Seluruh rangkaian
tulang belakang ini membentuk tiga buah lengkung alamiah, yang
menyerupai huruf S.
Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat
beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dan
sebagainya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera
tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang
berlebihan. Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang
ditetapkan ILO sebagai berikut:
33
Semua pekerja harus diajarkan bagaimana cara mengangkat
beban yang baik. Metode kinetik dari pedoman penanganan harus
dipakai yang didasarkan pada dua prinsip :
Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung.
Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum
berat badan.
b. Posisi duduk
Lengkung paling atas adalah segmen servikal (leher), yang dilanjutkan
dengan segmen toraks (punggung tengah), dan segmen paling bawah
yaitu lumbar (punggung bawah). Lengkung lumbar inilah yang bertugas
untuk menopang berat seluruh tubuh dan pergerakan.
Berdasarkan data British Chiropractic Association, sekitar 32% populasi
dunia menghabiskan waktu lebih dari 10 jam sehari untuk duduk di depan
34
meja kerja. Separuh dari populasi tenrsebut tidak pernah meninggalkan
meja kerja, bahkan saat makan siang. Sementara itu, dua pertiga populasi
menambah porsi duduk tegak saat berada di rumah.
”Postur tubuh yang baik akan melindungi dari cedera sewaktu melakukan
gerakan karena beban disebarkan merata keseluruh bagian tulang
belakang,” ungkap Barbara Dorsch. Postur tubuh yang baik, lanjut dia,
akan dicapai jika telinga, bahu, dan pinggul berada dalam satu garis lurus
ke bawah.
35
Gambar 8.5 Ilustrasi posisi kerja berdiri
36
e. Pengguanaan pada Klinik
Traksi merupakan tindakan konservatif dalam penatalaksanaan patah
tulang sehingga tulang dapat menyambung dengan sempurna. Guna
mendapatkan hasil yang maksimal maka pembebanan traksi dan posisi
(sudut kemiringan) harus selalu di pertahankan sesuai dengan bentuk
tubuh manusia. Seperti pada gambar berikut:
Jenis-jenis Traksi:
a. Traksi leher
Dalam traksi leher, tubuh bagian leher dihubungkan dengan beban
agar menjaga posisi tubuh. Beban yang digunakan adalah 12 pounds.
b. Traksi Kulit
Pada traksi kulit, berat pemberat sebesar 1/10 dari berat badan
dengan catatan traksi kulit hanya diperuntukan bagi anak-anak kurang
dari 12 tahun.
37
Gambar 8.9 Traksi kulit
c. Traksi Tulang
Pada traksi tulang, pemberat W yang digunakan sebesar 1/7 dari berat
badan pasien
I. KELELAHAN
Dalam biomekanik kita akan berurusan dengan salah satu kejadian yang dinamakan
kelelahan. Kelelahan ini tidak lepas dari biomekanik karena dalam aplikasinya
biomekanik melihat orang secara mekanik, tetapi kodrat kemanusiaan pada manusia
tidak dapat dikesampingkan sehingga manusia/pekerja mempunyai keterbatasan yaitu
salah satunya keadaan yang dinamakan lelah.
Kelelahan adalah proses menurunnya efisiensi performansi kerja dan berkurangnya
kekuatan atau ketahanan fisik tubuh manusia untuk melanjutkan kegiatan yang harus
dilakukan.
Dalam bahasan lain, kelelahan didefinisikan sebagai suatu pola yang timbul pada
suatau keadaan yang secara umum terjadi pada setiap individu. Yang telah tidak
sanggup lagi untuk melakukan aktivitasnya.
Ada beberapa macam kelelahan yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang beberapa,
seperti:
38
1. Lelah otot, yang diindikasikan dengan munculnya gejala kesakitan ketika otot harus
menerima beban berlebihan.
2. Lelah visual, yaitu lelah yang diakibatkan ketegangan yang terjadi pada organ
visual (mata) yang terkonsentrasi secara terus menerus pada suatu objek.
3. Lelah mental, yaitu kelelahan yang datang melalui kerja mental seperti berfikir
sering juga disebut sebagai lelah otak.
4. Lelah monotonis, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh aktivitas kerja yang bersifat
rutin, monoton, ataupun lingkungan kerja yang menjemukan.
Sedangkan kelelahan yang disebabkan oleh sejumlah faktor yang berlangsung secara
terus menerus dan terakumulasi, akan menyebabkan apa yang disebut dengan lelah
kronis. Dimana gejala-gejala yang tampak jelas akibat lelah kronis dapat dicirikan
seperti:
Meningkatnya emosi dan rasa jengkel sehingga orang menjadi kurang toleraan
atau asosial terhadap orang lain.
Munculnya sikap apatis terhadap pekerjaan.
Depresi yang berat.
Upaya Mengurangi Kelelahan.
Problematika kelelahan akhirnya membawa manajemen untuk selalu berupaya mencari
jalan keluar. Karena kelelahan tidak segera ditangani secara serius akan menghambat
produktivitas kerja dan bisa menyebabkan kecelakaan kerja.
