Anda di halaman 1dari 50

PRAKTEK MANDIRI KEPERAWATAN :

HOME HEALT NURSING


LATAR BELAKANG
1. Perubahan demografi : meningkatnya populasi
lansia
2. Meningkatnya insidensi penyakit degeneratif,
kronis.
3. Makin pendeknya LOS akibat :
Menurunnya kemampuan ekonomi masyarakat
Efisiensi manajemen RS
Konsep one day care
4. Keluarga merupakan sumber penting dalam proses
kesembuhan pasien.

5. Kemajuan IPTEK memungkinkan dilakukannya


perawatan pasien tertentu di rumah.

6. Bentuk praktik mandiri keperawatan.

7. Salah satu bukti keperawatan sebagai profesi.

8. Memberi peluang kerja bagi perawat.


KEPERAWATAN KESEHATAN di RUMAH
sebagai BENTUK PRAKTIK MANDIRI

PENGERTIAN
Pelayanan kesehatan di rumah (Home Health
Care)
Suatu komponen tentang pelayanan
kesehatan berkesinambungan dan
komprehensif yang diberikan kepada individu
dan keluarga di tempat tinggal mereka.
Bertujuan
untuk meningkatkan, mempertahankan dan
memulihkan kesehatan mencapai kemandirian yang
maksimal dan meminimalkan akibat dari penyakit.

Pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan


klien dan keluarga yang direncanakan, disediakan dan
dikoordinir oleh pemberi pelayanan yang mempunyai
kewenangan untuk memberikan keperawatan di rumah,
melalui staf yang dipekerjakan, pengaturan
berdeasarkan kontrak yang disepakati atau kombinasi
keduanya. Waroka (dikutip dari Smith dan Maurier,
1995, hal 778)
Pelayanan keperawatan kesehatan
di rumah (Home Health Nursing)

Merupakan komponen dari asuhan kesehatan


komprehensif dan berkesinambungan.
Mencakup pelayanan yang diberikan oleh
perawat-perawat dan pembantu perawat
terhadap invidu sakit atau tidak mampu, juga
mencakup terapis fisik, nutrisionis, dokter.
Asuhan kesehatan pasien dapat dikoordinasikan
oleh dokter atau perawat. (Ringsven M.K &
Jorenby BM, 1998, hal 64)
Merupakan sintesa dari keperawatan kesehatan
komunitas dan keterampilan teknikal tertentu
berasal dari berbagai spesialis keperawatan.
Melibatkan sasaran / agresif keperawatan
mencakup prevensi primer, sekunder dan tersier
fokus pada asuhan individu dengan melibatkan
keluarga atau pemberi pelayanan / asuhan yang
lain. Care Givers (ANA, 1992)
Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada
pasien di rumahnya utnuk menyembuhkan,
mempertahankan, memelihara dan meningkatkan
kesehatan fisik, mental dan emosi pasien (Robin
Rice, 1996)
Pemberian pelayanan keperawatan yang berkualitas
terhadap pasien di lingkungan rumahnya yang
disediakan secara intermitten atau part time.
Pengasuh pasien atau keluarga dan lingkungan
rumah dipandang sebagai elemen utama yang
menentukan keberhasilan pelayanan. Kebijakan,
standar dan prosedur keperawatan juga akan
mempengaruhi, seperti ketersediaan sumber-sumber
peralatan, bahan-bahan, biaya dan sistem keluarga.
TUJUAN
Umum : Meningkatkan kualitas hidup pasien dan
keluarga.
Khusus :
1. Terpenuhinya kebutuhan dasar bagi pasien secara
mandiri.
2. Meningkatnya kemandirian keluarga dalam
pemeliharaan dan perawatan pasien.
3. Meningkatnya kualitas pelayanan keperawatan
kesehatan di rumah.
LINGKUP PRAKTIK KEPERAWATAN DI
RUMAH

