Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN NY”A” G3P2A1H1


DENGAN INDIKASI PREEKLAMSIA BERAT
DI RUANG KB RAWATAN RSUD ADNAAN WD PAYAKUMBUH
TAHUN 2022

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk


menyelesaikan tugas Praktek Klinik Kebidanan I (PKK I)

Disusun Oleh :

YULY RATNA EFENDI


(191000215401001)

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

studi kasus yang berjudul“ASUHAN KEBIDANAN NY”D” G3P1A1H1 DENGAN

INDIKASI PREEKLAMSIA BERAT DI RUANG KB TINDAKAN RUSD

ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2022” Laporan ini berisikan tentang

asuhan kebidanan pada ibu dengan indikasi Preeklamsia Berat yang di laksanakan

dalam bentuk manajement varney.

Selama penyusunan laporan studi kasus ini penulis banyak mendapatkan bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Riki Saputra, S.Fil.I,M.A, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatra

Barat.

2. Ibu Yuliza Anggraini, S.ST., M.Keb, Dekan Fakultas Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Sumatera Barat

3. Ibu Liza Andriani, S.SiT., M.Keb, Ketua Program Studi D III kebidanan Fakultas

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

4. Ibu Mega Ade Nugrahmi, S.ST., M.Keb sebagai pembimbing I Laporan Kasus di

RSUD ADNAAN WD PAYAKUMBUH

5. Ibu Nurlis, STR,Keb, Pembimbing Lapangan

6. Pasien beserta keluarga yang memberi izin dalam pengambilan kasus ini.

i
7. Teman dan berbagai pihak yang telah memberi masukan dan saran

kepada penulis.

Dalam menyusun laporan studi kasus fisiologi Asuhan Kebidanan ini penulis

menyadari atas kekurangan dan ketidaksempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran. Dan mudah-mudahan laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Payakumbuh, 20 Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Tujuan ...................................................................................................................2
C. Manfaat ................................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pre Eklamsia Berat ............................................................................................... 4
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Tinjauan Kasus......................................................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan PEB................................................................................................ 16
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 17
B. SARAN.............................................................................................................. 17
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan merupakankeadaan fisiologis yang normal. Persalinan dapat dilakukan dua cara

yaitupersalinan normal (pervaginam) dan dengan pembedahan (sectio caesarea).Persalinan normal

yaitu proses dari mulesnya ibusampai dengan keluarnya bayi dengan kondisi kepala dahulu melalui

vagina dengan lama persalinan kurang dari 24 jam (Rahman, 2019).

Data organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa setiap tahun sejumlah 529.000

orang perempuan meninggal dunia akibat kehamilan dan persalinan, fakta ini mendekati terjadinya

satu kematian setiap menit. Diperkirakan 99% kematian tersebut terjadi di negaranegara berkembang

(Kemenkes, 2019).

Di Indonesia kasus preeclampsia dan eklampsiaterjadi pada 6-8% pada wanita hamil.

Penyebabnya, masih misterius sehingga disebut penyakit disease of theory. Kejadian kematian ibu di

Sumatera Barat tahun 2019 paling banyak adalah pada waktu nifas sebesar 49,12%, kemudian pada

waktu bersalin sebesar 26,99%, dan pada waktu hamil sebesar 23,89%. Penyebab kematian adalah

perdarahan sebesar 22,42%, eklampsiasebesar 28,76%, infeksi sebesar 3,54%, dan lain-lain sebesar

45,28% (Sumatera Barat, 2019).

Pada akhir-akhir ini, faktor endotel dan plasenta dianggap penting dalam patogenesis

preeklamsia, namun disadari banyak faktor lain yang yang belum diketahui. Pada preeklamsia tidak

terjadi invasi sel-sel trofoblas pada lapisan otot arteri spiralis dan jaringan matriks sekitarnya yang

dapat mengakibatkan penurunan dari perfusi plasentadan berlanjut terjadi hipoksia dan iskemia

plasenta. Iskemia pada plasenta mengakibatkan terganggunya aliran darah ke janin (Imron, 2016)

Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan insiden Intra Uterine Growth Retardation (IUGR),

hipoksia janin hingga kematian dalam kandungan. Walaupun bayi dapat lahir hidup, bayi tersebut

memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berat bayi lahir rendah dan berbagai penyakit lainnya

dibandingkan bayi yang lahir dari ibu yang tidak mengalami preeklamsia(Hapsari, 2018).

