Anda di halaman 1dari 35

BIOMEKANIK BIOLISTRIK,

FLUIDA, BIO-OPTIK
ILMU BIOMED DASAR
D-III KEPERAWATAN PADANG
NAMA KELOMPOK
Anastasya Syaputri
Indah Lufisa Winanda
Indri Viska Amelia
Mainia Novani
Nabilla Rifda Helmi
Putri Asani
Rafles Jastin
Revi Dayoska
Tiara Oktaviana
Wahyuni Firma Aulia
BIOMENIKA (DASAR GERAK & GAYA TUBUH)

Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor


yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar fisika,
matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya
yang terjadi pada tubuh.
HUKUM NEWTON 1
 
Sebuah benda terus berada pada keadaan  awalnya yang diam atau bergerak dengan kecepatan
konstan kecuali benda itu dipengaruhi oleh gaya yang tak seimbang, atau gaya luar neto. Secara
sederhana Hukum Newton I mengatakan bahwa perecepatan benda nol jika gaya total (gaya
resultan) yang bekerja pada benda sama dengan nol. Secara matematis dapat ditulis.

F neto = 0
HUKUM NEWTON 2
Percepatan sebuah benda (a) berbanding terbalik
dengan massanya (m) dan sebanding dengan gaya
neto (F) yang bekerja padanya :

F = ma
HUKUM NEWTON 3
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada F aksi = F reaksi.
gaya timbul di alam semesta ini, tanpa F aksi = gaya pada benda yang
keberadaan gaya lain yang sama dan bekerja.
berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya
bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda F reaksi = gaya reaksi benda
itu akan mengerjakan gaya yang sama besar akibat gaya aksi.
namun berlawanan arah (reaksi). Dengan kata
lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak
pernah ada gaya yang muncul sendirian.
JENIS-JENIS GAYA
GAYA BERAT
Berat sebuah benda adalah gaya tarikan
gravitasi antara benda dan bumi. Gaya ini
sebanding dengan massa m benda itu dan
medan gravitasi , yang juga sama dengan
percepatan gravitasi jatuh bebas :

Berat bergantung pada lokasi benda,


karena g bergantung pada lokasi. Gaya berat
selalu tegak lurus kebawah dimana pun posisi
benda diletakkan, apakah dibidang horisontal,
Berat benda sifat intrinsik benda. vertikal ataupun bidang miring
GAYA NORMAL
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada
bidang sentuh antara dua prmukaan yang
bersentuhan, dan arahnya selalu tegak lurus
bidang sentuh.
GAYA GESEK
Bila dua benda dalam keadaan Gaya gesek (friksi) sangat penting dalam
bersentuhan, maka keduanya dapat saling kehidupan keseharian terutama tubuh.
mengerjakan gaya gesekan. Gaya-gaya gesekan [1] Salah satu fungsi yang sangat penting dari
itu sejajar dengan permukaan benda-benda di kantong perikardial yang menyelubungi
titik persentuhan. jantung adalah untuk menampung cairan
perikardial yang menjaga agar membran
tetap terpisah dan tidak saling bergesekan
akibat friksi yang berasal dari dentuman
jantung.
[2] Cairan sinovial mengurangi friksi dengan
cara bertindak sebagai pelumas atau penurun
friksi antara ujung-ujung tulang yang dilapisi
kartilago pada sendi sinovial, mis: sendi lutut
GAYA-GAYA PADA TUBUH
Keadaan Statis Keadaan Dinamis
“Bila gaya selama domain waktu tertentu bisa “Bila gaya besar atau arah vektornya berubah
(magnitude) dan arah vektornya tetap konstan adalah terhadap waktu merupakan gaya-gaya dinamis”.
gaya statis”
Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis adalah
Gaya Berat dan Gaya Otot sebagai Sistem Pengumpil kemampuan untuk mempertahankan
Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dlm Gaya paling sering diterapkan untuk
keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen gaya yang
ada sama dengan nol. Tulang dan otot tubuh manusia
menstabilkan ekstremitas yang cedera leher,
berfungsi sebagai sistem pengumpil. punggung, atau area pelvik. Traksi terapeutik
didapat dengan memberikan tarikan pada kepala,
tubuh atau anggota gerak menuju sedikitnya dua
arah, mis: tarikan traksi dan tarikan traksi
lawannya. Gaya traksi – lawan atau gaya
keduanya biasanya berasal dari: >> berat tubuh
pasien pada saat bertumpu atau berat lain.
PENERAPAN ANALISA
GAYA DALAM TERAPAN
KESEHATAN
GAYA BERAT TUBUH & POSISI DUDUK YANG
MENYEHATKAN TULANG BELAKANG
Berdasarkan data British Chiropractic Association,
sekitar 32% populasi dunia menghabiskan waktu lebih dari 10
jam sehari untuk duduk di depan meja kerja. Separuh dari
populasi tenrsebut tidak pernah meninggalkan meja kerja,
bahkan saat makan siang. Sementara itu, dua pertiga populasi
menambah porsi duduk tegak saat berada di rumah.
”Postur tubuh yang baik akan melindungi dari cedera
sewaktu melakukan gerakan karena beban disebarkan merata Kelebihan dari posisi ini adalah:
keseluruh bagian tulang belakang,” ungkap Barbara Dorsch. Posisi duduk dengan sudut kemiringan 135 derajat akan
Postur tubuh yang baik, lanjut dia, akan dicapai jika telinga, memperbaiki sirkulasi darah di bagian bawah tubuh, sehingga
bahu, dan pinggul berada dalam satu garis lurus ke bawah. dapat terhindar dari gangguan varises, selulit, dan penggumpalan
Duduk dalam posisi tegak 90 derajat, kerap darah di kaki serta mengurangi kelelahan di kaki. “Tubuh akan
menyebabkan timbulnya pergerakan sendi belakang sehingga terasa lebih rileks, sehingga mengurangi terjadinya ketegangan
posisi tubuh tidak seimbang. Maka itu, posisi duduk santai otot,” papar Barbara.
dengan postur miring 135 derajat adalah posisi terbaik. Dalam Duduk dengan posisi kemiringan 135 derajat juga akan
posisi ini, tulang belakang akan berada dalam posisi ideal, di menghasilkan mobilitas yang lebih baik, mudah bergerak di atas
mana tulang belakang bagian bawah akan berbentuk seperti kursi, dan lebih mudah untuk naik turun kursi.
huruf S
TRAKSI DALAM PRAKTIK KLINIK
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau
alat lain untuk menangani kerusakan atau gangguan pada
tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani
fraktur, dislokasim atau spasme otot dalam usaha untuk
memperbaiki deformitas dan mmpercepat penyembuhan.
Ada dua tipe utama dari traksi : traksi skeletal dan traksi
kulit, dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan.
Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang
diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai, pelvis atau tulang
belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah
yang berlawanan yang disebut dengan countertraksi.
Tahanan dalam traksi didasari pada hokum ketiga (Footner,
1992 and Dave, 1995). Traksi dapat dicapai melalui tangan
sebagai traksi manual, penggunaan talim splint, dan berat
sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan
tongs yang dimasukkan kedalam tulang sebagai traksi
skeletal (Taylor, 1987 and Osmond, 1999).
FISIKA BIOLISTRIK
PENGERTIAN
Biolistrik adalah ilmu yang mempelajari tentang potensial listrik pada organ tubuh.
Pada biolistrik ada dua aspek yang memegang peranan penting yaitu: Kelistrikan dan
Kemagnetan yang timbul pada tubuh manusia, serta penggunaan listrik dan magnet pada
permukaan tubuh manusia.
Tegangan (voltage) listrik atau sering disebut potensial listrik dapat dihasilkan oleh sel-sel
tubuh. Tegangan yang dihasilkan disebut sebagai tegangan-bio atau biopotensial. Tegangan yang
paling besar dihasilkan oleh sel-sel saraf (nerve) dan sel-sel otot (muscle). Tegangan yang terjadi
pada sel, (selanjutnya disebut tegangan sel (cell potentials)), terus menerus terjaga keberadaannya,
dan untuk menjaganya, sejumlah besar energi dibutuhkan. Jadi, energi yang disuplai ke dalam
tubuh, sebanyak paling tidak 25% digunakan untuk menjaga kehadiran tegangan pada sel.
HUKUM OHM
Hukum Ohm disampaikan oleh George
Simon Ohm (1826), yang isinya menyatakan
bahwa “beda potensial di antara dua ujung
konduktor berbanding lurus dengan arus listrik
yang melewatinya.”

