Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS PADA KLIEN DENGAN IBU POST PARTUM SECTIO

CAESAREA (SC) PADA NY.W DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT DI


RUANG MARIA RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR

Disusun Oleh :
REYZA FEBRIZA RANGKUTI
P07324221027

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN PROGRAM STUDI D-III


KEBIDANAN PEMATANG SIANTAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS PADA IBU POSTPARTUM SECTIO CAESAREA (SC)
NY.W DENGAN PREEKLAMSI BERAT DI RUANG MARIA RUMAH SAKIT
HARAPAN PEMATANGSIANTAR

Laporan praktek kebidanan ini


Telah memenuhi persyaratan dan Disetujui
Tanggal : 16 september 2022

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Lenny Nainggolan, S.Si. T,M.Keb Renny Sinaga, S.Si. T,M. Kes


NIP. 198005142005012003 NIP. 197310302001122001

Diketahui Oleh
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Pematangsiantar

Tengku Sri Wahyuni, S.Si.T,M.Keb


NIP.197404242001122002
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan hasil praktik Klinik
Kebidanan dengan “laporan kasus pada klien Ny.W dengan persalinan dengan
preeklampsi berat di ruang maria di Rumah sakit Harapan Pematangsiantar”.Laporan ini
dibuat dengan tujuan sebagai penyelesaian tugas yang diberikan dan supaya bisa
memahami laporan asuhan kebidanan di Rumah Sakit Harapan.
Dalam penulisan laporan ini tentunya tidak lepas dari kekurangan kualitas
maupun kuantitas dari pembahasan yang disajikan semua ini di dasarkan keterbatasan
yang dimiliki penulis.Penulis juga menyadari laporan ini jauh dari kata sempurna,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangununtuk kemajuan di
masa yang akan datang dalam kesempatan ini penulis juga mengucapkan Terima kasih
kepada Ibu Lenny Nainggolan,S.Si.T,M.Keb selaku pembimbing I dan ibu Renny
Sinaga,S.Si.T,M.Kes yang telah membimbing penulis untuk menyelesaikan laporan
ini.Akhir kata,semoga segala bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah dan
senantiasa mendapat ridho dari tuhan yang maha esa,semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua khususnya kami para mahasiswa politeknik kesehatan kementrian
kesehatan medan prodi kebidanan pematang siantar.

Pematangsiantar, 16 september 2022

Reyza Febriza Rangkuti


P07324221027

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3 Manfaat....................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 3
2.1 Pengertian Nifas.......................................................................................... 3
2.2 Pengertian Preeklampsia............................................................................. 4
BAB III ASUHAN KEBIDANAN POSTPARTUM (SC) PADA NY.W
DENGAN INDIKASI PEB DIRUMAH SAKIT HARAPAN..................... 7
I. Pengkajian................................................................................................ 7
II. Interpretasi Data....................................................................................... 9
III. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial.......................................... 10
IV. Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera Kolaborasi..................... 10
V. Perencanaan.............................................................................................. 10
VI. Pelaksanaan.............................................................................................. 11
VII. Evaluasi.................................................................................................... 11
BAB IV PEMBAHASAN KASUS.......................................................................... 13
4.1 Asuhan Kebidanan post SC pada Ny.W dengan preeklampsia
postpartum................................................................................................. 13
4.2 Penanganan kasus Preeklampsia................................................................. 14
BAB V PENUTUP.................................................................................................... 15
5.1 Kesimpulan................................................................................................. 15
5.2 Saran........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap wanita menginginkan persalinannya normal,berjalan lancar dan dapat
melahirkan bayi yang sempurna, tetapi tidak semua persalinan seperti yang
diharapkan.Apabila ibu maupun janin dalam kondisi yang menyebabkan terjadinya
penyulit persalinan,maka untuk menyelamatkan keduanya perlu segera dilakukan
persalinan dengan tindakan yaitu persalinan pervaginam dengan suatu tindakan alat
bantu tertentu.
Preeklamsia adalah sindrom yang di tandai dengan peningkatan tekanan darah
dan proteinuria, yang muncul pada trimester kedua dan pulih setelah melahirkan.
Preeklampsia dapat terjadi pada periode prenatal, intrapartum,dan postpartum.
Menurut WHO, angka kematian diIndonesia masih sangat tinggi,sekitar 810
wanita meninggal akibat komplikasi yang terkait dengan kehamilan atau persalinan di
seluruh dunia pada setiap harinya, dan ada sekitar 295000 wanita meninggal setelah
kehamilan ataupun persalinan.Angka kematian pada ibu di negara berkembang dapat
mencapai 462/100.000 kelahiran hidup.sedangkan pada negara maju hanya 11/100.000
kelahiran hidup.Tingginya angka kematian bayi disebabkan oleh beberapa faktor yang
mempengaruhi seperti perdarahan yang hebat, infeksi setelah persalinan,komplikasi dari
persalinan,aborsi, dan salah satunya adalah preeklampsia (WHO,2020).
Preeklampsia selama kehamilan bisa menetap pada masa postpartum dan
biasanya akan kembali normal pada minggu pertama postpartum.Angka kejadian
preeklampsia atau hipertensi postpartum secara keseluruhan terjadi sekitar 57,1%.
Proses persalinan merupakan hal yang dinanti oleh setiap ibu yang sedang
melahirkan.Dalam proses persalinan terdapat dua jenis persalinan yaitu secara normal
atau caesar.Dalam proses persalinan terdapat resiko persalinan yang dihadapi yaitu
komplikasi ibu melahirkan yang dapat memperburuk kondisi ibu melahirkan. Resiko
terburuk yaitu berupa kematian.Kematian ibu dan anak merupakan hal yang harus
dihindari dalam persalinan(Amalia&evicienna,2017).
Preeklampsia dan eklampsia adalah salah satu dari empat kategori yang terkait
dengan gangguan hipertensi kehamilan. Eklampsia adalah suatu proses penyakit utama

1
yang dihubungkan pada diagnosis dan bisa terjadi pada masa kehamilan,selama
persalinan,dan di atas 6 minggu masa nifas. Menurut WHO, eklampsia termasuk
komplikasi utama yang menyumbang hampir 75% dari semua kematian ibu.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, masalah yang dirumuskan adalah,
bagaimanakah Asuhan kebidanan postpartum Sectio Caesarea (SC) pada Ny.W,
primigravida dengan preeklampsi berat (PEB).

1.3 MANFAAT
Memberikan asuhan kebidanan postpartum SC pada Ny.W primigravida dengan
preeklampsia berat (PEB).

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Nifas


Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.Masa nifas berlangsung selama kira-
kira 6 minggu (42 hari), namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan.
Masa nifas atau postpartum disebut juga puerperium.Nifas yaitu darah yang keluar dari
rahim sebab melahirkan atau setelah melahirkan. Tujuan dari masa nifas adalah untuk
memberikan asuhan yang adekuat dan tersandar pada ibu segera setelah melahirkan
dengan memperhatikan riwayat selama kehamilan.Adapun hasil yang diharapkan adalah
terlaksananya asuhan segera atau rutin pada ibu post partum termasuk melakukan
pengkajian, membuat diagnose, dan masalah potensial, tindakan segera setelah
merencanakan asuhan.

Tujuan Asuhan Masa Nifas


Tujuan dari pemberian asuhan kebidanan pada masa nifas adalah sebagai
berikut:
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis
2. Menjaga Kesehatan fisik dan psikologis ibu dan bayi
3. Mendapatkan kesehatan emosi
4. Memberikan pendidikan kesehatan tentan perawatan diri, nutrisi, keluarga
berencana, menyusui, imunisasi pada bayi dan perawatan bayi sehat
5. Memberikan pelayanan keluarga bersama

Perubahan Fisiologis Masa Nifas


1. Uterus
Uterus merupakan organ reproduksi interna yang berongga dan berotot,
berbentuk seperti buah alpukat yang sedikit gepeng dan berukuran sebesar telur
ayam. Panjang uterus sekitar 7-8cm, lebar sekitar 5-5,5cm dan tebal sekitar 2,5
cm.

3
2. Serviks
Serviks merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit shingga
disebut juga sebagai leher. Serviks menghubungkan uteus dengan saluran vagina
dan ebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina pada saat
persalinan. Selama kehamilan,serviks mengalami perubahan karena pengaruh
hormon estrogen.
3. Vagina
Vagina merupakan saluran yang menghubungkan rongga uterus dengan tubuh
bagian luar. Dinding depan dan belakang vagina berdekatan satu sama lain
dengan ukuran panjang kira-kira 9 cm.Selama proses persalinan, vagina
mengalami penekana serta peregangan yang sangat besar, terutama pada saat
melahirkan bayi. Beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, vagina tetap
berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu, vagina kembali kepada keadan
tidak hamil dan rugae dalam vagina berangsur-angsur akan muncul kembali.
4. Vulva
Vulva organ reproduksi yang berbentuk lonjong, bagian depan dibatasi oleh
clitoris, bagian belakang oleh perineum, bagian kiri dan kanan oleh labia
minora.Beberapa hari pertama sesudah proses melahirkan, vulva akan kembali
kepada keadaan tidak hamil dan labia menjadi lebih menonjol.
5. Tanda-tanda vital merupakan tanda-tanda penting pada tubuh yang dapat
berubah bila tubuh mengalami gangguan atau masalah.Tanda-tanda vital yang
sering digunakan sebagai indikator bagi tubuh yang mengalami gangguan atau
masalah kesehatan adalah nadi, pernapasan, suhu dan tekanan darah.Tanda-
tanda vital ini biasanya saling mempengaruhi satu sama lain, artinya bila suhu
tubuh meningkat, maka nadi dan pernapasan juga akan meningkat.

2.2. Pengertian Preeklampsia


Preeklampsia adalah kelainan multi sistemik yang terjadi pada kehamilan yang
ditandai dengan adanya dengan adanya hipertensi dan edema, serta dapat disertai
protenuria,biasanya terjadi pada usia kehamilan 20 minggu keatas atau dalam trimester
ketiga dari kehamilan, tersering pada kehamilan 37 minggu,ataupun dapat terjadi segera
sesudah persalinan

4
Preeklampsia Berat adalah Preeklampsia dengan tekanan darah systolik lebih
dari 160 mmHg dan tekanan darah diastolik 110 mmHg disertai proteinuria lebih 5
gr/24 jam(Prawirohardjo,2010:544).Kehamilan dengan hipertensi menyebabkan resiko
tinggi pada wanita hamil dan bayinya.Preeklampsia berat dapat disertai dengan gejala
nyeri kepala hebat, gangguan penglihatan,penglihatan kabur, silau terhadap cahaya,
muntah hebat,pembengkakan tiba-tiba di wajah,tangan dan kaki.Bayi yang dilahirkan
dari pasien PEB dan eklampsia mengalami kematian sebanyak 1 diantara 14
kelahiran.Preeklampsia dapat membahayakan ibu dan janin yang dapat menyebabkan
ibu kejang dan berujung pada kematian, oleh karena itu perlu dilakukan penilaian
kondisi janin dalam rahim, pemantauan tinggi fundus uteri, pemeriksaan gerak janin
dalam rahim,denyut jantung janin.
Eklampsia adalah kondisi dimana pasien memenuhi kriteria preeklampsia,
dengan disertai kejang atau kejang yang tidak diketahui penyebabnya, yang bukan
merupakan kelainan neurologis misalnya epilepsy,yang bisa disertai penurunan
kesadaran, pada wanita dengan preeklampsia.Eklampsia merupakan satu atau lebih
bangkitan kejang yang berhubungan dengan preeklampsia, hal ini dapat terjadi
sekalipun tekanan darah masih dalam batas normal.

Faktor Resiko Preeklampsia


Ada beberapa aspek yang mendasari faktor resiko Preeklampsia, yaitu :
1. Primigravida
2. Riwayat preeklampsia
3. Tekanan darah yang meningkat pada awal kehamilan dan badan yang gemuk
4. Adanya riwayat preeklampsia pada keluarga
5. Kehamilan ganda
6. Riwayat Darah tinggi pada maternal
7. Diabetes pregestasional
8. Sindroma antifosfolipid
9. Penyakit faskulara atau jaringan ika
10. Usia maternal yang lanjut > 35 tahun

5
Tanda Dan Gejala Preeklampsia
a. Tekanan darah systolik lebih dari 160 mmHgdan tekanan darah diastolik
lebih dari 110 mmHg.Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu
Kenaikan kadar kreatinin plasma
b. Gangguan visus dan serebral : penurunan kesadaran, nyeri kepala,
skotoma dan pandangan kabur.
c. Edema paru-paru dan sianosis
d. Hemolisis Mikroangiopatik
e. Gangguan fungsi hepar(kerusakan hepatoseluler): peningkatan kadar
alanin dan aspartate aminotransferase.

6
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN POSTPARTUM (SC) PADA NY “W” DENGAN
INDIKASI PEB DI RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANG SIANTAR

3.1. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN POSTPARTUM SC


Tanggal Masuk Rumah Sakit : 06 September 2022, Pukul : 15.00 WIB
Tanggal Operasi : 06 September 2022, Pukul : 16.30 WIB
Tanggal Pengkajian : 07 September 2022, Pukul : 14.00 WIB

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. W Nama Suami : Tn. H
Umur : 29 Tahun Umur : 36 tahun
Suku/kebangsaan : Batak Suku/kebangsaan : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Alamat Rumah : Raya Timuran Alamat Rumah :Raya
Timuran

B. ANAMNESE
Pada tanggal : 07 September 2022 Pukul : 09.30 WIB
I. Keluhan utama : Ibu mengatakan nyeri pada luka bekas operasi

II. Riwayat Keluhan


a) Keluhan dirasakan setelah operasi sejak tanggal 06 September 2022
pukul 18.30 WIB.
b) Sifat keluhan hilang timbul
c) Lokasi keluhan di daerah abdomen bagian bawah (daerah bekas luka
operasi).
d) Upaya ibu mengatasi keluhan yaitu dengan istirahat (berbaring dalam
posisi terlentang).

7
1. Jenis Persalinan : Sectio Caesarea (SC)
2. Tempat Melahirkan : Rumah Sakit Harapan
3. Ditolong oleh : Dokter Sp. Og
4. Lama Persalinan : 2 jam
5. Komplikasi/kelainan persalinan : Tidak ada
Kotiledon : Lengkap
Selaput ketuban : Utuh
Ukuran : Normal
Kelainan : Tidak Ada
Sisa Plasenta : Tidak Ada
6. Perdarahan
Kala I : 50 cc
Kala II : 100 cc
Kala III : 200 cc
Kala IV : 100 cc
7. Tindakan lain
Infus cairan : Ada
Transfusi darah : Tidak Ada
8. Bayi lahir tunggal : 06 September 2022
PB : 50
BB : 3.500 gr
JK : Laki-laki
Nilai apgar : 8/10
Cacat bawaan : Tidak ada
9. Komplikasi
Kala I : Tidak ada
Kala II : Tidak ada
10. Banyaknya air ketuban : 1000 cc

III. Pemeriksaan Fisik


a. Keadaan umum : Baik
b. Keadaan emosional : Baik

8
c. Tanda vital :
TD : 160 / 100 mmHg
Pols : 82 x/i
RR : 24 x/i
Temp : 360 C
d. Tinggi Badan :150
e. Payudara
Colostrum : Ada
Bentuk : Simetris
Putting susu : Menonjol
f. Uterus
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus : Baik
Posisi uterus : Keras
g. Pengeluaran Lochea
Warna : Merah bata
Bau : Tidak ada
Jumlah : 2 x ganti doek
Konsistensi : Normal
h. Perineum : Normal
i. Kandung kemih : Kosong
j. Ekremitas
Dedema : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada

II. INTERPRETASI DATA


1. Diagnosa : Ibu G1P1AO postpartum dengan persalinan
sectio caesarea,dengan PEB dan protein urine 2 +, keadaan umum baik,
lochea rubra, tinggi fundus 1 jari dibawah pusat.
2. Masalah actual : nyeri luka bekas section caesarae (SC) hari ke II
Dasar : Partus tanggal : 06 September 2022
Pukul : 16.30 WIB

9
3. Masalah : Tidak ada
Data dasar : Tidak ada
4. Kebutuhan : Penyuluhan Kesehatan selama masa nifas
Data dasar :Perawatan payudara selama nifas, pemberian asi ekslusif

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Masalah potensial : Antisipasi resiko terjadinya ekslampia, perdarahan,
infeksi luka operasi.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA


KOLABORASI
Tindakan segera pada ibu nifas dengan post SC atas indikasi Preeklampsia
Berat adalah melakukan pencegahan terjadinya inpending eclampsia,
obeservasi tingkat kesadaran,observasi tekanan darah, observasi tanda-tanda
kejang, observasi kontraksi, observasi pengeluaran lochea dan merawat luka
post sectio caesarea, perdarahan, infeksi luka operasi, observasi dilakukan
tiap 15 menit dalam 1 jam pertama kemudian 30 menit dalam 1 jam
berikutnya dan selanjutnya tiap jam.

V. PERENCANAAN
Tanggal : 07-09-2022
Diagnosa : PIAO, Post Partum Primipara dengan Post SC atas indikasi PEB
hari pertama perencanaan pada ibu post partum primigravida dengan Post
SC atas indikasi Preeklampsia Berat adalah beritahu ibu hasil pemeriksaan
yang dilakukan.Hasil pemeriksaan merupakan hak ibu untuk mengetahuinya
sehingga ibu lebih kooperatif dengan asuhan yang diberikan.Observasi
tanda-tanda vital masa nifas, kontraksi uterus, TFU, perdarahan dan keadaan
umum ibu, observasi dilakukan setiap 15 menit dalam 1 jam
pertama,kemudian 30 menit dalam 1 jam berikutnya, dan selanjutnya tiap 1
jam.Deteksi dini keadaan patologis yang muncul observasi tanda-tanda
eklaampsia post partum yaitu nyeri kepala hebat,pusing,pandangan
kabur,dan naiknya tekanan darah.Untuk mengetahui tingkat kegawatan

10
pasien.Observasi intake dan output. Mengapa pemenuhan nutrisi ibu sangat
diperlukan.Untuk memenuhi keseimbangan cairan serta membantu proses
metabolisme tubuh.Observasi tetesan infus RL 500 cc dan observasi tetesan
infus RL 500 cc.Dengan pemantauan lancarnya tetesan infus dapat
dipastikan efesiennya cairan yang diberikan.Dokumentasikan hasil
pemeriksaan.Sebagai hasil intervensi untuk Tindakan selanjutnya.

VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 07-09-2022
Diagnosa : G1P1A0, post partum primigravida dengan post SC atas indikasi
PEB hari pertama Pelaksanaan pada ibu post partum primigravida dengan
Post SC atas indikasi Preeklampsia Berat yaitu Memberitahukan pada ibu
dan keluarga tentang hasil pemeriksaan. Ibu dan keluarga mengerti dan
menerima penjelasan yang di sampaikan. Mengobservasi tanda-tanda vital,
kontraksi uterus ,TFU, perdarahan, dan keadaan umum ibu. TTV : Ku : Baik,
kesadaran: sadar penuh dan bisa berespon terhadap rangsangan TD : 160/
100mg , S : 36C , N : 82x/menit , RR : 24x/ menit, Kontraksi uterus baik ,
TFU 2 jari bawah pusat , perdarahan 100cc. Mengobservasi tanda-tanda
eklampsia pada ibu yaitu nyeri kepala yang hebat, pusing, pandangan kabur
dan naiknya tekanan darah. Ibu hanya merasa pusing. Mengobservasi Intake
dan output. Terpasang infus RL 20 tetes/ menit dan terpasang kateter
menetap dengan jumlah urin 550cc, berwarna kuning. Memenuhi kebutuhan
nutrisi ibu. Ibu sudah makan bubur yang disediakan keluarga. Observasi
tetesan infus RL 500cc dan observasi tetesan infuse RL 500cc. Infus berjalan
lancar dengan tetesan 20 tetes / menit. Melakukan pendokumentasian. Hasil
pemeriksaan telah didokumentasian.

VII. EVALUASI
Tanggal : 07-09-2022
Diagnose : G1P1A0, post partum primigravida dengan post SC atas indikasi
preeklampsia berat, didapatkan hasil sebagai berikut. Ibu dan keluarga
mengerti dan menerima hasil penjelasan yang disampaikan.

11
Hasil observasi yang dilakukan yaitu:
TTV
KU : Baik
Kesadaran : sadar penuh dan bisa berespon terhadap rangsangan
TD : 160/100 mmHg
Temp :360C Pols:82x/menit
RR : 24x/menit
Mengobservasi tanda-tanda eklampsia pada ibu yaitu ibu hanya merasa
pusing,kontraksi uterus baik, TFU 2 jari di bawah pusat, kandung kemih
kosong, perdarahan 100cc. Ibu sudah makan bubur yang disediakan keluarga.
Infus RL 500cc berjalan lancar dengan tetesan 20 tetes/menit . Hasil
pemeriksaan telah didokumentasikan.

12
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

4.1 Asuhan Kebidanan Post SC Pada Ny.W Dengan Preeklampsia Post Partum
Ny.W, umur 29 tahun.Agama Islam,suku Batak, Pendidikan terakhir
SMA,Alamat di Raya Timuran,Telah menikah dengan Tn.H, umur 36 tahun, Agama
Islam, suku Jawa,Alamat di Raya Timuran.
Ibu Postpartum Primigravida dengan post SC atas indikasi Preeklampsia Berat
yaitu memberitahukan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan. Ibu dan
keluarga mengerti dan menerima penjelasan yang disampaikan. Mengobservasi tanda-
tanda vital,kontraksi uterus, TFU, perdarahan dan keadaan umum ibu. TTV:
KU: Baik, Kesadaran: sadar penuh dan bisa berespon terhadap rangsangan, TD:160/100
mmHg, S:360C, Pols:82x/menit, RR: 24x/menit, Kontraksi uterus baik, TFU 1 jari
dibawah pusat, Perdarahan 100cc, Mengobservasi tanda-tanda eklampsia pada ibu yaitu
nyeri kepala yang hebat, pusing, pandangan kabur dan naiknya tekanan darah. Ibu
hanya merasa pusing. Mengobservasi intake dan output.Terpasang infus RL 20
tetes/menit dan terpasang kateter menetap dengan jumlah urin 550cc,bewarna
kuning.Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu. Ibu sudah makan bubur yang disediakan
keluarga. Observasi tetesan infus RL 500cc. Infus berjalan lancar dengan tetesan 20
tetesan/menit. Melakukan pendokumentasian. Hasil pemeriksaan telah
didokumentasikan.

Evaluasi
Tanggal : 07-09-2022
Diagnose : G1P1A0, post partum primigravida dengan post SC atas indikasi
preeklampsia berat, didapatkan hasil sebagai berikut. Ibu dan keluarga mengerti dan
menerima hasil penjelasan yang disampaikan. Hasil observasi yang dilakukan yaitu:
TTV
KU : Baik
Kesadaran : sadar penuh dan bisa berespon terhadap rangsangan
TD : 160/100 mmHg

13
Temp :360C Pols:84x/menit
RR : 24x/menit
Mengobservasi tanda-tanda eklampsia pada ibu yaitu ibu hanya merasa
pusing,kontraksi uterus baik, TFU 2 jari di bawah pusat, kandung kemih
kosong, perdarahan 100cc. Ibu sudah makan bubur yang disediakan keluarga.
Infus RL 500cc berjalan lancar dengan tetesan 20 tetes/menit . Hasil
pemeriksaan telah didokumentasikan.

4.2. Penanganan Kasus Preeklampsia


Penanganan kasus preeklampsia berat pasca persalinan, yaitu:
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya
2. Beri KIE tentang tanda-tanda bahaya preeklampsia
3. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
4. Pantau tekanan darah,protein urin
5. Anjurkan pada ibu untuk banyak istirahat
6. Anjurkan pada ibu untuk diet rendah garam
7. Keseimbangan cairan dan pengganti elektrolit untuk memperbaiki hipovolemik
mencegah kelebihan sirkulasi dan pemeriksaan serum harian.

14
BAB V
PENUTUP

5.1. KESIMPULAN
1. Melaksanakan pengkajian dan analisis data ibu postpartum pada Ny.W
postsectio caesarea(SC) Hari pertama di Rumah Sakit Harapan, dengan hasil
ditemukan data bahwa ibu telah dioperasi karena kondisi yang tidak
memungkinkan untuk melahirkan normal akibat adanya preeklampsia berat.
2. Merumuskan diagnosa /masalah ibu post partum pada Ny. W postsectio
caesarea (SC) hari pertama di Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar dengan
hasil yaitu dapat menimbulkan nyeri pada daerah bekas operasi.
3. Merumuskan diagnosa/masalah potensial ibu postpartum pada Ny.W post
sectiocaesarea (SC) hari pertama di Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar
dengan hasil yaitu keadaan nyeri pada luka operasi memungkinkan terjadinya
infeksi apabila tidak ditangani dengan baik.

5.2. SARAN
a) Bagi penulis
Agar terus giat belajar sehingga dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan
dan pengalaman yang nyata tentang asuhan kebidanan pada kasus preeklampsia
berat.
b) Bagi profesi bidan
Dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan
pertimbangan dalam pembelajaran asuhan kebidanan serta meningkatkan
keterampilan dalam memberikan dan melaksanakan asuhan kebidanan pada
kasus preeklampsia berat.
c) Bagi institusi
Lebih banyak lagi menyiapkan buku-buku/media tentang kasus preeklampsia
berat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Diana Christine Lalenoh,2018.Preeklampsia berat & Eklampsia.

Eka Puspitasari,Am.Keb.2021.Asuhan Kebidanan masa nifas.

Hilda Amalia,Evicienna.2017Jurnal komparasi metode data mining untuk penentuan


proses persalinan ibu melahirkan

Naila Fitriana,Awatiful Azza.Jurnal Penelitian.Studi kasus asuhan keperawatan


dengan resiko komplikasi pada klien postpartum preeklampsia berat diruang
nusa indah RSD balung jember.

Niswatu,dkk,2018,Manajemen asuhan Ibu Nifas Dengan Preeklampsia.

Presetyowati,supriatiningsih.Jurnal Hubungan antara Preeklampsia dengan


Persalinan Tindakan.

Pusdiklatnakes,buku modul 2 kebutuhan Dasar Ibu Nifas.

Yayuk eliyana,dkk,2019.Jurnal pengaruh terapi bekam kering terhadap tekanan


darah pada ibu preeklampsia postpartum.

16

Anda mungkin juga menyukai