Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENDOKUMENTASIAN DALAM ASUHAN KEBIDANAN


KEGAWATDARURATAN MATERNAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dokumentasi Kebidanan
Dosen : Khobibah, SSiT.,M.Kes,

Disusun Oleh :

Lidya Rahmawati (P133742412220)


Revina Anggi Putri (P1337424122235)
Krisdiyanti Rukmana Duwi (P1337424122237)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN KELAS KENDAL


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “
Pendokumentasian dalam Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal.”

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik


dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Kendal, 20 Agustus 2023

Kelompok 15

ii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4
1. Latar Belakang ............................................................................................ 4
2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
3. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 6
A. Konsep Dasar Retensio Plasenta ................................................................ 6
B. Penyebab Retensi Plasenta ...........................................................................7
C. Faktor Resiko ...............................................................................................7
D. Aplikasi Manajemen Kebidanan Pada Kasus Retensio Plasenta .................8
BAB III PEMBAHASAN .....................................................................................9
A. Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pada Ny. R dengan Retensio Plasenta ....9
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................22
A. Kesimpulan .................................................................................................23
B. Saran ...........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25

iii
BAB l
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dunia ini, perempuan meninggal setiap menitnya karena komplikasi yaitu
hampir 1.400 perempuan meninggal setiap hari selama kehamilan dan
persalinan. Artinya, setiap tahun lebih dari 500.000 wanita meninggal selama
kehamilan dan Angkatan kerja Di Indonesia 2 orang meninggal setiap jam
selama kehamilan, persalinan, dan persalinan. 20 anak di bawah usia 5 tahun
meninggal setiap menitnya. Artinya, 20.000 anak di bawah usia lima tahun
meninggal setiap hari dan 10,6 juta anak di bawah 5 tahun meninggal setiap
tahunnya. Universitas Indonesia “menghitung setiap ibu dan anak” 7 April
2005). Terdapat angka kesakitan dan kehamilan yang tinggi pada ibu hamil dan
ibu melahirkan masalah besar Rasio kematian ibu (MMR) di Indonesia
dilaporkan sekitar 334/100.000 kelahiran hidup, panduan praktis pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Sumatera Barat memiliki AKI sebesar
116/100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB sebesar 9,96/1000 seperti
kelahiran hidup. Dan Padang memiliki angka kematian ibu sebesar 13/100.000
kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi 3,4/1000 kelahiran hidup.
(Profil Kesehatan Sumatera Barat).
Didalam rencana Strategi Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di
Indonesia 2001-2010 disebut kontek rencana pembangunan kesehatan menuju
Indonesia shat 2010 dengan misi menurunkan angka kematian maternal dan
neonatal melalui pemantauan system kesehatan yang menjamin akses terhadap
intervensi yang cost effective berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas,
memberdayakan wanita, keluarga dan masyarakat melalui kegiatan
mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta menjamin kesehatan
maternal dan neonatal sebaga prioritas program pembangunan nasional. Selain
itu intervensi dalam safe motherhood melakuan pendekatan dengan
mengganggap semua kehamilan berisiko dan setiap ibu hamil agar mempunyai
akses pertolongan persalianan yang aman. Diperkirakan 15% kehamilan akan
mengalami resiko tinggi dan komplikasi obstetri yang dapat membahayakan

4
kehidupan ibu maupun janinnya bila tidak ditangani dengan memadai (Buku
Acuan Nasional Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal, 2000) BBLR
adalah bay yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram dibandingkan
dengan berat badan seharusya untuk masa gestasi bayi itu. (Marmi dan
Rahardjo, 2012).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk pendokumentasian asuhan kebidanan komprehensif
pada Ibu yang mengalami retensio plasenta?
2. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan Kualitas dan Ketrampilan Bidan dalam
memberikan Asuhan Kegawatdaruratan Maternal
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menganalisa dalam bentuk diagnosa atau masalah dan
mampu menganalisa sesuai dengan asuhan kegawatdaruratan
maternal.
b. Mampu mendeteksi koplikasi yang mungkin timbul pada kasus
kewgawatdaruratan maternal
c. Mampu mengevaluasi tindakan yang dilakukan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Retensio Plasenta


