Anda di halaman 1dari 3

Diagnosis Banding

Diagnosis banding dari torsio testis adalah keadaan akut skrotum lainnya, yaitu:
a. Hydatid Torsion
Pada Hydatid torsion, apendiks dari testis dan epididimis mengalami torsi dan
menjadi iskemik. Bagian ini merupakan sisa-sisa embriologik dari saluran
mullerian dan Wolffian (apendiks testicularis dan apendiks epididimidis.
!anifestasi klinisnya mirip dengan torsi testis. Poin penting untuk diagnosis
banding adalah bah"a titik nyeri maksimal seringkali langsung di atas testis#
dalam beberapa kasus, resistensi dapat teraba di daerah ini. Pada transiluminasi,
struktur berkilauan kebiruan ($tanda titik biru$ sering terlihat (%unter dan
&ubben, '()'.
*ltrasonografi sering menunjukkan hydatid sebagai struktur hiper- atau
hipoechogenic antara testis dan epididimis, tetapi gambaran hydatid saja tidak
patognomonis untuk torsi, sebagai hydatids yang tidak terpuntir juga dapat
diterlihat. %ambaran ultrasonografi doppler juga sering disertai hiperemis
epididimis (%unter dan &ubben, '()'.
b. +pididimitis dan ,rkitis
+pididimitis dan orkitis adalah infeksi baik -irus atau bakteri dari epididimis dan
testis. .nfeksi bakteri sangat jarang terjadi pada anak-anak, tidak seperti pada
orang de"asa. %ejala kedua kondisi umumnya timbul lebih lambat daripada torsi
testis# tidak seperti di torsi testis, testis yang tidak terfiksir maupun dalam posisi
yang lebih tinggi. &efleks kremaster biasanya tetap ada. !ungkin terdapat disuria
yang menunjukkan infeksi saluran kemih konkomitan (%unter dan &ubben, '()'.
*ltrasonografi skrotum menunjukkan hiperemia dengan peningkatan
-askularisasi yang bersamaan dengan pembesaran epididimis atau testis. /emuan
lebih lanjut mungkin termasuk penebalan tunika albuginea atau hidrokel yang.
*rinalisis merupakan bagian "ajib dari pemeriksaan untuk kondisi infeksinya.
Pada kasus infeksi berulang, e-aluasi diagnostik lanjutan diindikasikan untuk
mengeksklusi anomali struktural (e-aluasi tersebut mungkin mencakup
ultrasonografi ginjal, uroflowmetry, cystoscopy, dan cysto-urethrography (%unter
dan &ubben, '()'.
c. /rauma
/rauma tumpul dapat menyebabkan hematokel, edema testis atau skrotum.
Pencitraan ultrasonografi diperlukan untuk menyingkirkan torsio pasca-traumatik
atau ruptur kapsul (%unter dan &ubben, '()'.
d. Penyakit 0istemik
1kut krotum sebagai manifestasi a"al dari penyakit sistemik merupakan
tantangan bagi diagnosis diferensial. 2etika skrotum terlibat dalam 3enoch-
0ch4nlein purpura, epididimis dan testis sering membesar. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan petekie patognomonis pada betis (%unter dan &ubben, '()'.
5eukemia dan limfoma juga dapat melibatkan skrotum pada manifestasi
a"al mereka. Dalam kasus tersebut, temuan ultrasonografi umumnya tidak
definitif, akan tetapi tes laboratorium dapat mengungkapkan diagnosis (%unter
dan &ubben, '()'.
e. Penyakit 5ainnya
3ernia inguinalis inkarserata dapat menyebabkan iskemia testis, kadang-kadang
timbul dengan sangat akut. Pembengkakan tebal di daerah kanalis inguinalis
merupakan poin diagnosis. *ltrasonografi merupakan pemeriksaan penunjang
yang berguna untuk mendiagnosis banding dan melengkapi pemeriksaan fisik.
6ika reposisi lengkap tidak memungkinkan, operasi harus segera dilakukan
(%unter dan &ubben, '()'.
1kut edema skrotum idiopatik dan emfisema adalah keadaan skrotum
menjadi bengkak untuk alasan yang tidak diketahui. testis tidak terlibat. 2eadaan
yang sangat bengkak menyebabkan diagnosis tidak mungkin dilakukan dengan
palpasi# kondisi ini hanya dapat didiagnosis dengan pencitraan ultrasonografi.
Peradangan akut abdomen atau infeksi (misalnya apendisitis juga dapat
muncul dengan gambaran klinis akut skrotum. Dalam kasus tersebut, pemeriksaan
fisik, tes laboratorium, dan ultrasonografi biasanya cukup untuk menegakkan
diagnosis (%unter dan &ubben, '()'.
/umor testis umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. 7amun, perdarahan
intratumoral dapat menimbukan gejala akut skrotum. *ltrasonografi menunjukkan
massa tumor. Tumor marker sel germinal harus diperiksa (alpha-fetoprotein, 8-
39% (%unter dan &ubben, '()'.
D1:/1& P*0/121
%;nther P, &;bben .. The Acute Scrotum in Childhood and Adolescence. Dtsch
1r<tebl .nt. '()'#)(=('>: ??=@>A.

Anda mungkin juga menyukai