1
B.     Tujuan

1. Tujuan umum

Mahasiswa mampu melaksanakan “Asuhan Kebidanan Pada NY “A” UK 34-35 Minggu

dengan Preeklamsia Berat di RSUD ADNAAN WD , PAYAKUMBUH tahun 2022 dengan

pendekatan manajemen varney dan dokumentasi secara varney.

2. Tujuan Khusus

a) Mampu melakukan pengkajian data Asuhan Kebidanan Pada NY“A” UK 34-35 Minggu

dengan Preeklamsia di RSUD ADNAAN WD, PAYAKUMBUH tahun 2022

b) Mampu melakukan diagnosan pada NY“A” UK 34-35 Minggu dengan Preeklamsia Berat di

RSUD ADNAAN WD, PAYAKUMBUH tahun 2022

c) Mengantisipasi diagnosa atau masalah potensial Pada NY“A” UK 34-35 Minggu dengan

Preeklamsia Berat di RSUD ADNAAN WD, PAYAKUMBUH tahun 2022

d) Melaksanakan perlunya tindakan segera dan kolaborasi Pada NY NY“A” UK 34-35 Minggu

dengan Preeklamsia Berat di RSUD ADNAAN WD, PAYAKUMBUH tahun 2022

e) Menyusun rencana asuhan kebidanan Pada NY “D” UK 41-42 Minggu dengan Preeklamsia

Berat di RSUD ADNAAN WD, PAYAKUMBUH tahun 2022

f) Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan Pada NY“A” UK 34-35 Minggu dengan

Preeklamsia Berat di RSUD ADNAAN WD, PAYAKUMBUH tahun 2022

g) Mengevaluasi asuhan tindakan yang telah dilaksanakan Pada NY“A” UK 34-35 Minggu

dengan Preeklamsia Berat di RSUD ADNAAN WD, PAYAKUMBUH tahun 2022

2
C. Manfaat

1. Bagi penulis

Mahasiswa mengerti mengenai penatalaksaan pada ibu post SC, mahasiswa mampu menganalisa

keadaan pada ibu post SC, dan mengerti tindakan segera yang harus dilakukan.

2. Bagi Lahan Praktek/Masyarakat

Diharapkan dapat menjadi motivasi bagi masyarakat sekitar dalam rangka meningkatkan dan

menjaga kesehatan khususnya pada Ibu Nifas dengan PEB.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai sumber referensi, sumber bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan

asuhan kebidanan pada Ibu Nifas.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PRE EKLAMSIA BERAT

1. Pengertian PEB

Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan adanya disfungsi

plasenta dan respon maternal terhadap adanya

inflamasisystemikdenganaktivasiendoteldankoagulasi.Diagnosis preeklampsia ditegakkan

berdasarkan adanya hipertensi spesifik yang disebabkan kehamilan disertai dengan gangguan sistem

organ lainnya pada usia kehamilan diatas 20 minggu(Rahman, 2019).

Preeklampsia, sebelumnya selalu didefinisika dengan adanya hipertensi dan proteinuri yang baru

terjadi pada kehamilan (new onset hypertension with proteinuria). Meskipun kedua kriteria ini masih

menjadi definisi klasik preeklampsia, beberapa wanita lain menunjukkan adanya hipertensi disertai

gangguan multisistem lain yang menunjukkan adanya kondisi berat dari preeklampsia meskipun

pasien tersebut tidak mengalami proteinuri. Sedangkan, untuk edema tidak lagi dipakai sebagai

kriteria diagnostik karena sangat banyak ditemukan pada wanita dengan kehamilan normal.(Imron,

2016)

Beberapa gejala klinis meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada preeklampsia, dan jika

gejala tersebut didapatkan, dikategorikan menjadi kondisi pemberatan preeklampsia atau disebut

dengan preeklampsiaberat.Kriteria Preeklampsia berat,diagnosis preeklampsia dipenuhi dan jika

didapatkan salah satu kondisi klinis dibawahini:

a. Tekanan darah >160/100 mmHg

b. Proteinuria, pada pemeriksaan carik celup (dipstrik)>+2atau2,0 g/24 jam

c. Gangguan ginjal, keratin serum 1,2 mg/dL atau didapatkan peningkatan kadar keratin serum

pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya

d. Edema paru

e. Ganggua liver, dimana terjadi peningkatan konsentrasi traminas 2 kali normal dan atau

adanya nyeri epigastrum/region kanan atas abdomen


4
f. Trombositopenia : dimana trombosit< 100.000/microliter

g. Didapatkan gejala neurologis seperti,nyeri kepala stroke dan gangguan penglihatan

h. Gangguan pertumbuhan janin yang menjadi tanda gangguan sirkulasi uteroplacenta :

oligohidramion, Fetal Growth Restriction.

2. Etiologi

Meskipun penyebab preeklampsia masih belum diketahui, bukti manifestasi klinisnya mulai

tampak sejak awal kehamilan, berupa perubahan patofisiologi tersamar yang terakumulasi sepanjang

kehamilan dan akhir nya menjadi nyata secara klinis. Preeklampsia adalah gangguan multisistem

dengan etiologi komplek yang khusus terjadi selama kehamilan.(Rahman, 2019).

3. Faktor Risiko

a. Primigravida

Primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama kalinya. Preeklampsia banyak

dijumpai pada primigravida daripada multigravida, terutama primigravida usia muda.

Primigravida lebih berisiko mengalami preeklampsia daripada multigravida karena preeklampsia

biasanya timbul pada wanita yang pertama kali terpapar virus korion. Hal ini terjadi karena pada

wanita tersebut mekanisme imunologik pembentukan blocking antibody yang dilakukan oleh

HLA-G terhadap antigen plasenta belum terbentuk secara sempurna, sehingga proses implantasi

trofoblas ke jaringan desidual ibu menjadi terganggu. Primigravida juga rentan stress dalam

menghadapi persalinanyang menstimulasi tubuh unuk mengeluarkan kortisol.(Imron, 2016)

b. Nulipara

Nulipara lebih berisiko mengalami preeklampsia daripada multipara karena preeklampsia

biasanya timbul pada wanita yang pertama kali terpapar virus korion. Berdasarkan studi Bdolah,

kehamilan nullipara memiliki kadar sFlt 1 dan sFlt1 / PlGF bersirkulasi lebih tinggi daripada

kehamilan multipara, menunjukkan hubungan dengan ketidakseimbangan angiogenik. Diambil

bersama-sama dengan peran patogenik faktor anti- angiogenik pada preeklampsia, nulipara

merupakan faktor risiko untuk pengembangan preeklamsia.(Imron, 2016)

c. Kehamilan ganda
5
Kehamilan ganda meningkatkan risiko preeklampsia sebesar3 kali lipat. Dengan adanya

kehamilan ganda dan hidramnion, menjadi penyebab meningkatnya resiten intramural pada

pembuluh darah myometrium, yang dapat berkaitan dengan peninggian tegangan myometrium

dan menyebabkan tekanan darah meningkat. Wanita dengan kehamilan kembar berisiko lebih

tinggi mengalami preeklampsia hal ini disebabkan oleh peningkatan massa plasenta dan produksi

hormon.(Imron, 2016)

d. Obesitas

Obesitas adalah adanya penimbunan lemak yang berlebihan di dalam tubuh.Obesitas dapat

memicu terjadinya preeclampsia melalui pelepasan sitokin-sitokin inflamasi dari sel jaringan

lemak, selanjutnya sitokinmenyebabkaninflamasipadaendotelsistemik.Peningkatan IMT sebelum

hamil meningkatkan risiko preeklampsia 2,5 kali lipat dan peningkatan IMT selama ANC

meningkatkan risiko preeklampsia sebesar 1,5 kali lipat.(Andriani, 2016)

e. Riwayat pre eklamsia

Riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya merupakan faktor risiko utama.

