Anda di halaman 1dari 21

ASPEK LEGAL ETIK

DALAM PELAYANAN
HOME CARE DAN
PELAYANAN
KOLABORASI DALAM
SETTING HOME
CARECKR0190085
Apip Ahmad Hidayat
Mira Miratulhuda CKR0190106
Sintaria CKR0190117
Tia Sopiah CKR0190120
Vasha Apipah Iryani CKR0190122

Keperawatan C
Semester 5
Pengertian
Home care adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada
individu dan keluarga ditempat tinggal mereka dengan tujuan
untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan
kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit (Depkes, 2002 dalam
Hendra, 2013). Menurut American Nurses Association
(ANA) tahun 1992, pelayanan kesehatan dirumah adalah
perpaduan dari pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
dengan pelayanan perawatan spesialis yang terdiri dari,
perawatan komunitas, perawat maternitas, perawat gerontic,
perawat psikiatri dan perawat medical bedah.
Dasar Hukum Home
Care
Dasar hukum dari praktik home care adalah praktik
pelayanan mandiri perawat yang diatur dalam beberapa
undang-undang. Diantaranya adalah :
a. UU Kes. No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
b. PP.No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan
puat dan daerah.
c. UU. No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.
d. UU.No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran.
e. Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang registrasi dan
praktik perawat
f. Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar
puskesmas
g. Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang pedoman
penyelenggaraan Perkesma.
h. SK Menpan No. 99/KEP/M.PAN/11/2001 tentang jabatan
fungsional perawat.
i. PP. No. 32 tahun 1996 tentang pelayanan medis swasta.
j. Permenkes RI No. HK. 02.02/MENKES/148/2010 tentang
izin dan penyelenggaraan praktik perawat.
Ruang Lingkup Dalam
Home Care
Menurut PPNI 2019 ruang lingkup dalam pelayanan home care adalah :

Memberi asuhan Melakukan koordinasi


keperawatan secara dengan tim yang lain
komprehensif dan holistic jika praktik dilakukan
(bio, psiko, sosio, secara berkelompok
spiritual, cultural).

1 2 3 4
Mendokumentasikan Sebagai pembela
setiap tindakan (Advokat klien).
pelyanan yang
diberikan kepada klien
Ruang Lingkup Dalam
Home Care
Menurut PPNI 2019 ruang lingkup dalam pelayanan home care adalah :

Menentukan frekuensi Mengembangkan


atau lamanya pelayanan pemberdayaan pasien
keperawatan pada klien. dan keluarga.

5 6 7
Melakukan
pendidikan kesehatan
pada pasien dan
keluarganya
Prinsip Pelayanan Home Care
Menurut PPNI (2009) prinsip pelayanan home care adalah :
a. Pengelolaan home care dilaksanakan oleh perawat.
b. Pelaksanaan home care terdiri dari profesi kesehatan yang ada (dokter, bidan, perawat, ahli gizi,
apoteker, sanitaran dan tenaga profesi lain).
c. Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik.
d. Mengumpulkan data secara akurat, sistemis, dan komprehensif.
e. Menggunakan data hasil pengkajian dan hasil pemeriksaan dalam menetakan diagnose.
f. Mengembangkan rencana keperrawatan didasarkan pada kebutuhan dasar pasien.
g. Memberi pelayanan paripurna yang terdiri dari preventif, kuratif, promotif, dan rehabilitative.
h. Menevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam intervensi keperawatan, medic dan lainya.
i. Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui manajemen khusus.
j. Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim.
k. Mengembangkan kemampuan professional.
l. Berpartisifasi dalam kegiatan riset untuk pengembangan home care.
m. Menggunakan kode etik profesi dalam pelaksanaan pelayanan home care
Kode Etik Profesi Perawat
Kode etik perawat menurut PPNI :
1. Perawat dan klien

01 03
Perawat dalam memberikan pelayanan
Tanggung jawab utama perawat
asuhan keperawatan menghargai harkat dan
martabat manusia, keuinikan klien, dan tidak
adalah kepada meraka yang
terpengaruh oleh pertaimbangan kebangsaan, membutuhkan asuhan
kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, keperawatan.
aliram politik, dan agama yang dianut serta
kedudukan social.

02 04
Perawat dalam memberikan pelayanan Perawat wajib merahasiakan segala
keperawatan senantiasa mmelihara sesuatu yang diketahui sehubung dengan
suasana lingkungan yang menghormati tugas yang dipercayakan kepadanya
nilai-nilai budaya, adat-itiadat, dan kecuali jika diperlukan oleh berwenang
kelangsungan hidup bersama beragama sesuai dengan ketentuan hokum yang
dari klien. berlaku.
Kode Etik Profesi Perawat
Kode etik perawat menurut PPNI :
2. Perawat dan praktik

01 03
Perawat dalam membuat keputusan
Perawat memelihara dan didasarkan pada informasi yang akurat
meningatkan kompetensi di bidang dan mempertimbangkan kemampuan
keperawatan melalui belajar terus serta kualifikasi seseorang bila
menerus. melakukan konsultasi, menerima
degelasi dan memberikan degelasi
kepada orang lain.

02 04
Perawat senantiasa memelihara mutu Perawat senantiasa menjunjung
pelayanan keperawatan yang tinggi tinggi nama baik profesi
disertai kejujuran professional yang keperawatan dengan selalu
menerapkan pengetahuan serta menunjukan prilaku professional
keterampilan keperawatan sesuai
dengan kebutuhan klien.
Kode Etik Profesi Perawat
Kode etik perawat menurut PPNI :

Perawat mengemban tanggung jawab


bersama masyarakat untuk
memprakarsai dan mendukung
berbagai kegiatan dalam memenuhi
kebutuhan dan kesehatan msyarakat.
3. Perawat dan masyarakat
Kode Etik Profesi Perawat Kode etik perawat menurut PPNI :
4. Perawat dan teman sejawat

Perawat bertindak melindungi klien


Perawat senantiasan memelihara dari tenaga kesehatan yang
hubungan baik dengan sesame perawat mmeberikan pelayanan kesehatan
maupun dengan tenaga kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis, dan
lainya dan di dalam memelihara illegal
keserasian suasana lingkungan kerja
maupun dalam mencapai tujuan
pelayanan kesehatan secara
menyeluruh.
Kode Etik Profesi Perawat
Kode etik perawat menurut PPNI :
5. Perawat dan profesi

Perawat mempunyai peran utama Perawat berperan aktif dalam Perawat berpartisifasi aktif dalam
dalam menentukan standar kegiatan pengembangan profesi upaya profesi untuk membangun
pendidikan dan pelayanan keperawatan. dan memelihara kondisi kerja yang
keperawatan serta menerapkannya kondusif demi terwujudnya asuhan
dalam kegiatan pelayanan dan keperawatan yang bermutu tinggi.
pendidikan keperawatan.
Perijinan dan Akreditasi Home Care
a. Perijinan
Perijinan praktik keperawatan home care diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 9 tahun 2014 tentang Klinik. Hal tersebut diatur dalam bab V tentang penyelenggaraan dengan
isi pasal sebagai berikut:
Pasal 32
1. Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan
tehabilatif.
2. Pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilatif sebagaimana dimaksud pasal
(1) dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, pelayanan satu hari (one day care) dan/ atau
homecare.
3. Pelayanan satu hari sebagaimana dimasud pada ayat (2) merupakan pelayanan yang dilakukan oleh pasien
yang sudah ditegaskan diagnosa secara definitif dan perlu mendapatkan tindakan atau perawatan semi
intensif setelah 6 jam sampai dengan 24 jam.
4. Homecare sebagaimana dimaksud pasal (2) merupakan bagian atau lanjutan dari pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal
mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan memimalkan dampak penyakit.
Lanjutan…
b. Akredetasi homecare
Akredetasi homecare diatur dalam akredetasi fasilitas kesehatan(Faskes) primer.
Penerapan standar akredetasi mutu Puskesmas dan Fasyankes primer dibedakan standar
untuk fasyankes di perkotaan, pedesaan, dan DPTK (daerah tertinggal).
Komite Joint Commission International (JCI) mengeluarkan standar akredetasi
khusus homecare. Standar penilaian akredetasi ini merupakan standar penilaian penerapan
homecare berfokus pada pasien. Penilaian tersebut meliputi keselamatan pasien, askes dan
asesmen pasien, hak dan tanggung jawab pasien, perawatan pasien dan kontinuitas
pelayanan, manajement obat dan pasien, serta pendidikan pasien dan keluarga
Pelayanan Kolaborasi Dalam Setting Home Care
a. Pengertian Kolaborasi Tim Kesehatan

Kolaborasi tim kesehatan adalah hubungan kerja yang memiliki


tanggung jawab bersama dengan penyedia layanan kesehatan lain dalam
pemberian (penyediaan) asuhan pasien (ANA, 1992 dalam Kozier,
Fundamental Keperawatan).
Kolaborasi kesehatan merupakan aktivitas yang bertujuan untuk
memperkuat hubungan diantara profesi kesehatan yang berbeda.
Kolaborasi tim kesehatan terdiri dari berbagai profesi kesehatan seperti
dokter, perawat, psikiater, ahli gizi, farmasi, pendidik di bidang kesehatan,
dan pekerja sosial. Tujuan utama dari kolaborasi tim kesehatan adalah
memberikan pelayanan yang tepat, oleh tim kesehatan yang tepat, di
waktu yang tepat, serta di tempat yang tepat.
Lanjutan…
b. Model-model Kolaborasi Tim Kesehatan

01 03
Fully integrated Joint program office
major

04 04
Partially integreted Joint partnership with
major affiliated
programming
Lanjutan…
c. Prinsip-prinsip Kolaborasi Tim Kesehatan

01 03

Patient-centered care Physician as the


clinical leader

02 04
Recognition of patient- Mutual respect and
physician relationship trust
d. Pentingnya Kolaborasi Tim
Kesehatan

Kolaborasi tim kesehatan sangatlah penting karena


masing-masing tenaga kesehatan memiliki
pengetahuan, keterampilan, kemampuan, keahlian,
dan pengalaman yang berbeda. Dalam kolaborasi
tim kesehatan, mempunyai tujuan yang sama yaitu
sebuah keselamatan untuk pasien. Selain itu,
kolaborasi tim kesehatan ini dapat meningkatkan
performa di berbagai aspek yang berkaitan dengan
sistem pelayanan kesehatan. Semua tenaga
kesehatan dituntut untuk memiliki kualifikasi baik
pada bidangnya masing-masing sehingga dapat
mengurangi faktor kesalahan manusia dalam
memberikan pelayanan kesehatan
e. Cara Membangaun dan
Mempertahankan Kolaborasi Tim
Kesehatan yang Efektif
1. Pastikan semua anggota tim dapat bertemu secara berkala untuk
mendiskusikan agenda kedepan.
2. Pastikan semua tim kesehatan terlibat dalam setiap rencana.
3. Saling mengenal antar anggota tim agar dapat berkontribusi dengan
baik.
4. Komunikasi harus terjalin dengan baik dan rutin dilakukan.
5. Saling percaya, mendukung, dan menghormati.
6. Melakukan evaluasi secara berkala untuk memperbaiki keadaan dimasa
yang akan datang.
7. Menghargai setiap pendapat dan kontribusi semua anggota tim.
f. Kolaborasi dalam
Homecare

Tenaga kesehatan yang terlibat


dalam pelayan kesehatan harus
saling memahami TUPOKSI
dan wewenang masing –
masing, sehingga fokus pada
pelayanan utam home care
yaitu kemandirian pasien dan
keluarga tercapai.
g. Pendekatan Interdisiplin dalam Pelayanan Kesehatan
Rumah
Kerja sama antar disiplin di perlukan dalam
pelayanan kesehatan rumah. Tanpa kerja sama yang
efektif tidak akan terjadi pelayana yang
berkesinambungan, sehingga akan terjadi kebingungan
dan salah pengertian pada klien dan keluarga
Pada umumnya tenaga kesehatan yang terlibat
pelayanan kesehatan rumah adalah dokter, Perawat,
Ahli fisioterapi, ahli terapi wicara, ahli gizi, pekerja
sosial dan home health aide (pembantu kesehatan
rumah)
Thank

Anda mungkin juga menyukai