Rumusan hokum Ohm di atas melibatkan


unsur beda potensial (tegangan), arus listrik dan
hambatan (tahanan) listrik.
HUKUM JOULE
Hukum Jolule menyebutkan bahwa arus
listrik (A) yang melalui suatu konduktor
dengan tegangan (V), dalam waktu tertentu
(t) akan menghasilkan kalor (W atau H). Jadi
unsur yang terlibat dalam Hukum Joule Formula Hukum Joule:
adalah:
W = VIt
1. tegangan listrik (V) dengan satuan Volt (V).. H = 0,24. VIt  (karena 1 Joule=0,24
2. arus listrik (I) dengan satuan Ampere (A). kalori)

3. waktu (t) dengan satuan sekon atau detik


(s atau dt.).
4. Energi (W) dengan satuan Joule (J).
5. Energi panas (H) dengan satuan kalori(Kal)
MACAM GELOMBANG
ARUS BIOLISTRIK
Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang saraf
motoris atau saraf sensoris. Gelombang yang dimaksud diantaranya :
1. Arus bolak balik/sinosuidal
2. Arus setengah gelombang
3. Arus setengah penuh
4. Arus searah murni
5. Faradik
6.  Sentakan faradik
7.  Sentakan sinosuidal
8.  Galvanik yang interuptus
9.  Arus gigi gergaji
KELISTRIKAN DAN
KEMAGNETAN DALAM
TUBUH MANUSIA
1. Sistem Syaraf dan Neuron
a.    Sistem saraf pusat
b.   Sistem saraf otonom
2.   Kelistrikan Saraf
3.   Perambatan Potensial Aksi
a.    Periode refrekter absolut. Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur
kekuatan untuk menghasilkan potensial aksi yang lain.
b.    Periode refrekter relatif. Setelah sel membran mendeteksi repolarisasi seuruhnya maka
dari periode refrekter absolut akan menjadi periode refrekter relatif, dan apabila ada
stimulasi/rangsangan yang kuat secara normal akan menghasilkan potensial aksi yang baru. 
4.   Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal Junction
5.   Kelistrikan Otot Jantung
6.   Konsentrasi ion di dalam dan di luar sel
PENGGUNAAN LISTRIK
DAN MAGNET PADA
PERMUKAAN TUBUH
Pada tahun 1890 Jacques A.D. Arsonval telah menggunakan listrik berfrekwensi rendah
untuk menimbulkan efek panas. Tahun 1992 telah pula menggunakan listrik dengan
frekwensi 30 MHz untuk memanaskan yang disebut “Short Wave Diaththermy”. Pada
1950 sudah diperkenalkan penggunaan gelombang mikro dengan frekwensi 2.450
MHz untuk keperluan diathermi dan pemakain radar.
ARUS LISTRIK
Listrik Berfrekuensi Rendah Listrik Berfrekuensi Tinggi
Batas frekuensi antara 20 Hz sampai dengan Yang tergolong berfrekuensi tinggi adalah frekuensi
500.000 z frekuensi rendah ini mempunyai efek arus listrik diatas 500.000 siklus perdetik (500.000 Hz).
merangsang saraf dan otot sehingga terjadi kontraksi Listrik berfrekuensi tidak mempunyai sifat merangsang
otot. Untuk pemakain dalam jantung waktu singkat saraf motoris atau saraf sensoris, kecuali dilakukan
dan bersifat merangsang persarafan otot, maka rangsangan dengan pengulangan yang lama. Frekuensi
dipakai arus faradic. Sedangkan untuk jangka waktu sifat ini maka frekuensi tinggi digunakan dalam bidang
lama dan bertujuan merangsang otot yang telah kedokteran di bagi menjadi 2 bagian yaitu:
kehilangan persarafan maka dipakai arus listrik yang a.    Short Wave Diathermy ( Diatermi Gelombang
intereptur/terputus-putus atau arus DC yang telah Pendek)
dimodifikasi.
b.   Mikro Wave Diathermy ( Diatermi Gelombang Mkro)
Selain arus DC ada pula menggunakan arus AC
dengan frekuensi 50 Hz arus AC ini serupa dengan
arus DC, mempunyai kemkampuan antara lain:
merangsang saraf sensorik, merangsang saraf
motoris, dan berefek kontraksi otot.
TIPE-TIPE FLOWMETER
ELEKTROMAGNETIK
a.  Flowmeter gelombang sinus:
b.  Flowmeter elektromagnetik gelombang pulsa:
c.   Transduser:
d.   Preamplifier:
e.   Rangkaian Gating:
f.    Bandpass amplifier:
g.    Detektor:
h.   Low Pass Filter dan Tahapan keluaran:
i.    Magnet current drive:
j.    Zero Flow Reference Line:
FLUIDA
PENGERTIAN
Fluida adalah zat yang mengalir termasuk Fluida terdiri dari 2 macam yaitu :
gas dan zat cair. Zat cair meliputi air,darah, asam 1. Zat Cair (Liquid).Zat cair tidak mudah
H2SO4,dll. Zat gas meliputi udara, oksigen, dimampatkan ( Incompressible)
nitrogen,CO2,dan sebagainya. Selain itu Fluida 2. Zat Gas. Gas mudah dimampatkan
adalah zat – zat yang berubah bentuk secara (Compressible)
kontinyu atau terus menerus bila terkena
tegangan geser, berapapun kecilnya tegangan
geser itu (Ł). Adapun sifat-sifat dari zat cair yaitu:
Tegangan Geser (Ł) = F /A 1.Molekul-molekul terikat secara longar namun
tetap berdekatan.
Dimana : F = Gaya geser
2.Tekanan yang terjadi oleh karena ada gaya
A = Luas Permukaan gratifitas bumi yang bekerja terhadapnya.
3.Tekanan terjadi secara tegak lurus pada
bidang.
VISKOSITAS
Viskositas adalah kekentalan, viskositas sangat mempengaruhi sifat – sifat fluida. Contoh benda
yang di viskos (kental) adalah madu, sirup, aspal cair. Sedangkan fluida yang viskositasnya kecil
adalah air, alcohol, udara. Fluida yang viskositasnya kecil lebih mudah mengalir bila dibandingkan
dengan fluida yang viskositasnya besar.
Viskositas dengan gas meningkat dengan naik temperature, tetapi mudah cairan sebaliknya
viskositas menurun gas, naiknya temperature akan terjadi perpindahan molekul – molekul yang
padat, cair, naiknya temperature akan menutunkan kohesi.
PERSAMAAN BERNOULLI
Persamaan ini digunakan untuk menghitung
beberapa besaran yang diperlukan dalam analisa
aliran fluida,seperti tekanan dan kecepatan aliran.
Bernoulli telah berhasil menurunkan rumus dengan
persyaratan-persyaratan atau pendekatan khusus
yaitu :
Berdasarkan persyaratan di atas dan
1. Zat cair tanpa adanya geseran dalam (cairan tidak berdasarkan hokum kinetik diperoleh
viscous). rumus :
2. Zat cair mengalir secara stasioner (tidak berubah) 1/2ρ V2 + P + ρḡh = konstan
dalam hal kecepatan, arah maupun besarnya (selalu
konstan). ρ = massa jenis zat cair
3. Zat cair mengalir secara steady yaitu mengalir P = tekanan
melalui lintasan tertentu. V = volum
4. Zat cair tidak termampatkan (incompressible)
melalui sebuah pembuluh dan mengalir sejumlah
cairan yang sama besarnya (continuitas)
HUKUM POISEULLE
Hukum poiseulle menyatakan bahwa cairan mengalir
melalui suatu pipa akan berbanding langsung dengan
penurunan tekanan sepanjang pipa dan pangkat empat jari-
jari pipa.
Jika suatu fluida mengalir mulus dalam suatu pembuluh
sepanjang ( L) dan jari-jari (r ). Maka debit alirannya adalah:
D=πr4(P1-P2)/8ηL
D=debit aliran=volume aliran/waktu. Dari hukum poiseuille terlihat adanya hubungan sebagai
berikut :
r =jari-jari pembuluh.
1. Debit berbanding lurus dengan pangkat empat jari-jari
(P1-P2)= Selisih tekana fluida. pembuluh.
η= Viskositas(kekentalan) fluida 2. Debit berbanding lurus dengan selisih tekanan fluida.
L= Panjang pembuluh
3. Debit berbanding terbalik dengan vikositas fluida.
Satuan viskositas = n s/m2 =Pa.s=pas
4. Debit berbanding terbalik dengan panjang pembuluh
Viskositas air = 1 mili pas
Vikositas darah = 1- 3 mili pas
BIO-OPTIK
OPTIK GEOMETRI DAN OPTIK
FISIKA
Optik Geometri Optik Fisik
Berpangkal pada perjalanan cahaya dalam medium Gejala cahaya seperti dispersi, interferensi dan polasisasi
secara garis lurus, berkas-berkas cahaya di sebut garis cahaya tidak dapat di jelaskan malui metode optika geometri. Gejala-
dan gambar secara garis lurus. Dengan cara pendekatan ini gejala ini hanya dapat dijelaskan dengan menghitung ciri-ciri fisik
dapatlah melukiskan ciri-ciri cermin dan lensa dalam bentuk dari cahaya tersebut.
matematika. Misalnya untuk rumus cermin dan lensa :
Sir Isaac Newton (1642-1727), cahaya itu menggambarkan
f = focus = titik api peristiwa cahaya sebagai sebuah aliran dari butir-butir kecil (teori
b = jarak benda korpuskuler). Sedangkan dengan menggunakan teori kwantum
yang dipelopori Plank (1858-1947), cahaya itu terdiri atas kwanta
v = jarak bayangan atau foton-foton, tampaknya agak mirip dengan teori Newton
yang lama itu. Dengan menggunakan teori Max Plank dapat
menjelaskan mengapa benda itu panas apabila terkena sinar.
Hukum Willebrord Snelius (1581 -1626) :
Thomas Young (1773-1829) dan August Fresnel (1788-1827),
n = indeks bias dapat menjelaskan bahwa cahaya dapat melentur berinterferensi.
i = sudut datang James Clark Mexwell (1831-1879) berkebangsaan Skotlandia, dari
hasil percobaannya dapat menjelaskan bahwa cepat rambat
r = sudut bias (refraksi) cahaya (3 X 10 m/detik) sehingga berkesimpulan bahwa cahaya
adalah gelombang elektromagnetik.
LENSA
1. Lensa yang mempunyai permukaan sferis. Kesesatan Lensa
• Lensa konvergen / konveks. Yaitu sinar sejajar Berdasarkan persamaan yang berkaitan dengan
yang menembus lensa akan berkumpul menjadi jarak benda, jarak bayangan , jarak focus, radius
bayangan nyata, juga di sebut lensa positif atau kelengkungan lensa seerta sinar-sinar yang dating
paraksial akan kemungkinan adanya kesesatan lensa
lensa cembung. (aberasi lensa). Aberasi ini ada bermacam-macam :
• Lensa divergen / konkaf. Yaitu sinar yang sejajar a. Aberasi sferis ( disebabkan oleh kecembungan lensa).
yang menembus lensa akan menyebar , lensa
ini disebut lensa negatif atau lensa cekung. b. Koma
c. Astigmatisma
2. Lensa yang mempunyai permukaan silindris d. Kelengkungan medan
Lensa yang mempunyai permukaan silindris e. Distorsi
disebut lensa silindris. Lensa ini mempunyai f. Aberasi kromatis
focus yang positif dan ada pula mempunyai focus
negatif.
PENYIMPANGAN PENGLIHATAN
a. Miopia (penglihatan dekat)
Mata myopia ini bentuk mata terlalu lonjong maka benda berjauhan tak terhingga akan
tergambar tajam di depan retina. Mata seperti ini dapat melihat tajam benda pada titik dekat
tanpa akomodasi. Dengan akomodasi kuat akan terlihat benda yang lebih dekat lagi.