Menurut Duckit risiko meningkat hingga 7 kali lipat (RR 7,19 95% CI 5,85 - 8,83). Kehamilan

pada wanita dengan riwayat preeklampsia sebelumnya berkaitandengan tingginya kejadian

preeklampsia berat, preeklampsia onset dini, dan dampak perinatal yang buruk.(Imron, 2016)

f. Riwayat Hipertensi dan Penyakit Ginjal

Pada wanita hamil, ginjal dipaksa bekerja keras sampai ke titik dimana ginjal tidak mampu

lagi memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat. Wanita hamil dengan gagal ginjal kronik

memiliki ginjal yang semakin memperburuk status danfungsinya. Beberapa tanda yang

menunjukkan menurunnya fungsi ginjal antara lain adalah hipertensi yang semakin tinggi dan

terjadi peningkatan jumlah produk buangan yang sudah disaring oleh ginjal di dalam darah. Ibu

hamil yang menderita penyakit ginjal dalam jangka waktu yang lama biasanya juga menderita

tekanan darah tinggi. Ibu hamil dengan penyakit ginjal dan tekanan darah tinggi memiliki risiko

lebih besar mengalamipreeclampsia.(Savitri, 2019)

g. Diabetes Melitus
6
Diabetes dan preeklampsia adalah dua kondisi umum

yangberhubungandengankehamilan,keduanyaterkaitdenganhasil kesehatan ibu dan janin yang

buruk. Diabetes dan preeklampsia memiliki faktor risiko yang sama (misalnya, obesitas, sindrom

ovarium polikistik, usia ibu lanjut, peningkatan berat badan kehamilan), hiperinsulinemia

dikaitkan dengan keduakondisi.Diabetes dan preekampsia memiliki bukti disfungsi vaskular

endotel.(Imron, 2016)

4. Penatalaksanaan PEB

 Stabilisasi pasien dan rujuk ke pusat pelayanan lebihtinggi

 Prinsip manajemen preeclampsia berat:

a. Monitor tekanan darah, albumin urin, kondisi janin, dan pemeriksaanlaboratorium

b. Mulai pemberian antihipertensi

c. Pemberian antihipertensi pilihan pertama adalah nifedipin(oral short acting), hidralazine

dan labetalol parenteral. Alternatif pemberian antihipertensi yang lain adalah nitogliserin,

metildopa,labetalol

d. Mulai pemberian MgSO4 (jika gejala seperti nyeri kepala, nyeri uluhati, pandangan

kabur). Beri 10 ml MgSO4 melalui vena dalam 15-20 menit.

7
BAB III
STUDI KASUS
ASUHAN  KEBIDANAN PADA NY”A” G3 P1A1H1
UK 34-35 MINGGU DENGAN PREEKLAMSIA BERAT
DI RSUD ADNAAN WD PAYAKUMBUH
TAHUN 2022

Tanggal Pengkajian        : Rabu, 19 Januari 2022


Jam                                 : 01.20 WIB

I. DATA SUBJEKTIF/PENGKAJIAN
A. Biodata
1. Identitas pasien
Nama            : Ny “A” Nama suami    : Tn “R”
Umur            : 32 tahun                   Umur               : 35 tahun
Suku/ bangsa : Minang Suku/ bangsa   : Minang
Agama          : Islam                    Agama             : Islam
Pendidikan   : S1                        Pendidikan      : SMA
Pekerjaan      : IRT             Pekerjaan        : Wiraswasta
Alamat         : Kubu gadang, Alamat             : Kampung Jawa

Nama keluarga terdekat : Yulidiar


Umur : 52 Tahun
Alamat : Kampung Jawa
No.hp :-

2. Keluhan utama : Sakit pinggang sedikit, keluar darah p/v banyak dan
berbongkah sejak jam 11 malam ini, sakit kepala - ,
pandangan kabur - , nyeri ulu hati - .

3. Riwayat obstetri
a) Menstruasi
Menarche                 : 13 tahun
Siklus haid               : 28 hari
Banyaknya               : 3 ganti duk
Lamanya                  : 7 hari
Sifatnya : Encer sedikit bergumpal
8
Warna darah             : merah
Teratur/ tidak           : teratur
Disminore               : nyeri
b) Riwayat kehamilan

No Usia Usia Jenis Penolong Kondisi Nifas


anak kehamila persalinan persalinan Ibu Bayi Asi Ket
n Jk Bb/pb Ket
1. 6 tahun Aterm Sp Bidan Sakit ♂ 2,5/- - - -
sedan
g
2. Abortus
3. Ini

c) Riwayat kontrasepsi :
Jenis : tidak ada
Lama pernikahan : tidak ada
Alasan berhenti : tidak ada
Keluhan : tidak ada

d) Riwayat kehamilan sekarang


HPHT : lupa
TP : 26-02-2022
Trimester I          :
Kunjungan ANC : 2x di klinik
Keluhan : merasakan mual dan muntah
Anjuran : memperhatikan asupan nutrisi dan menjaga pola istirahan
yang baik

