Anda di halaman 1dari 79

BEDAH 2

• Grade 1 : varikokele hanya dapat


di palpasi saat manuver valsava.
• Grade 2 : dapat teraba tanpa
valsava manuver.
• Terlihat dengan mata telanjang.

Terapi : palomo method


Varikokel adalah dilatasi abnormal dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan
aliran darah balik vena spermatika.
Kebanyakan asimptomatik, apabila bergejala :
• Nyeri skrotum, memberat saat berdiri berkurang saat berbaring.
• Atrofi testis
• Akibat apoptosis dari sel germinal akibat suhu yang tinggi.
• Infertilitas
Hidrocele
• Penumpukan cairan yang berlebihan akibat kegagalan
obliterasi processus vaginalis.
• Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang
tidak nyeri.
• PF :
– adanya benjolan di kantong skrotum dengan
konsistensi kistik
Gangguan proc. vaginalis
– Transiluminasi (+)
• Indikasi Operasi :
– hidrokel yang besar sehingga dapat menekan
pembuluh darah,
– indikasi kosmetik,
– hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan
mengganggu aktivitas sehari-hari. Test transiluminasi
Spermatocele

Spermatocele dan Hydrocele memberikan tes


transiluminasi positif. Untuk membedakanya pada
aspirasi cairan di spermatocele didapatkan adanya sel
sperma dari aspirat

• Masa kista yang merupakan akumulasi sel sperma yang muncul pada caput epididymis,
sering asimptomatik dan berhubungan dergan vasektomi.

• Pemeriksaan : painless, mobile, konsistensi kistik dan lokasi tersering pada


posterosuperior.
Kriptokidismus (UDT)

Kelainan kongenital dimana salah satu atau kedua testis tidak berada pada kantung skrotum
namun berada pada jalur turunya testi dari perut ke skrotum
Kelainan disebabkan oleh adanya defek sekresi androgen pada prenatal baik sekunder yang disebabkan oleh
stimulasi gonadotropin hipofisis, maupun rendahnya produksi gonadotropin plasenta.

TATALAKSANA
• Tidak perlu dilakukan terapi hormonal untuk menurunkan testis.
• Dapat dilakukan terapi hormonal apabila bilateral. Saat ini terapi
hormonal tidak dianjurkan.
• Jika tidak turun spontan dalam 6 bulan, Tindakan operasi dilakukan
umur <12 bulan.
• Apabila tidak teraba  explorasi abdominal  orkhidopeksi
abdominal.
• Orkidopeksi segera memberikan keuntungan pada masa dewasa.
Blue dot sign
TANDA DAN GEJALA

• Nyeri hebat, mendadak pada testis terutama


saat beraktivitas.
• Pembengkakan skrotum
• Testis terletak lebih tinggi daripada posisi
biasanya
• Reflex cremaster (-)
• Jika nyeri perlahan berkurang  sudah
terjadi nekrosis
• Phren sign (-)
• Blue dot sign (lebih banyak ditemukan pada
kasus torsio appendix testis)  iskemik atau
bahkan necrosis
Bell clapper deformity
• Testis tidak menempel
sempurna pada tunika
vaginalis.
• Testis bergantung bebas,
ditandai dengan posisinya
lebih horizontal
• Salah satu penyebab
torsio testis.

• Epididimo-orchitis
phren sign (+),
namun tidak
mutlak.
• Didahului oleh
parotitis atau IMS
• Detorsi manual hanya boleh
dilakukan apabila terdapat doppler
ultrasound dan <6 jam.
• Onset < 6 jam  Orchidopexy
• Onset > 6 jam  orchidectomy
KELAINAN GENITAL PRIA
Varicocele Torsio Testis Orchitis Hidrokel UDT
Gejala khas Infertilitas Nyeri hebat Nyeri muncul Pembesaran Salah satu
mendadak saat perlahan, skrotum skrotum hilang
aktivitas demam dan
tanda rang (+)
PF Kantung cacing Phren sign (-), Phren sign (+) Transiluminasi Salah satu
cremaster reflex (-) (+) scrotum kosong

Etiologi Varises pleksus • Bell clapper Mumps, IMS Kegagalan Gangguan


pampiniformis deformity obliterasi proc. hormonal
• Aktivitas >> vaginalis sebabkan
gangguan
gibernakulum
Priapismus

Priapismus adalah keadaan dimana penis terus


dalam posisi ereksi, dan tak berhubungan
dengan stimulasi seksual (lebih dari 4 jam).

