Anda di halaman 1dari 11

MEKANISME GERAK DAN POSTUR TUBUH

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Fisiologi

Dosen Pembimbing : Ibu Emi Ferawati, M. Keb

Disusun oleh tingkat 1 A kelompok 1

1. Ade Ummi
2. Adinda Afifah Nurul Aini
3. Adinda Prasanda Ayu
4. Ainusyururi
5. Ai Nurpaidah
6. Ayu Indriyani Agustin
7. Bella Nabila
8. Calista Rizq Anindya
9. Cindy Nurlaela
10. Dafina Rahmawati
11. Dede Amalia

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEBIDANAN

Jalan Jenderal Ahmad Yani km 2 Rangkasbitung

2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya,
Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Mekanisme Gerak dan Postur
Tubuh ” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Fisiologi. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang cara mekanisme pergerakkan otot dalam tubuh dan
masalah-masalah gangguan pada otot bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Banten, 16 Juli 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisiologi atau Ilmu Faal adalah salah satu dari cabang-cabang biologi yang
mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan.[1] Istilah fisiologi berasal dari bahasa Yunani
yaitu physis dan logos yang berarti alam dan cerita. Metode ilmiah yang digunakan dalam
fisiologi bertujuan untuk mempelajari fungsi fisika dan kimia dari biomolekul, sel, jaringan,
organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan. Kajian mengenai fisiologi dimulai
ketika ahli anatomi William Harvey menjelaskan adanya sirkulasi darah pada abad ke-17
Masehi. Fisiologi kemudian menjadi sebuah disiplin ilmiah melalui buku teks berjudul
Institutiones Medicae (1708) yang ditulis dan diajarkan oleh Herman Boerhaave di Leiden.
Mekanisme dan sifat khusus tubuh manusia hidup diluar pengendalian Kita
sendiri, misalnya rasa haus dan lapar yang membuat kita mencari minum dan makan,
perasaan dingin membuat kita mencari kehangatan dan perlindungan. Manusia sebenarnya
bergerak secara otomatis, kita mempunyai perasaan, pikiran, dan pengetahuan yang
merupakan suatu rangkaian kehidupan yang otomatis memungkinkan kita hidup pada
berbagai keadaan. Pada manusia gugusan sel berfungsi khusus yang terdiri dari sistem
saluran pencernaan untuk mencerna dan mengadopsi makanan, sistem pernapasan untuk
mengambil oksigen dan mengeluarkan CO2 dan sebagainya. Tata kerja masing-masing
sistem berperan dalam fungsi tubuh secara keseluruhan.
Postur adalah sesuatu yang identik dengan susunan yang ada pada bagian tubuh.
Postur pada seseorang bisa berubah secara fisiologis seiring berjalannya usia seseorang
tersebut. Menurut Society of Obstetricians and Gynaecologis of Canadaperubahan postur
pada seseorang dimulai ketika seseorang tersebut berumur antara 25 - 40 tahun.
Perubahan postur yang terjadi juga tergantung terhadap pengaruh pertumbuhan struktural
dari tulang serta juga dipengaruhi oleh gaya hidup dan aktivitas sehari-hari orang tersebut.

1.2 Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini selain untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Fisiologi adalah untuk mengetahui, memahami, mempelajari, menambah ilmu pengetahuan
tentang hal-hal yang menjadi ranah dan tanggung jawab sebagai seorang tenaga medis,
untuk mengetahui mekanisme gerak dan postur tubuh, dan memperluas wawasan Kami.
BAB II

Sistem Otot

Sistem otot adalah sistem organ pada hewan dan manusia yang mengizinkan makhluk
tersebut bergerak. Sistem otot pada vertebrata di kontrol oleh sistem saraf, walaupun
beberapa otot (seperti otot jantung) dapat bergerak secara otonom. Manusia sendiri memiliki
sekitar 650 jenis otot rangka.

Sistem otot manusia berdasarkan jenisnya

Otot merupakan salah satu dari empat jaringan yang paling penting di dalam tubuh. Jaringan
ini terbuat dari sel-sel khusus yang disebut dengan serabut. Jaringan otot terbagi ke dalam
tiga jenis yang berbeda.

Jenis-Jenis Jaringan Otot ini di antaranya :

1. Otot Polos (Smooth Muscle) dapat ditemukan di dinding organ dalam seperti
pembuluh darah, saluran pencernaan, saluran pernapasan, kandung kemih, hingga
rahim. Tak hanya itu, otot polos juga dapat ditemukan pada mata. Ciri-ciri dari otot
polos adalah berbentuk gelendong atau memiliki poros dengan satu inti pusat.
Mekanisme kontraksi otot ini adalah berkontraksi perlahan dan berirama.