Retensi plasenta setelah persalinan pervaginam, yang terjadi pada sekitar 1-3%
persalinan, merupakan penyebab morbiditas obstetri yang relatif umum. Hal ini
biasanya didiagnosis ketika plasenta gagal untuk memisahkan secara spontan
selama kala tiga persalinan ketika pasien mengalami perdarahan berlebihan
tanpa adanya pemisahan plasenta atau jika terdapat konfirmasi adanya jaringan
plasenta yang tersisa setelah sebagian besar plasenta lahir secara spontan.
Plasenta yang gagal terpisah secara spontan dapat menyebabkan morbiditas
bedah dan hemoragik yang signifikan. Plasenta yang tertahan dan tidak diobati
dianggap sebagai penyebab utama kedua perdarahan postpartum (PPH)
B. Penyebab Retensi Plasenta
Retensi plasenta umumnya disebabkan oleh salah satu dari tiga patofisiologi.
Pertama, rahim yang atonia dengan kontraksi yang buruk dapat mencegah
pemisahan normal dan pengeluaran kontraktil plasenta. Kedua, plasenta yang
melekat secara tidak normal atau invasif, seperti yang terlihat pada spektrum
plasenta akreta (PAS), mungkin tidak dapat dipisahkan secara normal.
Akhirnya, plasenta yang terpisah dapat terperangkap atau terkurung karena
penutupan serviks sebelum plasenta dikeluarkan. Gangguan hipoperfusi
plasenta, seperti preeklamsia, dan infeksi juga telah diduga sebagai mekanisme
retensi plasenta, meskipun sedikit yang diketahui mengenai mekanisme
spesifiknya.

C. Faktor Resiko
Faktor risiko berhubungan dengan kontraksi uterus yang buruk
• Paritas tinggi
• Penggunaan oksitosin dalam waktu lama
Faktor risiko berhubungan dengan plasentasi abnormal
• Riwayat operasi rahim
• Konsepsi IVF

6
Faktor risiko lainnya
• Persalinan prematur
• Kelainan rahim bawaan
• Riwayat retensio plasenta sebelumnya

D. Aplikasi Manajemen Kebidanan pada Kasus Retensio Plasenta


1. Subjektif
Data subjektif yang menunjang pada kasus retensio plasenta:
a. Plasenta belum lahir dalam 30 menit sesudah anak lahir.
b. Tidak adanya mulas.
c. Grandemultipara, persalinan lebih dari 4 kali.
d. Usia < 20 tahun dan > 35 tahun.
e. Riwayat kehamilan, perslianan yang lalu.
2. Objektif
Data objektif yang menunjang pada kasus retensio plasenta (Pemeriksaan
Fisik):
a. Nadi dan pernapasan cepat
b. Tekanan darah menurun
c. Suhu meningkat
d. Ekstremitas terasa dingin
e. Fundus teraba masih tinggi
f. Kontraksi yang lemah atau kurang baik
g. Tali pusat terjulur depan vulva.
3. Assasement
Assasment yang dapat ditegakkan untuk kasus retensio plasenta
a. Diagnosa Ny….., Usia….., P…..A….. inpartu kala III dengan
retensio plasenta.
b. Masalah Plasenta belum lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir.
c. Potensial masalah Perdarahan, syok, infeksi, anemia, histerektomi.

4. Planning

7
Planning pada kasus retensio plasenta disesuaikan dengan kebutuhan klien,
tindakan segera dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain yang kemudian
direncanakan dan dievaluasi. Penanganan retensio plasenta:
a. Memperhatikan keadaan klien.
b. Mengetahui keadaan plasenta
c. Memberikan infuse dan cairan pengganti.
d. Retensio plasenta dengan perdarahan (langsung dilakukan plasenta
manual)
e. Retensio plasenta tanpa perdarahan (merujuk klien ke rumah sakit
untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik).