1. Melakukan keperawatan langsung, profesional dan


komprehensif.
2. Melakukan dokumentasi pelayanan yang telah
diberikan.
3. Pengelolaan oleh menejer kasus dan koordinator
pelayanan.
4. Pelayanan diberikan di rumah, waktu frekuensi dan
lama disepakati bersama, diperoleh melalui rujukan
atau permintaan langsung.
5. Menentukan biaya pelayanan / asuhan dan siapa
yang bertanggungjawab pembiayaan.
6. Pelayanan kesehatan di rumah disediakan oleh :
Public Health Agencies
Propietary Agencies
Hospital-based Programme
7. Regulasi
Lisensi
Beberapa agensi Medicare Certified
Akreditasi
PRINSIP-PRINSIP PELAYANAN
KEPERAWATAN DI RUMAH
1. Pengelolaaan pelayanan keperawatan di
rumah dilaksanakan oleh perawat yang
memiliki keahlian khusus bidang tersebut.
2. Mengaplikasikan konsep sebagai dasar
mengambil keputusan dam praktik.
3. Mengumpulkan dan mencatat data dengan
sistematis, akurat dan komprehensif secara
terus-menerus.
4. Menetapkan diagnosa keperawatan.
5. Mengembangkan rencana keperawatan.
6. Memberikan pelayanan keperawatan untuk
kenyamanan, kesembuhan, peningkatan
kesehatan dan pencegahan komplikasi.
7. Menilai asuhan keperawatan.
8. Cost Effective dan kualitas pelayanan, tatanan
lebih kondusif mencapai kepuasan pasien.
9. Mendidik pasien/ care givers tentang penyakit
ketidakmampuan, identifikasi kebutuhan pelayanan
kesehatan dalam rangka Self Care Management
10. Menerapkan standar praktis dan kode etik
keperawatan.
11. Membantu penyesuaian positive, mekanisme
koping terhadap perubahan gaya hidup, peran dan
konsep diri sebagai hasil dari sakit dan
ketidakmampuan.
KEUNTUNGAN DARI PELAYANAN
KEPERAWATAN KESEHATAN DI RUMAH

Bagi Klien
Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan
komprehensif.
Pelayanan lebih profesional.
Pelayanan keperawatan mandiri bisa
diaplikasikan secara legal dan etis.
Kebutuhan klien akan dapat terpenuhi
sehingga klien akan lebih nyaman dan puas
dengan asuhan keperawatan yang
profesional.
Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Untuk Rumah Sakit : tidak kehilangan konsumen
dan selalu terkontrol.
Pelaksanaan pemberian pelayanan keperawatan
mudah terkontrol dan terkendali.
Pengkoordinasian pelayanan kesehatan lebih
terarah
Cost control dapat dilakukan serta dapat
melakukan penghematan biaya pelayanan.
Bagi Pendidikan Keperawatan
Merupakan lahan praktik mandiri untuk role model
bagi mahasiswa keperawatan.
Lahan / area penelitian keperawatan untuk
pengembangan ilmu keperawatan.
Merupakan area untuk penerapan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
TATA LAKSANA PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN DI
RUMAH

RUMAH SAKIT YANKES LAIN PUSKESMAS


& UKBM

PEMIMPIN HHN

PENGELOLA PENGELOLA
ADMINISTRATIF PELAYANAN

MENEJER KASUS MENEJER KASUS

PELAKSANA PELAKSANA
PELAYANAN PELAYANAN
PRAKTIK KEPERAWATAN MANDIRI
Pengertian
Praktik keperawatan adalah :
Tindakan mandiri perawat profesional melalui
kerjasama yang bersifat kolaberatif baik dengan
klien maupun tenaga kesehatan lain dalam
upaya memberikan asuhan keperawatan yang
holistik sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawabnya. (CHS, 1992)
Praktik keperawatan mandiri :
Praktik profesional yang didasari oleh landasan
ilmu atau teori yang kokoh dan mempergunakan
pendekatan ilmiah dalam penyelesaian masalah,
dilakukan oleh seseorang yang mempunyai
keahlian dan kewenangan tertentu, dilakukan
secara mandiri, menggunakan standar, kode etik
dan sesuai ketentuan perundangan sebagai
landasan melakukan praktik.
Ciri-ciri praktik keperawatan :

a. Otoritas : memiliki kewenangan sesuai


keahlian.
b. Akuntabilitas : tanggung gugat terhadap apa
yang dilaksanakan sesuai ketentuan hukum
yang berlaku.
c. Pengambilan keputusan bersifat mandiri.
d. Kolaborasi.
e. Advokasi klien.
f. Memfasilitasi sumber potensi klien. (Chaska,
1990)
Lingkup praktik keperawatan mandiri:
Mengacu pada standar asuhan
keperawatan : pengkajian sampai
dengan evaluasi dan dokumentasi.
Sifat intervensi keperawatan :
a. Observasi
b. Pendidikan / penyuluhan
kesehatan.
c. Konseling
d. Terapi keperawatan.
e. Terapi medik yang dilimpahkan.
Aspek legal praktik keperawatan mandiri

UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 32 ayat 4 :


Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan berdasarkan
ilmu kedokteran dan/atau ilmu keperawatan, hanya dapat
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan untuk itu.

Kep Menkes1239/2007 tentang Registrasi dan praktik perawat


:
Bab III
Pasal 8 :
(1) Perawat dapat melaksanakan praktik keperawatan pada
sarana pelayanan, praktik perorangan dan/atau berkelompok.
(3) Perawat yang melakukan praktik perorangan/berkelompok
harus memiliki SIPP.
Pasal 12 :
(2) SIPP hanya diberikan kepada perawat yang memiliki
pendidikan ahli madya keperawatan atau memiliki pendidikan
keperawatan dengan kompetensi lebih tinggi.
(5) Perawat yang telah memiliki SIPP dapat melakukan praktik
berkelompok.

Pasal 13 :
(1) Rekomendasi untuk mendapatkan SIK dan/atau SIPP
dilakukan melalui penilaian kemampuan keilmuan dan
keterampilan dalam bidang keperawatan, kepatuhan terhadap
kode etik profesi serta kesanggupan melakukan praktik
keperawatan.
Bab IV, Praktik Perawat :

Pasal 15 :
Perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan
berwenang
untuk :
a. Melaksanakan asuhan keperawatan , meliputi : pengkajian
sampai dengan evaluasi.
b. Tindakan keperwatan : intervensi keperawatan, observasi,
pendidikan dan konseling kesehatan.
c. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan standar
asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh OP.
d. Pelayanan tindakan medik, hanya dapat dilakukan
berdasarkan permintaan tertulis dari dokter.

Pasal 17 :
Perawat dalam melakukan praktik keperawatan harus sesuai
dengan kewenangan yang diberikan, berdasarkan pendidikan
dan pengalaman serta dalam memberikan pelayanan
berkewajiban mematuhi standar profesi.
Pasal 21 :
(1) Perawat yang menjalankan praktik perorangan
harus mencantumkan SIPP di ruang praktiknya.
(2) Perawat yag menjalankan praktik perorangan tidak
diperbolehkan memasang papan praktik
(Amandemen)

Pasal 22 :
(1) Perawat yang memiliki SIPP dapat melakukan
asuhan keperawatan dalam bentuk kunjunganh
rumah.
(2) Perawat dalam melakukan asuhan keperawatan
dalam bentuk kunjungan rumah harus membawa
perlengkapan perawatan sesuai kebutuhan.
Pasal 23 :
(1) Perawat dalam menjalankan praktik perorangan
sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan :
a. Memiliki tempat praktik yang sehat.
b. Memiliki perlengkapan untuk tindakan asuhan
keperawatan maupun kunjungan rumah.
c. Memiliki perlengkapan administrasi yang meliputi
buku catatan kunjungan, formulir catatan
tindakan asuhan keperawatan serta formulir
rujukan.
(2) Perlengkapan tersebut no. (1) sesuai dengan
standar yang ditetapkan OP.
KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI
PERAWAT HHN
A. Peran perawat :
1. Manajer kasus
2. Pelaksana /pemberi asuhan
3. Pendidik
4. Kolaborator
5. Advokator
6. Konselor
7. Penemu kasus & rujukan
8. Penata lingkungan rumah
9. Peneliti : - movator
10. Negosiator
Kegiatan Utama

1. Manajemen kasus
Seleksi kasus
Pengkajian kebutuhan & potensi
pelayanan
Perencanaan penyediaan pelayanan
Pelaksanaan koordinasi penyediaan
pelayanan
Pemantauan & evaluasi pelaksanaan
pelayanan
2. Asuhan keperawatan
3. Pencatatan dan pelaporan
Kompetensi Perawat HHN

1. Pengertian Kompetensi
Seperangkat tindakan cerdas, penuh
tanggung jawab yang dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dianggap mampu
oleh masyarakat dalam melaksanakan
tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
(Kepmendiknas No. 045/U/2002)
Integrated knowledge, skills, judgement and
atributes required of a registered nurse to
practice safely and ethically in a designated
role and setting (atributes include, but are
not limited to, attitude, values and beliefs)
ICN, 2003