2. Otot Jantung (Heart Muscle) berbeda dengan otot polos yang dapat ditemukan di
beberapa lokasi di dalam tubuh, otot jantung hanya terdapat pada dinding jantung
dan di kontrol oleh sistem saraf otomatis. Sel otot jantung memiliki garis-garis terang
dan gelap yang disebut lurik. Susunan serat protein di dalam sel menyebabkan pita
terang dan gelap ini. Sel otot jantung berbentuk silindris memanjang, dengan satu inti
sel di tengah.
3. Otot Rangka merupakan bagian dari sistem otot yang memiliki kaitan erat dengan
sistem muskuloskeletal. Pengertian dari otot rangka adalah jaringan otot yang
melekat pada tulang manusia. Otot rangka menjadi satu-satunya jaringan otot yang
bisa dikendalikan secara sadar. Pada sistem otot manusia, otot rangka menjadi
salah satu yang terpenting karena lokasinya yang berada pada seluruh bagian tubuh.
Fungsi otot rangka adalah berkontraksi untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh
lebih dekat ke tulang yang melekat pada otot. Sel otot rangka sama dengan sel otot
jantung yaitu memiliki lurik. Namun, sel otot rangka berbentuk silindris bercabang
dan memiliki inti sel banyak di setiap seratnya.
Fungsi Sistem Otot Manusia

1. Melakukan gerakan tubuh,


2. Mengatur postur tubuh,
3. Menjaga keseimbangan,
4. Mendukung peredaran darah manusia,
5. Membantu proses pernapasan,
6. Mendukung proses pencernaan, dan
7. Mendorong bayi saat persalinan

Pengelompokkan Otot Rangka

1. Otot kepala dan leher


2. Otot batang tubuh
3. Otot ekstremitas atas
4. Otot ekstremitas bawah

Mekanisme Kontraksi Otot Rangka

Secara mekanisme kontraksi otot adalah terjadinya sliding filamen sedangkan


rangkaian proses kontraksi secara sederhana merupakan adanya rangsangan dari otak
melalui akson neuron motorik ke serabut otot, asetilkolin yang berada disynaptic gutter akan
berikatan dengan reseptornyapada sarkolema, sehingga terjadi depolarisasi membran dan
menimbulkan potensial aksi sel otot rangkaserta menyebabkan  ion natrium dan kalium
keluar, dan potensial aksi yang disebarkan dari membran sel akan diteruskan melalui
tubulus T, selanjutnya merangsang terminal sisterna sarkoplasmik retikulumuntuk
melepaskan ion kalsium. Ion kalsium akan berikatan dengan troponin pada filamen aktin dan
mendorong filamen tropomiosin menutup celah-celah aktivesite filamen aktin, sehingga
aktivesite terbuka.
Otot merupakan jaringan peka yang dapat dirangsang untuk menimbulkan suatu
potensial aksi. Otot rangka melekat pada tulang dan berperan sebagai sistem perototan
yang menggerakan tubuh. Aktivitas otot diatur oleh susunan saraf melalui persarafan
motorik. Otot rangka tersusun dari serat-serat yang merupakan balok penyusun (building
bloks) sistem otot. 40% dari berat badan manusia terdiri dari otot rangka dan 10% terdiri dari
otot polos dan jantung. Mekanisme kontraktil otot rangka tergantung dari protein miosin,
aktin, troponin dan tropomiosin. Ciri filamen miosin tebal, sedangkan filamen aktin tipis.
Sebagian saling bertautan sehingga menyebabkan myofibril secara bergantian menunjukan
pita terang dan gelap. Pita ini saling tumpang tindih dan terjadi penonjolan dari sisi filamen
miosin. Penonjolan ini dinamakan jembatan penyeberangan (cross bridge).

Jenis Kontraksi Otot

1. Kontraksi Konsentrik
Tipe kontraksi yang satu ini biasanya terjadi saat otot digunakan untuk
mengangkat atau memindahkan sebuah benda. Saat itu kontraksi dimulai dengan
timbulnya ketegangan pada otot yang membuatnya memendek. Baru setelah itu, otot
cukup kuat untuk mengangat benda tersebut. Tipe ini termasuk kontraksi otot yang
paling sering terjadi. Pada mekanisme kontraksi otot ini, gaya yang dihasilkan selalu
kurang dari kekuatan maksimum otot.
Ketika kekuatan yang dibutuhkan otot untuk mengangkat benda berkurang,
kecepatan kontraksi justru meningkat. Hal ini terjadi hingga otot berhasil mencapai
kecepatan kontraksi paling maksimum.
2. Kontraksi Eksentrik
Tipe berikutnya disebut dengan kontraksi eksentrik, yaitu gerakan otot
yang memanjang atau meregang. Mekanisme kerja otot pada saat kontraksi ini
terjadi adalah serabut otot akan meregang akibat kekuatan dari luar otot yang lebih
besar dari yang dapat dihasilkan oleh otot itu sendiri.
Ada dua hal yang perlu Anda ingat mengenai mekanisme kerja otot pada
kontraksi eksentrik ini. Pertama, tekanan yang dihasilkan oleh kontraksi ini sangat
tinggi jika dibandingkan dengan kekuatan maksimum otot.
Salah satu contoh dari kontraksi eksentrik adalah saat Anda hendak
meletakkan benda di bawah secara perlahan. Kontraksi eksentrik terjadi karena
fleksor lengan harus aktif untuk mengontrol jatuhnya benda. Ini artinya, Anda bisa
saja meletakkan barang yang sangat berat meski tidak mampu mengangkatnya.
Kedua, ketegangan otot yang dihasilkan tidak bergantung pada kecepatan
otot saat memanjang. Artinya, otot rangka dapat menahan gaya yang dihasilkan saat
otot memanjang. Jika sedang melakukan latihan kekuatan dengan menggunakan
dumbbell, kontraksi ini akan terjadi saat Anda menurunkan dumbbell dari bahu ke
arah yang sejajar dengan paha depan. Anda mungkin bisa merasakan otot
memanjang pada saat itu.
3. Kontraksi Isometric
Untuk tipe kontraksi otot yang satu ini juga dikenal sebagai kontraksi
yang statis. Pasalnya, tidak seperti tipe-tipe kontraksi sebelumnya, otot tidak
memendek atau memanjang dan tetap pada panjangnya seperti pada kondisi
normal. Contoh terjadinya kontraksi isometrik adalah saat sedang membawa benda
di hadapan Anda. Pada saat itu, beban dari benda yang Anda bawa akan tertarik ke
bawah. Namun, tangan dan lengan Anda akan melawan dengan kekuatan yang
sama besarnya ke arah atas. Mengingat Anda tidak mengangkat atau menurunkan
lengan, otot biseps akan mengalami kontraksi isometrik. Kekuatan yang dihasilkan
pada kontraksi isometrik akan sepenuhnya bergantung pada panjang otot saat terjadi
kontraksi.

Energi untuk Kontraksi

Sumber Energi Kontraksi Otot terdapat 3 jenis sumber energi untuk kontraksi otot rangka :

1) Fosfokreatin yang mengandung banyak ATP dan dapat langsung digunakan oleh
otot tetapi cepat habis (sekitar 5-8 detik).
2) Proses glikolisis dari glikogen membentuk asam piruvat dan asam laktat. Reaksi ini
tidak memerlukan oksigen dan pembetukan energi 2,5 kali lebih cepat dari
mekanisme fosforilasi oksidatif. Namun karena akumulasi asam laktat biasanya otot
mudah mengalami kelelahan dalam beberap menit.
3) Fosforilasi oksidatif merupakan kombinasi antara oksigen dengan produk glikolisis
tetapi membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan energi. Umumnya 95%
sumber energi otot didapatkan dari sumber ini.

Masalah-Masalah pada Gangguan Otot

1. Distrofi Otot
Distrofi menyebabkan otot melemah. Gangguan ini bersifat genetik
alias diturunkan dari orang tua ke anak. Penyebabnya adalah mutasi gen yang
berperan menjalani fungsi dan pembentukan struktur otot. Pada kasus yang parah,
distrofi otot bisa memengaruhi jantung dan otot pernapasan lain. Sayangnya, hingga
kini belum ada obat yang menyembuhkan distrofi. Pengobatan hanya ditujukan untuk
meringankan gejala penyakit, cacat fisik, dan masalah kesehatan lain yang muncul.
2. Penyakit Parkinson
Parkinson disebabkan karena sel saraf otot tidak menghasilkan cukup
dopamin. Parkinson juga merupakan penyakit genetik dan di pengaruhi oleh usia
yang sudah tua. Gangguan ini membuat pengidapnya sulit mengendalikan
pergerakan otot-otot tubuh, sehingga mengalami tremor pada tangan, lengan, kaki,
wajah, dan anggota gerak lain. Bila terus memburuk, pengidap parkinson mengalami
kesulitan berjalan, berbicara, dan beraktivitas. Penyakit ini dapat diobati atau minimal
tremor bisa dikendalikan agar pengidapnya masih dapat melakukan aktivitas dengan
normal.