8
BAB III
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. R DENGAN
RETENSIO PLASENTA

Tanggal / Jam Pengkajian : Senin, 6 Maret 2017/ 10.30 WIB


Tempat : Ruang Bersalin BPM Bidan Rengganis
Pengkaji : Rizkia Putri

A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama Ibu : Ny. R Nama Suami : Ny. T
Umur : 34 tahun Umur : 41 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja Pekerjaan : Pilot
Alamat : Mangunrekso Alamat : Mangunrekso

2. Alasan Kunjungan :
Ibu mengaku hamil 9 bulan, mengeluh mulas sejak pukul 07.00 WIB
tanggal 06-03-2017. Mulasnya semakin kuat dan teratur, sudah ada
pengeluaran lendir darah tetapi belum keluar air-air dari vagina. Gerakan
janin dirasakan aktif lebih dari 8 kali pada hari ini.
3. Riwayat Kehamilan Sekarang :
Ini merupakan kehamilan ketiga dan ibu tidak pernah keguguran.
HPHT: 15- 06-2016. TP: 22-03-2017. Ibu memeriksakan kehamilannya ke
bidan dan ke posyandu, 3 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester
ketiga. Ibu jarang minum Fe yang diberikan oleh bidan mulai dari trimester
kedua kehamilan. Ibu sudah imunisasi TT5 pada tanggal 19-11-2016. Ibu
tidak mengonsumsi obat ataupun jamu-jamuan. Selama kehamilannya
hingga saat ini ibu tidak pernah mengalami tanda-tanda bahaya kehamilan.

9
Ibu pernah periksa kadar Hb tanggal 24-10-16 = 11 gr%, tanggal 18-02-17
= 10,5 gr%, HbsAg negatif.
4. Riwayat Kelahiran, Persalinan dan Nifas yang lalu:
Tabel 4.1
Anak Usia Jenis Tempat Ditolong Jenis Usia BB
Ke - Kelamin Bersalin Oleh Persalinan Kehamilan saat
lahir
1 15th Laki- Rumah Dokter Vacum 38
laki Sakit mingggu
2 7th Laki- BPM Bidan Spontan 39 minggu
laki
3 Hamil
ini

5. Riwayat Kesehatan
Ibu tidak pernah merasa menderita ataupun memiliki penyakit kronis
maupun menular sebelum atau selama kehamilan ini seperti hipertensi,
diabetes, malaria, HIV/AIDS, ginjal, asma, dan penyakit menular lainnya.
Ibu tidak memiliki keturunan kembar.
6. Riwayat Kontrasepsi
Ibu memakai KB implant selama 3 tahun. Berhenti ber-KB karena ingin
memiliki anak lagi. Ibu hamil saat implant sudah dicabut selama 2 bulan.
7. Riwayat Aktivitas Sehari-hari
a. Biologis Ibu terakhir makan pukul 06.30 WIB dengan nasi dan lauk
pauk. Terakhir minum pukul 10.00 WIB air putih kurang lebih 250
ml. Terakhir BAK pukul 09.00 WIB. Terakhir BAB tadi pagi.
b. Kesehatan Ibu tidak merokok atau mengonsumsi alkohol. Suami
merokok.
8. Riwayat Psikososial
Hubungan ibu dengan keluarga baik. Suami dan keluarga sangat
mendukung kehamilannya. Status ibu dan suami menikah sudah 16 tahun.
Ini merupakan pernikahan yang pertama bagi ibu maupun suami. Ibu dan
keluarga senang atas kehamilannya yang ketiga ini. Ibu dan keluarga

10
berharap mendapatkan bayi perempuan. Hubungan ibu dengan keluarga
baik dan keluarga memberi dukungan emosional untuk ibu. Pengambilan
keputusan oleh suami, terkadang keputusan berdua. Ibu ingin bersalin di
BPM ditolong oleh bidan. Ibu memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS). Ibu
sudah menyiapkan perlengkapan untuk bersalin.

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
2. Antropomentri
a. Lila : 25 cm
b. Berat badan sebelum hamil : 42 kg
c. Berat badan selama hamil : 54 kg
d. Tinggi badan : 150 cm
e. Penambahan berat badan : 12 kgf. IMT : 21,6kg/m2
3. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. Suhu : 36,3
d. Pernapasan : 22x/menit.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Wajah : Tampak pucat, tidak odema
b. Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
c. Mulut : Bibir pucat, gigi tidak terdapat karies, bersih.
d. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe dan
Kelenjar teroid
e. Payudara : Simetris, puting susu menonjol, tidak ada retraksi
atau dimpling, tidak terdapat benjolan, tidak ada
nyeri tekan pada kedua payudara, sudah terdapat
pengeluaran kolostrum

11
f. Abdomen : Inspeksi: Tidak terdapat luka bekas operasi Palpasi:
TFU pertengahan pusat dan Prosesus Xifoideus, Mc.
Donald: 30 cm. teraba bagian keras, bulat, tidak
melenting di fundus, teraba bagian-bagian kecil di
bagian kiri, teraba punggung di bagian kanan (puka),
bagian terendah janin kepala, sudah tidak dapat
digoyangkan, divergen, perlimaan 2/5. His 4 kali
dalam 10 menit lamanya 50 detik. Kandung kemih
kosong. Auskultasi: DJJ 140,/ menit, teratur dan
kuat. TBJ: (30-11)x155= 2945 gram.
g. Ekstremitas : Tangan kanan dan kiri tidak pucat, warna
kukukemerahan, tidak odema. Kaki kanan dan kiri
tidak pucat, warna kulit kemerahan, tidak odema,
tidak terdapat varises, refleks patella positif.
h. Genetalia : Inspeksi: Terdapat pengeluaran lendir darah, tidak
terdapat varises. Palpasi: Tidak terdapat
pembengkakan kelenjar skene dan kelenjar bartholin.
VT: Portio tebal lunak, pembukaan 5 cm, ketuban
positif, ubun ubun kecil kanan depan, Hodge -II,
tidak ada moulage.
i. Anus : Tidak ada haemoroid

C. ANALISA
Ny. N 34 tahun G3P2A0 usia kehamilan 37 minggu 3 hari inpartu
kala I fase aktif dengan anemia ringan, janin tunggal hidup, presentasi kepala,
keadaan janin baik.

D. PENATALAKSANAAN
1. Jam Penatalaksanaan

12
11.45 :Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa
ibusudah memasuki proses persalinan. Ibu mengerti, keadaan
ibu tenang
11.46 :Mengajarkan ibu teknik rileksasi dan menganjurkan ibu
untuk mengatur napas diantara his dan tidak
memperbolehkan ibu untuk meneran. Ibu mengatur napas
dengan baik dan ibu mengerti untuk tidak meneran.
11.47 :Memberikan ibu dukungan untuk tetap semangat
menghadapi proses persalinan. Ibu lebih tenang.
11.48 :Menganjurkan ibu untuk: Memenuhi nutrisi dan hidrasinya.
Ibu minum 1 gelas teh manis 40 hangat ± 200 cc, dan ibu
makan nasi dengan lauk pauk., Tidak menahan BAK maupun
BAB. Ibu mengerti.
11.50 :Membantu ibu memilih posisi yang nyaman. Ibu memilih
posisi miring kiri.
11.51 :Memantau kesejahteraan ibu dan janin setiap 30 menit. Data
perkembangan terlampir pada partograf.
11.52 :Menyiapkan dan memeriksa kembali kelengkapan partus set
dan resusitasi set.