Obat-obatan : terapi obat tablet Fe, vit B6,vit c


Penyulit : tidak ada

Trimester II
Kunjungan ANC : 2X di klinik
Petugas : Bidan
Keluhan : Tidak ada
9
Anjuran : Menjaga pola makan dan istirahat teratur
Obat-obatan : Asam Folat, tablet Fe, vit c, Ca
Penyulit : tidak ada penyulit
Gerakan janin pertama kali : pada minggu ke 16 – 17
TT : 1x

Trimester III
ANC : 2x di klinik
Keluhan : nyeri ari-ari dan nafsu makan kurang
Obat – obatan : Pct, tablet Fe
Gerakan janin saat ini : tidak terasa pergerakan janin sejak pukul 20.00 wib malam ini

4. Riwayat pernikahan
Status pernikahan : Sah
Umur ibu menikah : 25 Tahun
Pernikahan ke :1
5. Riwayat kesehatan
Penyakit sistemik :
Jantung : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Penyakit keturunan :
DM : Tidak ada
Asma : Tidak ada
Penyakit menular
Hepatitis : Tidak ada
HIV/AIDS : Tidak ada
TBC : Tidak ada
Riwayat keturunan kembar : Ada dari suami
6. Riwayat psikologi dan social
a) Keadaan psikologi : Perasaan ibu, suami dan keluarga
cemas menunggu kelahiran bayi

b) Keadaan social : Hubungan ibu dengan keluarga,


tetangga dan masyarakat harmonis.    
7. Pola kebiasaan sehari-hari
10
a) Nutrisi
Makan
Frekuensi : 3x sehari
Menu :
Pagi : 1 gelas teh manis + 1 potong roti
Siang : 1 piring nasi + 1 potong ikan + 1 mangkuk sayur +
1 gelas air putih
Malam : 1 piring kecil nasi + 1 butir telur + 1 gelas susu

Keluhan : Tidak ada


Minum
Frekuensi : 6 - 7 gelas/ hari dan 1 gelas / hari susu atau the manis
Jenis : Air putih, susu
Keluhan : Tidak ada

b) Eliminasi
BAK :
Frekuensi : 5x sehari
Warnanya : Kuning
Keluhan : Tidak ada
BAB :
Frekuensi : 1x sehari
Konsisten : Lembek
Keluhan : Tidak ada
c) Personal hygine
Mandi : 3x sehari
Keramas : 2x seminggu
Gosok gigi : 3x sehari
Ganti pakaian dalam : 3x sehari
Ganti pakaian luar : 3x sehari
d) Istrahat
Siang : tidak ada
Malam : 6-7 jam
e) Hubungan seksual
Keluhan : Tidak ada
f) Olahraga
Senam hamil : tidak ada
11
Jalan pagi : sekitar 15 menit/ hari
Keluhan : tidak ada

8. Pola kegiataan sehari-hari


Merokok : Tidak ada
Minum-minuman keras : Tidak ada
Minum jamu : Tidak ada
Obat obatan : Tidak ada

B. DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : sedang
Kesadaran                      : composmentis
TD          : 180/100 MMHg
N                        : 82x/ menit
S             : 36,50 c
RR          :  20x/ menit
TB          : 157 cm
Lila         : 36 cm
BB sebelum hamil : 73 kg
BB sekarang   : 96 kg
HPHT      : lupa
TP            : 26-02-2022

Pemeriksan Fisik
a) Inspeksi
Kepala : Warna rambut hitam, bersih.
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera tidak kuning
Telinga   : Simetris, bersih tidak ada serumen.
Hidung : Simetris tidak ada,sekret dan polip tidak ada.
Mulut  : Mulut bersih, mukosa bibir lembab tidak Ada stomatitis.
Leher                       : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid Dan kelenjar limfe
Dada     : Bentuk simetris.
Payudara                  : simetris kiri kanan
Areola : berwarna hiperpigmentasi
Papilla : menonjol dan asi sudah keluar sedikit
12
Pembesaran : normal, tidak ada benjolan benjolan

,
Abdomen                
Pembesaran : normal sesuai kehamilan (TFU 3 jari di bawah PX)
Bekas luka sc : Tidak Terdapat Bekas Luka Sc
Strie gavidarum : terdapat strie gravidarum alba pada abdomen ibu
Linea : terdapat linea nigra pada abdomen ibu

Ekstremitas atas       : tidak ada oedem dan tidak ada gangguan


pergerakan.
Ekstremitas bawah   : terdapat oedem, tidak ada varises dan tidak
Ada gangguan pergerakan.
b) Palpasi
 Leopold I : TFU 3 jari di bawah PX
 Leopold II :
 Leopold III :Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras dan
melenting,itu adalah kepala janin dan kepala belum masuk PAP
 Leopol IV : tidak dilakukan karena janin di diagnosa IUFD dan janin tidak
mungkin di lahirkan secara normal
 Mc. donald :

 TBBJ :
Kontraksi : tidak ada kontraksi
c) Auskultasi
DJJ : negatif (-) karena janin di diagnosa IUFD dn tidak bergerak sejak
pukul 20.00 WIB

Frekuensi :tidak ada


Intensitas : tidak ada
Irama : tidak ada
Punctum Maksimum : tidak di lakukan pemeriksaan leopold II, karena janin IUFD dan
janin gemili (kembar)

d) Perkusi : + positif
e) Pemeriksaan penunjang
Hb : 7,4 gr%
Protein urine :++

13
Glukosa urine :-
GOLDA :-
C. Interpretasi data
Diagnosa : NY”A” G3P1A1H1, gravida 34 - 35 minggu + gemili + susp
IUFD + susp Solusio Placenta + PEB

Masalah : NY”A” G3P1A1H1, gravida 34 - 35 minggu dengan keadaan


janin susp IUFD, susp Solusio Placenta,PEB

Kebutuhan : - Diskusikan tentang mengapa janin sudah tidak terasa


pergerakannya sejak pukul 20.00 WIB.
- Diskusikan tentang komplikasi yang di alami ibu dan
tindakan persalinan secara Sckepada ibu.
- Suport ibu.
- obat-obatan yang harus di berikan IUFD RL Drip jumlah
20cc dengan dosis 20 tpn, DOPAMET dengan dosis
250mg 3x dengan cara pemberian Oral, Inj TRANSAMIN
dengan dosis 1 amp 3x dengan cara pemberian IV
Informasi hasil pemeriksaan

1. Nutrisi
2. Rasa aman dan nyaman
3. Mobilisasi
4. Personal hygiene
D. PLANNING
1. Beritahukan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
2. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi obat yang telah di advice dokter
3. Berikan PenKes pada ibu tentang teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri pada bagian
bekas SC
4. Anjurkan kepada keluarga untuk membantu menghilangkan stres/trauma pada ibu karena terlah
kehilangan bayinya.
5. Anjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi
6. Anjurkan ibu untuk melakukan personal hygiene

E. IMPLEMENTASI
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bahwa KU ibu sedang dan tekanan darah ibu tinggi

14
TD : 180/100 mmHg
S     : 36,5 0c
N    : 82x/menit
P : 20x/i
2. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi obat obatan yang di advice dokter
Dopamet :3x1
3. Memberikan PenKes pada ibu tentang melakukan teknik relaksasi agar dapat mengurangi rasa
nyeri
4. menganjurkan kepada keluarga untuk membantu menghilangkan stres/trauma pada ibu karena
terlah kehilangan bayinya
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan personal hygiene

F. EVALUASI
1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Ibu mau mengonsumsi obat obatan yang diberikan
3. Ibu mengerti dengan apa yang disampaikan
4. Keluarga dapat membantu ibu mengurangi stres akibat kehilangan bayinya
5. Ibu mau melakukan mobilisasi
6. Ibu mau menjaga personal hygiene

Payakumbuh , 19 Januari 2022

Pembimbing Lapangan Mahasiswa

Pembimbing Akademik

15
BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam Bab ini penulis akan membahas tentang perbandingan antara studi kasus dengan teori yang

telah dipelajari mengenai asuhan kebidanan pada ibu dengan diagnosa PEB .