3. Fibromyalgia
Fibromyalgia ditandai rasa nyeri di bagian tubuh tertentu. Gejalanya
berupa nyeri, otot kaku, mudah lelah, sakit kepala, sulit tidur, gangguan memori, dan
sakit perut. Fibromyalgia belum diketahui penyebab pastinya. Namun kelainan pada
bahan kimia tertentu (neurotransmitter) di otak, perubahan cara sistem saraf dalam
memproses pesan nyeri, kelainan genetik, stres fisik atau emosional, dan infeksi
tertentu diduga menjadi penyebabnya.
4. Keseleo
Keseleo atau terkilir adalah cedera pada ligamen, jaringan penghubung
dua atau lebih tulang pada sendi. Gangguan ini termasuk keluhan umum yang terjadi
pada pergelangan kaki akibat aktivitas fisik. Biasanya keseleo terjadi saat berjalan
atau berolahraga pada medan yang tidak rata, jatuh pada posisi yang salah, dan
teknik latihan yang salah saat berolahraga. Gejala yang muncul tergantung tingkat
keparahan, tapi seringkali berupa nyeri, pembengkakan, dan memar.
5. Kram Otot
Sama seperti keseleo, kram otot termasuk keluhan umum yang terjadi
secara mendadak. Biasanya kram berlangsung selama beberapa detik hingga menit.
Penyebabnya bisa karena otot terlalu sering digunakan, gangguan sirkulasi darah
pada otot, dehidrasi, kurangnya asupan mineral dalam tubuh, dan gangguan saraf.
6. Tendinitis
Tendinitis adalah radang otot yang terjadi akibat jaringan fleksibel
penghubung otot ke tulang (tendon) bengkak parah. Gangguan ini biasanya terjadi di
pergelangan tangan, pergelangan kaki, siku, bahu, dan lutut.
7. Atrofi Otot
Atrofi terjadi ketika massa otot menurun atau hilang. Penyebabnya
adalah tidak bergerak dalam waktu lama, cedera otot, dan penyakit saraf yang
memicu kelumpuhan.

8. Myositis
Myositis adalah peradangan jaringan otot yang disebabkan karena
cedera, infeksi, dan penyakit autoimun. Gejalanya berupa otot melemah, muncul
ruam kulit, mudah lelah saat berdiri atau berjalan, sering terjatuh, sulit bernapas, dan
sulit menelan (disfagia)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mekanisme dan sifat khusus tubuh manusia hidup diluar pengendalian Kita
sendiri, misalnya rasa haus dan lapar yang membuat kita mencari minum dan makan,
perasaan dingin membuat kita mencari kehangatan dan perlindungan. Postur adalah
sesuatu yang identik dengan susunan yang ada pada bagian tubuh. Sistem otot adalah
sistem organ pada hewan dan manusia yang mengizinkan makhluk tersebut bergerak. Otot
merupakan salah satu dari empat jaringan yang paling penting di dalam tubuh.
Secara mekanisme kontraksi otot adalah terjadinya sliding filamen, sedangkan
rangkaian proses kontraksi secara sederhana merupakan adanya rangsangan dari otak
melalui akson neuron motorik keserabut otot, asetilkolin yang berada disynaptic gutter akan
berikatan dengan reseptornyapada sarkolema, sehingga terjadi depolarisasi membran dan
menimbulkan potensial aksi sel otot rangkaserta menyebabkan  ion natrium dan kalium
keluar, dan potensial aksi yang disebarkan dari membran sel akan diteruskan melalui
tubulus T, selanjutnya merangsang terminal sisterna sarkoplasmik retikulumuntuk
melepaskan ion kalsium. Ion kalsium akan berikatan dengan troponin Cpada filamen aktin
dan mendorong filamen tropomiosin menutup celah-celah aktivesite filamen aktin, sehingga
aktivesite terbuka.

3.2 Saran
Saat sedang membawa benda di hadapan Anda. Pada saat itu, beban dari
benda yang Anda bawa akan tertarik ke bawah. Namun, tangan dan lengan Anda akan
melawan dengan kekuatan yang sama besarnya ke arah atas. Mengingat Anda tidak
mengangkat atau menurunkan lengan, otot biseps akan mengalami kontraksi isometrik.
Kekuatan yang dihasilkan pada kontraksi isometrik akan sepenuhnya bergantung pada
panjang otot saat terjadi kontraksi.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://eprints.ums.ac.id/47939/1/BAB%20I.pdf
2. https://studylibid.com/doc/170785/1.-makalah-gerak-refleks-dan-postur-tubuh
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologi
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_otot
5. https://hellosehat.com/muskuloskeletal/sistem-otot-manusia/
6. http://menssana.ppj.unp.ac.id/index.php/jm/article/view/25
7. https://www.halodoc.com/artikel/8-penyakit-penyebab-gangguan-pergerakan-otot
8. https://hellosehat.com/muskuloskeletal/mekanisme-kerja-otot/
9. https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2016/10/FISIOLOGI-OTOT-
RANGKA.pdf
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai