Oleh
Azka Nabila Hani, S.Ked
71 2021 085
Pembimbing:
dr. Ary Rinaldzy, Sp.OG (K)
FAKULTAS KEDOKTERAN
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus
Judul:
Oleh:
Azka Nabila Hani, S.Ked
71 2021 085
Telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 sebagai salah satu syarat dalam
mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di SMF Ilmu Obstetri dan Ginekologi
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
PAGE \* MERGEFORMAT
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul
“G3P1A1 Hamil 36-37 minggu dengan PEB Inpartu kala 1 fase laten Janin
Tunggal Hidup Presentasi Bokong” sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
Kepaniteraan Klinik Senior di SMF Ilmu Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih kepada :
1. dr. Ary Rinaldzy, Sp.OG (K) selaku pembimbing Kepaniteraan Klinik
Senior di SMF Ilmu Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang, yang telah memberikan masukan, arahan,
serta bimbingan dalam penyelesaian laporan kasus ini
2. Rekan-rekan co-assistensi dan perawat atas bantuan dan kerjasamanya.
Penulis
PAGE \* MERGEFORMAT
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.3 Manfaat 2
4.1 Kesimpulan 17
4.2 Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18
PAGE \* MERGEFORMAT
iii
BAB I
PENDAHULUAN
PAGE \* MERGEFORMAT
3
yang ditemukan, bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, akan
membahayakan kondisi janin. Saat kondisi air ketuban semakin sedikit atau
sudah terkontaminasi benda asing yang mengakibatkan infeksi, maka perlu
dilakukan terminasi kehamilan dengan cara sectio caesarea (SC).4
Jumlah kematian Ibu yang dihimpun dari pencatatan
program kesehatan keluarga di kementerian kesehatan pada tahun 2020
menunjukkan 4.627 kematian di Indonesia. Berdasarkan penyebabnya,
sebagian besar kematian Ibu pada tahun 2020 disebabkan oleh perdarahan
sebanyak 1.330 kasus, hipertensi dalam kehamilan sebanyak 1.110 kasus, dan
gangguan sistem peredaran darah sebanyak 230 kasus.1 Hipertensi
dalam kehamilan, yang sering dijumpai yaitu preeklamsi
dan eklamsi. Preeklamsi merupakan hipertensi setelah
kehamilan 20 minggu dengan tekanan darah ≥ 140/90
mmhg diukur dua kali dengan interval 4 jam disertai
dengan proteinuria melebihi 300 mg dalam urin
selama 24 jam atau pemeriksaan kualitatif +1 atau +2.5
Berdasarkan uraian pendahuluan di atas
maka penulis tertarik untuk membahas kasus mengenai “G2P1A0 Hamil
aterm dengan KPSW + preeklamsi belum inpartu janin tunggal hidup
presentasi kepala dengan riwayat SC 1 kali".
PAGE \* MERGEFORMAT
3
b. Bagi penulis selanjutnya, diharapkan laporan kasus ini dapat
menjadi landasan untuk penulisan laporan kasus selanjutnya.
1.3.2. Manfaat Praktis
a. Bagi dokter muda, diharapkan laporan kasus ini dapat diaplikasikan
pada kegiatan kepaniteraan klinik senior (KKS) dalam penegakkan
diagnosis kehamilan dengan KPSW dan preeklamsi yang
berpedoman pada anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lengkap
dan runut.
b. Bagi dokter umum, diharapkan laporan kasus ini dapat menjadi
bahan masukan dan menambah pengetahuan dalam mendiagnosis
kehamilan dengan KPSW dan preeklamsi yang selanjutnya
melakukan rujukan pada dokter spesialis yang berkompeten.
c. Bagi pasien dan keluarga, diharapkan laporan kasus ini dapat
memberi informasi mengenai KPSW dan preeklamsi serta
komplikasi yang mungkin terjadi apabila tidak segera dilakukan
tindakan.