Ny “A” datang ke Rumah Sakit pada tanggal 19 januari 2022 jam 01.25 WIB di ruang IGD dengan

keluar darah dari kemaluan sejak jam 22.00 wib,pergerakan anak sudah tidak terasa sejak 1 jam jam 21.00

WIB,nyeri ari-ari, kehamilan kembar kehamilan ke 3,kehamilan ke 2 keguguran, kehamilan ke 1 lahir

normal. Saat sampai di KB Tindakan/Ponek ibu diperiksa oleh bidan, kemudian di konsulkan ke dokter

spesialis obstetri dan ginekologi kemudian dipindahkan ke ruang KB Rawatan untuk dilakukan pemantauan

lebih lanjut. Tekanan darah normal ibu hamil berkisar antara 90/70 mmHg sampai dengan 130/80 mmHg,

namun pada kasus ny “A” tekanan darah pasien mencapai 180/100 mmHg, yang kemudian diberi obat tensi

dan dilakukan pemantauan Tekanan Darah.

DJJ normal pada janin berkisar antara 120-160 x/i, pada tanggal 28 Januari 2021 pukul 06.00, dari

hasil pemantauan DJJ Ny “A” DJJ sudah tidak terdengar, kemudian bidan melapor ke dokter SP.OG dan

pasien diminta untuk mulai puasa dan persiapan SC pukul 12.00 WIB. Pasien masuk ruangan opersi pukul

10.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.15 wib dengan jenis kelamin bayi perempuan,berat badan 1500 gr

dan 2000 gr dan panjang badan 49 cm. Pada pukul 16.00 wib pasien dipindahkan ke ruangan KB Rawatan.

Di ruangan KB Rawatan pasien dipantau TD, karena Tekanan Darah pasien masih tinggi,obat oral,

dan ditambahkan infus triway RL Drip oksitosin 2 ampul dan Infus pump RL drip MGSO4 40% 20cc.

Selain Tekanan Darah jumlah perdarahan juga dipantau. Keadaan perdarahan pasien Ny “A” dalam keadaan

normal.

16
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam melaksanakan pengkajian asuhan kebidanan pada pasien dengan Diagnosa PEB dan

dengan Manajemen Varney, penulis mengambil kesimpulan, penulis telah mendapat pengalaman nyata

dalam melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny “A” dengan PEB dan di RSUD ADNAAN WD

PAYAKUMBUH dengan menggunakan metode Manajemen Varney.

Hasil pengkajian yang didapatkan penulis yaitu diangnos Ny ”A” PEB, IUFD, Sectio caesarea,

plasenta Previa dilakukan tanggal 20 Januari 2022. Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan PEB dan pada

Ny “A” tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan. Penulis mengharapkan semoga

keadaan pasien dapat segera pulih dan dapat beraktivitas seperti biasa.

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan dapat menambah pengetahuan mengenai pemberian

asuhan kebidanan dengan Indikasi Preeklamsia Berat.

2. Bagi lahan praktek/Masyarakat

Diharapkan dapat menjadi motivasi bagi masyarakat sekitar dalam rangka meningkatkan dan

menjaga kesehatan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai sumber referensi, sumber bahan

bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada Ibu dengan

Diagnosa Preeklamsia Berat.

17
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Jawa Tengah 2017

Andriani C, Nur IL, Bobby IU.2016. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan

KejadianPreeklampsia di RSUP DR. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan

Andalas

Hapsari, Dian Indahwati. 2018. Determinan Peningkatan Angka Kejadian tindakan

Sectio Caesarea Pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Ade Muhammad Djoen

Kabupaten Sintang. Jumantik

Imron R, Nora. 2016. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian

Preeklampsia dan Eklampsia Pada Ibu Bersalin.Yogyakarta; ITN

Rahman, Abdul. 2019. Preeklamsia Berat dengan Prematuritas pada Post Sectio

Sesarea Ditinjau dari AspekMedis, Kaidah Dasar Bioetik, dan Perspektif

Islam; UMI Medical Journal

Savitri, Emi. 2018. Gagal Ginjal Akut Pada Impending Eklamsia. Padang; Jurnal FK

UNAND

Setiyaningrum Erna, SST,. M.Kes,. 2013. Asuhan Kegawatdaruratan

Maternitas(Asuhan Kebidanan Patologi). Jakarta:IN Media.

Anda mungkin juga menyukai