Standar Kompetensi :
Perumusan tentang kemampuan yang harus
dimiliki seseorang untuk melakukan suatu
tugas atau pekerjaan yang didasari atas
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja
sesuai dengan unjuk kerja yang
dipersayratkan.
Kompetensi Home Health
Nurse
Kompetensi perawat generalis, yaitu :
Praktik profesional, Etis, legal dan Peka
budaya
1) Bertanggung gugat terhadap praktik
profesional (4)
2) Melaksanakan praktik keperawatan
berdasarkan kode etik (12)
3) Melaksanakan praktik secara legal (3)
Pemberian dan manajemen Askep
1) Menerapkan prinsip-prinsip pokok
dalam pemberian dan manjemen
askep
2) Melakukan upaya promosi kesehatan
dalam pelayanan keperawatan (12)
3) Melakukan pengkajian keparawatan
4) Menyusun rencana keperawatan(8)
5) Melaksanakan tindakan keperawatan
(72)
6) Mengevaluasi asuhan keperawatan
(3)
7) Menggunakan komunikasi terapautik
dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan asuhan
keperawatan
8) Menciptakan dan mempertahankan
lingkungan yang aman (5)
9) Mempergunakan hubungan
interprofessional dalam pelayanan
asuhan keperawatan
10) Mempergunakan delegasi & supervisi
dalam pelayanan asuhan keperawatan
Pengembangan Professional

1) Melaksanakan peningkatan
professionalisme dalam praktik
keperawatan (6)

2) Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan


asuhan keperawatan (2)

3) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai


wujud tanggung jawab profesi (6)
Kompetensi Advance Practice
Spesialis, setara dengan perawat klinik /
komunitas level III s.d. V
kompetensi sedang disusun oleh PPNI
3. Contoh : A profile of core skills for nursing homes
(NBS : National Board for Nursing, Midnifery and
Health Visiting for
Scotland),
mencakup :
GIVING DIRECT CLINICAL CARE (49)
General
Medicine administration
Moving and handling
Bladder and bowel care
Wound care
Helping patients wit eating, drinking and nutrition
helping patients wit personal care and hygiene
Death and bereavement
MANAGING AND ORGANIZING (18)

COMMUNICATION (19)

TEACHING (7)

TEAM WORK (17)

PROFESSIONAL SKILLS AND ATTRIBUTES (6)


D. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1. Pengelola : min. Ners + 3 thn exp +


sertifikat
Manajemen Pelayanan
Keperawatan
2. Manajer kasus : min. DIII keperawatan + 3
thn exp + sertifikasi keparawatan di rumah
dan manajemen kasus
3. Pelaksana : min. DIII Keperawatan +
Sertifikat Keperawatan di rumah + bentuk-
bentuk kompetensi khusus / spesifik
Bentuk Program Sertifikasi :

Entry level exam (DIII / Ners)


STRP (Surat Tanda Registrasi Rawat) SIP
Sertifikat Basic (PK I & II)
(Paket kompetensi) Lanjut I (PK III)
Lanjut II (PK IV)
Konsultan (PK V)
Sertifikat IV terapi Konseling
(Unit Kompetensi) Holistic Care Palliative,
etc.
LANGKAH-LANGKAH
MENGEMBANGKAN PRAKTIK
MANDIRI KEPERAWATAN : HHN

GOAL :
The community will promote, achieve and maintain optimum
health for all residents through the provision of primary
health care services, including clinical preventive, primary
health care services and home health care. (APHA, 1991)

Start now !!!


LAKUKAN LANGKAH-LANGKAH :

1. Kaji Kebutuhan Lapangan / Studi Kelayakan


Karakteristik populasi
Karakteristik masalah kesehatan
Karakteristik nilai budaya masyarakat
Sarana kesehatan yang ada
Penetapan lokasi praktik

2. Analisa Kebijakan-kebijakan yang mendukung


Pusat
Daerah
Profesi
3. Persiapan Administrasi Perizinan
Berbadan hukum yang ditetapkan dalam akte notaris
tentang yayasan di bidang kesehatan.
Mengajukan permohonan izin usaha HHN kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota setempat dengan lampiran :
Rekomendasi dari PPNI
Izin lokasi bangunan
Izin lingkungan
Izin usaha
Persyaratan tata ruang bangunan
Persyaratan tenaga : SIPP dan sertifikat keperawatan
kesehatan di rumah

4. Persiapan Tenaga
Terdiri dari pengelola, menejer kasus, pelaksana
keperawatan dan tenaga penunjang
Memenuhi persyaratan SIPP + sertifikat
5. Penetapan Persyaratan Pasien
Mempunyai keluarga
Inform consent
Perjanjian kerja dengan pengelola kewajiban,
tanggungjawab dan hak

6. Penetapan Mekanisme Keperawatan Kesehatan di Rumah


Memiliki model / bentuk pemberian asuhan keperawatan :
menejer kasus, primer, tim, tim-primer.
Penetapan kebutuhan keperawatan lanjutan di rumah
(discharge planning).
Pengkajian oleh menejer kasus, menetapkan kebutuhan
pelayanan keperawatan.
Pemberian pelayanan keperawatan.
Melaksanakan monitoring-evaluasi tentang pelayanan yang
diberikan dan pembinaan.
Menyusun pencatatan dan pelaporan.
7. Penetapan Biaya, Jasa Pelayanan yang Dikenakan Tarif :
Jasa pelayanan kesehatan adalah :
Imbalan yang diterima pelaksana pelayanan atas jasa yang
diberikan kepada klien
dalam rangka pelayanan sebagai berikut :
Pelayanan keperawatan : konsultasi asuhan keperawatan
dan tindakan medik dilimpahkan.
Pelayanan medik : konsultasi dan tindakan medik.
Pelayanan penunjang : laboratorium, radiologi, fisioterapi,
mencakup konsultasi dan tindakan penunjang.
Pelayanan penunjang nonmedik ; konsultasi oleh petugas
sosial profesional, psikologi, dll.
Sarana dan peralatan, obat-obatan dan bahan habis pakai,
baik sewa atau beli langsung.
8. Persiapan Peralatan
ISI HOME CARE NURSING YANG DIANJURKAN (BASIC
STANDARD)
Sebuah tas besar yang mudah disandang dengan berisikan :
1) Alat-alat kedokteran seperti :
Sabun desinfektan dan alkohol pencuci tangan
Stetoskop
Spignomanometer
Termometer (oral/rektal atau axilla) yang tertutup
dengan aman
Lampu baterai
Alat pengukur (meteran)
Kapas alkohol
Sarung tangan tidak steril
Gaun/apron yang bersih
Lap bersih yang menyerap air
Masker
Sarung tangan steril (tiga atau empat pasang)
Alat-alat ganti balutan steril
Alat-alat untuk menyuntik (disposable)
Glukometer dan steril
Glukometer dan strip
Spesimen laboratorium steril
Gunting balutan
Forsep
Kantung-kantung untuk sampah serta tempat
pembuangan alat-alat tajam
2) Alat-alat lainnya
Peta kota
Dokumen-dokumen atau formulir-formulir yang
diperlukan
Formulir laboratorium
Materi-materi penyuluhan kesehatan
Pocket book tentang obat-obatan sebagai referensi
Pocket book tentang intervensi keperawatan sebagai
referensi
Kantung plastik yang dibutuhkan
9. Penyusunan Dokumentasi
Format-format yang dipersiapkan :
Persetujuan pelayanan keperawatan kesehatan di
rumah
Dokumentasi kunjungan
Pertemuan multidisiplin
Lembar pengobatan
Tindakan multidisiplin
Rujukan kasus
Penghentian/terminasi pelayanan keperawatan
kesehatan di rumah
Pengkajian keperawatan
Perencanaan keperawatan
Implementasi asuhan keperawatan
Evaluasi asuhan keperawatan
Jenis tindakan keperawatan
10. Melaksanakan Program Pemasaran : Marketing
Membangun jejaring kerja dengan sarana
kesehatan
Membuat bookleat / leafleat
Melakukan empower sumber-sumber yang
terkait
Presentasi hasil praktik studi-studi
sederhana
PENUTUP

Keperawatan kesehatan di rumah (HHN) merupakan salah satu


bentuk praktik mandiri keperawatan peluang dan tantangan
bagi perawat untuk mewujudkan sebagai profesi.
Mari kita mulai dengan landasan yang kuat, bertahap menuju
sukses.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai