Anda di halaman 1dari 30

Case

Torsio Testis
Sinistra
Yenny Ratnasari/112019104
Pembimbing : dr. Ni Made Rika Trismayanti, Sp.B, Sp.BA (K)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WAWACANA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG
PERIODE 18 APRIL – 26 JUNI 2022
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. F
Umur : 12 Tahun
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Perumahan Taman Kota blok A1
Jenis Kelamin : Laki-laki
Bangsa : WNI
Agama : Islam
Tanggal masuk : 28-04-2022
Ruang : Melon
Anamnesis
Alloanamnesis dan Autoanamnesis :
Ibu pasien dan pasien pada tanggal 29/04/2022, pukul 09.00 WIB

• Keluhan Utama : Bengkak pada buah zakar kiri sejak 3 minggu SMRS

• Keluhan Tambahan : Nyeri + hilang timbul dan mendadak, kemerahan +,


demam -, pusing -, sakit kepala -, mual muntah -, BAK dan BAB baik. Riwayat
trauma -, sulit beraktivitas +, sakit pada daerah perut –
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dibawa ke IGD RS Cengkareng oleh ibunya
dengan keluhan bengkak pada buah zakar kiri sejak 3
minggu SMRS. Keluhan disertai nyeri hilang timbul dan
mendadak, kemerahan, serta sulit untuk beraktivitas.
Awal mula bengkak dan nyeri timbul secara mendadak
pada saat pasien sedang bersekolah via Zoom. Pasien
sempat dibawa ke klinik terdekat dan diberikan obat
pereda nyeri serta antibiotik, keluhan sempat berkurang
namun beberapa minggu kemudian timbul lagi. Pasien
menyangkal memiliki keluhan nyeri saat berkemih dan
riwayat trauma. Pasien tidak merasakan sakit seperti ini
sebelumnya. Pada tanggal 27/04/2022, pasien sempat
dibawa ibunya berobat ke poliklinik bedah anak dan
dilakukan pemeriksaan USG, serta dianjurkan untuk
melakukan operasi.
About the disease

RPD RPK
DM -, Asma -, Pasien anak ke 3 dari 3 bersaudara,
Penyakit congenital -, tidak ada yang memiliki keluhan atau
Riwayat Operasi -, sakit seperti ini,
Alergi + obat levofloxacin DM -, HT -, Asma -, Alergi -
Keadaan Umum
Tampak sakit sedang

Kesadaran
Compos Mentis STATUS
TTV GENERALIS
Suhu : 36,5°C/ TD : 109/70 mmHg
Nadi : 83x/menit / RR : 20x/menit
Head to toe
Dalam batas normal

STATUS LOKALIS
Regio Skrotum Sinistra :
• Tampak edema pada skrotum sinistra dengan dasar kemerahan, nyeri tekan +,
konsistensi keras
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (27/04/2022) RO Thoraks
● Hb : 15.0
● Ht : 45
● Leukosit : 8.3
● Trombosit : 427
● PT pasien/kontrol : 13.5/13.7
● APTT pasien/kontrol : 31.3/35.2
● Natrium 140/ Kalium 39/ Chorida 104
● GDS 73

● Kesan : Cor dan Pulmo tak tampak kelainan


USG Doppler Testis

Testis Kanan Testis Kiri


● Ukuran testis 2,1x1x2,6 cm ● Struktur ekhoparenkin heterogen
● Struktur ekhoparenkin homogen, tidak tampak ● Tidak tampak vaskularisasi intra testis,
kalsifikasi, tidak tampak fluid collection masih terdapat vaskularisasi perifer testis
● Tampak vaskularisasi normal ● Tampak lesi diantara caput epididymis dan
● Tampak lesi kistik di epididymis kanan testis keluar melalui kanalis inguinalis
berukuran 0,1x0,1x0,2 cm

Kesan : Suspek torsio appendical testis kiri, dd/ hernia inguinalis skrotalis parsial torsio appendiceal?
Diagnosis Kerja
● Torsio Testis Sinistra

Diagnosis Banding
● Epididimitis
● Torsio appendiks testis
● Hernia inkarserata
● Tumor testis
Tatalaksana
● Operasi Orkidopeksi + Orkidektomi

Prognosis
● Ad Vitam : dubia ad bonam
● Ad Sanationam : dubia ad bonam
● Ad Fungsionam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
TORSIO TESTIS
DEFINISI
➢ Torsio testis adalah terpeluntirnya funikulus spermatikus yang
berakibat terjadinya gangguan aliran darah pada testis.

➢ Torsio testis merupakan kegawatdaruratan urologi yang


membutuhkan perhatian segera dan pengobatan sangat
penting untuk menyelamatkan testis dan menjaga kesuburan
di masa depan.

➢ Kondisi seperti ini jika tidak segera ditangani dengan cepat


dalam waktu 4-6 jam dapat menyebabkan infark dari testis
yang selanjutnya akan diikuti oleh atrofi testis.
ANATOMI
➢ Testis adalah organ genitalia pria yang
terletak di skrotum.