CATATAN PERKEMBANGAN (12.30)


A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan sudah keluar air-air dari kemaluannya.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Ibu tampak kesakitan
b. Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
b. Nadi : 82x/menit
c. Suhu : 36,1⁰C
d. Pernapasan : 24x/menit

13
3. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen : Papasi: perlimaan 1/5. His 4 kali dalam 10 detik
lamanya 50 detik. Kandung kemih kosong. Auskultasi: DJJ 136x/menit
teratur, kuat.
b. Genetalia : Inspeksi: Pengeluaran lendir darah semakin banyak,
ketuban berwarna jernih. Vagina Toucher: Portio
tipis lunak, pembukaan 8 cm, ketuban negative,
Hodge-III, ubun ubun kecil depan, tidak ada
moulage.
C. ANALISA
Inpartu kala I fase aktif dengan anemia ringan, janin tunggal hidup, presentasi
kepala, keadaan janin baik.
D. PENATALAKSANAAN
Jam Penatalaksanaan
12.35 : Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu sudah
memasuki proses persalinan. Ibu mengerti, keadaan ibu tenang
12.36 : Mengajarkan ibu teknik rileksasi dan menganjurkan ibu untuk
mengatur napas diantara his dan tidak memperbolehkan ibu untuk
meneran. Ibu mengatur napas dengan baik dan ibu mengerti untuk
tidak meneran.
12.37 : Memberikan ibu dukungan untuk tetap semangat menghadapi
proses persalinan. Ibu lebih tenang.
12.38 : Membantu ibu memilih kembali posisi yang nyaman. Ibu memilih
posisi miring kiri.
12.40 : Memantau kesejahteraan ibu dan janin setiap 30 menit. Data
perkembangan terlampir pada partograf.

14
CATATAN PERKEMBANGAN (13.30)
A. DATA SUBJEKTIF Ibu mengatakan bahwa mulasnya semakin kuat dan
sudah ada dorongan untuk meneran.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Ibu tampak kesakitan
b. Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 85x/menit
c. Suhu : 36,1⁰C
d. Pernapasan : 24x/menit
3. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen : Papasi: perlimaan 0/5. His 4 kali dalam 10 detik
lamanya :50 detik. Kandung kemih kosong.
b. Auskultasi: :DJJ 137x/menit teratur, kuat.
c. Genetalia :
Inspeksi: Pengeluaran lendir darah semakin banyak, perineum menonjol,
vulva membuka, ketuban berwarna jernih. Vagina Toucher: Portio tidak
teraba, pembukaan 10 cm, ketuban negative, Hodge-IV, ubun ubun kecil
depan, tidak ada moulage.
C. ANALISA
Inpartu Kala II, janin hidup
D. PENATALAKSANAAN
Jam Penatalaksanaan
13.45 : Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu sudah
pembukaan lengkap dan akan dipimpin bersalin. Ibu sudah
diperbolehkan untuk meneran. Ibu mengerti.
13.46 : Memeriksa DJJ. Keadaan janin baik dan memberitahukan 43
keadaan janin kepada ibu dan suami. Ibu dan suami mendengarkan.
13.46 : Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses meneran
serta memberikan support emosional.

15
13.47 : Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu, meletakkan kain
segitiga di bawah bokong ibu, dan mendekatkan partus set.
13.47 : Membantu ibu memilih posisi untuk meneran. Ibu memilih posisi
litotomi.
13.48 : Mengajarkan ibu cara meneran yang baik dan benar diantara
kontraksi. Ibu dapat mengikuti dan meneran dengan baik dan benar.

13.50 : Memimpin persalinan → melindungi perineum (stenen) saat kepala


crowning → memindahkan tangan kiri ke bagian perineum untuk
menahan kepala dan tangan kanan memeriksa kemungkinan lilitan
tali pusat → menunggu putaran paksi luar → melahirkan bahu depan
dan belakang → melahirkan tubuh atas dan lengan dilanjutkan
punggung, bokong, tungkai dengan teknik sangga susur → bayi lahir
spontan pukul
14.15 : menangis kuat, tonus otot aktif, warna kulit kemerahan, jenis
kelamin perempuan.
14.15 : Mengeringkan bayi dan mengganti handuk yang basah dengan
yang kering.
14.15 : Memberi selamat kepada ibu dan bapak atas kelahiran putrinya. Ibu
dan keluarganya sangat senang.

CATATAN PERKEMBANGAN (14.15)


A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan tidak terasa mulas.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen : Tidak ada janin kedua, TFU sepusat, uterus teraba kenyal,
kandung kemih kosong.

16
b. Genetalia : Terdapat pengeluaran darah, terdapat tali pusat di depan vulva.
Pengeluaran darah ±50cc.
C. ANALISA
Inpartu kala III.
D. PENATALAKSANAAN
14.16 : Mengecek janin kedua. Tidak ada janin kedua.
14.17 : Memberitahukan kepada ibu bahwa akan disuntik oxytocin untuk
membantu pengeluaran plasenta. Menyuntikan oksitosin 10 IU
secara IM pada 1/3 paha bagian luar.
14.18 : Menjepit tali pusat dengan klem logam DTT 3 cm dari dinding
perut bayi, menjepit umbilical klem 2 cm dari klem pertama dan
memotong tali pusat.
14.19 : Meletakkan bayi secara tengkurap di dada ibu untuk melakukan
Inisiasi Menyusu Dini.
14.19 : Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain yang hangat lalu
memakaikan topi bayi.

CATATAN PERKEMBANGAN (14.30)


A. DATA SUBJEKTIF : Ibu mengatakan tidak terasa mulas, ibu khawatir karena
ari-arinya belum lahir.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Ibu tampak cemas
b. Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen : TFU sepusat, uterus teraba kenyal, kandung kemih kosong.
b. Genetalia : Terdapat pengeluaran darah, terdapat tali pusat di depan vulva.
Pengeluaran darah ±50cc.
C. ANALISA
Inpartu kala III 15 menit.
D. PENATALAKSANAAN
Jam Penatalaksanaan

17
14.31 : Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ari-arinya
belum lahir.
14.32 : Inform consent untuk menyuntikkan oxytocin kedua. Ibu bersedia.
14.33 : Menyuntikkan oxytocin kedua 10 IU secara IM.
14.34 : Melakukan Penegangan Tali pusat Terkendali. Plasenta belum
lepas.
14.34 : Mengobservasi tanda-tanda pelepasan plasenta. Belum terdapat
tanda-tanda pelepasan plasenta

CATATAN PERKEMBANGAN (14.45)


A. DATA SUBJEKTIF
Ibu tidak merasa mulas, ibu khawatir ari-arinya belum juga lahir.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Ibu tampak cemas
b. Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen : TFU sepusat, uterus teraba kenyal, kandung kemih
kosong.
b. Genetalia : Terdapat pengeluaran darah, tali pusat menjulur
sebagian. Pengeluaran darah ±30cc

C. ANALISA
Inpartu kala III dengan retensio plasenta.
D. PENATALAKSANAAN
Jam Penatalaksanaan
14.45 : Memberitahukan kepada ibu bahwa ari-arinya belum lahir sudah
30 menit.
14.45 : Melakukan inform concent untuk pemasangan infus dan untuk
dilakukan tindakan. Ibu dan keluarga setuju.
14.45 : Memindahkan bayi di baby warmer,menjaga kehangatan bayi.

18
14.46 : Memasangkan infus 500 ml Ringer Laktat + oksitosin 20 IU secara
drip dengan kecepatan 60 tetes/menit.
14.48 : Memberikan analgetik kaltrofen supp 100 mg. Analgetik sudah
diberikan.
14.49 : Mengecek kandung kemih. Kandung kemih kosong.
14.50 : Mendekontaminasi sarung tangan. Sarung tangan sudah di
dekontaminasi.
14.51 : Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan panjang sampai
siku. Sarung tangan sudah dipakai.
14.51 : Melakukan PTT. Belum ada tanda pelepasan plasenta.
14.52 : Inform consent untuk tindakan yang akan dilakukan kepada ibu.
Ibu bersedia.
14.55 : Melakukan manual plasenta. Membilas vagina ibu dan tangan yang
akan masuk kedalam uterus menggunakan cairan antiseptic lalu
memasukkan tangan dalam posisi obstetri (punggung tangan ke
bawah) dengan menelusuri bagian bawah tali pusat. Tangan kiri
menahan fundus uteri dan tangan kanan berada di dalam menyusuri
tali pusat hingga ke kavum uteri hingga mencapai tempat implantasi
plasenta. Membuka tangan obstetric menjadi seperti memberi salam
(ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk. Menggerakkan tangan
dalam ke kiri dan kanan sambil bergeser dengan menggunakan sisi
ulna untuk melepaskan plasenta sehingga semua permukaan
maternal plasenta dapat dilepaskan. Melakukan eksplorasi tanpa
mengeluarkan tangan terlebih dahulu lalu memastikan tidak ada
bagian plasenta yang masih melekat pada dinding uterus.
Menyimpan plasenta di segmen bawah rahim dan melahirkan
plasenta.
15.05 : Plasenta lahir secara manual.
15.08 : Melakukan masase uterus selama 15 detik. Kontraksi uterus baik.
15.09 : Mengecek kelengkapan plasenta. Plasenta lahir lengkap, 48
kotiledon lengkap, selaput plasenta utuh.
15.10 : Menilai jumlah perdarahan. Perdarahan ± 200 cc.Memeriksa

19
robekan jalan lahir. Terdapat robekan pada mukosa vagina, otot
perineum dan kulit perineum (laserasi derajat II).
CATATAN PERKEMBANGAN (15.10)
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu merasa lega ari-arinya sudah lahir dan ibu merasa mulas.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik b. Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan Darah : 100/60 mmHg
b. Nadi : 82x/menit
c. Pernapasan : 20x/menit
3. Pemeriksaan Fisik
1. Mata : Tampak pucat
2. Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, uterus teraba bulat, kandung
kemih kosong.
3. Genetalia : Terdapat laserasi derajat II. Terdapat pengeluaran darah dan
jumlah perdarahan ±20cc
C. ANALISA
Inpartu Kala IV.
D. PENATALAKSANAAN
Jam Penatalaksanaan
15.15 Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu. Ibu mengerti dan
mendengarkan.
15.15 Melakukan penjahitan luka laserasi. Melakukan anastesi lokal
dengan lidokain 2cc. Melakukan penjahitan dengan teknik jelujur.
15.27 Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu tidak boleh turun dari tempat
tidur terlebih dahulu selama 2 jam.
15.28 Mengajarkan ibu dan keluarga masase uterus agar rahim tetap
berkontraksi dengan baik. Ibu bisa melakukannya.
15.29 Membersihkan dan merapikan ibu. Membantu ibu memakai
pembalut.

20
15.35 Membersihkan dan mendekontaminasi alat .
15.40 Melakukan pemantauan kontraksi, perdarahan, TTV Kala IV.
Pemantauan 1 jam pertama setiap 15 menit sekali dan pemantauan
1 jam kedua setiap 30 menit sekali. (data terlampir pada partograf)
15.40 Memberikan ibu obat 1 tablet Ciproprolaxin, 1 tablet Vitamin C, 1
tablet Paracetamol, dan 1 tablet Fe.

E. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Selama dilakukan asuhan


kebidanan pada Ny.N dengan retensio plasenta di BPM,Bidan Eka ini penulis
menemukan faktor yang mendukung dan menghambat terlaksananya asuhan
kebidanan.
Faktor Pendukung
a. Klien dan keluarga sangat terbuka dan kooperatif dalam menerima asuhan
yang diberikan
b. Terjalinnya kerjasama yang baik dengan tenaga kesehatan khususnya
bidan di BPM Bidan Eka dalam melakukan asuhan dan juga dalam
memberikan masukan sehingga berjalan dengan baik dan optimal dalam
pemberian asuhan pada Ny. N
Faktor Penghambat
Selama memberikan asuhan pada Ny.N penulis tidak mengalami hambatan
yang berarti terjalinnya kerjasama yang baik antara penulis dengan Ny,N
dan keluarga serta kerjasama penulis dengan bidan yang ada di BPM Bidan
Eka.

21
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Telah dilakukannya asuhan kebidanan pada Ny. N usia 34 tahun G3P2A0 dengan
retensio plasenta berupa pengumpulan data subjektif, pemeriksaan fisik untuk
memperoleh data objektif, menentukan analisa untuk mengetahui masalah yang
terjadi pada pasien serta penatalaksanaan yang telah diberikan. Asuhan yang
diberikan untuk masalah retensio plasenta telah sesuai dengan pelayanan di tingkat
pelayanan pimer berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1464. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
dan terjalinnya kerjasama yang baik dengan tenaga kesehatan khususnya bidan di
BPM Bidan Eka dalam melakukan asuhan dan juga dalam memberikan masukan
sehingga berjalan dengan baik dan optimal dalam pemberian asuhan pada Ny. N.
dan tidak ditemukannya faktor penghambat saat melakukan asuhan kebidanan pada
retensio plasenta.
1. Data subjektif yang diperoleh dari Ny. N dapat dikaji dengan fokus dan
akurat. Tidak terdapat kesenjangan antara data yang diperoleh dengan
teori.
2. Data objektif yang didapat dengan melakukan pemeriksaan fisik, dan
data yang didapat terkait dengan retensio plasenta.
3. Analisa yang ditegakkan berdasarkan data subjektif yang lengkap serta
data objektif yang akurat.
4. Asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan manajemen kebidanan
untuk mengutamakan keeamanan, kenyamanan dan juga keselamatan
ibu. Evaluasi yang didapat ibu tidak mengalami komplikasi dan juga ibu
dapat melewati masa nifasnya dalam keadaan sehat.
5. Faktor pendukung yang didapatkan yaitu klien dan keluarga sangat
terbuka dan kooperatif dalam menerima asuhan yang diberikan

22
B. Saran
Saran yang diberikan ditujukan untuk :
a. BPM (Bidan Praktik Mandiri) Diharapkan BPM dapat meningkatkan
pelayanan dan asuhan pada kasus Retensio Plasenta dengan tepat, cepat dan
juga aman.
b. Klien dan Keluarga Diharapkan klien dan keluarga mendapatkan informasi
seputar retensio plasenta, kesehatan pada ibu nifas, maupun perawatan bayi
baru lahir.
c. Profesi Bidan Diharapkan bidan mampu dapat melaksanakan dan
menerapkan penanganan Retensio Plasenta sesuai standar yang telah
ditetapkan dengan cepat dan tepat.

23
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. Info DATIN. Jakarta Selatan: Pusat Data dan Informasi;
2014. [Diakses tanggal 14 Maret 2017]. Didapat dari
http://www.depkes.go.id 5.
Saifudin, Abdul Bari dkk. 2013. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta:
PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 6. Varney, Helen, dkk.
2008.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC. 7.
Prof. Sastrawinata, Sulaiman. 2005. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi.
Jakarta: EGC. 8. Khotijah, dkk. 2011. Jurnal Hubungan Usia dan Paritas
dengan Retensio Plasenta

24

Anda mungkin juga menyukai