b. Hipermetropia (penglihatan jauh)


Kalau diperhatikan bola mata hipermetropia maka akan terlihat bola mata yang agak gepeng
dari normal. Mata yang demikian itu tanpa akomodasi bayangan tak terhingga akan terletak di
belakang retina, tetapi kadang kala dengan akomodasi akan terlihat benda-benda yang jauh tak
terhingga secara tajam bahkan dapat melihat benda-benda berada dekat di depan mata.
PENYESUAIAN TERHADAP TERANG
DAN GELAP
a. Mekanisme penyesuaian terang (cahaya) b. Mekanisme penyesuaian gelap
Pada kerucut dan batang terjadi perubahan Selama penyesuaian gelap kepekaan retina
di bawah pengaruh energi sinar yang disebut akan meningkat mencapai nilai 1.000 hanya
foto kimia. Di bawah pengaruh foto kimia ini dalam waktu beberapa menit saja, kepekaan
rhodopsin akan pecah, masuk ke dalam retine retina mencapai nilai 100.000 waktu yang
dan skotopsine. Retine akan tereduksi menjadi diperlukan 1 jam.
vitamin A di bawah pengaruh enzyme alcohol Sedangkan kepekaan retina akan menurun
dehydrogenase dan koenzym DPN – H + H dari nilai 100.000 apabila seseorang dari
(=DNA) dan terjadi proses timbal balik (visa ruangan gelap ke ruangan terang. Proses
versa) penurunanan kepekaan retina hanya diperlukan
waktu 1 sampai 10 menit.
THANK YOU :)

Anda mungkin juga menyukai