PAGE \* MERGEFORMAT
3
BAB II
LAPORAN KASUS
3.1 Identifikasi
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Tanggal lahir: 16 Juli 1989
Usia : 33 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Lorong Samiaji, Nomer 377
Agama : Islam
MRS : Jumat, 25 Agustus 2022
No. RM : 60-30-94
B. Identitas Suami
Nama : Tn. D
Usia : 36 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh Harian
Alamat : Lorong Samiaji, Nomer 377
Agama : Islam
3.2 Anamnesis
Anamnesis dilakukan pada tanggal 26 Agustus 022
A. Keluhan Utama
Os mengeluh mules sejak 8 jam SMRS
B. Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien berinisial Ny. S berusia 33 tahun datang ke PONEK RSMP
pada tanggal 26 Agustus 2022 pukul 04.00 WIB dengan keluhan mules
sejak 8 jam SMRS. Pasien juga mersakan keluar lendir dan darah. Pasien
tidak merasakan adanya keluhan keluar air-air dari jalan lahir.
4
Sebelumnya pasien berobat ke klinik dokter spesialis kandungan di
Palembang terlebih dahulu dan diberitahu bahwa letak dari bayi adalah
letak lintang. Keluhan tidak disertai nyeri ulu hati (-), mual dan muntah
(-), pandangan mata kabur (-), nyeri kepala hebat (-), kejang (-). Os
mengaku hamil kurang bulan dan gerakan janin masih dirasakan ibu.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Asma (-), Alergi obat dan makanan (-), Kejang-kejang saat hamil (-),
Penyakit Hipertensi kehamilan (+) pada anak kedua, Penyakit Hipertensi
(-), Penyakit Diabetes Melitus (-), Penyakit Jantung (-), Penyakit Ginjal
(-), Penyakit TBC (-), Penyakit Hepar (-), penyakit SLE (-)
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Asma (-), Alergi obat dan makanan (-), Kejang-kejang saat hamil (-),
Penyakit Hipertensi (-), Penyakit Diabetes Melitus (-), Penyakit Jantung
(-), Penyakit Ginjal (-), Penyakit TBC (-), Penyakit Hepar (-), penyakit
SLE (-)
E. Riwayat Menstruasi
Usia menarche : 15 Tahun
Siklus haid : 28 hari/ Teratur
Lama haid : 7 hari
Keluhan saat haid : Nyeri perut
HPHT : 2 November 2022
TP : 9 September 2022
F. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali (tahun 2015)
Lama pernikahan : 7 tahun
Usia menikah : 25 tahun
4
G. Riwayat Kontrasepsi
-
H. Riwayat ANC
- Trimester I : 2x di bidan
- Trimester II : 2x di bidan, 1x dokter
- Trimester III : 2x di dokter
I. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
- 2016/Lk/3100/normal/bidan
- 2018/kuretase pada usia 9 minggu
- Hamil ini
B. Pemeriksaan Spesifik
5
(-)
Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar thyroid (-),
simetris, JVP 5-2 cmH2O, bruit (-)
Thorax : Inspeksi : simetris, retraksi intercostae(-)
Palpasi : stem fremitus (+/+) sama kanan dan kiri
Perkusi: sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : vesikuler (+/+) ronki (-/-) wheezing (-/-)
Cor : Inspeksi : ictus kordis tidak tampak
Palpasi : ictus kordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : bunyi jantung I/II (+/+) normal, regular, HR:
88x/menit, murmur (-) gallop (-)
Abdomen : Inspeksi: perut membesar karena kehamilan, luka bekas
operasi (-), linea gravidarum (+), striae gravidarum (+)
Auskultasi: bising usus (+) normal
Perkusi : tidak dilakukan
Palpasi : hepar dan lien sulit dinilai
Genitalia : Bloody show (+), lendir (+), lesi (-), keputihan berbau (-),
pembengkakan vulva (-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2”, Edema (-)
C. Status Obstetrikus
Pemeriksaan Luar
- Inspeksi : Perut membesar, striae gravidarum (+), linea nigra (+),
bekas operasi (-)
- Leopold I : TFU 3 jari di bawah processus xhypoideus (35 cm)
teraba bulat keras dan melenting perut ibu kesan kepala.
- Leopold II : teraba bagian keras memanjang di kiri perut ibu dan
bagian kecil lunak dibagian kanan perut ibu
- Leopold III : Teraba bagian janin bagian janin bulat lembut tidak
melenting kesan bokong.
- Leopold IV : Konvergen (bagian terbawah belum masuk PAP)
6
- TBJ : (31-13) X 155 = 2790 gram
- DJJ : 134 x/menit
Pemeriksaan dalam
- Posisi portio: Anterior
- Konsistensi : Lunak
- Pembukaan : 2 cm
- Ketuban : Positif
- Pendataran : 40 %
- Penunjuk : sacrum
- Molase :-
7
Bleeding time 2 Detik <6
KIMIA KLINIK
SGOT 13 U/L 0-35
SGPT 7 U/L 0-35
Ureum 15 mg/dL 10-50
IMUNOLOGI
Antigen SARS-CoV-2 Negatif Negatif
URIN RUTIN
Makroskopik:
Warna Kuning muda Kuning
Kejernihan Agak keruh Jernih
Ph 6,5 4,5-7,5
Berat jenis 1.025 1-1,05
Glukosa Negatif Negatif
Protein ++ Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif Negatif
Darah Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Sedimen
Eritrosit 6-8 /lpk <3
Leukosit 3-4 /lpb <5
Epitel 4 /lpb Negatif
Silinder Negatif Negatif
Kristal Negatif Negatif
Bakteri Negatif Negatif
8
G3P1A1 hamil 36-37 minggu dengan dengan PEB Inpartu kala 1 fase laten
Janin Tunggal Hidup Presentasi Bokong
3.6 Tatalaksana
Tatalaksana tanggal 26 Agustus 2022, Pukul 04.00 WIB
● Observasi keadaan umum, tanda vital Ibu, DJJ.
● IVFD RL 500 cc gtt 20x/menit
● Injeksi MgSO4 40% 8mg (4mgboka/4mg boki) lanjut per 6 jam
● Injeksi Dexamethasone 2 x 6 mg selama 2 hari
● Nifedipine 3x10 mg/oral
● Cek laboratorium darah lengkap, urin rutin dan SWAB antigen SARS
COV 2
● Rencana USG
9
2 O/ KU : baik tanda vital Ibu, DJJ.
08.30 WIB Sens : compos mentis ● IVFD RL 500 cc gtt
TD : 200/100 mmHg 20x/menit
HR : 86x/menit ● Drip MgSO4 40%
RR : 22 x/menit ● Nifedipine 3x10 mg/oral
Suhu : 36,5 oC ● Dopamet 3 x 250 mg
TFU : 31cm ● Pasien dipindahkan Ke
Kontraksi (+) VK
DJJ 140x/menit ● Rencana SC jam 10.00
Vt : 4cm WIB
A/G3P1A1 hamil 36-37 minggu
dengan dengan PEB Inpartu kala 1 fase
laten Janin Tunggal Hidup Presentasi
Bokong
10
3.8 Laporan Persalinan
Persiapan persalinan, Rabu 26 Agustus 2022 Pukul 09.00 WIB
Pada pukul 09.00 WIB os tampak ingin mengedan kuat. Pada pemeriksaan
dalam didapatkan portio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban jernih,
bau (-) penunjuk sacrum. Kemudian dilakukan pimpinan persalinan.
Persalinan dilakukan dengan metode teknik ekstraksi kaki. Tangan
dimasukkan ke dalam jalan lahir mencari kaki depan dengan menelusuri
bokong, pangkal paha sampai lutut kemudian melakukan abduksi dan fleksi
pada paha janin sehingga kaki bawah menjadi fleksi. Setelah itu tangan yang
diluar mendorong fundus uterus ke bawah. Setelah kaki bawah fleksi,
pergelangan kaki dipegang oleh jari kedua dan jari ketiga dan dituntun keluar
dari vagina sampai batas lutut. Kedua ibu jari memegang belakang betis janin
sejajar sumbu panjang betis dan jari-jari lain didepan betis, kaki ditarik curam
ke bawah sampai pangkal paha lahir. Pangkal paha dipegang setinggi
mungkin dengan kedua ibu jari dibelakang paha , sejajar sumbu panjang paha
dan jari-jari lain didepan paha. Kemudian pangkal paha ditarik curam
kebawah sampai trochanter depan lahir. Kemudian pangkal paha dengan
pegangan yang sama dielevasi ke atas sehingga trochanter belakang lahir dan
bokong lahir. Setelah bokong lahir badan janin dipegang secara femuro-
pelviks dan sambal dilakukan traksi curam ke bawah badan janin diputar
setengah lingkaran, sehingga bahu belakang menjadi bahu depan. Kemudian
sambal melakukan traksi, badan janin diputar kembali kearah yang
berlawanan setengah lingkaran, demikian seterusnya bolak-balik, sehingga
bahu belakang tampak dibawah simfisis dan lengan dapat dilahirkan.
Kemudian badan bayi diletakkan pada tangan penolong, jari tengah kanan
ditaruh pada mulut bayi, dan jari telunjuk dan jari manis pada maxilla..
Kemudian dengan tangan lainnya melakukan dorongan suprapubic pada
kepala melalui perut ibu.Pada pukul 09.30 WIB lahir neonatus hidup jenis
kelamin perempuan BB 2800 gram PB 50 cm LK 34 cm LD 31 cm, LP 30cm
APGAR score 8/9. Bayi langsung menangis dan gerakan bayi aktif.
Kemudian dilakukan manajemen aktif kala III dengan menyuntikkan
oksitosin 10 IU IM dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi. Setelah
11
pemotongan tali pusat, pindahkan klem pada tali pusat hingga jarak 5-10 cm
dari vulva. Kemudian satu tangan diletakkan diatas abdomen ibu tepat diatas
symphysis pubis untuk meraba kontraksi uterus dan menekan uterus pada saat
melakukan penegangan tali pusat dengan satu tangan, yang lain menekan
uterus kearah dorsokranial secara hat-hati. Ketika mulai ada kotraksi, tali
pusat ditegamgkan kearah bawah dan dilakukan tekanan dorsokranial hingga
tali pusat semakin panjang dan korpus uteri bergerak ke atas yang
menandakan plasenta telah lepas dan dapat dilahirkan Ibu diminta meneran
sambal penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian
kearah atas mengikuti poros jalan lahir dan tetap lakukan dorsokranial sampai
plasenta lahir lengkap. Pada pukul 09.45 WIB plasenta lahir lengkap dengan
BP 400 gr dan PTP 50 cm. Pada pukul 09.50 WIB dilakukan pemantauan
persalinan kala IV selama kurang lebih 2 jam pasca melahirkan. Laporan
selesai.
3.9 Follow Up
26/08/202 S/ Pusing ● Observasi keadaan umum,
2 O/ KU : baik perdarahan.
14.00 WIB Sens : compos mentis ● IVFD RL 500 cc gtt
TD : 170/110 mmHg 20x/menit
HR : 93 x/menit ● Nifedipine 3x10 tab/oral
RR : 22 x/menit ● Dopamet 3x 250mg/oral
Suhu : 35,6 oC ● Cefadroxyl 2x1 mg/oral
TFU : 1 jari di bawah umbilikus ● Inbion 1x1 tab/oral
Kontraksi uterus baik
12
07.00 WIB Sens : compos mentis ● IVFD RL 500 cc gtt
TD : 150/90 mmHg 20x/menit
HR : 81x/menit ● Nifedipine 3x10 tab/oral
RR : 23x/menit ● Dopamet 3x 250mg/oral
Suhu : 36,8 oC ● Aff Infus
TFU 2 jari di bawah umbilikus ● Rencana Pulang Hari Ini
Kontraksi uterus baik
13
BAB III
ANALISA KASUS
PAGE \* MERGEFORMAT
17
sampai kepinggang disertai dengan keluar lendir, darah (bloody show) atau
air-air dengan his minimal 1x dalam 10 menit lamanya minimal 20 detik
untuk primigravida dan his minimal 2x dalam 10 menit lamanya minimal 20
detik untuk multigravida disertai adanya pendaratan dan pembukaan serviks. 1
Pasien mengatakan bahwa ini merupakan kehamilan ketiga, anak pasien
yang pertama berjenis kelamin laki-laki dan hamil kedua pasien mengalami
abortus. Pasien memiliki riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya.
Berdasarkan hasil anamnesis, pasien mengaku hari pertama haid terakhir
pasien adalah kali pada 2 November 2021 dan berdasarkan tafsiran persalinan
dari rumus Johnson, tafsiran persalinan pasien pada tanggal 9 September
2022, dengan usia kehamilan 36-37 minggu.
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan tekanan darah
pasien 190/100 mmHg. Dan pada hasil lab di dapatkan
hasil positif pada pemeriksaan protein, hal ini dapat
menjadi penegekan diagnosis dari preeklamsia berat.
Dimana preeklampsia berat adalah kondisi hipertensi
pada ibu hamil dengan tekanan darah ≥160/110 mmHg
disertai dengan proteinuria ≥5g atau ≥+3 pada 2 sampel
urin setiap 6 jam (tidak lebih dari 1 minggu) atau
oliguria (urin < 500ml/24 jam) atau trombositopenia
(trombosit <100.000/mm3) atau nyeri epigastrik perut
quadran kanan atas atau edema pulmonal atau gangguan
otak persisten atau gangguan visual.2
Pada pemeriksaan status obsteri di dapatkan hasil yang menunjukan bahwa
terdapat kelainan letak persentasi yaitu persentasi bokong. Presentasi bokong
merupakan presentasi janin dalam uterus terutama bokong janin lebih dulu
memasuki rongga panggul, terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri
dan bokong berada di bawah kavum uteri. Resiko janin dalam hal kematian
perinatal cukup besar dalam persalinan bokong pervaginam. Dua pertiga
kematian ini adalah hasil dari kelainan bawaan atau infeksi dan satu per tiga
dari trauma dan asfiksia.
PAGE \* MERGEFORMAT
17
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium dan juga
berdasarkan teori dapat dirumuskan bahwa diagnosis pasien ini adalah
G3P2A1 Hamil 36-37 minggu inpartu kala 1 fase laten + PEB janin tunggal
hidup presentasi bokong. Dengan demikian, diagnosis awal pada kasus ini
sudah tepat.
PAGE \* MERGEFORMAT
17
pandangan mata kabur (-), nyeri kepala hebat (-), kejang (-). Os mengaku
hamil anak kedua dengan cukup bulan dan gerakan janin masih dirasakan ibu.
Mengenai keluhan yang dirasakan, pada pasien belum terdapat tanda
inpartu. Inpartu adalah suatu keadaan ibu mau melahirkan yang ditandai
dengan perut mules menjalar sampai kepinggang disertai dengan keluar lendir,
darah (bloody show) atau air-air dengan his minimal 1x dalam 10 menit
lamanya minimal 20 detik untuk primigravida dan his minimal 2x dalam 10
menit lamanya minimal 20 detik untuk multigravida disertai adanya
pendaratan dan pembukaan serviks.6
Pasien mengeluh keluar air-air sejak 8 jam SMRS. Keluar air-air tidak
dapat ditahan, berwarna jernih dan tidak berbau. Hal ini merupakan tanda dari
ketuban pecah sebelum waktunya, hal ini sesuai teori bahwa ketuban pecah
sebelum waktunya adalah pecahnya selaput amnion baik dalam kehamilan
maupun dalam persalinan sebelum fase aktif atau masih dalam fase laten.6
Dari riwayat mentruasi diketahui HPHT pasien 3 Oktober 2021, dengan
TP 10 Juli 2022 dan dapat dilihat dari tinggi fundus uteri, maka kehamilan
pasien saat datang ke PONEK RSMP adalah 39 minggu 4 hari (aterm).
Pasien mengaku memiliki riwayat persalinan dengan sectio caesarea
satu kali yaitu pada anak pertama. Menurut teori, sectio caesarea adalah
proses kelahiran janin melalui tindakan pembedahan untuk melahirkan janin
dengan membuka dinding perut dan dinding uterus atau vagina untuk
melahirkan janin dalam rahim. Adanya riwayat sectio caesarea merupakan
salah satu indikasi maternal untuk dilakukan SC pada kehamilan selanjutnya. 7
Pertimbangan lainnya dihitung skor VBAC (vaginal birth after cesarean)
menurut Flamm dan Geiger, didapatkan skor 3 dengan angka keberhasilan 59-
60%, sehingga untuk mengurangi komplikasi yang mungkin terjadi dilakukan
persalinan dengan sectio caesaea.8
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan urin
rutin didapatkan pasien mengeluh nyeri ulu hati sejak 2 hari SMRS, tekanan
darah 150/100 mmHg dan protein urin positif satu, sehingga dapat ditegakkan
diagnosis preeklamsi. Menurut teori kriteria minimal preeklampsia yaitu:9
PAGE \* MERGEFORMAT
17
1. Tekanan darah >140/90 mmHg yang terjadi setelah 20 minggu kehamilan
pada wanita dengan tekanan darah yang sebelumnya normal.
2. Protein urin melebihi 300 mg dalam 24 jam atau tes urin >+1.
3. Jika tidak didapatkan protein urin, hipertensi dapat diikuti dengan salah
satu tanda gejala di bawah ini:
a) Gangguan ginjal: keratin serum 1,2 mg/dL atau didapatkan peningkatan
kadar kreatinin serum pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal
lainnya
b) Gangguan liver: peningkatan konsentrasi traminas 2 kali normal dan
atau adanya nyeri epigastrum/region kanan atas abdomen
c) Trombositopenia: trombosit <100.000/microliter
d) Didapatkan gejala neurologis: nyeri kepala, stroke, dan gangguan
penglihatan.
PAGE \* MERGEFORMAT
17
kimia darah dan urin rutin serta SARS COV-2, pasien diberikan IVFD ringer
laktat 500 cc gtt 20 x/menit, injeksi ceftriaxone 2x1 gr/iv dan diberikan
nifedipine 4x10 mg/oral, pasien direncanakan tindakan sectio caesarea pada
hari Jumat tanggal 22 Juli 2022 pukul 08.00 WIB.
Pemberian IVFD ringer laktat 500 cc gtt 20x/menit sebagai penambah
elektrolit tubuh untuk pengembalian keseimbangan tubuh. Pasien diberikan
antibiotik ceftriaxone yang merupakan antibiotik golongan sefalosporin
generasi ketiga yang memiliki efek bakterisidal. Pemberian nifedipine 4x10
mg/oral merupakan obat anti hipertensi golongan calsium channel
blocker. Nifedipine adalah salah satu obat yang paling efektif untuk
preeklamsi dengan kerja singkat yang dapat menurunkan tekanan darah.10
Penatalaksanaan post SC, diberikan metronidazole 3x500 mg/iv (kocor)
yaitu antibiotik sebagai profilaksis infeksi anaerob terutama setelah operasi.
Diberikan ceftriaxone yang merupakan antibiotik sebagai profilaksis
terjadinya infeksi pada bekas operasi. Indikasi digunakan kombinasi antibiotik
ini untuk pengobatan terhadap infeksi yang disebabkan oleh lebih dari satu
jenin mikroba. Clonek 3x500 mg/oral merupakan obat yang memiliki
kandungan asam traneksamat yang berfungsi untuk membantu menghentikan
perdarahan pada pasien post operasi, paracetamol 3x1 tab/oral merupakan obat
analgesik dan antipiretik yang digunakan untuk meredakan nyeri, nifedipine
4x10 tab/oral obat anti hipertesi untuk menurunkan tekanan darah ,inbion 1x1
tab/oral adalah suplemen yang mengandung fe glukonat, magnesium sulfat,
vitamin c, asam folat, vitamin B12, sorbitol dan copper sulfat. Fungsi dari obat
ini adalah untuk pasien dengan kekurangan zat besi selama masa kehamilan
dan pasca persalinan ibu hamil yang banyak kehilangan darah selama proses
persalinan.10
PAGE \* MERGEFORMAT
17
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Penegakan diagnosis kasus ini sudah tepat. Pada kasus didapatkan
perempuan usia 43 tahun G2P1A0 hamil aterm dengan KPSW +
preeklamsia belum inpartu janin tunggal hidup presentasi kepala dengan
riwayat sectio caesarea 1 kali.
2. Penatalaksanaan pada kasus sudah adekuat.
5.2 Saran
Berdasarkan uraian tersebut, adapun saran yang bisa diberikan yaitu:
Pada pasien hamil dengan KPSW dan preeklamsi hendaknya segera dibawa ke
rumah sakit untuk mencegah terjadinya komplikasi pada janin dan ibu.
20
DAFTAR PUSTAKA
PAGE \* MERGEFORMAT
23