Adapun upaya-upaya untuk mengurangi kelelahan adalah sebagai berikut;
1. Sediakan kalori secukupnya sebagai input untuk tubuh.
2. Bekerja menggunakan metode kerja yang baik. Misalkan bekerja dengan
menggunakan prinsip ekonomi gerakan.
3. Memperhatikan kemampuan tubuh, artinya mengeluarkan tenaga tidak melebihi
pemasukannya dengan memperhatikan batasan batasannya.
4. Memperhatikan waktu kerja yang teratur. Berarti harus dilakukan pengaturan
terhadap jam kerja, waktu istirahat, dan sarana-sarananya. Masa-masa libur dan
rekreasi.
39
5. Mengatur lingkungan Fisik sebaik baiknya, seperti temperatur, kelembaban,
sirkulasi udara, pencahayaan kebisingan getaran, bau/wangi-wangian.
6. Berusaha untuk mengurangi monotoni warna dan dekorasi ruangan kerja,
menyediakan musik, menyediakan waktu-waktu olah raga.
40
LATIHAN SOAL (POST TEST) BIOMEKANIKA
2. Gaya pada tubuh terdiri dari yang dapat diketahui contoh bagian tubuh kita
menabrak (membentur) meja dan gaya dalam tubuh tidak diketahui contoh: otot
menahan beban. Kekuatan kerja otot bergantung pada kecuali…
A. Posisi anggota tubuh yang bekerja
B. Posisi gerak
C. Perbedaan kekuatan antar bagian tubuh.
D. Kecepatan dan ketelitian.
E. Daya tahan jaringan tubuh terhadap beban
ANS : B
3. Biomekanika adalah cabang ilmu fisika kesehatan yang mempelajari terkait
mekanika gerak pada manusia, salah satunya adalah kegiatan dasar pengukuran.
41
Pada kegiatan pengukuran ada beberapa variabel yang mempengaruhi kualitas
pengukuran. Hal tersebut adalah …
A. Ketepatan Alat Ukur
B. Besaran yang di ukur
C. Satuan yang di tunjukan alat ukur
D. Alat ukur
E. Akuasi dan presisi Pengukuran
ANS : E
4. Dasar asal mula gaya adalah gaya gravitasi, tarik-menarik antara 2 benda, misalkan
berat badan, terjadinya varises. Saat tubuh dalam keadaan setimbang maka …
A. jumlah gaya sama dengan nol
B. jumlah momen gaya yang ada sama dengan nol.
C. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis
D. jumlah gaya sama dengan momen gaya
E. jumlah gaya dan momen gaya yang ada sama dengan nol
ANS : E
5. Perhatikan gambar berikut:
A. Kelas pertama dengan Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
B. Kelas kedua dengan Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
C. Klas ketiga dengan Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat
D. Klas pertama dengan Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat
E. Kelas ketiga dengan Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
42
6. Perhatikan gambar berikut:
Pada traksi tulang berikut
Jika berat badan penderita traksi tulang adalah 1400 N (massa penderita = 140 Kg),
berapakah berat pemberat (W) pada traksi tulang tersebut?
A. 10 N
B. 14 N
C. 385 N
D. 100 N
E. 200 N
ANS : E
7. Jaringan otot uterus memiliki tahanan 2,0 kiloOhm dan tegangan listrik 120 miliVolt,
berapa miliAmperekah besarnya kuat arus listrik yang mengalir pada otot uterus
tersebut?
A. 6 mA
B. 0,6 mA
C. 0,06 mA
D. 0,0006 mA
E. 0,00006 mA
8. Pada aktifitas otot skelet selama 15 menit, berapa kalorikah energi yang dihasilkan,
jika beda potensial dalam serabut otot sebesar 100 mV, sedangkan hambatan pada
serabut otot sebesar 3 kΩ?
A. 0,00072
B. 0,072
C. 0,72
D. 0.03
43
E. 0, 003
9. Faktor bahwa kekuatan otot laki laki lebih besar dari perempuan adalah …
A. Setiap jenis otot mempunyai kemampuan yang khas dalam menjalankan
kerja biomekanik
B. Masing-masing memiliki kekuatan, kecepatan dan ketelitian geraknya
sendiri
C. Kekuatan otot bergantung juga pada dimana dan ke arah mana kekuatan
itu dikeluarkan
D. Kekuatan otot tergantung dari banyaknya serat
E. Daya tahan jaringan tubuh terhadap beban laki laki lebih kecil dibanding
wanita
ANS : D
10. Pada aktivitas system laktat, Kelelahan latihan jangka panjang disebabkan oleh
faktor berikut, kecuali ..
A. Glukosa darah menurun
B. Local muscular fatique (glycogen menurun)
C. Air dan elektrolit menurun
D. Kejenuhan dan kelelahan fisik
E. Ketersediaan energy makanan
ANS: E
Selanjutnya Isi
44
DAFTAR PUSTAKA
45