Anda di halaman 1dari 36

Laporan Kasus

Seorang Anak Laki-laki dengan


Hidrokel pada Testis Kanan
Vini Fortunata
406151072
Instalasi Radiologi RSUD Kota Semarang

Pendahuluan
Tunika vaginalis di skrotum sekitar testis normalnya tidak
teraba
Hidrokel teraba, bersifat diafan pada transiluminasi
Hidrokel bisa disebabkan oleh rangsangan patologik
seperti radang atau tumor testis.

Anatomi Testis

Anatomi Testis

1. Hidrokel primer
Hidrokel primer terlihat pada anak akibat kegagalan
penutupan prosesus vaginalis.
Prosesus vaginalis adalah suatu divertikulum peritoneum
embrionik yang melintasi kanalis inguinalis dan
membentuk tunika vaginalis.
Rongga ini akan menutup dengan sendirinya dan cairan
dalam tunika akan diabsorpsi.

2. Hidrokel sekunder
Pada orang dewasa, hidrokel sekunder cenderung
berkembang lambat dalam suatu masa dan dianggap
sekunder terhadap obstruksi aliran keluar limfe, kelainan
testis atau epididimis, radang atau proses neoplastik.
Radang lapisan mesotel dan tunika vaginalis
menyebabkan terjadinya produksi cairan berlebihan yang
tidak dapat dibuang keluar dalam jumlah yang cukup oleh
saluran limfe dalam lapisan luar tunika.

Hidrokel testis
Kantong hidrokel seolah-olah
mengelilingi testis sehingga
testis tak dapat diraba.
Besarnya kantong hidrokel
tidak berubah sepanjang hari.

Hidrokel Funikulus
Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak
disebelah cranial dari testis, sehingga pada palpasi, testis
dapat diraba dan berada diluar kantong hidrokel. Pada
anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang
hari.

Hidrokel Komunikan
Terdapat hubungan antara prosesus
vaginalis dengan rongga peritoneum
sehingga prosesus vaginalis dapat
terisi cairan peritoneum. Pada
anamnesis kantong hidrokel besarnya
dapat berubah-ubah yaitu bertambah
pada saat anak menangis. Pada
palpasi kantong hidrokel terpisah dari
testis dan dapat dimasukkan kedalam
rongga abdomen.

Etiologi
Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat
disebabkan karena:
(1) belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis
sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus
vaginalis
(2) belum sempurnanya sistem dari limfatik di daerah
skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel

Etiologi
Pada orang dewasa, hidrokel dapat
terjadi secara
Idiopatik (primer)
Sekunder dapat terjadi karena didapatkan
kelainan pada testis atau epididimis
(tumor, infeksi, atau trauma) yang
menyebabkan terganggunya sistem
sekresi atau reabsorbsi cairan di kantong
hidrokel.

Produksi cairan yang berlebihan oleh


testis, maupun obstruksi aliran limfe atau
vena di dalam funikulus spermatikus.

Gejala klinis
Hidrokel testis
kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak
dapat diraba dan ukurannya menetap sepanjang hari
Hidrokel funikulus
kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah
kranial testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada
di luar kantong hidrokel. Ukuran hidrokel menetap sepanjang hari
Hidrokel komunikan.
kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah
besar pada saat anak menangis. Pada palpasi, kantong dapat
dimasukkan ke dalam rongga abdomen.

Transilumisasi Scrotum
Bila dilakukan transiluminasi pada hidrokel terlihat
translusen, terlihat benjolan terang dengan masa gelap
oval dari bayangan testis.

USG
Pemeriksan USG dapat dipertimbangkan apabila hasil
pemeriksaan transiluminasi tidak jelas yang disebabkan
oleh tebalnya kulit skrotum pasien.

1. Testis kanan dengan gambaran anekoik


diantara testis dan skrotum
2. Testis kiri normal.

Varikokel
Adalah varises dari vena pada pleksus pampiniformis akibat
gangguan aliran darah balik vena spermatika interna. Gejala
termasuk rasa nyeri pada testis.
Grade 0 hanya dapat ditemukan dengan USG dengan valsava
manuver ( < 2.7 mm)

Grade 1 ditemukan dengan palpasi, dengan valsava


Grade 2 dengan palpasi tanpa valsava tidak terlihat dari kulit
skrotum

Grade 3 dapat dipalpasi tanpa valsava, dapat terliha di kulit skrotum

Varikokel
USG :

Gambaran massa kistik anekoik multipel pada


intratestikular (kepala panah)

USG duplex doppler :

aliran vena pada area kista meningkat


sewaktu dilakukan manuver valsava.

Torsi Testis
Adalah keadaan dimana funikulus spermatikus terpuntir
sehingga terjadi gangguan vaskularisasi dari testis yang
dapat berakibat terjadinya gangguan aliran darah
daripada testis. Keluhan termasuk nyeri hebat pada testis.

Torsi Testis
USG :

Gambaran testis hipoekoik yang membesar (testis kanan)


tanpa meningkatya vaskularisasi intratestikuler.

USG color doppler :

Meningkatnya vaskularisasi para testikuler


sekunder dikarenakan hiperemia

Kista epidermoid intratesticular


Gambaran massa hipoekoik bulat sempurna dengan
concentric lamelar patern (panah melengkung) dengan
cincin hiperekoik dan hipoekoik yang bersambungan.
Gambaran ini disebut onion-ring appearance dan hal
ini khas pada gambaran kista epidermoid

Epididimitis

kiri = gambaran ekoik epididimis yang membesar (panah); kanan = pada pemeriksaan doppler
menunjukkan adanya peningkatan vaskularisasi (panah); gambaran testis normal

Tumor testis
Pada USG terlihat massa yang padat dan terdapat
vaskularisasi pada pemeriksaan Doppler. Transiluminasi
(-)

Gambaran massa heterogen extratestikular.

Komplikasi
Kompresi pada peredaran darah testis
Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan
hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis
sehingga menimbulkan atrofi testis.
Perdarahan yang disebabkan karena trauma dan aspirasi
Sekunder Infeksi

Identitas pasien
Nama

: An. Sina

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Saputra
Usia
: 9,5 tahun Suku Bangsa
: Jawa
Status Perkawinan : Belum
Agama
: Islam
menikah
Pekerjaan
: Pelajar
Pendidikan
: SD
Tanggal periksa : 22 Juli
Alamat
: Sumberejo
2016

ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 22 Juli 2016 pukul
10.00 WIB di instalasi radiologi RSUD Kota Semarang
Keluhan Utama
Testis kanan membesar
Keluhan Tambahan
Nyeri sentuh

Riwayat Penyakit Sekarang


Seorang anak laki-laki datang ke instalasi radiologi RSUD Kota Semarang untuk
pemeriksaan USG testis dengan keluhan testis kanan membesar. Keluhan
dirasakan sejak 5 hari SMRS, diawali dengan rasa sakit pada lipat pahan kanan
6 hari SMRS.
Pasien mengaku tidak melakukan aktivitas ekstrim yang menyebabkan trauma
pada testisnya. Tiba-tiba saja 5 hari yang lalu yaitu minggu pagi, pasien bangun
dengan keadaan testis sebelah kanan membesar, disertai nyeri pada sentuhan.
Nyeri saat berjalan (-), nyeri pada testis saat BAK maupun BAB (-), demam (-),
pusing (-), gejala infeksi (-)
Pasien sudah ke dokter anak 4 hari yang lalu dan diberi obat namun keluhan
tidak membaik sehingga membawa pasien kembali ke rumah sakit untuk
mengevaluasi keluhannya.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat testis membesar sebelumnya disangkal. Riwayat
penyakit kelamin disangkal. Riwayat trauma disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat

keluarga

serupa disangkal.

dengan

keluhan

Riwayat Kebiasaan
Kebiasaan membersihkan kelamin setelah BAK dan BAB
diakui.

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien seorang pelajar SD dan biaya pengobatan
ditanggung BPJS Non PBI. Kesan status ekonomi
cukup.

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum

Compos Mentis.
Tanda Vital

Tekanan darah : 110/70 mmHg


Nadi

: 96 kali/menit

Suhu

: 36,5C

Pernapasan: 20 kali/menit

Berat Badan : 41 kg
Tinggi Badan : 145 cm
IMT(BB/TB2) : 19,5 kg/m2 (underweight)

PEMERIKSAAN FISIK
SKROTUM
Inspeksi

Tampak skrotum kanan lebih besar daripada skrotum kiri.


Warna testis kanan sama dengan skrotum kiri.
Tidak tampak massa.
Permukaan rata.
Palpasi
:
Nyeri sentuh pada skrotum kanan
Sulit menemukan testis pada perabaan

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan USG abdomen (22 Juli 2016)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

SKROTUM SINISTRA

SKROTUM DEXTRA
Testis : Ukuran normal (vol 1,73 cm3), parenkim

Testis :

homogen, tak tampak lesi maupun kalsifikasi.

homogen, tak tampak lesi maupum kalsifikasi.

Pada

Pada

pemeriksaan

CDS

tak

tampak

ukuran normal (1,25 cm3), parenkim


pemeriksaan

CDS

tak

tampak

hipervaskularisasi.

hipervaskularisasi.

Caput epididimis : ukuran normal, tak tampak

Caput epididimis : ukuran normal, tak tampak

nodul. Pada pemeriksaan CDS tak tampak

nodul. Pada pemeriksaan CDS tak tampak

peningkatan

peningkatan

vaskularisasi.

Tampak cairan bebas peritestikuler disertai

vaskularisasi.

Tak tampak cairan bebas peritestikuler.

internal echo.
KESAN: Gambaran hidrocele dextra (cairan debris).

TATALAKSANA
1. Aspirasi (pengisapan cairan) dengan bantuan sebuah
jarum.
2. Penyuntikan zat sklerotik tetrasiklin, natrium tetra desil
sulfat atau urea) untuk menyumbat/menutup lubang di
kantung skrotum sehingga cairan tidak akan tertimbun
kembali.
3. Pembedahan

PROGNOSIS
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam

PEMBAHASAN
Pada kasus ini dilakukan autoanamnesa pada seorang laki-laki berusia
9 tahun. Anamnesa dilakukan pada tanggal 22 Juli 2016 pukul 10.00
WIB dan bertempat di instalasi radiologi RSUD Kota Semarang.
Pasien datang dengan keluhan testis sebelah kanan membesar dan
hendak melakukan pemeriksaan ultrasonography yang disarankan
oleh dokter anak yang sebelumnya pasien datangi. Keluhan dirasakan
sejak 5 hari SMRS, diawali dengan rasa sakit pada lipat pahan kanan 6
hari SMRS. Keluhan juga disertai dengan nyeri sentuh pada testis.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan nyeri sentuh pada testis kanan.
Pada pemeriksaan USG testis didapatkan tampak cairan bebas
peritestikuler kanan disertai internal echo.
Dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan USG testis
didapatkan diagnosa kerja yaitu hidrocele.

Anda mungkin juga menyukai