STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN, DAN OTONOMI KEPERAWATAN” A. Pengertian serta Hak dan Kewajiban Pasien
1. Pengertian Pasien 2. Hak pasien
Dalam Undang-Undang Republik Hak pasien sebenarnya merupakan hak Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 yang asasi yang bersumber dari hak tentang Praktik Kedokteran dasar individu dalam bidang menyebutkan bahwa pasien adalah kesehatan, (the right of self setiap orang yang melakukan determination), meskipun sebenarnya konsultasi masalah kesehatannya sama fundamentalnya, namun hak atas untuk memperoleh pelayanan pelayanan kesehataan sering dianggap kesehatan yang diperlukan baik lebih mendasar, dalam hubungan secara langsung maupun tidak dokter–pasien langsung kepada dokter atau dokter gigi. Meskipun sampai saat ini masih sulit untuk merumuskan hak-hak pasien secara terperinci, tetapi beberapa hak telah diakui dan dihormati dalam hubungan professional dokter pasien, hak-hak tersebut antara lain: Hak atas informasi medic Hak memberikan persetujuan medic Hak untuk memilih dokter atau Rumah Sakit Hak atas rahasia medik. Hak untuk menolak pengobatan atau perawatan serta tindak medik. Hak atas second opinion Hak untuk mengetahui isi rekam medic 3. Kewajiban pasien Adapun kewajiban yang harus dilakukan pasien saat berobat,dapat dikelompokkan menjadi kewajiban terhadap : Dokter Memberikan informasi, berupa anamnesis mengenai keluhan utama, keluhan tambahan, riwayat penyakit. Juga kerjasama pasien diperlukan pada waktu dokter melakukan pemeriksaan fisik, misalnya apabila timbul perasaan tertentu sewaktu diperiksa, pasien harus memberitahu dokternya. Dengan demikian dokter bisa lebih tepat menegakkan diagnosis penyakitnya. Mengikuti petunjuk atau nasihat untuk mempercepat peroses kesembuhan Memberikan honorarium. Rumah Sakit Mentaati peraturan rumah sakit yang pada dasarnya dibuat dalam rangka menunjang upaya penyembuhan pasien-pasien yang dirawat, misalnya jam kunjungan keluarga, kerabat, kebersihan,dan lain-lain Melunasi biaya perawatan Mentaati atau melaksanakan petunjuk atau nasehat dokter Menyimpan rahasia pribadi dokter yang diketahui oleh pasien tersebut. B. Standar Praktek Keperawatan
1. Pengertian Standar 2. Lingkup Standar Praktik
Praktik Keperawatan Keperawatan Standar praktik merupakan salah Lingkup standar praktik satu perangkat yang diperlukan keperawatan terdiri dari oleh setiap tenaga professional. standar praktik professional Standar praktik keperawatan dan standar kinerja adalah ekpektasi/harapan-harapan minimal dalam memberikan professional. asuhan keperawatan yang aman, efektif dan etis. Standar praktik keperawatan merupakan komitmen profesi keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota profesi. 3. Standar Praktek Profesional
Standar Praktik Profesional terdiri dari 5 standar, yaitu :
Standar I Pengkajian Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan pasien secara sistematis, menyeluruh, akurat , singkat dan berkesinambungan. Standar II Diagnosa Keperawatan Perawat menganalisis data pengkajian untuk merumuskan diagnosis keperawatan. Standar III Perencanaan Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan meningkatkan kesehatan pasien. Standar IV Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (Implementasi) Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan. Standar V Evaluasi Perawat mengevaluasi perkembangan kesehatan pasien terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan, sesuai rencana yang telah ditetapkan dan merevisi data dasar dan perencanaan. 4. Standar Kinerja Profesional
Standar Kinerja Profesional terdiri dari 8 standar, yaitu :
Standar I Jaminan Mutu Perawat secara sistematis melakukan evaluasi mutu dan efektifitas praktik keperawatan. Standar II Pendidikan Perawat bertanggung jawab untuk memperoleh ilmu pengetahuan mutakhir dalam praktik keperawatan. Standar III Penilaian Kerja Perawat mengevaluasi praktiknya berdasarkan standar praktik profesional dan ketentuan lain yang terkait. * Standar IV Kesejawatan * Standar VI Kolaborasi (collegial) Perawat berkolaborasi dengan pasien, Perawat berkontribusi dalam keluarga dan semua pihak terkait serta tim mengembangkan keprofesian multi disiplin kesehatan dalam memberikan keperawatan pasien. dari sejawat kolega.
* Standar VII Riset
* Standar V Etik Perawat menggunakan hasil riset Keputusan dan tindakan dalam praktik keperawatan. perawat atas nama pasien ditentukan dengan cara yang etis (sesuai dengan norma, * Standar VIII Pemanfaatan Sumber- nilai budaya, Bab dan sumber. idealisme profesi). Perawat mempertimbangakan faktor-faktor yang terkait dengan keamanan, efektifitas dan biaya dalam perencanaan dan pemberian asuhan pasien. C. Otonomi Keperawatan
Otonomi (Autonomy) otonomi berasal dari bahasa latin,
yaitu autos, yang berarti sendiri, dan nomos yang berarti aturan. Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berfikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek professional merefleksikan anatomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya. Contoh tindakan yang tidak memperhatikan otonomi adalah :
Melakukan sesuatu bagi klien tanpa mereka diberi tahu sebelumnya.
Melakukan sesuatu tanpa member informasi relevan yang penting diketahui klien dalam membuat suatu pilihan. Memberitahukan klien bahwa keadaannya baik, padahal terdapat gangguan atau penyimpangan. Tidak memberikan informasi yang lengkap walaupun klien menghentikan informasi tersebut. Memaksa klien memberi informasi tentang hal-hal yang mereka susah tidak bersedia menjelaskannya. THANK YOU