Jenis Tanda dan Gejala Etiologi


Ischemic Nyeri dan rigid erection, iskemia pada Hemoglobinopati, sickle cell anemia,
(low flow) badan penis. thalassemia, dan kondisi hiperkoagulasi .
(tidak disebabkan trauma)

Non-Ischemic Nyeri ringan, rigid minimal, aliran darah Disebabkan akibat adanya trauma tumpul,
(high flow) cukup dan teroksigenasi paling baik. akibat straddle injury paling sering terjadi.
Tatalaksana
Soal No. 1

Seorang anak laki-laki diantar ke RS dengan keluhan nyeri buah zakar setelah
terkena bola tenis. TTV dalam batas normal. Pemeriksaan fisik scrotum tampak
edema, testis kiri lebih tinggi dan horizontal dibandingkan testis kanan, phren test
(-). Diagnosis kasus adalah
a. Epididimitis
b. Torsio testis
c. Edema scrotum
d. Hidrocel
e. Spermatokel
Soal No. 2
Seorang pria usia 30 tahun mengeluhkan tegang dan nyeri pada penis sejak 6 jam lalu.
Keluhan dialami tanpa ada rangsangan seksual sebelumnya. Pemeriksaan TTV TD 170/90,
N 89x/m, RR 18x/m, t 36.7’C. Pemeriksaan status lokalis tampak penis tegang. Riwayat
trauma disangkal. Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Riwayat
hipertensi (+) sejak 10 tahun, jarang minum obat. Riwayat DM disangkal. Apakah
tatalaksana medikamentosa pada pasien?
a) Injeksi Atropin sulfat 0.6 mg bolus intracavernosa
b) Injeksi Fenilefrin 0.2 mg intracavernosa
c) Injeksi Epinefrin 0.5 ml bolus intramuscular
d) Injeksi Milrinone 25 mcg/kgBB bolus IV dalam 10 menit
e) Injeksi Hidralazine 10 mg bolus lambat IV diulang dalam 20 menit
Soal No. 3
Seorang anak laki-laki usia 15 tahun dibawa ke IGD karena mengeluh nyeri pada
buah zakar kanan sejak 3 jam lalu serta mual dan muntah muntah. Pasien awalnya
sedang bermain voli bersama teman-teman dan terkena bola pada area kemaluan.
TTV TD 120/80, N 105x/m, RR 22x/m, t 36.8’C. Pemeriksaan status lokalis pada
skrotum ditemukan nyeri sentuh, Nyeri saat testis kanan diangkat, dan posisi testis
melintang lebih tinggi dari testis kiri.
Apakah pernyataan yang tepat terkait tatalaksana kasus ini?
A. Pasien boleh pulang, berikan Cotrimoxazole 2x960 mg PO selama 7 hari
B. Lakukan pemeriksaan BNO IVP untuk melihat lokasi rupture urethra
C. Dilakukan orchidopeksi dalam waktu maksimal 12 jam sejak awal muncul
keluhan
D. Lakukan detorsi manual dan pembedahan untuk fiksasi testis
E. DIlakukan Orchidektomi sesegera mungkin untuk mencegah komplikasi
Soal No. 4
Seorang pria usia 30 tahun mengeluhkan tegang dan nyeri pada penis sejak 6
jam lalu. Keluhan dialami tanpa ada rangsangan seksual sebelumnya.
Pemeriksaan TTV TD 170/90, N 89x/m, RR 18x/m, t 36.7’C. Pemeriksaan
status lokalis tampak penis tegang. Riwayat trauma disangkal. Pasien belum
pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Riwayat hipertensi (+) sejak
10 tahun, jarang minum obat. Riwayat DM disangkal.
Apakah tatalaksana medikamentosa pada pasien?
A. Injeksi Atropin sulfat 0.6 mg bolus intracavernosa
B. Injeksi Fenilefrin 0.2 mg intracavernosa
C. Injeksi Epinefrin 0.5 ml bolus intramuscular
D. Injeksi Milrinone 25 mcg/kgBB bolus IV dalam 10 menit
E. Injeksi Hidralazine 10 mg bolus lambat IV diulang dalam 20 menit
Soal No. 5
Seorang anak laki-laki usia 2 bulan tahun datang dibawa ibunya ke praktik
dokter dengan keluhan kantung buah pelir membesar. Keluhan disadari sejak
3 hari lalu. Pemeriksaan TTV t 36.6’C, N 100x/m, RR 30x/m. Pasien tidak
tampak rewel. Pemeriksaan fisik scrotum asimetris, sisi kiri lebih besar. Tidak
tampak kemerahan. Pemeriksaan transiluminasi (+).
Apakah penyebab yang mendasari kondisi pasien?
A. Tidak menutupnya ductus mulleri
B. Masuknya lapisan omentum majus ke cavum scroti
C. Tidak menutupnya prosesus vaginalis peritonei
D. Hipoalbuminemia yang menyebabkan ekstravasasi cairan ke cavum scroti
E. Masuknya lapisan omentum minus ke cavum scroti
Soal No. 6
An. Dudung usia 14 tahun datang dengan keluhan nyeri pada skrotum sejak 1
jam yang lalu. Nyeri tidak disertai dengan demam. Nyeri dirasakan setelah
pasien bermain bola. Pada pemeriksaan fisik didapatkan testis bengkak dan
terdapat perbedaan tinggi testis antara kanan dan kiri.
Berapa jam maksimal terapi definitive harus dilakukan?
A. 1 jam
B. 2 jam
C. 4 jam
D. 5 jam
E. 6 jam
Soal No. 7
Seorang laki-laki usia 42 tahun datang dengan keluhan skrotum kanan
membesar sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan demam dan nyeri disangkal,
pasien merasa tidak nyaman karena terlihat tidak sama besar. Pasien baru
saja melakukan vasektomi 4 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan
transiluminasi testis tampak opaq.
Diagnosis yang tepat pada pasien adalah....
A. Hematokel
B. Hidrokel
C. Varikokel
D. Chyliocel
E. Spermatokel
UROLITHIASIS
Lokasi Batu Gambaran Khas
Nephrolithiasis Nyeri di regio flank, nyeri ketok costovertebrae, masa ginjal bila hidronefrosis.

Ureterolthiasis Nyeri pinggang dan menjalar hingga :


• Ureter proximal  pinggang-pusar  T10
• Ureter media  medial paha, inguinal, skrotum (L1-3)
• Ureter distal  ujung penis (S2-S3) diserati dysuria.
Vesikolithiasis • Gejala iritatif (frekuensi, urgensi, nokturia)
• Miksi tiba-tiba berhenti dan membaik Ketika berubah posisi tubuh.
• Pada pria sering menarik-narik penisnya, pada perempuan sering
menggosok-gosok vulva.

Urethrolithiasis • Miksi tiba-tiba berhenti dan menjadi lancer Kembali dengan perubahan
posisi tubuh.
• Teraba benjolan keras di penis (anterior)
• Nyeri perineum dan rectum (urethra posterior)
JENIS BATU RADIO-OPASITAS
Kalsium Opak
Magnesium amonium Semiopak
fosfat
Urat/sistin Non opak (radiolusen)

Batu asam urat dapat dievaluasi


dengan CT-Scan non kontras

BATU STAGHORN
• Disebabkan oleh batu struvit.
• Berbentuk seperti pelvic-
calyx.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Sedimen urin : Kristal pembentuk batu
• X-foto polos abdomen  gambaran
radioopaque yang terletak
disepanjang traktur urinarius
• IVU (pielografi intravena)
• USG  ada gambaran echoic shadow
dan untuk batu asam urat. Untuk ibu
hamil.
• Pemeriksaan fungsi ginjal
• CT-Scan tanpa kontras merupakan
gold-standard.
TATALAKSANA
• Indikasi : Obstruksi, infeksi, atau diangkat karena ada indikasi sosial.

MEDIKAMENTOSA ESWL Endourologi dan Bedah


(EXTRACORPOREAL SHOCKWAVE Laparoskopi
Batu ukuran <5mm dan LITHOTRIPSY)
diharapkan dapat keluar 1.PNL
Memakai gelombang kejut dan
secara spontan
ditujukan untuk menghancurkan 2.Litotripsi
batu dan dikeluarkan melalui aliran 3.Ureteroskopi
NSAID, diuretik dan minum kencing
banyak! 4.Uretero-renoskopi
Komplikasi

BeLI FLA di CUBA


BLUNTING FLATTENING di ClUbbing BAllooning
TRAUMA URETRA

Straddle

Trauma Urethra Anterior Trauma Urethra Posterior

Fraktur
MANIFESTASI KLINIS
Tanda utama : Meatal bleeding, floating prostate, hematoma periporstat.