➢ Ukuran testis pada orang dewasa


adalah 4×3×2,5 cm dengan volume 15-
25 ml.

➢ Pembungkus testis sendiri di antaranya


adalah kulit, muskulus kremaster,
tunika dartos, fascia infundibuliform,
fascia intercrural, dan tunika vaginalis.
EPIDEMIOLOGI

Insiden torsio testis → 1 diantara 4000 laki-


laki yang berusia kurang dari 25 tahun, dan
paling banyak diderita oleh anak pada masa
pubertas (12-20 tahun)

Testis kiri lebih sering dibandingkan testis


kanan
ETIOLOGI

Trauma

Pergerakan yg berlebihan

Perubahan suhu

Celana yang terlalu ketat


Faktor Predisposisi
Tumor testis

Testis yang terletak horizontal

Riwayat Kriptorkismus

Pada keadaan dimana spermatic cord intrascrotal yang panjang


KLASIFIKASI
A. Torsio tetis jenis Intravaginal adalah kelainan
anatomis berupa tunika vaginalis yang menutupi
seluruh testis dan epididimis sehingga penempelan
ke skrotum terganggu.

- Terjadi pada 95% dari semua torsio testis.


- Tunika vaginalis yang seharusnya mengelilingi sebagian
dari testis pada permukaan anterior dan lateral testis
pada keadaan ini tunika mengelilingi seluruh
permukaan testis (anomali bell clapper) sehingga
mencegah insersi epididimis ke dinding skrotum.
- Keadaan ini menyebabkan testis dan epididimis dengan
mudahnya bergerak di kantung tunika vaginalis.
KLASIFIKASI

B. Torsio testis Ekstravaginal paling sering pada kasus


torsio fetus dan neonatus.

- Pada masa janin dan neonatus lapisan yang menempel


pada muskulus dartos masih belum banyak jaringan
penyangganya sehingga testis epididimis dan tunika
vaginalis mudah sekali bergerak dan memungkinkan
untuk terpeluntir pada sumbu funikulus spermatikus.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
➢ Nyeri hebat di daerah skrotum, yang sifatnya mendadak dan diikuti pembengkakan
pada testis

➢ Nyeri dapat menjalar ke daerah inguinal atau perut bagian bawah

➢ Mual dan muntah, kadang-kadang disertai demam ringan


DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
▪ Usia ▪ Testis yang mengalami torsio pada skrotum akan
▪ Onset dan durasi nyeri tampak bengkak dan hiperemis.
▪ Riwayat trauma ▪ Testis yang mengalami torsio juga akan terasa
▪ Adanya infeksi pd traktus urinarius nyeri pada palpasi.
▪ Testis akan tampak lebih besar bila dibandingkan
dengan testis yg sehat.
▪ Nyeri juga tidak berkurang bila dilakukan elevasi
testis / Prehn sign.
▪ Hilangnya refleks kremaster
Pemeriksaan Penunjang

Urinalisis USG Doppler Nuclear Scintigraphy

• Menunjukkan hasil • Gold standar • Menggunakan


normal • Melihat aliran technetium-99
• Peningkatan darah tracer dan
lekosit pd 60 % dilakukan untuk
paisen melihat aliran
darah testis
• Dilakukan jika USG
meragukan
TATALAKSANA
NON-OPERATIF

• Detorsi Manual → adalah mengembalikan posisi testis ke asalnya,


dengan jalan memutar testis ke arah berlawanan dengan arah torsio.
• Karena arah torsio biasanya ke medial maka dianjurkan untuk memutar
testis ke arah lateral dahulu, kemudian jika tidak terjadi perubahan,
dicoba detorsi ke arah medial.
• Hilangnya nyeri → detorsi telah berhasil.
• Jika detorsi berhasil operasi harus tetap dilaksanakan.
OPERATIF
• Operasi →untuk mengembalikan posisi testis pada arah yang benar
(reposisi) dan setelah itu dilakukan penilaian apakah testis yang
mengalami torsio masih viable (hidup) atau sudah mengalami nekrosis.
• Jika testis masih hidup→ orkidopeksi (fiksasi testis) pada tunika dartos
→ orkidopeksi pada testis kontralateral.
• Sedangkan pada testis yang sudah mengalami nekrosis → pengangkatan
testis (orkidektomi) dan kemudian disusul orkidopeksi pada testis
kontralateral
DIAGNOSIS BANDING
PROGNOSIS
Bila dilakukan penangan sebelum 6 jam hasilnya baik

8 jam memungkinkan pulih kembali

12 jam meragukan

24 jam dilakukan orkidektomi.

Viabilitas testis sangat berkurang bila dioperasi setelah 6 jam.


KOMPLIKASI
Infark testis

Hilangnya testis

Infeksi

Infertilitas sekunder

Deformitas kosmetik
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai