Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. R USIA 22 TAHUN


DENGAN DIAGNOSA POST OP SECTIO CAESAREA INDIKASI PRE-EKLAMSI
DIRUANG KESEHATAN IBU DAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM EL – SYIFA KUNINGAN

Ridwan Nurul Hakim


CKR0190113

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
TAHUN AJARAN 2021 – 2022
Jl. Lingkar Bayuning No.2 Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat 45561
Telp. (0232)875847Fax.(0232)875123 Email: info@stikeskuningan.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Laporan Resume Asuhan
Keperawatan Pada Ny. R Usia 22 Tahun Dengan Diagnosa G1p1a0 Gravida Sedang Dengan
Peb Diruang Kesehatan Ibu Dan Anak Rumah Sakit Umum El – Syifa Kuningan, Tugas
Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Kerja Mahasiswa (PKM).

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Ns. Rani Muliany Sudirman S.Kep.,
M.Kep. selaku Kordinator PKM 1 dan 2 atas bimbingan yang telah diberikan sehingga dapat
menyelesaikan Tugas Laporan ini.

Dalam menyelesaikan Tugas Laporan ini penulis sangat menyadari bahwa Laporan ini
masih sangat terbatas dan masih banyak kekurangan dalam mengkaji teori asuhan
keperawatan pada anak dengan diagnosa meningitis, untuk ini penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat semua pihak yang membacanya, dan juga
dapat bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkannya, terima kasih.

Kuningan, ... Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan.........................................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.4 Sistematika Penulisan..................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI...................................................................................................................6
2.1 Definisi........................................................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................7
LAPORAN KASUS...................................................................................................................7
ASUHAN KEPERAWATAN POSTNATAL PADA Ny. R USIA 22 TAHUN.......................7
DENGAN DIAGNOSA POST OP SECTIO CAESAREA INDIKASI PRE-EKLAMSI.........7
DIRUANG KESEHATAN IBU DAN ANAK..........................................................................7
RUMAH SAKIT UMUM EL – SYIFA KUNINGAN..............................................................7
I. Pengkajian.......................................................................................................................7
II. Diagnosa Keperawatan..................................................................................................12
III. Rencana Asuhan Keperawatan..................................................................................13
IV. Implementasi Keperawatan.......................................................................................14
V. Evaluasi / Catatan Perkembangan.................................................................................16
BAB IV....................................................................................................................................17
KESIMPULAN & SARAN.....................................................................................................17
4.1 Kesimpulan................................................................................................................17
4.2 Saran..........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran
bayi cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang – kadang tidak sesuai yang di
harapkan. sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Setiap
wanita hamil bisa saja menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya.
Frekuensi terjadinya preeklampsia di Indonesia di laporkan sekitar 3 – 10%, dimana
frekuensi untuk tiap Negara berbeda - beda, karena banyaknya faktor yang
mempengaruhinya; Primigravida, keadaan social ekonomi dan perbedaan dalam
menentukan kriteria dalam penentuan diagnosis.
Pada primigravida frekuensi preeklampsia lebih tinggi bila di bandingkan dengan
multigravida, terutama primigravida muda (Sarwono, 2002). Profil penyakit preeklampsia
ini bervariasi di Indonesia, yang kemungkinan di pengaruhi oleh berbagai faktor berbeda
di setiap daerah. Pre eklampsia terjadi pada tingkat pendidikan ibu yang masih rendah,
usia ibu dengan usia lebih dari 35 tahun dan pada usia kehamilan trimester III
(Rambulangi, J, 2003).
Pada tahun 1998 – 2006 di laporkan frekuensi pre eklampsia dan eklampsia di 12 RS
pendidikan Indonesia sekitar 3,4 - 8,5%, dimana 5,3% menyebabkan kematian perinatal
(Ridwanamirudin, 2007). Preeklampsia merupakan suatu kondisi spesifik kehamilan
dimana hipertensi terjadi setelah minggu ke-20 pada wanita yang sebelumnya memiliki
tekanan darah normal. Pre eklampsia merupakan penyakit vasospastik, yang melibatkan
banyak sisitem dan di tandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi dan proteinuria (Bobak,
2005).
Pre-eklampsia adalah keadaan dimana hipertensi disertai dengan proteinuria, edema,
atau kedua-duanya yang terjadi akibat kehamilan setelah minggu ke-20 atau kadang-
kadang timbul lebih awal bila terdapat perubahan hidatidiformis yang luas pada vili dan
korialis (Mitayani, 2009).
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Penulis mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien Ny. R Usia 22
Tahun Dengan Diagnosa Post Op Sectio Caesarea Indikasi Pre-Eklamsi Diruang
Kesehatan Ibu Dan Anak Rumah Sakit Umum El – Syifa Kuningan
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan penyusunan Asuhan Keperawatan ini penulis berharap
mampu :
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan masalah post op sc indikasi pre
eklampsia.
b. Menegakan diagnosa pada klien dengan masalah post op sc indikasi pre
eklampsia.
c. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada klien dengan masalah post op
sc indikasi pre eklampsia.
d. Melakukan implementasi keparawatan pada klien dengan masalah post op sc
indikasi pre eklampsia.

4
e. Mengevaluasi tindakakn keperawatan pada klien dengan masalah post op sc
indikasi pre eklampsia.
1.3 Rumusan Masalah
Bagaimana pelaksanaan “Asuhan Keperawatan pada klien Ny. R Usia 22 Tahun
Dengan Diagnosa Post Op Sectio Caesarea Indikasi Pre-Eklamsi Diruang Kesehatan Ibu
Dan Anak Rumah Sakit Umum El – Syifa Kuningan ?”
1.4 Sistematika Penulisan

5
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
a. Sectio Caesarea
Helen farrer sectio caesarea Merupakan pembedahan obstetrik untuk
melahirkan janin yang viable melalui abdomen Sedangkan menurut Harry
oxorn dan William R. forte sectio caesarea adalah suatu pembedahan guna
melahirkan anak melalui insisi pada dinding abdomen dan uterus.
b. Pre eklampsia
Menurut Obstetri Williams tahun 2005 preeklampsia adalah sindrom
spesifik kehamilan berupa berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan
aktivitas endotel sedangkan menurut Wiknjosastro Preeklampsia merupakan
penyakit dengan tanda tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul
karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3
kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada molahidati dosa.
Preeklampsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai dengan
proteinuria dan edema pada umur kehamilan 20 minggu atau lebih pada masa
nifas. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada
penyakit trofoblas (Nugroho T, 2012). Jadi dari pengertian di atas penulis
dapat menyimpulkan bahwa Sectio Caesarea dengan indikasi Preeklampsia
ringan adalah Masa setelah proses pengeluaran janin yang dapat hidup di luar
kandungan dari dalam uterus ke dunia luar dengan menggunakan insisi pada
perut dan karena adanya hipertensi, edema, dan proteinuria

6
BAB III
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN POSTNATAL PADA Ny. R USIA 22 TAHUN
DENGAN DIAGNOSA POST OP SECTIO CAESAREA INDIKASI PRE-EKLAMSI
DIRUANG KESEHATAN IBU DAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM EL – SYIFA KUNINGAN
I. Pengkajian
A. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 22 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan :
Suku/Bangsa : Sunda
Gol. Darah :
Alamat : Desa Garawangi
Tgl. Masuk RS: 10/03/2022
Tgl. Pengkajian : 12/03/2022
No. Medrek : 42765
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Laki – Laki
Umur :
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Desa Garawangi
Hub. Dengan Klien : Suami Klien

7
B. Keluhan Utama
Nyeri bekas SC dan lemas serta takut untuk bergerak
C. Riwayat Kesehatan Saat Ini
G1P1A0 grav. sedang dengan PEB, Klien sebelum dilakukan SC mengalami
tekanan darah tinggi, tidak ada mual, muntah, dan mules. Usia kehamilan 9 bulan,
TFU 30 cm.
D. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
-
E. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : klien terlihat pucat dan lemas
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda – Tanda Vital :
TD : 130/90
N : 101 x/menit
R : 21 x/menit
S : 36,6 C

8
4. Pemeriksaan Head to toe
Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
Kepala dan Normal a.) Tidak ada
Wajah benjolan
b.) Tidak ada
nyeri tekan
Leher Normal a.) Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid
b.) Tidak ada
nyeri tekan
Dada
a. Paru – c.) Payudara c.) - Tidak ada a.) Normal a.) Normal
Paru simetris nyeri tekan
b.) Normal b.) Normal
b. Jantung Puting - Tidak ada
menonjol benjolan
c. Payudara keluar, areola
berwarna
coklat gelap
Abdomen
a. lambung
b. usus
c. hati
d. ginjal
e. limpa
Anogenital
Ekstremitas
a.Ekstremitas - Terpasang Normal
Atas & infus RL 500
Normal
Ekstremitas ml ditangan
Bawah kanan
- Tidak ada
edema
diekstremitas
bawah
Kulit - Kebersihan Normal

9
kulit baik
- Tidak ada
lesi

10
a. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
No. Jenis Pemeriksaan Hasil
1. Warna Urin Kuning
2. Kejernihan Urin Keruh
3. Bau Urin Amis dll
4. pH Urin 6
5. Berat Urin 1010
6. Nitrit Urin Negatif
7. Protein Urin Positif 1
8. Glukosa Urin Negatif
9. Keton Urin Negatif
10. Urobilinogen Urin Negatif
11. Billirubin Urin Negatif
2. Radiologi
a.) Riwayat USG : terakhir tanggal 5 januari 2022 UK. 31 – 32 minggu.
3. Lain – Lain
-
b. Terapi
1.) Terapi Obat
- Amlodipine 1 x 10 mg
- Dexamethasone 1 amp.
- Cefotaxime 1 gr.
- Ranitidine 3 x 1 amp.
- Ketorolac 3 x 1 amp.
- Metronidazole 3 x 1 amp.
- Infus RL 500 ml

11
c. Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
Klien mengatakan lemas dan sulit Klien terlihat pucat dan lemas serta
melakukan pergerakan dan beraktifitas kesulitan dalam bergerak
kaki masih terasa berat, klien
Klien terlihat meringis kesakitan
mengeluh nyeri pada luka bekas
operasi dengan score nyeri 4, merasa
enggan dan takut untuk bergerak.

II. Diagnosa Keperawatan


1. Analisa Data
No. Masalah Penyebab Data
1. Gangguan mobilitas fisik Nyeri pada bagian Klien mengatakan
bekas operasi sc nyeri dan takut
untuk bergerak
2. Diagnosa Keperawatan Prioritas
a.) Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri

12
III. Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagonsa Tujuan Intervensi Rasional Evaluasi
. Keperawatan
1. Gangguan Setelah dilakukan 1) Identifikasi adanya nyeri atau 1) Untuk mengetahui S : Klien mengatakan
mobilitas tindakan keperawatan keluhan fisik lainnya adanya nyeri atau keluhan nyeri bekas operasi
fisik b/d mobilisasi dini fisik lainnya berkurang. Klien
2) Identifikasi toleransi fisik
nyeri pada diharapkan ibu dapat mengatakan dapat
melakukan pergerakan 2) Untuk mengetahui
bagian bekas melakukan aktivitas atau mobilisasi mandiri
toleransi fisik melakukan
operasi sc mobilisasi secara mandiri 3) Monitor frekuensi jantung dan
pergerakan O : Klien terlihat sudah
dengan kriteria hasil : tekanan darah sebelum
bisa mobilisasi mandiri
melakukan mobilisasi 3) Untuk mengetahui
- Pergerakan ekstremitas
frekuensi jantung dan A : Masalah Teratasi
meningkat 4) Monitor kondisi umum
tekanan darah sebelum
selama melakukan mobilisasi P : Intervensi dihentikan
- Nyeri berkurang melakukan mobilisasi
5) Fasilitasi aktivitas mobilisasi
4) Untuk mengetahui
dengan alat bantu (misal pagar
kondisi umum selama
tempat tidur)
mobilisasi
6) Libatkan keluarga untuk
5) Untuk membantu
membantu klien dalam
memudahkan klien dalam
meningkatkan pergerakan
pergerakan
7) Jelaskan tujuan dan prosedur
6) Untuk membantu
mobilisasi
memudahkan klien dalam
8) Anjurkan melakukan meningkatkan pergerakan
mobilisasi dini
7) Untuk mempermudah
9) Ajarkan mobilisasi sederhana dalam melakukan prosedur
yang harus dilakukan (misal : tindakan

13
gerakan ekstremitas, miring, 8) Untuk meningkatkan
duduk, jalan) pergerakan klien
10) Kolaborasi dengan dokter 9) Untuk meningkstkan
dalam pemberian terapi obat anti mobilitas klien
nyeri
10) Untuk mengurangi
nyeri klien

IV. Implementasi Keperawatan


No Dx. Tgl. & Implementasi Evaluasi TTD
. Jam
1. Gangguan 1) Mengidentifikasi adanya nyeri S : Klien mengatakan
mobilitas atau keluhan fisik lainnya nyeri bekas operasi
fisik b/d berkurang. Klien
2) Mengidentifikasi toleransi fisik
nyeri mengatakan dapat
melakukan pergerakan
mobilisasi mandiri
3) Memonitor frekuensi jantung
O : Klien terlihat
dan tekanan darah sebelum
sudah bisa mobilisasi
melakukan mobilisasi
mandiri
4) Memonitor kondisi umum
A : Masalah Teratasi
selama melakukan mobilisasi
P : Intervensi
5) Memfasilitasi aktivitas
dihentikan
mobilisasi dengan alat bantu (misal
pagar tempat tidur)
6) Melibatkan keluarga untuk
membantu klien dalam

14
meningkatkan pergerakan
7) Menjelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
8) Menganjurkan melakukan
mobilisasi dini
9) Mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus dilakukan
(misal : gerakan ekstremitas,
miring, duduk, jalan)
10) Berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi obat anti
nyeri

15
V. Evaluasi / Catatan Perkembangan
1. Dx. Gangguan mobilisasi fisik b/d nyeri teratasi ditandai dengan klien
mengatakan nyeri bekas operasi berkurang dan dapat melakukan mobilisasi
dengan mandiri

16
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
4.1 Kesimpulan
Dalam bab ini, penulis menyimpulkan permasalahan pada Ny. R dan
selanjutnya menyarankan hal-hal yang berkaitan dengan Asuhan keperawatan
pada pasien dengan Post Op Sectio Caesarea dengan indikasi Pre Eklampsia
Ringan (PER).
Pada pasien dengan Post Op Sectio Caesarea dengan indikasi Pre
Eklampsia Ringan (PER) ditemukan masalah keperawatan seperti Nyeri
berhubungan dengan agen injury fisik, Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan kelemahan fisik, Kurang pengetahuan mengenai cara pemenuhan
kebutuhan nutrisi berhubungan dengan kurang informasi. Untuk mengatasi
masalah yang muncul pada kasus post op sectio caesarea indikasi
Preeklampsia ringan sebagian besar rencana tindakan secara teori dapat
diterapkan pada rencana tindakan kasus.
Dalam implementasi sebagian besar telah sesuia dengan rencana
tindakan yang diterapkan, namun dalam pendokumentasiannya di rasa masih
kurang terutama pada rencana tindakan. Pada evaluasi hasil yang dilakukan
penulis pada dasarnya dapat dilaksanakan dengan baik dan sebagian besar
masalah dapat teratasi. Dalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan, diperlukan
kerjasama dari pihak yang berkompetensi baik pasien, keluarga, maupun
perawat ataupun petugas medis yang lainnya agar mendapatkan Asuhan
Keperawatan yang maksimal.
4.2 Saran
Penulis menyarankan penatalaksanaan pada pasien post op sectio
caesarea indiikasi Preeklampsia ringan perlu di lakukan secara intensif agar
tidak terjadi komplikasi yang dapat membahayakan ibu dan bayi. Penulis juga
menyarankan kepada ibu-ibu pada umumnya dan kepada klien pada
khususnya, untuk dapat mendukung dan mencapai semua tujuan pada masa
kehamilan dan persalinan, diharapkan ibu dapat mengikuti program senam
hamil secara rutin untuk memperlancar proses persalinan nantinya. Kepada
klien sectio caesarea agar selalu menggunakan alat support seperti gurita atau
korset pada perut untuk melindungi tarikan yang berlebihan. Selain itu klien
diharapkan tidak hamil lagi minimal 3 tahun dengan menggunakan alat
kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, kepada klien juga di harapkan untuk
tetap menyusui bayinya dengan teknik yang benar minimal 6 bulan guna
menjaga kesehatan bayi dan daya imun bayi. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat meningkatakan kemampuan belajar penulis dalam menangani masalah
yang muncul pada kasus post op sectio caesarea indikasi Pre Eklampsia
Ringan (PER) pada khususnya, dan dapat memberikan informasi berupa
pengetahuan pada pembaca dan masyarakat umumnya.

17
DAFTAR PUSTAKA
Direja, Ade Herman Surya. 2011. Buku Asuhan Keperawatan Jiwa. Nuha Medika,
Yogyakarta.
Erlinafsiah. 2010. Modal Perawat Dalam Praktik Keperawayan Jiwa. Trans Info Media,
Jakarta.
Fitria, Nita. Dkk. 2013. Laporan Pendahuluan Tentang Masalah Psikososial. Salemba
Medika, Jakarta.
Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahukuan dan Stratrgi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta.
http://www.dnet.net.id/kesehatan/beritasehat/detail.php.id=2254
Keliat, Budu Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. EGC, Jakarta. Keliat,
Budu Anna. 2004. Keperawatan Jiwa Terapi Aktifitas Kelompok. EGC, Jakarta. Keliat ,
Budu Anna. 2005.
Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC. Jakarta.3 Kusuma, Farida dan Hartono, Yudi.
2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Salemba Medika, Jakarta. Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi
2012-2014. Buku Kedokteran : EGC.
Nurjannah. I. 2004. Pedoman Pada Gangguan Jiwa. MocoMedia. Yogyakarta. Rekam Medik,
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.2013.
Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. PT. Refika Aditama, Bandung

18

Anda mungkin juga menyukai