Trauma urethra anterior Trauma urethra posterior

• Tanda utama : meatal bleeding • Tanda utama : Floating prostat dan


• Nyeri daerah perineum kadang hematoma perineal.
disertai hematoma perineal. • Didapatkan tanda fraktur pelvis
• Retensio urin  Pakai sistostomi dan nyeri suprapubis
suprapubik. • Riwayat trauma tumpul.
• Usulkan pemeriksaan : Retrograde • Usulkan pemeriksaan : Retrograde
urethrography, kalau ada bipolar urethrography, kalau ada bipolar
urethrocystography urethrocystography

Kontraindikasi dilakukan pemasangan kateter


PASANG CYSTOSTOMI SUPRAPUBIK
RUJUK!
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Trauma urethra
anterior

Trauma urethra
posterior
RUPTUR BULI

Intraperitoneal

Ekstraperitoneal
TRAUMA GINJAL DIAGNOSIS
MEKANISME TRAUMA : JENIS TRAUMA:
• Langsung • Cedera di daerah pinggang, punggung dan dada bawah
• Tajam
• Tidak langsung (deselerasi) dengan nyeri.
• Tumpul
• Hematuri (gross / mikroskopik ).
• Fraktur costa bagian bawah atau processus spinosus
vertebrae.
• Kadang syok, sering disertai cedera organ lain
Grade Gambaran Jejas
1 Hematoma subcapsular tidak meluas, tidak ada laserasi.
2 Hematoma perirenal yang tidak meluas, laserasi korteks <1 cm, tanpa ekstravasasi urin.

3 laserasi korteks >1 cm tanpa ekstravasasi urin.


4 Lesi parenkim mencapai medulla dan PCS. Jejas pada endotel arteri/vena renalis
5 Avulsi dari pedikel renalis, sehingga ginjal menjadi devaskularisasi.
PENCITRAAN
• BNO – IVP
• CT SCAN tanpa kontras (GOLD STANDARD)
• MRI
• USG TIDAK DIANJURKAN.
Striktur Uretra
• Penyempitan uretra akibat terbentuknya jaringan skar
• Lebih sering pada laki-laki
• Gejala khas : pancaran urine bercabang
• Etiologi : trauma iatrogenic (pemasangan kateter), infeksi (gonorrhea)
Uretra anterior Uretra posterior

• Pemasangan intrumen • Pemasangan intrumen


• Hipospadia • Fraktur pelvis
• Lichen sclerosus • Terapi radiasi (pars
• Infeksi menular seksual prostatika, bladder neck)
• Crush injury, straddle
injury

Purnomo B. 2003. Dasar-dasar Urologi Edisi Kedua. Jakarta : Sagung Seto


Pemeriksana penunjang : retrograde uretrogram
Tatalaksana
• Dilatasi mekanik
• Uretrotomi internal : insisi lokasi striktur untuk memisahkan jaringan parut
• Rekonstruksi bedah : membuang bagian yang striktur  anastomosis
INKONTINENSIA
Soal No. 8
Seorang pria usia 32 tahun datang ke IGD dengan keluhan tidak dapat pipis dan
keluar darah dari lubang pipisnya. Pasien mengaku baru saja jatuh dari sepeda
BMX. Dari pemeriksaan didapatkan hematom di perineum.
Kemungkinan diagnosis pasien adalah
a. Ruptur buli
b. Ruptur uretra pars membranasea
c. Ruptur uretra pars bulbosa
d. BPH
e. Ruptur ureter
Soal No. 9
Seorang pria usia 35 tahun datang ke IGD pasca kecelakaan 4 jam yang
lalu. Pasien mengeluhkan tidak bisa BAK sejak 4 jam dan hanya keluar
darah dari penis. Pemeriksaan tanda vital TD 140/90, nadi 90x, RR 20x.
Pemeriksaan fisik tampak hematom di perineum.
Tatalaksana awal pada pasien adalah
a. USG FAST
b. Pasang urin kateter
c. Pungsi suprapubik
d. Foto polos abdomen
e. Colok dubur
Soal No. 10
Seorang pria usia 60 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sulit dan nyeri
saat buang air kecil. Keluhan pasien bertambah parah dan BAK bercabang selama 2
hari terakhir. Pasien memiliki riwayat gonore dan kambuh-kambuhan. Hasil
pemeriksaan digital rectal exomantion dalam batas normal. Pemeriksaan
penunjang untuk menegakkan diagnosis yang tepat adalah
a. Urine lengkap
b. Darah lengkap
c. Foto polos abdomen
d. Retrograde urethrography
e. USG abdomen
Soal No. 11
Pria 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri pinggang kiri. Riwayat BAK bercampur
darah dan pasir. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80mmHg, N89x/m, S:360C. dari hasil
pemeriksaan BNO IVP didapatkan adanya batu berbentuk tanduk rusa di ginjal kanan. Apa
penatalaksanaan yang tepat pada pasien ini?
a) Percutaneous Nephrolithotomy (PNL)
b) Extracorporeal Shockwave Lithotripsy (ESWL)
c) Ureterorenoscopy (URS)
d) Medical expulsive therapy (MET)
e) Open Nefrolitotomi
Soal No. 12
Seorang pria 40 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan menjalar
hingga ke skrotum. Nyeri dirasakan sudah 4 hari ini dan semakin lama
semakin memberat. Pasien juga mengeluhkan mual +, muntah –, BAK
berdarah +. Pemeriksaan tanda vital pasien dalam batas normal.
Diagnosis kasus ini adalah ....
A. Batu ureter distal kanan
B. Batu ureter media kanan
C. Batu ureter proksimal kanan
D. Batu ginjal kanan
E. Batu vesika urinaria
Soal No. 13
Seorang pria usia 20 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan
sepeda motor 2 jam yang lalu. Pasien mengeluhkan nyeri hebat pada
pinggang kanannya karena terbentur saat kecelakaan, keluhan lain disertai
dengan keluar darah saat pasien BAK. Pemeriksaan TTV dalam batas normal,
pemeriksaan fisik ditmeukan jejas di pinggang kanan, palpasi bimanual
ballottement (+). Pemeriksaan urinalisis didapatkan eritrosit (+).
Kemungkinan diagnosis pasien adalah
a. Ruptur uretra
b. Ruptur buli itnraperitoneal
c. Ruptur ureter kanan
d. Ruptur ginjal
e. Ruptur buli ekstraperitoneal
BEDAH DIGESTI

• Pada ruptur organ berongga, lebih


lama terjadi peritonitis yaitu
muncul >24 jam
• Pada trauma organ padat
peritonitis muncul lebih cepat
yaitu < 8 jam
Trauma Lien
Trauma Hepar
• Jejas dan nyeri pada abdomen kiri atas.
• Pada umumnya pasien dalam kondisi • Jejas pada abdomen kanan
berbagai tingkat hipovolemia. atas
• Tanda massa di perut kiri atas. • Tanda sistemik berupa
• Terdapat tanda peritonitis. gejala hipovolemi, pucat,
• Terdapat redup pada perkusi di area oliguria, takikardi,
traube hipotensi.
• Kehr sign  Nyeri alih pada bahu kiri • Tanda lokal : tanda-tanda
akibat adanya peritonitis
• iritasi pada peritoneum yang melapisi • Tanda khas  Boa’s sign
• permukaan bawah diafragma kiri
TRAUMA HOLLOW VISCOUS
• Kerusakan dapat berupa perforasi, kontusio, terlepasnya usus dari mesenterium
• Gejala umum : tanda peritonitis, illeus paralitik
• Dari x-foto didapatkan football sign, cupula sign dll

Kasus Pneumoperitoneum
Appendisitis Akut
• Merupakan inflamasi pada appendix vermiformis.
• Etiologi : obstruksi lumen appendix oleh hyperplasia limfoid,
fecalith, corpus alienum, dan neoplasma.

Gejala dan Tanda :


• Nyeri periumbilical yang 6-12 jam berpindah ke
kuadran kanan bawah, menetap dan bersifat
somatik.
• Demam
• Mual, muntah, anoreksia, obstipasi, dysuria.
• Lokasi : pinggang (pada lokasi retrocaecal), nyeri
suprapubic (letak pelvical), nyeri testikular.
(retroileal).
• Color dubur  nyeri tekan arah jam 9-12
Jenis Appendisitis
JENIS DESKRIPSI
Appendisitis akut simpel Inflamasi dan infeksi lokal pada appendix.
Appendisitis akut supuratif Infeksi yang meluas ke jaringan sekitar disertai
pus.
Appendisitis gangrenosa Iskemia pada vaskuler, dan menyebabkan
nekrosis appendiks.
Appendisitis perforasi Rupturnya appendix dan menyebabkan
keluarnya isi appendix, disertai tanda
peritonitis (defans muskuler)

Infiltrat appendicularis Appendisitis dengan imunitas baik sehingga


ada proses “walling off” dari omentum majus
Special Test
Gambaran USG pada appendiks normal(A) dan appendisitis
yang mengalami distensi dan penebalan dinding (B)

Terapi : Appendektomi
Peritonitis
KLASIFIKASI
• Peritonitis Primer
Infeksi peritoneum yang tidak berhubungan langsung dengan kelainan intrabdominal (spontaneous
bacterial peritonitis).
• Peritonitis Sekunder
Infeksi peritoneum karena kelainan intrabdominal (akibat perforasi hollow viscous).
• Peritonitis Tersier
Tahap akhir dari peritonitis, tanda peritonitis dan sepsis masih ada walaupun penyebab sekunder sudah
diobati.

Gejala
• Nyeri abdomen tumpul yang segerah berubah Tanda
menjadi nyeri abdomen tajam, persisten, pada
• Bising usus menurun
semua lapang pandang.
• Distensi abdomen, nyeri tekan abdomen. • Defans muscular (perut seperti papan catur).
• Demam dan menggigil • Nyeri tekan lepas (rebound)
• Tanda dehidrasi
Gambaran X-Foto Polos Abdomen

• Hilangnya pre-peritoneal fat line.


• Hilangnya psoas line
• Gambaran pneumoperitoneum :
Cupula sign, dolphin sign, football sign
dll.

Cupula Sign
Hernia Abdominalis

• Epigastric hernia : daerah epigastric pada


garis midline.
• Hernia incisional : pada operasi
sebelumnya.
• Hernia umbilikalis : terjadi pada umbilkus.
• Hernia direkta = HIM
• Hernia Indirekta = HIL
• Hernia pantalon?
Hernia Inguinalis Lateralis
• Lokus Minoris : anulus inguinalis
internus/profundus.
• Dapat masuk ke skrotum  Hernia
scrotalis.
• HIL kongenital  Processus vaginal
persistent, berhubungan dengan
hydrocele.
• HIL akuisita : adanya peningkatan
tekanan intra-abdominal kronis.
Hernia Femoralis

• Terletak dibawah ligamentum


inguinalis.
• Lokus minoris pada anulus dan
canalis femoralis
Hernia Inguinalis Medialis

• Lokus minoris : Trigonum Hesllbach


• Pada dewasa akibat peningkatan tekanan
intra-abdominal kronis : TB, batuk kronis,
push-up (militer).

Finger test Ziemann Test Thumb Test


Jenis Hernia
Tipe Hernia Definisi
Reponible Kantong hernia dapat dimasukan kembali ke dalam rongga peritoneum secara manual
atau spontan
Irreponible Kantong hernia tidak adapat masuk kembali ke rongga peritoneum
Inkarserata Obstruksi dari pasase usus halus yang terdapat di dalam kantong hernia
Strangulata Obstruksi dari pasase usus dan obstruksi vaskular dari kantong hernia  tanda-tanda
iskemik usus: bengkak, nyeri, merah, demam

TATALAKSANA
• Non Bedah : atasi factor resiko, analgetik bila nyeri.
• Bedah :
• Hernioraphy, herniotomy, hernioplasty.
• Reponibilis dan ireponibilis  non cito
• Inkarserata dan strangulate  Cito (emergensi)
Illeus
• Ileus obstruksi  Adanya sumbatan mekanik yang disebabkan karena adanya
kelainan struktural sehingga menghalangi gerak peristaltik usus.

• Ileus paralitik  Kelainan fungsional atau terjadinya paralisis gerak peristaltik usus
Illeus Obstruktif Ileus Paralitik
Nyeri abdomen kolik, mual, muntah dan obstipasi. Mual, muntah, distensi abdomen, obstipasi.

• Distensi abdomen • Abdominal distention


• Hiperperistaltik • Silent abdomen
• Metallic sound • Perkusi timpani
• RT : Ampula rekti kolaps • RT : ampula rekti intak
• Tanda dehidrasi • Tanda dehidrasi
X-ray : dilatasi usus dengan air fluid level, tidak ada Dilatasi diffuse pada usus
udara pada bagian distal usus.
Pemeriksaan penunjang
Foto abdomen 3 posisi  supine, semierect,/erect, LLD

Step-ladder/air
FISHBONE Coil-spring app fluid level
TATALAKSANA
HEMORRHOID
HEMORRHOID INTERNA HEMORRHOID EXTERNA
• Diatas linea dentata
(endoderm) • Dibawah linea dentata
• Ditutup epitel simplex. (ektododerm)
• Jarang menyebabkan
• Tertutup oleh kulit
nyeri.
• Keluhan darah menetes • Sering menyebabkan
(tissue toilet bleeding) nyeri.

Cara membedakan paling mudah adalah dengan rasa nyeri


dan jaringan yang keluar (kulit atau mukosa)
Soal No. 14
Seorang pria usia 30 tahun datang ke dokter dengan keluhan muncul benjolan
pada lipat paha kanan hingga ke buah pelir. Awalnya benjolan hanya berada di lipat
paha dan dapat masuk kembali, namun saat ini semakin turun hingga ke kantong
testis dan tidak dapat masuk kembali. Keluhan mual, muntah, nyeri disangkal.
Pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal, terdapat benjolan pada
skrotum, tidak dapat dimasukkan kembali.
Diagnosis yang tepat adalah
a. Hernia inguinalis medialis reponibilis
b. Hernia inguinalis medialis ireponibilis
c. Hernia inguinalis lateralis reponibilis
d. Hernia inguinalis lateralis ireponibilis
e. Hernia inguinalis lateralis inkarserata
Soal No. 15
Seorang laki-laki berusia 53 tahun dengan keluhan perut kembung.
Pasien merasa mual, tidak bisa makan, minum, dan buang angin. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan perut distensi dan suara usus menurun,
dilakukan rectal touche teraba ampularecti kolaps. Penanganan awal
untuk mengatasi keluhan pasien adalah?
a. Foto polos perut
b. Pasang washer anus
c. Pasang NGT
d. Pasang infus
e. Pasang rectal tube
Soal No. 16

Seorang laki-laki 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan darah


menetes setelah BAB. Pada PF terdapat massa yang keluar dan tidak
bisa dikembalikan. Tatalaksana awal yang dapat diberikan?
a) AB + laktulosa
b) AB + krim antiinflamasi
c) Skleroterapi
d) Hemoroidektomi
e) Staple + suture

Soal UKPPD November 2020


Soal No. 17
Seorang pasien laki-laki datang dengan keluhan benjolan yang keluar
dari anus. Benjolan dapat masuk kembali secara spontan. Dari PF
terdapat benjolan keluar dari anus dengan ukuran 1 cm. Apa diagnosis
pasien?
a) Hemoroid eksterna
b) Hemoroid interna grade 1
c) Hemoroid interna grade 2
d) Hemoroid interna grade 3
e) Hemoroid interna grade 4
Soal TO AIPKI Oktober 2020
Soal No. 18
Tn. Abassy berusia 28 tahun datang dengan nyeri perut kanan bawah sejak 3 hari yang lalu.
Awalnya pasien merasakan nyeri di sekitar umbilikus dan menjalar ke kanan bawah. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/85, nadi 96, RR 24, suhu 38. Pada abdomen kanan
bawah terasa masa fluktuasi. Apakah kemungkinan diagnosis pasien?
a) apendisitis chronic
b) appendicitis perforasi
c) adhesi apendiks
d) Abses apendix
e) apendiks peritonitis

Soal UKPPD Agustus 2020


Soal No. 19
Tn Alex berusia 30 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan perut kiri atas
nyeri 30 menit yang lalu pasien menabrak pembatas jalan dan perut terbentur
stang motor. Dari pemeriksaan fisik TD 90/60, N: 102 kali, RR 26 kali, CRT > 2”. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan adanya nyeri area kuadran kiri atas yang menjalar ke
bahu kiri. Apakah tanda patognomonik yang didapatkan dari pasien tersebut?
a) Seat belt sign
b) Murphy sign
c) Boa’s sign
d) Kehr’s sign
e) Cullen’s sign
Soal No. 20
Bayi usia 2 minggu datang dengan keluhan timbul benjolan pada pusarnya
sejak 1 minggu yang lalu. Benjolan membesar terutama bila bayi menangis
keras. Benjolan dapat mengecil namun tidak pernah menghilang sempurna.
Keluhan muntah disangkal. Ibu pasien menjalankan persalinan dibantu
bidan. Pemeriksaan fisik ditemukan massa diameter 0,5 cm, lunak dan
terbungkus kulit. Diagnosis yang tepat ada;ah
a. Gastroschizis
b. Omphalocele
c. Omphalitis
d. Hernia umbilikalis
e. Hernia insisional
Bedah Plastik : Le-Fort Fracture

Le fort 1 : floating jaw


Le fort 2 : floating maxilla
Le fort 3 : floating face
BARTON FIXATION

DIPAKAI PADA FRAKTUR


MAXILLOMANDIBULAR
DX Histologic
Ganglion • Cyst which consist of condensed
cyst clear fluid
• Thin tissue wall
• Originated from synovial
membrane/tendon sheath

DX Histologic

Lipoma Soft mass,


pseudofluctuant with a
slippery edge

Atherom cyst a pilosebaceous unit or a


sebaceous gland becomes
blocked. Skin Color is
usually normal, and there
is a punctum (comedo,
blackhead) on the dome
INGAT!!

• <40 tahun  USG


• 40 tahun keatas 
Mammography
Soal No. 21
Seorang wanita usia 50 tahun datang dengan keluhan terdapat
benjolan di payudara kanannya. Pemeriksaan fisik didapatkan benjolan
di payudara sebelah kanan sebesar bola tenis. Selain itu didapatkan
juga pembesaran KGB di daerah axilla. Pemeriksaan penunjang
selanjutnya yang tepat adalah
a. USG
b. Mamografi
c. CT scan
d. MRI
e. FNAB
Soal No. 22
Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke puskesmas dengan benjolan di payudara
kanan sejak 2 bulan yang lalu. Benjolan tidak dipengaruhi menstruasi. Pada PF didapatkan
benjolan soliter di payudara kanan dengan diameter sekitar 2 cm, konsistensi padat, tidak
nyeri tekan, berbatas tegas, dan dapat digerakkan dari jaringan lainnya.
Apa diagnosis yang paling mungkin?
a) Abses mammae
b) Penyakit fibrokistik
c) Mastitis granulomatosa
d) Lipoma
e) FAM
Soal No. 23
Seorang pria 37 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan muncul benjolan pada
tangan kanannya sejak 1 bulan lalu. Benjolan tidak nyeri dan tidak gatal. Pada
pemeriksaan didapatkan nodul dermis mobile dengan jaringan bawah kulit dan
memiliki punctum ditengah lesi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan gambaran
berikut:
Diagnosis yang dialami pasien adalah...
A. Kista atheroma
B. Lipoma
C. Kista ganglion
D. Karsinoma sel skuamosa
E. Karsinoma sel basal
Soal No. 24
Seorang pria 27 tahun dibawa ke UGD setelah mengalami kecelakaan
tunggal. Pasien sedang dalam kecepatan tinggi, karena melihat kucing
menyebrang, pasien tiba-tiba melakukan rem mendadak, kemudian
terlempar dari motor dan wajahnya menabrak tiang lampu merah. Pada PF,
didapatkan TD 100/60 mmHg, HR 120x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,8oC,
pada pemeriksaan wajah tampak floating maxilla.
Tatalaksana awal yang dapat diberikan...
A. Sling 8
B. Barton fixation
C. Xray
D. ORIF
E. OREF
Soal No. 25
Seorang wanita usia 19 tahun datang ke dokter dengan keluhan benjolan pada
pergelangan tangan. Benjolan dirasakan sejak 6 bulan lalu, awalnya sebesar kacang
tanah, semakin lama membesar hingga sebesar telur puyuh. Pemeriksaan fisik
didapatkan benjolan pada pergelangan tangan sisi dorsal, teraba lunak, warna
benjolan serupa dengan kulit sekitar, transiluminasi (+). Diagnosis yang tepat
adalah
a. Kista atheroma
b. Kista sebasea
c. Kista ganglion
d. Kista dermoid
e. Kista epidermoid

Anda mungkin juga menyukai